logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Angel Eyes Episode 6 Part 3

Sinopsis Angel Eyes Episode 6 Part 3. Pada part sebelumnya diceritakan kalau sebenarnya Woo Chul menyerah dalam penyelidikan kasus Jung HWa dikarenakan atasan Woo Chul dan jaksa yang menangani kasus tersebut memutuskan menutupnya. Sedikit mencurigakan. Euuuum…. Mungkinkah orang yang menabrak lari Jung Hwa adalah orang besar? Sampai-sampai semua pihak berusaha menutupinya

Sinopsis sebelumnya!

Sinopsis Angel Eyes Episode 6 Part 3




Saat tengah membongkar-bongkar lagi bukti-bukti yang Woo Chul dapat dari hasil penyelidikannya. Dylan datang membawa sup kentang pedas yang sudah dia beli di restoran mantan istri Woo Chul. Dylan sengaja tidak memberitahu Woo Chul kalau sup kentang itu buatan mantan istrinya, sehingga saat Woo Chul mencobanya, dia sedikit terkejut. Tanpa berkata sepatah katapun, Woo Chul terus melahap sup itu. Terlihat sekali dia sangat merindukan masakan istrinya itu.


Dylan baru saja keluar dari UGD dan di luar dia bertemu dengan SOo wan yang langsung mengajaknya bicara berdua. Soo Wan bertanya kenapa Dylan pura2 tak mengenalnya. Dylan mengaku kalau awalnya dia benar2 tak mengenal Soo Wan. “Kau sudah sangat berubah dan kau sangat berbeda. Dari apa yang aku ingay tentangmu. Kedua karena aku sakit hati. Kau terlihat sangat cerah dan bahagia. Aku…. Tidak punya banyak hal yang ingin aku ingat. Bagiku, masa lalu hanya kenangan yang tidak menyenangkan dan menyakitkan. Aku mencoba untuk melupakan masa lalu selama 12 tahun ini. Jadi, aku melupakanmu.”


“Kenapa kau kembali kesini?” tanya Soo Wan masih tak percaya Dylan sudah melupakannya.

“Setidaknya sekali saja….  Untuk ibuku, aku pikir aku harus menunjukkan pada Jung Hwa ku bagaimana penampilanku dengan baju dokter. Hanya itu alasan  yang sebenarnya. Aku tak pernah berencana bertemu denganmu. AKu tak menyangka aku bisa bertemu denganmu lagi.”


Mata Soo Wan mulai berkaca-kaca mendengar pengakuan Dylan, “Bagiku…. Bagiku, Dong Joo… aku tidak pernah lupa padamu walau sebentar. Aku tidak pernah melupakanmu walau sebentar. Bagiku, setiap moment kita itu berharga, bahkan aku takut kehilangan kenangan itu. Bagiku, itu semua adalah kenangan berharga.”

Dylan pun menyuruh SOo Wan mulai melupakannya sekarang. “Yang harus kita lakukan hanyalah hidup seperti yang kita mau, sama seperti sekarang.”

“Park Dong Joo…. “

“Dylan…. Orang yang berada didepanmu, bukan Park Dong Joo tapi Dylan. Aku ingin melupakan segalanya. Aku pikir aku sudah melupakan semuanya tapi, aku tidak suka mengingat masa lalu karena dirimu. Aku tidak tahu apa yang kau mungkin rasakan tapi, bagiku… masa lalu hanyalah kesakitan dan kenangan yang menyakitkan. Jadi, biarlah semua itu berlalu.” Ucap Dylan dan pergi.



Dylan teringat saat dia menenangkan Soo Wan yang ketakutan setelah terjebak kebakaran. Saat itu Soo Wan marah dan mengamuk. Dia tak mau percaya pada kata-kata Dong Joo. Dia bahkan menyuruh Dong Joo pergi, Soo Wan beranggapan kalau Dong Joo pasti juga akan meninggalkannya saat Dong Joo merasa bosan. Dong Joo yang merasa bersalah sudah membiarkan Soo Wan sendirian di dalam bioskop, membiarkan Soo Wan memukulinya sampai dia merasa puas.

Setelah Soo Wan menghentikan pukulannya, Dong Joo meraih tangannya dengan lembut dan bertanya “Apa kau sudah selesai sekarang? Jadi, bisa aku mengatakan sesuatu sekarang?”


Kembali lagi ke masa sekarang dan ternyata apa yang Soo Wan katakan saat muda, benar2 terjadi, bahwa Dong Joo pada akhirnya meninggalkannya. Dylan mengendarai sepeda-nya menyusuri jembatan panjang, dalam hati dia berkata, “Jung Hwa-si, aku melakukan hal yang benar kan? Apa yang aku lakukan ini benar kan?”


Keesokanharinya, Soo Wan begitu keras bekerja sampai-sampai dia lupa makan. Teddy dan Woon Chan yang melihatnya, langsung bisa mengira kalau Soo Wan sedang ada masalah.


“atau..mungkinkah, dia sendang dalam bulannya?” tebak Woon Chan.


“Sedang dalam bulannya? Apa itu?” tanya Teddy tak mengerti.



“Itu saat ketika kau harus mengurus dirimu sendiri.” Jawab WOon Chan dengan tersenyum dan pergi. Penjelasan Woon Chan yang setengah2 tambah membuat Teddy bingung.



Dr Yoon berpapasan dengan dr Oh yang langsung menanyakan, apakah dr Yoon sudah menentukan pengganti Dylan. Dr Yoon menjawab belum. Tanpa basa basi, dr Oh menyuruh dr Yoon  untuk menjadikan Ji Woon sebagai penggantinya. Dr Yoon menjawab kalau Ji Woon sudah punya banyak tanggung jawab di bagian operasi saraf, “Apa kau ingin anakmu bekerja terlalu keras untuk bidang UGD?”

“Dylan juga melakukannya. Jadi orang lain akan memberikan Ji Won hormat sama seperti pada Dylan.”

“Bahkan jika kau tidak melakukan itu, Ji Woon sudah bintang dirumah sakit kita.”

“Berikan sja dia tanggung jawab itu. Selama anakku tidak diberikan waktu yang sulit oleh Soo Wan, dia adalah orang yang sempurna dalam apapun. Dia sangat berbakat.” Ucap dr Oh terus terang.

“Apa kau menemukan kelemahan di sifat anakku?”

“Aku tidak bisa membantu karena putrid seorang teman dan putrid menantu adalah orang yang berbeda. Apa aku terlalu jujur?” ucap dr Oh dan pergi.

(Huft! Dari semua karakter, karakter dr Oh ini yang paling gak aku suka… kenapa juga dr Yoon maksain Soo Wan sama Ji Woon? Soo Wan gak akan bahagia, kalau mertuanya kayak gitu.)



Dylan menemui Ji WOon dan mengajaknya tanding basket lagi. Dan akhirnya kita melihat dua pria jangkung ini main basket lagi. Selesai bermain, mereka minum bir bersama. Dylan memuji Ji Woon sebagai orang yang sangat hebat. Mendengar itu, Ji Woon merasakan kalau Dylan akan pergi.

“Cintamu itu, aku harap kau akan menjaganya dengan baik.” Ucap Dylan.

Mendengar itu, Ji Woon menebak kalau Dylan sudah ditolak oleh orang yang dia cari. Dan Dylan membenarkannya. Ji Woon pun menyemangati Dylan, kalau dia nanti akan menemukan seseorang yang jauh lebih baik hati.

“Tidak, satu kenangan yang sedih sudah cukup buatku.” Jawab Dylan dan mengajak Ji Woon minum. “Kumohon berbahagialah.”

Ji Woon lalu meminta Dylan menjadi mempelai prianya, untuk acara pernikahannya nanti. Dylan menjawab kalau Soo Wan pasti tidak akan menyukainya.


Soo Wan dan tim-nya sedang makan bersama. Teddy begitu banyak mengambil makanan, dia beralasan kalau dia harus menikmati semua disaat masih ada. Teddy juga menambahkan kalau neneknya pernah berkata kalau tidak ada yang lebih penting di dunia ini kecuali makan, karena semuanya tumbuh dari makan.  Sayangnya, belum sempat Teddy melahap semua makanannya, alarm darurat berbunyi. Jadi, mau tak mau, Teddy harus meninggalkan makanan yang baru dia makan sedikit itu. Sebelum pergi dia berpesan pada Joo Tae Seob untuk tidak menyentuh tonkatsu-nya.



Saat Soo Wan berangkat ke tempat kecelakaan, Dylan melihatnya. Kita melihat Dylan sudah membawa koper dan sepertinya dia benar2 akan kembali ke Booston.



Dylan pergi mengunjungi makam ibunya, dia berkata pada ibunya kalau dia yakin semua yangdia lakukan itu sudah benar. “Jung Hwa-shi… kau sudah kenal hatiku kan? Selain aku… kau juga harus menjaganya. Sama seperti yang kau lakukan sampai sekarang. Benarkan?”


Dr Yoon berada di dalam ruangannya saat dr Choi menelponnya. Sudah tak lagi menjabat menjadi dokter, dia mengeluh pada dr Yoon kalau kehidupannya sekarang sangat susah. “Aku tahu, aku tak seharusnya mengatakan ini, tapi aku pikir kau harus membantuku.”

“dr Choi.” Panggil dt Yoon.




Dr Choi sudah berada di depan ruang Jung Hwa sebelumnya, dengan posisi yang sama, dia teringat saat dia melihat dr Yoon melepas alat bantu pernafasan Jung Hwa. Kembali lagi pada dr Choi yang sekarang. Dia tersenyum senang karena dia tahu kelemahan dr Yoon dan bisa memanfaatkannya untuk kepentingan dia sendiri.  




Sementara itu, dr Yoon merasa shock dan lemas mengingat kejadian itu. Ternyata pada saat itu, dr Yoon begitu ingin Jung Hwa mati, agar matanya bisa diberikan pada Soo Wan. Sampai2 dr Yoon melepas alat bantu pernafasannya. Dr Yoon berpaling sambil menunggu Jung Hwa benar2 dalam keadaan kritis, namun saat dia berbalik kea rah Jung Hwa lagi, dia malah melihat istrinya yang berada di tempat tidur itu. Bahkan istrinya juga membuka matanya dan melihat marah pada dr Yoon.


Menyadari apa yang sudah dia lakukan, dr Yoon langsung begegas mengembalikan alat pernafasan Jung Hwa dan berusaha melakukan CPR padanya untuk menolongnya. Akhirnya terjawab sudah, kenapa pada saat itu, dr Yoon begitu keras ingin Jung Hwa hidup. Semua itu karena rasa bersalahnya sudah berniat membunuh Jung Hwa dan membuka alat bantu pernafasannya.




Soo Wan sudah sampai di UGD membawa korban yang berhasil dia selamatkan. Di UGD dia celingukan mencari keberadaan Dylan namun sayang dia tak menemukannya. Saat akan pergi, dia mendengar perawat Kim merengek pada dr Moon tentang Dylan yang pergi tidak bilang-bilang. Mendengar itu, SOo Wan langsung menghampiri mereka dan bertanya, apa yang terjadi? Perawat Kim pun memberitahu tentang kepergian Dylan. Dr moon juga menambahkan kalau sebenarnya masa kerja Dylan masih panjang di rumah sakit itu.



Soo Wan langsung mencari Dylan dimana-mana. Dia pergi ke observatorium, namun tak menemukannya. Soo Wan berusaha menelpon tapi tak diangkat oleh Dylan. Soo Wan lalu terpikir pada makam Jung Hwa, dia pun langsung pergi kesana. Dimakan Jung Hwa dia menemukan bunga dari Dylan dan mp3 player miliknya.



Dylan sendiri sudah berada di bandara. Dengan taksi, Soo Wan menuju bandara untuk menemui Dylan. Sampai di bandara, Soo Wan langsung mencari keberadaan Dylan namun tak menemukannya. Putus asa, Soo Wan langsung meniup peluitnya. Langkah Dylan langsung terhenti saat dia mendengar suara peluit itu. Ternyata dia tak berada dari Soo Wan, saat dia berbalik, dia melihat Soo Wan sedang meniup peluitnya. Soo Wan pun langsung menghentikan tiupannya saat dia melihat Dylan ada di sampingnya.


Soo Wan berjalan mendekati Dylan. “Kau bodoh…. Tidak cukup sekali tapi dua kali kau mau menghilang. Kau sudah berjanji. Kau kan sudah berjanji tidak akan menghilang tanpa izin dariku!” ucap Soo Wan dengan marah dan langsung mencengkram kerah jaket Dylan.


Dylan melihat mp3 Player ditangan Soo Wan, itu berarti SOo Wan sudah mendengar semua curahan hatinya. Ternyata saat perjalanan menuju bandara, Soo Wan mendengar semua rekaman suara Dylan. Pada rekaman pertama, Dong Joo remaja mengucapkan selamat ulang tahun untuk Soo Wan yang ke 22 tahun, dia juga mengaku kalau omurice ( campuran omelet dan nasi) yang Soo Wan makan pada saat ulang tahun Soo wan yang ke 19  adalah buatannya sendiri.

24 tahun Yoon Soo wan, aku penasaran dengan wajahmu sekarang. Gambaran yang aku punya darimu dikepalaku adalah ketika kau umur 19 tahun. Selamat ulang tahun.”

“Yoon SOo Wan, aku lulus hari ini. Aku akan menjadi seorang dokter. Aku pikir aku akan menjadi pemadam kebakaran, tapi aku berubahm aku akan menjadi seorang dokter. Aku ingin kau melihatku. Aku Dengan jas putih ku ini.”

Pada 11-4-2014 untuk SOo Wan, “aku melihatmu hari ini. Aku tidak percaya kau seorang medis pemadam kebakaran. Kau terlihat begitu pemberani dan menarik dengan seragamu. Jadi, aku berpura2 bertanya.”

Soo Wan menangis mendengar itu semua. Dia teringat pada saat Dylan mengaku kalau dia tak ingat sedikitpun tentang SOo Wan. Padahal dalam rekaman Dylan sangat amat merindukannya dan sangat mengingat tetangnya.



Kembali lagi pada soo Wan yang masih mencengkram jaket Dylan. Sambil memukul2 badan Dylan dan menangis, Soo Wan menyebut Dylan sebagai pembohong. Sampai2 mp3 player yang Soo Wan pegang terjatuh.


Soo Wan menyebut Dylan pembohong karena pada rekaman selanjutnya Dylan berkata, “Semua yang aku katakana hari ini, semuanya bohong. Dari saat aku melihatmu lagi, aku ingin memberitahumu satu hal……..”



Kembali lagi pada Dylan yang menangkap tangan Soo Wan dan langsung memeluknya. Pada rekaman itu, Dylan mengatakan kalau dia merindukan SOo Wan.




“Aku merindukanmu, Yoon Soo wan.” Ucap Dylan langsung pada Soo Wan. Mereka berdua pun menangis.


Bersambung
Sinopsis Angel Eyes episode 7 dari Anna.
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger