logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Angel Eyes Episode 10 Part 3

Sinopsis Angel Eyes Episode 10 Part 3. Lanjut lagi Angel Eyes-nya untuk episode 10-nya. Pada part sebelumnya diceritakan bahwa Soo Wan akhirnya mengetahui kalau ayahnyalah yang selama ini memisahkan dirinya dan Dong Joo. Semua itu Soo Wan ketahui setelah dia menemukan surat Dong Joo dan ponsel miliknya saat muda.


Sinopsis Angel Eyes Episode 10 Part 3



Soo Wan sudah berada di dalam bis. Dia membaca surat yang sudah di tulis oleh Dong Joo 10 tahun yang lalu. Surat itu berisi, :


"Soo Wan... Yoon Soo Wan.... Kau yang memancarkan kecantikan?
ketika kau membaca surat ini, operasimu pasti sudah berjalan dengan lancar dan kau sudah kembali pulih.
Kau mungkin sekarang bisa melihat langit lagi, melihat bintang, ayahmu dan juga temanmu.
Apa aku benar? itu bagus. Itu benar2 hebat!
Tapi, apakah aneh kalau aku tidak ada disampingmu?
Apa kau kecewa? Apa kau sering mengutukku?
Maafkan aku. AKu benar2 minta maaf.
Soo Wan-a.... aku..... aku harus memberitahumu dua berita buruk sekaligus.
Jangan terkejut. Kuatkan dirimu. Jung Hwa-shi.... Ibu.... dia meninggal...
Dia mengalami kecelakaan tabrak lari. Itu terjadi tiba2.Dan juga, karena operasi Hye Joo...
Hye Joo dan aku harus pergi pada bibi kami di Amerika.
Kami harus kesana sesuai dengan yang dijadwalkan.
JAdi aku tidak bisa menunggumu bangun dulu dan harus pergi begitu saja.
Soo Wan-a, Aku menulis alamatku.
Aku akan menuliskan untuk mu surat ketika aku disana.Aku juga akan menelponmu.
Kau juga harus selalu membalas suratku. oke?"



Soo Wan pergi ke rumah Dong Joo. Melihat Soo Wan datang pada larut malam dengan raut wajah yang sedih, DOng Joo pun bertanya "Soo Wan-a... kenapa kau kesini dijam segini?"

Tak menjawab pertanyaan Dong Joo, Soo Wan langsung memeluknya. Melihat tingkah Soo Wan yang aneh seperti itu membuat DOng Joo heran dan terus bertanya ada apa dengan Soo Wan. Apa yang sudah terjadi padanya.

"Park Dong Joo. Bodoh. Idiot." ucap Soo Wan.

"Soo Wan-a...."

"Maafkan aku..... aku tidak pernah tahu itu. Maaf, Dong Joo. Maaf....." ucap Soo Wan dan menangis.

"Untuk apa? apa yang mau kau minta maafkan?"

"Maafkan aku.... maaf..."

"Tidak apa. Tidak apa Soo Wan."



Beralih pada dr Yoon yang masih berada di ruang kerjanya, tepat disaat itu Dong Joo menelponnya dan memberitahu kalau Soo Wan ada di rumahnya. Dong Joo memberitahu karena dr Yoon pasti khawatir Soo Wan tak pulang ke rumah. Dong Joo bertanya apa yang sebenarnya terjadi, namun dr Yoon hanya diam saja. Dong Joo pun langsung mengubah topik dan memberitahu kalau Soo Wan tidur bersama Hye Joo, jadi dr Yoon tak perlu khawatir karena Soo Wan di rumah Dong Joo. Dia juga berjanji akan mengantarkan Soo Wan pulang besok.


Setelah menutup telepon, dr Yoon mengambil kartu ucapan di bunga yang di bawa Soo Wan. Dan itu adalah kartu ucapan dari Dong Joo, kartu ucapan itu berisi : “Ini hari orang tua pertama sejak aku datang ke Korea. Kau benar2 seperti orang tua bagiku. Tahun ini aku ingin bisa memberimu bunga anyelir secara langsung. Melihat kondisinya tidak mendukung, jadi aku akan menahannya untuk  tahun ini. Tahun depan, kau akan menerimanya kan? Kau harus tetap sehat. Dari Park Dong Joo.”




Keesokanpaginya Hye memulai hari dengan menghidupkan music, sambil berjoget2 ria dia membantu Dong Joo menyiapkan sarapan. Hye Joo sempat protes saat kakaknya memberikan dia telur yang kuningnya pecah. Sebelum memakan sarapannya, Hye mengeluh kenapa kuning telurnya rusak. Mendengar itu, Soo Wan pun menukar telur miliknya. Tak tega membiarkan Soo Wan mendapat telur yang rusak, Dong Joo pun menukarnya dengan miliknya.



Rencana Hye Joo dan Soo Wan berhasil, mereka pun melakukan high five. Mereka sengaja melakukan itu, agar Dong Joo yang memakan telur yang kuningnya pecah. Dong Joo pun akhirnya sadar kalau kekasih dan adiknya bersekutu mengerjainya.


Soo Wan dan Dong Joo duduk bersama di bangku taman. Tiba2 Soo Wan berkata kalau untuk pertama kalinya, dulu dia pergi ke sauna dengan Jung Hwa dan Hye Joo. Dong Joo membenarkan itu, dia juga dulu terkejut saat mengetahui kalau Soo Wan belum pernah pergi ke sauna.

“Kenapa kita menyadari sesuatu itu berharga setelah kita kehilangannya? Setelah semuanya berlalu, apa kau tahu apa yang paling aku sesalkan? Mengatakan terima kasih dan mengatakan aku mencintainya. Tidak bisa mengatakan itu setiap hari.” Ucap Soo Wan.

“Orang tidak tahu, seseorang bisa menghilang tiba2. Ibu… Jung Hwa mungkin sudah tahu karena ayah… itu kenapa… dia selalu mengatakan ‘anakku yang aku cintai’.”



“Selain itu dia sering memanggilku, “anakku yang cantik.” Benarkan?”

“Tentu saja. Dan juga, ayahmu…. Kau juga ‘anak yang cantik’ bagi direktur. Kau harus pergi sekarang, jadi kau tidak akan menyesal nanti.” Ucap Dong Joo dan Soo Wan mengangguk mengerti. “Haruskan aku mengantarmu pulang?” tawar Dong Joo.

“Kau akan kelelahan, aku akan mengendarai mobil sendiri.” Jawab Soo Wan.

“Mobil? apa kau meremehkanku karena aku tidak punya mobil?”

Soo Wan tertawa melihat Dong Joo yang langsung tersinggung. DongJoo pun berkomentar kalau sekarang Soo Wan matrealistis.



Dr Yoon pulang kerja dan dia terkejut saat melihat SOo Wan sedang masak di rumah. Soo Wan bertingkah seperti tidak pernah terjadi apa – apa. Walaupun begitu, saat makan bersama, tak ada satu kata pun yang keluar dari mulut masing2. Mereka sama2 diam.



Setelah makan, mereka duduk bersama di sofa. Soo Wan lalu bertanya apa ayahnya ingat, setelah kecelakaan, dia pernah memohon ayahnya untuk membiarkan dia mati. “Aku benar2 ingin pergi ke sisi ibu segera. Meskipun aku berpura2 kuat dan baik2 saja, tapi sejujurnya, setiap hari sebelum aku tertidur, aku memohon agar aku tidak bisa membuka mataku besok pagi. Tapi kemudian, anak itu datang padaku. Dong Joo datang bersama ibu dan adiknya. Untuk pertama kalinya, aku menunggu hari esok. Aku hidup dan berpikir ‘syukurlah ibuku membiarkan aku hidup.’ Hari itu datang padaku. Ayah bilang kalau aku akan lupa seiring waktu kan? Jadi apa ayah sudah lupa? Apa ayah sudah menghapus ibu di pikiran ayah?”



Dr Yoon hanya diam saja tak berkata sepatah katapun. SOo Wan turun dari sofa dan berlutut di lantai. Dengan mata berkaca2 dia meraih tangan ayahnya dan menggenggamnya.  “Anak itu, Dong Joo…. Dia memberiku perasaan yang membuatku selalu bahagia. Aku benar2 minta maaaf telah menyakiti begitu banyak hati, tapi….. Aku…. Ingin bahagia. Aku juga ingin bahagia.” Soo Wan menangis.

Tak sanggup melihat SOo Wan seperti itu, dr Yoon melepaskan tangannya dari Soo Wan dan perlahan dia berjalan ke ruang kerjanya.



Keesokanharinya dr Yoon pergi ke makan istrinya. Didepan makan istrinya dia bertanya apa inilah alasan kenapa istrinya menghentikan dia saat itu. “Woo Jung-a…. mereka berdua bilang kalau mereka punya waktu yang sulit karena aku. Aku pikir ini mungkin akan lebih baik. Mereka tidak menyukaiku dan mereka membenciku. Aku benar-benar.,… aku benar2 tidak ingin mereka membenciku. Ini pasti karma. Woo Jung-a…. namun kau tahu apa yang ada di hatiku kan? Kalau cinta yang aku punya di hatiku untuk anak laki2 itu adalah sebenarnya dan tulus? Setidaknya kau tahu kan? Woo Jung-a….. apa yang harus aku lakukan. Apa yang harus aku lakukan?”


Dr Yoon dan Dong Joo sudah berada di danau tempat mereka biasa mancing bersama. Sambil menunggu ikan, dr Yoon mengajak Dong Joo minum. Dong Joo pun mengingatkan dr Yoon kalau dia tidak boleh banyak2 minum alkohol. Dong Joo berkata seperti itu karena dia tahu dari Soo Wan, akhir2 ini dr Yoon sering minum.

“Ketika kau tua, tidak ada kepastian sampai kapan kau hidup.” Ucap dr Yoon.


“Aku harap kau akan menjaga kesehatanmu. Jantungmu tidaklah kuat.” Jawab Dong Joo yang tak pernah melupakan satupun hal tentang dr Yoon. “Saat kau datang di hari natal, dan memberiku perut babi panggang dan kimci jigae di asramaku. Itu pertama kalinya kita pergi bersama untuk melihat pertandingan liga baseball. Di hari wisudaku, kau yang lebih bahagia dariku. Tapi ayah…. Lebih dari semua itu… sekarang…. Kita duduk dan memancing, ini jauh lebih penting bagiku. Itu sebabnya kau harus menjaga kesehatanmu. Jadi kita bisa terus memancing bersama.”

“kenapa kau begitu banyak bicara hari ini? Itu berisik. Ikannya akan berenang jauh.”

“Aku  rasa begitu.”

“Dong Joo-a…. apa kau tidak membenciku? Kau membenciku kan?”

“Tidak. Jika aku adalah kau dan Soo Wan adalah anakku, aku mungkin akan melakukan hal yang sama. Itu sebabnya aku tidak membencimu. Tapi, aku sedikit kecewa.” Jawab Dong Joo yang kemudian menyadari kalau umpan pancingnya di makan ikan. Dong Joo pun bergegas mengangkat pancingnya sebelum ikan itu melepaskan diri.



Saat Dong Joo tengah sibuk mengangkat pancingnya, dr Yoon berkata, “Buatlah dia bahagia…. Soo Wan-ku….  Seperti bagaimana dia tersenyum sekarang. Teruslah buat dia tersenyum.”


“Ayah.” Ucap Dong Joo tak percaya pada apa yang baru saja dia dengar. Namun dr Yoon tak mau mengulangi lagi kata-katanya. Dia memilih pergi meninggalkan Dong Joo.


Tak mau membuang waktu lama, Dong Joo langsung mencari SOo Wan yang saat itusedang mengantarkan pasien ke rumah sakit. Saat Soo Wan baru saja keluar dari rumah sakit, Dong Joo langsung menarik tangannya. Tak enak kalau ada yang melihat,  SOo Wan terus memanggil Dong Joo dan mengingatkannya kalau mereka sedang berada di rumah sakit. Namun karena Dong Joo terlalu bahagia, dia tak memperdulikannya.


Tanpa mereka sadari dr Choi melihat mereka. Saat mendengar nama Park Dong Joo, dr Choi sepertinya menyadari sesuatu.



Setelah mendapat tempat yang aman dan sepi, Dong Joo langsung memeluk SOo Wan. Sekali lagi Soo Wan mengingatkan Dong Joo kalau mereka sedang berada di rumah sakit. Namun bukannya melepaskan pelukan, Dong Joo malah semakin erat memeluk.



“Soo Wan-a…. Yoon Soo Wan. Aku akan membuatmu bahagia. Aku akan membuatmu tertawa.” Dong Joo melepas pelukan. “Ayah menyuruhku melakukan hal itu padamu. Ayah…. Direktur sudah memberikan restunya.” Ucap Dong Joo dengan tersenyum senang.


“Apa itu benar?” tanya Soo Wan dan Dong Joo menjawab dengan anggukan. SOo Wan terharu dan langsung memeluk Dong Joo.

Akhirnya mereka berdua mendapat restu. Bagaimana hubungan mereka setelah ini? Apakah pembunuh Jung Hwa akan terungkap? Dan apakah Soo Wan akan tahu siapa sebenarnya pendoro matanya? Jangan kemana2 karena episode 11 sinopsisnya akan diposting di blog ini juga.

Bersambung

Sinopsis Angel Eyes episode 11
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

2 komentar

ditunggu ya sinopnya, terimakasih ^_^

Balas

bagus banget ceritanya gan, ditunggu kelanjutannya

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger