Sinopsis Pretty Man Episode 10 Part 1. Pada episode
sebelumnya bercerita tentang Bo Tong yang bingung akan menemui David atau Ma Te
untuk mengisi malam Natalnya. Awalnya Bo Tong akan menemui Ma Te karena David
pun menyuruhnya untuk makan malam
bersama Ma Te, tapi tepat di depan restoran, Bo Tong mengubah keputusannya, dia
lebih memilih menemui David karena dia berpikir, dengan David lah dia membuat
janji terlebih dulu.
Sinopsis Pretty Man Episode 10 Part 1 !!!
Tentu saja Ma Te tidak bisa terima dengan keputusan Bo Tong,
dia pun menunggu Bo Tong pulang didepan rumah David. Saat Bo Tong dan David
pulang, Ma Te langsung menghampiri dan tanpa basa basi, dia langsung mengajak
Bo Tong pergi kerumahnya. Ma Te beralasan kalau David tidak bisa tinggal di
tenda selamanya karena itu, agar David bisa menempati kamarnya, Bo Tong harus
pergi ke rumahnya saja.
“Oppa, kenapa kau tiba-tiba seperti ini?” tanya Bo Tong yang
tidak mengerti dengan sikap Ma Te.
“Kau ingin tinggal dirumahku? Aku akan berikan kamarku
buatmu, jadi pindahlah kerumahku.” Ajak Ma Te. Bo Tong meminta waktu pada Ma Te
untuk memikirkan semuanya.
Ma Te langsung meraih tangan Bo Tong dan berniat mengajak Bo
Tong pergi secara paksa, tapi dia dihentikan oleh David yang juga menangkap
lengan Bo Tong.
“Apakah Bo Tong adalah barangmu? Bagaimana kau bisa kasar
sekali? “ bentak David pada Ma Te.
“Apa kau akan habiskan malam disini Kim Bo Tong?” ucap Ma Te
dengan nada tinggi.
Menyadari kalau suasananya semakin memanas, Bo Tong pun
meminta David masuk ke rumahnya dan dia akan berbicara dengan Ma Te terlebih
dulu dan pulang. Dengan berat hati, David membiarkan Bo tOng dibawa pergi oleh
Ma Te.
Sampai di rumah Ma Te, Bo Tong langsung meminta maaf pada Ma
Te karena dia tidak bisa menepati janjinya, “tapi rencana yang aku buat dengan
Ketua Tim Choi sudah ada lebih dulu. Ketua Tim sudah menyuruhku buat makan
malam denganmu, tapi aku merasa bersalah, makanya aku pergi.”
“kau tak perlu jelaskan. Ini sudah larut, istirahatlah.”
Ucap Ma Te dan berbalik akan pergi.
“Aku akan pergi.”
“Kau mau kemana? Kau sangat suka dengan rumahnya ketua Tim
Choi?”
Bo Tong menghela nafas, “jadi begini rasanya terkena
masalah. Oppa membuatku merasa bersalah, dan aku.....” Bo Tong tak
menyelesaikan kata-katanya, dia langsung mengganti topik pembicaraan dan
menyuruh Ma Te tidur dan mereka akan bertemu lagi besok di kantor. Ma Te menyuruh Bo Tong pergi ke toko ibunya
dan dia akan mengantarkannya.
“Walau aku di rumah Ketua Tim Choi , di toko ibuku, atau
dirumahmu. Bagaimana itu jadi penting? Aku ada dihatimu, itulah yang paling
penting.”
“Kau mau kemana?” tanya Ma Te.
Bo Tong menghela nafas dan dengan senyum berkata, “Ini masih
Natal Oppa. Ayo kita habiskan sisa malam dengan senyuman. Tidurlah yang
nyenyak.” Ucap Bo Tong dan pergi.
Bo Tong bertanya-tanya pada dirinya sendiri, kenapa dia
tidak merasa bahagia dan malah merasa tidak nyaman saat Ma Te mengajaknya makan
malam dan menyuruhnya tinggal dirumahnya. Pandangan Bo Tong beralih pada cake
yang dipajang disebuah toko, dia pun berkata pada cake itu kalau dia akan
memakannya.
Bo Tong membawa cake itu ke toko ibunya, sebelum memakannya,
Bo Tong bersama ibu dan adiknya meniup lilin yang dipasang diatas cake
tersebut. Ibu melihat gaun cantik yang dipakai Bo Tong, dia pun menebak kalau
gaun itu pasti dari David.
“Ma Te oppa lah yang membelikan ini untukku,” ralat Bo Tong.
“Tak heran, terlihat berbeda dari pakaian yang kau suka,”
ucap Dae Shik yang langsung mendapat pukulan dari ibunya.
“kenapa kau menyebut noona mu dengan tidak sopan?” bela ibu pada
Bo Tong, tapi kemudian ibu mengehentikan pukulannya pada Dae Shik dan
memeluknya. Bo Tong senang dengan keakraban keluarganya, dia pun dengan
jahilnya mencoletkan kue ke pipi Dae Shik. Dae Shik ingin membalasnya namun
dihentikan oleh ibu.
Pagi telah tiba, dan Bo Tong sudah berada di rumah david
membawakan bubur untuk sarapan mereka. Betapa senangnya David saat mendengar
kalau Bo Tong semalam tidur ditoko ibunya bukan di rumah Ma Te.
Ma Te sedang bersiap-siap pergi kerja, dia merasa
benar-benar malu dengan apa yang dia lakukan semalam, dia malu untuk bertemu
dengan Bo Tong. Panjang umur, orang yang dia bicarakan menelponnya.
“Hal...”
“Kau tidak datang karena malu kah? Kenapa kau belum datang
kerja? Presiden seperti apa dirimu? Itu sebabnya kami memanggilmu ‘Presiden
nama saja’.” Ucap Bo Tong langsung.
“Hey, bernapaslah saat bicara. Keluarlah..... ayo makan
bersama dan pastikan datang sendiri.” Ajak Ma Te lagi.
Moon Soo menemui Yoo Ra di cafe-nya. Sebelum masuk ke cafe
dia teringat dengan kata-kata Nyonya Hong Ran yang mengatakan kalau Yoo Ra menjalin hubungan dengan anak
haram ayahnya ( Ma Te). Dan sepertinya dia datang untuk memastikan omongan
Nyonya Hong Ran itu benar atau tidak.
Moon Soo benar-benar menanyakannya pada Yoo Ra, namun Yoo Ra
tidak secara pasti mengiyakannya maupun membantahnya. Dia hanya menyayangkan
karena Moon Soo selalu mendengarkan apa yang dikatakan Nyonya Hong Ran.
Ma Te benar-benar mentraktir Bo Tong, dia bahkan
mempersilahkan Bo Tong untuk memesan makanan yang dia suka. Setelah mereka
memesan makanan, Ma Te berkata kalau dia pasti akan mengingat natal kali ini
karena pada natal sebelum-sebelumnya, dia selalu sendiri. Haeduuuuh.... Ma Te
sengaja membuat Bo Tong merasa bersalah karena tidak datang pada undangan makan
malamnya
Setelah selesai makan, Bo Tong terkejut saat mendengar
pelayan berkata kalau Ma Te sudah pergi karena urusan penting, dan yang harus
membayar semua makanan yang sudah dipesan adalah Bo Tong. Untungnya Bo Tong
membawa uang, tapi harga makanan itu sangatlah mahal dan menguras uang
tabungannya. Bo Tong benar-benar kesal dengan kelakuan Ma Te.
Yoo Ra menemui Penulis Na Hwang Kyu dan meminta tanda tangan
untuk novel yang ditulis oleh Kang Min. Yoo Ra tahu kalau Kang Min adalah nama samaran
Hwang Kyu, dan dia juga tahu kalau Hwang Kyu adalah seseorang yang seharusnya
duduk dikursi CEO MG sekarang karena Hwang Kyu masih ada hubungan keluarga
dengan MG. Yoo Ra mengajaknya untuk bekerja sama mengahancurkan MG, tapi hwang
Kyu langsung menolaknya karena dia sudah merasa jijik berurusan dengan MG.
Saat Hwang Kyu pergi, Yoo Ra menelpon seseorang dan
mengatakan kalau dia sudah menyulut api
kebencian pada Hwang Kyu dan dia menebak kalau tidak akan lama lagi, Hwang Kyu
pasti akan datang untuk menemui ayahnya, dan Yoo Ra menyuruh orang yang dia
telepon itu untuk mengawasinya.
Bo Tong Company merekrut dua pegawai baru, dan pegawai baru
wanitanya begitu menyukai Ma Te seperti wanita-wanita lain yang terpesona
dengan kecantikan Ma Te. Tanpa pikir panjang Ma Te pun mengangkat wanita itu
menjadi Ketua Tim.
Yoo Ra bertemu dengan seseorang yang dia sebut sebagai besan
yang tidak dia temui saat pernikahannya. Laki-laki tua yang dia temui itu,
berkata kalau mereka tidak perlu membicarakan apapun jadi setelah Yoo Ra
menghabiskan teh-nya, dia memintanya untuk pergi.
“Wakil Presdir Na Hong Ra... punya seorang anak?” tanya Yoo
Ra pada laki-laki itu.
Mendengar pertanyaan Yoo Ra laki-laki itu terkejut, namun
dia menjawab kalau dia tidak tahu apapun tentang itu. Yoo Ra memohon pada
laki-laki itu untuk memberitahu padanya yang sebenarnya tentang Nyonya Hong
Ran.
“Kenapa.... ? apa kau terobsesi pada Na Hong Ran?”
“Untuk melindungi anakku. Aku perlu melindungi... puteriku.
Tolong katakan saja padaku kejujurannya.” Pinta Yoo Ra.
“Seseorang yang sudah dicampakkan... ternyata lebih baik
dariku... aku tidak bisa melindungi anakku, karena semua yang kakakku dan aku
lakukan, aku hidup dengan beranggapan kalau aku mendapatkan semuanya atas
akibat yang aku lakukan. Jadi, semua hal
buruk... yang dilakukan generasi sebelumnya, janganlah diungkit-ungkit
lagi.”
“Tuan, mungkin tidak masalah untuk keturunanmu, tapi karena
takdir hubungan yang buruk... anakmu akan hidup dengan bersembunyi.... bukankah
itu tetap salahmu? MG adalah bisnis yang dimulai oleh ayahmu, jadi kekuatan
yang harusnya dimiliki anakmu, harusnya belum kau serahkan begitu saja. Bahkan
setelah dia menulis beberapa buku terkenal, dia bahkan tidak bisa tampil ke
acara umum, dan anakmu... Han Hwang Kyu hidup dengan nama palsu. Siapa yang
akan bertanggung jawab? Kau tidak merasa kasihan sedikitpun?”
“Bisakah kau... melindungi anak laki-lakiku, putriku dan
istriku? Kau bisa bersumpah seumur hidupmu akan melindungi mereka dari Hong
Ran? Kalau kau menggangu Na Hong Ran dengan cara yang salah... keluargaku...
akan berada dalam situasi yang sulit. Sudahlah.... ini semua sudah terasa
seperti di neraka.”
“Aku berjanji padamu,” jawab Yoo Ra pasti.
“Apa yang kau
inginkan?”
“Wakil Presdir Na Hong Ran... dan cerita tentang New
York-nya itu.... cerita tentang anak laki-lakinya itu.” jawab Yoo Ra.
( Sepertinya laki-laki tua itu adalah saudara Hong Ran yang
sebelumnya menjabat sebagai Presdir MG, karena tersandung kasus MG pun
diberikan pada Hong Ran, namanya aku lupa... hhheehe)
Belum sempat mendengar cerita tentang Hong Ran, kita sudah
dialihkan pada semua karyawan Bo Tong Company yang sedang melakukan rapat. Ma
Te muncul dan langsung mengajak semuanya
makan malam bersama untuk menyambut dua karyawan barunya. Mendengar ajakan
makan, Do Hee ( karyawan wanita yang
baru) langsung merespon dan bertanya pada Ma Te kalau mereka akan makan dimana,
karena pada akhir tahun seperti ini, akan sulit untuk mereka memesan tempat
makan.
David langsung memberi ide agar mereka makan di restoran
milik ibunya Bo Tong. Mau tak mau Ma Te pun menyetujuinya. Wajar kalau David
mengajak mereka ke restoran ibunya Bo Tong, karena restoran itu selalu terlihat
sepi. Hehheh. Ma Te mengajak semuanya bersulang dan mengucapkan harapan agar Bo
Tong Company dapat lebih berkembang mulai tahun ini, “aku juga, sebagai CEO top
dalam penampilan di Korea, aku harus lebih semangat lagi. aku berjanji.”
(hahhaha.... PD-nya di orang....)
Saat pulang, Bo Tong mengatakan pada David kalau dia
berencana pindah dari rumah David, karena David harus tidur didalam rumah.
Walau terlihat kecewa, David tidak melarang Bo Tong, dia mengajak Bo Tong minum
bersama sebelum Bo Tong pergi.
Sambil minum, David menceritakan pada Bo Tong alasan
sebenarnya dia tidak mau tinggal di dalam rumah itu. Semua itu karena setiap
dia masuk ke rumah itu kenangan buruknya muncul lagi dalam pikirannya.
“Di rumah itu... aku tinggal bersama ibuku. Ayah
meninggalkan ibu dan aku sendiri.... dan menikah dengan orang lain. Sepertinya
ibuku tidak bisa menjalani hidup dengan kenyataan itu. Dia tidak bisa hidup
tanpa minum alkohol setiap hari. Obat buat depresi bahkan tidak berguna lagi.
obatnya semakin banyak dan tetap mabuk setiap hari. Di hari ibuku minum terlalu
banyak, dan kebanyakan minum obat, tubuh dan hatinya.... benar-benar rusak. Dan
dia meninggal karena itu semua.”
Bo Tong terlihat iba pada David setelah mendengar cerita
itu, dia tidak menyangka David yang dari luar terlihat ceria punya masalah
seperti itu.
“Kalau aku masuk ke rumah itu lagi, aku hanya mengingat
kenangan pahit bersama ibuku. Walau kenangan bersama ibuku, itu tidak masalah.
Tapi ibuku pasti sangat mencintai ayahku, dan apa itu cinta? Aku tidak bisa
mengerti dengan ibu yang tidak bisa sehari saja
tanpa obat meditasi depresi. Tapi lucunya, sekarang aku juga menggunakan
obat itu dan aku tidak bisa tidur tanpa
obat itu. karena itulah kenapa aku hidup ditenda yang ada dihalaman rumah. Aku
bodoh bukan?”
“Kau masih menggunakan obat itu?”
David menggeleng, dan dia berkata kalau dia tidak akan
menggunakan obat itu lagi sekarang. Bo Tong senang mendengarnya.
Dalam hati David berkata, “Karena kau, aku mulai tertawa.
Terima kasih Bo Tong.” David lalu meminta Bo Tong untuk tidak pergi dari
rumahnya.
Beralih pada Ma Te yang baru saja keluar dari ruangannya,
dia melihat boneka pasangan yang ada di meja Bo Tong dan david. Ma Te yang
tidak suka melihat boneka-boneka itu langsung memelintir kuping boneka yang ada
di meja David. Sedangkan bonek yang ada di meja Bo Tong, dia bawa masuk ke
ruangannya dan ditaruhnya di meja miliknya.
Yoo Ra mengajak Nyonya Hong Ran bertemu. Tanpa basa basi, Yoo Ra mengatakan kalau dia
sudah mengetahui tentang cerita Nyonya Hong Ran di New York. Tentu saja Nyonya
Hong Ran terkejut namun dia tidak memperlihatkannya pada Yoo Ra. Nyonya Hong
Ran lalu bertanya apa yang sebenarnya Yoo Ra inginkan. Yoo Ra meminta Nyonya
Hong Ran meminta maaf padanya atas apa yang sudah Nyonya Hong Ran lakukan
padanya dan Moon Soo.
“Kalau anda merasa bersalah, tolong katakan sekali saja....
sekali saja”
Bukannya minta maaf, Nyonya Hong Ran malah menertawai Yoo
Ra, “kenapa aku harus merasa bersalah... untuk kehidupan yang kau buat sendiri.
Aku tidak mengerti.”
“Ibu.. ini terakhir kalinya...kesempatan terakhir yang aku
berikan padamu.”
“Yoo Ra... aku tidak tahu.... kenapa aku harus minta maaf
padamu... tolong pikirkan tentang itu.”
“benarkan begitu? Aku jelas sudah memberikanmu kesempatan,
ibu mertua.” Ucap Yoo Ra dengan penuh kebencian.
Nyonya Hong Ran sudah berada di ruang kerja pribadinya.
Presdir Park masuk dan memberikan sebuah hadiah jam padanya. Presdir Park
melihat arloji tua milik Nyonya Hong Ran dan berkata, “kalau kau mengembalikan
arah jarum jam, apakah kau juga bisa mengembalikan waktu? sekarang biarkan
kita... hidup menunggu buat besok. Setelah sakit, aku berfikir semua ini akan terjadi. Aku rindu berada disekitar
mereka semuanya.”
Dari kata-kata Presdir Park tersirat kalau dia ingin hidup
damai bersama putra-putranya dan keluarga mereka yang lainnya.
Nyonya Hong Ran meletakkan jam pemberian presdir Park dan
mengambil arloji tuanya. Dia memutar jarum jam arloji tersebut kearah yang
berlawanan.
David pulang kerumah, betapa terkejutnya dia saat melihat
tendanya sudah tidak ada lagi dihalaman rumah. Ternyata orang yang
menghilangkan tenda milik david adalah Bo Tong. Bo Tong berkata kalau dia sudah
membersihkan kamar Daek Saeng, dan dia
akan menggunakan kamar itu karena daek Saeng sudah pindah ke apartemen
temannya. Sedangkan David bisa menggunakan kamar yang sebelumnya Bo Tong
gunakan.
Bo tong meraih tangan david dan mengajaknya masuk rumah,
tapi david menolak dengan alasan kalau dia belum siap.Bo Tong meminta david
mencobanya, “Kalau kau merasa sedih, aku akan membuatmu tertawa! Mungkin semua
ingatan sedih akan menghilang dengan ingatan lucu dari Kim Bo Tong. Saat kau
tidur diluar, aku tida bisa tidur didalam, itu sebabnya, biarkan musim dingin
ini berlalu dan kita akan fikirkan lagi. kalau terlalu sulit, aku akan buatkan
tenda lagi.”
David masih bimbang, tapi Bo Tong langsung mandorong David
masuk ke rumah dan memanggil david dengan sebutan Oppa. Mendengar Bo Tong
memanggilnya “Oppa” membuatnya bertanya apakah Bo Tong akan terus memanggilnya
seperti itu, tapi Bo Tong tidak menjawab, dia hanya terus mendorong David
masuuk ke rumah dan tetap memanggilnya dengan sebutan “Oppa David”.
Di dalam rumah, Bo Tong menyuruh David tidur di kamar yang
dia tempati sebelumnya, tapi David menyuruh Bo Tong tetap menggunakan kamar itu
dan dia sendiri akan menggunakan kamar yang dipakai Daek saeng. Bo Tong tak
dapat menolak karena david mengancam akan tidur di luar lagi kalau Bo Tong
tidak mau.
“Ketua Tim, aku rasa.... itu akan menyenangkan... kalau kau mengerti cinta ibumu pada ayahmu.
Bukan karena cinta , ibumu menderita, tapi karena dia sangat mencintai ayahmu,
itu sebabnya dia melakukan itu.”
Mendengar kata-kata Bo Tong, David tersenyum lega.
Euuuum.... Aku suka David...
Bersambung
Pretty Man Episode 10 part 2
2 komentar
sinopsis pretty man episode 9 nya kok gada ? o.O
Balasaigoo kayaknya Bo Tong mulai melihat David deh. Tapi entah kenapa aku lebih suka Bo Tong sama Ma Te deh ;((
Balas