Sinopsis Emergency Couple Episode 3 part 2. Pada part
sebelumnya diceritakan kalau Chang Min lebih pintar mendiagnosis pasien
ketimbang Dr Kim. Dan berita itu cepat menyebar dan diketahui oleh semua Tim 4.
Apa yang akan terjadi selajutnya? Apakah Dr Kim akan membenci Chang Min karena merasa tersaingi ? Yuk kita baca
cerita selanjutnya?
Sinopsis Emergency Couple Episode 3 part 2 !!!
Chang Min menuruti keinginan ibunya untuk melakukan kencan
buta. Walaupun sebenarnya dia tidak boleh meninggalkan rumah sakit begitu saja.
Ibu memberitahu Chang Min kalau bibinya bertaruh Chang Min akan ditolak oleh
putri perdana menteri itu karena Chang Min bukanlah levelnya. Ibu Chang Min
yang tidak mau anaknya diremehkan seperti itu menjawab kalau putri perdana
menteri itu akan langsung jatuh cinta pada anaknya dalam waktu 5 menit.
“Apa hebatnya diriku?” tanya Chang Min.
“Apa yang tak hebat darimu? kecuali untuk waktu yang
terbuang sia-sia karena gadis itu, kau tak ada kelemahannya.” Jawab Ibu.
“Masalah itu adalah kelemahan terbesarku dan aku juga belum
ingin menikah dulu.”
Ibu menyuruh Chang Min untuk tidak khawatir karena dia sudah
membersihkan masa lalu Chang Min, “Kau adalah sarjana yang belum pernah menikah
dan bercerai. Mengerti?” Chang Min hanya
geleng-geleng kepala mendengar apa yang sudah ibunya lakukan.
Chang Min tiba disebuah gedung yang sedang mengadakan pameran lukisan. Dia berjalan menuju seorang
wanita yang sudah menunggunya. Dengan manis nya Chang Min menyapa wanita itu.
Omo, betapa terkejutnya Chang Min saat melihat wajah gadis itu, dia seperti
sudah ibu-ibu. Chang Min pun hanya senyum terpaksa.
Di kantin Yong Gyu, Sang Hyuk dan Young Ae sedang makan
bersama dikantin. Di meja tak jauh dari mereka terlihat Jin Hee yang juga
sedang makan sendirian. Ah Reum datang membawa makanannya ke meja Jin Hee. Dia
ingin makan bersama Jin Hee.
“Ngomong2 kau benar2 berumur 33 tahun?” tanya Ah Reum. Jin
Hee mengiyakan dan bertanya apakah Ah Reum ingin tahu kenapa dia berada di
rumah sakit sebagai dokter magang dengan umur segitu.
Ah reum tersenyum dan berkata kalau Jin Hee aneh, “Aku hanya
tanya karena kau lebih muda dari umurmu.” Jin hee benar-benar selalu menahan
emosi jika berbicara dengan Ah Reum.
Ah Reum lalu bertanya apakah Jin Hee melihat Chang Min?
Mendengar Ah Reum hanya memanggil Chang Min dengan sebutan nama, Jin Hee pun
langsung memberitahunya kalau dalam lingkungan rumah sakit, dia harus memanggil
rekan mereka dengan nama pertama mereka. “Kau seharusnya memanggil dia Dr Oh
bukan Chang Min,” ucap Jin Hee dengan mulut penuh dengan makanan.
Uppps! Aku paling gak suka liat orang makan sambil ngomong,
rasanya pengen kututup mulutnya dan nyuruh abisin dulu makanan dalam mulutnya.
“tapi Chang Min kan juga namanya dan Chang Min oppa bilsang
dia lebih suka dipanggil Chang Min,” jawab Ah Reum.
Jin Hee pun bertanya berapa umur Ah Reum dan Ah Reum
menjawab kalau dia berumur 26 tahun dalam hitungan korea.
“Dikorea, jika jarak umur lebih darii 5 tahun, orang harus
memanggil nama depan mereka,” ucap Jin Hee dan Ah Reum tak bisa berkata-kata
lagi, diapun hanya mengiyakannya dengan ekspresi kesal.
Ah Reum melihat ada sisa kapas dijas Jin Hee dan langsung
mengambilnya, “Tidak dandan dan rambut yang berantakan dan sisa kada ada
disitu... meskipun kau berusaha keras untuk terlihat seppert itu, semua orang
juga tahu kalau dokter magang itu sebuk. Kau terlalu kelihatan.” Ucap Ah Reum.
Euuum Ah Reum selalu saja mengeluarkan kata-kata yang
memancing kemarahan Jin Hee. Dia juga menambahkan kalau ada dua kemungkinan Jin
Hee tidak merawat diri yang pertama karena Jin Hee orang cuek dan yang keduaa
karena Jin Hee orang yang punya gangguan mental. Jin Hee benar-benar kesal pada
Ah Reum namun tetap ditahannya.
“Atau ada lagi yang lain, kau selalu berusaha mengajari
sebisa mungkin ke orang yang lebih muda padamu. Chang Min Oppa bahkan bilang
padaku untuk jangan bicara denganmu, tapi aku ingin makan denganmu karena aku
penasaran tentang orang seperti apa kau ini? Tapi ini tak terbayar sama
sekali.”
Kita beralih pada ChangMin yang sedang melakukan kencan
buta. Mereka berdua berkeliling melihat-lihat lukisan. Wanita itu mengomentari
sebuah lukisan yang dibuat oleh Da Vinci dan Chang Min hanya bisa mengikutinya.
Kembali lagi pada Jin Hee dan Ah Rum yang sudah selesai
makan. Saat melihat Ah reum menyisakan makanannaya, Jin Hee mengingatkan Ah
Reum kalau peraturan rumah sakit tidak membolehkan untuk membuang sisa makanan.
Ah Reum menjawab kalau biasanya dia tidak menyisakan makanannya tapi hari ini
dia tidak punya selera makan. Ah Reum melihat tempat makanan Jin Hee yang habis
bersih, ‘Sepertinya kau tadi ambil banyak sekali, tapi kau bisa
menghabiskannya? Jumlah makanan yang masuk tidak akan mempengaruhi talenta
kita.” Ucap Ah Reum yang lagi-lagi mengejek Jin Hee.
Yong Gyu, Sang Hyuk dan Young Ae datang dan langsung
teburu-buru meletakkan tempat makan mereka. Sang Hyuk memberitahu Jin Hee dan
Ah Reum kalau ada panggilan dari Dr Gook jadi mereka harus segera kembali ke
UGD walaupun waktu istirahat mereka masih 20 menit lagi.
ChangMin dan kenalan barunya
pergi ke sebuah restoran dan sepertinya disana tempat orang-orang
melakukan kencan buta. Chang Min berusaha memberitahu wanita itu kalau dia
tidak punya banyak waktu, tapi wanita itu malah menyuruhnya diam dan langsung
menghampiri pria yang ada di meja lain.
Dengan tiba-tiba wanita itu menyiram pria yang dihampirinya
dengan air. Pria itu bertanya, ‘Siapa kau?”
“Kau tidak seharusnya melupakanku setelah kabur seperti itu!
menu makanan terbaik dari Chef Hotel Z, aku membayarnya untuk kencan buta kita,
kau tahu harganya berapa?” teriak wanita itu.
“Jadi kau berharap aku membayarnya?” mendengar pertanyaan
itu, wanita itu tambah marah dan hendak menyiramnya lagi dengan air tapi untung
saja Chang Min mencegahnya dan mengajaknya pergi.
“kau pikir aku melakukannya karena uang?” ucap wanita itu
pada Chang Min.
“Hey, kau seharusnya yang berterima kasih padaku yang mau
makan dengan gadis sepertimu. Bagaimana mungkin kau bisa pergi kencan buta
dengan wajah seperti itu?” ucap pria itu dan membuat wanita itu naik darah.
“Maaf, tidakkan kau telalu kasar.” Ucap Chang Min pada pria
itu.
“Siapa kau? Kau kelihatannya normal... kau mau bertemu
wanita yang tampilannya seperti ini?” tanya pria itu pada chang Min.
“Semua wanita tidak bisa menjadi Kim Tae Hee atau Jeon Ji
Hyun, jika mereka tidak seperti Jeon Ji Hyun atau Kim Tae Hee, apa mereka tidak
diijinkan pergi kencan buta? Minta maaflah sekarang padanya.” Bela Chang Min.
Dibela seperti itu oleh Chang Min, wanita itu langsung
terpesona pada Chang Min.
Di rumah sakit semuaTim 4 kecuali Chang Min terus berlari
sekuat tenaga menuju UGD. Sang
Hyuk bertanya kemana Chang Min dan Yong Gyu menjawab kalau Chang Min sedang
pergi kencan buta. Jin Hee mendengarnya tapi dia tak banyak berkomentar karena
dia bisa dibilang tak pernah bicara dengan anggota Tim 4 lainnya kecuali Chang
Min dan Ah reum.
Tim 4
kecuali Chang Min menghadap Dr Gook. Dr Gook bertanya keberadaan Chang Min,
Yong Gyu hendak menjawab yang sebenarnya tapi Jin Hee langsung memotong dan
berkata kalau Chang Min sedang berada di toilet. Sang Hyuk bertanya apakah yang
dilakukan Dr Gook pada mereka tidak terlalu keras, karena mereka sedang berada
di jam istirahat.
“Apanya
yang keras? Kalian tetap akan makan sementara seseorang sedang sekarat? Kau
harus merawat pasiennya dalam 30 menit. Bagi menjadi tim menjadi 2 orang.
Pasien akan mati setelah 30 menit. Jika pasien mati, kalian juga mati. Mengerti?”
Mendapat
perintah untuk membuat tim, Sang Hyuk dan Yong Gyu langsung berubah posisi,
Sang Hyuk ke samping Young Ae dan Yong Gyu kesamping Ah Reum. Tinggal Jin Hee
yang sendirian, mau tak mau Jin Hee membentuk tim dengan Chang Min.
Dimulai
dengan kelompok Sang Hyuk dan Young Ae kemudian Yong GYu dan Ah Reum yang di
nilai oleh Dr Gook. Untuk giliran Jin Hee, karena Chang Min tak juga datang dia
harus mempersiapkan semuanya sendiri.
Beralih
pada kencan buta Chang Min dimana wanita itu mengaku kalau dia bukan putrid
perdana menteri yang dikatakan akan melakukan kencan buta dengan Chang Min.
tentu saja Chang Min kesal, wanita itu berkata kalau dia dan putri perdana
menteri adalah teman dekat sejak SMP, karena itu putri Perdana Menteri itu
menyuruhnya untuk menggantikannya.
“sejujurnya,
aku sungguh jatuh cinta meskipun kita baru pertama kali bertemu.” Tambah wanita
itu.
“jadi
maksudmu adalah… kalau dia mengirimmu
hanya untuk menghabiskan waktu? Pria yang sebelumnya juga?” tanya Chang Min
dengan ekspresi kesal.
“Itulah
bagaiman aku akhirnya bertemu denganmu ini sungguh takdirku.” Ucap wanita itu.
Kembali ke
rumah sakit, dimana Jin Hee sedang praktek sendiri sebelum dinilai oleh Dr
Gook. Tapi dia terus gagal. Dia mulai menggerutu karena harus bekerja sendirian
sedangkan Chang Min sedang kencan buta. Dengan kesal Jin Hee mengambil
ponselnya dan langsung menelpon Chang Min.
“Hallo?”
jawab Chang Min.
“Apa yang
kau lakukan? Apa kau sudah gila? Kenapa kau belum juga kembali?” ucap Jin Hee
dengan nada kesal.
“Apakah aku
gila atau tidak, kenapa aku harus dengar omelanmu?” jawab Chang Min seenaknya.
“Apa?
Omelan? Ketua Gook memanggil kita untuk kasus darurat dan mengobati
pembengkakan dalam tim 2 orang.” Ucap Jin Hee dengan kesal.
“Kasus
darurat?”
“Kita punya
sisa waktu 10 menit. Jika kau tidak kembali sebelum waktunya. Aku yang akan
merawatnya dan membuat laporanku sendiri.” Ancam Jin Hee.
“hey Hey!
Tunggu! Siapa kau mengaturku? Aku hampir sampai. Disini macet, tunggulah
sebentar lagi,” jawab Chang Min berbohong karena jalanan sama sekali tidak
macet.
“Kanapa
harus aku? Kenapa aku harus menunggu pecundang yang menyedihkan yang kencan
buta di jam makan siang seperti ini?” keluh Jin Hee yang tidak tahu kalau Dr
Gook mendengar pembicaraan Jin Heed an Chang Min ditelepon.
“Jalankan
mobilmu dengan benar atau uruslah dirimu sendiri. Aku tutup teleponnya.” Ucap
Jin Hee dan langsung menutup teleponnya.
Chang Min
menggerutu karena dia merasa hari ini dia benar-benar sial. Diapun langsung menjalankan
mobilnya dengan cepat. Sesampainya di rumah sakit, Chang Min terus berlari
sambil memakai jas dokternya menuju UGD. Dia berusaha menelpon Jin Hee
tapi tidak diangkat karena Jin Hee sedang melakukan tes-nya sendiri. Jin Hee
sudah berusaha melakukan tes-nya dengan sebaik mungkin namun sayang dia gagal.
Chang Min masih terus berlari menuju ruang UGD dan Jin Hee
masih berada di ruang UGD memandangi boneka yang digunakan untuk tes. Setelah berpikir
sejenak Jin Hee langsung membuka kain penutup boneka dan mulai melakukan tes
lagi. Dia menjahit luka yang ada di boneka tersebut.
Chang Min akhirnya sampai di ruang UGD namun dia tidak
menemukan Jin Hee disana. Ternyata Jin Hee sedang bersusah payah menggendong
boneka yang sudah dia rawat untuk ditunjukkan pada Dr Gook.
Jin Hee masuk ruangan Dr Gook dengan cara mendorong
pintunya, tepat disaat itu Dr Gook membuka pintu alhasil, Jin Hee terjatuh
kepelukan Dr Gook. Mereka terdiam beberapa saat. Chang Min yang memang mencari
Jin Hee langsung menghentikan langkahnya saat melihat Jin Hee berada dipelukan
Dr Gook.
“Saya baru merawat pasiennya.” Ucap Jin Hee dan Dr Gook pun
langsung membantu Jin Hee berdiri.
Dr Gook melihat Chang Min, “Oh Chang Min! Kau darimana saja?
Apa kau mau meletakkan nama di hasil kerja orang lain yang sudah selesai?”
Chang Min menjawab kalau dia tidak bermaksud seperti itu.
“Apa maksudmu dengan tidak? Bagaimana bisa seorang dokter
magang pergi keluar selama jam makan siang? Jika kau tertangkap sekali lagi....
kau akan ditendang keluar. Kau mengerti?” ucap Dr Gook memberi peringatan pad
Chang Min.
Jin Hee meminta Dr Gook melihat hasil jahitannya. Dr Gook
pun tak bisa menolaknya karena Jin Hee sudah berusaha keras.
Ah Reum mendapat telepon dari temannya yang mengatakan kalau
dia sudah melabrak pria yang sebelumnya melakukan kencan buta bersamanya.
Ternyata Ah reum adalah teman dari wanita yang berkencan dengan Chang Min. Dan
ternyata juga Ah reum adalah orang yang seharusnya berkencan dengan Chang Min.
Ah Reum terkejut saat mengetahui kalau orang yang seharusnya
berkencan dengan dia adalah Chang Min.
Chang Min sendiri sekarang sedang bersama dengan Jin Hee.
Dengan rasa marah Jin Hee berkata, “pergi kencan tidak masalah... tapi pastikan
lakukan tugasmu jangan menyebabkan maslaah pada orang lain. Bukankah itu yang
kau bilang padaku?”
“Kau.... seperti ini karena aku pergi kencan buta?” tanya
Chang min.
“Tim lain baik-baik saja, tapi ini terjadi karena aku
melakukannya sendirian.”
“Apa karena itu tadi kau nempel padanya?”
“Apa maksudmu tadi?” tanya Jin Hee tak mengerti.
“Maksudku ya itu tadi. Kau bahkan tidak sadar pintunya
terbuka dan jatuh dalam pelukannya.”
“Dalam pelukan siapa? Siapa yang dipeluk siapa?” tanya Jin
Hee.
“wanita sepertimu mencoba menggunakan penampilannya..... aku
yakin kau akan dapat nilai yang tinggi dengan taktik seperti itu.” Jawab Chang
Min.
“Apa aku pernah melakukannya?”
“Dadamu bahkan nempel padanya. Dadamu yang datar... “ jawab
Chang Min. Dikatai Chang min seperti itu, Jin Hee langsung mendekat dadanya dan
mengatai chang Min yang punya pikiran kotor.
Jin Hee masuk keruangannya. Saat sendiri, dia teringat lagi
pada kata-kata Chang Min yang mengatakan kalau dada Jin Hee menempel pada Dr
Gook. Jin Hee pun mengintip dadanya dan memeriksa apakah dadanya benar-benar
datar atau tidak. Hahhahah.... lucunya scene ini.
Chang Min masuk kesebuah apartemen yang sudah ibunya belikan
untuknya. Ibunya sengaja mencari apartemen yang dekat dengan rumah sakit tempat
dia bekerja. Ibunya pun sudah mengisi semua perabotan di apartemen baru Chang
Min.
Ibunya bersemangat bertanya tentang kencan buta yang
dilakukan Chang Min. Dengan rasa malas, Chang Min pun memberitahu ibunya kalau
wanita yang dijodohkan pdanya bukan sajja menolaknya, wanita itu bahkan tidak
mau menemuinya.
Mendengar itu,tentu saja Sung Sook murka dan langsung menemui
Sung Ja yang sedang bersama Sung Mi dan Tae Suk ( saudara Sung Sook yang
berhasil menjadi dokter). Sung Sook meminta Tae Suk untuk tidak lagi
mempromosikan Sung Ja, Sung Sook
menambahkan kalau Sung Ja itu tidak punya kualifikasi terhadap pekerjaannya. Bukannya
menuruti permintaan Sung Sook, Tae Suk malah mengatakan kalau Sung Sook seperti
itik buruk rupa.
“Baiklah, aku memang bebek buruk rupa. Apa kau pernah
memperlakukanku seperti angsa?” jawab Sung Sook dengan kesal. Sung Mi yang
sudah tidak tahan mendengar pertengkaran mereka langsung menyuruh mereka
berhenti. Sung Sook yang masih sangat kesal berkata kalau putri perdana menteri
itu sudah beraninya meremehkan keluarga mereka.
Sung Ja menjawab kalau gadis itu memang tidak pernah mau
melakukan kencan buta. Sung Sook berkata
kalau tak seharusnya gadis itu mengirim wanita lain untuk menggantikannya.
“Bay the way, aku lakukan yang terbaik sebagai dokter
menteri.” Ucap Sung Ja.
“Yah... kau benar melakukan tugas terbaikmu! Chang Min Ku
bahkan tidak bisa melihat wajahnya.” Jawab Sung Sook dengan kesal.
“Tapi ada hal baiknya.” Ucap Sung Ja.
“Apa itu? Tanya Sung Mi.
“Aku tidak hanya tahu dia adalah lulusan amerika... tapi dia
adalah seorang dokter” jawab Sung Ja. Mendengar gadis itu berprofesi sebagai dokter
tentu saja Sung Sook sangat senang karena sudah lama dia ingin mempunya menantu
seorang dokter.
Orang yang sedang Sung Sook dan saudaranya bicarakan
sekarang sedang merawat seorang pasien
yang terluka pada bagian kepalanya. Dari jarak yang tidak terlalu jauh, Yong
Gyu terus memperhatikan Ah Reum dan senyum-senyum sendiri. Chang Min menghampiri Yong Gyul dan
menyuruhnya untuk mengatakan perasaannya yang sebenarnya pada Ah reum.
Pandangan Chang Min beralih pada Jin Hee yang sedang
memeriksa pasiennya. Dengan cepat Chang Min langsung mengalihkan pandangannya.
Tepat disaat itu seorang perawat memanggil Dr Oh, otomatis Chang Min dan Jin
Hee sama-sama menoleh dan menjawab karena nama depan mereka sama-sama Oh.
Perawat jadi bingung Dr Oh mana yang sebenarnya dipanggil Dr Gook.
Karena tidak tahu siapa yang dipanggil Dr Gook, Chang Min
dan Jin Hee bersama-sama menemui Cr Gook yang sedang sibuk di ruang UGD. Dia
sedang menangani pasien yang terkena kanker kerongkongan.
Dr Gook tidak memberitahu siapa yang sebenarnya dia cari,
dia hanya menyuruh Chang Min dan Jin Hee membawa pasien kanker kerongkongan itu
ke ruang ICU.
Chang Min dan Jin Hee membawa pasien itu bersama seorang perawat. Mereka masuk ke dalam lift
dengan hati-hati. Di dalam lift, Chang Min dan Jin hee masih saja berdebat.
Tepat disaat itu lift tiba-tiba berhenti.
Perawat berusaha memanggil bagian keamanan. Pasien yang
mereka bawa tiba-tiba memuntakan darah. Jin hee bertanya kenapa pasien
tiba-tiba seperti itu. Chang Min menjawab kalau dia adalah pasien kanker
kerongkongan, “sepertinya tumornya masuk ke jaringan darahnya pecah.” Chang Min
menambahkan kalau pembuluh vena kerongkonannya yang bermasalah.
Chang Min memeriksa denyut nadi pasien dan ternyata nafas
pasien sudah tak terdengar lagi, “intubasi... kita perlu melakukan intubasi
secepatnya,” ucap Chang Min panik.
“Penghisap! Penghisap!” teriak Jin Hee yang tak kalah panik.
Chang Min mengingatkan Jin Hee kalau mereka sedang berada di lift jadi akan
sulit menemukan penghisap. Chang Min dan Jin Hee sama-sama panik.
Perawat yang ikut bersama mereka mengeluarkan sebuah kotak
yang berisi peralatan medis. Diapun mendapatkan penghisap yang diperlukan Jin
Hee dan Chang Min.
Chang Min akan memasangkan alat penghisap itu ke mulut
pasien namun pasien memutahkan darah lagi sehingga mereka tidak bisa
mamasangkan alat penghisap itu. Jin Hee dan Chang Min pun semakin panik.
Kondisi pasien semakin memburuk. Jin Hee teringat kalau dia
membawa ponsel. Diapun langsung menelpon Dr Gook dan meminta petunjuk apa yang
harus mereka lakukan.
Dr Gook meminta Jin Hee tenang dan memastikan pasien terus
bernafas. “aku akan datang, jadi jangan tutup teleponnya dan tunggu aku.”
Dr Shim dan Direktur RS datang. Direktur memberitahu kalau
sistem rumah sakit sedang melakukan ujicoba. Dr Shim bertanya apa di bagian UGD
ada masalah. Perawat menjawab kalau di ruang UGD tidak masalah, “tapi pasien
yang sedang dipindahkan di ICU terkunci di lift”.
“kita harus pergi sekarang.dia kena kanker kerongkongan...
tapi pembuluh darahnya pecah.... jadi saluran nafasnya harus dipotong
segera.”ucap chang Min.
Dr Goo dan Dr Shim berlari ke lift dimana Chang Min dan Jin
Hee terkunci. Dia berbicara dengan Chang Min dan menyuruhnya melakukan
trakeostomi sekarang. Kondisi pasien semakin memburuk. Dr Gook menyuruh chang
Min mematikan hp dan menelponnya lagi dengan video call. Chang Min menyuruh Jin
Hee memegang ponselnya tapi karena terlalu gugup, Jin Hee tak sengaja
menjatuhkan ponselnya.
Jin Hee menyuruh chang Min untuk cepat melakukan apa yang
dikatakan Dr Gook. Chang Min dengan gugup meminta pisau bedah pada perawat. Jin
Hee bertanya apa Chang Min pernah melakukan trakeostomi. Chang Min menjawab
kalau dia hanya pernah melakukannya sekali saat dia masih di sekolah
kedokteran. Sedangkan Jin Hee belum pernah sama sekali melakukannya.
Chang Min berusaha menenangkan dirinya dan mencoba mencari
bagian yang harus dia potong. Chang Min berusaha menyayat leher pasien namun
dia ragu melakukannya.
Jin Hee meraih tangan Chang Min dan berusaha menyakinkan Chang Min kalau dia mampu melakukannya.
Jin Hee meraih tangan Chang Min dan berusaha menyakinkan Chang Min kalau dia mampu melakukannya.
Akhirnya kelar juga episode 3 ini. Benar-benar susah membagi
waktu kalau awal bulan nih.
Bersambung
Sinopsis Emergency Couple Episode 4
1 komentar:
cinta dan benci emang setipis kulit ari..
Balaspapa gu Hwaiting ^^
~lyla♡