Saat Sung Joon mengendarai mobilnya dan keluar dari hotel, dia tanpa sengaja melihat Ha Ri yang sedang mengobrol dengan anak buahnya. Tanpa pikir panjang Sung Joon pun langsung menghentikan mobilnya dan keluar untuk menemui Ha Ri. Tentu saja Ha Ri shock melihat Sung Joon, dia langsung memeluk Sung Joon dan melepas name tag-nya. Karena asal melempar, nametag itu pun mengenai kepala pegawai hotel. Mengenal siapa pemilik nametag itu, si pegawai langsung memanggil Ha Ri, namun Ha Ri pura2 tak dengar dan langsung mengajak Sung Joon keluar hotel.
Di luar hotel Sung Joon diberitahu kalau mobilnya menghalangi jalan keluar mobil lainnya, jadi dia diminta memindahkannya. Tepat disaat Sung Joon pergi, sipegawai yang membawa nametag milik Ha Ri menghampiri Ha Ri dan memberikan nametag tersebut.
Rasa gugup bercampur cemas terus dirasakan Ha Ri, sampai2 dia terus menggerak2an kakinya saat sudah duduk di depan Sung Joon. Mereka berdua sekarang sudah berada di sebuah restoran. Ha Ri lalu mengarang cerita, dia mengatakan kalau dia benar2 sudah pergi ke London, namun saat disana dia mendapat telepon yang menawarinya bekerja di hotel dan hal itulah yang membuatnya kembali ke Korea. Tanpa menaruh rasa curiga sedikitpun, Sung Joon percaya pada perkataannya, Sung Joon hanya sedikit kecewa karena Ha Ri/ Hye Jin tidak mengabariny. Sung Joon juga mengaku kalau dia punya rencana menyusul Ha Ri/ Hye Jin ke London. Mendengar itu Ha Ri jadi merinding.
Ha Ri kemudian keceplosan bicara, kalau dia tahu Sung Joon bekerja sebagai wakil pimpinan redaksi untuk majalah fashion. Saat Sung Joon bertanya Ha Ri tau darimana, Ha Ri langsung menjawab kalau saat pertama kali mereka bertemu Sung Joon pernah mengatakannya. Walau merasa sedikit ragu kalau dia perna mengatakanya, Sung Joon pun tak menyangkalnya.
Walau punya penampilan yang cantik dan elegan, ternyata Ha Ri juga punya kebiasaan unik. Kalau dia sedang merasa takut, cemas dan sedang berbohong, dia pasti menggerak-gerakkan kakinya.
Ponsel Hye Rin berdering, namun Hye Rin sedang tak ada di mejanya sehingga Shin Hyuk yang mengangkatnya. Sebelum Shin Hyuk sempat mengucapkan kata hallo, orang di seberang sana sudah berteriak dan menceritakan tentang apa yang sudah terjadi pada dirinya. Orang yang menelpon Hye Jin adalah Ha Ri. Ha Ri langsung berhenti bercerita saat mendengar suara Shin Hyuk. Karena Ha Ri bertanya siapa yang mengangkat telepon Hye Jin, jadi Shin Hyuk pun memperkenalkan namanya. Shin Hyuk kemudian meminta Ha Ri untuk menceritakan cerita yang ingin dia katakan dan Shin Hyuk nanti akan menyampaikannya pada Hye Jin. Namun Ha Ri tidak bisa melakukan hal itu, jadi dia lebih memilih untuk mematikan telephonnya.
Setelah menutup teleponnya, Ha Ri langsung bertanya2 apa Hye Jin sudah mengajukan surat pengunduran dirinya atau belum. Ha Ri benar2 merasa harus bertemu dengan Hye Jin dan menceritakan semuanya.
Ha Ri menunggu Hye jin pulang dengan cemas. Dan saat Hye Jin pulang, Ha Ri berniat menceritakan tentang pertemuannya dengan Sung Joon namun pada saat itu suasan Hye Jin sedang kacau balau. Dia terus mengomel tentang Sung Joon. Karena mendengar Hye Jin sekarang begitu membenci Sung Joon, Ha Ri pun jadi melupakan apa yang akan dia ceritakan, dia lebih membiarkan Hye Jin meluapkan isi hatinya terlebih dahulu. Di akhir cerita Hye Jin meminta Ha Ri untuk tidak membicarakan tentang Sung Joon lagi di depannya.
Mendapat pernyataan itu Ha Ri pun jadi bimbang, antara mengatakan apa yang sudah terjadi padanya atau tidak pada Hye Jin. Dan akhirnya dia memutuskan untuk tidak menceritakannya pada Hye Jin. Dia melakukan itu agar Hye Jin tetap bekerja dan tidak khawatir tentang Sung Joon lagi.
Tepat pukul 6 pagi, Sung Joon siap2 berangkat kerja setelah berolahraga. Wuaaah... gaya hidup Sung Joon sehat juga. Sekarang dia sudah berada di sebuah cafe menunggu pesanan kopinya. Ada satu kejadian unik yang terjadi, saking fokusnya pada tablet yang dia pegang, Sung Joon sampai salah minum kopinya, dia malah minum air yang ada di vas bunga. Walaupun sudah salah minum, Sung Joon masih tidak menyadari hal tersebut. Si penjaga cafe sempat bingung melihat kelakuan Sung Joon.
Bukan hanya itu saja kelakuan aneh Sung Joon gara2 terlalu fokus. Dia sampai menabrak pintu kaca saat akan keluar cafe.
Saat akan menyebrang jalang, dia masih sibuk memperhatikan tabletnya sampai dia mendengar suara, “Oh? Ini waktunya pergi.” Mendengar itu, Sung Joon langsung mencari sumber suara, namun disana dia tak melihat sosok Hye Ji/ Ha Ri sama sekali. Ya, alasan Sung Joon langsung teringat pada Hye Ri saat mendengar kalimat itu karena pada saat dia dan Hye Ri kecil berjalan bersama, Hye Ri juga mengatakan kalimat itu saat akan menyebrang jalan. Saat itu Hye Ri berkata kalau kalimat itu memang sering dikatakan dia dan keluarganya saat mendapati lampu hijau.
Ya, yang mengatakan hal itu memanglah Hye Jin yang asli. Hye Jin yang punya rambut kribo memang berada di antara penyebrang jalan. Hye Jin terus menyemangati dirinya untuk tidak takut lagi pada Sung Joon, dia memotifasi dirinya dengan gaji bulanan yang akan dia terima. Tepat disaat itu dia dikagetkan oleh Shin Hyuk yang langsung menawarinya kimbab segitiga. Tentu saja Hye Jin tak mau dan langsung berjalan pergi.
Sung Joon yang masih berada di posisinya langsung menghubungi Hye Jin/ Ha Ri untuk menanyakan keberadaannya. Ha Ri pun jujur menjawab kalau dia masih berada di rumahnya. Karena Sung Joon sudah menelponnya duluan, jadi Ha Ri pun mengajaknya janjian ketemu, dengan alasan ada sesuatu yang ingin dia katakan.
Di kantor Han Sul masih mencari2 siapa sebenarnya ponakan di Madam Kim Ra Ra. Tak mau salah tebak, akhirnya Han Sul menjadi baik pada semua pegawai pria yang punya nama depan Kim. Dia membelikan kopi untuk Kim Poong Ho, Kim Joon Woo dan juga Kim Shin Hyuk. Kim Shin Hyuk yang curiga pada kebaikan Han Sul langsung mengira Han Sul sudah memasukkan sesuatu ke dalam kopinya, Shin Hyuk pun langsung memberikan kopi itu pada Hye Jin.
A Reum lalu mengeluh kalau dia merasa mengantuk pada Han Sul dan ingin dibelikan kopi juga. Namun dengan ketusnya Han Sul malah menyuruh A Reum lari2 agar tidak mengantuk lagi.
Tepat disaat itu Sung Joon datang dan langsung masuk ke dalam kantornya. Melihat Sung Joon, semua pegawai wanita mulai mengosipinya. Dia memanggil Sung Joon dengan sebutan Joon gila.
Sung Joon lalu berkata pada semuanya kalau rapat akan dimulai 10 menit lagi. Semua pegawai langsung kebingungan untuk mempersiapkan bahan rapat. Dan Hye Jin hanya berpikiran untuk tidak takut lagi pada Sung Joon, dia berharap 3 bulan berjalan dengan cepat.
Rapat dimulai dan Sung Joon memberikan waktu selama 3 menit untuk setiap tim menyampaikan pendapatnya. Hye Jin yang bertugas sebagai notulen langsung kebingungan karena semua orang di dalam itu menggunakan istilah2 dalam dunia fahion yang tidak dia ketahui sama sekali. Saking gugupnya tidak bisa menulis apa2, Hye Jin sampai salah ambil remote untuk layar LCD. Remote yang Hye Jin ambil pertama adalah remote infra red dan yang kedua adalah lampu sorot. Tentu saja hal itu membuat Sung Joon kesal karena efek yang ditimbulkan dari kesalahan Hye Jin itu semua mengarah padanya.
Rapat selesai dan sebelum pergi Sung Joon menyuruh Hye Jin yang bertugas sebagai notulen untuk memberikan hasil rapat padanya. Masih dalam kondisi gugup Hye Jin mengembalikan semua remote ke tempatnya. Dasar usil Shin Hyuk malah mengerjainya, dia memanggil Hye Jin dengan suara yang dimirip2kan dengan suara Sung Joon. Dengan cepat dan gugup Hye Jin langsung menjawab iya. Melihat kegugupan Hye Jin itu Shin Hyuk langsung tertawa terbahak2.
Shin Hyuk lalu menebak kalau Hye Jin punya pobia terhadap Sung Joon. Tentu saja Hye Jin langsung membantahnya. Namun Shin Hyuk tetap yakin pada penglihatannya karena Hye Jin langsung berubah gugup dan aneh saat ada Sung Joon, padahal kalau tidak ada Sung Joon, Hye Jin bisa bekerja dengan cepat dan bicara dengan lancar. Tak ingin Shin Hyuk mengetahui rahasia yang dia sembunyikan, Hye Jin pun langsung berjalan pergi sambil terus mengomel kalau apa yang Shin Hyuk katakan hanya lah omong kosong. Hehhehe.... Hwang Jung Eum unnie memang cocok banget dengan karakter yang kayak ini. Bisa kayak natural gak dibuat2.
Perbaikan untuk isi rapat pun waktunya Hye Jin lakukan, namun saat menulis Hye Jin menemukan istilah2 yang tak dia mengerti. Dia hendak menanyakan pada pegawai lainnya namun tak ada yang bisa menjawab karena mereka sedang sibuk pada urusan mereka masing-masing.
Mau tak mau Hye Jin pun memberikan hasil rapat dengan hasil tulisan yang sebisanya dia berikan. Tentu saja hal itu mendapatkan celaan dari Sung Joon karena tulisan Hye Jin di nilai hancur. Saking kesalnya Sung Joon sampai melempar laporan Hye Jin dan mengatai Hye Jin sebagai orang yang tak becus bekerja. Sung Joon lalu berpesan agar Hye Jin lebih bekerja dengan keras lagi karena kapan saja Sung Joon bisa memecatnya. Tentu saja mendapat perlakuan seperti itu benar2 membuat hati Hye Jin terluka.
Keluar dari ruangan Sung Joon, Hye Jin langsung diminta tolong oleh A Reum untuk membantu Han Sul memasukkan barang yang sesuai merek ke dalam tas-nya. Sekali lagi, Hye Jin memperlihatkan ketidaktahuannya tentang fashion dan kecantikan. Jangankan mengetahui jenis kosmetik apa itu, nama mereknya saja Hye Jin susah menyebutnya. Hye Jin tidak tahu yang namanya krim, kuas, blush on dan sebagainya. Tepat disaat itu Sung Joon lewat dan hal itu semakin membuat Hye Jin tambah merasa jatuh di depan Sung Joon.
Ternyata kejadian berikutnya semakin memperlihatkan ketidakpandaian Hye Jin dalam bekerja, saat Joo Young meminta Hye Jin mengambilkan BK Corduroy blouson, Hye Jin malah langsung bingung dan gugup ketika mencari pakaian apa yang Joo Young maksud. Saking gugupnya karena disana juga ada Sung Joon, Hye Jin jadi tak mendengar instruksi dari Joo Young dengan benar. Padahal kalau Hye Jin tidak gugup dan bisa mendengar Joo Young dengan benar maka Hye Jin akan cepat menemukan pakaian yang Joo Young maksud.
Saking putus asanya, karena sudah melakukan hal2 yang salah di depan Sung Joon, Hye Jin sampai membentur2kan kepalanya ke meja. Tiba2 Shin Hyuk menaruh mie instan di atas meja sehingga yang dibentur oleh Hye Jin bukan meja melainkan mie instan milik Shin Hyuk. Tentu saja hal itu membuat Hye Jin kesakitan dan kesal. Dia bahkan tak menjawab perkataan Shin Hyuk, dia langsung berjalan pergi. Melihat sikap Hye Jin, Shin Hyuk bisa menebak kalau Hye Jin pasti sedang merasa kesal dengan seseorang.
Kemana Hye Jin pergi, ternyata dia pergi ke kantor lamanya. Disana dia meminta Jong Man untuk menerima nya kembali. Agar Jong Man menerimanya kembali, Hye Jin sampai mengepel lantai kantor dan berencana mentraktir mereka semua. Karena alasan tidak bisa melawan madam Kim, Jong Man pun tak bisa mengabulkan keinginan Hye Jin. Jong Man sendirilah jadinya yang mengantarkan Hye Jin kembali ke kantor Tim Editor The Most.
Baru masuk ke ruangan tim editor, Hye Jin langsung di tarik untuk membantu pekerjaan tim. Mereka semua bekerja seharian dan yang paling banyak bekerja adalah Hye Jin karena dia harus membantu semua pekerjaan pegawai.
Saking lelahnya, di bis Hye Jin sampai ketiduran. Dia tidur sampai memutar-mutar kepalanya. Dia kemudian membuka matanya karena bis berhenti. Tepat disaat itu seorang nenek naik dan denga cepat Hye Jin langsung membantu si nenek dan memberikan tempat duduknya pada si nenek.
Pacar Ha Ri sudah menunggunya di depan rumah, namun Ha Ri tidak mau bicara denganya, dia langsung masuk ke dalam rumah. Tepat disaat itu muncul seorang gadis kecil yang mirip dengan Kim Hye Jin kecil. Si gadis kecil mengaku pada pacar Ha Ri kalau dia adalah adik Ha Ri, dan dia akan membantu si pria untuk baikkan dengan Ha Ri jika si pria mau mentraktirnya makan enak.
Tepat disaat itu Hye Jin datang dan menjewer si gadis kecil. Ya, gadis kecil itu adalah adik Hye Jin yang bernama Hye Rin. Hye Jin pun memberitahu pacar Ha Ri untuk segera pergi karena apa yang Hye Rin katakan semuanya bohong. Hye Jin dan Hye Rin bukanlah adik kakak yang akur, mereka suka bertengkar. Semua itu karena Hye Rin tak suka pada kakaknya yang jelek dan Hye Jin tidak suka adiknya yang suka bertingkah semaunya. Hye Rin suka datang menemui Ha Ri, karena dia suka mengaku2 sebagai adik Ha Ri dan membohongi semua pria yang hendak mendekati Ha Ri.
Ha Ri baru selesai dari kamar mandi dan dia langsung terkejut melihat Hye Jin yang berbaring di depan pintu masuk. Pada Ha Ri, Hye Jin bertanya apa Ha Ri tahu tentang BK Corduroy blouson. Ha Ri tentu saja mengiyakannya karena dia baru membelinya minggu lalu. Hye Jin tentu saja langsung terkejut karena temannya ternyata mengetahui apa maksud istilah itu.
Hye Jin sudah berganti pakaian dan sambil mengemil snack dia terus mendumel tentang apa yang terjadi hari ini padanya. Dia juga mendumel kenapa orang2 menyebut jaket hitam corduroy dengan istilah BK Corduroy blouson. Hye Jin bahkan menyebut orang2 itu sedang pamer karena bisa menyebutkan dan tahu istilah asing itu. Hye Jin kesal karena tidak tahu istilah seperti itu jadi membuatnya tidak bisa bekerja dengan baik, padahal dia bukanlah orang yang bodoh.
“Kau yang salah, jadi kenapa.” Ucap Ha Ri sambil melakukan gerakan-gerakan kecil agar tubuhnya tetap indah. “Kenapa kau berpikir mereka hanya pamer? Itu adalah istilah teknis yang digunakan dalam industri itu.” jelas Ha Ri yang menambahkan kalau di setiap bidang pasti punya istilah2 tersendiri. Ha Ri juga mengatakan kalau orang yang sebenarnya pamer adalah Hye Jin sendiri karena Hye Jin yang menganggap istilah2 itu tidak penting. Selain itu apa yang di lakukan atasan Hye Jin sudah lah benar, mereka marah sebab Hye Jin tidak bisa bekerja dengan baik. Mendengar semua itu Hye Jin jadi kesal dan marah karena Ha Ri tidak mau berpihak padanya.
Ha Ri lalu bertanya apa Hye Jin sudah bekerja keras untuk bekerja di tim editor The Most. Yang selama ini Hye Jin lakukan hanyalah memikirkan Sung Joon. Hye Jin bahkan belum pernah melihat dan majalah The Most sendiri.
“Jangan hanya menyebutnya pamer atau apapun. Aku tidak berpikir seperti itu.” ucap Ha Ri sambil melakukan peregangan. Mendengar Ha Ri berkata seperti itu benar2 membuat Hye Jin kesal, tapi dia tidak bisa berkata apa2. Hye Jin pun memilih masuk kekamarnya.
Di kamar, Hye Jin terus menggerutui Ha Ri, namun dia tak bisa tidur karena terus teringat pada kata2 Ha Ri. Ya, Hye Jin akhirnya sadar kalau apa yang Ha Ri katakan semuanya benar. Hye Jin kemudian pergi ke perputakaan kecil mereka dan di sana, Hye Jin menemukan majalah fashion yang sudah ada catatan kecil dari Ha Ri.
Ha Ri sudah bisa menebak kalau sahabatnya itu pasti akan pergi kesana untuk belajar. Ha Ri menyuruh Hye Jin membaca majalah yang sekarang sudah di tangan Hye Jin, dan dia juga menyuruh Hye Jin untuk menandai semua bagian yang Hye Jin tak ngerti.
Apakah Hye Jin bisa belajar dan mengerti dengan baik tentang fashion? Jangan kemana-mana tunggu di sinopsis part berikutnya yah....