Sinopsis Emergency Couple Episode 21 Part 1. Akhir episode
20 benar-benar mengejutkan untuk dr Gook. Pasalnya, disaat dia sudah
memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya pada Jin Hee, dia malah
melihat Jin Hee dan Chang Min berciuman. Waduh... gak karuan pastinya tu
perasaannya. Yang belum tahu ending dari drama ini, yuk ikuti sinopsis yang
kubuat ini, cekidooot !!!
Sinopsis Emergency Couple Episode 21 Part 1 !!!
Melihat Jin Hee dan Chang Min yang berciuman di pinggir
jalan, dr Gook terlihat kecewa. Sebelum Chang min dan jin Hee melihat
keberadaan, dia memilih pergi.
Di rumah, Jin Hee mendapat sms dari Chang Min yang
menyuruhnya cepat tidur dan memimpikannya. Jin Hee menjawab tidak mau, karena
kalau dia memimpikan Chang Min, dia akan merindukannya. Setelah menutup sms
dari Chang Min, Jin Hee baru sadar kalau ada panggilan tak terjawab di
handpone-nya dan itu adalah panggilan dari dr Gook.
Young Ae tengah dalam kegalauan, dihadapannya sudah ada
formulir permohonan cerai. Jin Hee masuk dan Young Ae menunjukkan formulir
cerai itu padanya. Young Ae berkata kalau masalah dia dan Sang Hyuk semakin
berat untuk dihadapi. Jin Hee bertanya apa Young Ae benar2 akan menceraikan
Sang Hyuk dan Young Ae mengiyakannya. Jin Hee pun mengajaknya bicara dan sepertinya
Jin Hee akan menasehati Young Ae tentang perceraian.
Yong Gyu sedang asik dengan game di ponselnya, saat Sang
Hyuk curhat tentang niatnya yang ingin bercerai. Karena Sang Hyuk curhat
maslaah serius, Yong Gyu pun menyudahi game-nya dan bertanya apa Sang Hyuk
benar2 akan bercerai. Sang Hyuk mengiyakan dan berkata kalau dia dan Young Ae
sudah membicarakannya tadi malam. Yong
Gyu menyuruh Sang Hyuk melakukan sesuatu, karena mereka berdua adalah pasangan
yang serasi.
“Tapi aku benar2 terluka dan telah menyakitinya selama
beberapa hari. Ini benar2 bukan sesuatu yang ingin aku lakukan.” Ucap Sang Hyuk
dengan sedih dan langsung pergi.
Direktur UGD memberitahu dr Gook untuk mengirim dua dokter
magang ke daerah, semua itu dilakukan agar semua residen kehilangan hari libur
dan masuk kerja. Direktur UGD juga mengatakan kalau diberhentikannya dr Shim
adalah keputusan dari pimpinan rumah sakit.
Chang Min menghampiri Jin Hee yang sedang memeriksa hasil
USG pasien. Jin Hee menunjukkannya pada Chang Min dan berkata kalau bayi yang
tergambar di USG sangat lucu. Melihat Jin Hee yang begitu membuat Chang Min
bertanya, “Apa Gook belum cukup untukmu? Haruskah aku membuatnya satu untukmu?”
Mendengar pertanyaan Chang Min tentu saja membuat Jin Hee terperanjat
dan melihat kesekeliling. Emang wow banget pertanyaannya, hehhehe. Perawat Heo
dan seorang perawat lagi yang mendengarnyapun langsung senyum2. Jin Hee pun
mengajak Chang Min pergi untuk bicara.
Perawat Heo berkata kalau kedua dr Oh sedikit terlihat aneh
hari ini. Perawat yang satunya menjawab kalau sepertinya hal-hal yang baik
datang kembali pada Chang Min dan Jin Hee.
Jin Hee menarik Chang Min ke tempat yang sepi dan bertanya
apa Chang Min akan mengumumkan tentang mereka pada semua staff UGD. Chang Min
tertawa, dia mnegerti maksud Jin Hee dan meminta maaf. Saat mereka akan kembali
ke tempat duduk mereka, tiba2 dr Gook membuka pintu dan itu membuat Jin Hee dan
Chang Min terkejut. Seperti kebetulan sedang mencari mereka, dr Gook langsung
menyuruh mereka ikut ke ruangannya.
Ternyata dr Gook
memilih Jin Hee dan Chang Min yang dikirim ke daerah yang membutuhkan dokter
itu. dr Gook memberitahu kalau rumah sakit di daerah itu banyak tutup jadi
banyak pasien yang datang kesana. Jin Hee dan Chang Min juga akan ditempatkan di UGD, tapi berbeda dengan UGD di RS Wusu, di
rumah sakit itu tidak banyak penyakit serius.
“Pergi ke sana bersama-sama dan bekerja selama seminggu.”
Tambah dr Gook.
Jin Hee dan Chang Min bertanya kenapa mereka berdua yang
dikirim. Bukannya menjawab alasannya, dr Gook malah bertanya balik apa mereka
tidak mau dikirim. Tentu saja Chang Min langsung membantah.
“Kau pergi ke sana bukan untuk bersenang-senang, jadi jangan
berpikir untuk pergi berkencan dan fokus pada pasien.” Ucap dr Gook dan
membolehkan mereka meninggalkan ruangannya.
Chang Min keluar terlebih dulu, Jin Hee yang awalnya akan
keluar langsung masuk lagi dan bertanya kenapa dr Gook menelponnya tadi malam.
Dr Gook terdiam, dia terlihat bingung mau menjawab apa.
“Itu bukan sesuatu yang penting. Aku sudah mengurusnya
sendiri.” Ucap dr Gook akhirnya.
UGD kedatangan pasien yang jatuh dari tangga karena mabuk.
Dengan cepat, dr Gook langsung menanganinya. Dr Gook dibantu oleh Jin Hee,
Chang Min dan Perawat Heo. Setelah dilakukan pemeriksaan, dr Gook berkata
kalau pasien harus dioperasi. Dia
menyuruh perawat Heo memanggil dr Ahn
untuk melakukan operasi.
Perawat Choi muncul dan meminta dr Gook memeriksa pasien
yang lainnya. Dr Gook meninggalkan Chang
Min dan Jin Hee bersama pasien dan menyuruh mereka membantu dr Ahn melakukan
operasi.
Jin Hee menemui dr Gook yang sedang sibuk memeriksa pasien.
Dia berkata pada dr Gook kalau dr Ahn tidak mau melakukan operasi karena tidak
ada persetujuan dari wali pasien. Disisi lain, Chang Min terus membujuk dr Ahn
untuk melakuka operasi, tapi dr Ahn tetap pada pendiriannya, dia tak mau ambil
resiko jika terjadi sesuatu pada pasien yang diopersi tanpa persetujuan wali.
Dr Gook datang dengan Jin Hee. Dr Gook meminta dr Ahn
melakukan operasi segera dan jangan membuang waktu karena tak bagus untuk
pasien. Dr Ahn masih tetep tak mau, karena operasi itu adalah operasi bahaya.
Dr Gook tak bisa berkata apa2 lagi, dia hanya menghela nafas.
Jin Hee bertanya pada dr Gook, apa yang harus mereka
lakukan. Chang Min menambahkan kalau pasien mengalami pendarahan terlalu
banyak.
“tuliskan atas namaku... untuk persetujuan walinya.” Ucap dr
Gook dan pergi ke ruangannya.
Saat sedang seperti itu, dr Shim lah yang diingat oleh dr
Gook, diapun menelponya. Dr Shim hari itu memutuskan pulang cepat karena dia
harus belanja dan beres2 rumah untuk menyambut anak dan orang tuanya datang. Dr
Shim bertanya apa ada sesuatu yang terjadi di rumah sakit? Dr Gook tidak
mengatakan yang sebenarnya terjadi, dia hanya berkata “tempat kosong ini terasa
sangat besar tanpa dirimu disini.”
“Apa lagi sekarang? Pasti terjadi sesuatu kan?” tanya dr
Shim yang pintar menebak seseorang.
Tak ingin membuat dr Shim kepikiran, dr Gook pun langsung
mengatakan tidak apa2 dan menutup telepon.
Seorang wanita datang ke UGD dengan terburu-buru, dan
ternyata wanita itu adalah anak dari pasien yang jatuh dari tangga tadi.
Sepertinya Jin Hee memberitahu wanita itu tentang apa yang terjadi pada
ayahnya. Karena tiba2 wanita itu dengan ekspresi marah langsung menemui dr Gook
selaku ketua UGD.
Wanita itu berteriak pada dr Gook, “seseorang sedang
sekarat, tapi anda menunda operasi karena tidak ada wali?”
“ini tidak seperti itu...” ucap Jin Hee yang berusaha
memberi penjelasan tapi dr Gook melarangnya.
“Anda mengatakan kalau kondisinya semakin memburuk karena
itu!” teriak wanita itu pada Jin Hee. Wanita itu beralih lagi pada dr Gook,
“Jika dia segera dioperasi, ayah saya tidak akan berada dalam kondisi itu!”
teriak wanita itu.
“maaf, tapi dokter ini menandatangani formulir persetujuan
dan sudah melakukan operasi.” Ucap Chang Min.
“Lalu siapa dokter yang menolak untuk melakukan operasi ?
siapa dia ? “ teriak wanita itu dan dr Ahn pun mendengarnya, tapi dia diam
saja. “hidup harus diutamakan. Ayahku... tidak terihat seperti manusia..
sekarang dia pensiun dan tampak seperti itu? Jika dia sukses dan memiliki
posisi yang tinggi, apa Anda akan melakukan ini padanya? Karena anda tidak
ingin bertanggung jawab, Anda hanya membuang2 waktu.... apa itu hal yang harus
dilakukan oleh dokter? Saya bertanya apa itu hal yang harus dilakukan oleh
dokter? Apa yang akan Anda lakukan pada ayahku? Apa yang akan Anda lakukan....
“ teriak wanita itu dan menangis.
Semua orang yang ada disana langsung melihat ke arah dr Ahn
karena mereka tahu siapa orang yang dimaksud wanita itu. Dr Ahn sendiri jadi
merasa tak enak sendiri.
Dr Ahn sengaja menunggu dr Gook. Dr Ahn berkata kalau
dia tetap tidak bisa menjadi dokter
seperti dr Gook. Sepertinya dr Ahn
merasa bersalah pada dr Gook, karena selama ini, dia selalu mencari2 kejelekan
dr Gook, sedangkan dr Gook malah menutupi kesalahannya.
Dr Gook berkata pada dr Ahn kalau dr Shim akan berhenti
sendiri, jadi dia bisa kembali kapan saja dia mau. Dr Ahn mengerti maksud dr
Gook yang tak mau kalau dr Ahn nantinya akan menghalangi kembalinya dr Shim.
Dr Shim sedang belanja, tiba2 dr Gook muncul dan membantunya
berbelanja. Mereka terlihat cocok bersama-sama. Dr Gook meminta dr Shim
memasakkannya sayur kacang. Dr Shim pun menyanggupinya, dia berkata kalau dia
akan membuat perjaka tua yang selalu
makan masakan rumah sakit, merasakan masakan dari tangan seorang ibu. Melihat
dr Shim yang memamerkan tangannya, langsung berkomentar kalau baginya tangan dr
Shim itu adalah tangan dokter bedah yang berbakat.
Sesampainya dirumah, dr Shim langsung memasakan makanan
untuk dr Gook. Dr Gook melihat vakum cleaner dan bertanya apa dr Shim akan
bersih2 dengan vacum cleaner itu. Dr Shim mengiyakan dan berkata kalau Ji Min
mau datang, jadi dia mau membersihkan semua debu. Dengan inisiatif sendiri, dr
Gook menyalakan vacum cleaner itu dan mulai beres-beres.
Jin Hee menyusuri jalan dengan mengendarai sepeda. Dia
terlihat begitu riang dan senang.
Jin Hee dan Chang Min makan siang bersama. Ternyata tadi Jin
Hee bersepeda habis dari memeriksa seorang nenek. Chang Min pun mengingatkan
Jin Hee kalau mereka dikirim untuk membantu UGD di rumah sakit itu, “Apa kau
harus meninggalkan semua pasien padaku dan pergi untuk melakukan kunjungan
pasien ?” keluh Chang Min.
Dengan mulut penuh makanan, Jin Hee meminta maaf. “Jadi kau mengalami hari
yang berat?” tanya Jin Hee.
“Tentu saja. Ada sekitar 20 pasien yang masuk. Aku sangat
sibuk, aku seperti sudah mau gila. Spesialis disini sangat menakutkan, dibandingkan dengan mereka, iblis itu ( dr
Gook ) sebenarnya malaikat.” Ucap Chang
Min.
“benar, dia benar2 seorang malaikat. Tidak ada yang seperti
itu.” Tambah Jin Hee dan melanjutkan makannya.
Mendengar itu Chang Min terlihat cemburu dan berkata, “Aku
akan lebih keren saat aku berusia
segitu. Seorang malaikat ditambah jenius. Itu sangat bagus.”
“Ya... sepertinya mungkin.” Jawab Jin Hee menggoda.
“Apa maksudmu itu?”
“Ya! Kau pintar.” Ralat Jin Hee dan Chang Min langsung
membenarkannya.
Habis makan, Jin Hee dan Chang Min bersepeda bersama. Chang
Min mengendarai sepeda-nya dengan cepat. Chang Min dan Jin Hee benar2 terlihat
bahagia. Saat akan melewati dermaga, mereka melhat kerumunan orang, dan
ternyata mereka sedang mengerumuni orang pingsan.
Jin Hee dan Chang Min melakukan pertolongan pertama pada
pria yang pingsan itu sebelum ambulan datang. Dengan kerja sama yang baik, Jin
Hee dan Chang Min berhasil menghentikan
pendarahannya.
Sung Sook mengajak ibu Jin Hee ketemuan. Sung Sook ingin meminta maaf karena dulu dia
sudah membuat Jin Hee menderita. Ibu Jin Hee menjawab kalau dulu juga merasa
sakit hati, tapi setelah Jin Hee berhasil melewati semua itu, perasaannya sudah
membaik. Sung Sook juga berterima kasih karena Jin Hee dan ibunya mau datang ke
pemakaman Tae Suk.
“Setelah aku pergi kesana, hatiku terasa berat. Karena aku
tahu bagaimana rasanya lebih dari orang lain.”aku ibu Jin Hee yang tahu
bagaimana rasanya ditinggal suami.
“terima kasih, aku berbicara dengan Jin Hee tentang hal ini
juga, mengenai anak-anak aku akan membiarkannya mereka untuk melakukan apa yang
mereka mau. Walaupun begitu, jika mereka memiliki perasaan satu sama lain, pernikahan
bukanlah hal yang mudah.” Ucap Sung sook.
“Aku juga memikirkan itu. aku percaya mereka bisa mengurus
semua iitu.” Jawab ibu Jin Hee.
Yeah, kedua ibu ini tidak akan melarang lagi hubungan Chang
Min dan Jin Hee, mereka akan membiarkan Jin Hee dan Chang Min yang membuat
keputusan sendiri tentang hubungan merekan.
Di villa tempat mereka menginap, Jin Hee dan Chang Min makan
malam bersama sambil sedikit minum. Jin Hee bertanya-tanya, apa semuanya
berjalan dengan baik di RS WUSU. Chang Minpun bertanya apa Jin Hee pikir di
sana akan kacau tanpa dirinya.
“tentu saja, selain itu dr Shim tidak kelihatan akhir-akhir
ini. Apa dia benar2 kembali ke Amerika Serikat?” tanya Jin Hee sedih.
“Yah, keluarganya ada disana. Lagipula dia juga bekerja
disana sebelumnya.”
“Apa kau tahu kalau dr Shim dan dr Gook dulu pernah pacaran?”
“benarkah?” tanya Chang Min terkejut.”
“Ya, perlu banyak waktu bagi mereka untuk bertemu lagi. Bagaimana
bisa mereka berpisah lagi?
“Aku pikir ada sesuatu. mereka kelihatan baik bersama-sama
dalam beberapa hal.”
“Lebih baik dari kita?” tanya Jin Hee.
“Siapa yang bisa dibandingkan dengan kita? Chemistry kita
paling top.” Jawab Chang Min dan merekapun tertawa.
Jin Hee merasa kalau sekarang mereka seperti sedang bulan
madu. Chang Min lalu bertanya kemana Jin Hee ingin pergi bulan madu kedua? Jin
Hee langsung bertanya balik, “Apa yang kau bicarakan?”
Chang Min meralat kalau dia tidak membahas tentang Jin Hee,
tapi tentang dirinya sendiri. Jin Hee terlihat kesal mendengarnya dan Chang Min
langsung tersenyum. “Kenapa? Apa kau mau ikut denganku?” tanya Chang Min.
“Tidak, terima kasih.” Jawab Jin Hee.
Setelah makan malam bersama, mereka masuk villa dan saat
Chang Min sedang menuangkan air ke dalam gelas tiba2 Jin Hee memeluknya dari
belakang. Jin Hee berkata,”Saat kita bersama-sama, ini sangat menyenangkan dan
indah. Tapi menikah lagi itu...... sedikit......”
Chang Min mengerti maksud Jin Hee yang belum siap untuk
menikah lagi, dia melepas tangan Jin Hee dan berbalik, “Kau tidak perlu merasa
seperti itu. kita tak perlu terburu-buru. Pernikahan bukanlah garis finish
dalam hidup. Butuh begitu banyak waktu bagimu untuk bisa seperti ini. Dan kaujuga
akan melakukannya lebih baik di masa depan. Kau hanya harus fokus untuk melakukan
yang terbaik pada hidupmu.”
“Kau? Dan kau akan menikahi wanita lain dalam waktu singkat?”
tanya Jin Hee.
Chang Min tersenyum, “Aku?” tanpa berkata-kata lagi, Chang Min
langsung mencium Jin Hee dan berpelukan.
Dibandara, dr Shim menyambut kedatangan putrinya dan kedua
orang tuanya. Saat akan menuju mobil, tiba2 dr Gook muncul. Dr Gook yang
sepertinya sudah kenal baik dengan orang tua dr Shim, langsung menyapa mereka. Diapun
datang untuk menjemput kedua orang tua dr Shim, bahkan tanpa minta izin
terlebih dahulu, dia langsung memasukkan barang2 orang tua dr Shim kedalam
mobilnya. Orang tua dr Shim pun tak keberatan untuk ikut dengan dr Gook.
Ji Min bertanya pada ibunya, “Siapa dia?”
“Dia temanku yang juga bekerja denganku.” Jawab dr Shim.
“lalu dia seorang dokter?” tanya Ji Min lagi dan dr Shim
mengiyakannya.
Dr Gook menyapa Ji Min. Tanpa canggung sedikitpun, Ji Min
langsung memegang dagu dr Gook dan berkomentar kalau dr Gook punya jenggot.
Di mobil, orang tua dr Shim berkata kalau mereka senang,
anak mereka bekerja sama dengan dr Gook lagi. Ibu dr Shim bertanya apa dr Gook
masih lajang dan sedikit canggung, dr Gook menjawab iya. Ayah dr Shim
menambahkan kalau dr Gook pasti terkejut melihat dr Shim sudah memiliki anak
yang sudah besar.
“Tidak sama sekali, dia sangat lucu dan cantik.”jawab dr
Gook.
Kita beralih pada mobil dr Shim dimana hanya ada dia dan Ji
Min di dalamnya. Ji Min bertanya kenapa dr gook datang menjemput mereka? Dr Shim
menjawab karean dr Gook adalah temannya dan juga teman orang tuanya. Mereka berteman
saat masih tinggal di korea.
“Oh begitu. Lalu apa kalian saling menyukai?” tanya Ji Min
to the point.
“Apa?”
“Ibu menciumnya juga?” tanya Ji Min lagi.
Dr Shim tertawa dan berkata kalau hubungan dia dan dr Gook
tidak seperti itu. Mereka hanya berteman, teman yang sangat dekat.
Ah Reum membawakan makanan untuk Yong Gyu, Jin Ae dan Kwang
Soo yang baru selesai manggung. Tiba2 Ah Reum bertanya apa Yong Gyu ada waktu
kosong malam ini. Yong Gyu bertanya kenapa?
“Aku ingin mengajakmu berkencan.” Ajak Ah Reum. Mendapat ajakan
Ah Reum seperti itu, membuat Yong Gyu senyum2 salah tingkah, apalagi Ah reum
mengatakannya di depan Jin Ae dan Kwang Soo.
Jin Hee sedang sibuk mencari sesuatu di buku. Tapi karena
tidak mendapatkan jawaban dari pertanyaannya, dia pun memutuskan untuk menelpon
dr Gook. Jin Hee bertanya tentang pasien anak yang menunjukkan gejala
gastroenteritis, yang juga mengalami nyeri yang berulang dibagian samping dan
nyeri saat buang air kecil.
“Lalu?” tanya dr
Gook.
“Saya bertanya2 apa dia mengalami usus buntu.”
“bagaimana dengan spesialis disana?”
“Dokter disini mendiagnosis sebagai gastroenteritis dan
menyuruhnya pulang. Tapi saya pikir itu aneh.”
Dr Gook menghela nafas dan bertanya berapa umur anak itu.
Jin Hee menjawab anak itu baru 24 bulan.
“Dibawah usia tuga tahun, 79 persen adalah apendisitis
perforasi. Jika berlubang, bisa menyebabkan peritonitis atau sepsis. Itu berbeda
dari orang dewasa dan tidak akan lama sampai terjadinya perforasi. Jadikau harus
merawatnya di rumah sakit dan mengawasi perkembangannya.”
“Profesor disini mengatakan pada saya untuk mendiagnosis
sebagai gastroenteritis dan menyuruhnya pulang,jadi saya melakukannya. Tapi saya
harus memanggilnya kembali dan melakukan CT Scan kan?”
Dr Gook mengiyakan dan sebelum Jin Hee menutup teleponnya,
dr Gook menyuruh Jin Hee untuk mendiskusikan semua yang dia lakukan dengan
profesor di rumah sakit itu, jangan mencoba melakukannya sendiri dan membuat
kekacauan.
Dr Jang dan Dr Kim menghampiri dr Gook untuk menanyakan
sesuatu. tepat disaat itu, ponselnya berdering lagi dan itu adalah panggilan
dari Chang Min yang ingin menanyakan hal yang sama dengan yang Jin Hee
tanyakan. Dengan nada sedikit kesal, dr Gook menjawab kalau dia sudah
memberitahu semuanya pada Jin Hee, sebelum menutup telepon, dr Gook berpesan
pada Chang Min untuk berhati2 mengurus hal tersebut disana.
Dr Jang dan Dr Kim yang ada disampin dr Gook langsung
senyum2, melihat dr Gook yang selalu dibutuhkan oleh semua dokter magangnya. Dr
Jang berkata kalau dr Gook seharusnya
melakukan perjalanan kesana pada hari libur.
Dr Kim menambahkan kalau Jin Hee dan Chang Min pasti gugup ditempat yang
baru, karena hal seperti itu juga terjadi saat dr Gook masih magang. Dan sepertinya,
dr Gook memikirkan apa yang disarankan dr Jang dan dr Kim.
Bersambung
Sinopsis Emergency Couple episode 21 part 2
1 komentar:
Episode terakhir gambar nya dikit bgt mba jd kurang seru baca nya hehehe
Balas