Video The Beauty of Shadows di tayangkan. Isi video tersebut adalah tentang kerja keras dari tim editor untuk membuat sebuah majalah yang glamour yaitu The Most. Semua orang menyukai video tersebut, namun tim editor sedang merasa benar2 cemas karena Sung Joon tak kunjung datang. Mereka semakin cemas karena setelah pemutaran video itu, acara selanjutnya adalah pemberian pidato. Tak punya pilihan lain Joo Young pun menyuruh Shin Hyuk untuk maju ke panggung memberikan pidatonya. Namun sebelum Shin Hyuk maju, Madam Kim sudah berdiri di atas panggung dan memberikan pidatonya.
Madam Kim memberikan pidatonya dengan bahasa Inggris yang dia bisa. Namun kata2 bahasa Inggris itu hanya dia gunakan di pembukaan saja, karena dia memang tidak fasih dalam berbahasa Inggris. Madam Kim meneruskan pidatonya dengan bahasa Korea dan meminta penerjemah membuat translitenya dan menampilkannya di layar. Tanpa di duga, kecemasan yang di rasakan oleh tim editor tentang Madam Kim yang akan mengacaukan acara malah berbalik rasa kagum padanya, pasalnya Madam Kim bisa membuat pidatonya dengan sangat bagus, kata-kata yang keluar darinya bisa menyentuh semua orang.
Apa yang di takutkan oleh Hye Jin benar2 terjadi. Sung Joon benar2 tak bisa mengendarai mobilnya di tengah hujan, sekarang dia sedang menenangkan dirinya di dalam mobil. Hye Jin kemudian mendapat sms dari Joo Young yang menyuruhnya kembali ke meja tamu karena acara akan segera selesai. Mau tak mau Hye Jin pun kembali ke ruang pertemuan dimana Madam Kim masih berpidato.
Di tengah pidato, Sung Joon baru datang dan dia langsung keluar lagi saat melihat Madam Kim sudah maju untuk menggantikannya. Wajah Sung Joon terlihat pucat. Hye Jin sendiri merasa lega karena melihat Sung Joon tidak apa2.
Sung Joon sengaja menunggu madam Kim dan menemuinya setelah dia memberikan pidato. Yang keluar dari mulut Sung Joon hanya kata maaf, dia tak memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.
Hye Jin sendiri hanya bisa melihat Sung Joon dari kejauhan. Dia kemudian duduk di samping Sung Joon dan melihat ke arahnya tanpa bisa berkata apa2.
Keesokanharinya, semua tim editor mulai membicarakan Sung Joon yang telat. Orang yang paling kesal pada Sung Joon adalah Ah Reum karena sebelumnya Sung Joon sudah memarahinya karena telat datang kerja. Orang yang tak mengatai Sung Joon hanya Joo Young, Shin Hyuk dan hye Jin.
Hye Jin yang sedari tadi diam dan pura2 tak dengar akhirnya tak tahan juga mendengar semua orang membicarakan Sung Joon seprti itu. Hye Jin beranjak dari duduknya sambil menghentakan kursinya sehingga kursinya berjalan sendiri menabrak kursi Shin Hyuk.
“Apa tak terlalu kasar bicara seperti itu padahal kalian tidak tahu apa2 tentang dia?” ucap Hye Jin dan mereka pun bertanya apa Hye Jin tau tentang Sung Joon yang mereka tak tahu. Hye Jin hendak memberitahu yang sebenarnya namun tepat disaat itu Sung Joon muncul dan menghentikannya. Sung Joon juga menyuruh Hye Jin menemuinya.
Sung Joon bertanya kenapa Hye Jin sampai membelanya seperti itu. Hye Jin menjawab karena tuduhan yang mereka katakan itu tidak benar dan da merasa kesal saat mendengarnya. Melihat dan mendengar Hye Jin merasa kesal karena membela dirinya langsung membuat Sung Joon tersenyum. Melihat Sung Joon tersenyum tentu saja membuat Hye Jin heran dan bertanya kenapa?
“Ah... tidak jelek2 amat.”
“Apa?”
“Agak berlebihan sih, tapi senang rasanya ada orang yang menggantikanku.” Jawab Sung Joon dan Hye Jin masih tidak mengerti. Sung Joon menjelaskan kalau dia memang salah karena telat, jadi mereka semua memang berhak mengatainya seperti itu. Lagi pula perusahaan bukan tempat untuk mereka mendengarkan masalah pribadi nya, karena itu jika mereka membuat kesalahan karena masalah pribadi maka mereka harus mempertanggung jawabkannya.
Sung Joon lalu mengucapkan terima kasih dan membahas tentang tempat id card yang diberikannya pada Hye Jin. Dia senang Hye Jin menggunakannya.
Joo Young memanggil Hye Jin kemejanya. Dia menawari Hye Jin untuk menulis artikel. Karena merasa masih baru dan tak yakin kalau dia bisa, Hye Jin pun menolak tawaran itu. Shin Hyuk dan Sung Joon mendengar tawaran itu. Berbeda dengan Sung Joon yang hanya diam saja, Shin Hyuk langsung berusaha membuat Hye Jin menyetujui tawaran itu namun tak berhasil. Hye Jin masih tak mau menerimanya.
Shin Hyuk baru keluar dari minimarket dan saat dia hendak pergi dengan motornya, dia berpapasan dengan Ha Ri. Ha Ri lalu meminta Shin Hyuk mengajaknya jalan-jalan dengan motor. Karena Ha Ri mengatakan ini baru kali pertamanya dia naik motor, jadi Shin Hyuk pun mengendarainya dengan pelan sampai Ha Ri protes karena motornya lambat. Atas permintaan Ha Ri, Shin Hyuk pun mempercepat laju motornya. Mereka berdua menikmati angin yang berhembus karena motor yang melaju cepat.
Hye Jin melihat gambar puzzle yang di pasang di halte bis, tanpa sadar Sung Joon juga berdiri di sampingnya dan melihat gambar tersebut. Sung Joon belum pulang karena malam ini dia akan lembur dan di temani segelas kopi. Sung Joon lalu bertanya apa Hye Jin suka “Renoir”. Tak ingin ketahuan kalau dia adalah Hye Jin teman masa kecil Sung Joon. Hye Jin pun menjawab tidak dan mengaku kalau dia tak tahu banyak tentang gambar itu. Ya, Hye Jin bohong karena dia sudah tahu banyak dari Sung Joon dulu saat mereka kecil.
Sung Joon pun mengatakan kalau Renoir adalah seniman favorite-nya. Dia juga mengingatkan Hye Jin dengan gambar puzzle yang Hye Jin pecahkan.
“Renoir akhirnya hanya menggambarkan momen bahagia. Dia bilang karena banyak hal yang tidak membahagiakan di dunia ini, dia ingin mengabadikan momen bahagia melalui lukisan. Itu sebabnya kenapa kau merasa bahagia saat kau melihat karyanya.” Ucap Sung Joon kecil memberi penjelasan dan itu memang bayangan Hye Jin sehingga membuat Hye Jin tertawa sendiri membayangkan Sung Joon yang sekarang berubah menjadi Sung Joon kecil.
Melihat Hye Jin tiba2 tertawa sendiri, tentu saja membuat Sung Joon bertanya kenapa dan Hye Jin hanya menjawab tidak apa2. Dia kemudian menyuruh Sung Joon masuk ke kantor dan dia sendiri akan menunggu bus.
Sung Joon berjalan pergi namun tiba2 dia kembali dan langsung duduk disamping Hye Jin. Sung Joon berkata kalau dia ingin menemani Hye Jin sampai busnya datang karena dia ingin menghirup udara segar sebelum masuk kantor. Sung Joon lalu bertanya apa Hye Jin pernah dengar tentang “Dewa Kesempatan/ Caerus” dan Hye Jin menjawab tidak tahu.
Sung Joon kemudian menunjukkan gambarnya dan mengatakan kalau dia punya rambut kuncung di kepalanya sehingga mudah di tarik. Tetapi kalau dilepaskan akan sulit untuk menariknya kembali.
“Itulah alasan kenapa tidak mungkin mendapatkan kembali kesempatan yang sudah hilang.” Jelas Sung Joon yang mengaku kalau dia hanya asal bicara, hehhe.. padahal dia ingin memberitahu Hye Jin agar Hye Jin tidak membuang kesempatan yang diberikan Joo Young. Sung Joon lalu berkata kalau bus Hye Jin sudah datang jadi dia pun langsung pergi.
Di dalam bus, Hye Jin pun bertanya2 darimana Sung Joon tahu kalau itu adalah bus yang menuju rumahnya. Karena tak tahu jawabannya, Hye Jin pun tak mau memikirkannya.
Ha Ri merasa puas dan lega setelah bermotor dengan Shin Hyuk. Saking senangnya dia sampai berniat membeli motor sendiri. Shin Hyuk lalu mengajak Ha Ri minum bersama namun Ha Ri menolaknya karena Ha Ri harus pulang, maksud pulang disini, Ha Ri siap kembali ke tempatnya, dia berencana memberitahu Sung Joon yang sebenarnya. Ha Ri berterima kasih pada Shin Hyuk karena berkata dirinya dia bisa melepaskan semua beban didadanya. Sebelum Ha Ri pulang, Shin Hyuk mengatakan satu permintaan pada Ha Ri, dia ingin Ha Ri tidak menceritakan tentang dirinya pada Hye Jin. Shin Hyuk tak ingin Hye Jin tahu kalau dia tinggal di hotel. Sebagai manager hotel yang baik, Ha Ri pun berjanji akan merahasiakan hal2 yang berhubungan dengan kliennya.
Di kamarnya, Ha Ri menulis surat untuk Sung Joon. Surat itu berisi tentang pengakuannya. Hye Jin sendiri sudah baring di tempat tidurnya. Dia terus terigat pada kata2 Sung Joon tentang dewa kesempatan. Hye Jin kemudian membuka kembali barang2 lamanya dimana isinya adalah piagam2 yang dulu dia dapatkan.
Keesokan harinya, Hye Jin menghadap Joo Young dan mengatakan kalau dia menerima tawaran Hye Jin kemarin. Dia mengatakan kalau dia ingin menulis tentang dongeng anak2. Sung Joon melihat Hye Jin mengambil kesempatan itu. Joo Young lalu memberikan sebuah amplop yang berisi tentang hal2 yang dapat membantu Hye Jin menulis artikel pertamanya.
Saat kembali ke tempat duduknya, Hye Jin melihat Sung Joon sedang melihat kearahnya. Hye Jin pun langsung mengambil sedikit rambutnya dan menggenggamnya erat-erat. Seperti orang yang sedang menggenggam kuncung rambutnya Dewa Kesempatan. Sung Joon juga seolah2 melakukan hal yang sama, hehehe... dia tak langsung menggenggam rambutnya sendiri, karena rambutnya sudah disisir rapi ke belakang.
Hye Jin sedang membawa kardus yang berisi banyak buku. Shin Hyuk tiba2 datang dan membantunya. Dia juga berkata kalau dia sangat siap jika Hye Jin membutuhkan bantuannya. Belum selesai dia mengatakan tentang bualannya itu, dia tersandung dan menjatuhkan semua buku yang dia bawa. Melihat Shin Hyuk menjatuhkan semua bukunya membuat Hye Jin mengeluh.
“Kusengaja. Karena kalau terlihat terlalu sempurna mungkin membuatku seperti pria brengsek.” Ucap Shin Hyuk memberi alasan.
“Tapi lucunya, banyak orang yang kenyataannya adalah orang yang brengsek dan tak sempurna.” Jawab Hye Jin dan itu membuat Shin Hyuk mengeluh karena Hye Jin sekarang bukan seperti Hye Jin yang dulu lagi.
Hye Jin mulai mencari bahan2 yang bisa di tulis ke dalam artikelnya. Saking sibuknya dia menolak ajakan Shin Hyuk untuk makan ddeokbokki. Walaupun mengeluh karena Hye Jin sudah tak seasik Hye Jin yang dulu, Shin Hyuk tetap memuji kalau Hye Jin sangat keren dimatanya.
Hye Jin mengerjakan semua pekerjaannya sampai malam, sampai ketiduran. Saat dia bangun dia melihat ada minuman di mejanya. Tak perduli siapa yang memberikannya, Hye Jin pun langsung meminumnya. Ternyata orang yang memberikannya adalah Sung Joon.
Keesokanharinya Hye Jin mengatakan pada Joo Young kalau dia hendak mencari bahan artikel dengan mewawancarai langsung penulis terkenal yang mereview dongeng anak-anak. Untuk mewawancarai penulis itu, Hye Jin harus pergi ke rumahnya langsung di Paju kota Yadong-dong.
Di tempat parkiran, Hye Jin berpapasan dengan Sung Joon. Hye Jin ternyata dipinjami mobil oleh Joo Young agar bisa cepat sampai ke Paju Yadong dong. Karena ini adalah tugas pertama Hye Jin dalam mewawancarai orang, Sung Joon pun memberinya selamat dan mengajaknya salaman. Hye Jin tentu saja menyambutnya dengan senang.
Setelah Hye Jin masuk ke dalam mobil Joo Young, Sung Joon mendapat telepon dari Ha Ri dan mengajaknya ketemuan malam ini. Ha Ri mengajak ketemuan untuk memberikan surat yang sudah dia tulis.
DI dalam mobil, Hye Jin sibuk menghafalkan pertanyaan-pertanyaan wawancaranya.
Di kantor, Ah Reum sibuk mencari kunci mobilnya. Shin Hyuk kemudian berkomentar kalau AH Reum pasti lupa menatuhnya. Ah reum menjawab kalau dia sudah tak mengendarai mobilnya selama 3 hari dan dibiarkannya saja di parkiran kantor. Joo Young lalu ikut bergabung dengan mereka dan dia terkejut melihat kunci mobilnya masih ada di tempatnya. Dengan cepat Joo Young pun menebak kalau Hye Jin pasti salah mengambil kunci mobil. Semua orang jadi panik karena Hye Jin memakai mobil Ah Reum, mereka jua berusaha menelpon Hye Jin tapi tak diangkat oleh Hye Jin.
Hye Jin tak mendengar bunyi ponselnya karena dia sedang sibuk menghafal pertanyaan interview-nya. Saking fokusnya pada hafalan, Hye Jin juga tak sadar kalau mobil yang dia kendarai sudah mengeluarkan asap hitam di bagian belakangnya. Khawatir pada Hye Jin, Shin Hyuk langsung pergi untuk mengejar Hye Jin.
Shin Hyuk sudah berada di restoran untuk menunggu Ha Ri. Karena ingin mengecek sesuatu, Sung Joon pun menelpon Joo Young. Dari telepon Sung Joon mendengar kegelisahan Han Sul yang mengkhawatirkan Hye Jin. Mendengar itu Sung Joon pun bertanya apa yang terjadi. Setelah mendengar semuanya dari Joo Young, Sung Joon juga tak sengaja melihat berita kecelakaan di tab-nya.
=Breaking News = Kecelakaan mobil di Paju, Yadong dong. Seorang wanita berusia 20-an terluka. Mengingat kalau Hye Jin juga pergi ke Paju Yadong dong, Sung Joon pun langsung terlihat cemas dan langsung pergi meninggalkan restoran. Saking cemasnya Sung Joon tak melihat Ha Ri yang baru datang dan memanggilnya. Ha Ri terlihat sedih karena hari ini dia lagi2 gagal memberitahu Sung Joon tentang kebenarannya.
Sung Joon mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, disisi lain Shin Hyuk juga mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Mereka berdua sama-sama menuju ke tempat Hye Jin. Hujan turun namun Sung Joon tetap bisa fokus mengendarai mobilnya. Yang ada di kepalanya hanya Hye Jin. Dia teringat saat Hye Jin berkata kalau pada Sung Joon lah Hye Jin akan menulis surat jika dia melakukan liburan sendiri. Sung Joon juga teringat pada saat2 dia bersama Hye Jin dan juga saat Shin Hyuk bertanya apa Sung Joon menyukai Hye Jin.
Hujan semakin deras, namun Shin Hyuk dan Sung Joon terus melajukan kecepatan kendaraan mereka. Sung Joon tiba terlebih dahulu dan langsung mencari Hye Jin. Dia sempat marah pada polisi lalu lintas karena tak langsung menjawab pertanyaan yang menanyakan keberadaan Hye Jin.
“Wapemred?” panggil Hye Jin dan Sung Joon langsung menghampirinya. Tanpa berkata apapun Sung Joon langsung memeluk Hye Jin. Tak jauh dari tempat mereka, ada Shin Hyuk dan dia melihat Sung Joon memeluk Hye Jin.
Bersambung
Sinopsis She Was Pretty ep 10