logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Marry Him If You Dare Episode 1 Part 2

Sinopsis Marry Him If You Dare Episode 1 Part 2. Drama ini lumayan bagus untuk diikuti, selain dihiasi bintang-bintang bersinar ceritanya juga bikin penasaran untuk yang menontonnya. Karena itu jangan bosan-bosannya untuk menyaksikan cerita per-episodenya, biar nanti gak ketinggalan. hehhehehe.


Sinopsis Marry Him If You Dare Episode 1 Part 2


Madam Mi Rae masih belum menyerah mencari keberadaan Se Joo, dia berkeliling resort untuk mencarinya. Dia kemudian meng-ingat-ingat  saat Se Joo dan yoo Kyung di wawancarai pada sebuah acara tentang pertemuan mereka. Saat itu Se joo berkata, “Kami bertemu di pulau Jeju. Itu... sekitar hari kemerdekaan?”

“Ya, Pada hari minggu.” Tambah Yoo Kyung.

“Aku jatuh cinta pada pandangan pertama.... karena air.”  Ucap Se Joo lagi.


Kembali lagi ke madam Mi Rae yang bingung, apa yang sebenarnya terjadi pada air sehingga Se joo bisa begitu jatuh cinta pada Yoo Kyung. Madam Mi Rae berjalan lagi, tanpa dia sadari kalau dia melewati Se Joo. 


Mi Rae masih asik bermain air. Se Joo keluar dari persembunyiannya untuk menemui seorang wanita yang terus mengikutinya.  Ternyata wanita itu adalah teman sekolahnya yang terus mengejar2nya. 

Saking asiknya bermain air, bikini Mi Rae terlepas. Mi Rae terus berusaha mengaitkan bikininya namun tidak berhasil, karena dia hanya sendirian ditengah-tengah kolam,jadi semua mata tertuju padanya. Termasuk Se Joo yang juga berada di sana. 


Madam Mi Rae yang melewati kolam melihat Mi Rae yang sedang dalam kesusahan untuk mengaitkan bikininya. Se Joo jugatak tega melihat Mi Rae yang dalam kesusahan, jadi dia memanggil pelayan dan menyuruhnya membantu Mi Rae. Tapi Madam Mi Rae sudah maju untuk menyelamatkan Mi Rae. 


Mi Rae merasa lega, sudah dibantu madam Mi Rae. Tapi apa yang terjdi setelah itu, tanpa di duga Madam Mi Rae menampar Mi Rae di depan banyak orang.

Di kamar mereka, Mi Rae mengungkapkan kekesalan pada madam karena sudah menamparnya di depan umum. Madam mengatakan kalau semua itu dia lakukan untuk masa depan Mi Rae, tapi Mi Rae bersikeras kalau sekarang dia  baik-baik saja. Madam Mi Rae yang tau persis bagaiamana perasaan Mi Rae yang sebenarnya mengatakan kalau Mi rae sebenarnya lelah dengan hidup yang seperti itu. 


Menyanyikan lagu red sunset, mendengar orang mengutuk orang tuanya, setelah itu menangis sendiri di toilet, apa itu yang disebut bahagia oleh Mi Rae. Mi Rae hampir tak bisa mengelak, dia hanya beralasan kalau dia sesekali membutuhkan penghilang stres juga. 

“kau senang kalau semua teman-temanmu dapat melakukan semuanya dengan baik dan kau satu-satunya orang yang payah?” tambah madam.

“Aku tak peduli!”

“Kau bahagia saat kau membuat kartu bisnismu sendiri, yang mana perusahaanmu sendiri tak pernah lakukan?” ungkap madam Mi Rae.

“memangnya kenapa? Tak apa-apa kan jika aku tak  masalah dengan itu?” jawab Mi Rae dan hendak pergi namun langkahnya terhenti saat madam Mi Rae berkata.

“aku pikir kau akan terus bahagia bahkan setelah kau jadi pengangguran dan hidup dari oppamu dalam beberapa tahun. Menerima semua jenis pelanggaran dan berguling2 di kamarmu lalu menjadi warga negara tua yang kesepian? Aku yakin kau akan sangat senang bila kau ditemukan sebagai mayat penuh belatung dalam beberapa bulan kan?”


Mi Rae sudah tak tahan lagi, “APA YANG KAU INGIN AKU LAKUKAN? Semua teman-temanku sukses dan aku satu-satunya yang jadi pengemis. Tak ada yang bisa ku lakukan. Aku baik-baik saja. Aku benar-benar bahagia. Setidaknya aku harus berpura-pura hidup seperti itu. aku sudah mencoba yang terbai untuk sampai titik ini. Karena aku ingin bertahan hidup.”

“Tidak.. kau hanya melarikan diri. hidup? Bertahan? Jika demikian maka setidaknya kau harus mencoba. Kau hanya lari. Bahkan sebelumnya, aku mengingatkamu untuk memikirkan ini selama beberapa jam, tapi kau hanya bermain. “

Mi Rae terduduk, “Tapi ahjumma.. sejujurnya aku tak memiliki keyakinan apapun. orang lain akan maju tapi aku tak memiliki kepercayaan diri untuk mengikuti mereka. Hal baru, hal yang berbeda. aku tak berani, aku takut lebih dulu." ucap Mi Rae sambil menangis.

Madam Mi Rae menghela nafas dan berkata kalau begitu mereka menyerah saja, "Aku juga... kupikir karena kau masih muda, apapun yang kau lakukan kau bisa memulai dengan yang baru. Jadi aku datang. Tapi sekarang aku lihat kau jauh lebih tua dari aku. Kau tak memiliki keyakinan, tak ada kesempatan dan semua yang ingin kau lakukan adalah lari. jika kau akan menjadi seperti itu sepanjang hidupmu dan menjadi beban bagi kakakmu, kenapa repot2 hidup? kau hanya diam. pergi dan mati."

Madam Mi RAe membiarkan Mi Rae sendiri di kamar, Mi Rae hanya  bisa menangis. Madam Mi Rae akhirnya menyadari kalau yang dia katakan pada Mi Rae untuk mati adalah salah, karena kalau Mi Rae mati pada usia 22 maka Mi Rae usia 57 tahun tidak akan ada.


Mi Rae pergi ke pantai. Dia terus teringat kata-kata Madam Mi Rae dan juga kakaknya yang menyuruh Mi Rae menikah. Mi Rae terus berjalan menuju pantai padahal ombak pada malam itu lumayan kencang. 


Se Joo yang berada di dalam resort melihat apa yang di lakukan Mi Rae, tentu saja dia mengira Mi  Rae akan bunuh diri. Dia langsung menelpon bagian keamanan, tapi dia tidak meneruskan untuk melapor saat melihat Mi Rae yang tidak meneruskan langkah kakinya. 

Mi RAe berhenti karena melihat ikan-ikan yang indah mendekatinya. Se Joo tertarik mengabadikan apa yang Mi Rae lakukan dengan kamera miliknya. Dia merekam Mi RAe yang sedang berusaha menangkap ikan-ikan itu. 


Tiba-tiba Se Joo menurunkan kameranya dan jadi salah tingkah sendiri, apa yang terjadi? yang terjadi adalah Mi Rae membuka semua pakaiannya dan berenang bersama ikan-ikan. Namun sebelum menurunkan kameranya, Se Joo sempat menangkap bekas luka yang ada di pundak Mi Rae. Dia jadi yakin kalau wanita yang dia lihat sekarang adalah wanita yang ada di kolam renang sebelumnya. 


Mi Rae begitu menikmati berenang bersama dengan ikan-ikan dan Se Joo hanya melihatnya dari kejauhan tanpa kamera, dalam hati dia berkata, "Aku jatuh cinta pada pandangan pertama."

Keesokan harinya Mi Rae sudah berada di tempat tidurnya dengan selimut yang tebal. Dia terbangun dan melihat Madam Mi Rae menatapnya. Melihat Mi Rae yang sudah sadar, Madam Mi rae bertanya apa yang Mi Rae lakukan semalam, apakah Mi Rae sedang berencana bunuh diri? 

"Karena aku bilang mati, jadi kau begitu saja..." Madam Mi Rae menangis, "kau tahu betapa mengerikannya tindakan itu? seperti memalu paku ke dalam hati seseorang"


"Ahjumma... aku melihat ikan mas. Ikan-ikan kecil bergerak lincah agar hidup, tiba-tiba aku sangat kasihan pada diriku sendiri. Jadi, aku bermain dengan mereka. Karena aku benar-benar telanjang, jadi aku terjatuh. Aku berpikir aku bisa melakukan apapun. Aku akan melakukannya dengan baik. Tapi ahjumma, jangan menyerah padaku?" jelas Mi Rae.


Akhirnya Madam Mi Rae dan Mi Rae akur.


Se Joo sudah pulang ke Korea. Pulang-pulang dia harus mendapat bayak wejangan dari neneknya yang tak setuju pada profesi yang Se Joo ambil. Tapi walaupun begitu, nenek Mi Ran tidak menentangnya. Mereka berdua bahkan terlihat sangat akrab. Bahkan saat Se Joo mengatakan kalau neneknya mirip dengan pemeran dalam film Devil Wears Prada, nenek Mi Ran langsung menyuruh asistennya untuk menyarikan DVD film itu untuknya. 

Ternyata Se joo adalah cucu dari dari pemilik YBS, wooow..... pangeran kaya nih, pantas saja Madam Mi Rae mengincarnya. 

Kim Shin hendak bertemu dengan nenek Mi Ran, sebelum masuk ruangannya, dia harus diperiksa sedemikan ketatnya, diperiksa id-nya bahkan tubuhnya juga diperiksa menggunakan sensor.


Nenek Mi Ran menyambut hangat kedatangan Kim Shin. Image yang sangat bertolak belakang dengan ketatnya keamanan di ruangan nenek Mi Ran. Setelah minta maaf atas perlakukan keamanannya, nenek Mi Ran langsung membahas maksud kedatangan Kim Shin ke ruangannya. Kim Shin menginginkan menjadi penyiar sampai akhir.

"memang benar, peran sebuah perusahaan yang bagu adalah fokus pada keterampilan terbaik karyawannya,." ucap nenek Mi Ran yang kemudian bertanya tentang berita singkat tentang pembunuhan Bin Laden.


Kim Shin menjawab kalau mereka langsung mendapat panggilan untuk jadi staf terkait di Gedung Putih. Nenek menambahkan, walau begitu mereka tetap mendapatkan rating rendah, Kim Shin memberi alasan kalau semua itu karena stasiun penyiaran lain hanya menerjemahkan CNN,  "hanya berulang kali memperlihatkan adegan pembunuhan."

"Disitulah hal lucunya. secara pribadi kau melihat yang mati, yang mengevaluasi berita bersama-sama? Jika orang menonton, itu karena berita. Jika tidak, hanya buang-buang aliran listrik. Kau tahu berita pukul 5 yang kau jalani berada di tempat kedua kan?" tanya nenek Mi Ran.

"seperti yang anda tahu kalau pada jam itu, stasiun S menayangkan variety show" ucap Kim SHin memberi alasan.

"Harusnya kau tetap menang. kau adalah variety show? baiklah, aku akan lebih kuat menunjukkan six pack ku. Kau harus menaikkan rating seperti itu." ucap nenek Mi Ran dengan penuh semangat sampai-sampai membuat Kim SHin bingung. 

"Maksud anda aku harus melepas bajuku?" ucap Kim SHin polos.

Nenek Mi Ran tertawa dan berkata kalau dia hanya mencontohkan. "kaupun tak six pack," ucap Nenek Mi Ran juga yang tentu saja membuat Kim Shin tak nyaman.

Kim Shin dengan berani berkata apa itu semua adalah alasan nenek Mi Ran menggantinya dengan pembawa berita pendatang baru yang tidak bisa berbicara dengan benar dan hanya bermodal six pack. Nenek dengan terus terang berkata kalau pembawa berita baru itu sangat enak di lihat, dan bertanya apakah yang dilakukannya salah.

Kim Shin menjawab kalau itu good looking memang bukan kesalahan tapi yang benar adalah seorang pembawa berita itu harus orang yang bisa berbicara dengan jelas, bukan orang yang cadel. 

"Kim Shin, aku dengar rumor tentangmu dan kau sungguh tak punya akal sehat. Tidakkah kau tahu keadaan? haruskah aku benar-benar memberitahumu kenapa kau bukan penyiar utama? haruskah aku katakan?"

Mendengar nenek Mi Ran yang sudah membahas tentang rumornya, Kim Shin terdiam.


Kita beralih pada Mi Rae yang datang ke tempat kerjanya sangat terlambat dan menggunakan pakaian biasa, temannya sampai bingung dibuatnya, tapi sebelum Mi Rae memberi penjelasan tentang semua itu, dia menyuruh Mi Rae mengangkat telepon dari red sunset. Tanpa banyak tanya lagi, Mi Rae langsung bernyanyi. Tapi ntah apa yang Mi Rae makan, dia bernyanyi degan sangat keras sampai-sampai semua mata mengarah padanya. Sebelum menutup teleponnya, Mi Rae menyuruh si red sunset untuk tidak lagi menelpon call center bahkan Mi Rae juga mengatai red sunset dengan kata-kata yang tak pantas diucapkan. 


Tepat di saat Mi Rae mematikan telepon, bosnya datang untuk marah-marah. Sebelum sempat bosnya itu marah-marah, Mi Rae langsung memberikan surat pengunduran dirinya. Si Bos yang tadinya mau marah, jadi tidak jadi, dia malah bersimpati ada Mi Rae dan bertanya apa yang akan Mi Rae lakukan setelah ini. Mi Rae menunjukkan buku yang dibawanya, Mi Rae ingin menjadi penulis broadcasting. 

Mendengar Mi RAe berhenti menjadi call center, membuat Madam Mi Rae senang dan lega. Namun Madam Mi RAe langsung terkejut saat mendengar Mi Rae mengatakan produser siaran. 

Kita beralih lagi pada KIm Shin yang sudah keluar dari ruangan nenek Mi Ran, dan dia bertemu dengan Se Joo. Se Joo mengenali siapa Kim Shin, namun Kim Shin tidak mengenal siapa Se Joo. 

Se Joo pun memperkenalkan dirinya, "Halo, aku VJ baru yang akan bergabung dengan kelompok 3 Kabar Pagi Kim Shin! tolong bimbing aku."

"VJ? Kenapa seoorang VJ datang kesini?" tanya Kim Shin yang tidak tahu kalau Se Joo adalah cucu dari presiden YBS.


Seorang keamanan datang untuk menyambut Se Joo namun langsung Kim Shin halangi, seolah dia adalah senior yang baik.  Dia berkata pada keamanan itu, "tenanglah, dia baru di acara ini jadi aku merasa bingung." hahhaaha... seolah-olah keamanan itu datang untuk membantunya.

Keamanan itu berusaha memberi penjelasan pada KIm SHin, namun langsung Se Joo cegah,  dengan berkata kalau dia sudah salah masuk ruangan, dia tidak tahu kalau tempat itu adalah tempat orang yang hanya tinggi jabatannya. Keamanan itu mengerti apa maksud Se Joo dan dia hanya berkata pada Se Joo untuk lebih hati-hati lain kali. 

Hahhahahha.... dasar....


Sebagai senior yang baik, Kim Shin lalu mengajak Se Joo ikut bersamanya dan menunjukkan kantor YBS. Tak lupa KIm Shin pun memberitahu kalau Tim pertama bertugas pada hari senin dan kamis, tim kedua bertugas pada hari selasa dan jum'at dan tim ketiga yang tak lain adalah timnya sendiri bertugas di hari Rabu dan Sabtu. 

Se Joo lalu memperkenalkan dirinya pada tim ketiga, dan ternyata Joo Hyun sebagai manager tim-lah yang memanggil Se Joo untuk menjadi VJ mereka. 

Walaupun di depan anak baru, Kim Shin tidak menghilangkan image sombongnya, dengan sikap menang sendirinya dia menyuruh Joo Hyun untuk memajukan rapat mereka yang tadinya jam 9 jadi jam 7, saat ditanya alasan pemajuan rapat, dengan enaknya Kim Shin berkata kalau jam 9 dia harus tidur. 


Beralih pada Mi Rae yang mencoba melamar sebagai penulis broadcasting, dia berkata pada orang yang mewawancarainya kalau seseorang sudah memberithunya kalau dia harus melakukan apa yang dia suka dan apa yang ingin dia lakukan, dan hal yang sangat disukai Mi Rae adalah menjadi penulis broadcasting.

Masih sedang di wawancarai, handpone Mi Rae berbunyi dan itu sms dari madam Mi RAe, hehheh... Mi Rae lucu ngasih namanya "Aku versi tua". 

"kau benar-benar mempersiapkan diri menjadi produser penyiaran? kau bilang kau akan mengambil ujian tingkat 7 PNS!!!"

Mi Rae tak langsung membalas sms Madam Mi Rae karena dia harus menyelesaikan wawancaranya. wanita yang mewawancarainya berkata kalau umur Mi Rae hampir mencapai tingkat utama... 

"Aku tidak harus diperlakukan seperti yang utama." jawab Mi Rae.

"Bukan itu maksudku, tapi semua orang hanya menghindari itu... masalahnya adalah...." jawab pewawancara.

"Apa kelasnya terlalu mahal? atau wawancaranya sulit?" tanya Mi RAe.

"Periode ini sudah berakhir."

Mi Rae hanya terdiam.

Saat ini kita sudah melihat Mi Rae di sebuah cafe dan membwa begitu banyak buku, dia berkata pada dirinya sendiri kalau ujiannya oktober dan waktu kuliahnya adalah 6 bulan. "dan mengikutii ujian disetiap tingkat yang aku ikuti?  baiklah. aku akan melewati semuanya."


Rapat tim ketiga akhirnya dimulai. Joo Hyun bertanya apa tujuan Kim Shin melakukan rapat. Kim Sin langsung menjawab 20 %. semua orang menoleh padanya tak mengerti.

"aku tahu rating penonton tidak besar tapi, karena semua itu, bukankah itu menunjukkan seberapa bagus yang bisa kita lakukan? maksudku kita capai 20 %." jelas Kim Shin yang mendapat sambutan tidak mungkin dari timnya.

Kim Shin menambahkan, "Miranda bilang 15 %, tapi harga diriku tidak membiarkanku. aku akan mmeberi perhatian khusus pada timmu," ucap KIm Sin pada Joo Hyun

(yang di panggil Miranda di YBS adalah nenek Mi Ran)

Joo Hyun bertanya apa yang akan Kim Shin lakukan untuk membuat itu menjadi nyata. Kim Shin berkata kalau yang harus mereka lakukan terlebih dulu adalah membuang salah satu item pada hari sabtu dan menggantinya dengan tema demokratisasi ekonomi. Mendengar itu tentu saja tim nya tertawa, karena topik itu terlalu berat di tayangkan di pagi hari. Walaupun menuai protes dari yang lain, Kim Shin tetap kekeuh pada pendiriannya.

Untuk mencari pemecahannya, Joo Hyun bertanya pada Se Joo mengenai tema demi ekonomi di pagi hari. Walaupun awalnya, Se Joo kelabakan dalam menjawab, akhirnya dia bisa memberikan jawabannya juga, dia menyarankan untuk membuat tema penjualan.


"Penjualan? apa kita penjaga toko?" tanya Kim Shin. "hei anak muda, kau orang baru yang datang ke stasiun penyiaran.dan saat kau mulai, kau memikirkan penyiaran perdagangan?"

Se Joo kemudian memberikan idenya yang lain, yaitu tentang seni, "kau akan mendapat keuntungan dengan itu."

Tiba-tiba terdengar suara hembusan angin,,, hahahaha... kayak film hantu, jadi inget master's sun.

Semua orang terdiam, mendengar kata-kata Se Joo. 


"Inilah yang disebut anak-anak zaman sekarang, tak masalah tapi kau harus hidup dengan baik nantinya." Kim Shin terdiam sesaat seperti sedang menenangkan diri, namun tiba-tiba dia beranjak dari duduknya dan berkata pada Joo Hyun kalau dia tidak cocok dengan Se Joo, "bagaimana kalau dia dikirim ke tempat lain?" pinta Kim Shin. Buat dia menjual sesuatu seperti kafetaria atau warung." tambahnya dan langsung pergi meninggalkan rapat.

Mi Rae sampai terkantuk-kantuk mempelajari buku-buku itu. Dia akhirnya harus menutup bukunya karena cafe yang dia tempati  sudah mau tutup. Saat melihat ponselnya, Mi Rae baru sadar kalau dia sudah berada di sana sampai pukul 3 pagi. 


Tepat pukul 3 pagi juga, alarm milik Kim Shin berbunyi. Dengan mata terkantuk-kantuk, Kim Shin berlatih mengucap kata-kata dengan jelas. 


Dalam perjalann pulang, Mi Rae mengemudi mobilnya sambil menelpon madam Mi Rae. Dia mengeluh pada Madam Mi Rae kalau sepertinya takdirnya bukanlah menjadi seorang PNS. Madam Mi Rae berusaha menjelaskan kalau stasiun penyiaran adalah.......


Belum sempat madam Mi RAe menjelaskan, Mi Rae sudah memotong kalau PNS tingkat 7 atau bahkan materi kelas 1 sama saja seperti call center. "aku sungguh ingin menjadi penulis TV"

"Tapi kau tidak boleh! orang itu disana." 

"Orang itu? Orang itu siapa?"


"Kubilang padamu, orang yang hampir menusukmu. Orang yang membunuh pria yang kau cintai, bekerja di pusat penyiaran." ucap Madam Mi rAe yang berdiri tepat di depan gedung YBS.

"Itu pasti bohong."

"Aku serius."

"Dimana tempat penyiarannya?"

"YBS."

"Aku bisa menghindarinya." janji Mi Rae. "aku bahkan tak bisa masuk YBS karena kakakku bekerja disana."

"benar, tapi ada sesuatu yang selalu kakakmu bilang, bidang penyiaran sangatlah sempit. orang-orangnya saling mengenal. jika kau bekerja disana, kau tak tahu kapan kau akan bertemu dengannya......." Madam Mi Rae terus berbicara sampai-sampai......

Ciiiiiiiiiit...... Braaaaaaaak!!! Mi Rae menabark mobil seseorang.


Mi Rae langsung keluar mobil dan melepas hedset teleponnya. Siapakah yang di tabrak Mi Rae? kalau namanya takdir memang gak bisa di ubah yah, kalau mereka di takdirkan saling tabrakan tetap saja pasti akan tabrakan. Kalaupun sebelumnya Mi Rae bisa menghindar untuk tidak tabrakan dengan Kim Shin untuk kali ini dia tak bisa melakukannya. 

Kim Shin yang sudah mengalami 2 kali tabrakan mulai mengoceh dengan kata-kata yang tidak pantas diucapkannya. Mi Rae yang membaca tulisan yang ada di mobil Kim Sin, "YBS".

Kim Shin bertanya bagaimana bisa Mi Rae muncul dari arah berlawanan seperti itu. Bukannya menjawab pertanyaan Kim Shin, Mi Rae malah balik tanya, "apakah kau seorang penyiar YBS?"


"Ya, kau benar. aku penyiar Kim Shin, memangnya kenapa? apa seorang penyiar harus menahannya jika mobil tiba-tiba muncul ntar darimana. haruskah aku menyapa : 'kepada pemirsa, terima kasih sudah menonton?" tanya Kim Shin yang memang sensi betul.


Walaupun Mi Rae tak menjawabnya, Madam Mi Rae tetap melanjutkan kata-katanya, "orang itu... nasib sial tetaplah nasib."

Mi Rae masih seperti tak percaya, kalau dia bertemu dengan orang dari YBS, karena sebelumnya dia berjanji pada madam Mi Rae untuk menghindari orang dari YBS. 


"Apa kau sungguh orang YBS..... " tanya Mi Rae lagi.

"Benar, aku orang YBS. Jadi apa yang kau ingin aku lakukan?" teriak Kim Shin yang bertambah kesal pada Mi Rae. 


"Nasib sial tetaplah nasib sial, kau akan bertemu siapapun yang sudah ditakdirkan untuk bertemu... itulah sebabnya takdir..... nasib dan ikatan.... menakutkan.... " ucap madam Mi Rae dari telepon.



Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

1 komentar:

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger