Sinopsis Trot Lovers episode 6 part 3. Pada part sebelumnya
diceritakan bahwa Chun Hee diberikan kesempatan merilis album, namun sebelumnya
dia harus membujuk composer Go Eun Tae terlebih dahulu, karena EUn Tae lah yang
akan membuatka n lagunya. Eun Tae pun menyanggupinya asalkan Chun Hee bisa
membuat istrinya tertawa. Apakah Chun Hee akan berhasil? Yuk kita lanjutkan
lagi sinopsisnya.
Sinopsis Trot Lovers episode 6 part 3 !
Sampai di rumah, Chun Hee langsung menceritakan pada Byul
tentang ayah mereka yang menyampaikan pesan di radio kalau dia sudah melihat
Chun Hee di TV. Mendengar itu, membuat Byul semakin merindukan ayahnya. Untuk
saling menguatkan, Byul dan Chun Hee pun berpelukan.
“Ayah mengawasi kita, jadi ayo kita mengumpulkan kekuatan.”
Ucap Chun Hee.
Byul lalu menyuruh Chun Hee untuk terus bernyanyi dan tampil
di TV, karena dengan begitu ayah mereka bisa melihat Chun Hee. Chun Hee pun
berjanji akan berusaha melakukannya. Untuk meninabobokan Byul , Chun Hee
menyanyikan sebuah lagu.
Jun Hyun yang
mendengar pembicaraan adik dan kakak itu, langsung terlihat sedih juga. Dia
juga teringat dan rindu pada ibunya. Jun Hyun pun akhirnya memutuskan ibunya
namun tak diangkat oleh ibunya.
“Benar, ini ibuku.” Keluh Jun Hyun yang tahu benar sifat
ibunya. Tak lama kemudian ponselnya berbunyi dan itu adalah telepon balik dari
ibunya. (yang jadi ibu Jun Hyun sama seperti yang jadi ibu Song Yi dan karakter
keduanya juga tak jauh beda)
Ibu Jun Hyun sedang berada di California bersama pacar
bulenya. Dengan bangganya, dia berkata pada Jun Hyun kalau dia sekarang sedang
hamil. Ibunya terus bicara dan tak memberikan banyak waktu untuk Jun Hyun
bicara, setelah berpesan kalau ibunya hanya percaya pada Jun Hyun, ibunya pun
menutup teleponnya. Jun Hyun tersenyum dan kambali masuk rumah. Didalam dia
masih melihat Chun Hee meninabobokan adiknya.
Jun Hyun sengaja duduk di depan pintu kamar Chun Hee agar
bisa mendegar nyanyiannya. Saking terharunya dengan kedekatan hubungan saudara
itu, Jun Hyun sampai berkaca-kaca.
Keesokanharinya Chun Hee mencoba membuat istri Eun Tae
tertawa lagi. Untuk kali ini, Chun Hee tak langsung bernyanyi, dia memulainya
dengan mengajak istri EUn Tae berbicara. Chun Hee menceritakan pada istri EUn
Tae kalau Sesuatu sudah terjadi pada
dirinya.
“Ayah bilang dia melihatku menyanyi di TV. Ketika aku
berpikir tentang ayahku yang menontonku bahkan dari jauh, aku merasa penuh
dengan kekuatan.” Ucap Chun Hee dan berpindak duduk ke samping istri Eun Tae.
“Nyonya….. lagu yang aku nyanyikan hari ini…. Adalah lagu yang mengingatkanku
dengan ayah dan ibuku, akan lebih baik jika kau bisa tersenyum setelah
mendengar lagu ini.”
Chun Hee mulai menyanyikan lagunya. Dia bernyanyi dengan
sangat merdu. SUasana semakin damai, ketika alam juga seperti ikut menikmati
lantunan lagu Chun Hee. Semilir angin meniup daun-daun dengan lembut.
Chun Hee dan Jun Hyun akhirnya pulang karena mereka tak
berhasil melakukan yang Eun Tae inginkan. Namun sebelum pergi, Chun Hee meralat
jawaban dari pertanyaan yang Eun Tae ajukan kemarin.
“Aku bilang aku bernyanyi
trot untuk membuat orang lain bahagia. Tapi sebenarnya, kupikir aku
bernyanyi trot untuk membuat diriku bahagia. Aku harus bahagia untuk orang yang
mendengarkannya bahagia.” Ucap Chun Heed an pergi.
Dalam perjalanan pulang, Jun Hyun berkata kalau album dan
segala sesuatu nya hilang sudah. Dengan santai Chun Hee menjawab kalau akan ada
kesempatan lain.
Eun tAe menghampiri istrinya dan mengajaknya masuk rumah.
Betapa terkejutnya dia saat mendengar istrinya bernyanyi bahkan istrinya juga
tersenyum padanya dan berkata kalau lagu yang dinyanyikan Chun Hee
mengingatkannya pada ibunya. Eun Tae sangat senang melihat perubahan istrinya
dan semua itu berkat Chun Hee.
Chun Heed an Jun Hyun menghadap Geun Woo dan memberitahukan
kabar kegagalan mereka membujuk EUn Tae. Namun mereka tiba2 dikejutkan oleh
kata2 Geun Woo yang menyuruh mereka berdua untuk mempersiapkan diri dalam
pembuatan album.
“Guru Go Eun Tae menghubungiku. Dia bilang dia akan mengatur
lagunya sesegera mungkin.” Ucap Geun Woo.
Eun Tae menelpon Presdir Jo dan mengungkapkan kekagumannya
pada Chun Hee karena Chun Hee bisa menjawab pertanyaannya hanya dalam waktu dua
hari, sedangkan dia sendiri baru
mendapatkan jawaban tersebut dalam waktu yang lama.
“tentu saja. Dia adalah putrid Sung Joo.” Jawab Presdir Jo
senang.
Chun Hee mulai rekaman dan ternyata rekaman bukanlah hal yang mudah karena banyak
sekali hal-hal yang dip rotes oleh Jun Hyun dan harus Chun Hee perbaiki. Saking
melelahkannya proses rekaman, sampai2 Chun Hee ketiduran di kursi. Melihat Chun
Hee tertidur, Jun Hyun pun dengan baik hati menyelimutinya. Namun saat dia melihat kertas yang dipegang
Chun Hee, Jun Hyun langsung kesal dan menarik selimut Chun Hee sampai menutupi
kepalanya. Apa yang membuat Jun Hyun seperti itu? Heehhe… itu karena pada kertas yang dipegang Chun Hee, terdapat
tulisan omelan dari Chun Hee untuknya.
Setelah melakukan rekaman, Jun Hyun membantu Chun Hee dalam
proses pemotretan. Jun Hyun berlari kegirangan
saat menghampiri Chun Hee untuk menunjukkan padanya hasil rekamannya.
“Apa ini benar2 CD-ku? Omo… omo… mengagumkan. Apa benar ini
CD-ku?” ucap Chun Hee kegirangan.
‘Kau sangat senang dengan single album-mu.”ucap Jun Hyun.
“Ini menganggumkan! Apa kau tidak senang tentang hal ini?”
tanya Chun Hee yang kemudian melihat ekspresi kebahagiaan juga pada Jun Hyun.
Soo In masuk ruangan Geun Woo disaat ruangan itu sedang
kosong. Betapa tidak senangnya dia saat dia melihat kaset album Chun Hee diatas
meja kerja Geun Woo.
Tae Song pergi ke restoran pelatih Bang dan menceritakan
permasalahannya dengan Jun Hyun pada pelatih Bang. Setelah mendengar cerita Tae
Song, Pelatih Bang memberi saran padanya kalau apa yang harus dia lakukan sekarang adalah hanya memohon,
memohon dan memohon lagi pada Jun Hyun sampai dia tidak marah lagi.
Tae Song pun akhirnya menyampaikan tujuannya menemui Pelatih
Bang, berhubung Pelatih Bang juga sedang mencari pekerja paruh waktu, “Bisakah
aku bekerja disini. Sehingga aku bisa memohon kepada Jun Hyun setiap kali dia
datang kesini?” pinta Tae Song.
Joo Hee masih begitu penasaran pada Myung Sik, sampai2 dia
mencari tahu dimana rumahnya. Saat akan naik tangga rumah, Joo Hee langsung
mengurungkan niatnya karena dia melihat
Chun Hee dan adiknya keluar dari rumah yang akan didatangi Joo Hee. Joo Hee
bersembunyi di balik tangga agar tak terlihat Chun Hee. Ditengah rasa
penasaran, kenapa Chun Hee bisa keluar dari rumah Myung Sik. Tiba2 ponselnya
berbunyi dan itu adalah telepon dari Direktur Wang yang menyuruhnya untuk tidak masuk ke rumah Myung
Sik karena putrid Choi Myung Sik adalah Choi Chun Hee. Jelas saja Joo Hee
sangat terkejut saat menyadari kalau Chun Hee adalah anak Sung Joo.
Di kamarnya, SOo In sedang bermabuk-mabuk ria sendirian. Joo
Hee masuk dan saat melihat apa yang sedang putrinya lakukan, dia langsung mengambil gelas minumannya.
“Aku tahu kau mengalami hal sulit karena komentar2 itu,
abaikan saja komentar orang2 itu. Kau tidak bisa berhasil sebagai penyanyi jika
kau peduli tentang semua itu.” Ucap Joo Hee kesal.
“Ibu, aku benci Choi Chun Hee.” aku Soo In dan menangis.
“Apa kau menangis? Kau menangis karena dia sekarang?
Sementara aku sedang mendaki sampai ke tempatku hari ini. Aku melihat orang2
yang tak terhitung jumlahnya seperti Choi Chun Hee. Tapi sekarang, aku… Yang
Joo Hee, satu-satunya yang tersisa. Sadarlah, Park Soo In! Jika kau menangis
karena dia, kau tidak bisa bertahan dalam industri ini!” ucap Joo Hee dengan
marah.
Keesokanharinya Joo Hee menemui PD Kim dan meminta
bantuannya. Disisi lain, Chun Hee dan Jun Hyun memasarkan album Chun Hee
sendiri. Eh ternyata mereka tidak sendiri, mereka dibantu juga oleh dua
rentenir yang memang selalu membantu mereka. Chun Hee membagikan albumnya
secara gratis pada orang2.
Ketika melintasi tempat penjualan kaset, Chun Hee melihat
kaset miliknya. Dia begitu senang melihat albumnya sudah dipasarkan. Si penjual
kaset menghampiri dan bertanya apa Chun Hee adalah penyanyi yang ada di kaset.
Dengan senang hati Chun Hee menjawab iya.
Pembeli yang mendengarnya juga langsung menghampiri Chun
Heed an memintanya bernyanyi. “Jika kami suka, kami semua mungkin akan membeli
satu CD.” Semua setuju dengan ide pembeli tersebut, sehingga Chun Hee pun harus
memenuhi permintaan itu.
Chun Hee mulai menyanyi dan tak perlu menunggu waktu lama,
tempat pembuatan kaset itupun langsung ramai pembeli. Mereka semua menyukai
lagu Chun Hee.
Tepat disaat itu, Jun Hyun mendapat telepon dari PD
Kim. Kemudian kita melihat Chun Hee
menemui Joo Hee, karena Joo Hee lah yang merekomendasikan siaran music untuk Chun
Hee. Jadi Chun Hee menemuinya untuk mengucapkan terima kasih.
“berterima kasih? Aku bekerja untuk Shine Star. Itu pekerjaanku.
Yang penting, itu kesempatan baik bagimu, jadi tolong manfaatkan kesempatan
ini. Ingatlah itu tepat waktu karena ini merupakan siaran langsung.” Ucap Joo
Hee sok baik. Euuum…. Tapi mencurigakan ne orang. Sebenarnya apa sih
rencananya.
Choi Chun Hee dibantu Jun Hyun mulai memperkenalkan dirinya dengan
membagi-bagikan kaset rekaman Chun Hee pada artis-artis yang lain. Segala
sesuatu memang tak pernah berjalan mulus, karena Chun Hee harus bertemu lagi
dengan Hyo Yeol. Dasar memang suka menghina dan mencari gara-gara, Hyo Yeol menghina
kaset Chun Hee. Tak mau terjadi masalah karena Chun Hee anak baru, Jun Hyun pun
membawanya pergi. Namun Hyo Yeol memanggil Chun Hee. Sebagai juniornya, Chun Hee pun
tak bisa menolaknya.
Masih belum puas menghina, Hyo Yeol menuangkan kopi miliknya ke
kaset Chun Hee. Bukan hanya dituangkan ke kaset, dia juga sengaja menuangkan
kopi itu ke lantai. Setelah itu dia meminta Chun Hee untuk membersihkannya.
Tak punya pilihan lain, Chun Hee pun mengambil alat pel dan
hendak membersihkan tumpahan kopi itu. Namun Jun Hyun mencegahnya dan menyuruh
Chun Hee mendekat ke tempat acara karena sebentar lagi akan di mulai. Sedangkan
tumpahan kopi itu, dia yang akan membersihkannya. Jun Hyun rela merendahkan harga
dirinya untuk Chun Hee.
Melihat Jun Hyun ikut campur tambah membuat Hyo Yeol merajalela
untuk mengerjai pasangan itu. Dia menyuruh Jun Hyun melap bekas kopi di
sepatunya. Jun Hyun terpancing emosi dan langsung menarik kerah baju Hyo Yeol.
“Jang Jun Hyun-shi” panggil Chun Hee untuk mengingatkan Jun
Hyun agar tidak bertindak ceroboh.
“Kenapa ragu? Pukul saja ku Jang Jun Hyun-shi. Ayo kita
membuatnya menjadi kecelakaan saat siaran langsung. Pukul aku. Pukul aku. Pukul
aku.” Tawar Hyo Yeol yang sengaja memancing emosi Jun Hyun.
Untungnya Jun Hyun tak kehilangan kendali. Dia meredakan
emosinya dan kemudian mengelap sepatu Hyo Yeol. Semua orang yang ada di ruangan itu melihat kasihan pada
jUn Hyun.
Setelah urusan dengan Hyo Yeol selesai, Chun Hee dan Jun Hyun
pergi ke ruang siaran. Bagian Chun Hee akan dimulai dalam waktu 5 menit lagi.
Jun Hyun memegang pundak Chun HEe dan berpesan, “Kau seorang penyanyi… kau akan
menjadi penyanyi. Tidak ada orang yang bisa menyanyi lagumu lebih baik darimu.”
Chun Hee mengangguk mengerti. “PErgilah kesana dan buat kita semua jatuh cinta
untukmu.” Tambah Jun Hyun.
Seseorang memanggil Jun Hyun karena dia adalah manajer Chun
Hee. Karena harus pergi, diapun meninggalkan Chun Hee sendirian. Ditengah
ketegangannya menunggu giliran tampil, Chun Hee mendapat pesan dari seseorang yang mengancamnya.
Orang itu mengancam akan membunuh ayahnya. sebagai bukti agar Chun Hee percaya,
pesan itu juga disertai foto Myung Sik.
“Ayahmu berada di tangan kami. Jika kau tidak datang
sekarang, kau tidak akan melihat ayahmu lagi. Provinsi Kyung Gi, Daerah Ka
Pyung, Pyung Chung Myeon, Dae Geum Li 715-3.”
Chun Hee memperbesar foto ayahnya yang terlihat tampak
belakang. Mengetahui kalau orang yang di foto itu benar2 ayahnya, Chun Hee
langsung berada d tengah kebingungan. Dia bingung antara menyelamatkan ayahnya
atau memilih melakukan siaran yang waktunya tinggal sebentar lagi. Apa yang
akan Chun Hee pilih? Kita saksikan di episode 7…
Bersambung
Sinopsis Trot Lovers episode 7 dari mbak puji