Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Episode 22

Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Episode 22. Pada episode 21 akhir diceritakan kalau Jung Yi dan Yook Do sudah berhasil membuat tutup guci untuk menggantikan tutup guci kesayangan Raja yang pecah. Namun harus terjadi masalah karena tutup guci milik Yook Do yang sudah di masukkan ke dalam peti terjatuh karena kecerobohan Gae Do. Apa yang terjadi setelah itu? bagaimana hasil kompetisi antara Jung Yi dan Yook Do? Apakah kali ini Jung Yi lagi yang menang? yuk kita cari jawabannya di sinopsis Jung Yi episode 22.

Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Episode 22 !!

Jung Yi menemui Yook Do dan mengatakan kalau dia akan mengorbankan kompetisi asalkan Yook Do mau membebaskan Gae Do. Yook Do marah, dia tidak menyangka Jung Yi bisa menyerahkan kesempatan menjadi ahli keramik begitu saja. Dia memberitahu Jung Yi betapa susahnya dia mendapatkan posisi itu, jadi Yook Do membuat keputusan untuk membiarkan Jung Yi tetap pada kompetisi dan membebaskan Gae Do, namun dia akan menghukum Jung Yi karena sudah menganggap enteng porselin. Yook Do mengampuni Gae Do karena dari 4 tutup guci yang dia buat tersisa satu yang tidak pecah. 

Jung Yi dan Yook Do menghadap Raja untuk memastikan mana tutup guci yang sesuai dengan guci raja. Tutup guci milik Yook Do sangat pas dan sesuai dengan tutup guci sebelumnya. Saat Raja melihat tutup guci milik Jung Yi, Raja terkejut karena melihat ada bencolan pada tutup guci. Jung YI menjelaskan kalau bagian itu digunakan untuk mengunci dan mencegah tutup agar tidak mudah di buka dan jatuh. Raja senang dengan ide Jung Yi, namun dia tetap memilih tutup buatan Yook Do karena Raja sering membuka tutup guci tersebut, selain itu karena lukisan yang ada pada tutup guci Yook Do lebih indah dibanding milik Jung Yi. 

Jung Yi bukanlah Yook Do, yang kalau kalah akan depresi berat, Jung Yi malah menggunakan itu semua untuk menyadari diri kalau dia masih harus banyak belajar tentang memutar roda dan menggambar tembikar dengan baik. 

Guru Dae mengumpulkan pada cendekiawan dan membahas tentang kecocokan P Gwang Hae menjadi putra mahkota. Ditempat lain P Im Hae juga mengundang beberapa menteri dan penasehat Yi dalam perjamuan makan, dan itupun memiliki tujuan agar mereka mau bekerja sama untuk menentang pengajuan P Gwang Hae sebagai putra mahkota dan mendukung P Im Hae sebagai putra sulung yang naik menjadi putra mahkota. 

Pertemuan kenegaraan di adakan kembali, kali ini raja marah besar lagi karena mendengarkan perdebatan antara penasehat Yi dan Guru Dae tentang serangan dari Jepang.  Penasehat Yi beranggapan kalau Jepang tidak akan menyerang mereka berbeda dengan pendapat Guru Dae kalau jepang sedang bersiap-siap menyerang mereka. 

Raja yang memang sudah marah pada Guru Dae karena hasutan dari Ratu langsung memberi hukuman pada Guru Dae yang sudah teledor menjaga kantornya sendiri. Selain di turunkan dari jabatan ketua cendekiawan, Guru Dae juga akan diasingkan ke Gyeong Heung.

 Rencana Ratu untuk menjatuh P Gwang Hae bukan sampai disitu saja, dia meminta pada P Shin Song, surat yang pernah P Gwang Hae tulis untuknya. Dengan contoh tulisan tangan P Gwang Hae itu, Ratu menyuruh Penasehat Yi untuk mencari peniru tulisan  dan membuat sebuah surat yang seolah2 dari P Gwang Hae untuk pada cendekiawan dimana surat tersebut harus berisi tentang pengkhianatan. 

Jung Yi diberi tugas mencari tanah liat putih bersama dua anak buah Kang Chun, sepertinya Jung Yi akan dalam bahaya. Apalagi Tae Do masih dipenjara, jadi gak bisa melindunginya.

Oia kemarin ceritanya terlewat, tae Do dipenjara karena tertangkap sedang bertarung dengan Ma Poong di tempat umum, para polisi itu tidak percaya kalau Tae Do adalah penjaga pribadinya P Gwang Hae. Ma poong dan Tae Do sama-sama dipenjara, Kang Chun yang mengetahuinya langsung menyelamatkan Ma Poong dan menyuruhnya pergi dari Joseon sedangkan Tae Do masih tetap di penjara. Tae Do hanya mengharap bantuan dari P Gwang Hae, tapi sekarang ini P Gwang Hae sendiri sedang mengalami kesulitan di istana.

Karena Jung Yi sudah menolong nyawanya dari hukuman Yook Do, Gae Dong memutuskan ikut bersama jung Yi untuk mencari tanah putih sekalian untuk menjaganya. P Gwang Hae yang bosan di istana karena selalu bertemu dengan Ratu dan P Im Hae yang selalu menyudutkannya, memilih pergi ke Bun Won. 

Tiba-tiba Gae Do yang akan menemani Jung Yi, kembali ke Bun Won dan berkata kalau dia kehilangan jejak Jung Yi dan dua orang suruhan Kang Chun. Saat mereka melihat P Gwang Hae, merekapun langsung menyampaikan semua itu padanya. 

Tanpa pikir panjang P Gwang Hae langsung menyusul Jung Yi keBangsan. Ternyata apa yang dilakukan Kang Chun adalah perintah Ratu. Selain ingin menjatuhkan P Gwang Hae melalui tuduhan pengkhianatan, dia juga ingin menjatuhkan P Gwang Hae melalui Jung Yi. 

Ketua Son terus curiga kalau ada sesuatu yang disembunyikan Hwa ryung dan Kang Chun darinya, tentang kerjasama Kang Chun dan Hwa Ryung dengan orang dari Jepang.

Tae Do yang sudah keluar dari penjara terus mengikuti tindak tanduk Kang Chun. Walaupun sudah melewati penginapan orang Jepang,  Tae Do tidak sadar kalau Ma Poong sekarang di tempatkan di tempat penginapan orang jepang dan berdandan seperti orang Jepang. 

Setelah melakukan interaksi dengan orang Jepang, Kang Chun memuji kepandaian Hwa ryung berbisnis, apalagi Hwa Ryung melakukan semua itu tanpa sepengetahuan Ketua Son. Kang Chun memberitahunya kalau Ketua Son bukanlah orang yang sembarangan, jadi kalau Hwa Ryung masih tidak mau memberitahukan padanya yang sebenarnya, Hwa Ryung harus mencari cara untuk menaklukannya. 

Penasehat Yi memulai aksinya dengan menemui Raja dan mengatakan kalau ada surat dari P Gwang Hae untuk para menteri di rumah Guru Dae. Tentu saja Raja percaya dan langsung menyuruh prajurit memeriksanya di rumah Guru Dae. Raja membaca semua surat yang pernah dikirim P Gwang Hae pada Guru Dae yang berisi tentang apa yang terjadi di Joseon. Setelah mebaca helai demu helai akhirnya raja menemukan surat yang direkayasa oleh Ratu, dimana P Gwang Hae meminta Guru Dae menjadi kekuatannya. Raja marah besar. 

Rencana ratu benar-benar berjalan mulus, disaat raja mencari P Gwang Hae, dia pun sedang tidak ada ditempat. Ratu yang ada di ruangan raja langsung berkata kalau P Gwang Hae sedang bersama dengan Jung Yi, karena mereka berdua sama-sama menghilang. Raja pun langsung menyuruh pengawal untuk mencari P Gwang Hae. 

P Gwang Hae yang tiidak tahu apa yang terjadi di istana, sedang sibuk mencari Jung Yi karena dia kehilangan jejak Jung Yi. 

Tae Do terus saja mengejar Ma Poong, ternyata dia tahu kalau Ma Poong menyamar menjadi orang jepang. Dia menyerang Ma Poong saat bertugas mengawal Hwa Ryung membawa tembikar dari Bun Won untuk orang Jepang. Sayangnya tae Do kalah dan hampir terbunuh. Hwa Ryunglah yang menyelamatkannya karena Ma Poong tak berani melukai Hwa Ryung jadi dia mengikuti perintah Hwa Ryung untuk meneruskan membawa barang-barang pada Kenzo ( orang jepang ).

Setelah mencari kemana-mana, akhirnya P Gwang Hae menemukan Jung Yi yang terperosok di dalam hutan. Pada Jung Yi P Gwang Hae mengungkapkan kalau dia sangat berharap tidak dilahirkan sebagai pangeran, tetapi orang biasa seperti Jung Yi, dengan begitu dia dapat menikmati hidup bersama keluarga. Jung Yi pun mengungkapkan hal yang sama, andai saja dia tidak pernah berjanji pada ayahnya untuk menjadi ahli keramik, maka dia akan hidup sebagai wanita biasa dan hidup bahagia bersama anak-anaknya. 

Pada Jung Yi, P Gwang Hae dapat menceritakan bagaimana lelahnya dia menjadi Pangeran, karena harus bertarung melawan saudara sendiri untuk memperebutkan tahta. Setelah panjang bercerita, Jung Yi yang berkata tidak bisa tidur disamping p Gwang Hae, akhirnya tertidur juga. Melihat Jung Yi tertidur sambil duduk, P Gwang Hae teringat semua hal saat dia bersama Jung Yi, dan itu dapat membuatnya tersenyum bahagia. P Gwang Hae terlihat nyaman berada di samping Jung Yi, dia dapat melupakan permasalahannya di istana. 

Hwa Ryung merawat Tae Do yang tak sadarkan diri. Saat sadar, yang di cari tae Do adalah Jung Yi, tapi karena tubuh Tae Do masih lemah, Hwa Ryung berbohong kalau Jung Yi baik-baik saja di Bun Won bersama P Gwang Hae. 

Karena Jung Yi merasa tidak nyaman berada di Bun Won dan P Gwang Hae pun demikian, dia juga merasa tidak nyaman tinggal di istana. P Gwang Hae mengajak Jung Yi lari bersamanya. 

“Kau... Jeong adalah cinta pertamaku dan sampai sekarang, kau adalah satu-satunya orang yang membuat jantungku berdetak.”

Jung Yi berusaha membohongi perasaannya sendiri dengan mengatakan kalau P Gwang Hae adalah seorang pangeran, jadi mana mungkin bersamanya. P Gwang Hae pun bertanya lagi, apakah kalau dirinya bukan seorang pangeran, Jung Yi mau menerimanya. Jung Yi tak berani menjawabnya, dia memilih pergi tanpa berkata sepatah katapun. 

Ratu super jahat ini, gak ada habisnya ingin membuat Raja membenci P Gwang Hae. Dia menyuruh Penasehat Yi mengirim utusan khusus untuk mencari P Gwang Hae dan Jung Yi, kemudian memberitahu mereka untuk bersembunyi. Agar disaat pasukan Raja menemukan mereka, raja akan percaya kalau mereka memang lari dan itu akan membuat Raja tambah marah. 

Yook Do mencari Hwa Ryung ke rumahnya, betapa terkejutnya Yook Do saat melihat Hwa Ryung bersama Tae Do. Hwa Ryung yang melihat Yook Do juga langsung mengejarnya untuk memberikan penjelasan. 

Hwa Ryung pulang kerumah, tapi dia tidak menemukan lagi Tae Do disana, karena tae Do sudah pergi ke Bun Won. Tae Do bertemu dengan tiga sekawan, mereka pun menceritakan apa  yang terjadi pada Jung Yi. 

Kita beralih pada Jung Yi yang menemui P Gwang Hae, belum sempat Jung Yi berkata apa-apa pada P Gwang Hae, prajurit istana datang dan mengatakan kalau mereka membawa pesan Raja untuk membawa P Gwang Hae kembali ke istana secepat mungkin.

bersambug

Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Episode 23