logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Marry Him If You Dare Episode 2 Part 1

Sinopsis Marry Him If You Dare Episode 2 Part 1. Takdir memanglah takdir, tak ada yang bisa mencegah takdir, siapapun itu. Contohnya Madam Mi Rae yang berusaha mencegah Mi Rae bertemu dengan Kim Shin, bagaimanapun Madam Mi Rae berusaha, tetap saja kim Shin dan Mi Rae akhirnya bertemu dalam sebuah kecelakaan mobil. 


Sinopsis Marry Him If You Dare Episode 2 Part 1


Mi Rae sungguh tak percaya dia akhirnya bertemu dengan orang dari YBS, setengah tak percaya, Mi Rae terus bertanya apakah benar Kim Shin dari YBS.  Dengan gaya sengaknya Kim Shin membenarkannya. 

Mi Rae lalu teringat akan tiga hal yang harus dia tanggung karena kejadian ini. Yang pertama, mobil tidak berasuransi, yang kedua dia teringat kakaknya pernah berkata, “kalau kau buat mobilku tergores saat kau pakai, kubunuh kau.”  Dan yang terakhir adalah biaya perbaikan mobil impor meningkat sampai 40 juta. 


Mi Rae dalam kebingungan, dia melihat ke arah bemper mobil dan Kim Shin, tiba-tiba dia terpikir untuk berpura-pura sakit akibat kecelakaan, namun sayang Kim Shin dapat dengan mudah kepura-puraan Mi Rae. Karena sikap Mi Rae yang tak mau berdamai saja, akhirnya Kim Shin berniat membawa kasus itu ke polisi.


Mi Rae yang awalnya tidak mau membawa kasus itu ke polisi karena memang dia yang salah dan juga karena dia tak punya biaya perbaikan mobil, jadi dia membujuk Kim Shin untuk menyelesaikan kasus itu dengan memberinyauang 20 juta. Tentu saja Kim Shin menolak, dia lebih memilih membawa kasus tersebut ke polisi. 


Mereka berangkat ke kantor polisi bersama-sama, namun sebelumnya mereka bertukar SIM terlebih dulu. Saat melihat SIM milik Kim Shin, Mi Rae terlihat senang. Euuum.. kenapa yah...?


Mereka pun sampai di kantor polisi, saat masih di dalam lift, dengan PD nya Kim Shin mengatakan kalau Mi Rae pasti yang akan di salahkan karena sudah menyetir sembarangan sebagai seorang pemula. Tak mau kalah, Mi Rae yang tadinya menolak di bawa ke kantor polisi dengan santai menantang kalau dia juga ingin tahu siapa yang menyetir sembarangan. 

“Kau menyetir tanpa SIM,” tambah Mi Rae. Mendengar itu Kim Shin terkejut karena yang dia tahu, dia masih mempunya SIM. 

Mi Rae menunjukkan SIM milik Kim Shin dan mengatakan kalau SIM milik Kim Shin sudah habis masa berlakukanya bahkan sudah lewat setahun. 

Pintu lift terbuka, mereka tinggal melangkah dan melaporkan semuanya. Kali ini Mi Rae yang santai dan dengan senang hati melaporkan semuanya pada polisi. Dan  Kim Shin dengan ekspresi wajah ketakutan mencegah Mi Rae keluar dari lift dan mengajaknya turun lagi. 

Mi Rae sudah bosan melihat Kim Shin mondar mandir kebingungan, dia mengatakan kalau Kim Shin hanya perlu memberinya uang perbaikan mobil sebanyak 20 juta, dan masalah itu selesai. 


Kim Shin kemudian teringat kata2 nenek Mi Ran yang berkata, “Kim Shin, kau benar-benar tidak jeli ya, kau benar-benar tidak paham apa yang terjadi di sekitarmu?”

Agar masalah itu cepat selesai Mi Rae menurunkan tuntutannya menjadi 19 juta. Tapi kalau Kim Shin tidak mau juga, dia akan melaporkan Kim Shin dan menambahkan juga kalau Kim Shin melakukan tindak kekerasan padanya. Kata-kata Mi Rae membuat Kim Shin terbayang semua media masa memberitakan hal-hal buruk tentangnya. 

Kim Shin berbalik, dia menghela nafas dan berkata, “OK”


Mi Rae langsung senang mendengarnya dan langsung meminta Kim Shin memberikan uangnya. 

“Aku akan masuk sendiri.” Ucap Kim Shin dan pergi menuju kantor polisi. Mi Rae terkejut dan langsung menghalangi langkah Kim Shin.

“masuk sendiri? Kenapa? Kau sudah gila?” tanya MI Rae.

“kau belajar jadi penulis program televisi kan? Lihat baik-baik ketika kau melakukan pekerjaan televisi, di momen seperti ini, haruskan kukatakan kebenaran atau kebohongan? Pada saat itu maka kita harus memilih kebenaran.”


Mi Rae mendengarkan ceramah Kim Shin dengan ekspresi tak mengerti, “dedikasimu pada pekerjaan sangat mengagumkan,” ucap Mi Rae. Tapi dia memberitahu Kim Shin kalau dia sudah memutuskan untuk memaafkannya dan menganggap masalah itu tidak terjadi. 

Kim Shin menyuruh Mi Rae diam, “karena kau penonton.” Ucap Kim Shin.

“Aku..... aku benar-benar tidak apa-apa.”


“kalau begitu, ayo masuk sama-sama.” Berubah dengan cepat, kepercayaan diri Mi Rae langsung hilang ditambah lagi Kim Shin berkata, “menyetir tanpa SIM dan kecelakaan mobil adalah kasus berbeda. Kau harus membayar kerusakannya.”

Mi Rae berusaha menghentikan niat Kim Shin membawanya ke kantor polisi dengan mengatakan kalau dia menonton tayangan berita terakhir Kim Shin, Mi Rae mengungkapkan rasa sediihnya saat melihat itu semua. 


“sebenarnya, aku penggemarmu. Beritamu tiap hari, aku terus menonton acaramu. Jam 5. Iya kan?” ungkap Mi Rae akhirnya. “Aku sebagai penggemar, sangat menghormatimu. Tapi aku ingin melihatmu segera kembali membaca berita lagi. dan menyetir tanpa SIM, bukanlah masalah sebenarnya. Karena kau sangat sibuk, kau pasti lupa kan? Iya kan?”

Kim Shin menghela nafas, dan berkata kalau dia memang seharusnya tidak boleh mempunya catatan hitam. 

“Setahun lagi. setahun lagi, setelah kau kembali jadi penyiar berita, kau bisa menjelaskannya. Penotonmu tidak bodoh. Jika mereka merasakan ketulusanmu, mereka pasti akan memahami isi hatimu.” Ungkap Mi Rae yang langsung lega, Kim Shin setuju akan melaporkannya setahun lagi, namun sebelum mereka berpisah Kim Shin meminta nomor telepon Mi Rae karena dia ingin Mi Rae memberinya uang perbaikan mobil sebanyak 40 juta. 


Mi Rae kebingungan, dia langsung beralasan kalau dia tidak apal nomor teleponnya jadi dia masuk kemobilnya untuk mengambil ponselnya. Bukannya mengambil ponsel, Mi Rae malah menyalakan mesin mobil dan kabuuuuuuuuur. Hahhahahah......


Kim Shin berusaha mengejar, namun sayang mobilnya rusak dan tak mau menyala, jadi Kim Shin mengejar Mi Rae menggunakan taksi. Tiba-tiba ponsel Kim Shin berbunyi, dan itu sms dari Mi Rae.

Maaf aku melarikan diri. Sekarang aku benar-benar tidak punya banyak uang. Tapi suatu hari, aku pasti akan membayarmu. Mohon maaf.”

Mi Rae mengirim sms dengan menyembunyikan nomornya. Euuuum.... udah bisa yah ngirim sms tanpa ketahuan nomornya, aku kira Cuma nelpon aja yang bisa gitu. Aku yang kudet apa di Indonesia memang belum bisa yah... #penasaran.

Di rumah, Mi Rae kebingungan harus bagaimana. Madam Mi Rae datang dan langsung ikut panik mengetahui Mi Rae kecelakaan, hehehehe... gaya paniknya sama. Lucu.... madam Mi Rae gak cocok kayak gitu.


Sedang panik-paniknya, Joo Hyun pulang dan langsung bertanya siapa Madam Mi Rae. Melihat kakaknya sewaktu muda, Madam Mi Rae terkejut sampai-sampai dia menjatuhkan tasnya.

Mi Rae mencoba menjelaskan kalau Madam Mi Rae adalah bibinya Hae Rim, yang akan tinggal bersama mereka selama 2 bulan. Tak bisa menahan diri  untuk menyembunyikan identitasnya, Madam Mi Rae memanggil Joo Hyung “Oppa” dengan raut wajah sedih. 


Joo Hyung kebingungan seorang ahjumma memanggilnya oppa, Mi Rae langsung menjelaskan kalau Joo Hyung memang mirip dengan oppanya. Mi Rae juga menambahkan kalau Madam Mi Rae sampai menangis tersedu-sedu saat melihat foto kakaknya. 

“Oppa.... oppa...oppa....” panggil Madam Mi Rae sambil menangis.

Joo Hyun tetap kebingungan kenapa Madam Mi Rae memanggilnya oppa. Agar kakaknya tidak terus penasaran dan juriga pada Madam Mi Rae, Mi Rae mengajak kakaknya masuk ke kamar untuk bicara 4 mata.


Mi Rae meminta kakaknya untuk mengajarinya menjadi seorang penulis agar mereka berdua bisa bekerja di industri yang sama. Tentu saja Joo Hyun tak mau, karena dia tahu Mi Rae bukanlah siswa pintar di sekolahnya dulu dan menjadi penulis bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan Mi Rae dengan baik. Joo Hyun juga  menyuruh Mi Rae  untuk mencari  seorang pria dan menikahinya . 

Sebelum Mi Rae keluar kamar, Joo Hyun meminta Mi Rae memberikan kunci mobilnya. Mi Rae terkejut, dan dengan perasaan ragu dia memberikan kunci mobil itu pada kakaknya sambil berkata, “oppa... kau tahu pepatah yang mengatakan nasib baik datang pada siapa yang bertahan. Semoga kau bernasib baik.” 


Mi Rae naik ke loteng untuk tidur bersama Madam Mi Rae. Dia bertanya pada Madam Mi Rae apakah orang yang madam Mi Rae sebut akan mati adalah kakaknya. “Bagus sekali kalau dia.”

Mendengar ucapan Mi Rae, madam Mi Rae langsung melotot pada nya, dan itu langsung membuat Mi Rae berkata kalau dia hanya bercanda, “meskipun dia pemarah, tapi hanya dia satu-satunya keluarga yang kumiliki. Jadi dia tidak boleh mati. Akan jadi masalah besar kan?”

Mi Rae bertanya mengapa Madam  Mi Rae menangis saat melihat kakaknya, Mi Rae menebak kalau semua itu adalah tangis haru karena madam Min Rae terlalu bahagia setelah lama tak bertemu dengannya. Madam Mi Rae tak menjawab. 

Mi Rae batuk-batuk karena di loteng itu banyak debu, dia berniat membuka jendela tapi di halangi oleh Madam Mi  Rae, euuum... memangnya ada apa di jendela itu.


Madam Mi Rae langsung meminta Mi Rae berjanji  untuk tidak pernah pergi ke YBS kalau tidak, dia akan kembali ke masa sekarang juga . Dia juga membuat Mi Rae berjanji untuk mencari sebuah  profesi yang bagus  dalam waktu tiga hari karena dia tidak punya waktu lama tinggal di masa lalu. Madam Mi Rae mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk melakukan perjalanan itu , dan setiap satu hari, untuk Madam Mi Rae  sama saja satu bulan dan itu membuat dia akan menjadi cepat menua. 


Mi Rae menyadari kalau dia belum mengambil bantal, jadi dia turun untuk mengambilnya. Sementara Mi Rae pergi, Madam Mi Rae membuka tirai jendela, ternyata di sana ada foto-foto yang ditempel oleh Madam Mi Rae. Dia memasangkan Mi Rae dengan Se Joo dan garis yang menghubungkan Mi Rae dan Kim Sin di beri tanda silang ( X ).


Karena mengira Se Joo tidak ada di Jeju saat itu, madam Mi Rae langsung meng eliminasinya untuk menjadi jodoh Mi Rae. Selain foto Mi Rae, Se Joo, Kim Sin, Yoo Kyung, di jendela itu juga ada foto Joo Hyun, dimana di dekat foto itu terdapat tulisan, “Oppa, maaf.... aku mencintaimu.”

(hmmmm... beneran nih, kayaknya yang mati itu adalah Joo Hyun, kakak Mi Rae, dan itu disebabkan oleh Kim Shin.)


Kim Shin pergi ke kantor polisi untuk menyerahkan diri. Dia mengatakan dirinya tidak akan terpengaruh oleh apa yang dikatakan wanita aneh  ( Mi Rae). Dia mendekati seorang polisi dan sebelum dia mengakui kesalahan, tanpa sengaja dia melihat sebuah artikel di atas meja pak polisi yang berisi tentang  skandal seorang boy band yang mengendarai mobil tanpa SIM . Tiba-tiba ponsel Kim Shin berdering dan orang yang menelponnya mengaku kalau dia adalah polisi. Euuuum, jelas saja Kim Shin terkejut, dia ditelpon polisi padahal sekarang dia berada di kantor polisi. Orang yang ditelponnya menyuruh Kim Shin mengaku kalau dia sudah melakukan kesalahan, Kim Shin seperti orang bingung menanggapinya.


Tak lama kemudian suara tawa menggelegar dari orang yang menelpon Kim Shin, ternyata yang menelpon Kim Sin adalah  manajer produksi ( sebut saja manager Lee ) yang sedikit membuat  lelucon. Manajer Produser melakukan itu karena sekarang dia sedang bersama dua orang  polisi untuk melakukan wawancara tentang artis yang  mengemudi tanpa SIM. Manager  Lee mengalami masalah dan hanya Kim Shin yang bisa menyelesaikannya, pasalnya polisi yang mereka panggil tidak mau bekerja sama sebelum mendapatkan tanda tangan dari Kim Shin untuk istri si polisi yang merupakan fans dari Kim Shin.

Acara berita pagi akan membahas tentang boy band yang ketahuan mengemudi tanpa SIM. Karena kasus itu sedang dalam perbincangan dimana-mana. 

Tak ingin bernasip sama seperti boyband itu, Kim Shin tidak jadi mengakui kesalahannya pada polisi, dia beralasan datang hanya untuk mengecek apakah polisi yang sekarang ada di hadapannya itu adalah salah satu polisi aktif di Ilsung.

Kim Shin tiba di studio dan melihat semua orang sedang sibuk mempersiapkan acara pagi mereka.  Penulis Park memberikan sebuah teks pada Kim Shin untuk topik pagi itu, mereka sudah mengganti topik pagi itu menjadi pengemudi tanpa SIM. Kim Shin bertanya kenapa mereka harus menampilkan berita seperti itu, Joo Hyun menjawab kalau kasus itu sedang hangat saat ini, dan itu bisa mereka gunakan untuk menaikkan rating acara pagi mereka. 


Sebelum acara di mulai Joo Hyun bertanya apakah Kim Shin punya SIM, dengan santai Kim Shin menjawab kalau SIM miliknya tertinggal di rumah. 

“akan lebih efektif kalau pembawa acaranya membawa SIM-nya.” Keluh Joo Hyun.

Berita  dimulai.  Video tentang permintaan maaf leader boy band itu di tayangkan. Melihat video itu, Kim Shin menenangangkan dirinya sejenak dengan memejamkan matanya, setelah itu dia berkata, “SIM tidak hanya untuk kemanfaatan pengemudi sendiri. Tapi dapat menyangkut tentang hidup dan matinya orang lain. Fakta bahwa seseorang mengabaikannya, adalah fakta tanda ketidak-pedulian pada orang lain. Saya ingin menyampaikan padanya, yang mengabaikan tanggung jawab sebagai tokoh masyarakat, atau sekedar warga negara biasa.... kriminal jalanan.... dia mengendarai senjata pembunuh.”


Setelah membacakan tentang berita itu, Kim Shin langsung terbayang dirinya berada di posisi leader boy band tadi. Bahkan lebih parahnya lagi, berita tentang dirinya di bacakan oleh pembawa acara malam yang sangat dia benci. Kim Shin berjanji pada dirinya sendiri kalau dia akan menyerahkan dirinya, namun sebelum semua itu terjadi, Kim Shin bertekad menemukan Mi Rae terlebih dulu. Karena dia beranggapan kalau semua yang terjadi padanya adalah sebuah konspirasi untuk menjatuhkan dirinya dari posisi penyiar nomor satu di YBS.


Mi Rae diam-diam masuk ke kelas penulisan naskah dan auditing. Sayangnya Mi Rae ketahuan kalau dia bukan siswa di kelas itu, bahkan yang lebih parahnya lagi Mi Rae katahuan tidak membayar biaya administrasi. Mi Rae memohon pada guru di kelas itu untuk membiarkannya tinggal sekali itu saja, setelah guru itu bertanya pada siswa lain yang membayar dan mereka juga tidak keberatan, jadi Mi Rae di biarkan tinggal di kelas mengikuti pelajaran. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Mi Rae, dia langsung mencatat hal-hal penting yang diperolehnya dari beajar. 


Kim Shin memperoleh daftar panjang orang-orang yang bernama Na Mi Rae beserta nomor teleponnya. Kim Shin menelpon mereka semua satu persatu. Penulis Park  yang berada di sampingnya sampai kesal karena Kim Shin tidak memperdulikannya dan malah lebih fokus pada orang yang bernama Na Mi rae. 


Setelah mencoba banyak nomor telepon akhirnya, Kim Shin mendapatkan Na Mi Rae yang dia cari. Na Mi Rae yang masih di dalam kelas, langsung mematikan teleponnya saat menyadari kalau Kim Shin sudah menemukan nomor teleponnya. Kim Shin mencoba menelponnya lagi, tapi tidak ada jawaban.

Penulis Park  yang sudah kesal menunggu Kim Shin langsung membacakan teks yang sudah dia tulis dan bertanya bagaimana pendapat Kim Shin. 

“Cara terbaik untuk menghadapi musuh adalah menempatkannya disisimu dan perhatikan orang itu.” Ucap Penulis Park.

“Dasar! A-apa kau bilang?” tanya Kim Shin saat menyadari Penulis Naskah sedang membahas tentang menghadapi musuh.

“Amati. Jika orang itu ada disisiku, semua akan jadi lebih baik.” Tambah Penulis Park.

“bagus, sangat bagus.” Jawab Kim Shin yang jadi dapat ide untuk menghadapi Mi Rae. 

Kim Shin langsung mengetik mengirim sms untuk Mi Rae. Kita beralih pada Mi Rae yang kena tegur orang yang mewawancarainya sebelumnya. Dia kena tegur karena masuk kelas tanpa memenuhi biaya administrasi. Dan yang bisa mI Rae lakukan adalah minta maaf. Tepat disaat itu ponselnya bunyi dan itu adalah sms dari Kim Shin. 

Mi Rae merasa tidak nyaman terus di teror oleh Kim Shin, dia berniat mengganti nomor hp nya namun semua itu dia urungkan saat membaca sms dari Kim Shin yang berisi.

“Ini yang ketiga kalinya aku mengirimimu SMS. Kau ingin jadi penulis naskah kah? Akan kubantu kau mencapainya. Jadi datanglah segera ke lobi YBS dan hubungi aku.”

Setelah membaca itu, Mi Rae dalam kebimbangan yang besar. Dia  dalam pilihan yang sulit, antara memilih tawaran Kim Shin dan ancaman kakaknya untuk tidak pernah datang ataupun bekerja di YBS. 


Dan pada akhirnya Mi Rae memilih untuk datang juga ke YBS. Kim Shin menemui  Mi Rae di lobi, begitu melihat Kim Shin, Mi Rae langsung memberikan buku rekeningnya dan berjanji akan membayar sisanya nanti. 

Kim Shin menolak uang Mi Rae, dia malah meminta CV Mi Rae, Kim Shin benar-benar ingin membantu Mi rae untuk bekerja di YBS. Mi Rae bingung dengan sikap Kim Shin yang tiba-tiba baik padanya, dia pun bertanya mengapa?

Kim Shin menjawab, “karena kau melarikan diri. Bagaimana mungkin orang yang ingin bekerja di dunia penyiaran berlaku seperti itu? Jadi kusuruh kau datang agar aku sendiri yang mengajarimu. Untuk menunjukkan padamu tentang dunia penyiaran sesungguhnya.”

“kalau begitu aku di Tim Morning Show juga?” tanya Mi Rae.

Tentu saja Kim Shin mengiyakan karena dia adalah pembawa acara di Morning Show. Lagi-lagi Mi Rae merasa bimbang, dia teringat kata-kata kakanya yang berkata, “dan jika kau memberitahu orang lain kalau kau adalah pekerja paruh waktu di stasiun TV, aku bisa gila.”

Mi Rae teringat lagi kata-kata Madam Mi Rae yang mengatakan, “pikirkan baik-baik, apa yang ingin kau lakukan dan apa bakatmu.”


Dengan modal nasehat Madam Mi Rae untuk melakukan apa yang dia sukai, Mi Rae dengan berani menerima tawaran Kim Shin. Setelah membaca CV Mi Rae, Kim Shin meminta Mi Rae untuk memberinya kesempatan menyerahkan diri ke polisi atas kasus tidak mempunya SIM setahun lagi. (hahhaha.. lama amat)

“Sederhananya, jangan laporkan sebelum itu? Akutidak terlalu suka mencampuri kehidupan orang lain. Aku sudah sibuk dengan hidupku sendiri. “ ucap Mi Rae. 


Untuk tugas pertamanya, Kim Shin menyuruh Mi Rae membuat sebuah pratinjau. Walaupun Mi Rae tak mengerti apa yang dinamakan pratinjau, dia berjanji untuk membuatnya sebaik mungkin. 

Kim Shin langsung membawa Mi Rae pada Penulis Park, dia mengatakan pada Penulis Park kalau Mi Rae sangat pandai membuat pratinjau, tapi tentu saja mata seorang penulis tidak bisa di bohongi apalagi dia pernah bertemu dengan Mi Rae sebelumnya. 

Penulis Park kesal dan terus mendumel karena Kim Shin membawa orang yang tidak bisa melakukan apa-apa, hanya membuat pratinjau saja Mi Rae tak bisa dan harus minta ajari.

“Jangan-jangan.... kau pacaran dengan Kim Shin?” tanya Penulis Park tiba-tiba.


Mendapat pertanyaan seperti itu, Mi Rae langsung membantah tapi dia tidak bisa memberikan alasan yang sebenarnya pada Penulis Park. Tak mau mengobrol lebih lama dengan Mi Rae, Penulis Park langsung memberikan flash dish yang berisi contoh naskah pada Mi Rae dan menyuruhnya membuat pratinjau. 

“tapi pratinjau itu apa?” tanya Mi Rae.

Mendengar pertanyaan itu hampir membuat Penulis Park mengamuk, tapi dia masih bisa sabar dan menjawab, “PD merekam gambar. Lalu ada yang mengeditnya. Tapi karena mereka mereka semuanya, kau tidak tahu ada dimana yang dibutuhkan. Na Mi Rae, kau harus menatanya. Agar kita tahu yang kita butuhkan ada dimana. Ini penting,jadi cepatlah.”

Sebelum Penulis Park pergi, Mi Rae bertanya dimana toliet. Namun Mi Rae tidak bisa pergi ke toliet karena takut kakaknya ada disana. Melihat Mi Rae yang bertingkah aneh, Penulis Park mendekatinya lagi dan berkata, “Na Mi Rae... aku memberimu kerja bukan karena menyukaimu.”


Kita beralih pada  madam Mi Rae yang mengaku sebagai ibunya MI Rae dan mendaftarkan Mi Rae pada sebuah biro jodoh. Namun tingkah madam Mi Rae benar-benar membuat pengurus Biro kesal, karena saat Madam Mi Rae melihat semua calon yang ada, dia mengatainya ada yang penjahat, pecandu, penjudi dan lain sebagainya padahal Madam Mi Rae mengambil daftar  dari file A. Yups Madam Mi Rae menebak itu semua dari masa depan mereka semua. Akhirnya Madam Mi Rae mengambil file E,setelah membukanya Madam Mi Rae tersenyum senang karena semua orang yang dia cari ada di file E, dimana masa depan mereka cemerlang ada yang jadi fotografer terkenal, sutradara film, bahkan ada yang jadi sekjes PBB. 

Petugas Biro sampai menggelengkan kepala melihat tingkah madam Mi Rae. Dia langsung meminta copian dari data yang ada di file E dengan catatan untuk menyingkirkan semua orang yang berhubungan dengan dunia penyiaran. 


Mi Rae duduk dengan Morning Show skenario yang tertawa tentang bagaimana berpengalaman dan cocok dia . Dia kesal karena Shin akan mengutus seseorang sangat tidak berguna dan meminta Mi Rae apakah dia kencan Kim Shin . Mi Rae mengatakan tidak ada cara . Penulis tangan Mi Rae USB dengan naskah saat ini dan mengatakan kepadanya untuk mulai bekerja di atasnya dan pekerjaannya untuk menulis bagaimana menunjukkan akan difilmkan . Penulis ingin Mi Rae untuk menuju ke lantai produksi tetapi dia ragu-ragu karena oppa nya bekerja di sana .


Masa Depan Mi Rae mengambil melanjutkan Mi Rae untuk sebuah perusahaan perjodohan . Rep ingin memulai dengan tengah tumpukan tapi masa depan Mi Rae ingin memulai dengan kelompok A , bujangan kaya yang paling memenuhi syarat . Masa Depan Mi Rae membalik-balik folder dan mengidentifikasi semua orang-orang sebagai pecundang , penjahat , dan curang (dari apa yang mereka lakukan di masa depan ) .


Mi Rae sudah akan mulai membuat pratinjau, tapi sebelum dia mulai mengetik dia menyimpan nomor telepon Kim Shin terlebih dulu, dia memberinya nama “Penyiar Berita Kim Shin”.

Kim Shin sendiri sekarang sudah berada di rumah sakit membawa rangkaian bunga, dia akan menjenguk Yoo Kyung. Sebelum masuk ke kamar Yoo Kyung, langkah Kim Shin terhenti saat melihat saingannya membaca berita. Melihat siangannya itu salah membaca naskah tapi tetap di pertahankan sebagai pembawa berita malam, Kim Shin teringat pada apa yang nenek Mi Ran katakan padanya.

“haruskah  ku katakan dengan jujur kenapa kau tidak bisa lagi menjadi penyiar utama? Karena kau sudah tua, dan yang diinginkan orang pada zaman sekarang bukanlah berita, karena berita sudah banyak di internet. Alasan orang masih melihat berita adalah... penyiarnya. Penampilan, gaya dan suara penyiar!”

Dari kata-kata nenek Mi Ran, Kim Shin menyimpulkan kalau penampilannya, gayanya dan suaranya jelek. Tentu saja Nenek Mi Ran langsung membantahnya dan mengatakan kalau Kim Shin itu luar biasa, tapi hanya ada yang lebih baik datang, jadi nenek Mi Ran memilih yang lebih baik.

Kim Shin bertanya di bagian mana penyiar baru itu lebih baik darinya? “pengucapannya tidak bagus, selalu mengulang kesalahan.”

Nenek Mi Ran menjawab kalau Penyiar baru itu lebih muda dari Kim Shin dan itulah kelebihannya. Dengan wajahnya yang muda cute (kata nenek Mi Ran) acara berita mereka menduduki peringkat satu. Kim Shin berusaha menjelaskan kalau jurnalisme bukanlah seperti itu.

“dari sejumlah fakta, seseorang harus memilih mana yang paling bermanfaat bagi pemirsa.. ..”

“Itulah masalah sesungguhnya dalam sistem penyiaran kita sekarang!”potong nenek Mi Ran. 

Kim Shin dan nenek Mi Ran mulai berdebat. Kim Shin kalah debat saat nenek mengatakan kalau presiden YBS adalah dirinya, “Jadi buktikan padaku kemampuanmu Kim Shin. Jika rating Morning Showmu minimal 15 %, akan kujadikan kau penyiar untuk berita jam 5. Bukan, akan kujadikan kau penyiar berita jam 9.”

Kim Shin meneruskan jalannya menuju kamar Yoo Kyung yang ternyata sedang tidak ada di kamar, dia sedang check-up. Pada suster yang merawat Yoo Kyung, Kim Shin mengaku dia terus menjenguk yoo Kyung hanya karena dia ingin bertanggung jawab setelah menabraknya. 


Tak lama kemudian, terdengar suara memanggil Kim Shin. “Seonbae!”


Kim Shin menunjukkan bunga yang dia bawa pada Yoo Kyung dan tersenyum.

bersambung

Sinopsis Marry Him If You Dare Episode 2 Part 2

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

1 komentar:

drama ini bikin penasaran jalan ceritanya kyk gimana :D
ditunggu eps 2 part 2 ya ^_^

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger