logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Angel Eyes Episode 8 Part 3

Sinopsis Angel Eyes Episode 8 Part 3. Pada part sebelumnya diceritakan bahwa dr Yoon nekad memperkenalkan Dong Joo pada Soo Wan dan Ji Woon sebagai anaknya. Semua itu dia lakukan agar Soo Wan dan Dong Joo tak bisa bersatu selamanya dan Soo Wan bisa menikah dengan Ji Woon. Itulah keinginan dr Yoon, padahal gak ada salahnya jika dia membiarkan Soo Wan dan Dong Joo bersama, karena hanya dengan Dong Joo, Soo wan bisa bahagia.

Sinopsis Angel Eyes Episode 8 Part 3 !!!



Dr Yoon sendirian di rumahnya. Dia melihat fotonya bersama Dong Joo remaja yang baru saja lulus kuliah. Dia juga teringat pada saat dia memperkenalkan Dong joo sebagai anaknya pada Soo Wan dan Ji Woon. Terlihat kesedihan pada wajahnya, atas apa yang sudah dia lakukan. Tapi dia berpikir itulah cara terbaiknya agar Soo Wan bahagia.


Kembali lagi pada Soo wan dan Dong joo yang sedang menikmati indahnya malam. Dong Joo memuji pemikiran Soo Wan yang memberi nama bintang kembar dengan sebutan bintang ibu, karena bintang itu bisa terlihat dengan jelas dimana saja. Soo Wan hanya tersenyum dan berkata kalau dia harus bersikap lebih baik lagi pada ayahnya. Karena ayahnya adalah dokter yang sudah mengoperasi dan mengobati Jung Hwa.  Selain itu, Soo Wan juga ingin berterima kasih karena ayahnya sudah menolong Dong Joo dan juga Hye Joo saat di Amerika. Dong Joo-pun menambahkan kalau dia juga harus melakukan hal yang sama, agar dr Yoon tidak merasa menyesal sudah membesarkannya.

“Jika Ji Woon tahu, dia pasti akan kecewa. Aku harap dia tidak benci padamu.” Ucap Soo Wan dengan sedih.

“Jangan khwatir, ayah…. Bukan… direktur… sangat menyukaiku… aku hanya harus bersikap baik dan semuanya akan baik baik saja.”

“Baiklah, mari kita lakukan dengan baik.” Ucap Soo Wan dan mereka tersenyum bersama.


Keesokanharinya, dr Oh menemui dr Yoon dan mengatakan kalau dia merasa terluka karena apa yang Ji Woon inginkan pada SOo Wan tiidak bisa terlaksana. Dr Yoon masih saja menutupi kenyataan kalau dihati Soo Wan tidak ada Ji Woon sama sekali, dia hanya mengatakan pada dr Oh kalau Soo Wan hanya belum siap meninggalkan ayahnya yang sudah tua. 

“Jika anakku bersedih karena cinta berkepanjangan ini, maka aku mungkin akan mulai membencimu, jadi kau harus bisa menangani ini, oke?” ancam dr Oh dan pergi. Weeeew….. aq gak suka sama ne orang. Huuft!

“Young Ji-ah…” panggil dr Yoon sebelum dr Oh keluar ruangan.

“Kenapa tiba2 memanggilku?”


“teruslah perlakukan SOo Wan ku dengan baik.”

“Kau khawatir dengan hal yang tidak akan terjadi.” jawab dr Oh dan pergi.



Soo Wan sendiri sekarang sedang sibuk mencuci mobil ambulannya. Dong Joo datang menawarkan bantuan. Tentu saja tawaran itu tak ditolak oleh Soo Wan. Sambil membersihkan mobil, Dong Joo bertanya apa yang akan Soo Wan lakukan hari ini. Soo Wan menjawab kalau dia akan mengerjakan shift malam untuk menggantikan Jin Soo dan membantunya mengurangi beban kerjanya yang besar. Mendengar itu Dong Joo pun berencana membantu pekerjaan Soo Wan setelah dia menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

“Haruskah aku menjemputmu saat selesai kerja?”

“Benarkah?”

“Kau punya kebiasaan yang aneh, kebiasaan tak bisa percaya perkataan orang lain. Yoo Soo Wan.”


“memangnya salah siapa? Siapa yang membuatku seperti ini?!” tanya Soo Wan dan langsung menyemprot Dong Joo dengan air.



Ji Woon baru saja selesai memeriksa pasiennya. Tepat disaat itu dia mendapat sms yang berisi, “Tuan Kang Ji Woon, pemesanan 4 mei 2014, hari  Minggu, untuk malam malam 7PM”

Tepat ditanggal 4 Mei adalah hari jadinya bersama SOo Wan, Ji Woon bingung bagaimana cara memberitahu Soo wan karena dia tak ingin acara makan malamnya itu dibatalkan begitu saja. Selain itu, Ji Woon juga masih belum bisa menerima keputusan SOo Wan, dalam hati Ji Woon, dia dan Soo Wan masih punya hubungan.



Di kantornya, Ji Woon memberanikan diri menelpon Soo Wan dan mengajaknya makan malam. Tak langsung mengajak makan malam, Ji Woon bertanya dulu apa Soo Wan punya waktu kosong nanti malam. Soo Wan menjawab kalau dia punya shift malam ini. Ji Woon berkata lagi  kalau dia hanya butuh waktu Soo Wan sebentar. Karena Ji Woon sudah berkata seperti itu, mau tak mau Soo Wan pun mengiyakan ajakan bertemu itu. Dia juga berkata kalau dia punya sesuatu yang harus dia katakana pada Ji Woon.

Saat Ji Woon akan keluar dia mendapat telepon dari Dong Joo yang sepertinya mengajak ketemuan. Ji Woon pun menolaknya dengan alasan kalau dia punya janji penting hari ini. Dong Joo tak mempermasalahkannya, saat dia menutup telepon dia mendapat telepon dari dr Yoon. Euuum… apalagi nih yang mau dr Yoon katakana pada Dong joo.

Ji Woon sudah berada di tempat pertemuannya dengan Soo Wan. Ji Woon membawa sebuah kotak kecil berwarna hitam dengan hiasan pita diatasnya. Sepertinya isi kotak itu adalah cincin dan sekarang dia tengah bingug apakah akan memberikannya pada Soo Wan atau tidak. Karena sebelumnya Soo Wan sudah mengembalikan kalung pemberiannya.

Soo Wan datang dan Ji Woon menyambutnya dengan senyuman khas-nya. Saat Ji Woon akan kembali ke tempat duduknya, Soo wan berkata kalau hari ini rasanya seperti hari yang special. Mendengar itu, tiba2 senyuman di wajah Ji Woon pudar. Saat akan duduk di kursinya, Ji Woon mengambil kotak hitam itu dan menyembunyikannya.


“Apa yang kau maksud hari yang special? Karena sudah lama, aku tidak makan sesuatu yang lezat dengan Yoon Soo Wan.” Ucap Ji Woon dan menyembunyikan kotak itu dibelakang tubuhnya.

“Sebenarnya, hari ini aku ingi….”

“Kumohon hari ini saja…. Hanya untuk makan malam hari ini, bersikaplah seperti yang biasa kita lakukan dulu. Seperti tidak ada yang terjadi, menikmati makanan malam kita. Kau bisa melakukan itu kan?” pinta Ji Woon.



Kita beralih pada Dong Joo yang sudah berada di rumah dr Yoon, dimana dr Yoon mengatakan kalau dia sudah tahu alasan Soo Wan ingin menjadi pekerja penyelamat.

“Baiklah, aku akui kalau perasaanmu masih sayang padanya, aku mengakuinya.” Ucap dr Yoon.

Dong Joo terkejut dan terlihat sedikit senang karena dia pikir dr Yoon sudah menyetujui hubungannya dengan Soo Wan. “Ayah!”

“Tapi semua itu. Namun, aku tidak bisa menyetujui kalian berdua untuk bersama. Itu adalah keputusan dari ayah Yoon Soo Wan dan ayah Park Dong Joo.” Dr Yoon menghampiri Dong Joo dan meminta Dong Joo mendengarkan permintaannya.

Dong Joo langsung menjawab kalau dia tidak bisa melakukan permintaan dr Yoon, karena Soo Wan adalah satu-satunya gadis  yang dia sayangi. “Bagaimana bisa aku menyerahkan satu-satunya orang yang kucintai?”

Dr Yoon lalu bertanya apa Dong Joo sudah mengatakan semua itu pada Ji Woon. Dong Joo menjawab kalau dia tak bisa menjaga rahasia itu selamanya. Mendengar itu dr Yoon langsung berkata kalau Dong Joo tidak boleh memberitahunya. Dengan ekspresi serius, Dong Joo berkata kalau dia akan melakukannya, dia akan memberitahu Ji WOon yang sebenarnya.


Tiba2 dr Yoon menampar Dong Joo. “Apa kau sangat yakin? Kau akan memberitahu itu semua? Apa itu caramu membalas kebaikan ayah yang sudah membesarkanmu?” teriak dr Yoon.

“Ayah…”



Murka, dr Yoon langsung menyuruh Dong Joo keluar dari rumahnya. Dong Joo yang masih berada di tempatnya bertanya kenapa dia tidak boleh mengatakan semua itu pada Ji WOon.

“Kau mencintaiku… orang yang membuatmu bangga. Ini aku Dong Joo, orang yang sangat kau sukai!” ucap Dong Joo namun tak dijawab sepatah katapun oleh dr Yoon karena dia langsung masuk ke kamarnya.


Sementara itu Soo Wan berusaha memenuhi keinginan Ji Woon untuk hanya makan malam bersama tanpa membahas masalah mereka. Ji Woon terus berbicara namun SOo Wan hanya diam saja. Terlihat sekali kalau Soo Wan tak nyaman bersama dengan Ji Woon.



Dr Yoon pergi ke sebuah bar, dia teringat pada pertanyaan Dong Joo yang bertanya kenapa dia tidak boleh mengatakan semua itu pada Ji Woon, padahal dr Yoon benar2 menyukai dan bangga pada Dong Joo. Dia teringat kata2 Dong Joo sambil terus menatap tangannya sendiri.

Tak lama kemudian dr Oh datang dan menghampirinya. Dr Oh bertanya kenapa dr Yoon memanggilnya datang. Dr Yoon langsung memanggil dr Oh dengan sebutan nama, “Temanku, Oh Young Ji.”

“Itu benar. Temanmu, Oh Young Ji disini.” Jawab dr Oh tersenyum. “Apa yang terjadi?” tanyanya.

“Karena kita akan besanan, hal ini tidak bekerja dengan baik. Ketika aku mengalami kesulitan, aku tidak punya teman yang bisa mendengarkanku.”

“Katakan padaku, Jae Beom. Bukan sebagai besan atau dokter, tapi sebagai temanmu selama 30 tahun, aku akan mendengarkanmu.”

Dr Yoon lega mendengarnya, dia meminta dr Oh untuk tidak membencinya setelah mendengar semua ceritanya. Dr Oh pun jadi penasaran kenapa dia harus membeci dr Yoon?

“Orang yang mencintaiku, akan memperlakukanku seperti serangga kalau dia siapa diriku sebenarnya. Kau juga akan melakukannya.” Dr Yoon pun menceritakan tentang dirinya yang membunuh Jung Hwa.


Dr Yoon dan dr Oh sekarang sudah berganti lokasi, mereka sudah berada di dalam mobil dan melanjutkan cerita mereka. Dr Oh terkejut setelah mendengar semua itu.

“aku menyelamatkannya dengan tangan ini, dan dengan tangan ini aku membunuhnya! Orang…. Sebagai dokter…. Pada pasien…. Bajingan macam apa aku ini. Young Ji… aku melakukan dosa besar…. Aku memalukan..” aku dr Yoon.


“Tidak… jangan seperti itu…  jangan berpikir seperti itu. Bagaimana pun juga dia pasien yang hampir mati… dia juga akan mati, bahkan jika bukan karena tanganmu. Dokter juga manusia . itu bisa saja terjadi. kau seorang ayah. Kau melakukan ini karena anakmu. Untuk anak mereka, apa yang tidak akan dilakukan oleh orang tua.” Ucap dr Oh yang ingin membesarkan hati Dr Yoon agar tak terus menyalahkan dirinya.

“ini kesalahanku..” ucap dr Yoon.

“Ini bisa saja terjadi. ini bisa saja terjadi.” ucap dr Oh.

Beralih pada Dong Joo yang sedang menyusuri jalan dengan perasaan sedih. Dia teringat pada hari-harinya bersama dr Yoon dimana dr Yoon selalu berkata kalau dia sangat bangga punya anak seperti Dong Joo.

Kembali lagi pada dr Yoon yang berkata kalau dia ingin hatinya merasa nyaman, jadi dia membuat hubungan ayah dan anak dengan Dong Joo. Dr Oh menghela nafas mendengarnya dan bertanya kenapa dr Yoon melakukan semua itu. “Jika kau ingin membantunya, kau bisa saja mengiriminya beasiswa dari jauh.”


“Ya… aku sudah gila. Karena aku terus memikirkannya yang selalu berterima kasih padaku. Tidak peduli berapa banyak aku minum, aku tidak bisa mabuk dan aku tidak bisa tidur. Jika aku tidak bisa melihat bagaimana kehidupannya, maka… aku pikir aku tidak bisa bernafas, kau tahu…. Aku… aku hanya ingin melihatnya dari kejauhan… aku berencana hanya melihatnya dari kejauhan. Tapi… Young Ji-a… di saat dia memelukku… tuhan memberiku hukuman… aku tidak bisa membiarkan anak itu pergi. Bahkan aku tahu itu berbahaya. Menemuinya memang menyenangkan, jadi aku tidak bisa berhenti. Dan  aku tidak bisa berhenti… mencintainya… Apa yang harus aku lakukan…. Sebagai pembunuh….” Ungkap dr Yoon.



Kita beralih pada Soo Wan dan Ji Woon yang baru selesai makan malam. Ji Woon hendak mengantarkan Soo Wan ke tempat kerja namun Soo Wan menolak dengan alasan kalau tempat kerjanya tidak jauh.

“Soo Wan… bagiku, dihari pertama aku mendekatimu… dihari hujan itu….. sama seperti
 hari ini, bagiku… “ ucap Ji Woon.

Soo Wan terdiam dan hanya berkata kalau dia harus pergi. Dia tidak sedikitpun mengomentari kata2 Ji Woon. Ji Woon pun hanya bisa melihat kepergian Soo Wan tanpa bisa melakukan apa2.


HUjan turun dan Ji Woon membiarkan dirinya kehujanan. Bukan hanya Ji Woon yang membiarkan dirinya terguyur hujan, Soo Wan pun membiarkan dirinya kehujanan. Soo Wan sedang dalam perjalanan menuju kantornya. Terus berjalan, Soo Wan teringat pada kata2 Ji Woon yang berkata kalau baginya, hari ini masih sama seperti hari dimana dia mendekati Soo Wan.


Soo wan terdiam di depan kantor 119. Dia teringat saat dulu dirinya menunggu Ji Woon di depan kantor. Setelah lama menunggu akhirnya orang yang dia tunggu datang dengan membawa payung. Namun sayang pada saat itu Soo Wan sudah terlanjur kesal dan langsung berjalan pulang. Ji Woon mengejarnya dan menangkap pundak Soo Wan.


Tanpa berbalik kea rah Ji WOon, Soo Wan berkata, “Di dunia ini, aku paling benci dengan menunggu. Ketika hujan turun, itu karena hari hujan, ketika salju turun, itu karena hari bersalju. ‘apa ada sesuatu terjadi’. ‘apa ada kecelakaan?’. Perasaanku pertama kali ketika aku tiba2 tidak bisa melihat orang yang biasa aku lihat di haris senin sampai kamis dan jum’at…. Apa kau tidak tahu betapa aku benci dengan hal itu? Jadi, tolong jangan datang mendekatiku lagi. Aku tidak akan pernah ber
Ada disisi mu lagi.” Ucap Soo Wan dan langsung pergi.


“Jangan menunggu…. “ teriak Ji Woon dan berhasil membuat langkah Soo Wan berhenti. “Kau tidak usah menunggu, aku yang akan menunggumu. Aku akan menunggu bahkan jika hujan atau bahkan jika mataku tertutup aku akan terus menunggumu. Aku benar2 baik dengan hal itu. Kau hanya perlu berdiri disana. Tapi sebagai imbalannya, ketika aku mendekat, jangan melangkah mundur.” Ucap Ji Woon dan berjalan mendekati Soo Wan.


Soo Wan berbalik melihat Ji Woon yang tersenyum padanya. Dari flashback itu bisa kita tahu alasan  Soo Wan bisa jadian sama Ji Woon. Semua itu karena Soo Wan terbiasa saat Ji Woon mendekatinya. Dan saat dia tidak melihat Ji Woon, Soo Wan malah merasa hatinya kesepian. Tapi tetap saja, Soo Wan masih tidak bisa mencintai Ji Woon sebagai kekasih sampai sekarang.

Bukan hanya Soo Wan yang teringat pada kejadian itu, Ji Woon juga mengingatnya. Mengingat itu membuat Soo Wan dan Ji Woon sedih.



“Soo Wan…” panggil Dong Joo yang baru sampai di depan kantor 119.

Soo Wan berbalik, “Dong Joo-a..” Dong Joo mendekati Soo Wan. “kenapa kau datang seperti ini?” tanya Soo Wan saat  melihat ekspresi Dong Joo yang terlihat sedih.


“Kenapa kau disini seperti ini?” tanya Dong Joo juga karena melihat ekspresi Soo Wan yang sedih. SOo Wan tak menjawab. Dong Joo pun memeluknya dan dia bertanya apa Soo Wan bertemu dengan Ji Woon.

“Orang itu.. terus tersenyum… dia terus tersenyum… “ jawab Soo Wan sedih.



Tanpa Dong Joo dan Soo Wan  sadari,  Ji Woon melihat mereka yang sedang berpelukan. Tentu saja Ji Woon shock melihatnya.

Bersambung
Sinopsis Angel Eyes Episdoe 9 dari mbak Anna.

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger