Sinopsis Emergency Couple Episode 18 Part 3. Pada part
sebelumnya, kita melihat Jin Hee yang terus-terusan perhatian pada Chang Min
namun sayangnya cHang Min menolak karena menganggap perasaan yang Jin Hee punya
karena rasa kasihan. Bagaimana kelanjutan cerita cinta Chan Min dan Jin Hee ?
yuk kita lanjutkan sinopsisnya.
Sinopsis Emergency Couple Episode 18 Part 3 !!!
Chang Min masuk kerja, dia terkejut saat melihat ada
sekotak fortune cookies di meja
kerjanya. Chang Min membuka satu bungkus kue dan menemukan kertas yang
bertuliskan, “kasihan.. perasaan sedih dan kasih sayang untuk kemalangan pada
orang lain soleh-oleh mereka mengalaminya. Sinonimnya adalah perasaan memahami,
simpati. Antonimnya adalah kebencian.”
Euum.... fortune cookies itu dari Jin Hee yang sedang
menyakinkan Chang Min kalau perasaan yang Jin Hee rasakan sekarang bukanlah
perasaan kasihan.
Yong Gyu sedang fokus pada handpone-nya saat berjalan menuju
kantin. Karena tak memperhatikan apa yang ada di depannya, Yong Gyu pun
menabrak Ah Reum yang sedang membawa nampan makanannya. Makanan milik AH Reum
pun jatuh semua.
Yong Gyu minta maaf dan langsung membantu Ah Ruem memberesi
makanannya yang berserakan dilantai. Ah Reum hendak menghentikan apa yang
dilakukan Yong Gyu karena dia sendiri yang
akan memberesinya, tepat disaat itu, Yong Gyu melihat kearah Ah Reum dan mereka
pun terdiam sesaat saat menyadari kalau wajah mereka berada di jarak yang
sangat dekat.
Ah Reum selesai makan dan dia langsung mengeluarkan cermin
dan lipstik-nya. Yong Gyu yang duduk dibelakang Ah Reum terus memperhatikan Ah
Reum. Yong Gyu tersenyum kagum melihat kecantikan Ah Reum. Tanpa Yong Gyu
sadari, Ah Reum melihat dia yang
tersenyum melihat kearahnya.
Ah Reum menghampiri meja Yong Gyu dan Yong Gyu pun pura-pura
sedang sibuk dengan makanannya. Ah Reum bertanya bagaimana pekerjaan YongGYu di
departemen radiologi.
“Entahlah.. terkadang aku berpikir apa aku melakukan hal
yang benar... aku merasa menjadi dokter itu tidak cocok untukku.. seperti itu
perasaanku... “ jawab Yong Gyu.
Ah Reum berkata kalau Yong Gyu pasti sudah berusaha keras
menyelesaikan sekolah kedokterannya dan melakukan magang, “Tapi mungkin ada hal
lain yang benar2 ingin kau lakukan.”
“Apa hal itu mungkin terjadi?” tanya Yong Gyu.
“tentu saja.”
“Aku tidak punya keberanian untuk melakukan hal yang lain
sekarang. Tapi aku harus benar-benar memikirkan tentang hal itu.”
Ah Reum membenarkan dan menyuruh Yong Gyu meneruskan
makannya. Ah Reum hendak pergi tapi Yong Gyu memanggilnya, dia mengucapkan terima
kasih pada Ah Reum karena sudah mengatakan sesuatu yang bisa menyemangatinya.
Dengan tersenyum Ah Reum berkata kalau itu bukan apa2 dan pergi. Yong Gyu
memuji kecantikan Ah Reum.
Anggota Tim 4 berolahraga bersama. Ah Reum, Yong Gyu, Young
Ae dan Sang Hyuk main badminton berpasang-pasangan. Sedangkan Jin Hee dan Chang
Min hanya duduk dan menonton permainan mereka.
Sang Hyuk dengan kesal berkata kalau anak lebih penting
untuk mereka, kenapa Young Ae lebih memilih pekerjaannya. Young Ae
mengembalikan bola dengan kesal juga dan berkata, “Bagaimana bisa kau sangat
marah hanya karena aku tidak hamil?”
“Apa kau tidak memiliki naluri keibuan sedikitpun?” tanya
Sang Hyuk.
“Apa bayi harus muncul duluan karena aku seorang wanita?
Bagaimana denganku? Apa impianku tidak dianggap? Bagaimana dengan masa
depanku?” tanya Young Ae dengan kesal.
Chang Min yang tak nyaman mendengar pertengkaran mereka
langsung menyuruh mereka berhenti bertengkar, “Kau mengkhawatirkan bayi yang
bahkan belum ada? Khawatirkan saja istrimu.” Ucap Chang Min pada Sang Hyuk.
“Kau dengar? Cobalah kau setidaknya menjadi setengah dari
Chang Min.” Keluh Young Ae.
“Aku sangat penuh dengan mimpi, tapi mereka benar2
menghilangkannya.” Ucap Sang Hyuk.
“Bagaimana bisa kau hanya memikirkan dirimu sendiri? Aku
akan bercerai denganmu!” ancam Young Ae. Dan pernyataan Young Ae membuat semua
orang terkejut.
“Apa yang barusan kau bilang, ‘bercerai’? kau harusnya tidak
mengatakan kata itu.” ucap Jin Hee.
“Hei, apa kalian yakin cinta kalian itu cinta burung?” tanya
Yong Gyu.
“Aku kira cinta burung baru saja hilang beberapa saat lalu.”
Tambah Ah Reum dan melanjutkan permainannya dengan Yong Gyu.
Jin Hee memarahi Jin Ae karena sudah meminjam uang pada
Chang Min. Jin Ae meminta maaf dan berjanji akan membayarnya. Jin Hee tambah
kesal saat tahu Jin Ae meminjam uang sebesar dua juta. Kwang Soo muncul dan
bertanya Jin Ae sudah meminjam uang dari siapa? Walaupun kesal pada Jin Ae,
tapi dia tidak memberitahukannya pada Kwang Soo.
Jin Ae berkata kalau dia meminjam uang untuk biaya hidup.
“Itu tidak akan terjadi lagi dan aku akan mengembalikannya.”
“Lupakan. Aku yang akan membayarnya, jadi kau harus bayar
padaku. Mengerti?” ucap Jin Hee dan
pergi.
Kwang Soo bertanya pada Jin Ae apa yang terjadi. Jin Ae
memberitahunya, kalau dia sudah meminjam uang pada Chang Min untuk membayar
kartu kredit. Kwang Soo menghela nafas tak percaya dan berkata “Aku musuhmu.”
“Tidak, kau sudah merawat Gook dengan baik,” ucap Jin Ae dan
Kwang Soo pun langsung memeluk istri dan anaknya.
Jin Hee langsung pergi menemui Chang Min. Karena Chang Min
sedang berada dalam perjalanan, diapun menunggunya di depan pintu apartemen
Chang Min. Saat menunggu Chang Min, Jin Hee teringat saat dia dan Chang Min
masih menjadi suami istri.
Saat itu, Jin Hee menunggu Chang Min pulang kerja. Walaupun
Chang Min menyuruh Jin Hee untuk makan dan tidur duluan, tapi Jin Hee tetap
menunggu Chang Min diluar sampai-sampai dia ketiduran.
Chang Min pulang dan terkejut melihat Jin Hee tertidur
diluar menunggunya. Jin Hee tersenyum saat melihat Chang Min sudah pulang.
“Kenapa kau disini, aku memberitahumu untuk makan dan
tidur.”
‘Aku tidak mau. Aku tidak mau makan sendirian.” Jawab Jin
Hee manja. Chang Min pun mengajaknya masuk kerumah, tapi Jin Hee menolak.
“Lalu kita harus kemana?” tanya Chang Min.
“Kemana saja.”
Chang Min mengerti dan mengajak Jin Hee jalan-jalan untuk
mencari udara segar. Dia mengajak Jin Hee jalan-jalan dengan menggendongnya.
“Jika kau terus melakukan ini, aku akan sangat khawatir dan
tidak bisa bekerja.” Ucap Chang Min.
“Maafkan aku. Tapi.. aku tidak bisa melakukan hal ini apapun
selain menunggumu. Aku tidak bisa mendapat pekerjaan, jadi semangat kerjaku
juga sudah hilang. Aku merasa seperti semakin menciut dan keberadaanku tidak
berguna didunia.”
“Jin Hee-a... aku yakin pasti ada sesuatu yang bisa kau
lakukan dengan baik. Luangkan waktumu dan carilah sesuatu yang bisa kau lakukan
dengan baik.”
‘Aku merasa aku terus mengacaukan suamiku yang bekerja
dengan baik.. aku merasa seperti pengecut.”
Chang Min menyuruh Jin Hee berhenti merendahkan dirinya
sendiri dan sebagai penggantinya dia akan menyanyikan sebuah lagu untuk Jin
Hee. Sambil terus menggendong Jin Hee, chang Min menyanyikan lagu untuk Jin
Hee.
Mengingat semua itu membuat Jin Hee sedih. Tepat disaat itu,
Chang Min datang dan bertanya apa yang membawa Jin Hee ingin menemuinya. Jin
Hee mengajak Chang Min untuk berbicara di dalam rumah.
Jin Hee mengembalikan uang yang sudah dipinjam oleh Jin Ae.
Chang Min langsung menolaknya. Jin Hee berkata kalau setelah mereka bercerai,
dia selalu berpikir kalau dialah korbannya. Chang Min tak mengerti pda apa yang
Jin Hee katakan.
‘Banyak pikiran yang datang padaku saat aku menunggumu.
Pasti sangat sulit bagimu saat berada diluar... kau berusaha keras untuk hidup
denganku, dengan rasa tanggung jawab... aku pikir aku terbawa perasaanku
sendiri, jadi aku sama sekali tidak menganggap keberadaanmu. “
“Apa gunanya membicarakan hal itu sekarang?” tanya Chang
Min.
‘Karena aku merasa menyesal.”
Karena sudah malam, Chang Min menyuruh Jin Hee pulang.
Sebelum pulang Jin Hee meminta Chang Min menerima uangnya. ‘Saat ini kau sedang
sakit.. aku minta maaf karena makin memperburuknya.”
“Jangan mengatakan itu. “
“Ngomong2, apa kau tidak menyukai cookies yang aku buat pagi
ini?”
Chang Min mengiyakan, dia mengiyakan kalau dia tidak
menyukai cookies buatan Jin Hee. Jin Hee langsug mengeluh, padahal dia sudah
hampir terlambat bekerja karena membuat cookies itu.
“Jadi kenapa kau melakukan itu?” tanya Chang Min.
‘Karena kau mengatakan kasihan. Apa kau tidak memiliki perasaan kasihan saat melihat
cookies itu.” ucap Jin Hee dan pernyataan itu membuat chang Min tersenyum.
Cookies buatan Jin Hee masih berada di meja kerja chang Min.
Chang Min membuka satu cookies lagi dan membaca tulisan yang ada didalamnya,
“kau ditakdirkan untuk pergi ke kedai kopi yang berlokasi dibarat laut dari lokasimu
sekarang dan bertemu seseorang yang berharga setelah bekerja hari ini. Jadi
pastikan untuk pergi.”
Jin Hee sudah menunggu di kedai kopi yang dimaksud. Karena Chang Min tak
kunjung datang, diapun menelponnya. Jin Hee bertanya kenapa chang Min tidak
datang, Chang Min yang sudah berada di depan kedai berbohong kalau dia tidak
membaca pesan yang Jin Hee maksud. Tentu saja itu membuat Jin Hee kecewa, tapi
dia langsug tersenyum senang saat melihat Chang Min sudah berdiri diluar.
Chang Min membawakan kopi untuk Jin Hee dan bertanya, “Jadi
aku bertemu seseorang yang berharga....
apa yang mau kau beritahukan padaku?”
“Aku sudah memikirkan tentang hal itu. sebenarnya... aku
pikir aku ingin memulainya lagi denganmu... “
“Jin Hee-a... perasaanmu sekarang... bukanlah perasaanmu... itu palsu...
Kau dibodohi sebentar oleh perasaanmu sekarang.”
“Tidak, ini tidak seperti itu.” bantah Jin Hee.
“Itu memang begitu. Setelah beberapa waktu, pikiranmu akan
berubah. Itu hanya pikiran sementara saat ini dan kau akan merasa lebih baik
lagi.”
“Itu tidak benar!” bantah Jin Hee.
“Jin Hee-a... kau harusnya mencari orang yang kau sukai
sekarang. Seseorang pasti akan membuat jantungmu berdebar-debar. Itu akan
benar2 membuatmu bahagia. Mungkin.... dia berada disuatu tempat yang dekat
denganmu.” Ucap Chang Min dan dia pulang duluan.
Keesokan harinya, Jin Hee tak fokus pada pasien yang sedang
dia periksa. Matanya terus melihat kearah Chang Min. Saat Chang Min berjalan
melewatinya, jantung Jin Hee berdetak kencang.
Jin Hee langsung berlari mencari Chang Min. Saat akan
menaiki lift, Jin Hee teringat saat dia dan Chang Min berada di dalam lift yang
penuh. Saat itu, Chang Min tak sengaja memeluknya.
Jin Hee memilih menggunakan tangga darurat. Karena kelelahan
menaiki tangga, Jin Hee berhenti tepat dimana Chang Min pernah berkata padanya
untuk tidak bersikap menderita.
Jin Hee melanjutkan perjalanannya. Saat menaiki tangga, Jin
Hee teringat ketika Chang Min menyanyikan sebuah lagu yang menceritakan kisah
cinta mereka. Dia juga teringat saat Chang Min melakukan pertolongan pertama
padanya dan saat Chang Min menunjukkan perhatiannya dan rasa sayangnya pada Jin
Hee.
Setelah berlarian mencari Chang Min, akhirnya Jin Hee
menemukan Chang Min yang sedang menunggu didepan lift. Jin Hee langsung
menariknya dan mengajak Chang Min ke tangga darurat. Chang Min bingung dan
bertanya apa yang terjadi.
Jin Hee memasangkan teleskop miliknya pada Chang Min dan
menyuruh Chang Min mendengar detak jantungnya. Mereka saling menatap dan
bersambung.
Bersambung
Sinopsis Emergency Couple episode 19 dari mbak ayu.
7 komentar
makin penasaran, endingnyaaa
BalasLove them ♡
BalasStay fighting (ง'̀⌣'́)ง bkin sinopny ya..
Thx n Regards
Ratna:)
-_- makin seru aja critanya
BalasSeruuu
BalasKini giliran jin hee yg ngejar ngejar chang min hehe..
BalasGa terasa udah hampir tamat T_T
Balasya iyalah detak jantungnya kenceng... jin-hee abis lari2 naik tangga kayak gitu... hehe...
Balas