Jin Woo berhasil memenangkan persidangan dengan cara membuat Kim Ha Na mengaku bahwa Wakil Presdir tidak bersalah. Berita tentang pembebasan Wakil Presdir pun langsung di tayangkan di TV dan Ketua Nam melihatnya. Dia terlihat marah dan kesal. Sebelum dimarahi, Presdir Suk yang saat itu sedang bersama Ketua Nam langsung berlutut di depan Ketua Nam dan meminta maaf karena dia tak berhasil memasukkan Wakil Presdir ke dalam penjara. Ketua Nam kemudian meminta Presdir Suk untuk menjamin agar tak ada hal yang bisa mengusik posisi Nam Gyo Man.
Bukan hanya Ketua Nam yang kesal mendengar berita pembebasan Wakil Presdir, Gyu Man pun merasakan hal yang sama. Saat itu Gyu Man sedang bersama sahabatnya dan juga Dong Ho. Saking kesalnya mendengar berita itu, Gyu Man sampai2 melempar gelas ke dinding. Gyu Man tahu kekalahannya itu gara2 Jin Woo, sehingga diapun berteriak agar Jin Woo dibawa ke hadapannya.
Tepat disaat itu Jin Woo dan Yeo Kyung melintasi tempat mereka dan tentu saja Yeo Kyung langsunng menyapa kakaknya. Pertama kali bertatapan langsung, Jin Woo dan Gyu Man saling memberikan pandangan sinis satu sama lain.
Mungkin karena berada di hadapan adiknya, Gyu Man pun berusaha menahan amarahnya dan mengucapkan terima kasih pada Jin Woo karena berhasil membebaskan Wakil Presdir sehingga membuat nama baik perusahaannya tidak rusak.
Sebagai ungkapan terima kasih, Gyo Man kemudian menawari satu posisi di perusahaannya pada Jin Woo, namun Jin Woo langsung menolaknya dengan alasan kalau dia sudah punya firma hukum sendiri. Mendengar penolakan itu, Gyu Man terlihat kesal dan sebelum Gyu Man mengamuk, Dong Ho mengajaknya pergi. Gyu Man dan yang lainnya melangkah pergi, namun Jin Woo memanggil Gyu Man kembali dan mengambil ponsel Gyu Man yang tertinggal di meja.
“Sudah 4 tahun, rasanya sedih jika kau langsung pulang sekarang. “ ucap Jin Woo dan memberikan ponsel Gyu Man.
“Jika kau masih merindukanku, datanglah ke kantorku kapan saja.” Jawab Gyu Man dan menerima ponselnya.
Jin Woo berjalan mendekati Gyu Man dan berbisik, “Ataukah kita bisa bertemu di pengadilan saja? Aku akan membuatmu duduk di kursi saksi.”
Mendengar itu Gyu Man hanya tersenyum sinis dan kemudian pergi.
Di dalam mobil, Gyu Man mengungkapkan kekesalannya pada Jin Woo. Diapun berjanji akan membunuh Jin Woo. Dong Ho yang duduk di sampingnya kemudian memberitahunya kalau apa yang terjadi pada wakil Presdir adalah perbuatan Ketua Nam, mendengar itu tentu saja Gyu Man terkejut karena sepengetahuannya, ayahnya sangat menyukai Wakil Presdir yang punya kinerja bagus. Dong Ho menjelaskan kalau Wakil Presdir adalah orang yang pekerja keras dan orang seperti itu akan mengganggu proses pewarisan Gyu Man di Il Ho Group. Dong Ho juga memberitahu Gyu Man agar dia bisa mengendalikan dirinya mulai sekarang.
Tepat disaat itu Dong Ho mendapat telepon dari Presdir Suk yang mengajaknya minum bersama.
Jin Woo pulang ke kantornya, dimana masih ada manager Yoon disana. Melihat Jin Woo pulang dengan perasaan sedih, Manager Yoon pun menghampirinya. Pada manager Yoon, Jin Woo mengaku kalau dia sudah bertemu dengan Nam Gyu Man hari ini.
“Bagaimana ? Bagaimana kau bisa bertemu dengannya? “ tanya Manager Yoon penasaran dan Jin Woo menjawab kalau dia tanpa sengaja bertemu.
Jin Woo kemudian berkata kalau akhirnya semua dimulai hari ini, sesuatu yang dia tunggu selama ini. Namun yang membuat Jin Woo sedih adalah karena ayahnya sudah tak bisa lagi mengenali dirinya. Jika Jin Woo mencoba memaksa sang ayah untuk mengingat dirinya, maka sang ayah akan terluka.
Manager Yoon mendekati Jin Woo dan menepuk pundaknya, “Ini yang namanya sebuah kenangan, kenangan akan tersimpan di hati dan bukannya di kepalamu. Bahkan jika ayahmu bilang dia tak ingat, kau akan selalu tetap di dalam hatinya. Percayalah itu.”
Mendengar itu, Jin Woo pun hanya bisa menangis sambil melihat foto dirinya dan sang ayah.
Dong Ho sudah bersama Presdir Suk, mereka makan mie sambil minum soju. (liat ne scene, aq jdi pengen makan mie... aaaargh... tapi sayang sekarang masih malam dan saya lagi nyoba OCD.... #ups jadi curhat )
Dong Ho kemudian menyanyikan sebuah lagu yang mellow, melihat Dong Ho bernyanyi, Presdir Suk pun bertanya apa perubahan sikap Dong Ho yang sekarang, semua itu karena Jin Woo. Dong Ho pun mengiyakan dan juga menambahkan kalau dia merasa khawatir pada Jin Woo, sebab Jin Woo sudah membuat Nam Gyu Man sangat marah. Dong Ho kemudian berjanji pada dirinya sendiri, kalau dia akan turun tangan jika Gyu Man mau membunuh Jin Woo. Mendengar itu Presdir Suk terkejut dan langsung bertanya kenapa Dong Ho ingin melindungi Jin Woo. Dong Ho menjawab semua itu karena Jin Woo ingin melindungi ayahnya, jadi dia tak bisa menghentikannya.
Presdir Suk kemudian mengingatkan Dong Ho, “Apapun yang terjadi, musuh keluarga Nam, akan menjadi musuh untuk kita berdua juga. “
Kita kemudian beralih pada keluarga Nam, dimana hanya ada Gyu Man dan Ketua Nam yang sedang sarapan bersama. Gyu Man terus melihat kearah sang ayah dan teringat apa yang Dong Ho beritahukan semalam padanya, bahwa sang ayah tidak mau ada yang mengusik posisi Gyu Man di perusahaan. Gyu Man kemudian memberanikan diri untuk mengkonfirmasikannya langsung pada sang ayah, namun sanga ayah tak mau menjawab, dia malah menyuruh Gyu Man untuk tidak memikirkan hal lain dan lebih fokus pada posisi presdirnya. Ketua Nam juga berpesan pada Gyu Man agar mereka menganggap orang sebagai alat dan jika alat itu tidak bisa dipakai lagi, maka mereka harus menggantinya.
Ketua Nam bersama kedua anaknya keluar rumah karena mereka hendak pergi bekerja. Karena merasa diperhatikan oleh sang ayah, Gyu Man pun melayani sang ayah dengan baik, dia membukakan pintu mobil untuk sang ayah. Setelah ketua Nam pergi, Gyu Man memberitahu sang adik agar tidak dekat2 dengan Jin Woo.
“Kenapa? Tumben kau tertarik dengan urusanku?” ucap yeo Kyung dengan nada tak senang.
“Apa aku buruh alasan untuk itu?”
“Apa kau lupa aku ini siapa? aku bisa langsung tahu bakat Jin Woo.” Ucap Yeo Kyung dan Gyu Man hanya tertawa mendengarnya. “Apa kau ingat kata2 ayah? ‘jangan pernah goyah dengan apapun.’” Tambah Yeo Kyung dan berjalan pergi. Gyu Man hanya bisa tersenyum tak senang melihat kepergian sang adik.
Kita kemudian melihat Jin Woo bersama Man Soo di dalam mobil dan di parkir di samping sungai Han. Man Soo menyerahkan sebuah USB pada Jin Woo, dan ternyata isi USB itu adalah bayaran untuk Jin Woo setelah berhasil membebaskannya. USB itu berisi data lengkap mengenai rincian keuangan Asuransi Il Ho.
Saat ditanya apa yang akan dia lakukan sekarang, Man Soo menjawab kalau dia berencana pindah keluar negeri. Karena kerja kerasnya selama ini di bayar dengan pengkhianatan, maka dia pun beranggapan sudah tak punya urusan lagi dengan Il H0.
“Mulai sekarang, aku sungguh ingin menjadi ayah dan suami yang baik.” Ucap Man Soo berjanji pada dirinya.
Jin Woo kemudian mendapat telepon dari seseorang yang melihat banner tentang ayah Jin Woo. Merasa kalau pria itu punya informasi penting tentang ayah Jin Woo, Jin Woo pun langsung menemuinya.
Pria tua itu berkata kalau hari itu dia cepat tidur dan terbangun pada jam 2 subuh. Kemudian dia keluar untuk mengambil peralatan sepedahnya dan saat itulah dia melihat Jae Hyuk.
Flashback!
“Dia membawa paper bag dan terus bolak-balik disana. Dia seperti sedang kebingungan.”
Flashback End!
Jin Woo bertanya kenapa pak tua itu baru memberitahunya sekarang. Pak tua menjawab karena dia baru pulang dari rumah anaknya dan dia tak tahu kalau sidang Jae Hyuk belum berakhir.
“Jadi, berapa kompensasi yang akan kudapat?” tanya pak tua yang ternyata meminta bayaran dari sedikit info yang bisa dia berikan. Jin Woo tak langsung menjawab, dia hanya terdiam.
Gyu Man menandatangi kontrak kerjasama dengan seorang pria asing. Kerja sama mereka diliput oleh media.
Selesai melakukan acara penandatanganan, Gyu Man memberitahu Soo Bum kalau alasan dia sangat ingin melakukan kerja sama itu karena dia ingin mengumpulkan semua awak pers di tempat itu. Sehingga dia bisa menunjukkan pada sang ayah kalau dia layak dijadikan pewaris.
Kita beralih pada Manager Yoon dan Jae Ik, mereka sedang makan bersama. Jae Ik bertanya sejak kapan Manager Yoon bertemu dengan Jin Woo. Manager Yoon menjawab kalau mereka bertemu saat Jin Woo melakukan tes pendaftaran. Dengan tertawa manager Yoon menceritakan kalau dulu Jin Woo adalah anak yang tidak sopan. Mendengar itu Jae Ik mengiyakan, bahkan menurutnya sikap tak sopan Jin Woo masih bertahan sampai sekarang. Namun bukannya menanggapi ucapan Jae Ik, Manager Yoon malah memperlihatkan raut wajah tak senang. Melihat itu Jae Ik pun meralat ucapannya, ya.... manager Yoon memang tak pernah senang jika Jae Ik menjelek-jelekkan Jin Woo.
Tepat disaat itu In A muncul dengan membawa sebuket bunga kecil. Dia datang untuk mencari Jin Woo. Karena Jin Woo sedang keluar, maka manager Yoon membiarkan In A menunggu Jin Woo di kantor Jin Woo.
Mungkin baru itulah kali pertama mereka melihat wanita yang mencari Jin Woo, jadi manager Yoon dan Jae Ik terus mengintip In A yang sedang sendirian.
Orang yang ditunggu akhirnya datang. Melihat In A, Jin Woo pun bertanya kenapa In A datang ketempatnya, bukannya menjawab, In A malah bertanya tentang luka yang ada di wajah Jin Woo.
“Kau masih tetap cerewet seperti 4 tahun yang lalu.” Ucap Jin Woo dan In A tersenyum malu. In A kemudian bertanya kondisi Jae Hyuk sekarang.
Jin Woo mengaku kalau dia sudah mengajukan peradilan ulang untuk ayahnya dan dia juga memberitahu In A kalau dia sudah mendapatkan saksi yang bisa menjadi alibi tak bersalah ayahnya. Saat mengatakan kalau saja mereka bisa membuktikan tentang kematian Jung A, tiba2 Jin Woo teringat sesuatu tentang Jung A. Tanpa memberitahu apapun pada In A, Jin Woo langsung berjalan pergi.
Jin Woo sudah berada di ruangan sempitnya, dia meletakkan USB dari Man Soo ke dalam buku yang tengahnya sudah dilubangi. Manager Yoon kemudian menghampirinya dan memberitahunya kalau In A sangat khawatiir padanya. Jadi kenapa Jin Woo tidak memberitahu semuanya pada In A.
“Aku tak ingin ia terluka. Hanya dia yang percaya padaku dan juga ayahku. Dan juga..... karena ini adalah pertarunganku.” Ucap Jin Woo dengan wajah serius.
Jin Woo mengajukan permintaan persidangan ulang dan saat dia hendak berjalan keluar, dia berpapasan dengan jaksa yang dulu menangani kasus ayahnya. Dia adalah jaksa Hong Moo Suk. Saat jaksa Hong membahas tentang Jae Hyuk, Jin Woopun langsung memberitahunya kalau dia sudah mengajukan permintaan persidangan ulang untuk sang ayah. Dengan wajah tanpa dosa, Jaksa Hong mengatakan kalau Jae Hyuk pasti akan merasa tenang, karena dia akan di bela oleh anaknya sendiri. Namun mereka belum bisa tahu apa hasil persidangan nanti.
In A dan Yeo Kyung berada di dalam satu lift. Tak ada ekspresi keakraban di wajah mereka. In A kemudian bertanya bagaimana Yeo Kyung bisa kenal dengan Jin Woo. Tentu saja Yeo Kyung tidak memberitahunya, dia malah memanas-manasi In A dengan mengatakan kalau Jin Woo memang menarik dan hubungan In A dan Jin Woo sekarang pasti dalam kondisi tidak baik.
Dong Ho menemui Gyu Man karena Gyu Man memanggilnya. Gyu Man meminta Dong Ho mengurus Jin Woo, karena Jin Woo sangat mengganggu pikirannya. Dia ingin Dong Ho membuat Jin Woo diam, karena sekarang Gyu Man sedang membuat image yang baik tentang dirinya.
Suk Kyu membaca berkas pengajuan sidang kembali ayah Jae Hyuk. Membaca berkas itu, diapun teringat pada sikap dingin Jin Woo pada putri korban yang meninggal karena terlalu banyak lembur. Saat itu Jin Woo berkata, “Bicaralah pada pengacaramu. Dialah yang tidak becus membelamu. Ataukah kau bisa salahkan hukum yang membuat ayahmu seperti ini.”
Gyu Man kembali mengajak Suk Kyu minum bersamanya, dan kali ini Gyu Man juga mengajak Dong Ho untuk bergabung bersama mereka. Saat berkenalan dengan Dong Ho, Suk Kyu memberitahunya kalau dia sudah menerima pengajuan sidang kembali dari kasus yang dulu di pegang Dong Ho.
Mata Gyu Man dan Soo Bum langsung terbelalak kaget saat mengetahui kalau kasus yang akan di sidangkan kembali adalah kasus pembunuhan Young Ah. Namun Gyu Man tak bisa memperlihatkan emosi dan kekhawatirannya, karena ada Suk Kyu disana.
Di mobil, Gyu Man berkata kalau dia sudah berusaha untuk bersikap lebih tenang dan baik, tapi dia merasa Jin Woo sangat mengganggunya. Tak mau ada masalah nantinya, Gyu Man langsung menyuruh Soo Bum untuk menghubungi semua orang yang berkaitan dengan kasus itu dan juga. Gyu Man juga menyuruh Soo Bum untuk terus mengawasi tindak tanduk Jin Woo.
In A menemui Jae Hyuk dan memperkenalkan diri sebagai teman Jin Woo. Namun Jae Hyuk malah berkata kalau dia tak kenal Jin Woo dan dia merasa kalau dia tak punya anak.
Setelah mengetahui kondisi ingatan Jae Hyuk semakin memburuk, In A pun langsung menemui dokter yang ditugaskan merasa tahanan yang sakit. Pada sang dokter, In A pun berkata kalau dia akan melaporkan ketidakbecusan si dokter dalam merawat tahanan.
Euuum.... melihat ekspresi dari sang dokter saat mendengar nama Jae Hyuk, sepertinya dokter itu memang sengaja tak merasa Jae Hyuk, karena di perintahkan seperti itu oleh atasannya.
Di luar, In A berpapasan dengan Jin Woo. Saat ditanya kenapa In A datang ke penjara, In A hanya mengaku kalau dia datang untuk menyelidiki sesuatu. Saat diatanya apa In A datang untuk menemui Jae Hyuk, In A langsung membantah dengan alasan kalau dia akan sangat canggung jika bertemu dengan ayah Jin Woo.
In A kemudian bertanya apa Jin Woo sudah mengajukan peradilan kembali dan Jin Woo pun mengiyakan. Sama seperti yang Jaksa Hong katakan, In A juga mengatakan kalau Jae Hyuk pasti akan merasa tenang karena Jin Woo yang akan menjadi pengacaranya.
Setelah In A berjalan pergi, Jin Woo mendapat sms dari Manager Yoon yang mengatakan kalau dia sudah menemukan rumah seseorang di Jeon Joo. Tanpa ragu Jin Woo langsung mengemudikan mobilnya menuju alamat rumah yang Manager Yoon berikan.
Dari dalam mobilnya, Jin Woo hanya mengawasi seorang wanita muda yang menggandeng seorang ahjumma. Euuum... sepertinya mereka berdua adalah ibu dan anak.
Flashback!
Seorang ahjumma yang bersaksi palsu pada saat persidangan Jae Hyuk..
Euuum.... ahjumma yang berjalan dengan anaknya tadi adalah ahjumma yang menjadi saksi itu.
Saat ahjumma sedang sendirian karena anaknya kembali ke supermarket untuk membeli sesuatu, Jin Woo pun langsung menghampiri si ahjumma. Walaupun terlihat ketakutan, namun si ahjumma masih tak mau mengaku kalau dia sudah bersaksi palsu saat itu.
Jin Woo kemudian menemui anak si ahjumma dan memberinya kartu nama.
“Jika ibumu berubah pikiran, beritahu dia untuk menelponku. Kapan saja.” Ucap Jin Woo dan berjalan pergi.
Tanpa Jin Woo sadari, Soo Bum sedang mengawasinya.
Gyu Man sudah bersama Jaksa Hong dan detektif yang menangkap Jae Hyuk. Tepat disaat itu Dong Ho muncul dan langsung bergabung dengan mereka. Pertemuan itu dibuat untuk membahas tentang pengajuan Jin Woo untuk menyidangkan kasus ayahnya.
Dengan sangat yakin, si detektif meminta Nam Gyu Man untuk tidak khawatir pada Jin Woo. Bahkan dia berjanji kalau satu kesalahan saja yang dilakukan Jin Woo, dia akan mempenjarakan Jin Woo. Euuum.... tuh detektif seperti sedang mencari simpati dari Gyu Man.
Gyu Man bersama Dong Ho dan Dong Ho juga meminta agar Gyu Man tidak khawatir, selain itu permintaan sidang kembali juga belum disetujui. Gyu Man kemudian masuk ke dalam mobilnya dan Dong Ho langsung menghampiri Jaksa Hong yang hendak pulang juga.
“Dulu, aku berada dalam naungan Presdir Suk dan sekarang kau berada dalam naungan Presdir Nam.” Ucap Dong Ho yang mengungkapkan kalau rasa sakit terikat sama halnya dengan takdir. Sebelum pergi, Jaksa Hong mengingatkan Dong Ho kalau mereka sekarang berada dalam tim yang sama.
Sang Ho kemudian menghampiri Dong Ho dan bertanya mereka sekarang mau kemana dan Dong Ho menjawab kalau mereka akan menemui Jin Woo. Di mobil, Dong Ho memberitahu Sang Ho kalau Gyu Man ingin menghabisi Jin Woon dan Jin Woo juga punya rencana untuk menghancurkan Gyu Man.
Apa yang akan Dong Ho katakan pada Jin Woo ? jangan kemana-mana ya.... tunggu kelanjutan sinopsis part 2nya.....
Bersambung
Sinopsis Remember ep 7 part 2
Sinopsis Remember ep 6
Sinopsis Remember ep 6