Ibu Da Jung sudah berada di rumah sakit bersama temannya. Dia meyakinkan temannya untuk tidak khawatir karena dia tidak akan mati. Tak lama kemudian perawat keluar dan memanggil Jeon Bok Ja.
Dengan kekuatan penuh, Bong Gi mengejar Hyun Woo dan MD Seo. Ternyata yang meminta Bong Gi datang adalah Jung Gi. Jung Gi mengatakan kalau perusahaannya sedang dalam bahaya dan dia meminta bantuan Bong Gi untuk terus bersama MD Seo sampai akhir.
Bong Gi terus berada di samping MD Seo, sedangkan Hyun Woo sudah terlihat kelelahan dan dia tertinggal di belakang. Stamina Bong Gi tak sebagus MD Seo, dia terjatuh tepat di depan gedung . Namun dia teringat kembali dengan permintaan Jung Gi untuk terus berada di samping MD Seo, jadi Bong Gi pun bangkit kembali dan mengejar MD Seo.
Di garis finish, Bong Gi langsung di bawa ke rumah sakit karena pingsan. Mi Ri begitu khawatir padanya dan terus berusaha membangunkannya. Jung Gi yang sudah terlihat sehat kembali melayani MD Seo, dia membawakan jas MD Seo.
MD Seo bertanya apa Bong Gi baik-baik saja, karena dia rasa Bong Gi sudah agak sedikit berlebihan. Jung Gi menjawab kalau Bong Gi tidak akan apa-apa karena dia adalah pria yang kuat.
“Yah, aku bisa masuk finish dengan waktu yang bagus karena berkompetisi dengannya,” ucap MD Seo dan Jung Gi kemudian meminta MD Seo untuk meluangkan waktu bertemu dengan mereka. Jung Gi juga berjanji akan melakukan apapun yang MD Seo sukai. Tentu saja MD Seo tak menolak dan itu membuat Jung Gi tersenyum senang. Dia merasa usahanya berhasil.
Hyun Woo sendiri masih berada di race, dia berusaha sekuat tenaga untuk sampai ke garis finish. Kita beralih pada Bong Gi yang masih belum sadar, sehingga Mi Ri jadi sangat khawatir.
“Apa yang harus kulakukan? Apa yang harus kulakukan?” ucap Mi Ri sambil terus memijit-mijit tangan dan kaki Bong Gi. Tanpa Mi Ri sadari, ternyata Bong Gi sudah sadarkan diri, namun dia sengaja membiarkan Mi Ri terus mengkhawatirkannya.
Jung Gi muncul dan hendak menghampiri Bong Gi dan Mi Ri. Namun melihat Mi Ri begitu khawatir pada Bong Gi dan Bong Gi yang pura-pura tak sadarkan diri, Jung Gi pun tak jadi menghampiri mereka. Jung Gi pun akhirnya tahu maksud permintaan Bong Gi yang ingin merahasiakan hubungan mereka berdua pada orang-orang di kantor Jung Gi.
Bok Ja sekarang sudah memakai baju pasien dan temannya bertanya apa Bok Ja tidak akan memberitahu pada Da Jung tentang penyakitnya. Bok Ja santai menjawab kalau tak ada pentingnya memberitahu Da Jung, karena Da Jung bukan seorang dokter. Bok Ja hanya pergi menunggu hasil tes kemudian melakukan apapun yang dokter katakan, mau itu perawatan atau operasi.
Teman Bok Ja mengeluh karena Bok Ja dan Da Jung terus saja bersitegang padahal mereka adalah ibu dan anak. Bok Ja lalu menjawab kalau Da Jung bersikap seperti itu karena dia memendam amarah pada Bok Ja saat ayahnya meninggal dan Bok Ja mengerti amarah Da Jung itu. Teman Da Jung menyarankan agar Bok Ja menjelaskan semuanya, karena Da Jung bukanlah anak remaja lagi, dia pasti akan mengerti. Namun Bok Ja tetap pada pendapatnya, Da Jung akan mengetahui semuanya kalau waktunya sudah tepat.
Bok Ja mengajak temannya makan dan saat berjalan menuju kantin mereka berpapasan dengan Jung Gi. Melihat Bok Ja mengenakan pakaian pasien, Jung Gi pun bertanya apa Bok Ja sakit dan Bok Ja terlihat kebingungan menjawab.
Di rumah Da Jung mengawasi Woo Joo belajar sampai Woo Joo merasa capek karena pelajaran yang Da Jung berikan terlalu banyak. Tepat disaat itu Jung Gi pulang dan Woo Joo langsung berlari menghampirinya. Woo Joo senang ayahnya pulang karena dengan begitu dia bisa terbebas dari Da Jung dan tak mengerjakan semua PR nya.
Da Jung bertanya kemana saja Jung Gi pergi, padahal itu adalah hari minggu. Jung Gi terlihat bingung menjawab dan akhirnya keluar kata reuni kelas dari mulutnya. Tak mau di tanya banyak hal lagi oleh Da Jung, Jung Gi lagsung mengabil buku PR Woo Joo dan membawanya masuk ke dalam ruangan mereka.
Tiba-tiba Jung Gi memunculkan kelapanya dari balik tirai dan meledek Da Jung dari belakang. Jung Gi kemudian teringat padapertemuannya Bok Ja dirumah sakit. Saat itu Bok Ja meminta dia untuk tidak memberitahu apa-apa pada Da Jung tentang pertemuan mereka di rumah sakit. Bok Ja hanya beralasan ke rumah sakit karena harus menjalani pemeriksaan rutin.
“Haruskah aku memberitahunya atau tidak?” gumam Jung Gi bingung.
Mi Ri dan Bong Gi sekarang sudah berada di sebuah kedai dan mereka makan bersama sambil menikmati soju. Mi Ri mentraktir Bong Gi banyak makana, karena berkat Bong Gi mereka jadi bisa membuat janji ketemu dengan MD Seo. Tepat disaat itu Hyun Woo menelpon dan dimana Mi Ri sekarang. Mi Ri berbohong dengan mengatakan kalau dia sudah ada di rumah, namun tanpa Mi Ri sadari Hyun Woo melihat dia dan Bong Gi sedang makan bersama. Hyun Woo terlihat sedih melihatnya, apalagi menyadari kalau tadi Mi Ri sudah berbohong.
Bok Ja masuk kamar dengan mengendap-endap, Da Jung langsung bangun dan bertanya kenapa Bok Ja pulang terlambat, apakah Myung Sook ahjumma tidak sehat? Bok Jo pun mengiyakan, dia harus menjaga Myung Sook di rumah sakit karena anak-anaknya sibuk. Jadi kalau Bok Jo tidak ada di rumah, itu berarti dia pergi ke rumah sakit.
“Menjaga teman ibu sih tidak apa-apa, tapi tolong jaga kesehatan ibu juga,” pesan Da Jung dan hendak kembali tidur. Namun dia kembali duduk saat sang ibu memberitahu kalau Yoon Ho menelponnya waktu tahun baru dan mengirimkan daging Hanwoo padanya. Da Jung marah karena ibunya masih saja berhubungan dengan Yoon Ho, padahal Da Jung sudah meminta agar Bok Jo tak menerima telpon dari Yoon Ho. Dengan alasan kalah Yoon Ho adalah mantan menantunya, Bok Jo pun tak bisa mengabaikannya. Bok Jo bahkan mengatakan kalau Yoon Ho masih punya perasaan pada Da Jung dan itu semakin membuat Da Jung tak senang dan terus memberitahu ibunya untuk tidak berhubungan dengan Yoon Ho lagi.
Da Jung kembali membaringkan tubuhnya di tempat tidur dan sang ibu masih terus berbicara. Sang ibu merasa kalau Yoon Ho adalah yang terbaik diantara mantan suami Da Jung yang lain. Tak mau mendengarkan, Da Jung langsung mematikan lampu kamarnya.
Bok Jo masuk ke dalam kamar mandi dan Da Jung langsung menelpon Yoon Ho. Dia meminta Yoon Ho untuk tidak menghubungi ibunya lagi. Saking tidak maunya sang ibu berhubungan dengan Yoon Ho, Da Jung sampai mengancam akan mengakhiri hubungan mereka sebagai teman.
Hyun Woo memberikan alamat tempat MD Seo biasa datangi dan mereka pun berencana untuk menyelesaikan semuanya hari ini. Young Mi mendengar rencana mereka dan bertanya-tanya, bagaimana pengusaha Korea bisa melakukan bisnis tanpa wanita? Dan Jung Gi menjawab kalau semua itu hanya minoritas, namun Manager Shim langsung meralat dengan mengataka kalau tidak ada pria yang menolak wanita. Manager Shim bahkan mengingatkan Young Mi untuk tidak terlalu percaya pada suaminya.
Jung Gi meminta kartu kredit perusahaan untuk menyenangkan MD Seo dan Manager Shim memberikan kartu kredit tanpa batas, jadi dia meminta agar Jung Gi berhasil melakukannya. Tepat disaat itu da Jung muncul dan Jung Gi langsung mengambil kartu kreditnya agar tak terlihat oleh Da Jung. Namun saking gugupnya, Jung Gi sampai menyundul lampu saat berdiri.
Jung Gi dan Presdir Jo sudah berada di tempat janjian. Tempat itu adalah tempat makan yang menyediakan gisaeng. Tak lama kemudian MD Seo muncul dan saat Presdir Jo ingin menyalaminya, MD Seo malah memukul bokong si Gisaeng dan memintanya untuk memanggil teman-temannya.
Mereka kemudian bersenang-senang, bernyanyi bersama para gisaeng lalu mereka minum sampai mabuk.
Di rumah Hyun Woo terlihat lemas, dia teringat pada kebohongan Mi Ri. Dia pun bertanya-tanya kenapa dia jadi galau seperti anak sekolahan, padahal disaat sulit seperti itu, dia tak punya waktu untuk memikirkan soal wanita. Hyun Woo kemudian makan malam dengan menu seadanya. Tepat disaat itu Jung Gi menelpon dan meminta Hyun Woo datang untuk membantu karena Presdir Jo sudah tak sadarkan diri.
MD Seo benar-benar bukan pria yang baik, dia terus membuat Jung Gi minum banyak dan bahkan dia mulai membuka pakaian para gisaeng.
Da Jung pulang dan dia melihat Woo Joo ketiduraan di depan TV yang masih menyala.
Disaat anaknya tidur sendiri, sang ayah sedang menghibur seseorang dengan menggunakan pakaian gisaeng bersama Hyun Woo. Jung Gi dan Hyun Woo sudah tak punya harga diri lagi dibuatnya.
“Apa kami melakukan hal yang benar sekarang?” ucap Jung Gi dalam hati.
Tengah malah Da Jung keluar kamar untuk minum. Dia melihat Jung Gi tidur di sofa dan tiba-tiba berlari ke kamar mandi untuk muntah.
Mi Ri meraci minuman untuk Hyun Woo, itu untuk minuman untuk orang yang baru mabuk berat. Young Mi berkata kalau mereka hanya mendapat banner dengan ukuran 2 x 2 dan itulah hasil kerja keras mereka semalam.
“Tunggu saja,” ucap Hyun Woo dan berlari ke toliet karena akan muntah. Tepat disaat itu, Young Mi mendapat sms dari Da Jung yang memintanya datang ke ruangannya.
Jung Gi sekarang sedang bersama Presdir Jo dan mereka berada di tempat pemandian umum. Mereka bertanya-tanya kapan e-commerce akan menaruh iklan mereka berada di bagian atas. Presdir Jo bertanya apa Jung Gi sudah bicara dengan MD Seo dan jawaban MD Seo adalah dia sengaja tdak menaikkan banner langsung karena takut orang-orang akan curiga.
Presdir Jo merasa tidak sanggup lagi untuk menemui MD Seo dan menghiburnya, jadi untuk urusan menghibur, dia serahkan pada Jung Gi dan Hyun Woo.
Da Jung mengaku pada Young Mi kalau dia tahu tentang rencana Presdir Jo dan yang lain, tapi dia hanya pura-pura tak tahu. Young Mi lalu bertanya apa Da Jung akan tetap membiarkannya padahal cara itu sangat bertentangan dengan prinsipnya. Da Jung menjawab kalau dia melakukan apa yang Young Mi lakukan, hanya diam dan menunggu kesuksesan.
‘Aku hampir bercerai dengan suamiku karena dia melakukan hal seperti itu. Benar-benar menyakitkan melihat mereka seperti itu, ketua,” aku Young Mi dan Da Jung berkata kalau dia sangat yakin Presdir Jo tidak akan sukses melakukan dengan cara itu.
Yong Gab kembali memberikan serum pada gadis unit 701 dengan cuma-cuma lagi karena dia tahu gadis itu tak punya penghasilan. Si gadis lalu berkata kalau dia punya penghasilan, namun Yong Gab tak percaya karena si gadis selalu berada di rumah. Setelah si gadis pergi, Bong Gi muncul dan bertanya apa yang ayahnya berikan lagi pada gadis itu. Tak menjawab pertanyaan Bong Gi, Yong Gab malah balik tanya dengan bertanya apa Jung Gi sedang berkencan dengan seseorang. Yong Gab berpendapat seperti itu karena Jung Gi terus-terusan pulang malam dan ada riasan wanita di pakaiannya. Kalaupun benar Jung Gi berkencan, Yong Gab berharap Jung Gi mempertimbangkan kesehatannya dan tidak banyak minum.
“Ah.. ayah.. aku akan mengurus soal Hyung, jadi jangan khawatir,” janji Bong Gi dan berjalan pergi. Sambil jalan dia menelpon Mi Ri dan ingin menanyakan sesuatu.
Bong Gi sekarang sudah berada di club malam. Di salah satu ruangan, kita melihat Jung Gi dan Hyun Woo yang sudah berpenampilan seperti badut dan menghibur MD Seo. Bong Gi mencari sang kakak di setiap ruangan dan akhirnya dia menemukan keberadaan kakaknya. Melihat apa yang dilakukan Jung Gi, Bong Gi terlihat sedih. Dia akhirnya sadar bagaimana kerja keras Jung Gi untuk mendapatkan uang. Uang yang selama ini dia terima dari Jung Gi.
Bong Gi sedang berada di dapur, saat Da Jung muncul dan bertanya apa Jung Gi kemarin minum-minum lagi. Bong Gi terlihat marah dan berjalan pergi, namun dia tak bisa bersikap diam dan berpura-pura tak tahu. Dia kembali ke dapur dan bertanya pada Da Jung, apa hanya Jung Gi, satu-satunya orang yang bisa menghibur dari Lovely.
“Dia seorang ayah! Dan lagi, dia memiliki toleransi yang rendah pada alkohol dan sistem pernafasannya lemah, jadi dia juga tidak bisa ikut lari maraton!” ucap Bong Gi. “Menyebalkan sekali, aku harus cepat-cepat membeli derek atau semacamnya!”
“Kalau kau memang mengkhawatirkan kakakmu, bisakah kau membantuku?” tanya Da Jung.
Jung Gi tidur di kantor dan Manager Jung meminta kartu kredit perusahaan karena dia sendiri yang akan melakukan penghiburan pada MD Seo.
“Aku yang akan melakukannya kali ini, dan kau lanjutkan seandainya tidak berhasil juga,” ucap Manager Jung dan melihat ke arah Mi Ri. Manager Jung lalu pergi menemui Mi Ri yang sekarang sedang berada di dapur.
Mereka berdua sekarang sudah berada di club malam. Ternyata Manager Jung ingin menggunakan Mi Ri untuk menghibur MD Seo. Sebenarnya, Mi Ri tidak mau tapi dengan iming-iming menjadi pegawai tetap, Mi Ri pun akhirnya mau dibawa untuk bertemu dengan MD Seo.
Berada diantara dua pria hidung belang, benar-benar membuat Mi Ri tak nyaman. Bahkan Manager Jung berani memegang pahanya dan Mi Ri tak bisa berbuat apa-apa untuk menolaknya.
Di kantor, Mi Ri terlihat muram setelah kejadian tadi malam. Melihat itu, Hyun Woo yang tak tahu apa-apa langsung bertanya, “Mi Ri-shi, apa kau pergi ke klub kemarin? Sepertinya kau banyak minum, kau kelihatan lesu. Kau pergi dengan siapa? Seorag pria?”
“Bukan urusanmu,” jawab Mi Ri dan pergi. Dari ruangannya, Da Jung bisa menebak apa yang terjadi. Dia dan Young Mi saling melihat satu sama lain.
Jung Gi mengecek iklan mereka dan tak ada perubahan yang signifikan pada ukuran banner.
“Apa tidak apa-apa terus melakukan hal seperti ini?” ucap Jung Gi dalam hati.
Pulang kerja, Da Jung mendapat telepon dari Yoon Ho yang memberitahu kalau MD Seo punya muka dua. Malam ini, selain melakukan pertemuan dengan Lovely, dia juga punya janji dengan Gold.
Di tempat makan sebelumnya, dimana ada para gisaeng, Jung Gi menghibur MD Seo sendirian. MD Seo lalu berkata kalau dia akan menyelesaikan masalah Banner dalam waktu minggu-minggu ini. Setelah mengatakan itu, MD Seo lalu pergi dengan alasan akan pergi ke kamar mandi.
Jung Gi ditinggal sendirian dan tepat disaat itu Da Jung muncul. Dia menyuruh Jung Gi bangun, tapi bukannya langsung bangun, Jung Gi malah berkata kalau Da Jung itu sangat pemarah dan pantas saja orang-orang memanggilnya nona pemarah. Jung Gi memang sudah setengah mabuk.
“Berhentilah bicara omong kosong dan bangunlah sekarang, ayo kita pulang!” ajak Da Jung namun Jung Gi tidak mau karena dia harus menghibur MD Seo. Da Jung mengingatkan Jung Gi kembali kalau dia sudah melarang Jung Gi melakukan hal-hal seperti itu.
Jung Gi denga nada marah bertanya kenapa Da Jung sangat membenci cara seperti itu, apa Da Jung punya kenangan buruk tentang menghibur atau semacamnya.
“Berapa lama kau akan terus berpedang teguh pada orang itu?” tanya Da Jung dan Jung Gi menjawab dia akan seperti itu sampai berhasil karena hanya itu yang bisa dia lakukan untuk bertahan.
Tak punya pilihan lain lagi, Da Jung pun langsung menyeret Jung Gi dan membawanya masuk ke ruangan dimana MD Seo sedang melakukan pertemuan dengan Direktur Kim.
“Lihatlah baik-baik, ini adalah kebenaran dibalik apa yang kau pegang teguh. Mereka mempermainkanmu, bersikap seolah-olah mereka akan melalukan segalanya untukmu. Tapi kemudian mengambil apa yang bisa mereka dapatkan dari mana saja. Orang-orang ini hanya akan menginjak-injakmu, selama kau memperbolehkannya. Ya, memang benar ini adalah dunia dimana kau harus membungkuk pada orang yang memiliki kekuasaan. Tapi, apa kau tahu siapa yang menjadi dunia seperti itu? nam Jung Gi, yang denga keras kepala terus bergantung pada kekuasaan itu! orang-orang sepertimu membuat dunia menjadi oligarki seperti itu!” ucap Da Jung.
“Mempermainkan kita benarkan? Ok Da Jung, apa kau bahkan punya hak untuk berkata seperti itu? kau tidak bisa pergi sekarang, kau sudah jauh-jauh datang kemari. Bukankah kau adalah “Si penghibur Ok Da Jung?” kenapa tidak kau tuangkan minuman untukku setelah sekian lama?” ucap Direktur Kim dan Jung Gi berusaha menghentikan ucapan Direktur Kim. Namun bukannya berhenti, Direktur Kim malah meneruskan kata-katanya. “Aku rasa kau tidak tahu tentang warna kehidupan masa lalunya, Kepala bagian Nam. Dulu, kau sangat putus asa igin mendapatkan promosi sampai kau minum banyak sekali dan menawarkan tubuhmu pada siapapun yang ingin memilikinya. Benar begitu kan, manajer Ok Da Jung? Bahkan setelah kau menjadi sukses. Kau seharusnya menahan diri sedikit setelah kau menikah. Maka setidaknya, kau tidak akan dimanfaatkan seperti itu. aku merasa kasihan pada Yoon Ho.”
Da Jung terlihat marah dan berbalik. Dia melotot marah pada Direktur Kim dan Direktur Kim tak ada takutnya, dia malah berkata kalau apa yang dia katakan semuanya benar.
“Karena kita terlanjur membicarakan tentang ini sekarang... apa kau belum puas hanya menghancurkan kehidupan satu orang saja? Kenapa kau harus pergi ke Lovely dan membuat lebih banyak orang yang menderita?” ucap Direktur Kim.
“Tutup mulut sialanmu.”
“Kalau bukan karena kau, kepala bagian Nam sudah jadi ketua sekarang dan Presdir Jo akan hidup dengan tenang sebagai perusahaan bawahan. Kau membuat orang-orang yang tadinya baik-baik saja menjadi menderita. Tapi apa yang kau katakan? Hentikah khotbahmu!” teriak Direktur Kim dan memukul meja. “Beraninya kau bersikap seperti itu dihadapanku? Huh?”
“Apa kau tidak dengar aku menyuruhmu untuk menutup mulutmu?” teriak Da Jung.
“Kenapa? Apa kau takut masa lalumu akan terungkap pada bawahanmu? Kau pikir aku tidak punya sesuatu untuk mengancammu saat kau datang padaku dengan foto itu? apa kau ingin tahu siapa sebenarnya orang yang lebih menjijikkan diantara kita berdua?”
‘Silahkan saja!”
“Apa? Kau mau aku melakukannya?”
“Ya, ungkapkan saja semua kotoranmu padaku, dasar kau bajingan!” teriak Da Jung dan tanpa sadar air matanya menetes saking marahnya. Jung Gi sampai terkejut melihatnya. Da Jung memilih pergi dan Direktur Kim kembali berteriak memanggil Da Jung, karena menurutnya mereka belum selesai bicara. Direktur Kim belum meluapkan amarahnya, karena gara-gara Da Jung, dia kena marah oleh Presdir Gold.
Jung Gi mencari Da Jung dan dia menemukan Da Jung sedang menangis di pinggir jalan.
“Apa kau baik-baik saja ketua?” tanya Jung Gi.
“Jangan mendekat, pergilah. Aku ingin... sendirian sekarang,” ucap Da Jung tanpa menoleh dan menangis.
Bersambung ke episode 8