Da Jung menemui Ji Sang dan berkata kalau dialah yang menang. Semua pegawai Lovely memilih Da Jung bukan uang. Jadi, seperti yang sudah Ji Sang janjikan, Ji Sang harus segera pergi dari Lovely. Namun Ji Sang menolak, karena menurutnya semua itu sudah terlambat. Tentu saja hal itu membuat Da Jung kesal dan dia pun berjanji kalau dia akan merusak pesat besar yang akan Ji Sang selenggarakan.
Da Jung memberikan hak merk dagang untuk Pat Pat dan lipstik
99 pada Presdir Jo. Sebenarnya Da Jung sudah bisa menebak tentang apa yang akan
Ji Sang lakukan, jadi sebelum dia mengambil semua milik Lovely, Da Jung pun
diam-diam mengamankan hak merk dagang untuk Pat Pat dan Lisptik 99. Da Jung
juga sengaja membuat Pat Pat menjadi milik Lovely Kosmetik dan lipstik 99 milik
Lovely Chemicals. Tujuan Da Jung membuat kedua produk dengan pemilik berbeda
adalah untuk memberi Ji Sang sedikit obat kejut.
“Orang-orang berpikir bahwa mereka akan mengambil Pat Pat
dan lipstik. Itulah mungkin yang dipikirkan Gold juga, itu sebabnya mereka
investasi pada Seven Vio. Tetapi jika mereka tahu kalau mereka hanya akan dapat
memiliki salah satu produk kita... aku yakin Gold tidak akan hanya duduk diam,”
jelas Da Jung dan Presdir Jo merasa senang karena Lovely tidak akan kehilangan
semua produknya. Namun Da Jung memberitahu untuk tidak terlalu senang dulu,
karena Ji Sang akan menuntut Presdir Jo karena sudah melakukan penipuan.
“Aku mau bilang keadaan mungkin menjadi cukup merepotkan
bagimu,” ucap Da Jung dan Presdir Jo langsung terdiam karena dia nanti harus
pergi ke kantor polisi. Melihat Presdir Jo seperti tak sanggup menghadapi
semuanya, Jung Gi pun menawarkan diri untuk menggantikan. Namun Presdir Jo
menolak, dia dengan yakin mengatakan kalau dia sendiri yang akan melakukannya,
karena dialah Presdir-nya.
Da Jung bersama pegawai Lovely yang lain mengadakan rapat di
luar kantor, agar Manager Yang tidak menguping pembicaraan mereka. Da Jung
kemudian menyuruh mereka untuk mendapatkan buku keuangan rahasia dari L
Partners, agar mereka bisa memotong sumber pendapatan L Partners. Karena Da
Jung sangat takin Direktur Kim berada di balik itu smeua dan mereka harus punya
senjata untuk menekan Direktur Kim.
“Kita harus menghentikan mereka melakukan pertemuan pemegang
saham dengan segala cara. Jika mereka memutuskan membahas masalah pemilihan
selama pertemuan. Itu akan menjadi sulit bagi kita,” ucap Da Jung dan Jung Gi
langsung berjanji akan mendapatkan buku keuangan rahasia dari L Partners. Tepat
disaat itu Manager Yang muncul dan membuat semuanya kaget. Saking kagetnya,
Jung Gi sampai reflek menampar pipi manager Yang.
Informasi tentang
Merk dagang Lovely kosmetik yang tidak terdaftar akhirnya sampai pada Ji Sang
dan dia langsung menanyakannya pada Presdir Jo. Presdir Jo mengaku kalau dia
baru mengetahui hal tersebut dan beralasan kalau bagian administrasi yang
membuat kesalahan. Ji Sang pun menyuruh Presdir Jo untuk mendaftarkan dua merk
tersebut sebelum rapat pemegang saham di laksanakan. Dengan berani Presdir Jo
menjawab kalau dia tidak bisa melakukan apa yang Ji Sang pinta.
“Aku harus menyimpan sesuatu untuk diriku sendiri karena
akan kehilangan perusahaan, bukan begitu?” ucap Presdir Jo dan Ji Sang menebak
kalau kata-kata itu pasti ajaran dari Da Jung. Namun Presdir Jo menjawab kalau
dia adalah seorang Presdir Jo, jadi dia sendirilah yang membuat keputusan.
“Aku mengerti, Presdir... kemudian kita tidak punya pilihan
selain mengurus ini melalui sistem hukum,” ucap JI Sang dan pergi.
Di luar, Ji Sang bertemu dengan Da Jung, dia berkata kalau dia
mempelajari semuanya dari Ji Sang. Masih tak mau mengaku kalah, Ji Sang berkata
kalau cara yang Da Jung ambil sudah salah. Menurut Ji Sang, Da Jung sedang
memegang pedang bermata dua. Namun Da Jung tak gentar sedikitpun, dia siap
menumpahkan darah jika hal itu memang harus dilakukan.
“Untukmu, ini adalah permainan uang. Tapi bagi kami, ini
adalah hidup dan mati. Pertempuran antara yang menlancarkan uang dibandingkan
dengan mengorbankan hidup mereka. Yang mana yang akan muncul sebagai pemenang,
aku bertanya-tanya?” ucap Da Jung.
“Kau tidak bisa melawan dengan putus asa. Kau melawab dengan
kekuatan murni.”
“Kau berpikir begitu?”
“Kita akan segera mengetahui,” ucap Ji Sang dan pergi. Da
Jung kemudian memberi kode pada Jung Gi agar memulai operasi mereka, operasi
untuk mencari buku keuangan rahasia.
Di kantornya, Direktur Kim sangat senang karena harga saham
Seven Vio meroket naik. Tepat disaat itu, Ji Sang menelpon dan memberitahukan
apa yang terjadi. Ji Sang pun berjanji akan mengurus semuanya dan Direktur Kim
hanya harus menunggu sedikit lebih lama untuk mendapatkan hak milik Pat Pat dan
lipstik 99.
“Jika M & A gagal, kami dapat menuntutmu dengan tuduhan
penipuan investasi,” ucap Direktur Kim dan Ji Sang merasa kecewa mendengarnya. Karena kalau mereka
berdua memang berada di perahu yang sama, maka mereka harus mendayung
bersama-sama. Jika Direktur Kim tak berniat mendayung bersama-sama maka
Direktur Kim harus diam saja.
Ji sang menutup teleponnya dan Direktur Kim langsung
bertanya-tanya, apa Ji Sang membuat buku keuangan rahasia atau tidak.
Manager Dang menjelaskan kalau merekalah yang akan
menanggung kerugian paling banyak jika semuanya hancur. Untuk menangani masalah
itu, Ji Sang pun ingin agar mereka mengurus Presdir Jo telebih dahulu.
Manager Yang mulai bercuap-cuap lagi dengan mengatakan kalau
apa yang semua pegawai Lovely percuma. Menyembunyikan hak merk dagang dari Ji
Sang hanya akan merugikan diri mereka sendiri. Dia bahkan mengatakan kalau Jung
Gi bodoh, karena menolak menjadi karyawan Gold.
Young Mi kemudian berkomentar kalau Manager Yang harusnya
mengkhawatirkan dirinya sendiri. Dia harus memikirkan rencana cadangan. “Kami tidak akan ke Gold dan kau juga telah ditinggalkan
untuk mati," tambah Young Mi. Hyun Woo dan Jung Gi memberitahu Manager Yang kalau Ji Sang dan Direktur Kim bukanlah orang yang akan membantu orang lain. Mereka akan membuang orang yang sudah tak digunakan lagi.
Young Mi kembali mengingatkan Manager Yang kalau dialah yang seharusnya menilai situasinya dengan benar. Young Mi bahkan mengejek Manager Yang bodoh karena belum menyadari semuanya padahal dia sudah lama bekerja dibidangnya. Merasa tersudut dan tak bisa berkata-kata lagi, Manager Yang memilih pergi.
Setelah Manager Yang pergi, Jung Gi dan kawan-kawan langsung berkumpul. Jung Gi bertanya dimana kira-kira buku keuangan rahasia milik L Parteners. Sebelum mencari keberadaan buku keuangan, Jung Gi menyarankan agar mereka mencari tahu lebih dulu bentuk buku keuangan tersebut.
Tepat disaat itu Manager Dang lewat dan berjalan keluar. Melihat Manager Dang, Jung Gi dan kawan-kawan langsung membubarkan diri dan berpura-pura sedang mengerjakan sesuatu.
Di luar kantor, Mananger Yang menelpon Direktur Kim untuk bertanya apa yang harus dia lakukan sekarang. Takut Ji Sang melakukan sesuatu yang merugikannya, Direktur Kim pun menyuruh Manager Yang untuk mencuri buku keuangan rahasia tersebut, karena hanya dengan mengambil buku itulah, satu-satunya cara untuk Manager Yang bertahan,
Mi Ri dan Young Mi mengajak staf dari Manager Umum keluar dengan alasan mencoba lipstik 99. Setelah Mi Ri dan Young Mi berhasil membawa mereka keluar, Jung Gi dan Hyun Woo langsung masuk dan mencari buku keuangan rahasia. Namun mereka tidak menemukan buku keuangan rahasia, mereka hanya menemukan buku keuangan biasa.
Karena ditugaskan oleh Direktur Kim untuk mencari buku keuangan rahasia, Manager Yang pun diam-diam pergi ke ruang Manager Umum dan disana dia bertemu dengan Jung Gi dan Hyun Woo. Mereka bertiga sama-sama terkejut. Jung Gi beralasan kalau mereka ada di tempat itu, karena permintaan dari manager umum untuk mengganti kursi dan bersih-bersih. Sambil membawa tempat sampah, Hyun Woo mengajak Jung Gi keluar dari ruangan itu dan meninggalkan Manager Yang sendiri.
Di luar ruangan, Hyun Woo dan Jung Gi yakin kalau buku keuangan rahasia itu tidak disimpan oleh Manager Dang di ruangannya. Mereka kemudian berpikir dan akhirnya menarik kesimpulan, bahwa buku rahasia itu pasti berada di dalam koper yang selalu manager Dang bawa kemana-mana.
Tepat disaat itu Manager Dang muncul dan mata Jung Gi langsung tertuju pada koper milik Manager Dang. Manager Dang kemudian memberitahu Jung Gi dan Hyun Woo kalau Ji Sang akan melaporkan Presdir Jo pada polisi atas penipuan pada merk dagang.
Mananger Dang masuk ke ruangannya dan disana dia melihat Manager Yang sedang mengobrak-abrik mejanya. Tepat disaat itu Mananger Yang sudah menemukan buku keuangan yang Jung Gi temukan tadi, dia terlihat senang karena mengira buku itu adalah buku rahasia. Namun rasa senang itu langsung berubah menjadi ekspresi shock saat melihat Manager Dang sedang menangkap basah dirinya. Saking shock-nya, Manager Yang sampai menjatuhkan buku yang dia pegang.
Young Mi dan Mi Ri masih sibuk memperlihatkan lipstik 99 pada pegawai dari manager umum. Ketika Young Mi melihat Jung Gi dan Hyun Woo, diapun langsung keluar untuk menemui mereka. Mereka bertiga sangat yakin kalau buku keuangan rahasia itu ada di koper milik Manager Dang, namun mereka belum menemukan cara untuk mengambilnya, sebab koper itu tak pernah di lepaskan oleh Manager Dang.
Manager Dang kemudian melaporkan apa yang sudah Manager Yang lakukan dan dia menebak kalau semua itu pasti perintah dari Direktur Kim. Ji Sang pun memerintah Manager Dang untuk menjaga buku keuangan itu baik-baik, karena mereka bisa menghancurkan Direktur Kim dengan buku itu. Selain itu, Ji Sang juga menyuruh Manager Dang untuk mencabut beberapa saham di Seven Vio dan jangan sampai Direktur Kim mendapatkan semuanya.
Ingin memastikan apakah buku keuangan rahasia itu ada di dalam koper manager Dang, Jung Gi pun sengaja menabraknya sehingga membuat koper jatuh dan membuatnya terbuka. Tebakan Jung Gi dan kawan-kawan benar, buku keuangan rahasia itu benar-benar berada di dalam koper tersebut.
Di kantorya, Presdir Jo shock karena dia mendapat telepon dari kantor polisi dan diminta datang untuk dilakukan pemeriksaan. Keesokanharinya, Jung Gi mengantar Presdir Jo ke kantor polisi. Presdir Jo terlihat ragu untuk masuk dan dia juga terlihat sangat ketakutan.
Di luar kantor polisi, Jung Gi dengan setia menunggui dan Presdir Jo baru keluar kantor polisi pada malam hari. Agar Presdir Jo tidak kembali lagi ke kantor polisi, Jung Gi pun membelikan tahu untuknya. Namun saat ditanya bagaimana dengan proses pemeriksaan, dengan sedih Presdir Jo menjawab kalau polisi meminta dia untuk datang kembali besok.
Presdir Jo pun semakin merasa hancur karena dia tak mempunyai tempat pulang, sebab dia sudah di usir dari rumah oleh istrinya. Namun Jung Gi masih tetap mengantarkan Presdir Jo ke tempat tinggalnya sekarang. Ternyata selama seminggu ini, Presdir Jo sudah tinggal di sebuah kamar kecil dengan kondisi yang sangat berantakan. Tak nyaman berada di kamar itu, Jung Gi pun pamit pulang. Sebenarnya Presdir Jo tak mau ditinggal sendiri, tapi setelah mendengar janji Jung Gi yang akan menjemputnya besok, Presdir Jo pun mengizinkannya pulang.
Manager Dang memberitahu Ji Sang kalau Presdir Jo banyak mengelak saat melakukan pemeriksaan di kantor polisi dan sepertinya Presdir Jo tidak akan menyerah begitu saja. Mendengar itu, Ji Sang pun teringat pada kata-kata Da Jung yang berkata kalau dia akan menghancurkan pesta yang sedang Ji Sang siapkan. Ji Sang kemudian meminta Manager Dang untuk terus menekan Presdir Jo dan sisianya dia sendiri yang akan mengurusnya.
Besoknya, Jung Gi kembali mengantar Presdir Jo ke kantor polisi. Walaupun dengan ekspresi takut dan lemas, Presdir Jo pun mau tidak mau harus masuk ke kantor polisi dan melakukan pemeriksaan lagi. Seperti kemarin, Presdir Jo baru keluar dari kantor polisi pada malam hari dan Jung Gi kembali memberikan tahu padanya.
Keesokanharinya, Jung Gi lagi-lagi mengantarkan Presdir Jo ke kantor polisi dan proses pemeriksaan baru selesai pada malam hari. Berbeda dengan malam sebelumnya, kali ini Presdir Jo melempar tahu yang Jung Gi berikan, karena Presdir Jo benar-benar merasa marah dan menanggap tahu itu tidak membawa efek apapun, sebab besok dia masih harus kembali ke kantor polisi. Presdir Jo menangis dan Jung Gi pun memeluknya untuk saling menguatkan.
Jung Gi masuk kantor dengan mendumel. Dia sangat marah atas apa yang sudah Ji Sang lakukan pada Presdir Jo. Namun langkahnya langsung terhenti saat melihat Ji Sang ada di ruangan Da Jung. Ji Sang meminta Da Jung berhenti dan menyingkir, sebab apa yang Da Jung lakukan sama seperti yang Da Jung lakukan pada Presdir Oh dan itu membuat presdir Oh frustasi sampai bunuh diri. Namun Da Jung membantah dengan mengatakan kalau Presdir Oh bunuh diri karena Ji Sang sendiri.
Ji Sang kembali meminta Da Jung untuk meyakinkan Presdir Jo untuk berhenti dan menyelesaikan masalah merk dagang, karena dengan begitu Ji Sang akan mengakhiri tuntutannya.
"Meskipun dia berusaha bertahan, tidak ada yang berubah bagi kami tapi kelihatannya ini masalah yang cukup besar bagi kalian. Kau terlihat sangat berusaha," ucap Da Jung yang dengan yakin berkata kalau Presdir Jo tidak akan menyerah, jadi Ji Sang harus membatalkan rapat pemegang saham. Dengan marah, Ji Sang berkata kalau dia bisa dengan mudah menghancurkan Lovely kalau dia mau. Da Jung membenarkan, karena tak ada yang bisa Ji Sang andalkan lagi selain uang dan Ji Sang jadi sangat marah ketika dia menyadari kalau uangnya akan hilang. Ji Sang semakin emosi mendengarnya dan langsung mencengkram tangan Da Jung.
"Berhentilah bersikap angkuh dan menyingkirlah diam-diam. Kalau tidak, akan ada yang mati lagi. Kalau itu benar terjadi, apa yang akan kau lakukan?" ancam Ji Sang. Jung Gi yang masih berada di luar terlihat panik mendengarnya. Ji Sang dan Da Jung saling tatap dengan tatapan tajam.
Sedangkan Presdir Jo terlihat lelah dan membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur. Dia memikirkan pemeriksaan yang akan dia hadapi lagi besok.
Jung Gi membuat kopi dan memasukkan bubuk cinnamon. Ketika dia melihat Da Jung, dia langsung memberika kopi tersebut pada Da Jung. Mereka berdua kemudian duduk bersama dan membahas tentang Ji Sang. Jung Gi meminta agar Da Jung menyerahkan urusan Ji Sang padanya, jadi Da Jung tidak perlu menghadapinya sendiri. Da Jung terlihat bingung mendengar permintaan Jung Gi dan Jung Gipun akhirnya memberitahu kalau dia sudah tahu mengenai kasus Tava Tech dan hubungan mereka berdua.
"CEO Lee memang datang kemari untuk alasan uang tapi sudah jelas kalau dia juga berniat menyiksamu. Aku yakin kau cukup sibuk dengan urusan pekerjaan, jadi untuk menghadapi hal seperti ini juga membuatku merasa prihatin padamu," ucap Jung Gi yang kemudian menjelaskan kalau dia mengatakan semua itu sebagai bawahan Da Jung. "Jangan goyah hanya karena urusan emosional dan fokuslah terhadap upaya menyelamatkan perusahaan. Aku akan mengurus hal menyebalkan itu untukmu," tambah Jung Gi.
Da Jung kemudian berkomentar kalau hidup seperti Jung Gi pasti sangat melelahkan. Dia harus bersikap ramah dan baik pada semua orang dan tak mampu mengatakan pada siapapun atas semua perjuangan yang sudah dia lakukan sendiri. Da Jung mengaku kalau dia juga kasihan pada Jung Gi karena sibuk dengan urusan pekerjaan, jadi dia tak mau menambah beban Jung Gi dengan urusan pribadinya.
"Jangan mencemaskan CEO Lee, akulah yang akan menghadapinya sampai akhir. Pikirkan saja tentang semua tugas yang diberikan padamu," ucap Da Jung dan hendal kembali keruangannya. Namun sebelum pergi, dia berterima kasih atas kopi yang Jung Gi buatkan.
Tanpa keduanya sadari, Ji Sang melihat mereka berdua. Dia melihat Da Jung masuk ke dalam ruangannya dan dari luar Jung Gi terus melihat kearah Da Jung sambil tersenyum.
Keesokan harinya, Yong Gab membangun kan semua anggota keluarganya untuk sarapan pagi bersama, karena pagi itu mereka punya banyak makanan untuk sarapan. Dan pada semuanya, Yong Gab mengaku kalau temannyalah yang sudah memasak semua makanan itu untuk mereka. Akhirnya Yong Gab mengaku kalau dia sekarang punya pacar, mengetahui hal tersebut, Bong Gi dan Woo Joo memujinya sebagai pria yang paling terampil pada wanita, dibanding mereka bertiga.
Bersambung ke part 2
Mi Ri dan Young Mi mengajak staf dari Manager Umum keluar dengan alasan mencoba lipstik 99. Setelah Mi Ri dan Young Mi berhasil membawa mereka keluar, Jung Gi dan Hyun Woo langsung masuk dan mencari buku keuangan rahasia. Namun mereka tidak menemukan buku keuangan rahasia, mereka hanya menemukan buku keuangan biasa.
Karena ditugaskan oleh Direktur Kim untuk mencari buku keuangan rahasia, Manager Yang pun diam-diam pergi ke ruang Manager Umum dan disana dia bertemu dengan Jung Gi dan Hyun Woo. Mereka bertiga sama-sama terkejut. Jung Gi beralasan kalau mereka ada di tempat itu, karena permintaan dari manager umum untuk mengganti kursi dan bersih-bersih. Sambil membawa tempat sampah, Hyun Woo mengajak Jung Gi keluar dari ruangan itu dan meninggalkan Manager Yang sendiri.
Di luar ruangan, Hyun Woo dan Jung Gi yakin kalau buku keuangan rahasia itu tidak disimpan oleh Manager Dang di ruangannya. Mereka kemudian berpikir dan akhirnya menarik kesimpulan, bahwa buku rahasia itu pasti berada di dalam koper yang selalu manager Dang bawa kemana-mana.
Tepat disaat itu Manager Dang muncul dan mata Jung Gi langsung tertuju pada koper milik Manager Dang. Manager Dang kemudian memberitahu Jung Gi dan Hyun Woo kalau Ji Sang akan melaporkan Presdir Jo pada polisi atas penipuan pada merk dagang.
Mananger Dang masuk ke ruangannya dan disana dia melihat Manager Yang sedang mengobrak-abrik mejanya. Tepat disaat itu Mananger Yang sudah menemukan buku keuangan yang Jung Gi temukan tadi, dia terlihat senang karena mengira buku itu adalah buku rahasia. Namun rasa senang itu langsung berubah menjadi ekspresi shock saat melihat Manager Dang sedang menangkap basah dirinya. Saking shock-nya, Manager Yang sampai menjatuhkan buku yang dia pegang.
Young Mi dan Mi Ri masih sibuk memperlihatkan lipstik 99 pada pegawai dari manager umum. Ketika Young Mi melihat Jung Gi dan Hyun Woo, diapun langsung keluar untuk menemui mereka. Mereka bertiga sangat yakin kalau buku keuangan rahasia itu ada di koper milik Manager Dang, namun mereka belum menemukan cara untuk mengambilnya, sebab koper itu tak pernah di lepaskan oleh Manager Dang.
Manager Dang kemudian melaporkan apa yang sudah Manager Yang lakukan dan dia menebak kalau semua itu pasti perintah dari Direktur Kim. Ji Sang pun memerintah Manager Dang untuk menjaga buku keuangan itu baik-baik, karena mereka bisa menghancurkan Direktur Kim dengan buku itu. Selain itu, Ji Sang juga menyuruh Manager Dang untuk mencabut beberapa saham di Seven Vio dan jangan sampai Direktur Kim mendapatkan semuanya.
Ingin memastikan apakah buku keuangan rahasia itu ada di dalam koper manager Dang, Jung Gi pun sengaja menabraknya sehingga membuat koper jatuh dan membuatnya terbuka. Tebakan Jung Gi dan kawan-kawan benar, buku keuangan rahasia itu benar-benar berada di dalam koper tersebut.
Di kantorya, Presdir Jo shock karena dia mendapat telepon dari kantor polisi dan diminta datang untuk dilakukan pemeriksaan. Keesokanharinya, Jung Gi mengantar Presdir Jo ke kantor polisi. Presdir Jo terlihat ragu untuk masuk dan dia juga terlihat sangat ketakutan.
Di luar kantor polisi, Jung Gi dengan setia menunggui dan Presdir Jo baru keluar kantor polisi pada malam hari. Agar Presdir Jo tidak kembali lagi ke kantor polisi, Jung Gi pun membelikan tahu untuknya. Namun saat ditanya bagaimana dengan proses pemeriksaan, dengan sedih Presdir Jo menjawab kalau polisi meminta dia untuk datang kembali besok.
Presdir Jo pun semakin merasa hancur karena dia tak mempunyai tempat pulang, sebab dia sudah di usir dari rumah oleh istrinya. Namun Jung Gi masih tetap mengantarkan Presdir Jo ke tempat tinggalnya sekarang. Ternyata selama seminggu ini, Presdir Jo sudah tinggal di sebuah kamar kecil dengan kondisi yang sangat berantakan. Tak nyaman berada di kamar itu, Jung Gi pun pamit pulang. Sebenarnya Presdir Jo tak mau ditinggal sendiri, tapi setelah mendengar janji Jung Gi yang akan menjemputnya besok, Presdir Jo pun mengizinkannya pulang.
Manager Dang memberitahu Ji Sang kalau Presdir Jo banyak mengelak saat melakukan pemeriksaan di kantor polisi dan sepertinya Presdir Jo tidak akan menyerah begitu saja. Mendengar itu, Ji Sang pun teringat pada kata-kata Da Jung yang berkata kalau dia akan menghancurkan pesta yang sedang Ji Sang siapkan. Ji Sang kemudian meminta Manager Dang untuk terus menekan Presdir Jo dan sisianya dia sendiri yang akan mengurusnya.
Besoknya, Jung Gi kembali mengantar Presdir Jo ke kantor polisi. Walaupun dengan ekspresi takut dan lemas, Presdir Jo pun mau tidak mau harus masuk ke kantor polisi dan melakukan pemeriksaan lagi. Seperti kemarin, Presdir Jo baru keluar dari kantor polisi pada malam hari dan Jung Gi kembali memberikan tahu padanya.
Keesokanharinya, Jung Gi lagi-lagi mengantarkan Presdir Jo ke kantor polisi dan proses pemeriksaan baru selesai pada malam hari. Berbeda dengan malam sebelumnya, kali ini Presdir Jo melempar tahu yang Jung Gi berikan, karena Presdir Jo benar-benar merasa marah dan menanggap tahu itu tidak membawa efek apapun, sebab besok dia masih harus kembali ke kantor polisi. Presdir Jo menangis dan Jung Gi pun memeluknya untuk saling menguatkan.
Jung Gi masuk kantor dengan mendumel. Dia sangat marah atas apa yang sudah Ji Sang lakukan pada Presdir Jo. Namun langkahnya langsung terhenti saat melihat Ji Sang ada di ruangan Da Jung. Ji Sang meminta Da Jung berhenti dan menyingkir, sebab apa yang Da Jung lakukan sama seperti yang Da Jung lakukan pada Presdir Oh dan itu membuat presdir Oh frustasi sampai bunuh diri. Namun Da Jung membantah dengan mengatakan kalau Presdir Oh bunuh diri karena Ji Sang sendiri.
Ji Sang kembali meminta Da Jung untuk meyakinkan Presdir Jo untuk berhenti dan menyelesaikan masalah merk dagang, karena dengan begitu Ji Sang akan mengakhiri tuntutannya.
"Meskipun dia berusaha bertahan, tidak ada yang berubah bagi kami tapi kelihatannya ini masalah yang cukup besar bagi kalian. Kau terlihat sangat berusaha," ucap Da Jung yang dengan yakin berkata kalau Presdir Jo tidak akan menyerah, jadi Ji Sang harus membatalkan rapat pemegang saham. Dengan marah, Ji Sang berkata kalau dia bisa dengan mudah menghancurkan Lovely kalau dia mau. Da Jung membenarkan, karena tak ada yang bisa Ji Sang andalkan lagi selain uang dan Ji Sang jadi sangat marah ketika dia menyadari kalau uangnya akan hilang. Ji Sang semakin emosi mendengarnya dan langsung mencengkram tangan Da Jung.
"Berhentilah bersikap angkuh dan menyingkirlah diam-diam. Kalau tidak, akan ada yang mati lagi. Kalau itu benar terjadi, apa yang akan kau lakukan?" ancam Ji Sang. Jung Gi yang masih berada di luar terlihat panik mendengarnya. Ji Sang dan Da Jung saling tatap dengan tatapan tajam.
Sedangkan Presdir Jo terlihat lelah dan membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur. Dia memikirkan pemeriksaan yang akan dia hadapi lagi besok.
Jung Gi membuat kopi dan memasukkan bubuk cinnamon. Ketika dia melihat Da Jung, dia langsung memberika kopi tersebut pada Da Jung. Mereka berdua kemudian duduk bersama dan membahas tentang Ji Sang. Jung Gi meminta agar Da Jung menyerahkan urusan Ji Sang padanya, jadi Da Jung tidak perlu menghadapinya sendiri. Da Jung terlihat bingung mendengar permintaan Jung Gi dan Jung Gipun akhirnya memberitahu kalau dia sudah tahu mengenai kasus Tava Tech dan hubungan mereka berdua.
"CEO Lee memang datang kemari untuk alasan uang tapi sudah jelas kalau dia juga berniat menyiksamu. Aku yakin kau cukup sibuk dengan urusan pekerjaan, jadi untuk menghadapi hal seperti ini juga membuatku merasa prihatin padamu," ucap Jung Gi yang kemudian menjelaskan kalau dia mengatakan semua itu sebagai bawahan Da Jung. "Jangan goyah hanya karena urusan emosional dan fokuslah terhadap upaya menyelamatkan perusahaan. Aku akan mengurus hal menyebalkan itu untukmu," tambah Jung Gi.
Da Jung kemudian berkomentar kalau hidup seperti Jung Gi pasti sangat melelahkan. Dia harus bersikap ramah dan baik pada semua orang dan tak mampu mengatakan pada siapapun atas semua perjuangan yang sudah dia lakukan sendiri. Da Jung mengaku kalau dia juga kasihan pada Jung Gi karena sibuk dengan urusan pekerjaan, jadi dia tak mau menambah beban Jung Gi dengan urusan pribadinya.
"Jangan mencemaskan CEO Lee, akulah yang akan menghadapinya sampai akhir. Pikirkan saja tentang semua tugas yang diberikan padamu," ucap Da Jung dan hendal kembali keruangannya. Namun sebelum pergi, dia berterima kasih atas kopi yang Jung Gi buatkan.
Tanpa keduanya sadari, Ji Sang melihat mereka berdua. Dia melihat Da Jung masuk ke dalam ruangannya dan dari luar Jung Gi terus melihat kearah Da Jung sambil tersenyum.
Keesokan harinya, Yong Gab membangun kan semua anggota keluarganya untuk sarapan pagi bersama, karena pagi itu mereka punya banyak makanan untuk sarapan. Dan pada semuanya, Yong Gab mengaku kalau temannyalah yang sudah memasak semua makanan itu untuk mereka. Akhirnya Yong Gab mengaku kalau dia sekarang punya pacar, mengetahui hal tersebut, Bong Gi dan Woo Joo memujinya sebagai pria yang paling terampil pada wanita, dibanding mereka bertiga.
Bersambung ke part 2