logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Misaeng Episode 3 Part 2

Sinopsis Misaeng Episode 3 part 2. Pada part sebelumnya diceritakan kalau tim Sang Sik mendapat masalah sampai2 dia mendapat teguran dari atasannya. Geu Rae ingin ikut membantu namun tidak dibolehkan oleh sang Sik. Alhasil, Geu Rae di tinggal di kantor sendirian, sedangkan Dong Sik dan Sang Sik pergi kekantor cabang One Internasional yang ada di Ulsan. Mau tahu kelanjutan kisah Geu Rae? Jangan kemana2 yuk kita lanjut sinopsisnya....


Sinopsis Misaeng Episode 3 part 2

Dong  Sik dan Sang Sik dibantu dengan pegawai yang bekerja di cabang Ulsan berusaha mencari beberapa dokumen yang berhubungan dengan  masalah mereka. Sang Sik lalu bertanya tentang dokumen permintaan importir dan DongSik menjawab kalau dia sudah memberikannya pada Sang Sik dan diletakkan dia atas meja kerja Sang Sik. Akhirnya mereka pun ingat pada Geu Rae dan meminta bantuannya untuk datang dan membawakan dokumen itu.


Geu Rae sendiri masih di meja kerjanya sambil menunggu telepon masuk untuknya. Bosan, Geu rAe pun membuka email-nya lagi dan ternyata Seok Yul belum juga membaca email darinya. Hal itu membuat Geu Rae kesal dan langsung menelponnya namun tak diangkat oleh Seok Yul. Dia kemudian mengirimi Seok Yul SMS dan memberitahunya untuk membaca emailnya sesegera mungkin.

Tepat disaat itu, Dong Sik menelpon dan memintanya datang. Dengan segera Geu Rae datang ke Ulsan. Sesampainya disana, Geu Rae ingat kalau tempat itu adalah tempat Seok yul bekerja. Namun Geu Rae belum memutuskan mencari Seok Yul karena dia harus menemui Sang Sik terlebih dahulu untuk memberikan dokumen yang diperlukan olehnya. Tepat disaat itu Dong Sik menelpon dan mengatakan kalau mereka dapat satu kapal yang bisa mereka gunakan. Setelah menutup telepon dari Dong Sik, Sang Sik menyuruh Geu Rae pergi ke tempat penyimpanan dan mencari beberapa data tentang kain dari 3 tahun terakhir.



Geu Rae mendapatkan data yang sang Sik minta, namun saat akan kembali ke ruangan Sang Sik, Geu Rae tanpa sengaja melihat Seok Yul yang sedang merayu seorang wanita. Tapi karena Seok Yul bersikap keterlaluan, jadi diapun mendapatkan tamparan dipipi-nya.

Mereka pun bicara mengenai presentasi mereka, dimana Seok Yi sambil mengkompres pipi-nya yang merah karena tamparan dari wanita tadi. Geu Rae mengatakan kalau dia sudah mengirim 3 item dan menyuruh Seok Yul segera membacanya. Karena Geu Rae begitu terlihat serius saat memintanya, Seok Yul pun tak bisa mengelak lagi.

Di meja kerjanya, Seok Yul membuka email dari Geu rae dan melihat 3 item yang Geu Rae kirim dan semuanya   berisi 40-an halaman bahkan ada satu yang berisi 52 halaman.

Geu Rae sekarang sudah bersama dengan Sang Sik, mereka tengah sibuk memeriksa data2 yang ada. Sambil membuka2 dokumen yang ada, Sang Sik bertanya tentang presentasi Geu Rae, dan pertanyaan itu langsung membuat Geu Rae terbengong karena baru kali itu Sang Sik menanyakan tentang presentasinya. Saat Geu Rae hendak memberitahu tentang presentasinya, tiba2 ada faks datang dan Sang Sik pun langsung menyuruh dia untuk mengambilnya. Tepat disaat itu, Dong Sik menelpon dan memberitahu Sang Sik kalau semuanya berjalan lancar.

Gae Rae mendapat sms dari Seok Yul yang mengajaknya ketemuan. Sebelum pergi menemui Seok Yul, Geu Rae bertanya pada Sang Sik apa dia pernah di tipu seseorang? Mendengar pertanyaan itu, Sang Sik bisa menebak kalau Geu rae sedang membicarakan Seok Yul.



“Motifnya kuat, jika kau tidak kompeten dia akan terlihat baik. Bahkan jika kau kompeten, dia akan memanfaatkannya untuk terlihat baik. Motifnya seperti tornado. Dia memberi kerusakan atau kesulitan pada yang lain.” Ucap Sang Sik dan kemudian menyuruh Geu Rae untuk fokus pada pusat tornadonya.


Geu Rae menemui Seok Yul dan Seok Yul mengatakan kalau dia setuju pada item yang kedua. Tanpa pikir panjang, Geu Rae langsung menyetujui pilihan Seok Yul. Karena mereka sudah menemukan item untuk presentasi mereka, jadi sekarang Geu Rae memberi Seok yul tugas untuk membuat rincian presentasinya. Geu Rae bersedia memberi data2 yang sudah dia temukan namun dia tidak akan mau membantu SeokYul menyelesaikan rinciannya, karena mereka berdua harus bagi tugas.

Geu Rae menghampiri Seok Yul dan bertanya umurnya. Geu Rae bertingkah seperti orang yang paling pintar dan paling tua diantara mereka berdua.



Geu Rae kemudian kembali pada Sang Sik dan membantu pekerjaannya. Setelah sama2 berusaha, akhirnya barang2 yang di ekspor tetap di kirim dengan menggunakan kapal laut. Beberapa hari kemudian. Seok Yul muncul lagi dan membaca biodata milik Geu Rae dan Seok Yul sendiri. Tanpa berkata sepatah katapun, Seok Yul menunjukkan biodata itu, dimana dari data biodata itu, menyatakan kalau Seok Yul lebih tua satu tahun dari pada Gaeu Rae. Setelah memperlihatkan itu Seok Yul pun langsung pergi.

Sang Sik dipanggil oleh atasannya yang memberitahu Sang Sik kalau kesalahan tim-nya kemarin sudah masuk rapat komite disiplin padahal mereka sudah bisa mengatasi masalah itu. Atasan Sang Sik mengatakan kalau semua kesalahan akan dilimpahkan pada Dong Sik. Sang Sik berusaha membela pegawainya dan atasannya menjawab kalau semua itu memang kesalahan tim Sang Sik karena melakukan kontrak dengan item yang sudah di toleh oleh direktur eksekutif. Mengetahui kalau semua itu adalah keputusan direktur eksekutif, Sang Sik pun tak punya kata2 lagi untuk melawan.



Sang Sik kembali ke ruangannya dan dia menyuruh Geu Rae untuk belajar tentang perdagangan kontrak dengan baik. Gae Rae mengerti maksud Sang Sik menyuruhnya disaat seperti ini. Dia pun langsung membiarkan  Dong Sik dan Sang Sik berdua.


Namun Sang Sik sedang tak ingin membahas masalah itu, dia menyuruh Dong Sik melakukan pekerjaannya. Dengan penuh rasa penyesalan, Dong Sik berkata kalau dia akan menjadi lebih disiplin. Mendengar rasa bersalah Dong Sik, tambah membuat Sang Sik dalam kebimbangan. Tak mau emosi-nya meledak di depan para pegawainya, SangS Sik-pun memutuskan pergi.

Diatas gedung, Sang Sik berusaha menghubungi seseorang, namun telepon orang itu sedang tidak aktif.

Saat di lobi Geu Rae bertemu dengan Seok Yul yang ternyata sudah tau tentang apa yang terjadi pada tim-nya. Mendengar itu, dalam hati Geu Rae berkata kalau Seok Yul adalah orang yang tahu segalanya.

“Aku tahu semuanya ya? Kau harus cepat memperoleh info.” Jawab Seok Yul yang ternyata bisa membaca pikiran Geu Rae.

“Dia hebak menebak juga..” ucap Geu Rae dalam hati lagi.

“Aku tidak menebak. Saya pandai membaca. Saya seorang ahli.... terutama dengan pikiran gadis2.” Jawab Seok Yul lagi menjawab pikiran Geu rae.

“Dia gila.” Ucap Geu Rae lagi dalam hati dan melihat Seok Yul dengan tatapan aneh.

Seok Yul mengkoreksi tulisan Geu Rae yang akan digunakan untuk presentasi mereka. Banyak kata2 yang Seok Yul ubah dari materi yang sudah Geu Rae buat agar mudah dimengerti dan enak dibaca. Saat sendirian, geu Rae baru menyadari kalau apa yang Seok Yul katakan untuk memperbaiki materi mereka memang benar.


Tepat di saat itu, Geu Rae tak sengaja mendengar Sang Sik sedang berbicara dengan seseorang di telepon. Mereka sedang membicarakan tentang Dong Sik. Sang Sik berusaha membela Dong Sik, namun orang yang dia telepon tetap memutuskan untuk memberi sanksi pada Dong Sik atas apa yang dia lakukan.


Tak lama kemudian Pak Hwang muncul dan menyarankan pada Sang Sik untuk berbicara pada direktur eksekutif untuk mengatasi masalah yang sedang melanda tim-nya. Pak Hwang tahu kalau Sang Sik memang tidak punya hubungan baik dengan direktur eksekutif, tapi untuk kondisi sekarang harusnya Sang Sik bisa menyimpan harga dirinya untuk sementara. Namun Sang Sik tidak mau melakukannya. Pak Hwang pun mengatakan kalau konsekwensi dari masalah ini, adalah Dong Sik akan dipotong gaji dan dikirim ke pabrik. Dan agar dia bisa kembali ke posisi semula,dia harus mendapat banyak promosi.


Tak ingin menjadi seperti yang Pak Hwang katakan, kalau dia tak peduli pada bawahannya karena gengsi, Sang Sik pun memutuskan pergi ke ruangan direktur eksekutif untuk menemuinya. Namun sayang saat masih di dalam lift, Sang Sik tak berani keluar, dia pun membiarkan pintu lift kembali tertutup dan membawa dia ke lantai bawah.

Dong Sik kembali ke meja kerjanya dan langsung mengemasi barang2nya. Dia berkata pada Geu Rae kalau dia akan pergi ke KOTRA. Tepat disaat Dong Sik berjalan pergi, Seok Yul muncul dan mengajak Geu Rae menyerahkan proposal presentasi mereka.

Saat sedang memasuki lobi, Sang Sik melihat Dong Sik keluar dengan terburu-buru dari pintu di sebelahnya. Melihat Dong Sik seperti itu semakin membuat Sang Sik merasa bersalah.



Seok Yul dan Geu rae mengumpulkan hasil presentasinya dan merekapun tinggal menunggu besok untuk melakukan presentasinya. Saat menunggu lift untuk kembali ketempat kerja mereka, Seok Yul memberitahu Geu Rae kalau mereka besok harus mengakhiri presentasi mereka dengan cara yang seksi . Seok Yul ingin mengakhiri presentasi dengan cara yang berbeda dari yang kelompok lainnya. Jadi mereka harus mengakhirinya dengan pertanyaan yang bermakna. Tanpa mereka sadari Sang Sik mendengar pembicaraan mereka. Geu Rae menjawab kalau wawancara harus disampaikan namun Seok Yul masih tetap menginginkan mereka menutup presentasi dengan sebuah pertanyaan. Sang Sik yang tak tahan pada saran Seok Yul, langsung memanggil Geu Rae dan menyuruhnya untuk kembali bekerja.



Geu Rae dan Sang Sik kembali ke meja kerja mereka masing-masing. Sang Sik bertanya kenapa Geu rAe menuruti semua yang Seok Yul katakan. Geu Rae menjaawab kalau dia melakukan apa yang Sang Sik katakan padanya, kalau Geu Rae harus masuk ke pusat tornado karena pusat tornado sangat tenang.

“Aku bisa menderita disampingnya, bukankah maksudmu aku harus masuk ke dalam jika aku tidak bisa bergerak jauh? Meskipun ia membuatku marah... aku sadar aku membutuhkannya dan aku harus mengakui dia. Ini sesuatu yang tidak bisa aku abaikan dengan harga diri. Aku yakin itu. aku malu... tapi aku harus bertahan hidup untuk saat ini.” Ucap Geu Rae tentang dirinya sendiri namun secara tidak langsung itu membuat Sang Sik menyadari kalau dia juga harus bersikap seperti Geu rae.





Tak perlu menunggu waktu lama, sang Sik pun langsung pergi ke ruangan direktur eksekutif. Namun sayang direktur Choi sedang tak ada di kantornya karena sedang pergi ke kantor pusat. Di dalam lift, Sang Sik bertemu dengan Seok Yul. Selama di dalam lift, mereka hanya terdiam satu sama lain, dan tepat disaat Seok Yul akan keluar, dengan sengaja Sang Sik membuat Seok  yul jatuh tersungkur. Walaupun sudah membuat Seok Yul jatuh tersungkur, Sang Sik tak sedikitpun merasa bersalah, dia malah berakting seolah2 dia tak tahu Seok Yul jatuh dan menyuruh Seok yul untuk rajin olahraga agar kakinya tidak lemah.

Di meja kerjanya, Sang Sik hanya duduk berdiam diri, dia sepertinya sedang menunggu kabar tentang pulangnya Direktur Choi. Dia juga  sambil melihat Geu Rae yang tengah sibuk bekerja. Dia kemudian memberitahu Geu Rae kalau di saat dia melakukan presentasi jangan sampai melakukannya seolah2 dia sedang membaca, tapi harus seperti sedang memberikan pengumuman.

“Saat kau gugup, pernapasanmu bergetar. Jika kau berbicara lebih keras pada orang lain.... kau akan kehabisan napas. Jangan hanya mengandalkan mic. Itu lebih sulit. Dengarkan napas tegangmu pada speaker. Itu bahkan akan membuatmu lebih gugup. Jika kau memiliki waktu sendiri, itu juga akan baik.” Tambah Sang Sik menasehati.


Geu Rae pergi memotokopi dan dia terus teringat pada nasehat yang baru saja Sang Sik katakan padanya.

Di meja kerjanya, Seok Yul sedang berlatih menghafal materi presentasinya. Dan tepat disaat itu dia mendapat SMS dari Geu Rae yang mengajaknya ketemuan.


Sang Sik menelpon sekretaris direktur Choi dan bertanya apa direktur Choi sudah kembali. Sekretaris itu mengiyakan, namun sekarang direktur Choi sudah pergi lagi. Sang Sik lalu bertanya apa dia memberitahu direktur Choi kalau dia datang mencarinya, sekretaris menjawab iya dan menambahkan kalau direktur Choi tidak menanggapi apa2.


Di atas, Geu Rae mengajak Seok Yul berlatih bersama untuk penyampaian presentasinya. Namun seok Yul menolak. Geu Rae pun mengingatkannya kalau dialah yang membuat rincian materi presentasi itu.

“Apa kau lupa kalau aku yang akan  bicara?” tanya Seok Yul.

Belum ada jawaban dari Geu Rae,kita dialihkan pada Sang Sik yang memutuskan menemui direktur Choi langsung.

“Mari kita lakuka bersama. Mari kita periksa panjangnya karena itu akan  sebentar.”

“Jadi, apa kau akan mempersingkatnya karena panjang? Kita tidak bisa melakukan itu. aku sudah menghafalnya. Kita tidak bisa mengubahnya. Itu akan mengacaukan semuanya.”ucap Seok Yul mulai kesal.




Geu Rae terus mengatakan kalau menurut Sang Sik, mereka harus seperti ini dan itu. mendengar Geu Rae selalu menyebut nama Sang Sik, tambah membuat Seok Yul kesal dan kemudian mengungkapkan kalau semua yang terjadi pada tim Geu Rae adalah kesalahan Sang Sik. Mendengar Seok Yul menjelek-jelekan Sang Sik, langsung membuat Geu Rae emosi dan langsung melayangkan tinjuannya ke wajah Seok Yul. Tak terima dipukul,Seok Yul pun membalasnya. Mereka pun akhirnya benar2 berkelahi sampai2 bibir mereka dipenuhi dengan darah.

Tepat disaat geu Rae ingin memukul lagi, Seok Yul memintanya berhenti karena dia ingin membaca SMS yang masuk ke hp-nya. Tepat disaat dia selesai membaca SMS itu, ponsel geu Rae juga berdering dan Seok Yul langsung menyuruhnya membaca SMS itu.



SMS itu berisi, “Tugas Presentasi : Apa item yang akan kau jual ke patnermu dan kenapa?”

Setelah membaca itu, Geu Rae melihat ke arah Seok Yul dan didalam hati dia berkata, “Jual ke orang terakhir.... saya ingin menjualnya.”


Kita beralih pada Sang Sik yang hendak menemui direktur Choi namun sudah terlambat karena direktur Choi sudah di dalam mobil dan pergi dengan mobilnya.

Bersambung
Sinopsis Misaeng episode 4



Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger