logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Misaeng Episode 8 Part 2


Keesokanharinya, Baek Ki kembali bekerja dan sepertinya dia berangkat terlalu pagi, karena semua anggota tim-nya belum ada yang berangkat. Baek Ki menuju mejanya dan dia melihat berkas yang diberikan A.M Kang kemarin. Tentu saja hal itu membuat Baek Ki kesal, sampai2 walau dia berusaha mengerjakan tugas itu, dia tetap merasa kesal. Dia teringat kembali pada pertengkarannya dengan A.M Kang. Baek Ki lalu mengambil ponselnya dan menghubungi orang yang menawarinya pekerjaan.


Geu Rae dan tim sedang bersiap-siap melakukan pertemuan dengan Choong Gi, sebelum berangkat mereka meminum obat dan sepertinya itu obat agar mereka bisa kuat saat minum bersama Choong Gi. Mereka juga membawa teh botol yang punya warna sama dengan bir, semua itu untuk minuman mereka nanti, agar tidak mabuk.

Mereka bertiga sampai di tempat pertemuan dan tempat itu adalah sebuah klub malam. Mereka sudah menyewa sebuah ruangan karoke  beserta gadis-gadis yang akan menemani Choong Gi. Tak perlu lama menunggu akhirnya orang yang bernama Choong Gi itupun muncul. Oh Sang Sik pun memperkenalkan dirinya berikut kedua bawahannya pada Choong Gi. Sang Sik dan tim-nya sempat terkejut saat Choong Gi ternyata tidak mau masuk ke dalam ruangan karoke yang sudah mereka pesan, dia malah masuk ke ruangan lain. 



Pertempuran pun di mulai, setelah Choong Gi bernyanyi-nyanyi dengan para wanita penghibur, Sang Sik dan tim mengajak Choong Gi minum bersama.  Mereka bertiga berusaha melakukan rencana yang sudah mereka rancang dengan baik, namun sayang... semuanya gagal total. Mereka tidak bisa menghindari minuman keras, bahkan teh yang sudah mereka persiapkan pun tak bisa mereka bedakan dari minuman keras yang asli. Alhasil mereka bertiga malah mabuk berat, sedangkan Choong Gi sendiri masih segar bugar. Dalam kondisi mabuk, Sang Sik berusaha membujuk Choong Gi untuk menandatangani kontrak namun Choong Gi tidak mau. 

Karena mereka gagal pada putaran pertama maka merekapun harus melakukan putaran kedua. Sang Sik membiarkan Choong Gi pergi dengan seorang wanita. Namun sebelum Choong Gi pergi, Sang Sik sempat memasukkan kontraknya ke dalam saku Choong Gi. 

Karena Dong Sik sudah tak sadarkan diri, jadi Sang Sik memberikan ongkos taksi pada Geu rae untuk mengantarkan Dong Sik pulang, sedangkan Sang Sik sendiri pulang ke rumah dengan berjalan kaki. 

Keesokanharinya, Choong Gi terbangun dari tidurnya dan dia terkejut saat melihat ternyata orang yang menemaninya tidur semalam bukan gadis cantik yang pergi bersamanya, melainkan istrinya sendiri. 



Mengetahui kalau Sang Sik mengirim istri Choong Gi sendiri untuk menghiburnya, Dong Sik langsung terlihat lemas, karena proyek mereka kali ini pasti gagal lagi. Sang Sik sendiri merasa bangga atas apa yang dia lakukan walaupun konsekuesi yang harus dia terima adalah kemarahan dari kepala Departemen Im. Geu Rae sendiri hanya bisa terbengong-bengong dengan sikap bos-nya itu. 

Ternyata sebelum pertemuan di langsungkan, Sang Sik mencari tahu semua hal yang berhubungan dengan Choong Gi dan dari sebuah surat kabar dia membaca tentang Choong Gi yang bersikap romantis pada istrinya. Hal itulah yang memberi ide pada Sang Sik untuk menghubungi istri Choong Gi dan membuat acara kejutan itu, karena tepat di hari pertemuan mereka dengan Choong Gi bertepatan dengan hari pernikahan Choong Gi dan istrinya. 

Sang Sik merasa kalau apa yang di lakukannya sudah benar dan tidak ada yang salah, namun Dong Sik terus saja menyalahkannya dengan alasan kalau hal yang Sang Sik lakukan itu bisa menjadikan kegagalan pada rencana bisnis mereka. 

Kegagalan Sang Sik akhirnya sampai pada Kepala Departemen Im dan seperti yang sudah bisa kita tebak, Sang Sik pun kena marah lagi. Dengan marah, Kepala Departemen Im berkata kalau dia tidak akan pernah memberikan tambahan pegawai lagi untuk Sang Sik.

Untuk menenangkan dirinya Sang Sik pergi ke atap dengan membawa minuman soda. Di tengah terik matahari sore, Sang Sik duduk sambil menikmati minuman soda itu. Dia kemudian menelpon rumahnya dan anak bungsunya yang mengangkat telepon. Anaknya itu meminta Sang Sik membawakan ayam goreng dan ayam dengan saus  saat pulang kerja. Saat berbicara dengan anaknya, Sang Sik merasa beban pekerjaannya hilang sesaat. Namun setelah dia menutup teleponnya, dia terlihat tak baik lagi. Untuk sesaat, Sang Sik tak sadarkan diri, dia seperti sedang tertidur dalam posisi duduk. Tiba2 hidungnya juga mengeluarkan darah. 



Sang Sik terbangun karena sms dari anak tertuanya yang meminta dibelikan setengah ayam goreng dan setengah ayam dengan saus. Tak terlalu memikirkan tentang kesehatannnya, Sang Sik hanya mengelap darah di hidungnya tanpa khawatir dengan apa yang sebenarnya terjadi pada tubuhnya. Tepat disaat itu Geu Rae muncul dan langsung terlihat khawatir dengan kondisi Sang Sik,namun Sang Sik sendiri bersikap biasa saja dan meminta Geu Rae tak khawatir juga tidak memberikan apa yang terjadi pada Dong Sik. 

A.M Ha melihat Young Yi sedang mencari informasi tentang sistem perdagangan Emisi, proyek yang diperintahkan oleh Manager mereka agar mereka bekerja sama, namun A.M Ha tidak mau untuk bekerja sama dengan Young Yi. Dan hal itupun membuat A. M Ha bertambah marah dan tak suka pada Young Yi. 

Dia lagi2 mengajak Young Yi keluar ruangan dan bicara berdua. A.M Ha memarahi Young Yi karena masih tak mau menyerah pada proyek itu. Tepat disaat itu Suk Yeol muncul dan melihat Young Yi dimarahi. A.M Ha dengan marah mengatakan kalau Young Yi benar2 tak mau mundur, maka dialah yang akan mundur hingga Young Yi bisa mencantumkan nama pintarnya itu di dalam laporan tersebut.



Setelah A.M Ha pergi, Suk Yeol menghampiri Young Yi dan menghiburnya. Dia meminta Young Yi agar dapat kembali seperti Young Yi yang dulu, yang tidak merasa terintimidasi dan percaya diri. Setelah mendapat nasehat dari Suk Yeol, Young Yi menemui A.M Ha dan mengatakan kalau dia akan melakukan seperti yang A.M Ha inginkan. Young Yi bersedia mundur dari proyek itu, namun sebagai gantinya, dia ingin A.M Ha memberikan pekerjaan sambilannya pada Young Yi sementara A.M Ha sibuk dengan proyek itu. 

Baek Ki sedang memeriksa berkas-berkas lamarannya ke perusahaan lain saat A.M Kang datang dan menanyakan tugas yang dia berikan pada Baek Ki sebelumnya. Baek Ki menjawab kalau dia belum menyelesaikannya, karena A.M Kang mengatakan dokumen itu baru mau di gunakan besok pagi. 

“Jang Baek Ki... jika kau berpikir tentang mengundurkan diri, aku tidak akan menghentikanmu. Bisnis baja adalah salah satu yang konservatif. Selama jangka waktu panjang, item tunggal berubah, sedikit demi sedikit, seperti perkembangan pasar. Itulah mengapa rekan tim kita... tidak boleh seseorang yang bagus dalam berangan-angan dan melebih-lebihkan situasi. Tapi seseorang yang bisa diam-diam melakukan dasar-dasar untuk jangka waktu panjang.”

Baek Ki beranjak dari duduknya, “Jadi... anda ingin mengatakan kalau anda sedang mengajarkanku dasar2 itu sejauh ini? Lalu saya bahkan diperlakukan lebih tidak adil. Dasar2 itu yang anda maksud, saya membangun mereka cukup penuh selama masa sekolah saya, magang dan pelatihan OJT. Mengajarkan saya dasar2 hanya alasan anda. Anda hanya membenci saya. Saya tidak bisa memikirkan sebaliknya.” Ucap Baek Ki yang masih tak mau terima. Merasa tak ada gunanya lagi memberitahu maksud dia yang sebenarnya pada Baek Ki, A.M Kang pun memilih pergi. Masih belum puas berbicara, Baek Ki pun mengejar A.M Kang. Dia bertanya alasan A.M Kang membencinya. 



“Jang Baek Ki-shi... ini bukan tentang suka atau benci seseorang dan aku tidak cukup mengenalmu dengan baik untuk menilaimu dari sudut pandang semacam itu.” ucap A.M Kang berusaha menjelaskan. “Tidakkah kau ingat hal pertama yang kau lakukan setelah kau bertugas dengan tim kita?” tanya A. M Kang dan Baek Ki ingat saat itu, dia langsung mengajukan sebuah proposal pada A.M Kang. “Aku pikir kalau mendidik seseorang harus meliputi waktu untuk memeriksa apakah orang itu sudah belajar. Ada setumpuk berkas terkait tim baja yang kau, sebagai karyawan baru perlu baca. Tapi kau menyerahkan rencana bisnis segera setelah kau datang, Jang Baek Ki. Bahkan sebelum kau membaca berkas2 itu tentang item2 Tim Baja.” Jelas A.M Kang dan Baek Ki hanya bisa terdiam menyadari kesalahannya. “Jika hasratmu untuk pamer dan menonjol dengan datang lebih dulu, kau biasanya menjadi tidak sabar. 

Tapi ternyata Baek Ki tidak merasa bersalah, dia malah menyalahkan A.M Kang bahkan dengan suara keras dia bertanya kenapa A.M Kang tidak memberitahukan kesalahannya itu dari awal padanya. A. M Kang menjawab kalau dia sudah memberi banyak kesempatan pada Baek Ki untuk menemukan sendiri kesalahannya itu.

“Aku tidak tahu bagaimana tim lain melakukannya, tapi itulah caraku.

“Kesempatan? Memeriksa kesalahan cetak, membuat format, melakukan tugas administrasi, apakah itu, apakah itu kesempatan yang anda maksud? Apa yang harusnya saya pelajari lebih bisa diperoleh ketika bekerja bersama. Tidakkah anda berpikir begitu?” tanya Baek Ki dengan emosi.

“Kau masih punya jalan panjang untuk pergi.” Jawab A.M Kang dan masuk ke dalam lift. 

Dengan perasaan kesal dan marah, Baek Ki kembali ke mejanya dan mengirim resumenya ke perusahaan lain. Tak lama kemudia kita melihat Baek Ki keluar kantor dengan membawa tasnya. Young Yi melihatnya dan menyapanya. Sebelum Baek Ki pergi, Young Yi berkata kalau dia akan mengikuti saran Bae Ki, dengan membiarkan A.M Ha merasa menang darinya. Mendengar itu, Baek Ki merasa kalau dia tidak bisa melakukan hal seperti yang sudah dia nasehatkan pada Young Yi.

“Ah Young Yi-shi.. kau menemukan jalanmu sendiri. Dan aku... aku menemukan jalanku sendiri, kurasa.”ucap Baek Ki dan berjalan pergi.

 Kita beralih pada Sang Sik yang sedang minum jus bawang. Dong Sik yang sedang menghampirinya melihat Sang Sik terlihat tidak sehat karena dia banyak berkeringat. Namun dengan alasan dia baik2 saja, diapun menolak saran Dong Sik yang menyuruhnya ke rumah sakit.Sang Sik lebih memilih tidur di kursi kerjanya. Belum sampai dia tertidur, dia bangun dan berkata kalau dia tidak bisa tidur. Dia kemudian memutuskan untuk pergi keluar sebentar. 


Di luar kantor, Sang Sik merasa pusing dan dengan sedikit sempoyongan Sang Sik pergi ke suatu tempat.

Manager Go mencari Sang Sik untuk memberikan sebuah berkas padanya. Mendengar kalau sebelum pergi Sang Sik mengeluh pusing, Manager Go pun bertanya lagi apa tak ada gejala lain yang Sang Sik keluhkan. Dong Sik masih tak mengerti maksud pertanyaan Manager Go. 

“40-an adalah usia yang berbahaya.... salah satu temanku, seperti Manager Oh, hanya bekerja dan tidak menjaga kesehatannya, dia kena darah tinggi di usia muda.” Ucap Manager Go dan Dong Sik merasa tak yakin kalau Sang Sik mengalami itu. Manager Go menambahkan kalau ada beberapa orang yang sedang bepergian tiba2 pingsan karena tekanan darah dan meninggal. Mendengar itu, Geu Rae langsung ikut bicara dan mengatakan tentang apa yang dia lihat di atap tadi. 


Dong Sik dan Geu rae dengan panik mencari tahu keberadaan Sang Sik, mereka semakin panik karena Sang Sik tak mengangkat telepon mereka. Saking paniknya, Dong Sik sampai hampir ketabrak mobil. Melihat itu, Geu Rae teringat pada kematian ayahnya yang sepertinya disebabkan karena kecelakaan lalu lintas. 

Kepala Departemen Im melihat ruangan penjualan tim 3 kosong dan diapun bertanya pada Manager Go tentang apa yang terjadi. Manager Go pun memberitahu kalau Dong Sik dan Geu Rae sedang mencari Sang Sik karena Sang Sik sedang tidak sehat akibat tekanan2 yang dia dapat akhir2 ini. Mendengar kalau Sang Sik sedang tidak sehat, membuat Kepala Departemen Im merasa bersalah dan ikut khawatir. Dia menyuruh Manager Go dan pegawainya ikut mencari Sang Sik. 


Kita melihat ponsel Sang Sik berdering dan ternyata Sang Sik sedang tertidur di rumah sakit dengan tangan di infus.Saking nyenyaknya tidur, Sang Sik bahkan sampai mengorok. Tak lama kemudian dia terbangun dan terkejut melihat banyak miskol di ponselnya. Diapun akhirnya mengangkat teleponnya dan mendegar suara Dong Sik yang dengan panik memanggilnya.

Sang Sik kembali ke kantor dan menghadap Kepala Departemen Im. Berbeda dari sebelumnya, kali ini Kepala Departemen Im lebih lembut pada Sang Sik, dia hanya memarahi Sang Sik karena tak pernah memeriksakan kesehatannya. Saking merasa bertanggung jawab atas kesehatan Sang Sik, diapun memberi proyek baru untuk Sang Sik dan tim-nya. Dia menarik kembali kata2nya yang mengatakan tidak akan memberikan proyek pada tim 3 lagi. Selain itu, Kepala Departemen Im juga membelikan belut kering untuk Sang Sik. 

Kepala Departemen Im mendapat telepon dari seseorang dan Sang Sik pun di suruhnya kembali kemejanya. Sang Sik terlihat senang karena mendapat belut itu, sampai2 dia memeluk kotaknya. Dia menawarkan pada Dong Sik apa dia mau belut itu. Dong Sik menjawab tidak, dia menyuruh Sang Sik menghabiskannya sendiri tapi dengan catatan jangan sampai Sang Sik mendapatkan anak ke empat, kenapa Dong Sik bisa bicara seperti itu karena di Korea sana, makan belut bisa menambah nafsu pria.



Tepat disaat itu, mereka mendengar suara Kepala Departemen Im yang berteriak keras memanggil Sang Sik dan menghampirinya. Mengira Kepala Departemen Im marah padanya dan takut belut-nya diambil lagi, Sang Sik pun menyembunyikan belut  di bawah meja kerjanya. 

“hei! Apa gerangan yang kau lakukan?!” tanya kepala Departemen Im yang kemudian tiba2 tertawa senang. “Woo, Oh Sang Sik! Pura2 malu mengatakan kau tidak mau melakukannya.. kau bahkan menjual jiwamu kan? Bagaimana direktur utama Moon berakhir dengan meminta dua kali kesempatan?” ucap Kepala Departemen Im yang kemudian mencari kartu kreditnya, “Kartu Kredit.. kau belum mengembalikannya kan? Sapi... makan sapi malam ini... “ ucap Kepala Departemen Im dengan senang, dia menyuruh Sang Sik makan daging sapi dengan tim-nya malam ini sebagai hadiah atas apa yang berhasil mereka kerjakan. 

Dong Sik sendiri hampir tak percaya karena rencana Sang Sik “menghibur dengan istri” ternyata benar2 berhasil. Sang Sik sendiri terlihat masih tak percaya atas apa yang dia dapatkan hari ini . Diapun memutuskan langsung pulang ke rumah dengan membawa belut itu. Sebelum pulang, dia menyuruh Geu Rae membersihkan semua barang2 yang berhubungan dengan Choong Gi yang ada di meja kerjanya. 

Geu Rae pun melakukan apayang di perintahkan. Saat melihat catatan kecil Sang Sik mengenai istri Moon Choong Gi, Geu Rae tertawa2 sendiri sampai membuat Manager Go bingung melihatnya. Geu Rae puas karena atasanya masih mementingkan prinsip ketimbang hal yang lain.

Keesokan harinya, kita melihat Baek Ki menemui seseorang yang  menawarinya bekerja di perusahaannya. Geu Rae yang sedang berjalan bersama timnya, langkahnya terhenti saat dia melihat Baek Ki, apalagi ternyata A.M Kang juga melihat apa yang Baek Ki lakukan. Setelah A.M Kang pergi, Dong Sik dan Sang Sik menghampiri Geu Rae dan melihat apa yang dia lihat. 

“Orang itu gegabah.” Ucap Sang Sik.

“Kapan mereka akan memberikan kita lebih banyak staff? Anda mengatakan kepala departemen akan mendapatkan untuk kita ahli dari Timur Tengah.” Tanya Dong Sik dan Sang Sik pun menjawab kalau orang itu pasti akan sesegera mungkin di kirimkan pada mereka. 

Tepat di saat itu, kita melihat seorang laki2 jalan menuju ruangan tim 3. Orang itu sepertinya adalah orang lama di One Internasional, karena rata2 orang yang dilewatinya mengenalnya. Sang Sik sendiri dengan begitu percaya dirinya mengatakan kalau dia yakin pasti Young Yi lah yang di kirim ke tim mereka. 



Sang Sik dan pegawainya sampai ke ruangan mereka. Langkah mereka terhenti saat melihat sesosok laki2 berdiri di hadapan mereka. orang itu kemudian membalikkan badannya dan kita melihat wajahnya yang menyebalkan. Mengetahui kalau orang itu yang akan menjadi tim mereka, membuat Sang Sik terdiam. Sepertinya ada sesuatu antara Sang Sik dan orang itu, sepertinya mereka bukanlah orang yang cocok untuk bekerja sama.

Bersambung
Sinopsis Misaeng ep 9

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

8 komentar

Ayooo ...ditunggu episode berikutnya y .,. Geu rae ;)

Balas

saya menunggu, benar2 menunggu :)
plisss lanjutkan,,,,
drama ini menjadi nominasi "best drama" :)

Balas

Mbak lilik saya masih menunggu
Mohon dgn sangat mbak..

Balas

Tolong selesaikanlah.. Saya jarang punya kuota banyak buat donlod videony.. Biarkanlah saya jd suka membaca... Soalny masih nganggur jg nih jd kuota terbatas uang.. Pliiiiiiiissss mbak... Saya ga bs bhs inggris.. Hehe

Balas

Oia mba.. Saya fansnya kang sora.. Di doctor stranger.. Dulpari kayanya lebih cocok diartikan "dukun".. Karena dukun profesinya sama mengobati.. So, aka lbh mnarik lg kl artiny dukun.. :)

Balas

saya mau banget nerusin sinopsisnya... tp file-nya sudah gak ada... sya coba cek dulu, file di tempat download-nya masih bisa di ambil ap gak?

Balas

Terimakasih mba.. Saya juga fans mba n trio ny.. Senengny dpt blsan dr mba.. Saya akan sangat menanti.. Yeayy! Makasi banyak yaa mba :D

Balas

dilanjutin kak..

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger