Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Episode 14 Part 3. Sebenarnya part 3 ini sudah kelasr dari kemarin, tapi gak sempet di posting hheehhe. miane reader yang udah nunggu kelanjutan cerita Jung Yi di blog ini. Pada part sebelumnya, kita melihat Hwa Ryung yang sudah mulai berani melawan Kang Chun, dia menggunakan kelemahan Kang CHun yaitu Yook Do. Bagaimana nasif hubungan hwa Ryung dan Yook Do selanjutnya? yuk kita simak drama ini episode per episode.
Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Episode 14 Part 3
Setelah mendengar kalau Kang Chun memperbolehkannya kembali bekerja pada Ketua Son, Hwa Ryung langsung pergi ke tempat Ketua Son. Dengan senang Ketua Son menyambut Hwa Ryung, dia bertanya bagaimana cara Hwa Ryung meluluhkan hati Kang chun.
Hwa Ryung menjawab, “luluhkan hatinya, karena anak itulah kelemahannya.” Hwa Ryung mempraktekkan apa yang pernah di ajarkan oleh Ketua Son.
Ketua Son minta maaf atas apa yang dia lakukan sebelumnya, karena dia tidak punya pilihan lain. Hwa Ryung memakluminya, “tapi kedepannya, aku tidak akan dengan mudah disingkirkan.” Tambah Hwa Ryung.
Kang Chun memanggil Yook Do ke ruangannya. Melihat ayahnya memegang tembikar yang sudah dia curi, membuat Yook Do ketakutan.
“semuanya sudah baik-baik saja, vas-nya sudaah menemukan tempatnya.... dan Hwa Ryung sudah kembali ke posisinya.” Ucap Kang Chun. Dia juga menambahkan kalau mulai sekarang, Yook Do harus mencari jalannya sendiri untuk bisa kembali ke tempatnya.
“apa aku bisa percaya kalau kau akan kembali?”
Yook Do terlihat ragu untuk menjawabnya.
Kita beralih pada P Gwang Hae yang menemui kakek Moon, kakek mengungkapkan keberatannya saat mengetahui P Gwang Hae meminta bantuan Jung Yi untuk melawan Kang Chun. Saat P Gwang Hae menyebut Tae Pyung dengan nama Jung Yi, kakek Moon sangat terkejut mendengarnya. Dia kemudian bertanya apakah Kang Chun juga mengetahuinya?
Tentu saja P Gwang Hae mengatakan kalau Kang Chun belum mengetahuinya. Kakek Moon langsung berlutut dan meminta P Gwang Hae untuk menjaga rahasia kalau tae Pyung adalah Jung Yi dari Kang Chun. Mendengar permintaan itu membuat p Gwang Hae bertanya tentang alasan kenapa Kang Chun tidak boleh mengetahuinya.
Kakek menjawab kalau disaat Jung Yi ingin menjadi pengrajin tembikar wanita saja, dia sudah mendapat masalah, apalagi kalau sampai Kang Chun tau, Tae Pyung adalah Jung Yi, putri dari Eul Dam orang yang sangat di rendahkan oleh Kang Chun.
P Gwang Hae tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya, dia bertanya apakah Kang Chun dan Eul Dam bermusuhan?
Belum ada jawaban dari kakek Moon, kita sudah berpindah ke scene dimana P Imhae menunggu P Gwang Hae di ruangannya. Dia menunggu P Gwang Hae karena dia ingin mengajak P Gwang Hae pulang bareng. Karena malam ini P Gwang hae harus lebur bersama lagi dengan Jung yI, jadi dia tidak bisa pulang bersama.
P Imhae tiba2 meraih tangan adiknya itu dan berkata, “tentu saja, kau harus melakukannya. Kau harus melakukannya lebih lama. Tapi jangan menikmati masa mudamu berlebihan. Kau harus memikirkan kesehatanmu juga... “ P Im Hae mengira kalau P Gwang Hae akan bermalam dengan Jung Yi untuk bercinta, padahal yang sebenarnya mereka berdua lembur untuk mengungkap kehilangan tembikar di gudang penyimpanan.
P Im Hae pulang bersama dengan P Sin Song. Mengetahui kalau kakaknya mash belum pulang karena urusan pekerjaan, P Sin Song ingin tinggal juga dan membantu. Tapi P Im Hae menghalanginya, dia mengatakan kalau masalah yang sedang di urus P Gwang Hae adalah urusan yang tak bisa di bantu oleh P Sin Song, karena itu masalah cinta. Tae Do yang berada tak jauh dari mereka mendengar semua itu. Tentu saja Tae Do bisa tahu apa yang dimaksud P Im Hae.
Diam-diam, P Gwang hae dan Jung Yi masuk ke gudang penyimpanan.
Ditengah perjalanan P Im Hae mengatakan kalau dia tidak tenang jika meninggalkan P Gwang Hae sendirian di Bun Won, karena itu dia memutuskan kembali ke BunWon. Mendengar itu Tae Do langsung cemas.
Di gudang penyimpanan, Jung Yi sedang menggambar tembikar yang dia ingat. Sedangkan P Gwang Hae terus memandanginya dan itu membuat Jung Yi merasa tidak nyaman.
“apa kau tahu alasan kenapa aku marah paadamu?” Jung Yi terdiam. “alasan kenapa aku tidak bisa memaafkanmu... karena kau tidak mempercayaiku.... kenapa kau tidak datang padaku... dan memintaku untuk menangkap orang yang membunuh ayahmu? Kenapa kau tidak bilang kalau kau takut, jika orang itu akan kembali lagi untuk mencarimu?”
“memangnya siapa aku.... sampai berani mengatakan hal seperti itu.... pada Yang Mulia?” jawab Jung Yi.
“Apa kau masih belum mengerti? Saat itu, aku..... tidak menemuimu sebagai pangeran negeri ini. Saat aku menderita, karena berpikir bahwa kau sudah meninggal, satu2nya orang... yang bisa mengeluarkanku dari penderitaan itu.... hanya kau.... tapi kau.... walaupun kau sudah kembali, dan bahkan ketika kau sudah melihatku setiap hari, kenapa kau mengabaikanku? Mengapa kau berpura2 tidak mengenalku sampai akhir?”
“Hatiku juga sakit.... ketika aku melihatmu, aku merasa bersalah. Apa menurutmu, mudah bagiku untuk membohongimu?”
Mendengar itu, P Gwang hae langsung mendekati Jung Yi, “berkata bahwa hatimu juga sakit.... bukanlah hal yang bisa kau katakan semudah itu.”
P gwang hae kembali duduk di tempatnya semula dan menyuruh Jung Yi cepat menyelesaikan pekerjaannya.
Tanpa mereka sadari, P Im Hae berada di balik pintu dan mendengarkan percakapan mereka berdua. Akhirnya P Im Hae juga mengetahui kalau Tae Pyung itu adalah Jung Yi. Tapi dia tak terlalu ambil pusing dengan masalah itu, yang ingin dia lakukan adalah mempermalukan P Gwang Hae. Dia mengungci gudang dari luar.
Keesokan harinya di Bun Won. P Im Hae mengajak semua pekerja Bun Won termasuk P Sin Song dan Yook Do berkumpul di depan gudang penyimpanan. Dia bermaksud mempermalukan P Gwang Hae di depan semua orang. Pintu terbuka, dan apa yang terjadi? Terlihat P Gwang Hae mencium Jung YI.Semua orang terkejut dan tidak menyangka.
Apa semua itu yang teman2 harapkan? Hahha... yang sebenarnya bukan itu yang terjadi. Karena semua itu adalah mimpi P Im Hae. Untuk menunggu pagi, P Im Hae tidur di ruangan Kang Chun.
Kang Chun yang melihatnya langsung membangunkannya dan bertanya kenapa P Im Hae tidur di ruangannya.
“Aku menunggumu, kenapa kau datang terlamat?” tanya P Im Hae balik. Kang Chun kebingungan, di tambah lagi perintah P Im Hae yang menyuruhnya untuk mengumpulkan semua orang di Bun Won.
Seperti adegan di mimpinya P Im Hae, semua orang berkumpul di depan Gudang penyimpanan. Pintu dibuka, seperi pada mimpi, dan adegan yang berbeda dengan di mimpi adalah P Gwang Hae dan Jung Yi sudah tidak ada lagi di dalam gudang penyimpanan. Senyum yang sedari tadi ada pada P Im hae sirna saat menyadari kalau P Gwang Hae sudah tidak ada lagi didalam gudang.
Dengan rasa tak percaya, P Im Hae masuk dan mulai mencari di setiap sudut ruangan. Soo Jung yang mengikutinya bertanya apa yang sebenarya sedang di cari oleh P Im Hae. Tak menjawab pertanyaan, P Im Hae keluar dengan kesal.
Dari kejauhan P Gwang Hae muncul bersama Tae do, ternyata Tae Do lah yang menyelamatkan mereka berdua. P Gwang hAe berterima kasih atas bantuan Tae Do.
“ada yang ingin kutanyakan padamu.”
“katakan.”
“Ada banyak mata di Bun Won. Jika kalian berdua bersama semalaman dan seseorang memergoki kalian. Tidakkah kau sadar kalau Jung akan berada di situasi yang sulit? Atau, apa kau memang tidak peduli dengan apa yang akan terjadi pada seorang pekerja seperti dia?”
“beraninya kau! Jaga bicaramu!” sentak P Gwang Hae.
“ Jika kau ingin menghukumku karena kelancanganku ini, aku akan menerimanya dengan senang hati. Tapi, aku ingin mendengar jawabanmu. Mungkin bagimu, Jung hanyalah salah satu anak buahmu. Tapi bagiku.... dia segalanya!”
P Gwang hae maju selangkah, dan berkata”jika dia memang segalanya bagimu.... apa yang sudah kau lakukan untuknya? Membiarkan dia membuat semua orang percaya kalau dia sudah meninggal dan membiarkan dia melarikan diri? Membiarkan dia meninggalkan rumahnya, kuburan ayahnya, dan hidup bersembunyi?” balas P Gwnag hAe.
“Yang Mulia...”
“Bahkan saat dia akhirnya kembali, dia bahkan tidak bisa menggunakan namanya sendiri, Jung. Apa ini caramu melindunginya?” Tae Do terdiam. “Jung... bukanlah orang yang bisa kau jaga.” Ucap P Gwang Hae dan pergi.
Di ruangannya, P Gwang hAe menunjukkan gambar2 yang sudah Jung Yi gambar pada Kang Chun dan Yook Do. Dia juga mengatakan kalau semua itu adalah barang yang hilang dari gudang penyimpanan dan bertanya dimana tembikar2 itu sekarang.
Berusaha bersikap biasa saja, Kang Chun menjawab kalau dia baru pertama kali melihat tembikar2 itu. P Gwang hae berkata lagi kalau ada seseorang yang pernah melihatnya dari gudang penyimpanan. “ Jadi, kau akan terus berbohong?” tanya.nya.
Kang Chun pun bertanya, siapa yang mengaku sudah pernah melihat barang2 itu di gudang penyimpanan dan berusaha menjebaknya. “aku ingin tahu kenapa dia melakukan itu padaku.” Kang Chun juga mengatakan kalau keraamik2 itu tidak terdaftar di dalam pembukuan.
P Gwang hAe berdiri dan berkata, “jika aku bisa membuktikan bahwa barang2 itu memang benar ada, kepala Bun Won Lee..... kau akan segera turun dari posisimu.”
“kejadian memalukan itu tidak akan terjadi.” Jawab Kang Chun yakin.
Jung Yi sedang bekerja. P Gwang Hae yang duduk di tempat biasanya memanggilnya. Jung Yi langsung berlari mendekat saat p Gwang hae menyebut namanya. P Gwang Hae berterima kasih atas semua bantuan Jung YI.
Ratu memanggil Tae Do. Dia meminta tae Do mencuri kemudian menghancurkan semua tembikar yang sudah Jung Yi gambar. Awalnya Tae Do menolaknya, namun setelah Ratu menyetujui akan mengabulkan apapun permintaannya, Tae Do menyanggupi perintah itu.
Malam2 Tae Do mendatangi satu per satu rumah pejabat yang dimaksud. Setelah mencuri semua tembikar itu, dia pun mengahncurkannya. Dan tempat tinta yang di berikan pada guru pangeran juga berhasil Tae Do curi.
Paginya P Gwang hAe menemui Guru pangeran dan mengatakan kalau dia sudah membuat daftar tembikar yang hilang. Dia juga memita guru memberikan tembikar yang diberikan padanya. Dengan menyesal guru mengatakan kalau tembikar itu sudah dicuri tadi malam. Mendangar itu P Gwang hAe terkejut dan kesal. Namun dari kejadiaan itu, dia jadi tahu dengan siapa Kang Chun bekerja sama.
P Gwang Hae menemui Kang Chun lagi. Dengan wajah tanpa dosa, Kang Chun bertanya apakah P Gwang hAe berhasil menemukan tembikar2 itu.
P Gwang hae tersenyum dan berkata, “bagaimana aku bisa menemukan bukti yang sudah kau buang?”
“Yang Mulia, apa anda masih mencurigaiku?”
“Agar aku tidak mencuriigaimu, kau harus membantuku. Aku berencana membawa seorang pengrajin yang telah kupercaya ke bun won.”
Kang Chun kemudian bertanya siapa orang yang P Gwang Hae maksud. P Gwang hae tidak memberitahu siapa orang yang dia maksud, dia hanya ingin meminta kepastian Kang Chun apakah dia setuju jika memasukkan orang yang dia bwa ke Bun Won. Dengan alasan agar P Gwang hAe berhenti mencuriainya, Kang Chun pun mengizinkannya.
Ternyata orang yang P Gwang Hae maksud adalah kakek Moon yang sekarang sudah berada di depan pintuu gerbang Bun Won. Kakek Moon harus menghadapi dua prajurit yang tak mengizinkannya masuk Bun Won. Mereka tidak percaya kalau kakek kenal dengan Kang Chun.
Tak lama kemudian Kang Chun muncul, betapa terkejutnya dia saat mengetahui kalau orang yang dimaksud pangeran adalah kakek Moon mantan Ketua Bun Won sebelumnya. Dia mengatakan pada P Gwang Hae kalau kakek Moon sudah dikeluarkan dari Bun Won karena tangannya yang selalu bergetar karena itu mereka tidak bisa memasukkan kakek Moon sebagai pengarajin di Bun Won. P Gwang Hae menjawab kalau dia tidak perduli kakek Moon bisa atau tidak membuat tembikar, kalau Kang Chun mau memasukkannya ke Bun Won, P Gwang hAe bisa membuang rasa curiganya pada Kang Chun.
Kang Chun dengan ragu2 mendekati kakek Moon yang di hadang para penjaga. Setelah melihat kakek Moon benar2 mengenal Kang Chun, penjaga itupun melepaskannya dan membiarkan kakek masuk.
Yook Do sedang merapikan peralatannya, diatas meja dia melihat gambar tembikar yang Jung Yi buat. Itu adalah gambar tembikar yang pangeran gwang Hae ingin buat. Setelah melihat gambar buatan jung Yi tersebut, Yook Do menyadari sesuatu.
Tak menunggu lama Yook Do pun langsung menemui ayahnya. Dia mengatakan pada ayahnya kalau dia tahu siapa yang menggambar semua gambar tembikar yang P Gwang Hae bawa. Yook Do lalu menunjukkan hasil gambaran Jung Yi. Melihat itu, Kang Chun berkomentar kalau orang yang menggambar itu dan orang yang menggambar tembikar yang di bawa pangeran adalah orang yang sama.
“Dia adalah Tae Pyung,” ucap Yook DO.
“Tae Pyung?” tanya Kang Chun terkejut.
Tae Pyung sedang membersihkan alat pembuat tembikar. Dari kejauhan Kang Chun mengaawasinya. Gook Bi melintasi Kang Chun.
“Kau sekamar dengan Tae Pyung kan?” tanya Kang chun yang membuat langkah Gook Bi berhenti.
Gook Bi tentu sja mengiyakan. Kang Chun kemudian memberinya tugas untuk memeriksa barang2 milik Tae Pyung secara diam2, dan mencari segala sesuatu yang berhubungan dengan tembikar.
Setelah mengeledah semua barang2 milik Tae Pyung, Gook Bi akhirnya menemukan cangkir milik Eul Dam di dalam tas Jung Yi. Cangkir yang diperintahkan untuk dihancurkan.
Gook Bi langsung menghadap Kang Chun, dia mengatakan kalau dia tidak mendapatkan catatan apapun mengenenai tembikar, “tapi dia punya bungkusan ini dalam tasnya.” Ucap Gook Bi sambil membuka bungkusan itu yang berisi cangkir milik Eul Dam.
Masih memegang cangkir buatan Eul Dam, Kang Chun menyuruh anak buahnya memanggil Tae Pyung.
“Kau.... mengapa kau...... mengapa kau punya cangkir milik Eul Dam?” tanya Kang Chun sambil menunjukkan cangkir itu.
Tentu saja Jung Yi sangat terkejut dan tak bisa menjawab apa2.
Bersambung
Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi episode 15 Part 1
6 komentar
Akhirnya keluar..makasih :)
Balassinopsis 15 nya blm ya....
Balas^.^v
m lilik semangat terus ya nulis yung yi nya aku terus bolak balik liat nya'semoga kelanjutan2nya yang lain cepat keluar'senang aku bacanya. tx kerja kerasnya
Balasby debri
Ditunggu y
Balasmba ep. 15 blm yaa...ngarepbanget...hee
Balassudah ada koq... yang belum kelar sinop ep 16...
Balas