logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Episode 14 Part 2

Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Episode 14 Part 2. Akhirnya bisa melanjutkan part 2, di part ke dua ini kita akan melihat P Gwang hAe yang mulai melunak pada Jung Yi, tidak marah-marah lagi. Karena kemampuan mengingat Jung Yi yang sangat bagus, P Gwang hAe menggunakannnya untuk mengingat tembikar-tembikar seperti apa saja yang di simpan di gudang penyimpanan. 



Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Episode 14 Part 2

P Im Hae mengajak P Gwang Hae dan Tae Pyung ke ruangan P Gwang Hae. Karena P Im Hae mau berbicara terlebih dulu dengan P Gwang Hae, jadi dia menyuruh Tae Pyung  untuk menunggu diluar. P Gwang Hae langsung memberi penjelasan kalau Tae Pyung punya alasan tersendiri kenapa dia bertingkah seperti itu padanya  ( cuek pada P Gwang Hae). 


“Apa sang pangeran sednag bertengkar dengan anak itu?” ledek P Im Hae. “Tentu saja, ini adalah bagian dari jatuh cinta, akan ada tarik ulur seperti itu.”

“Bukankah aku sudah bilang, bukan seperti itu yang terjadi.” Bantah P Gwang Hae.


P Im Hae berkata kalau adiknya itu tidak bisa membohongi matanya. “aku adalah satu-satunya yang tahu bagaimana kau menatap dia, bahkan saat dia masih berpakain seperti pria. Aku akan memintanya masuk ke dalam, cobalah merayunya.” P Im hAe hendak keluar, tapi dia berbalik lagi dan berkata, “jika sudah tidak ada lagi yang berhasil, gunakan uang. Seperti yang biasa terjaadi, kau menunjukkan seberapa dalam cintamu dnegan uang.”

P Gwang Hae hanya bisa menghela nafas dengan sikap kakaknya itu. P Im hae menemui Tae Pyung di luar, dia memuji Tae Pyung karena dia sudah melakukan semuanya dengan baik. 

“Jika kau tersenyum, hanya karena pria itu mencari perhatianmu, sama sekali tidak menyenangkan.”

“Apa?” tae Pyung tak mengerti maksud P Im Hae.


“Tapi bagaimanapun, tidak boleh berlebihan atau terlalu sedikit. Apa yang kau lakukan jika kau akan terlalu jauh dengannya, setelah kau terus tidak peduli padanya? Lakukan secukupnya saja.”ucap P Im hae.


Tae Pyung tambah tak mengerti apa maksud dari perkataan P Im Hae. 

“Kau tidak perlu menyembunyikannya karena aku sudah mendengar semuanya dari gwang Hae. Cepat masuk, Gwang Hae sudah menunggu.”suruh P Im Hae.


Tae Pyung masuk, suasana antara P Gwang hae dan Tae Pyung jadi canggung. P Gwang Hae langsung memberitahu kalau kakaknya sudah salah paham tentang mereka berdua, jadi dia meminta Tae Pyung untuk menganggapnya tidak pernah mendengar apa2. 

“Aku akan memisahkan antara  masalah pribadi dan pekerjaan. Untuk tugas kali ini, aku akan menggunakan sisi pribadiku, ingat itu dan bantu aku dalam hal ini.”

“Jika kau melakukannya secara pribadi, bagaimana aku bisa membantumu?” tanya Jung Yi.

“Apa?”


“secara resmi, aku adalah pekerja suruhan. Aku harus memenuhi kewajibanku sebagai pekerja suruhan, jadi bagaimana aku bisa membantumu secara pribadi? Aku membantumu, karena hubungan pribadi kita, tapi...... itu adalah hal yang tidak disukai oleh Yang Mulia.” Setelah mengatakan itu, Tae Pyung keluar tanpa menunggu jawaban P Gwang Hae.

P Gwang hAe duduk lemas, dia bertanya2 bagaimana dia mengatasi semua itu. 


Yook do pergi ke tempat Ketua Son dan  meminta Ketua Son memperkerjakan kembali Hwa ryung. Dengan tegas Ketua Son berkata kalau itu bukanlah wewenangnya, dan yang berwewenang memaggil Hwa Ryung kembali adalah Kepala Bun Won. 

“Haeng Soo Son! Kau pikir siapa yangakan menjadi kepala Bun Won selanjutnya? Untuk memimpin bisnis yang besar ini,bukankah seharusnya kau memiliki pemikiran jangka panjang?”


Ketua Son tersenyum, “harus ada yang bertahan terlebih dulu, sebelum berpikir mengambil langkah yang selanjutnya. Ketika kau menjadi kepala Bun Won, aku akan menggunakan cara yang berbeda. Sekarang prioritasku bukan untuk mengecewakan Kepala Bun Won.”


Yook do benar2 terlihat kecewa. Tiba2 pelayan Ketua Son datang dan membisikan sesuatu pada Ketua Son. Karena sudah tak bisa membujuk ataupun mengancam Ketua Son lagi, Yook do memilih pergi. 


“Tembikar milik kepala Bun Won Lee? Bagaimana aku bisa mendapatkannya dengan cepat? Tembikar yang berada dalam ruangan Kepala Bun Won?” ucap Ketua Son pada pelayannya, dan Yook Do yang baru akan pergi mendengar percakapan itu.


Yook Do pergi menemui Hwa Ryung, pada Hwa Ryung dia menceritakan tentang perlakukan Ketua Son padanya. Dia berjanji pada Hwa Ryung, akan mencari jalan lain agar Hwa Ryung bisa kembali bekerja di tempat Ketua Son. Bersikap bijaksana, Hwa ryung meminta yook Do untuk tidak memaksakan dirinya.

“dia bukanlah orang yang mau mengalah untuk hal yang tidak menguntungkan baginya.”

“Maksudmu jika aku memiliki barang yang dia inginkan maka semuanya akan baik2 saja?” tanya Yook Do.


“Dia adalah orang yang mengelola usaha terbesar di ibu kota. Apa yang dia inginkan bukanlah barang yang dengan mudah dapat diperoleh. Bagaimana bisa kau mendapatkan barang seperti itu? Aku merasa telah memiliki seluruh dunia, walau hanya tahu apa yang sedang kau rasakan. Dan itu sudah cukup bagiku.”


Eummm... aku merasa Hwa ryung bekerja sama dengan Ketua Son, untuk memancing yook do mencuri tebikar milik ayahnya. Dan perkiraanku benar, Yook Do ditengah malam masuk keruangan ayahnya dan mengambil salah satu tembikar yang ada di sana. 


Yook Do menaruh guci yang dia curi di depan rumah hwa ryung, tak lama kemudian Hwa Ryung keluar dan  melhat bungkusan di depan rumahnya. Saat dia membukanya, Hwa Ryung tersenyum senang, karena rencananya berhasil.


Kita beralih ke pasangan tae Pyung dan P Gwang Hae.  Tae Pyung sedang sibuk merapikan kayu, dia langsung berhenti dan memberi salam saat meihat P gwang hae mendatanginya. P Gwang hae menyuruh tae Pyung mengikutinya tanpa membuat yang lain curiga. 


Seperti adegan sebelumnya, Jung Yi mengikuti P gwang hae. Untuk yang kali ini, setiap mereka berpapasan dengan orang, Jung Yi selalu berpura2 mengerjakan sesuatu. 

Setelah menemukan tempat yang sepi , P Gwang Hae langsung berkata, “kau telah membuang waktuku yang berharga karena kau bicara tentang masalah pribadi dan resmi. Sepertinya aku membutuhkan bantuanmu”.

“tapi yang Mulia,kewajibanku sebagai pekerja....”


“o ho... bukankah aku sudah bilang untuk tidak menyangkutpautkan dengan kewajibanmu sebagai seorang pekerja? Kenapa kau tidak membantuku setelah menyelesaikan pekerjaanmu?” tanya P Gwang Hae.

“Pekerjaanku akan selesai setelah matahari terbenam. Dan saat itu, yang Mulia harus kembali ke istana.” Jawab tae Pyung.

“Tidak.... aku juga sibuk saat siang hari. Kalau begitu, kita sepakat untuk mengerjakan tugas ini setelah matahari terbenam saat kita sudah selesai mengerjakan tugas masing2. Sekarang kau sudah paham kan? Kembalilah... “ tae Pyung masih terdiam tak mengerti sehingga membuat P Gwang hAe menyuruhnya pergi. 


P Gwang Hae masih berada di ruangannya,dia bermain seperti permainan ular tangga atau apalah itu gak jelas. Tak lama kemudian P Im hAe masuk dan mengajak P gwang Hae pulang karena hari sudah gelap. P Gwang Hae menolak dengan alasan masih ada urusan. 


P Gwang hAe yang sebenarnya sedang menunggu Jung Yi, tak sabar dan penasaran apakah Jung Yi benar2 belum selesai bekerja. Dia keluar dan melihat Jung Yi masih bekerja bersama 3 sekawan. 


“seharusnya dia menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat.”


P Gwang hAe kembali keruangannya dan menunggu Jung Yi dengan tenang. Tak mau terlhat kalau dia yang menunggu, P Gwang hAe mengaku kalau hari itu dia juga banyak pekerjaan, dan pekerjaannya belum selesai sampai sekarang. Saat jung Yi berkata akan menunggu di luar, P Gwang hAe langsung mencegahnya dengan mengatakan kalau pekerjaannya sudah selesai. 

Sebelum P Gwang hAe mengatakan tugasnya apa, Jung Yi meminta satu permintaan pada Pangeran. “begini.... untuk melakukan tugas ini, aku punya permintaan.”

“apa yang ingin kau katakan...”

“mulai dari sekarang, aku.... “


Belum sempat Jung Yi mengatakan keinginannya, P Gwang hAe memotongnya, “aku mengerti, mulai dari sekarang aku tidak akan bertindak seperti tidak mengenalmu....  dan berhenti berpura2 tidak melihatmu.”

“Bukan itu.... perlakukan yang mulia padaku memang tidak nyaman pada awalnya. Tapi sekarang, aku justru menyukainya dan merasa nyaman saat kau melakukannya.”

“Apa?” P Gwang hAe terkejut. “menyukainya dan merasa nyaman?”


“iya... tolong lanjutkan perlakuanmu yang seperti itu padaku mulai dari sekarang.”

Dengan kesal P Gwang hAe mengiyakan permintaan Jung Yi, “ketika ini berakhir,aku akan melakukannya.” Jawabnya dan pergi.

P Gwang Hae mengajak Jung Yi ke gudang penyimpanan. Jung Yi melihat2  semua tembikar di setiap rak.


“sejak terakhir kali aku disini, kulihat ada beberapa barang yang hilang.”ucap Jung Yi.

“Apa kau bisa mengingat semuanya?”

Jung Yi berpikir sejenak. Dia kemudian mendekati sebuah guci besar, “ini tidak berada disini sebelumnya, ada vas meiping disini.” Ujarnya.


P Gwang hAe mulai mencatat apa yang Jung Yi katakan. Jung Yi menyebutkan ciri2nya, “dikedua sisinya ada bambu dan pohon plum berwarna biru, bunga yang mekar berwarna biru tua. Oh, pohon plumnya memiliki cabang....  yang mengait satu sama lain seperti ini” Jung Yi mengaitkan tangannya. “seakan2....  memeluk vas ini dengan sangat kuat.” 


Guci yang Jung Yi sebutkan ciri2.nya ternyata sudah berada di tangan penasehat Yi. 


Tembikar kedua yang Jung Yi sebutkan ciri2nya adalah sebuah piring dimana permukaannya dipenuhi dengan bunga dan tanaman rambat. Dan piring itu sudah Kang Chun berikan pada salah seorang pejabat. 


Tembikar ketiga adalah kendi dengan gambar naga dan bentuk mulutnya berbeda, selain itu juga terdapat gambar awan dengan tinta biru disetiap sisi.  Kendi yang Jung Yi maksud sudah berada di tangan Ketua Son, karena Kang Chun yang menjualnya. 

“Ini tidak akan berhasil, kau harus menggambarnya” keluah P Gwang Hae.

“lagi?”

“terlalu banyak jika ditulis.”

Mau tak mau, Jung Yi pun harus melakukannya juga. Jung Yi bertanya apa yang akan Pangeran lakukan dengan gambar2 itu.

“kau tak perlu tahu, gambarlah seakurat mungkin sesuai ingatanmu.” Jawab P Gwang Hae.


Jung Yi pun tak bertanya lagi dan melanjutkan gambarannya. Semalaman Jung Yi terus menggambar, tak terasa subuh pun tiba dan Jung Yi berkata kalau masih banyak tembikar yang belum dia gambar. 

“mau bagaiman lagi, kau harus bekerja denganku lagi nanti malam.” Ucap P Gwang Hae. dan Jung Yi mengiyakan.


Saat Jung Yi akan keluar, P Gwang Hae menghalanginya. P Gwang hAe menatap Jung Yi serius.

“apa  kau akan pergi seperti itu?” tanya P Gwang Hae . 

“Apa?”


P Gwang Hae berniat meraih wajah jung yi, dan itu membuat Jung yi jadi salah tingkah. 


“Itu... ada tinta disebelah situ.” Mendengar itu Jung Yi langsung membersihkannya sendiri, namun bekas tinta itu masih terlihat, sehingga P Gwang Hae membantu membersihkannya. 

“jika kau pergi dengan tinta di wajahmu, orang2 akan penasaran dengan apa yang barusan kau lakukan. Bersihkan itu sebelum kau kembali.” Tambah p Gwang Hae.

Jung Yi keluar lebih dulu, meninggalkan P Gwang Hae yang kembali melihat gambar2 yang Jung Yi buat. 


Jung Yi mengendap2 masuk ke kamar. Saat Jung Yi mau mengambil selimutnya dan hendak tidur, dia dikagetkan oleh suara Gook Bi yang terbangun.


“kukira aku sudah cukup jelas memberitahumu. Darimana saja kau, dan apa yang kau lakukan daritadi?” tanya Gook Bi.


Jung Yi beralasan kalau dia baru saja selesai mengambil air.  Karena jika dia ingin mendapatkan air yang jernih, dia harus cepat2. 


Paginya, Jung Yi sibuk mengangkati air. Dia terus menguuap karena tidak tidur semalaman, dan P Im Hae yang baru saja datang melihat Jung Yi menguap. 


P Im Hae kemudian masuk ke ruangan P Gwang Hae, dan dia melihat pangeran Gwang Hae sedang tertidur pulas sambil menopang dagu. Dasar P Im Hae jahil, dia menarik tagan P Gwang Hae, sehingga p Gwang Hae menjatuhkan tangannya dan terbangun.

“Ini sudah tengah hari, mengapa kau masih saja tidur?” tanya P Im hAe.

P Gwang Hae menjawab kalau dia punya urusan dan itu membuatnya tidak tidur semalaman. 

“Kau berada di Bun Won semalaman dan tidak tidur? Perempuan itu, Tae Pyung juga terlihat tidak tidur semalaman.”


Mendengar itu P Gwang hAe langsung terperanjat, “itu tidak benar. Anak itu pasti kelelahan karena pekerjaannya yang berat. Mungkin itulah penyebabnya. Sudah pasti bukan karena itu.” 


“gwang Hae-ah..... seperti bunyi peribahasa... ‘jika kata hati yang salah, tidak perlu ada penuduh’ aku akan menjaga rahasiamu, jadi jangan khawatir.” Janji p Im hae.


Kang Chun mendapat surat dari Hwa ryung yang berisi, “aku ingin mengembalikan vasmu kepadamu, Kepala Bun Won.” Menyadari kalau ada tembikarnya yang hilang, Kang Chun langsung memeriksanya. Dan ternyata ada satu tembkar yang hilang dari raknya. 


“beraninya seseorang mencuri barang di ruanganku? Mencuri vas-ku??!” ucap Kang chun marah.

Tak perlu menunggu lama, Kang chun langsung menemui Hwa Ryung. Saat melihat vas miliknya benar2 ada di tangan hwa ryung, kang Chun langsung mengambilnya. 

“Apa kau yang mencurinya?”

“Bagaimana mungkin aku berani mencuri barang yang dibuat oleh Kepala Bun Won?”

“lalu kenapa ini ada ditanganmu? Apa benar Yook Do..” tanya kang Chun.


“Aku benar2 dengan tulus, berharap agar... pengrajin Lee bisa menjadi seorang pengrajin terbaik. Jadi biarkan aku, Hwa Ryung, melakukan pekerjanku di posisiku. Jika kau mengizinkannya, aku akan pastikan tidak akan melakukan kesalahan  yang sama lagi.”ucap hwa Ryung dengan berani.

“Apa kau percaya kalau aku akan membiarkanmu?”

“kau pasti ingin menyingkirkanku.... tapi jika terjadi sesuatu padaku... menurutmu siapa yang pertama kali akan dicurigai oleh pengrajin Lee? Kau akan berakhir dengan kehilangan putramu selamanya.” 


“Jika aku menempatkanmu lagi disana.... apa kau tidak akan menemuinya lagi?”

Hwa Ryung berjanji akan melakukannya. Mendengar itu Kang Chun berjanji akan mengirim surat paada Ketua  Son, “tapi aku tidak akan..  melupakan apa yang terjadi hari ini.”

bersambung
Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Episode 14 Part 3
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

5 komentar

Masih ada part ke 3 ato itu ending episode ini mbak?

Balas

masih ada part 3.... insya alloh ntar malam... kalo enggak besok...

Balas

smangat yah lilik..!!!

Balas

di tunggu yang selanjutnya ya...
^.^

Balas

duh penasaran kaya apa ntar akhir cerita nya semangat terus ya mb lilik
by debri

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger