logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Episode 31

Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Episode 31. Tadinya episode ini mau dibuat jadi dua bagian karena aku nulisnya lumayan banyak,  tapi nanggung.... hehehheh. Di episode 31 ini, kita akan melihat kematian tragis Kim Bum, eh salah... Tae Do. Selain itu, kita juga akan melihat P Gwang Hae akhirnya ditunjuk langsung oleh raja untuk menduduki posisi Putra Mahkota, tapi tugas pertama dia sebagai putra mahkota sangatlah berat yaitu memimpin perang melawan Jepang.


Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Episode 31


Jung Yi dibawa dengan tandu oleh anak buah Kenzo. P Gwang Hae memeriksa seluruh kota untuk mencari Jung Yi. Tae Do mendatangi Hwa Ryung untuk bertanya kemana Kenzo membawa Jung Yi, namun sayang  Hwa Ryung tidak memberitahunya. 


Dipenjara Kang Chun berharap Jung Yi untuk tetap hidup karena dia ingin mendengar dari Jung Yi sendiri kalau Jung Yi benar-benar anak Yeon Ok dan anaknya. 

Tae Do membuntuti anak buah Hwa Ryung yang akan menemui Kenzo. Anak buah Hwa Ryung menemui Kenzo untuk memberitahunya kalau perahu yang sudah mereka siapkan tidak dapat diberangkatkan karena semua dermaga diblokir. 


Nekad, Tae Do langsung menyerang Kenzo dan anak buahnya untuk menyelamatkan Jung Yi. Mendengar keributan diluar, Jung Yi yang masih berada di dalam tandu langsung keluar. Tae Do berhasil mengalahkan anak buah Kenzo dan membawa Jung Yi pergi, namun sebelum Tae Do pergi, Kenzo sempat melempar sebuah senjata ninja ke dada Tae Do. ( duuuh.. maaf aku lupa nama senjata itu apaan... itu kayak yang sering dipakai oleh ninja hatori... hehehh )


Jung Yi dan Tae Do bersembunyi disebuah gubuk kosong. Tae Do luka parah akibat senjata itu, untungnya Jung YI menemuka tanah liat putih untuk menghentikan pendarahan Tae Do. Tae Do memberi tahu Jung Yi kalau Kang Chun sekarang ada dipenjara untuk membayar kejahatannya yang sudah menjual Jung Yi.

Kenzo mengerahkan anak buahnya untuk mencari Jung Yi dan Tae Do. P Gwang Hae sampai ditempat Kenzo semua berada, namun sayaang P Gwang Hae terlambat, dia hanya mendapati tandu kosong yang sebelumnya di tempati Jung Yi. 





Kenzo menemukan tempat persembunyian Tae Do dan Jung Yi. Tidak ada pilihan lain, Tae Do harus menghadapi mereka sendirian dengan kondisi tubuh terluka dan menyuruh Jung Yi melarikan diri. Dikeroyok dengan tubuh terluka, Tae Do kalah, setelah mendapat beberapa sabetan dari anak buah Kenzo, dia juga harus menerima tusukan dari Kenzo. (hiks.... gak tega rasanya liat Kim Bum digituin......)

Saat Kenzo akan menebas Tae Do yang sudah tidak berdaya, P Gwang Hae datang untuk menghentikannya. Jung Yi yang terus berlari untuk melarikan diri, menghentikan langkahnya. Dia kembali untuk melihat Tae Do.



P Gwang Hae menghampiri Tae Do dan memintanya bertahan. Tae Do yang merasa hidupnya sudah tidak lama lagi langsung meraih tangan P Gwang Hae, “Yang Mulia.... saya titip Jung Yi....”



Orang yang sedang mereka bicarakan muncul. Tae Do meraih tangan Jung Yi dan menaruhnya ke dadanya.



“Orang yang selalu membuat detak jantung ini sampai sekarang..... hanya kau... Jung-ah.....” Tae Do menghembuskan nafas terakhir setelah mengatakan itu semua.  Tae Do meninggal dipelukan Jung Yi. 




Bukan hanya Jung Yi yang terpukul dengan kepergian Tae Do, keluarga Tae Do juga sangat shock mengetahui semua itu, tapi mereka mengerti dan tidak menyalahkan Jung Yi. Yang tidak tahu malu dengan  menyalahkan kematian Tae Do pada Jung Yi adalah Hwa Ryung. Padahal kalau Hwa Ryung  mau berpikir secara logika, karena dia lah Tae Do mati. 

Berbeda dengan Jung Yi, dia menyalahkan kematian Tae Do pada Kang chun. Karena Kang Chun, Eul Dam dan Tae Do mati. 


Jung Yi bertemu dengan Kang Chun. Kang Chun merasa lega melihatnya selamat. Namun perasaan lega Kang Chu tidak dibalas dengan baik oleh Jung Yi karena perasaan benci Jung Yi pada Kang Chun yang awalnya berkurang jadi tumbuh kembali karena kematian Tae Do. 

“Ada satu pertanyaanku padamu... apa kau benar-benar putri Yeon Ok? Darimana kau mendengar kalau kau adalah putri Yeon Ok? Apa Eul Dam yang memberitahumu?” tanya Kang Chun.

“Dengan mulut itu! jangan panggil nama ayahku!” teriak Jung Yi penuh amarah. “Aku mendengarnya dari ayahku lagi dan lagi. ibuku melahirkanku di tungku, dan dengan nafas terakhirnya dia menyelamatkan aku dan ayahku! Pada saat itu, fakta kalau  dia akan dibunuh  oleh Ma Poong. Aku mendengarnya langsung dari MA Poong. Bagaimana ibuku melahirkanku? Bagaimana garis keturunanmu bisa terikat dengan Yeon Ok?!”

“Yeon Ok sangat menghargaiku sebagai seorang guru. Aku juga sangat menghargai Yeon Ok” jawab Kang Chun, namun Jung Yi tidak percaya dengan apa yang Kang Chun katakan. 


“Karena kau.... ibuku meninggal... ayahku meninggal..... kakakku Tae Do yang sangat kupercaya dan berharga untukku juga meninggal... aku tidak bisa mengampuni dosa apapun yang kau lakukan. Tapi masalahnya.... yang paling tidak bisa aku maafkan... bahwa kau adalah ayahku...” ucap Jung Yi dan pergi, namun langkahnya  terhenti saat mendengar Kang Chun memanggil namanya.

“Yoo Jung... jangan katakan apa-apa pada Yook Do. Aku mohon padamu.” Pinta Kang Chun tanpa melihat ke arah Jung Yi. Mendengar itu Jung Yi menghela nafas, walaupun dia benci pada Kang Chun, hatinya  tetap terasa sakit setiap Kang Chun hanya ingin melindungi dan menganggap Yook Do. 

P Gwang Hae menghampiri Jung Yi dan menanyakan apakah Jung Yi masih mau menunda hukuman untuk Kang Chun. Dengan pastii dan yakin Jung Yi berkata kalau dia mau Kang Chun menerima hukuman atas semua kejahatannya. P Gwang Hae lalu bertanya apakah Yook Do tahu kalau Jung Yi dan dia adalah saudara. Jung Yi menjawab kalau garis keturunan Lee Kang Chun hanyalah Yook Do dan ayah Jung Yi hanya Yoo Eul Dam. 

Jung Yi bertemu dengan Yook Do di depan gerbang penjara. Sama seperti Hwa Ryung, Yook DO juga menyalahkan Jung Yi atas semua yang terjadi. 


Yook Do menemui Kang Chun dan berjanji padanya kalau dia akan membalas dendam pada Jung Yi. Betapa terkejutnya Yook Do saat mendengar Kang Chun melarangnya. Kang Chun menyuruh Yook Do untuk tidak melakukan apa-apa. 


Yook Do pergi ke tempat Hwa Ryung dan melihat Hwa Ryung yang sedang melakukan upacara kematian untuk Tae Do. Yook Do juga harus menerima kenyataan kalau selama ini Hwa Ryung tidak mencintainya, karena yang Hwa Ryung cintai hanyalah Tae Do.

Setelah Yook Do pergi, Kenzo datang dan meminta bantuan pada Hwa Ryung. Tapi karena Kenzo adalah orang yang membunuh Tae Do, Hwa ryung tidak mau lagi membantunya. 


Hwa Ryung menemui Ratu untuk meneruskan bisnis mereka. Dia memberikan semua uang perusahaannya untuk Ratu dengan imbalan Ratu mau memberinya izin untuk berdagang di daerah asing. Ratu pun dengan senang hati menerima kesepakatan itu.

Jung Yi berada diruangannya. Dia masih berdiam diri merenungi semua yang terjadi padanya. Tiba-tiba 2 wanita pekerja rendah datang membawa tanah liat mereka yang sudah di uleni. Mereka mengeluh karena Jung Yi beberapa hari ini menghilang, dan tanah lihat yang sudah mereka uleni hampir mengering. Mendapat teguran dari mereka, Jung Yi sadar kalau dia sekarang adalah seorang ahli keramik yang harus memutar rodanya dan membuat keramik. 



Jung Yi menghela nafas dan menenangkan dirinya. Setelah merasa cukup tenang, Jung Yi mengambil satu bola tanah liat dan membuatnya menjadi sebuah guci. Kali ini Jung Yi tidak membuat guci yang polos, dia mengukir guci tersebut, dia membuat ukiran seperti yang Kang chun biasa buat. 

Sebelum memperlihatkan guci buatannya itu pada Raja, Jung Yi memperlihatkannya terlebih dulu pada Kang Chun. Kang Chun mengamati hasil ukiran Jung Yi dan berkata, “bagaimana bisa... kau... benar-benar garis keturunanku.”

Jung Yi tidak menanggapi kata-kata Kang chun, dia malah membahas tentang janji yang sudah dua buat saat dia masih kecil, “sekarang.... minta maaflah pada ayahku.”

Kang Chun tidak menuruti permintaan  Jung Yi, dia malah meminta Jung Yi untuk memanggilkan P Gwang Hae. Jung Yi kecewa dan pergi.


P Gwang Hae datang. Pada P Gwang Hae, Kang Chun mengatakan kalau dia mau mengakui semua kejahatannya. Mendengar itu tidak membuat P Gwang Hae senang, karena Kang Chun melakukan itu semua untuk Yook Do bukan untuk Jung Yi. Dia bahkan memohon pada P Gwang Hae untuk mengizinkan Yook Do menjadi ahli keramik lagi. 


P Gwang Hae membawa guci buatan Jung Yi pada Raja, tentu saja Raja sangat senang melihat guci yang terlihat mewah dan indah itu. 

“Keindahan ukiran dari  Lee Kang Chun dan nuansa alami dari  Yoo Eul Dam menjadi satu. Aku cukup terkejut dengan karya ini.” Komentar Raja saat melihat guci buatan Jung Yi. Raja dapat melihat ada Kang Chun dan Eul Dam di karya Jung Yi padahal raja tidak tahu kalau Kang Chun adalah ayah biologis Jung Yi. 



P Gwang Hae menemui  Jung Yi dan menyampaikan pujian dari raja, dia juga mengatakan kalau raja dapat melihat ada Kang Chun dan Eul Dam di guci buatan Jung Yi. Selain itu P Gwang Hae juga memberitahu Jung Yi kalau malam ini adalah malam terakhir untuk Kang Chun karena besok dia akan dieksekusi. 

Belum sempat Jung Yi mengatakan apa-apa, pengawal P Gwang Hae datang dan memberitahu P Gwang Hae kalau Jepang mulai menyerang dan raja menyuruh P Gwang Hae kembali ke istana. 


Raja melakukan pertemuan. Penasehat Yi melaporkan semua yang terjadi kalau Jepang sudah mulai menyerang Joseon. Raja shock dan bertanya-tanya kenapa Jepang harus menyerang saat dia masih menjadi raja. ( hadeeeeuuuh ne Raja.... gak mau susah.. gak mau berjuang... maunya ngerasain yang enak-enak aja jadi Raja)


Raja kebingungan, tidak punya pertahanan lagi, Raja pun memutuskan untuk meninggalkan istana. Semua menteri termasuk P Gwang Hae meminta Raja tetap bertahan dan memimpin perang. Tapi Raja yang takut ditangkap tidak mau mengambil resiko itu, dia tetap pada keputusannya untuk meninggalkan istana. 


Ratu mulai mengemasi barang-barangnya, dia akan ikut bersama Raja. Mengetahui akan pergi dari istana P Shin Seong terlihat putus asa, dia bertanya-tanya apakah dia sanggup bertahan dengan tubuh lemahnya jika berada jauh dari istana. 


Penasehat Yi melakukan rapat dengan menteri yang lainnya. Dia mengusulkan agar mereka meminta Raja menunjuk Putra Mahkota, untuk antisipasi jika terjadi sesuatu pada Raja. Semua menteri setuju dan akan beranjak dari duduk mereka. Namun Penasehat Yi menahan mereka dengan mengatakan kalau mereka harus membuat kesepatakan dulu, siapa kira-kira yang pantas memegang posisi Putra Mahkota. Dia menyarankan untuk mengajukan P Shin Seong, mendengar itu salah satu menteri bertanya, “apa kau menyarankan P Shin Seong yang lemah dan sakit pada masa krisis ini?”

Penasehat Yi tidak bisa berkata apa-apa lagi, diapun mengatakan kalau mereka harus mematuhi apapun kehendak Raja. 

Pertemua di adakan lagi. Sebagai juru bicara Penasehat Yi meminta Raja untuk menunjuk Putra Mahkota sebelum raja meninggalkan istana dan Penasehat Yi juga mengatakan kalau raja sendiri yang harus menunjuknya. 


Raja duduk disinggasananya, “dia adalah orang yang selalu belajar... yang memiliki kearifan yang baik sepanjang waktu... dan memiliki karakter yang bijaksana dan baik. Gwang Hae lah yang aku ingin tunjuk sebagai Putra Mahkota negara ini.”


Secara resmi Raja menunjuk P Gwang Hae sebagai putra mahkota, kali ini Penasehat Yi  dan P Im Hae tidak membantah dengan keputusan raja. Karena P Gwang Hae lah yang cocok untuk diangkat menjadi putra mahkota dalam kondisi seperti ini. 



P Gwang Hae sudah berganti kostum, dia memakai baju yang biasa putra mahkota pakai di drama-drama lain, hehhe. Raja menghampirinya, raja mengeluh, raja sedang pusing karena surat yang dia kirim pada Ming tidak mendapat balasan. Raja pun berencana untuk pergi ke Ming dan meminta bantuan secara langsung, sementara dia pergi, dia ingin P Gwang Hae menggantikannya mengurus Joseon. 

(baru jadi Putra Mahkota, dah di kasih tugas yang berat... kasian P Gwang Hae.)


P Gwang Hae mengutus pengawalnya untuk menjemput Jung Yi dan membawanya ke tempat yang lebih aman, namun Jung Yi menolak dengan alasan dia ingin tetap berada di Bun Won bersama yang lain. Jung Yi hanya mengirim pesan terima kasihnya pada P Gwang Hae yang sekarang sudah menjadi Putra Mahkota.

Dalam hati Jung Yi berkata, “Yang Mulia..... jaga kesehatanmu.... dimanapun kau berada.... aku selalu berdoa untuk keselamatanmu...”


P Gwang Hae diberitahu pengawalnya kalau Jung Yi tidak ingin pergi dari Bun Won. Sambil melihat mangkuk pemberian Jung Yi, P Gwang Hae bertkata, “setelah aku berangkat ke tempat perang..... tidak ada cara untuk kita mengetahui, apakah masing-masing dari kira masih hidup. Jung-ah.... hati-hatilah.”

Berita tentang rencana raja untuk meninggalkan istana sudah menyebar kemana-mana. Bahkan penjara sudah tidak dijaga lagi, semua pidana membebaskan diri termasuk Kang Chun. 



Dia bertemu dengan Yook Do dan bertanya apa yang terjadi. Yook Do menjawab kalau akan terjadi perang dan semua orang sedang berusaha menyelamatkan dirinya sendiri-sendiri termasuk Raja. 

Di tempatnya, Hwa Ryung sedang kebingungan. Bagaimana tidak, dia sudah memberikan semua uangnya pada ratu dan sekarang dia mendengar kabar kalau Ratu sudah pergi dari istana. 


Kang Chun menemui Kenzo dan meminta pertolongan. Kang Chun ingin Kenzo membantunya agar dia dan Yook Do bisa lari ke Jepang. Kenzo mau melakukannya dengan syarat Kang Chun dapat membawa Jung Yi padanya. 


Kenzo berkata kalau dia akan meminjamkan beberapa tentaranya pada Kang Chun dan mengambil ahi Bun Won. Tugas Kang Chun hanya memastikan tidak ada satupun ahli keramik yang keluar dari Bun Won khususnya Jung Yi, sampai Kenzo  selesai berperang.  Dengan iming-iming akan diberi hidup nyaman setelah perang, Kang Chun pun setuju. 

Weeeuw.... nambah lagi kejahatan kang Chun, dia sudah menjadi pengkhianat negaranya sendiri. 

Di Bun Won semua ahli tembikar sedang panik, saat mengetahui kalau jepang ingin membawa mereka ke Jepang. 

Prajurit Jepang memasuki Bun Won. Yook DO berusaha memberitahu ayahnya kalau apa yang dia lakukan salah. 



“kita berdua sudah hampir mati, jadi apa yang kau takuti lagii sekarang.” Ucap Kang Chun. 

Kakek Moon mengumpulkan semua pekerja Bun Won, dia mengumumkan kalau mulai hari ini dia akan menutup Bun Won, dan semua pekerja Bun Won diperbolahkan kembali ke rumahnya masing-masing. 

“Ketika perang berakhir, kita harus bertahan hidup dan bertemu lagi disini.” Tambah Kang Chun. 

Belum sempat semua orang-orang Bun Won pergi, prajurit Jepang masuk dan mengepung mereka. Yang lebih mengejutkan mereka adalah Kang Chun datang bersama prajurit Jepang. 


Tanpa ragu-ragu dan malu sedikitpun, kang Chun mengumumkan, “sekarang aku mengambil alih Bun Won... Tentara Jepang sudah mengepung Bun Won.... Saat ini tidak ada yang bisa meninggalkan Bun Won.”

“Apa kau sekarang mau menyerahkan Bun Won pada Jepang?” tanya kakek Moon.


Jung Yi maju dan berkata kalau semua itu tidak boleh terjadi, “berhentilah berbuat kejahatan lagi.”

Bersambung

Sinopsis Goddess of Fire, Jung Yi Episode 32

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

7 komentar

sepertinya sifat p im hae diturunkan dr raja dehh,, jelas bapaknya...
kalo p gwang hae pasti dari ibunya hehhehe
semangat !! (o)

Balas

uwih senangnya baca sinopsisnya maju terus semangat!q baru tau m lilik tu tingal di palembang ya.adikq be kerja di pelabuhan palembang.ya kalo ada kesempatan ke palembang siapa tau bisa ketemu.eh siapa tau

Balas

semagat mbak

Balas

mb. lilik q dah bolak balik ttg seri ter akhrinya
tak ttgu terus & gak lupa mau bilang tx bgt
by debry

Balas

Ditunggu episode selanjutnyaa, semangattt :D

Balas

Tlg y mbak episode terakhir nya gmn cerita nya abis ny ku nontn DVD Dr episode 30,31,32 ngk bs buka hikhikhik rusak gt padhal aq nantikcerita nya

Balas

Tq mba bwt sinopsisnya :))
btw, di tunggu yaa eps 32-nya... penasaran nih...
semangat :)

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger