logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Golden Rainbow Episode 15 Part 2

Sinopsis Golden Rainbow Episode 15 Part 2. Pada part sebelumnya diceritakan Young Hye terlepas dari tuntutan dan dibebaskan. Tentu saja Young Hye  dapat bebas dengan bantuan Presdir Park.Walaupun begitu Baek Won dan Do Young tidak ingin menyerah untuk mengungkap persengkokolan Young Hye dan Jin Ki.

Sinopsis Golden Rainbow Episode 15 Part 2 !!!!


Baek Won dan Young Hye bicara berdua di sebuah restoran. Young Hye langsung bertanya bagaimana Young Won bisa hilang. Tapi Baek Won tidak ingin menjawab pertanyaan Young Hye, karena dia mengajak Young Hye bicara hanya untuk membahas masalah tentang kasus penyelundupan. Baek Won bertanya apakah uang yang digunakan untuk penyelundupan adalah uang  yang Young Hye curi dari Presdir Park ( Beruang kutub ). Young Hye mengiyakan, dia juga mengakaui kalau dia sudah melakukan suatu dosa yang tak terampuni pada Baek Won dan Han Joo. Baek Won langsung berkata kalau Young Hye seharusnya juga mendapatkan hukuman.


Young Hye bertanya apa yang diinginkan Baek Won? Jika Baek Won ingin Young Hye berlutut dan memohon ampunan Han Joo, dia bersedia melakukannya berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Tapi Baek Won tidak butuh permohonan maaf Young Hye yang seperti itu, dia ingin Young Hye mengakui semua kesalahannya didepan media masa agar semua orang tahu kalau Han Joo tidak bersalah.



Mendengar permintaan Baek Won yang begitu berat, tentu saja Young Hye tidak bisa melakukannya. Baek Won pun berjanji kalau dia akan berusaha sekuat tenaga untuk mengungkap kejahatan Young Hye, sehingga tidak akan ada korban lagi seperti ayahnya.



Jin Ki menemui Han Joo dan memberitahunya tentang apa yang sudah Baek Won lakukan pada Young Hye.


Young Hye pulang dengan lemas. Ha Bin langsung bertanya apa yang Baek Won katakan padanya. Young Hye hanya diam saja. Ha Bin pun meminta ibunya terus menguatkan hatinya untuk tidak menemui Baek Won lagi dan tidak merasa bersalah atas semua yang terjadi dimasa lalu. Ha Bin juga menyuruh Young Hye istirahat, namun Young Hye menolak karena dia harus langsung berangkat kerja.



Ha Bin mendapat telepon dari Tae Young yang memintanya bertemu. Ha Bin pun langsung menemui Tae Young di kantornya. Tae Young yang sudah terpikat dengan kecantikan Ha Bin langsung menawarinya untuk bekerja padanya denga n gaji 2x lipat dari perusahaan yang memperkerjakannya sekarang. Tentu saja Ha Bin langsung menerimanya karena memang itulah tujuannya mendekati Tae Young, untuk bisa berada disampingnya dan menjadi orang kepercayaannya.


Do Young dan Baek Won berada di tempat penjual kue yang sama saat Baek Won mengikuti Do Young. Mereka masih membahas tentang penyelidikan kejahatan PT Pinjaman Dunia. Karena masih ada waktu satu bulan dari sidang, Do Young berkata kalau mereka tidak perlu buru-buru.

“Bukankah itu enak?” tanya Do Young pada Baek Won yang sedang asik makan kue. “aku mencari tempat ini melalui internet hanya untukmu,” tambah Do Young.


“Jangan bohong ! aku menemukan tempat ini ketika aku membututimu waktu itu.” bantah Baek Won.

“Itulah maksudku. Aku makan kue tak enak disana agar kau bisa makan ini.” Ucap Do Young sambil menunjuk tempat penjual kue yang dia beli waktu itu.

“Jadi waktu itu kau sudah tahu kalau aku sedang membuntutimu?”

“Apakah kau menikmati filmnya? Aku sudah berusaha memilih film sesuai seleramu.” Tambah Do Young.

“K...kau, apa sih maumu?”



“Jika kau ingin menghilangkan jarak....” jawab Do Young dan terus mendekatkan wajahnya ke wajah Baek Won. Baek Won yang tak ingin terlihat salah tingkah langsung mengangkat tangannya untuk memukul Do Young, namun Do Young bisa dengan cepat menangkap tangan Baek Won.


“Aku suka reaksi tubuhmu sebelum bicara, tapi daripada kepalan tanganmu bagaimana kalau bibirmu?” goda Do Young dan masih mendekatkan wajahnya pada wajah Baek Won. Tak mau terus digoda seperti itu oleh Do Young apalagi di tempat umum, Baek Won langsung membenturkan kepalanya ke kepala Do Young. Tepat disaat Do Young sedang mengaduh kesakitan, dia mendapat telepon dari atasanya yang langsung membuatnya terkejut.



Sepertinya masalah serius, Do Young langsung menemui atasnya di kantor. Dan ternyata yang membuat Do Young terkejut adalah kabar kalau dia dipindahkan ke departemen urusan kriminal asing. Do Young bertanya dengan sedikit emosi kenapa dia bisa dipindahkan, atasanya menjawab kalau dia sendiri juga tidak tahu, dia menyuruh Do Young menanyakannya sendiri pada Kepala Kejaksaan. Diperlakukan seperti itu membuat Do Young sadar kalau Departemen Kejaksaan tidak menginginkan dirinya meneruskan kasus yang sedang dia selidiki.



Jin Ki masuk kantornya dan terkejut melihat Do Young sudah duduk di kursinya. Do young menyindir ayahnya yang bisa mengontrol Petinggi Kejaksaan. Dengan emosi Do Young berkata kalau dia tidak akan melupakan kata-kata yang pernah ayahnya bilang dulu.

“Bertindak seperti anak anjing dan tunjukkan cakarmu ketika kau tumbuh. Ini belum berakhir, aku kalah sekali ini. Tapi aku tidak akan menyerah.”


Kita dialihkan pada Jae Soo yang menemui Man Won. Melihat Jae Soo yang sudah keluar dari penjara, Man Won langsung minta maaf karena dia belum sempat menjenguk Jae Soo di penjara. Jae Soo yang tahu kalau Man Won senang dia penjara sehingga dia bisa berhenti dari pekerjaannya langsung mengingatkan Man Won, kalau Man Won ingin berhenti, Man Won  harus membayar ganti rugi sebesar 1 miliyar won. Jae Soo juga mengancam Man Won, kalau sampai Man Won bersembunyi darinya, dia akan melaporkan semua kejahatan Man Won pada polisi.


Man Won yang ingin bisa keluar dari pekerjaan hitam itu langsung teringat pada tawaran Tae Young yang akan memberinya imbalan jika dia mau bekerja sama.


Baek Won pulang dan langsung diajak bicara oleh Han Joo. Dia bertanya apakah Baek Won menjadi polisi benar-benar karena dirinya. Baek Won membenarkannya, dia juga berkata kalau sampai sekarang dia tidak bisa memaafkan Young Hye atas apa yang sudah dia lakukan di masa lalu.

“Baek Won, kau harus menghentikan itu.” pinta Han Joo tepat disaat Man Won datang dan mendengar pembicaraan mereka.


“Kenapa?” tanya Baek Won.

“Tuduhan kepadaku itu tidak salah. Apapun alasannya, aku telah melakukan kejahatan. Dan aku telah dihukum untuk itu. Jadi, jangan libatkan orang lain.” Jawab Han Joo.

Mendengar ayahnya yang masih terus membela Young Hye, membuat Baek Won bertanya apakah ayahnya masih mempunyai perasaannya pada Young Hye. Han Joo tak bisa menjawab, dengan emosi Baek Won bertanya, “Apakah dia lebih penting daripada kami?”


Man Won yang sedari tadi diam langsung ikut bicara dan meminta Baek Won menghentikan kata-katanya. Tapi Baek Won tidak mau menghentikan kata-katanya, dia terus berkata kalau Han Joo benar-benar perduli pada anak-anaknya, seharusnya dia membela diri. Han Joo benar-benar tak bisa menjawab, dia hanya diam saja.

Man Won berusaha menghentikan Baek Won yang terus mendesak Han Joo menjawab. Tapi Baek Won tidak memperdulikan Man Won, “Aku tahu hatimu hancur setelah Il Won meninggal. Ayah... aku tahu kau ingin menyerah. Tapi.... jika kau benar-benar mencintai kami, kau seharusnya tidak membuat keputusan itu. siapa wanita itu bagimu? Siapa dia hingga kau tega meninggalkan kami sendirian?” teriak Baek Won.

“Aku bilang berhenti!” teriak Man Won. “Dia melakukan itu bukan karena dia,” tambah Man Won.

“Man Won,” panggil Han Joo yang berusaha menghentikan Man Won mengatakan yang sebenarnya pada Baek Won.

“Itu karena aku. Ayah menyelundupkan barang karena aku.” Ucap Man Won.


“Apa?”


Man Won langsung menarik Baek Won keluar dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada 14 tahun yang lalu. Han Joo terpaksa melakukan penyelundupan untuk melindungi Man Won yang dijebak oleh Kwang Do. Saat itu Kwang Do  mengancam Han Joo akan menyerahkan video Man Won yang memukuli orang pada polisi. Sedangkan untuk urusan utang Young Hye, Man Won berkata kalau itu hanya salah satu alasannya.


Man Won menambahkan kalau Han Joo menyuruhnya untuk tidak boleh menjalani hidup seperti dia, Baek Won benar-benar shock. Dengan menangis, dia memukuli Man Won, “Bagaimana bisa kau melakukan itu? Kau seharusnya mengungkapkan kebenaran. Kau sama saja dengan wanita itu. Kau harusnya dihukum atas apa yang kau lakukan. Kenapa ayah yang harus menanggung semua kesalahannya? Dari semua orang, kau… bagaimana kau bisa melakukan itu pada ayah?”

“Aku ingin melakukannya, aku ingin mengungkapkan semua kebenaran dan masuk penjara. Tapi ayah menghentikan aku. Jika aku masuk penjara, kau pasti harus mengurus keluarga. Aku memikirkan hal itu ratusan kali dan aku tak punya pilihan. Aku tidak bisa membiarkan kau membawa beban itu.” Jawab Man Won.


Baek Won tak bisa berkata-kata lagi. Dia menangis dan terduduk lemas. Man Won langsung melepas jaketnya dan memberikannya pada Baek Won.


“Maafkan aku, BAek Won. Maafkan aku…..” ucap Man Won.



Han Jo sudah berada di kamar Baek Won, dia memandangi foto Il Won dan Young Won. Dia juga teringat semua kata-kata Baek Won yang mempertanyakan seberapa pentingnya Young Hye bagi Han Joo.


Mengingat tentang Young Hye, Han Joo pun jadi teringat pada surat-surat yang Young Hye kirimkan untuknya saat masih berada di dalam penjara. Dari semua surat-surat itu belum ada satupun yang dibaca Han Joo. Penasaran, Han Joo pun membuka satu surat terakhir yang ditulis Young Hye untuknya.

Han Joo oppa… ini adalah suratku yang ke 12. Aku mengerti kau tak ingin menemuiku. Aku sudah menghancurkan hdiupmu…. Dan aku membenci diriku sendiri karena sudah menjalani hidup tanpa malu-malu. Kau mengatakan kepadaku untuk menjalani hidup yang paling indah dan terang ketika aku lulus dari perguruan tinggi.”


Dikamarnya, Young Hye juga sedang merindukan Han joo. Dia terus melihat foto dirinya dan Han Joo.



Jika aku bisa memutar kembali waktu, aku berharap aku bisa kembali. Maafkan aku mengatakannya sekarang, tapi aku tahu bahwa waktu itu kau memiliki perasaan padaku. Jika seandainya, kau menyatakan perasaanmu padaku waktu itu, kita mungkin telah menjalani hidup bahagia dengan bayi kita sekarang. Mengapa bukan aku yang duluan menyatakan isi hatiku? Aku tahu kau tak bisa menyatakannya karena situasimu waktu itu. Begitu banyak hal yang kusesali sekarang. Tapi kita sudah terlalu jauh untuk mengubahnya kembali. Aku akan segera ke Jepang. Aku mungkin tak bisa hdiup dengan cara yang kau inginkan. Mungkin saat ini aku tak bisa menjadi wanitamu. Takdirku telah diputuskan. Maafkan aku, Han Joo oppa… aku…. Sangat mencintaimu…jika ada kehidupan lain… aku ingin hidup sebagai wanitamu. Jagalah kesehatanmu…. Han Joo… oppa.”

Han Joo menutup surat itu dengan parasaan sedih, dia berniat membuka satu surat lagi, namun Baek Won muncul, jadi Han Joo mengurungkannya dan langsung menyimpannya.


“Ayah.. kenapa kua hidup seperti itu? Seluruh hidupmu kau isi dengan mengkhawatirkan orang lain. Kenapa kau tidak bisa mengurus hidupmu sendiri? Kau sangat bodoh! Aku benci ayah…” ucap Baek Won sedih.

“Maafkan aku… tapi inilah aku…” jawab Han Joo.

“Ayah…”


“Aku tahu bagaimana perasaanmu, aku sangat menyesal… tapi mari kita lupakan saja. Aku juga akan melupakan masa lalu. Mari kita menguburnya dalam hati kita, Baek Won.” Pinta Han Joo.



“Ayaaaaah,” panggil Baek Won dan langsung memeluknya.



Restoran Eok Jo tutup, dia benar-benar bangkrut karena tak ada seorang pelangganpun yang mau makan di restorannya. Saat sedang mengemasi barang-barang, Se Ryun datang dan marah-marah dengan membawa surat tagihan pinjaman dan surat peringatan untuk melelang apartemen mereka. Se Ryun bertanya bagaimana mereka akan menjalani hidup dalam cuaca dingin tanpa sebuah rumah.

Soo Pyo datang dan mengatakan pada Se Ryun kalau Eok Jo sudah membeli sebuah rumah untuk mereka tinggali. Se Ryun senang mendengarnya, namun saat dia bertanya dimana tempat itu, Eok Jo dan Soo Pyo ragu memberitahunya.


“Incheon” jawab Eok Jo dan langsung menunduk, menghindari kemarahan Se Ryun. Mendengar nama Incheon, Se Ryun benar-benar marah dan tidak terima karena dia dulunya mau pindah dari Busan karena akan tinggal di Seoul, tapi sekarang mereka harus pindah ke Incheon.




Namun walaupun menolak pindah, Se Ryun tetap ikut ke rumah baru mereka. Melihat rumah itu kecil dan kumuh tambah membuat Se Ryun uring-uringan. Eok Jo berusaha menenangkan Se Ryun dengan merayunya, tapi tidak mempan, karena dia semakin marah, sampai-sampai Eok Jo di dorong sampai terjatuh.

Se Ryuun keluar gedung dengan masih terus mengomel namun dia tiba-tiba terdiam dan melihat Eok Jo dengan tatapan lebih marah. Siapa yang Se Ryun lihat? Dia adalah Han Joo dan Shib Won.


Se Ryun bertanya apa Han Joo lah alas an Eok Jo mengajak pndah ke Incheon. Tidak mengiyakannya, Eok Jo malah berakting seolah-olah dia baru tahu kalau Han Joo tinggal didaerah itu. Tapi tentu saja Se Ryun, Han Joo dan Shib Won tidak percaya dengan acting Eok Jo.


“Bagaimana kau tahu kami tinggal disini?” tanya Han Joo.  Eok Jo tidak mau menjawabnya di depan Se Ryun, jadi dia menarik Han Joo untuk bicara berdua. Soo Pyo yang baru melihat Shib Won dewasa, langsung menyuukai kecantikannya.


Eok Jo menceritakan pada Han Joo kalau restorannya bangkrut jadi mereka harus pindah. Dan alasannya pindah didekat rumah Han Joo karena dia ingin berada dekat dengan Han Joo lagi. Han Joo terlihat tak perduli, pertanyaannya sama dengan pertanyaan sebelumnya, bagaimana Eok Jo tahu dia tinggal di tempat itu.

Eok Jo menjawab kalau dia bertanya pada orang-orang dimana pemilik warung rainbow tinggal. dan rumah sebelah Han Joo kebetulan di jual, “ ini adalah takdir kita, “ucap Eok Jo dengan semangat.


“Kenapa kau begitu berisik, aku tidak bisa hidup disini, tembak saja aku!” potong Se Ryun dengan kesal dan pergi.


“Kita adalah tetangga sekarang,” ucap Soo Pyo dengan begitu semangat. “Kau bisa memanggilku Soo Pyo oppa seperti sebelumnya.” Tambahnya pada Shib Won.


Shib Won menghela nafas, “keluargamu tidak punya rasa malu, aku harus mengakui betapa memalukannya keluargamu.” Jawab Shib Won.


Kita dialihkan pada Ha Bin yang sedang bersiap-siap pergi. Young Hye masuk dan bertanya kenapa Ha Bin bekerja pada Golden Fishery sebagai penasehat hukum mereka. Ha Bin menjawab kalau dia ingin membantu Young Hye untuk mengambil Golden Fishery.

“Aku bertemu Tae Young, aku memanipulasi dia dan mendapatkan sahamnya.”

“Aku sudah menyuruhmu menjauh dari bisnis ini. Mengapa kau malah mencoba melibatkan diri?”

“Berapa lama lagi kau akan menunggu? Selama 14 tahun, Golden Fishery belum beranjak satu inci pun, dan aku tidak percaya pada Seo Jin Ki.”

“Hentikan, ini berbahaya. Ini tidak semudah yang kau pikirkan. Untuk mendapatkan saham yang cukup untuk membeli Golden Fishery.”

“Jangan khawatir, siapa lagi yang ingin memiliki Golden Fishery sebanyak yang kau inginkan? Kakek? Semua yang harus kulakukan adalah mendapatkan uang dari orang tua itu. Percayalah, bu.” Ucap Ha Bin dan Young Hye hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat ambisi Ha Bin yang lebih besar daripada dirinya.





Jae Soo menemui Presdir Park dan belutut padanya. Dengan marahnya, Presdir Park mendorong Jae Soo dengan kakinya. Presdir Park sangat marah pada Jae Soo karena tidak bisa mengontrol bisnisnya sehingga Young Hye terseret dalam masalah. Presdir Park pun mengancam Jae Soo, kalau Young Hye tersangkut masalah lagi dan itu karena Jae Soo, Presdir Park sendiri yang akan membunuh Jae Soo. Sebagai hukuman, Presdir Park menarik semua bisnis yang diberikannya pada Jae Soo dan hanya membiarkan Jae Soo mengelola klub malam. Jae Soo berusaha mengatakan kalau hukuman Presdir Park terlalu berat, bukannya mendapat keringanan, Jae Soo malah mendapat pukulan dari Presdir Park.


Keluar dari kamar rawat Presdir Park, Jae Soo langsung  mengerutu dan menyalahakan semua yang terjadi padanya karena Baek Won.


Jae Soo pergi ke kantor Man Won untuk mencari Man Won. Namun sayang Man Won sedang tidak ada ditempat, bahkan ponsel-nya pun tak aktif. Itu membuat Jae Soo tambah kesal karena setiap dia membutuhkan Man Won, dia tidak pernah ada ditempat.


Dimana Man Won? Ternyata dia sedang menemui Kwang Do bersama Tae Young. Tae Young mengatakan pada Kwang Do kalau Man Won akan ikut bergabung dengan bisnis yang mereka lakukan. Walaupun terkejut, Kwang Do tak bisa menolaknya.


Do Young sedang makan bersama Baek Won, dia memberitahu BaekWon kalau mulai sekarang Do Young dipindahkan ke departemen urusan kriminal asing yang mengurus bea cukai, imigrasi dan lansekap pesisir.
“Seorang yang berkuasa menjauhkan aku dari kasus ini.” Tambah Do Young.

“Kau juga gagal...” ucap Baek Won sedih.


“Tapi jangan khawatir, aku jaksa pahlawan, aku tidak pernah menyerah. Aku akan menangkap Yoon Young Hye dan juga beruang kutub.”

“Do Young, kau tak perlu mengejar mereka lagi.”

“mengapa tidak? Kau begitu terobsesi menangkap mereka.”


“Aku tidak ingin menangkapnya lagi.” jawab Baek Won dengan ekspresi sedih. “Aku ingin pergi melihat pantai. Aku merasa sesak nafas,” tambah Baek Won.

Mendengar Baek Won ingin pergi ke pantai, Do Young pun langsung mengajaknya pergi ke pantai. Sambil menatap laut yang luas, DO Young berkata kalau setiap melihat pantai, dia selalu teringat  pada masa lalu.


“Sashimi dari ikan peternakanmu dulu begitu lezat. Dan kau juga.. begitu seksi dengan pakaian renangmu.”

“Hei, waktu itu aku baru berusia 15 tahun. Apa yangkau bayangkan?”

“Haei, maksudku pakaian renangmu yang seksi. Kau sih tidak seksi sama sekali.” Ledek Do Young dan hanya dibalas dengan senyuman oleh Baek Won.

“Bukankah menernak ikan adalah hobimu? Kau menyukainya.”ucap Do Young.


“Aku tahu....  Menjalani hidup, tidak mudah dikontrol.” Jawab Baek Won.


Man Won pulang kekantornya dan anak buahnya langsung mengatakan kalau Kim Jae Soo mencarinya untuk membunuh seseorang, karena Man Won tidak ada di tempat, jadinya Jae Soo memanggil kelompok geng yang lain. Man Won bertanya siapa yang ingin Jae Soo bunuh. Anak buahnya menjawab kalau orang yang ingin dibunuh Jae Soo adalah seorang polisi yang bernama Baek Won.


Mendengar kalau Baek Won yang akan dibunuh oleh Jae Soo, Man Won langsung mengendarai mobilnya untuk mencari Baek Won. Dia menelpon Baek Won dan bertanya Baek Won sedang berada dimana.

“Aku di Eul Wang...”


“Eul Wang dimana?” tanya Man Won. Belum sempat Baek Won menjawabnya, ponsel Man Won keburu mati karena habis batre.



Merasa ada sesuatu yang tidak beres karena Man Won tiba-tiba menelponnya seperti itu, Baek Won pun mengajak Do Young pulang. Saat menuju ke mobil tiba-tiba sekelompok orang dengan pakaian serba hitam mendekati Baek Won dan Do Young. Setelah mengkonfirmasi kalau orang yang mereka hadang adalah benar-benar Baek Won, mereka pun langsung menyerang Baek Won dan Do Young.





Baek Won kalah, saat ketua geng itu akan memukulkan besi pada Baek Won, Do Young datang dan menghalanginya dengan badannya. Do Young langsung terjatuh dan pingsan. Baek Won terus memanggilnya dengan perasaan khawatir.

 Bersambung...

Sinopsis Golden Rainbow Episode 16
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

2 komentar

ceritanya nambah seru, ditunggu sinopsis episode 16 nya^^

Balas

makasih ditunggu sinopsis selanjutnya..Gumawoo

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger