logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Episode 13 Part 3

Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Episode 13 Part 3. Kayak kejar setoran, hehhehe. baru kali ini aku posting sinopsis satu episode posting part-nya berturut-turut. biasanya selalu kelang beberapa hari dulu. hehhehe. Tapi sebelum nya maaf ne temen-temen karena gambar part 3 ini, belum sepenuhnya selesai, jadi saya baru akan memposting artikelnya saja dulu. oke... selamat membaca.



Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Episode 13 Part 3


Tae Pyung sedang sibuk, dia berusaha mencari dimana dia bisa mendapatkan tanah putih. Tiba-tiba suara menghentikan langkahnya, dan itu adalah Yook Do. Yook Do mengungkapkan niatnya untuk membantu Jung yi, namun sayang P Gwang Hae lah yang tidak membiarkannya melakukan itu semua. Mengetahui kalau P Gwang Hae sudah tahu semuanya, Jung Yi sedikit terkejut.


Jung Yi langsung menemui P Gwang Hae di tempat biasanya. Melihat kedatangan Jung Yi, tanpa basa basi P Gwang Hae berkata, “apakah kau datang untuk memohon ketidakadilan? Apakah kau akan mohon bantuan?”


“Bukan itu, Yang Mulia. Ketika saya mendengar kalau Anda tidak khawatir pada pekerja seperti saya karena tanah liat putih. Aku datang kesini  untuk mengucapkan terima kasih. Bagaimana saya berani meminta bantuan Anda? Jika anda menyebutkan ketidakadilan ini tidak seberapa dibandingkan dengan ketidakadilan saat nyaris dibunuh untuk sebuah cangkir yang membuatku bahkan tak sempat istirahat.”

“Apa yang kau katakan?”

“Apakah anda berpikir jika bisa mendapatkan tanah liat putih untuk menguleni menjadi bola, lebih sulit daripada  merekonstruksi mangkuk Raja terdahulu? Mereka mengatakan, ‘dimana ada kemauan, disitu ada jalan.’ Apakah saya harus mencuri atau menggali itu dari tanah, memperoleh tanah liat putih dan menguleninya menjadi bola semata-mata adalah hanya beban pekeraja. Tae Pyung, yang hanya seorang pekerja akan melakukan yang terbaik untuk memenuhi tugasnya. Jadi, Yang Mulia hanya harus memegang prinsip-prinsip Anda dan jangan biarkan diri Anda terlibat. Sekarang, saya harus undur diri karena saya sedang terburu-buru untuk menemukan tanah liat putih saya”

Setelah mengatakan apa yang ingin dia katakan pada P gwang Hae, Jung Yi berlari pergi.


Tiga sekawan mengambil sebagian tanah liat mereka dan menjadikannya satu, mereka melakukan semua itu untuk Jung Yi. Namun Jung Yi menolaknya, karena dia tidak ingin kalau nanti mereka ketahuan bukan hanya dia yang gagal kompetisi,tapi mereka bertiga juga akan gagal kompetisi. 


Jung Yi pergi ketempat penyimpanan tanah liat di Bun Won. Namun sayang, persediaan tanah liat putih untuk kompetisi benar-benar habis. Saat akan pergi, tiba-tiba langkah Jung Yi terhenti melihat sesuatu.


Scene melompat langsung pada waktu penilaian ulenan para pekerja. Jung Yi datang dengan tergesa-gesa dengan membawa tanah ulenannya. Namun sayang, Jung Yi terlambat, semua tanah milik pekerja yang lain sudah terkumpul. Untung saja ada tiga sekawan yang membantu Jung Yi dengan sedikit membuat keributan sehingga mereka bisa menaruh tanah ulenan Jung Yi diantara ulenan pekerja yang lain.


Penilaianpun dimulai, bola-bola tanah hhasil ulenan pekerja dibelah satu  persatu, ada yang gagal dan ada juga yang lulus. Tak bisa membuang rasa penasarannya, P Gwang Hae ternyata datang, dan hanya Yook Do yang menyadari kehadirannya. P Gwang Hae memberi kode pada Yook Do untuk tidak memperdulikannya, karena dia hanya ingin melihat hasilnya dari kejauhan. 


Tiba waktunya, bola tanah milik Jung Yi di belah, dan hasilnya.... LULUS. Semua orang terkejut saat mendengar nama Tae Pyung disebut, karena mereka semua tahu kalau Tae Pyung tidak punya tanah liat putih. 


“Tuan, Tae Pyung datang terlambat jadi dia tidak mendapat  tanah putih.” Ucap Gook Bi, yang memang tak ingin melihat Jung Yi lulus. Soo Jong pun membenarkan apa yang diucapkan Gook Bi kalau Tae Pyung tidak kebagian tanah untuk kompetisi. 

“Apa kau mencuri tanah putih?” tuduh Gook Bi. 


Tentu saja Jung Yi langsung maju dan membantahnya.  Jung Yi menceritakan kalau sebelumnya dia datang ke tempat penyimpanan tanah untuk mendapatkan tanah liat putih, “tapi satu-satunya yang tersisa hanya tanah liat putih kualitas tertinggi yang hanya diperuntukkan untuk Raja.”

“jadi.... apakah kau mencurinya?” tanya Soo Jong.


“tidak, saya tidak melakukannya. Apa yang saya bawa bukan tanah liat putih tapi batu tembikar.”

“batu tembikar?” tanya Soo Jong terkejut.


Flashback di saat Jung Yi berada  di tempat penyimpanan tanah. Di samping tanah liat putih milik raja, terdapat serbuk batu yang menarik perhatian Jung Yi. Setelah mendengar kalau pejaga tempat penyimpanan mengatakan kalau dia akan membuang serbuk batu tembikar itu, dengan mata berbinar-binar Jung yi memintanya. 


Mula-mula Jung Yi menumbuk serbuk batu itu sampai halus. Setelah halus, Jung Yi mencampurnya dengan tanah. Sepertinya serbuk batu itu cukup tajam, karena langsung membuat tangan Jung Yi terluka. Langkah selanjutnya yang Jung Yi lakukan adalah merendam arang.  Air rendaman dari arang tadi di campurkan pada serbuk  batu, sehingga bubuk batu tersebut dapat diuleni. 


Setelah mendengarkan semua penjelasan Jung Yi, Soo Jung bertanya pada Yook Do untuk menentukan apakah yang dilakukan Jung Yi tidak melanggar aturan.  Yook Do menghampiri Jung Yi dan melihat tangan Jung Yi yang penuh luka. 

Tak ingin Yook do memutuskan kalau Jung Yi lulus, Gook Bi angkat bicara lagi, “semua pekerja lain menggunakan tanah liat putih untuk kompetisi. Tae Pyung tidak mengikuti aturan, jadi dia tidak layak untuk lulus, Tuan Lee.”

“Tema dari kompetisi ini adalah untuk melihat seberapa baik para pekerjaa dapat membuat bola remas, jadi kau lulus.” Ucap Yook Do.

Jung Yi sangat senang dan berterima kasih, dari kejauhan p Gwang Hae ikut senang atas kelulusan Jung Yi,terlihat dari senyumannya. 


“Tae Pyung-ah...” panggil Yook Do saat Jung Yi akan kembali ke barisannya. “aku akan meluluskanmu, tapi kau tidak bisa menggunakan bola ini.”

“mengapa Anda mengatakan itu tidak dapat digunakan?” tanya Jung Yi.

“kau tidak dapat menggunakannya karena kau tidak dapat membuat tembikar dengan itu.”


“Iya, tapi jika anda tidak membuatnya menjadi tembikar maka itu bukanlah bola remas.  Bola remas milik saya berbeda, itu bisa dijadikan tembikar.”

Yook Do membenarkan kalau memang bisa di buat menjadi sebuah tembikar, tapi tembikar yang dihasilkan akan rapuh dan mudah pecah.  

“Jadi  kau pikir ada alasan mengapa tanah liat putih lebih disukai daripada batu tembikar murah? Tapi saya sangat menghargai upayamu untuk menggunakan batu tembikar tanah liat putih untuk membuat bola tanahmu dan membuatmu lulus.”

Bukan Jung Yi jika harus menerimanya begitu saja, dengan yakin Jung Yi mengatakan kalau bola tanahnya berbeda, dan jika bola itu dibuat menjadi tembikar, tembikar itu tidak akan mudah pecah. Semua orang terkejut dengan keyakinan Jung Yi yang berani melawan keyakinan Yook Do. 

Di hadapan semuanya, Yook Do menantang Jung Yi untuk membuat bola tanah itu menjadi sebuah tembikar, dan jika Jung Yi gagal membuat tembikar yang kuat dan tahan pecah, Jung Yi bersedia untuk meninggalkan Bun Won. 

Yook Do terlihat marah pada Jung Yi, dan dia berkata kalau Jung Yi pasti menyesal tidak menuruti kata-katanya. Semua orang yang ada disana juga menyayangkan apa yang dilakukan Jung Yi, mereka berkata kalau Jung Yi sudah menggali kuburannya sendiri. 


Malam harinya, tiga sekawan menghampiri Jung Yi dan menasehatinya untuk meminta maaf pada Yook Do. Salah satu dari mereka juga menyarankan untuk meminta bantuan dari p Gwang Hae. Tentu saja Jung Yi menolaknya, selain dia memang tidak ada hubungan apa-apa, dia juga masih tetap pada pendiriannya, kalau bola tanahnya bisa dijadikan tembikar yang tahan pecah. 

Jung Yi kekamarnya, dan bertemu dengan Gook Bi. Jung Yi mengungkapkan rasa terima kasihnya pada Gook Bi, karena sudah memberinya pelajaran berharga. 


“Mulai sekarang, saya tidak akan percaya pada apa yang orang lain katakan. Saya akan menemukan dan membuktikan semuanya sendiri.” Ucap Jung Yi.

Gook Bi memberitahu Jung Yi kalau keyakinannya salah, “jika kau tidak percaya pada rekanmu, bagaimana kau berharap untuk bertahan di Bun Won, dimana semua orang perlu bekerja sama?”

“Apa?”


“Alasan kenapa kau berada dalam keadaan sulit ini adalah karena kau tidak mempunyai teman. Apa kau berpikir kalau mereka tidak  tahu kalau aku berbohong padamu? Meskipun mereka tahu, mereka tidak akan melakukan apa-apa karena mereka semua ingin kau pergi seperti yang aku lakukan.” Ucap Gook Bi.

Jung Yi bertanya kenapa semua orang begitu padanya, apa yang sudah dia lakukan. Gook Bi menyuruh Jung Yi berpikir sendiri tentang apa yang sudah Jung Yi lakukan pada bun Won. 


“sementara orang lain melakukan kerja keras, kau menempelkan diri dengan atasan, belajar memutar roda. Dengan bekerja lebih banyak dan lebih dengan cara ini, bagaimana bisa kau tidak menyadari kalau setiap orang membencimu?”


Jung Yi benar-benar shock mendengarnya. Jung Yi langsung menghampiri tiga sekawan dan bertanya kenapa mereka begitu baik padanya? Karena pada awalnya mereka bertiga selalu jahat padanya. Walaupun mereka ragu pada awalnya, namun mereka tetap mengatakan kalau sebenarnya yang meminta mereka baik pada Jung Yi adalah Tae Do. 


Jung Yi benar—benar merasa sedih, karena apa yang dikatakan oleh Gook Bi semuanya benar. Tak ada yang benar-benar berada disisinya. Jung Yi lalu meminta pada tiga sekawan untuk tidak berbuat baik lagi padanya.


Jung Yi menemui Tae Do di tempat biasa. Jung Yi mengatakan kalau semua yang terjadi padanya adalah berkat Tae Do, dia mendapat teman di Bun Won, itu juga karena tae Do.

“gumawo, orabeoni.”

“sejujurnya Jeong, aku mempunyai sesuatu untuk dikatakan padamu. Tak bisakah kau meninggalkan Bun Won...”


Belum sempat Jung Yi menjawab, tiba-tiba dia kelabakan saat melihat P Gwang hAe datang. Dengan cepat Jung Yi langsung bersembunyi. P Gwang hAe yang melihat Tae Do, langsung menghampirinya.


“kenyataan kalau kau adalah Tae Do dan Tae Pyung adalah Jeong, meskipun pikiranku mengerti, tapi hatiku tidak bisa memaafkanmu.  Jadi, aku akan mengirim Tae pyung jauh dari Bun Won. Tidak.... aku tidak bisa melakukannya sendiri, kau harus meyakinkannya. Itu akan lebih baik untukmu dan Tae Pyung.” Ucap P Gwang hAe.


Setelah mengatakan itu, P Gwang hAe hendak pergi, namun lanngkahnya terhenti saat Tae Do berkata, “saya telah melacak semua perdagangan tembikar ilegal. Tahukah anda? Malam itu, malam ketika paman Eul dam meninggal, pria yang anda dan saya lawan bukanlah perampok sederhana. Alasan kenapa aku berbohong tentang kematian Jeong karena saya khawatir bahwa orang yang sama akan mencoba menyakiti Jeong.”


“kenapa kau baru bilang sekarang ? hari itu jeong meninggal, dan hari ketika kau mengatakan padaku dia masih hidup, kau mempunya kesempatan untuk menceritakan semuanya. Kenapa sekarang?!”

“aku masih belum menangkapnya. Tapi dia mempunya bekas luka yang kutinggalkan di bahunya. Jadi sampai aku menemukanya, perkenankan Jeong terus hidup sebagai Tae Pyung.”

“Apa kau tidak bisa percaya padaku?”


“Setelah bertemu dengan Anda, segalanya berubah. Anda adalah orang yang bergolak, sebaliknya Jeong yang hidup dengan damai.”

“Orang yang lari tanpa memberiku kesempatan meminta pengampunan adalah Jeong.”

“Saya minta anda juga tidak mengambil kesempatan pada Jeong untuk meminta maaf”


Mendengar kata-kata Tae Do yang terakhir membuat P Gwang Hae , dia memilih pergi. Jung Yi yang mendengar semuanya, tak bisa menahan air matanya. 


Bola tanah milik Jung Yi diproses menjadi sebuah tembikar. Saat sedang menunggui tunggu pembakaran, Yook Do datang dan menghampiri Jung Yi. Untuk yang terakhir kalinya Yook Do bertanya pada Jung Yi, apa Jung Yi masih berfikir kalau apa yang dia katakan tentang tembikar dari serbuk batu tembikar itu benar. 

“Saya belum berubah pikiran. Saya tidak berpikirr kalau saya salah.” Jawab Jung Yi.


“Aku belum pernah melihat atau mendengar metodemu sebelumnya.”


“hanya karena seseorang belum melihat dan mendengar, itu tidak akan membuatnya salah.”

Yook Do sudah putus asa membujuk Jung Yi, “ketika hasilnya keluar, kita akan tahu siapa yang benar dan siapa yang salah.” Ucapnya dan pergi.


Semua pekerja Bun Won dikumpulkan untuk membuktikan metode Jung Yi atau pengetahuan Yook Do yang benar. Bahkan kali ini, P Gwang Hee yang menjadi saksinya. Di meja terdapat dua tembikar, yang satu terbuat dari tanah liat putih yang digunakan untuk kompetisi. Dan yang kedua adalah tembikar yang terbuat dari batu tembikar. 


Secara bersamaan, kedua tembikar diangkat dan di jatuhkan di atas meja, ternyata kedua tembikar sama-sama tidak pecah. Untuk tes yang kedua, kedua tembikar diangkat jauh lebih tinggi dari jarak semula, setelah itu tembikar kembali di jatuhkan. Salah satu tembikar pecah, Yook Do dan kang Chun terkejut melihatnya. 

Jung Yi senang karena metodenya benar, dan P Gwang Hae tersenyum lega karena Jung Yi menang. Kang Chun maju dan bertanya pada Jung Yi, “bagaimana kau tahu?”

“aku pernah melihat ayahku melakukannya.” Jawab Jung Yi.

“Ayahmu seorang pengrajin tembikar?”

“Bukan....  dia pembuat guci. Tapi sekali-kali, ia akan membuat tembikar yang kuat dan murah untuk penginapan di dekat ruamh. Saat itulah saya belajar.”


“Batu tembikar memiliki kekentalan yang tinggi, sehingga dapat digunakan untuk membuat tembikar yang tipis dan ringan. Tapi bukan untuk membuat tembikar kuat. Bagaimana kau melakukannya?”


“Dalam rangka membuat tanah liat, saya  mencampur batu tembikar dengan tanah pasir rasio 7:03 dan saya menambahkan air arang yang di saring untuk menguleni menjadi bola.” Jawab Jung Yi.

“Jadi, kau melakukan persis seperti yang kau pelajari dari ayahmu?”

“Ya, Tuan Rang Chong.”

Kang Chun menoleh ke arah Yook Do yang terlihat tidak nyaman.  Melihat semua itu dalam hati Jung Yi berkata, “saya putri Eul Dam, orang yang anda pandang rendah, dan sekarang aku melampaui anakmu yang kau anggap begitu tinggi. Tuan.


“ Kau menang” ucap Kang Chun akhirnya. “kau lulus.” Kang chun berbalik dan akan pergi, namun langkahnya terhenti saat mendengar Soo Jung berkata.

“Yoo Tae Pyung, lulus.”

“Yoo Tae Pyung? Nama keluargamu adalah Yoo?” tanya Kang Chun.

“ Ya, kepala Bun Won.” Jawab Jung Yi.


Dalam hati Kang Chun berkata, “Yoo Tae Pyung, Yoo Eul Dam.


Mendengar Kang Chun menanyakan nama keluarganya membuat Jung Yi cemas.

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

9 komentar

semangat yaaa mba buat sinopsisnya......
gasss terusssss..................
XD

Balas

iya... insya alloh... kalo gak sabtu... minggu... saya mulai nulis sinopsis Jung Yi lagi....

Balas

Iya mbak..aku bolak2 ke blog ini nunggu kelanjutan jung yi

Balas

Semangat ya mbak. aku juga tiap hari buka blok ini mbak makasih ya mbak :-)

Balas

Sip.... banyak yang dukung.... kyk.ny aq hanya harus fokus sama jung yi aja... gk usah liat2 drama laen.... hehehhe

Balas

di tunggu sinopsis selanjutnya,,
semangat...
karena buat penasaran kisah selanjutnya...
^.^v

Balas

suwun mb lilik aku senang baca sinopsisnya mba semoga minggu aku bisa baca lagi....
^_^
by : . Debri Maharani from Cilacap [^_^] (^o^;) (8_8)

Balas

lanjut mba

Balas

lanjut lg dong mbak,,
smangat trs yaa..

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger