Sinopsis God’s Gift – 14 Days episode 1 part 2. Pada part
sebelumnya dapat kita ketahui kalau drama ini tentang pembunuhan. Soo Hyun
sebagai seorang ibu sangat protect pada Saet Byeol anaknya. Dia selalu mengatur
apa yang harus dilakukan Saet Byeol dan apa yang tidak boleh Saet Byeol
lakukan. Soo Hyun tak perduli apa perasaan Saet Byeol suka atau tidak dengan
semua aturannya. Disisi lain, ada keluarga Dong Chan, dimana dia punya kakak
seorang pembunuh dan mungkin itulah yang membuatnya tidak senang pada ibunya
sendiri dan keponakannya.
Sinopsis God’s Gift – 14 Days episode 1 part 2 !!!!!
Saet Byeol sengaja bersembunyi saat bis sekolahnya datang.
Setelah bis itu pergi, Saet Byeol keluar dan pergi dengan berjalan kaki. Young
Gyu yang melihat Saet Byeol tidak naik bis langsung menyentuh pundak Saet Byeol
dan memberitahunya kalau bis sekolahnya baru saja pergi. Young Gyu tidak tahu
kalau Saet Byeol sengaja tidak naik bis sekolah itu.
Saet Byeol melihat kaos kaki yang dipakai Young Gyu, dia
senang saat melihat Young Gyu memakai kaos kaki yang dia berikan. Saet Byeol mengatakan alasan dia tak mau naik
bis itu karena semua anak yang ada didalamnya hanya bicara dalam bahasa inggris
dan dia sendiri tak mengerti bahasa inggris.
Saet Byeol dan Young Gyu duduk dibangku taman sambil memakan
lolipop. Saet Byeol menarik selebaran penggalangan dana dari kantor jaket Young
Gyu. Penggalangan dana diadakan pada hari ini, Saet Byeol pun bertanya kenapa
Young Gyu tidak pergi.
“mereka menyuruhku untuk membawa teman2 dan keluarga. Nenek
Young Gyu sedang sibuk. Aku tidak punya teman. jadi, aku tidak pergi.” Jawab
Young Gyu.
“Aku juga tidak punya teman.” Saet Byeol berpikir sejenak.
“Apa kau ingin berteman?”
“Kau tidak takut padaku? Kenapa kau tidak menghindariku?”
“kenapa?”
“Aku bodoh.”
Saet Byeol tertawa dengan jawaban Young Gyu. Dia pun
mengatakan kalau dikelasnya, dia juga dipanggil bodoh oleh teman2nya. “Baiklah.
Mari kita berteman.” Ajak Saet Byeol dan menjulurkan jari kelingkingnya. Dengan
senang Young Gyu menyambutnya.
Saet Byeol langsung beranjak dan mengajak Young Gyu ke
tempat penggalangan dana karena sekarang mereka sudah menjadi teman.
Dong Chan berjalan menaiki tangga sambil menghisap telor
yang baru dia beli. Saat sampai diatas dia tersandung oleh kaki seseorang
sehingga membuatnya terjatuh dan semua telur yang dia bawa pecah. Yang membuat
Dong Chan tersandung adalah kaki kakek Choo Byeong Ho. Biar enak kita panggil
kakek Choo aja yah.
Kakek Choo yang tiduran disana jadi terbangun karena Dong
Chan menyandung kakinya. Kakek Choo merengek minta makan pada Dong Chan. Tentu
saja Dong Chan tidak mau memberinya makan dan menyuruhnya pergi. Kakek Choo
berkata kalau dia sudah kelaparan selama 4 hari. Namun tetap saja Dong Chan tak
mau memberinya makan.
Dong Chan masuk rumah dan menaruh meja makan kecilnya di
depan tv. Dia bersiap2 memakan semua makanan yang sudah dia persiapkan sendiri.
Tapi dia tiba2 teringat pada kakek Choo yang sudah kelaparan selama 4 hari.
“Dia sudah kelaparan selama 4 hari? Aku tak butuh mayat
didepan rumahku... “ gumam Dong Chan dan meletakkan sendok yang sudah
ditangannya.
Kakek Choo makan dengan lahap, dia menghabiskan semua jatah
makan Dong Chan. Selesai makan, kakek Choo membaringkan tubuhnya dan meminta
kopi pada Dong Chan. Hahahahah... ne kakek gak tau malu.
Dong Chan hendak membuatkan kopi instan, tapi kakek Choo
berkata kalau dia tidak minum kopi instan, jadi dia minta dibelikan biji kopi
di cafe depan. Tentu saja itu membuat Dong Chan kesal dan menyuruh kakek Choo
pergi.
Bukannya pergi kakek Choo malah berkata kalau dia ingin
caramel macchiato dengan banyak whipping cream dan ukuran grande. Dia bahkan
tanpa permisi langsung mematikan tv. Tentu saja Dong Chan semakin kesal dan
menyuruhnya pergi.
Dirumah Soo Hyun panik karena Saet Byeol menghilang. Dia
meminta Ji Hoon mencari keberadaan Saet Byeol sedangkan dia sendiri menunggu
dirumah. Soo Hyun bertanya pada pengasuh Saet Byeol apa benar dia sudah benar2
mengantar Saet Byeol ke tempat les. Pengasuh Saet Byeol mengiyakannya. Tapi
tiba2 dia terkejut saat melihat sepatu yang digunakan Saet Byeol les ada di
rumah.
“sementara saya pergi ke pasar, dia pasti pulang. Saya yakin
dia melihat dia memakai sepati itu saat dia pergi ke sekolah.”
Mendengar itu Soo Hyun langsung memeriksa lemari Saet Byeol
dan menemukan selebaran tentang penggalangan dana. Di selebaran itu tertulis
sekolah kejuruan untuk penyandang cacat Michael. Soo Hyun mencoba mengingat2
nama Michael karena sepertinya dia pernah membacanya. Akhirnya Soo hyun ingat
kalau nama itu pernah dia baca di jaket kuning milik Young Gyu.
Saet Byeol benar2 ada di acara tersebut. Dia membantu Young
Gyu berjualan patug anjing yang dibuat Young gyu sendiri. Untuk menarik
pelanggan, Saet Byoel menyanyi dan Young Gyu menari.
Tak lama kemudian Soo Hyun muncul dan langsung menarik Saet
Byeol pergi. Saet Byeol merengek untuk dilepaskan,dia juga berkata kalau dia
tak ingin pergi ke tempat les. Young Gyu
yang tak tega melihat Saet Byeol ditarik seperti itu hanya bisa mengikuti
mereka dari belakang.
Setelah Young Gyu pergi mengikuti Saet Byel yang ditarik
ibunya. Dong Chan datang ke acara tersebut. Euuuum.... ternyata dia benar2
orang baik. Dia masih care sama keponakannya. Dia melihat patung anjing buatan
Young Gyu dan tersenyum.
Saet Byeol masih menangis dan Soo Hyun terus saja
memarahinya karena bolos les. Saet Byeol ngesot di tanah dan terus berkata
kalau dia tak ingin pergi les. Young Gyu hanya bisa melihat mereka tanpa bisa
berbuat apa2.
Soo Hyun beralih pada Young Gyu dan memberitahunya untuk
tidak bergaul dengan Saet Byeol, dia juga menyuruh Young Gyu pergi. Melihat
ibunya mengusir temanya, Saet Byeol tambah menangis.
Soo Hyun mengangkat Saet Byeol untuk berdiri. Tak disangka
Saet Byeol mengompol. Melihat ibunya akan memarahinya saet Byeol tambah
menangis.
Soo Hyun melihat gedung yang tak jauh dari tempat mereka
berdiri dan sepertinya disana ada tempat yang bisa mereka pinjam kamar
mandinya.
Saat masuk ke toko itu, rasanya seperti tempat mistis.
Karena ruangannya gelap dan banyak lilin. Dan nama toko itu adalah destiny.
Setelah melepas celana panjangnya, Saet Byeol mendekati penjaga toko sambil
memegang minuman. Dia melihat foto dua orang perempuan, saat ditayakan pada
pemilik toko. Pemilik toko menjawab kalau perempuan didalam foto itu adalah
anaknya.
Soo Hyun keluar dengan membawa celana panjang Saet Byeol,
pemilik toko itupun memberinya kantong. Soo Hyun bertanya kenapa toko itu sepi,
si pemilik toko menjawab kalau tokonya baru pertama buka. Dengan alasan untuk
pembukaan spesial, si pemilik toko mengambil gambar Soo Hyun dan Saet Byeol.
Saat akan membayar, sipemilik toko berkata kalau dalam waktu
dekat ini, Soo Hyun akan kehilangan sesuatu yang berharga didunia ini. Pemilik
toko melihat Saet Byeol dan berkata, “Tak peduli seberapa jauh anda berlari dan
melangkah, takdir akan mengikuti anda tidak peduli apapun juga. Tak ada gunanya
melarikan diri. Salah satu daru dua harus menghilang agar hal ini berakhir.”
Soo Hyun tak mengerti dengan apa yang dikatakan si pemilik
toko. Si pemilik toko berpesan pada Soo Hyun untuk tidak melarikan diri dari
semua itu dan terus berjuang. Soo Hyun terlihat tak senang dengan apa yang
pimilik toko katakan. Setelah dia meletakkan uang dimeja, dia mengajak Saet
Byeol segera pergi dari toko itu.
Saat Soo Hyun akan masuk ke mobil, pemilik toko mengejarnya
dan berkata agar Soo Hyun hati2 dengan air. Pemilik toko itu seperti seorang
peramal. Soo Hyun yang tak mau percaya dengan kata2 pemilik toko langsung
menjalankan mobilnya.
Capres Nam Joon akhirnya terpilih sebagai presiden. Soo Hyun
yang masih dalam perjalanan pulang melihat berita terpilihnya Kim Nam Joon
sebagai presdin ke 24 dari layar besar yang ada di jalan. Sebagai presiden
baru, Nam Joon berjanji akan memerangi penjahat kekerasan.
~ 1 tahun kemudian ~
Setelah selang setahun pengangkatan Nam Joon sebagai
presiden. Lagi2 ditemukan mayat korban pembunuhan. Kali ini ditemukan mayat
seorang gadis muda di tong sampah.
Soo Hyun dan keluarga menonton berita itu dirumah. Sambil
menonton, Saet Byeol asik memakan kue tart yang ada didepannya. Sepertinya itu
adalah kue tart ulang tahun karena ada angka 33 diatas kua tersebut.
Soo Hyun yang sedang menyetrika menyuruh Saet Byeol berhenti
makan kue dan diganti dengan makan sup dan nasi. Saet Byeol meminta diambilkan
air minum.
Soo Hyun datang dan mengisi cangkir Saet Byeol dan Ji Hoon.
Setelah mengisi kedua cangkir, Soo Hyun bertanya pada Saet Byeol, “cangkir mana
yang punya banyak air, milikmu atau ayahmu?”
Saet Byeol melihat kedua cangkir dan menjawab, “Milikku?”
Soo Hyun menghela nafas, ‘Aku sudah bilang bahwa milik ayah
punya dimensi yang lebih besar. Berapa kali aku harus memberitahumu hal ini?’
ucap Soo Hyun yang kecewa dengan jawabn Saet Byeol yang salah.
Ji Hoon dan Saet Byeol meminum air mereka. Ji Hoon
mengatakan kalau jawaban Saet Byeol benar, “karena aku sudah meminumnya, jadi
punya Saet Byeol masih banyak”. Saet Byeol senang dibela oleh ayahnya.
“Apa kau tahu nilai matematika dia?” tanya Soo Hyun pada Ji
Hoon. Sebelum Ji Hoon sempat meresponnya, Saet Byeol berkata kalau dia sudah
kenyang. Dia pun bertanya apa ibunya tahu dimana buku catatannya. Soo Hyun
menunjuk ke tempat dimana dia meletakkanya.
Dengan semangatnya Saet Byeol berlari untuk mengambil buku
catatan itu. Tapi kakinya tersandung kabel setrikaan, Saet Byeol pun terjatuh.
Sebelum terjatuh tangan Saet byeol menyenggol vas bunga sehingga vas itu juga ikut terjatuh dan pecah.
Ji Hoon dan Soo Hyun langsung berlari kearah Saet Byeol
untuk menolongnya. Sampai2 Soo Hyun lupa kalau dia sedang menyetrika. Melihat
setrika masih berada diatas baju, Soo Hyun dengan cepat mengangkatnya, sakit
tergesa2 mengangkat setrika, setrika itu malah mengenai tangannya.
Dalam perjaanan menuju kesekolah, Saet Byeol memberinya
hadiah ulang tahun pada So o Hyun, ternyata kue tart itu adalah kue ulang tahun
Soo Hyun. Saet Beyol memberinya sebuah pena yang bisa mengeluarkan sinar leser.
Soo Hyun melihat pena itu sehingga membuatnya tidak fokus pada jalan. Karena
ketidakfokusannya pada jalan, hampir saja dia menabrak seorang anak perempuan
yang sedang mengendarai sepedanya.
Soo Hyun langsung keluar untuk menolong anak perempuan itu.
Karena rem mendadak yang dilakukan Soo Hyun, semua yang Soo Hyun selipkan
ditempat pelindung kepala terjatuh. Saet Byeol pun memungutnya dan menaruhnya
ketempat semula salah satu diantara barang yang jatuh adalah foto Soo Hyun dan
Saet Byeol saat berada di toko destiny.
Saat akan masuk ke sekolah, Saet Byeol melihat seorang anak
perempuan yang duduk sambil memangku anjingnya. Anak perempuan itu terlihat
sedih. Saet Byeol menghampirinya, dia memuji anjing milik anak perempuan itu
cantik, ‘Tapi kau tidak bisa membawa anak anjing itu ke sekolah.” Ucap Saet Byeol.
“Nenek terus mengatakan kalau dia akan mengusirnya.” Jawab
anak perempuan itu.
“Apa itu sebabanya.... kau tidak bisa pergi kesekolah?”
tanya Saet Byeol yang dijawab anggukan oleh anak perempuan itu.
Saet Byeol melihat pemilik toko yang ada di depan
sekolahnya, dia meminta tolong ahjussi itu untuk menjaga anjing milik anak
perempuan itu selama mereka sekolah. Ahjussi penjaga toko menyanggupinya. Saet
Byeol mengulurkan tangannya dan mengajak anak perempuan itu masuk kesekolah
bersama.
Dong Chan sedang
berada di kantornya bersama kedua temannya. Seorang wanita datang dan
bertanya apa Dog Chan sudah menangkap para suami yang berselingkuh dari istri
mereka. Aku kurang tahu usaha apa yang dijalankan Dong Chang, tapi sepertinya
dia membuka jasa untuk menangkap basah para peselingkuh.
Ji Hoon memberikan kado ulang tahun sebuah tas untuk Soo
Hyun, supaya tas itu sesuai dengan selera Soo Hyun, Ji Hoon menyuruhnya memilih
sendiri dengan membawa selembar kupon yang sudah Ji Hoon taruh dimobil Soo
Hyun. Tentu saja Soo Hyun sangat berterima kasih atas kado yang diberikan Ji
Hoon.
“Aku lebih bersyukur kau sudah dilahirkan dan menikah
denganku. Aku mencintaimu.” Ucap Ji Hoon.
Soo Hyun menutup teleponnya. Diantara kertas-kertas yang
ada, Soo Hyun menemukan foto dirinya dan Saet Byeol yang diambil di toko
destiny. Melihat foto itu membuat Soo Hyun teringat pada ucapan pemilik toko.
Dong Chan menemui wanita yang sebelumnya datang ke
kantornya. Dia datang dengan membawa bukti kalau suami wanita itu sudah
berselingkuh. Dong Chan berkata kalau dia sanggup menangkap basah suaminya
sedang tidak memakai baju jika wanita itu mau. Wanita itu malah mengajak Dong
chan minum bersama. Awalnya, Dong Chan menolak tapi karena wanita itu terus
memaksa, dengan mengancam akan memakai jasa lain untuk menangkap basah
suaminya, Dong Chan pun meminumnya sampai mabuk.
Sadar2 dia sudah berada di atas satu ranjang dengan wanita
itu. Selagi wanita itu masih tidur, Dong
chan mengambil celananya dan pergi.
Sampai di rumah, dia melihat kakek Choo sedang asik makan. Dia
mengambil sup dan meminumnya, tapi saat kakek Choo mengatakan kalau makanan itu
dari ibu Dong Chan, reflek Dong Chan langsung menyemburkannya. Dia langsung
marah pada kakek Choo, dia marah kenapa kakek Choo menerima makanan dari
ibunya.
Dengan pelan, kakek Choo menyuruh Dong chan duduk, tapi Dong
chan tak menurutinya malah memilih pergi. Kakek Choo pun menyuruh Dong Chang
duduk lagi tapi kali ini dengan nada tinggi. Melihat kakek Choo yang tiba2
marah, Dong chan pun menurutinya.
“dengarkan apa yang akan kukatakan sekarang. Mulai sekarang,
jika kau meluruskan pikiranmu dan melakukan hal yang benar dan hidup seperti
manusia, aku akan memberikanmu 10 miliyar won.” Ucap kakek Choo.
Tentu saja Dong chan tak percaya kalau kakek Choo punya uang
sebanyak itu. Untuk makan saja kakek Choo minta padanya.
“Jangan begitu. Jika kau hidup seperti ini, kau benar2 akan
menyesalinya! Tolong jadilah anak yang baik untuk ibumu. Hiduplah dengan baik
dan aku akan memberikan 10 miliyar won.”
Dong Chan kesal, dengan marah dia memberitahu kakek Choo
kalau wanita yang memberinya makan itu bukanlah ibunya.
Bersambung
Sinopsis God’s Gift – 14 Days episode 1 part 3