logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Pinocchio Episode 15 Part 2

Sinopsis pinocchio ep 15 part 2. Pada part sebelumnya diceritakan kalau In Ha dan Ha Myung bekerja sama untuk mencari rekaman cctv di sekitar pabrik. Namun sayang semua rekaman sudah hilang, semuanya sudah diambil dan dihapus oleh orang suruhan Nyonya Park. Walaupun demikian Ha Myung tidak putus asa, pada Cha Ok dia mengatakan kalau dengan dihapusnya semua rekaman itu malah memberinya petunjuk kalau orang yang dia hadapi adalah orang yang punya kedudukan. 


Sinopsis Pinocchio Episode 15 Part 2




Yoo Rae sampai di tempat pesta ulang tahun, namun disana sudah tidak ada lagi Chan Soo yang ada hanya para reporter yang mengambil gambar tempat ulang tahun. Disana ada Seo Hak dan Il Joo yang sedang menyampaikan laporan. Mereka semua menyudutkan Chan Soo dengan menuduhnya kalau dia sudah lalai menjalankan tugasnya dan mengorbankan banyak orang tapi dia sekarang malah mengadakan pesta ulang tahun untuk anaknya. 

Di kantor Ha Myung melihat berita itu dan ternyata bukan hanya meliput tempat pesta, para reporter itu juga mengambil gambar Chan Soo dan keluarga yang sedang terburu2 masuk ke dalam mobil. 

Di rumah Chan Soo dengan lemas melihat berita tentang dirinya. Ji Hee muncul dan langsung mematikan televisinya. 

“Mengapa kau menonton itu? aku bilang jangan menonton.” Ucap Ji Hee.


“Eomma.... apa artinya “Jamur Masyarakat”?” tanya anak pertama Chan Soo. Ji Hee pun menghampirinya dan bertanya kenapa anak laki2nya itu bisa berbicara seperti itu. Anak laki2 Chan Soo menjawab kalau teman2nya memanggil Chan Soo dengan sebuta “Jamur Masyarakat.” 

“Mereka becanda kan?” tanya anak Chan Soo.

“Siapa? Siapa yang mengatakannya?” tanya Ji Hee dengan kesal. Chan Soo yang tak tahan lagi langsung keluar. Tepat saat dia berada di luar rumah Ha Myung menelponnya dan bertanya keadaan Chan Soo. Chan Soo pun menjawab kalau dia akan pergi ke MSC, dia ingin bertemu dengan Cha Ok dan bicara padanya. Tentu saja Ha Myung langsung panik dan menyuruh Chan Soo untuk mengurungkan niatnya. Dia menyuruh Chan Soo menemuinya terlebih dulu sebelum menemui Cha Ok. 


Dengan terburu2 Ha Myung berlari keluar sambil menelpon In Ha dan memberitahunya kalau Chan Soo sedang menuju MSC untuk menemui Cha Ok. Chan Soo sudah berada di MSC namun dia dihalangi pengawal MSC untuk bertemu dengan Cha Ok. 

In Ha dan Bum Jo muncul, dan menyuruh Chan Soo tenang kalau tidak para reprter itu akan berkumpul dan meliputnya. Dengan kesal Chan Soo menjawab kalau dia sudah berusaha tenang namun para reporter itu terus saja mengganggunya. 


Ha Myung datang dan langsung menghampiri mereka. Chan Soo mengungkapkan kekesalannya tentang reporter yang sudah mengacaukan pesta ulang tahun anaknya. 

“Itu sebabnya kubilang jangan melakukan itu.” ucap Ha Myung mengingatkan.

“Itu sebabnya! Kenapa aku harus disalahkan?”

“Aku tahu kau tak melakukan hal salah.”

“Kalau kau tahu bicarlah!” teriak Chan Soo kesal. “Katakan pada semua orang bahwa aku tak bersalah! Jangan mengganggu keluargaku, katakan pada mereka.” Teriak Chan Soo lagi dan mencengkram kerah baju Ha Myung. “Kau seorang reporter dan kau percaya padaku! Maka dari itu katakan pada mereka bukan pelakunya. Kumohon katakan pada mereka.” Ucap Chan Soo memohon pada Ha Myung dan kemudian dia beralih pada In Ha, dia  meminta In Ha untuk mengatakan kalau dia bukan pelakuk kebakaran itu. “Reporter Song Cha OK itu ibumu. Dia akan mendengarkanmu. Tolong katakan padanya.”


“Chan Soo-a.” Ucap In Ha dengan rasa bersalah dan Bum JO bisa melihatnya.

Ha Myung meminta Chan Soo menghentikan apa yang dia lakukan sekarang. Chan Soo lalu mengingatkan Ha Myung kalau Ha Myung sudah berjanji padanya untuk membuktikan dia tak bersalah. 


“lakukan... lakukan sesuatu, kumohon...” pinta Chan Soo dan menangis di pelukan Ha Myung. Melihat itu In Ha mundur dan pergi. Tumit In Ha berdarah. Karena rasa bersalahnya itu, In Ha hendak pergi ke pabrik lagi untuk mencari cctv yang kira2 masih tersisa dengan kondisi kaki seperti itu. Bum Jo mencegah  kepergian In Ha dan menyuruhnya untuk istirahat dulu karena In Ha belum tidur sama sekali. 


“Lihatlah kakimu! Kakimu berdarah!” teriak Bum Jo mengingatkan kondisi tubuh In Ha.

“Tidak apa2. Aku tak merasakan apapun.” Jawab In Ha.

“Kau akan pingsan!”

“Aku benar2 tidak apa2. Lihat aku tidak cegukan.” Ucap In Ha dan berkata kalau dia sedang buru2.

“Cukup! Kenapa kau berlebihan seperti ini!” teriak Bum Jo.

“Lalu apa yang harus kulakukan? Kau lihat Chan Soo dan Dal Po. Mereka berdua temanku, tapi karena ibuku,  Chan Soo akan seperti Dal Po 13 tahun yang lalu! Bagaimana bisa aku istirahat? Aku harus minta maaf, tapu aku tak bisa tinggal diam.” Jawab In Ha dengan emosi juga.

“Kenapa kau harus minta maaf?” tanya Bum Jo.

“Karena Ibuku tidak mau minta maaf dan tidak bisa menyelesaikan semuanya.” Jawab In Ha dan masuk ke dalam lift. Tak bisa mencegah kepergian In Ha , Bum Jo pun memutuskan untuk mengantarkan In Ha dan menemaninya. 


Di balik dinding kita melihat Cha Ok dan dia mendengar apa yang In Ha katakan. Entah apa yang dirasakan Cha Ok, karena diwajahnya tak ada ekspresi apa2.


Cha Ok kembali ke meja kerjanya dan disana dia teringat kembali dengan kata2 In ha dimana In Ha ingin menggantikan ibunya  untuk menyelesaikan masalah yang ibunya buat. Cha Ok kemudian membuka lacinya dan melihat ponsel2 yang Bum Jo berikan padanya. Cha Ok baru menyadari kalau ada satu ponsel yang hilang, dia pun berusaha mencarinya namun tak ketemu. Tepat disaat itu Il Joo lewat dan Cha Ok bertanya apa Il Joo melihat ada orang yang datang ke meja kerjanya. 

“Tidak. Apa kau kehilangan sesuatu?” tanya Il Joo balik dan Cha Ok pun menjawab tidak. Seperginya Il Joo, Cha Ok teruberusaha mencari ponsel itu.

Kru MSC dan Kru YGN berpapasan saat mereka hendak masuk ke dalam mobil mereka. Il Joo yang melihat rambut Jae Hwan di urai, langsung berkomentar, “Oh... Im Jae Hwan... rambutmu sekarang digerai, kau terlihat seperti wanita.”

“Oh... Lee Il Joo, sekarang bedakmu tebal sekali, sekarang kau terlihat seperti wanita.” Balas Jae Hwan.

“Hei, ini BB krim.” Jawab Il Joo meralat.

“Aku melihat laporanmu yang bagus, tapi kemudian... kupikir bukan hal itu yang seharusnya dilakukan, berita yang bisa dihentikan dalam waktu 3 sampai 4 hari saja.” Ucap Hyun Gyu yang kemudian ikut bergabung dengan mereka. 


“Hei! Itu petugas Ahn yang bisa menghentikan berita dalam 3 atau 4 hari, bukan aku.” Jawab Il Joo. Hyun Gyu pun mengatakan kalau setaunya orang yang melaporkan berita itu adalah Il Joo sendiri, berita tentang ulang tahun anak Chan Soo, jadi kalau Il Joo terus melaporkan tentang itu maka akan terjadi bencana untuk dirinya sendiri. 

“Itu terjadi setengah tahun yang lalu, setengah tahu.” Jawab Il Joo yang sepertinya pernah terjadi sesuatu 


“Jadi? Belum setahun? Jika aku jadi kau, kupikir nantinya aku tidak bisa memikirkan soal pernikahan ataupun ulang tahun, karena kau akan dikelilingi oleh rasa bersalah.” Ucap Hyun Gyu dan langsung diajak highfive oleh Jae Hwan. Il Joo sendiri tentu tidak senang mendengarnya apalagi Jae Hwan juga setuju dengan ucapan Hyun Gyu. Jae Hwan dan Hyun Gyu langsung pergi begitu saja tanpa menyapa Joo Ho.

“Kenapa mereka tidak menyapaku?” tanya Joo Ho namun tak dijawab oleh Il Joo karena dia terlalu kesal pada Hyun Gyu dan Jae Hwan. 

Ha Myung kembali ke kantor polisi, di lorong dia teringat lagi pada Chan Soo yang marah2 di MSC. Melihat kemarahan itu, Ha Myung teringat pada Jae Myung remaja. Dimana Jae Myung juga saat itu marah2 pada reporter yang menayai mereka. Ha Myung memejamkan matanya dan bersandar di dinding. 


Ha Myung masuk ruangan reporter dimana sudah ada Yoo Rae disana. Yoo Rae lalu menunjukkan rekaman CCTV asli yang dilaporkan Cha Ok, dia mendapatkannya dari In Ha yang mengirimnya via e-mail. Ha Myung memperhatikan rekaman itu dan dengan cepat menemuika  blackbox yang ada di mobil hitam yang diparkir di depan pabrik. 


Setelah menyatat nomor polisi mobil tersebut, Yoo Rae lalu menemui Ketua Tim Chan Soo untuk dicarikan siapa pemilik dan lamat rumah mobil itu. Ketua Tim mengatakan kalau dia tak mau membantu Yoo Rae karena semua itu dilarang, namun apa yang dia ucapkan berbeda dengan apa yang dia kerjakan, dia diam2 mengambil kopelan kertas yang Yoo Rae berikan dan mencaritahunya di komputer. Sambil mencari dan mencatat alamat dan nama si pemilik, Ketua Tim terus berkata kalau dia tak mau membantu, Yoo Rae yang tau maksud Ketua Tim terus merengek seakan2 Ketua Tim belum melakukan apapun untuknya. Setelah semua tercatat di dalam kertas, Ketua Tim langsung memberikannya pada Yoo Rae. 

“Terima Kasih Ketua.” Ucap Yoo Rae pelan2 dan Ketua pun memberinya kode untuk cepat pergi sebelum ketahuan oleh polisi yang lain. Yoo rae pun pergi sambil berucap keras kalau dia membenci Ketua Tim. 



Yoo Rae kemudian memberikan kertas itu pada Ha Myung. Tentu saja itu membuat Ha Myung merasa senang dan berjanji akan mentraktir Yoo Rae atas kerja kerasnya itu. 

“Dasar, senyummu benar2 mempesona.” Gumam Yoo rae saat Ha mYung sudah pergi. 


Karena sudah mengetahui nama dan alamat pemilik mobil, Ha Myung pun bisa dengan cepat menemukannya. Setelah mendapatkannya, Ha Myung langsung membawanya pada Gyo Dong. Dia menunjukkan pada Gyo Dong bagian yang diedit oleh Cha Ok dimana bagian itu adalah 2 jam setelah Chan Soo datang. 

“Jadi dia mengeditnya untuk menyembunyikan truk ini?” tanya Gyo Dong yang masih menatap ke arah video.

“Ya. Aku harus menemukan informasi lainnya, tapi jika reporter Song menemukan CCTV dari pabrik, truk2 ini adalah masalahnya. Itu sebabnya dia mengeditnya.” Jawab Ha Myung.

“Apa kau sudah memeriksa perusahaan Chan Joo?”

“Ya, mereka truk yang mengangkut gelas. Sepertinya truk itu memuat sisa2 dari bahan gelas.” 

Gyo Dong pun menyuruh Ha Myung untuk menyerahkan video rekaman itu pada Jang Hyun Gyu dan kemudian Ha Myung harus mencari lebih banyak informasi lagi. Ha Myung mengerti dan langsung beranjak pergi, namun sebelum dia keluar ruangan, Ha Myung berbalik lagi dan berkata.

“Kapten! Sepertinya kita bisa mengungkap lebih dari penyebab kasus ini. Kita juga harus mencari tahu kenapa Ahn Chan Soo disalahkan dan semua orang yang bertanggung jawab atas insiden ini.”


“Menurutmu dari sini aku bisa mengungkap semuanya?” tanya Gyo Dong dan Ha Myung menjawab tidak. Ha Myung mengerti kalau maksud Gyo Dong adalah menyuruhnya untuk mencari lebih banyak informasi dan setelah itu baru mereka bisa menguak siapa yang bertanggung jawab atas insiden yang terjadi. 

Dengan senyum diwajahnya, Ha Myung menemui Chan Soo dan memberitahunya kalau dia sudah mendapatkan bukti yang kuat, yang bisa dijadikan bukti kalau Chan Soo tidak bersalah. Tentu saja itu membuat Chan Soo senang dan langsung bertanya kapan semua itu akan ditayangkan sehingga dia bisa terbebas dari semuanya. 

“Kami akan menanyangkannya segera setelah kami menemukan bukti lain. Dan kapten mengatakan kalau kami tidak akan berhenti begitu saja. Kami akan mengungkap semuanya yang tersembunyi dibalik ceritamu.” Jawab Ha MYUng.


“Terima kasih.... terima kasih banyak.” Ucap Chan Soo dan langsung memeluk Ha Myung. Chan Soo sangat senang karena Ha Myung bisa menyelamatkannya. Karena masih banyak pekerjaan, Ha Myung pun hendak pergi lagi namun langkahnya terhenti saat Chan Soo memanggilnya. 

“Dal Po-a... waktu SMA.... “

“Ada apa?” tanya Ha myung tak mengerti.

“orang yang menyebarkan rumor kalau kau curang saat mengerjakan tes untuk acara kuis itu aku.”

“Apa?”

“Setelah hal ini terjadi, aku sangat mengingatnya.... ini seperti hukuman atas perbuatanku saat SMA. Bagaimanapun juga aku benar2 minta maaf.” Ucap Chan Soo.

“Woo, aku merasa bodoh. Aku berlarian dalam cuaca yang dingin ini hanya untuk menyelamatkan bajingan tengik sepertimu? Hei, aku akan mengirimkan rekening bank-ku. Jadi kembalikan uang ucapan selamatku.” Canda Ha Myung dan pergi. 

Di meja kerjanya, Cha Ok masih terus berusaha mencari ponselnya. Melihat itu, Gong Joo yang sedang lewat langsung bertanya apa Cha Ok sedang mencari sesuatu. Cha Ok hanya berkata kalau dia sudah menghilangkan nomor telpon narasumber, namun dia menambahkan hal itu tak begitu penting. 

Sambil berjalan pergi Gong Joo bergumam, “Kenapa dia mencari sesuatu yang tak begitu penting?”

Ponsel yang Cha Ok cari adalah ponsel yang In hA diam2 ambil darinya. Dan sekarang ponsel itu ada di kamar In Ha. Dal Pyeong yang sedang berada di kamar In Ha melihat ponsel itu. Tentu saja itu membuat Dal Pyeong penasaran, kenapa ponsel Cha Ok ada pada In Ha. Saking penasarannya dia sampai tak menghiraukan pertanyaan ayahnya yang bertanya tentang foto Ha Myung saat kecil. Gong Pil menanyakan foto Ha Myung karena ingin menunjukkannya pada Jae Myung lagi. 

“Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Gong Pil saat melihat Dal Pyeong terbengong2 sambil memegang sebuah handpone di kamar In Ha. 


“Ponsel ini milik ibu In Ha. Kenapa bisa disini?” tanya Dal Pyeong penasaran dan Gong Pil pun menjawab kalau mungkin saja Cha Ok yang memberikannya pada In Ha. Dal Pyeong bertanya lagi kenapa Cha Ok memberikan handpone tua pada In Ha. Gong Pil pun menjawab kalau mungkin saja isinya penting. 


Cha Ok sendiri sedang khawatir karena ponselnya tak ketemu. Dia terus meyakinkan dirinya kalau hilangnya ponsel itu bukan masalah besar, “lagipula aku sudah menghapus semuanya. Tidak apa2. Tidak apa2.”

Cha Ok kemudian teringat pada kata2 Ha Myung yang berkata kalau dengan dihapusnya  semua rekaman cctv itu, dia malah mendapat petunjuk kalau pemilik pabrik pasti menyembunyikan kebenaran di balik insiden ini. 

Ha Myung berusaha menghubungi In Ha namun ponselnya tak aktif, jadi Ha Myung menelpon Bum Jo dan menanyakan keberadaan In Ha. Melihat Ha Myung yang begitu khawatir pada in ha membuat Yoo rae penasaran dan diam2 mengikutinya.

Bum Jo sendiri sedang mencari mobil hitam yang ada di rekaman cctv, sepertinya dia sedang membantu In Ha mencari mobil itu. tepat disaat itu Ha Myung datang dan bertanya keberadaan In Ha dan kenapa ponsel IN Ha tak aktif. 

“Kenapa? Sekarang kau mengkhawatirkannya? Untuk menyelesaikan kasus ini In Ha belum tidur selama beberapa hari, dan dia berjalan dengan kakinya yang berdarah dan mimisan. Kau tidak tahu?” ucap Bum Jo dan Ha mYung pun teringat saat melihat In Ha meringkuk kedinginan saat sedang mencari rekaman cctv. Namun saat itu In Ha tak berkata apa2 dia hanya berkata kalau dia akan terus membantu dan mencari rekaman cctv. 


“Kau hanya bisa melihat Kepala Song sekarang ini kan? Yang ada dipikiranmu hanyalah bagaimana untuk menjatuhkannya kan? Karena kau, kau tidak melihat In Ha, dia merasa kesulitan seperti dialah yang bersalah?” teriak Bum Jo dengan mata berkaca2. “In Ha berpikir alasan kenapa Petugas Ahn mengalami hal seperti ini karena dirinya. Dia bilang kejadian 13 tahun yang lalu juga kesalahannya. Dia bilang bagaimanapun dia melihatmu, dia merasa seperti penjahat. Aku ingin bertanya sesuatu. Apa ini salah In Ha? Apa itu semua salahnya karena dia anak dari Kepala Song? Jika kau ingin menyulitkannya, langsung saja dan jangan ganggu dia!” teriak Bum Jo.


“Hentikan.” Ucap Ha Myung.

“Apa ini? Kau hanya menyulitkannya! Tapi... kau tahu apa yang membuatku malu? Aku ingin menghentikannya, tapi dia tak ingin mendengarkanku sama sekali! Tak peduli berapa kali aku mengatakan kalau ini bukan salahnya, dia tak mendengarkanku! Itu karena... itu artinya... kau harus bicara padanya agar dia mendengarkan.” Ucap Bum Jo dan Ha Myung tentu saja sedih mendengarnya. Dia kemudian bertanya dimana In Ha, setelah mendengar jawaban Bum Jo kalau IN Ha ada di Baegudong, Ha mYung langsung berlari pergi.



Yoo Rae yang sedari tadi mendengar pembicaraan mereka tentu saja shock. Yoo Rae keluar dari persembunyiannya dan menghampiri Bum Jo. Dia bertanya pada Bum Jo apa semua yang dia dengar itu benar kalau yang disukai Ha Myung adalah In Ha. 

“Kau percaya padaku sekarang?” jawab Bum Jo karena sebelumnya Yoo rae tak mau mempercayainya.  Yoo Rae meneteskan air mata mendengarnya.


Ha mYung berusaha mencari In Ha, saat berlari dia teringat saat In Ha menangis dan meminta maaf padanya. Saat In Ha mengungkapkan rasa bersalahnya karena perbuatan ibunya. Tak perlu menunggu lama, Ha Myung bisa menemukan In Ha, dia melihat In Ha sedang memeriksa semua plat nomor polisi beberapa mobil dengan berjalan pinjang karena kakinya berdarah. 

Saat melihat Ha Myung, In Ha langsung menghampirinya. Dia mengatakan pada Ha Myung kalau dia sudah menemukan sesuatu yang luar biasa. 


“CCTV pabrik itu.. ketika aku melihatnya lagi, ada mobil. Mobil itu mungkin mempunyai blackbox  dan  mungkin kira bisa menemukan semuanya. Bukankah itu luar biasa? Kau tidak tahu kan? Bukankah aku cerdas?” ucap In Ha dengan bangga dan mengajak Ha Myung mencarinya bersama2. Ha mYung sendiri hanya terdiam melihat kondisi In Ha yang seperti itu, tapi dia masih bersemangat mencari mobil itu. 

“Kau bisa berhenti sekarang. Aku sudah menemukan blackbox dan bagian yang dihapus.” Jawab Ha Myung dan tentu saja itu membuat In Ha terkejut karena Ha Myung ternyata juga memikirkan tentang balckbox itu. In Ha pun merengek kenapa Ha Myung tidak memberitahunya. Dengan kesal Ha Myung berkata kenapa In Ha mematikan ponselnya. 

“Oh... aku berlarian, jadi aku tidak punya waktu untuk mengisi baterainya. Kenapa kau begitu marah?” tanya In Ha dan Ha Myung pun berkata karena dia sudah menemukan mobilnya jadi merek berdua bisa mencari tempat istirahat sejenak lalu kembali. In Ha pun merasa lega karena Chan Soo bisa lepas dari tuduhan. In Ha tiba2  ambruk, untung saja ada Ha Myung yang menangkapnya. 

“ada apa?” tanya Ha Myung khawatir.

“Aku tidak tahu. Aku benar2 lelah.” Jawab In Ha.

“Kau sudah makan?”

“Makan? Ah aku baru ingat. Kapan aku terakhir makan?” tanya In Ha pada dirinya.


“KAU.” Ucap Ha Myung kesal dan hendak menggendong In Ha ke tempat makan namun In Ha menolak dan memilih berjalan sendiri.  Ha Myung hendak meraih In Ha saat In Ha berjalan didepannya, namun dia tak sanggup.

Kita beralih pada Yoo Rae yang sedang berada di kedai. Lagi2 karena Ha myung dia minum soju lagi. Dengan kondisi setengah mabuk, Yoo Rae bergumam kalau dia merasa terbuang, karena dia masih menyukai Ha mYung.


“AKU BENAR-BENAR TOLOL! KUPIKIR KAU MENCINTAIKU! RASAKAN INI, KAU TELUR GULUNG!” Teriak Yoo Rae dan menusuk2 telur dadar gulung menggunakan sumpit yang dia pegang. 


Baru saja melihat Yoo Rae mabuk di kedai, sekarang kita sudah melihat Yoo rae tertidur di ruangan Kapten. Wkwkkwwk.... lagi2 dia pergike sana kalau mabuk. Dalam keadaan tidur, Yoo Rae mengigau, “tanpa ada yang menyadari, kau yang hidup dalam hatiku, aku akan membunuhmu... “

Melihat Yoo Rae, Gong Joo berkata kalau sepertinya Yoo Rae pernah datang ke ruangan mereka sebelumnya. Gyo Dong hendak berjalan ke mejanya namun di halangi oleh Gong Joo yang bertanya apa kali ini Gyo Dong tak mau membangunkan Yoo Rae lagi. 


“Dia akan pergi saat dia bangun.” Ucap Gyo Dong dan berjalan ke mejanya. Namun saat dia mendengar Yoo Rae bersin, Gyo Dong langsung membuka jaketnya dan menyelimutkannya pada Yoo rae. Euuuum.... gayanya.... gaya dr Gook banget... suka suka suka.... 


Sambil makan In Ha masih terus membahas tentang rekaman cctv dan bertanya apa mereka sekarang tinggal menyelidi dengan pedoman rekaman di blackbox itu. Ha Myung pun mengiyakannya. InHa lalu meminta maaf pada Ha Myung karena dia terlalu lambat berpikir untuk mengetahui tentang blackbox yang ada di mobil itu. mendengar kata2 maaf itu, membuat Ha Myung emosi dan membanting sumpitnya. 

“berhenti mengatakan minta maaf, kenapa kau harus minta maaf?”

“Aku hanya....”

“Kau bukan orang yang mencela ayahku. Bukan kau juga yang menjelekkan Chan Soo. Tapi kenapa kau minta maaf?” ucap Ha myung dan In Ha merasa aneh dengan sikap Ha Myung yang tiba2 marah seperti itu. 

“Kau membuatku marah! Dan tergganggu!” ucap Ha mYung dengan anda sedikit keras.

“Kau yang mengatakannya. Kau bilang jangan khawatir padamu. Kau bilang diam saja jadi kau  tidak akan jatuh. Smeua yang bisa kulakukan hanyalah meminta maaf! Apalagi yang bisa aku lakukan?” tanya IN Ha dan Ha Myung menjawab kalau semua itulah yang membuatnya khawatir. 

In Ha menghela nafas dan berkata kalau mulai sekarang dia tidak akan melakukan apa2. Dia juga tidak akan mengkhawatirkan Ha Myung lagi dan tidak akan meminta maaf lagi. In Ha kesal dan langsung pergi. 


Di luar In ha ingat kalau da belum membayar makanannya. Ha Myung sendiri merasa terluka sudah mengatakan semua itu pada In Ha. Saat dia akan keluar restoran dia melihat In Ha berdiri di depan pintu. Dia melihat In Ha menggunakan kalung dengan liontin kancing baju miliknya. Ha Myung pun akhirnya tahu kalau malam itu bukanlah mimpi.




Ha mYung membuka pintu dan In Ha langsung menyodorkan uang sebagai ganti uang makannya karena In Ha sudah makan 4 mangkuk, dia merasa tidak sopan kalau dia pergi begitu saja. Tanpa berkata sepatah katapun, Ha Myung langsung memegang pipi In Ha dan mencium bibirnya. 



“Jangan minta maaf. Untukku, kau bukanlah anak Song Cha Ok, dan aku bukan keponakanku. Bagiku, kau adalah kau.” Ucap Ha Myung.

“Dal Po... maksudku Ha Myung.”

Ha Myung tersenyum dan berkata kalau In Ha boleh memanggilnya Dal Po. “Aku mencoba segalanya.... tapu tetap sama saja. Aku tahu kau tak seharusnya seperti ini jika aku memikirkan ayahku, kakakku ataupun  ibumu, tapi.... aku tak bisa menyerah padamu. Jadi kita... “


Belum selesai Ha Myung menyudahi kata2nya, In Ha langsung menjinjit dan mencium Ha mYung. In Ha juga berkata kalau apa yang dia rasakan pada Ha Myung juga sama. 

Bersambung
Sinopsis Pinocchio Episode 16 Final

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger