Sinopsis My Lovely Girl episode 11 part 2. Pada part
sebelumnya diceritakan kalau Se Na datang ke rumah Hyun Wook dan mengurus Hyun
Wook yang sedang sakit. Saat tengah mengupas apel, Hyun Wook tertidur dan Se Na
pun menghampirinya, dia berkata kalau tak masalah dia tak bisa jalan keluar
berdua dengan Hyun Wook karena baginya ada di samping Hyun Wook dan bisa
melihat wajahnya, sudah cukup bagi Se Na.
Sinopsis My Lovely Girl episode 11 part 2
Saat Hyun Wook terbangun dari tidurnya, dia melihat Se Na
tertidur di lengannya. Hyun Wook tersenyum dan hendak membelai rambur Se Na,
namun dia malah tiba2 batuk dan membangunkan Se Na.
“Apa kau baik2 saja?” tanya Se Na dan Hyun Wook mengiyakan.
Dia merasa sudah baikkan.
Hae Yoon sedang bersama Sung Jin yang menyuruhnya makan. Hae
Yoon bertanya kalau dia memberitahu
semua kebenaran tentang kakaknya pada Se Na, pasti Se Na dan Hyun Wook akan
putus kan?
“Kenapa kau berpikir seperti itu?” tanya Sung Jin.
“Kau benar. Hyun Wook tidak akan datang padaku jika aku
melakukan itu.” ucap Hae Yoon menyadari hal itu dan kemudian dia bertanya apa
dia harus keluar dari ANA karena dia pikir dia tak bisa bertemu dengan Hyun
Wook lagi.
Hee Sun sedang gudah. Dia teringat pada ramalan seorang
peramal yang mengatakan kalau Tae Min bukan mitra bisnis yang baik, namun akan
jadi suami yang baik,jadi si peramal itu menyarankan pada Hee Sun untuk
berhenti melakukan urusan bisnis dan mereka menikah saja. Tentu saja Hee Sun
menolak karena dia masih punya suami.
“Apa yang harus aku lakukan?” keluh Hee Sun pada dirinya
sendiri. Tepat di saat itu Tae Min datang dan bertanya tentang apa yang
dikatakan si peramal. Mendapat pertanyaan itu Hee Sun bingung, karena dia tak
mungkin mengatakan semua yang peramal itu katakan padanya.
Tak mendapat jawaban dari Hee Sun, Tae min pun menebak kalau
peramal itu sudah mengatakan hal yang buruk tentangnya,dia pun meminta Hee Sun untuk tidak
mempercayainya. Tepat disaat itu pelatih trainee datang dan bertanya kenapa Hee
Sun datang, apakah dia datang untuk menemui Tae Min.
“Aku tidak datang untuk bertemu Tn Kang, aku datag untuk
melihat Mi Na.” Jawab Hee Sun dan pergi. Setelah Hee Sun pergi, pelatih trainee
itu berkata kalau Mi Na tidak datang hari ini.
Presdir Lee mendapat telepon dari seseorang yang
memberitahunya kalau Hee Sun datang ke ANA untuk menemui Tae Min. Tepat disaat
itu, Hee Sun pulang dan Presdir Lee langsung bertanya dengan nada tinggi apa
Hee Sun pergi menemui tae Min. Hee Sun menjawab kalau dia sedang berusaha
mendapatan pekerjaan, karena dia sekarangsudah tak mempercayai Presdir Lee.
“Bekerja? Kau mencoba bekerja sama dengan dia dan mengambil
alih perusahaan?” tanya Presdir Lee meremehkan dan Hee Sun mengiyakannya. Dia
berniat mengambil alih ANA karena sebentar lagi Hyun Wook juga akan keluar.
“Apa kau pikir orang seperti dapat menjalankan perusahaan?”
tanya Presdir Lee lagi.
“Apa kau mengatakan karena aku tidak bisa memberikanku
apa2?”tanya Hee Sun balik dan hendak melakukan tes DNA pada anak dari
selingkuhan Presdir Lee. Saking marahny, Hee Sun berkata kalau dia ingin merobek2
perut wanita itu.
“Tunggu. Beri aku beberapa hari da aku akan menjelaskan
semuanya.” Ucap Presdir Lee dan Hee Sun bertanya apa kali ini dia bisa
mempercayainya dan Presdir Lee mengiyakan.
Hyun Wook mendengarkan musik yang sudah berhasil Se Na buat untuk
lagu Shi Woo bersama mereka berdua. Selesai lagu itu diputar, Hyun Wook
bertanya apa itu lagu cinta? pada Se Na.
“Memang, tapi.....”
“Aku menyukainya.” Jawab Shi Woo memotong kata2 Se Na dan
menebak kalau Hyun Wook dan Se Na masih tetap dekat.
“Sepertinya kau puas dengan lagunya. Kadang2, kau akan
memiliki produk yang lebih baik jika ada sedikit perdebatan.”ucap Hyun Wook.
“Apa itu yang kau harapkan akan terjadi?” tanya Shi Woo dan
terlihat Hyun Wook seperti menahan sesuatu. Hyun Wook kemudian berkata kalau
dia masih belum bisa memutuskan lagu itu bagus atau tidak sebelum mendengarkan
keseluruhan lagunya, jadi Shi Woo dan Se Na harus secepatnya menyelesaikan lagu
itu karena kalau tidak Shi Woo akan menyanyikan lagu cover.
“Kenapa kau tidak membiarkan kami berdua bekerja? Dengan
begitu kami bisa menyelesaikannnya.” Jawab Shi Woo yang sengaja menyindir kalau
keberadaan Hyun Wook sekarang sudah mengganggu waktu mereka.
Dengan senyum terpaksa Hyun Wook berkata pada mereka untuk
melanjutkan penyelesaian lagu mereka tapi sebelumnya dia berpesan pada mereka
untuk tidak pergi ke luar kantor. Hyun Wook kemudian pergi dengan batuk2.
Melihat Hyun Wook pergi dengan batuk2, Se Na langsung berlari keluar dan
memberikan jeruk dengan gambar love diatasnya pada Hyun Wook.
Saat Se Na kembali, Shi Woo meminta dia untuk hanya fokus
padanya jika sedang bersamanya. Se Na pun mengiyakannya dan kemudian
mengeluarkan laptopnya untuk mulai menulis lirik lagu mereka. Dia ingin membuat
lagu dengan konsep seperti menulis surat pada ibunya.
Shi Woo memberikan beberapa ide lirik yang bisa dimasukkan
ke dalam lagu mereka itu, namun sepertiya Se Na merasa kata2 itu tidak cocok
untuk sebuah lagu. Bisa melihat Se Na dari jarak dekat, Shi Woo pun berkata
kalau dia senang bisa menulis lagu dengan Se Na, apalagi ini adalah kali
pertama denga menulis lagu. Dia tak tahu kalau dia bisa menikmati saat menulis
lagunya sendiri.
“Kau baru menyadarinya?” ucap Se Na.
“Bukankah kau pikir kita bekerja sama dengan baik? Apa kau
ingi membuat kontrak eksklusif? Aku pikir aku bisa melakukan semuanya dengan
baik jika bersamamu.” Tawar Shi Woo dan Se Na menjawab kalau dia akan
memikirkannya lagi, karena menurutnya semua hal tak berjalan baik jika dia
bersama Shi Woo.
Di ruang kerjanya, Hyun Woo tersenyum2 sendiri melihat jeruk
pemberian Se Na. Tepat disaat itu Hae Yoon muncul dengan membawa surat
pengunduran dirinya. Melihat surat itu, Hyun Wook langsung bertanya apa Hae
Yoon harus melakukan itu semua. Hae Yoon menjawab kalau dia sudah memikirkan semua
itu lebih dari seminggu dan inilah keputusan akhirnya.
“Aku akan mengakhiri perasaanku padamu.” Ucap Hae Yoon.
“Kau berhenti karena kau tidak ingin melihat wajahku?” tanya
Hyun Wook dan Hae Yoon mengiyakannya. Karena dia pikir akan sulit melupakan
Hyun Wook jika dia terus melihat wajahnya. Hyun Wook lalu meminta Hae Yoon
untuk menunggu beberapa hari lagi karena sebentar lagi ayahnya akan kembali ke
perusahaan dan disaat itu Hae Yoon tidak akan melihat wajahnya lagi. Dan Hae
Yoon harus melakukan hal itu untuk ANA.
“terima saja. Aku tak bisa melakukannya lagi. Aku tidak bisa
melihatmu. Maaf itu begitu tiba2, tapi aku harap kau mengerti.”
“Hae Yoon-a... kau bilang itu sudah 12 tahun sejak kita
saling kenal. Kau bukan satu2nya orang yang punya kenangan itu. ketika aku
sedih, karena kematian ibuku, kau berada disisiku. Ketika aku pergi karena aku
marah pada ayahku... kaulah yang mengatakan padaku untuk tetap kuat. Kenangan
yang kita punya juga penting bagiku. Aku tidak ingin berakhir seperti ini. Jika
kau membutuhkan waktu, beristirahatlah di rumah. Pikirkan beberapa hari lagi.”
Pinta Hyun Wook dan mengembalikan surat pengunduran diri Hae Yoon.
Namun Hae Yoon tak mengambilnya lagi, “menurutmu, bagaimana
perasaanku jika aku harus terus melihatmu? Biarkan aku pergi ketika aku
mengatakan aku siap.” Ucap Hae Yoon dan pergi.
Setibanya di rumah, Jae Young sudah menunggu Hae Yoon di
depan rumahnya. Jae Young bertanya kenapa Hae Yoon tidak menjawab teleponnya
dan itu membuat Jae Young sangat khawatir. Hae Yoon menghela nafas dan menjawab
kalau dia tidak bisa bekerja diperusahaan Jae Young karena hal itu bertentangan
dengan etika bisnis. Hae Yoon juga menjawab kalau dia tidak bisa keluar begitu
saja dari ANA.
“Itu akan sulit, tapi aku ingin mengakhiri semuanya dengan
Hyun Wook. Jadi aku harap kau akan melupakan apa yang aku katakan.” Ucap Hae Yoon.
“Kenapa kau melakukan ini?”
“Hanya karena aku sengsara tidak berarti orang lain harus
sengsara juga.”
Mendengar itu Jae Young tertawa meremehkan. “Bahkan dalam
situasi seperti ini, kau ingin menyelamatkan Hyun Wook dari penderitaan?”
“Jangan khawatir tentang Hyun Wook. Dan Sunbae....kau tidak
merasa kasihan pada Yoon Se Na? Ini sebagian kesalahanmu kakaknya meninggal.”
Ucap Hae Yoon mengingatkan Jae Young.
“Bagaimana bisa salahku? Ini kesalahan mereka sendiri karena
tak saling mempercayai.” Ucap Jae Young tak mau dipersalahkan.
Hae Yoon tersenyum dan berkata “ kau masih belum berubah.
Terima kasih sudah mengkhawatirkan ku.” Ucap Hae Yoon dan masuk rumah.
Di kantornya, Hyun Wook masih melihat surat pengunduran diri
Hae Yoon. Tepat disaat itu Se Na muncul dan mengajak Hyun Wook ke ruang musik
karena dia ingin menunjukkan lagu yang berhasil dia ciptakan.
Se Na memainkan intro lagunya, namun dia kesulitan saat akan
melanjutkannya. Hyun Wook pun memberi saran kalau Se Na sebaiknya dari pada
mengambil nada B datar ke F, lebih baik melakukan sesuatu seperti... Hyun Wook
hendak mempraktekkan, namun tangannya langsung berhenti saat berada di atas
keybord. Hyun Wook baru menyadari kalau dia belum bisa memainkan piano lagi.
“Kau harus mencaritahunya sendiri karena kau memutuskan
untuk membuat lagumu sendiri. Jika aku membantumu, aku perlu kredit untuk
lagunya.” Ucap Hyun Wook memberi alasan.
“Aku menyukainya. Lagu yang ditulis oleh Lee Hyun Wook dan
Yoon Se Na. Sangat menyenangkan jika kita melakukannya untuk anak cucu kita.”
Jawab Se Na yang tidak peduli jika ada yang mengatakan kalau lagu itu adalah
lagu kolaborasi, karena dia beranggapan lagu itu adalah lagu yang mereka tulis
saat mereka saling menyukai. Hyun Wook terlihat sedih mendengar semua itu,
karena dia tidak sanggup melakukan apa yang se Na inginkan.
“Bukankah lagunya berasal darimu? Kau bilang kau menulis
lagu saat kau jatuh cinta.” Ucap Se Na dan kemudan bertanya apa Hyun Wook tak
bisa mencoba menulis lagu lagi? Karena dia ingin mendengar lagu2 yang Hyun Wook
tulis. Hyun Wook beralasan kalau pekerjaannya sebagai presdir sangat
menyibukkannya, jadi dia tidak bisa menulis lagu lagi. Mendengar itu Se Na tau
kalau itu hanya sebuah alasan, dia menyadari kalau Hyun Wook belum siap menulis
lagu lagi dan dia mengerti.
“Jika aku ingin mendengar lagu yang kau tulis. Aku harus
membuatmu jatuh cinta lebih dalam.” Ucap Se Na.
“Berikan perasaan lebih. Intronya bagus.” Ucap Hyun Wook
mengubah topik dan pergi.
Se Na pulang karena ingin membuat lagu di rumah. Melihat Se
Na hanya pergi bekerja dan membuat lagu, Gong Chul pun bertanya apa dia tidak
pergi berkencan dengan Hyun Wook. Yang HyunWook lakukan juga hanya mengantar Se
Na pulang ke rumah tidak lebih. Joo Hong berkata kalau Se Na dan Hyun Wook baru
mulai berpacaran jadi hal wajar kalau mereka hanya melakukan hal2 seperti itu.
‘Hei, kau dan aku melakukan ciuman pertama kita dalam minggu
pertama kita pacaran. Dan dala sebulan...”
Belum sempat Gong Chul meneruskan kata2-nya dengan cepat
tangan Joo Hong menutup mulut kekasihnya itu. tak berbicara sepatah katapun Se
Na masuk ke kamarnya. Melihat ekspresi Se Na yang terlihat sedih Joo Hong pun
mengikutinya ke kamar.
“Ada apa? Kau berada di awal kencan dan senyum harus ada
pada wajahmu sepanjang hari.” Ucap Joo Hong pada Se Na.
“Kadang2, ahjusi tampak sedih. Aku tidak tahu apa yang harus
dilakukan saat sedang seperti itu.” jawab Se Na.
Mendengar itu Joo Hong menyarankan pada Se Na untuk pergi ke
rumah Hyun Wook dan jangan pulang sampai Se Na berhasil membuat Hyun Wook tak
terlihat sediih lagi. Hyun Wook sekarang masih berada di ruang latihan, di
depan keyboard Hyun Wook terus teringat pada ajakan Se Na agar mereka menulis
lagu bersama dan juga keinginan Se Na untuk mendengar lagu ciptaan Hyun Wook.
Hyun Wook mencoba memainkan keyboard namun dia tak bisa.
Presdir Lee menemui Yoon Ji dan anaknya. Saat bermain bola
bersama Min Jae, Presdir Lee dengan sengaja menendangnya dengan keras agar bola
jauh dan disaat Min Jae mengabiil bolanya, Presdir Lee berbicara dengan ibu Min
Jae. Presdir Lee kemudian berkata kalau sepertinya mulai sekarang akan sulit
baginya untuk bertemu Min Jae. Selain itu, dia juga mengatakan kalau dia ingin
mengatakan fakta yang sebenarnya pada keluarganya.
“Maafkan aku.”
“tidak apa2. Aku bersyukur atas semua yang telah kau
lakukan.” Jawab Yoon Ji. Euum... sebenarnya rahasia apakah itu? sampai2 Presdir
Lee mengkhawatirkan Min Jae, jika semuanya terungkap. Yoon Ji berkata dengan
yakin kalau Min Jae tidak akan apa2 karena dia sangat kuat.
“aku tak seharusnya memulai ini denganmu.” Ucap presdir Lee
menyesali semuanya.
Presdir Lee pulang ke rumah dan disana sudah ada Hee Sun
menunggunya. Melihat Presdir Lee pulang sendiri, membuat Hee Sun emosi lagi,
sampai2 dia tak memberi kesempatan pada Presdir Lee untuk bicara. Saking marahnya juga Hee Sun menyuruh Presdir Lee
keluar dari rumah.
Hyun Wook mengadakan rapat bersama stafnya dan tanpa Hae
Yoon. Hyun Wook memberi alasan pada semuanya kalau Hae Yoon sedang mengambil
cuti. Mengalihkan pembicaraan dari tema Hae Yoon, Hyun Wook langsung bertanya
apa persiapan untuk siaran Shi Woo sudah selesai. Salah satu staff berkata
kalau dia sangat menyukai lagu ciptaan Se Na, walaupun lagu itu sangat berbeda
dari citra Shi Woo. Staff yang lain mengungkapkan kalau Yoon Se Na memang
mempunyai bakat untuk menulis lagu. Bahkan Tae Min yang biasanya tidak menyukai
Se Na, kali ini berkomentar kalau dia hampir menangis mendengar lagu itu.
mendengar komentar Tae Min, Hyun Wook pun tersenyum dan berkata, ‘Jika hampir
membuatmu menangis, aku yakin itu akan berjalan dengan baik.”
“Itu benar. Perasaanku selaras dengan publik.” Ungkap Tae
Min.
Di ruang tunggu Se Na mondar mandir saking gugupnya. Melihat
itu, Shi Woon berkata kenapa Se Na yang gugup karena seharusnya dialah yang
gugup.
“Ini bukan pertama kalinya untukmu. Dan ini adalah siaran
pertamaku. Tentu saja aku gugup.” Ucap Se Na.
“Ini pertama kalinya aku berdiri diatas panggung sendirian
tanpa penari.”
“Baiklah. Katakanlah kau lebih gugup.” Ucap se Na mengalah
dan meneruskan mondar mandirnya.
Shi Woo beranjak dari duduknya dan berdiri di depan se Na.
“Kau tidak boleh memikirkan apapun selain aku?”
Se Na tersenyum dan berkata “lupakan saja.”
Melihat Se Na sudah bisa tersenyum, Shi Woo pun menebak
kalau Se Na pasti sudah tak gugup lagi dan Se Na mengiyakannya. Tepat disaat
itu Sang Bong muncul dan memberitahu Shi Woo kalau gilirannya akan segera
mulai. Shi woo bertanya apa ibunya sudah datang dan Sang Bong mengiyakannya, karena
sekarang ibu Shi Woo sudah duduk di bangku penonton.
Se Na ikut Shi Woo sampai di belakang panggung. Shi Woo
meminta Se Na menontonnya dari bangku penonton dan Se Na pun menyanggupinya.
Saat dia hendak pergi, Shi Woo menangkap tangannya dan meminta Se Na tetap
berada di samping nya sebentar karena dia benar2 merasa gugup. Dia merasa lebih
gugup daripada ketika dia pertama kali debut 4 tahun yang lalu. Dia takut kalau
penonton menolaknya lagi untuk yang kedua kalinnya.
“Aku ingin bernyanyi dengan sangat baik hari ini.” Ucap Shi
Woo.
“Kau bilang kau bisa melakukan semuanya dengan baik ketika
kau bersamaku. Kau akan melakukannya dengan baik, jadi jangan khawatir.” Ucap
Se Na meyakinkan. Shi Woo pun meminta Se Na untuk tidak pergi kemana2 sampai
Shi Woo selesai menyanyi dan turun dari panggung. Sebelum Shi Woo naik panggung,
Se Na menyemangatinya dengan berkata, “Fighting”.
Saat akan pergi ke bangku penonton, Se Na berpapasan dengan
Jae Young, yang mengatakan kalau Se Na
mirip sekali dengan penyanyi indi yang dia kenal, dan penyanyi itu
bernama Yoon So Eun. Mendengar itu, tentu saja Se Na terkejut, dia terkejut jae
Young kenal dengan kakaknya.
“Yoon So Eun itu kakakmu?” tanya Jae Young pura2 tidak tahu.
“Jika aku tahu, aku akan lebih baik padamu. Ada banyak hal yang harus
dibicarakan.” Ucap Jae Young menambahkan,
agar membuat Se Na tambah penasaran pada apa yang dia tahu tentang
kakaknya. Jae Young pun meninggalkan Se Na sendiri dengan alasan dia ingin
mengurus Infinity Power.
Sebelum mulai bernyanyi Shi Woo berkata kalau dia memutuskan
untuk menjadi penyanyi semenjak dia masih kecil. Setiap kali dia bernyanyi,
ibunya selalu berkata, “aku berharap Yong Bok akan menjadi seorang penyanyi.”
“Ya, namaku Yong Bok.” Aku Shi Woo dan membuat semua
penonton tertawa. ‘Orang di panggung ini, hari ini bukanlah Shi Woo. Ini Yong
Bok. Di sana ibuku sedang menonton. Dia sering menangis karena aku. Dia
menderita karena aku. Semua hal yanng tak bisa kuungkapkan padanya. Semuanya
sudah dimasukkan ke dalam sebuah lagu. Aku mendedikasikan lagu ini untuk semua
ibu di dunia.” Ungkap Shi Woo dan kemudian lagu pun dimulai.
‘Kadang-kadang setelah aku bermimpi. Aku membuka mataku.
Ketika aku tersesat dan mengembara, aku berbalik dan mencarimu. Aku
merindukanmu.... aku akhirnya datang... aku memanggilmu lagi... aku memanggilmu
lagi.... namamu, yang selalu kuingat. Aku tak pernah ingin melepaskan tanganmu.
Kau selalu mengisi hatiku. Aku ingin memberitahumu sekarang. Terima kasih. Aku
mencintaimu....”
Semua orang terharu mendengar lagu Shi Woo dan di akhir lagu
semua orang memberi tepuk tangan.
Di kantornya, Hyun Wook sedang deg2an menunggu kabar tentang
siaran Shi Woo dan tak lama kemudian dia mendapat telepon dari Sang Bong yang
memberitahunya kalau acaranya berjalan lancar.
Shi Woo kembali ke ruang tunggu dan disana sudah ada Se Na yang
menunggunya. Se Na berkata kalau dia benar2 terharu mendengar lagunya di
nyanyikan Shi Woo. Tanpa berkata sepatah katapun, Shi Woo langsung memeluk Se
Na dan berterima kasih, karena berkat Se Na lah dia bisa melakukan semua itu.
“Aku tidak berhasil sendirian. Kita membuatnya bersama2.” Ucap
Se Na yang kemudian bertanya apa yang sedang Shi Woo pikirkan.
“Aku sedang memikirkan bagaimana aku bisa terus melihatmu.” Ucap
Shi Woo dan tepat disaat itu ponsel Se Na berdering dan itu telepon dari Hyun
Wook. Melihat telepon itu, Shi Woo meminta Se Na hanya fokus padanya saat
mereka sedang bersama, namun Se Na tak bisa melakukan hal itu, karena itu
adalah telepon dari Hyun Wook.
Hyun Wook bertanya apa semuanya sudah selesai dan Se Na
mengiyakannya. Hyun Wook lalu bertanya bagaimana dengan Shi Woo?
“Dia begitu tersentuh oleh lagunya sendiri, dia seperti akan
menangis.” Jawab Se Na dan Shi Woo langsung menegurnya. Hyun Wook tersenyum
mendengarnya dan meminta Se Na memberikan teleponnya pada Shi Woo.
“Kenapa kau menelpon Yoon Se Na jika kau ingin bicara
padaku? Kau hanya perlu menelponku saja. Presiden macam apa kau ini? Kau bahkan
tak disini di hari penting seperti ini.” Keluh Shi Woo.
“Haruskah aku yang pergi? Bukan Yoon Se Na?”
“Bukan itu yang kumaksudkan.” Jawab Shi Woo langsung. Hyun
Wook pun mengungkapkan kesenangannya karena acaranya berjalan lancar. Dan Shi
Woo pun berterima kasih pada Hyun Wook karena sudah menyemangatinya selama ini.
HyunWook pun memintanya untuk mengembalikan ponsel Se Na pada Se Na,tapi Shi
Woo tidak mau.
Mendengar itu, Se Na langsung merebut ponselnya kembali, dan
berbicara dengan Hyun Wook. Hyun Wook meminta Se Na kembali ke perusahaan jika
Se Na sudah menyelesaikan semuanya. Se Na pun bertanya kenapa dan Hyun Wook
menjawab,”kau sudah selesai menulis lagu. Ada yang harus diselesaikan lagi.”
Setelah menutup telepon Se Na langsung berkata pada Shi Woo
kalau dia akan kembali ke perusahaan. Namun Shi Woo melarangnya. Walaupun
begitu Se Na tetap pergi karena itu adalah permintaan Hyun Wook.
‘Kau dan aku harus merayakannya. Kenapa kau langsung pergi?”
‘Kita bisa melakukannya lain kali.” Ucap Se Na dan hendak
mengambil tasnya. Namun Shi Woo menahan tangan dan tasnya.
‘Aku ingin bersamamu sekarang.” Ungkap Shi Woo namun Se Na
menyingkirkan tangan Shi Woo dan meminta maaf.
“Apa kau menyukai Presiden Wook?” tanya Shi Woo. Tapi Se Na tak
menjawabnya, dia hanya berkata kalau mereka akan merayakan keberhasilan mereka
ini lain kali.
Sambil menunggu kedatangan Se Na, Hyun Wook pergi ke toko
perhiasan dan membeli sebuah kalung. Setalah mendapatkan kalung yang cantik,
Hyun Woo pergi ke ruangan rekaman dan meletakkan kotak kalung itu. namun dia
terlihat bingung karena tak menemukan tempat yang tepat untuk meletakkannya
hingga membuat Se Na melihat kotak itu tanpa sengaja.
Tepat disaat itu Se Na datang dan bertanya Hyun wook sedang
apa di studio gelap-gelap? Terkejut, Hyun Wook langsung terduduk dan menutupi
kotak yang dia letakkan di atas keyboard. Se Na kemudian bertanya kenapa Hyun
Woo menyuruhnya datang.
Hyun Woo menjawab kalau Se Na meninggalkan sesuatu diatas
keyboard. Se Na melihatnya dan membenarkan kalau dia memang meninggalkan buku
lagunya di atas keyboard. Hehehhe... Se Na tak sedikitpun melirik kekotak yang
Hyun Wook maksud dan itu membuat Hyun Wook kesal sampai2 dia berkata kalau yang
dia maksud adalah kotak yang ada di samping buku itu. Se Na melihat Hyun Wook
dengan ekspresi bingung.
“Bukalah...”ucap Hyun Wook dan Se Na pun melakukan apa yang
Hyun Wook suruh. Saat membuka kotak itu, Se Na terkejut dan bertanya apa ini?
Hyun Wook lalu beranjak dari duduknya dan memakaikan kalung
yang ada di dalam kotak pada Se Na lalu
mencium keningnya.
‘Aku harap kau akan terus tersenyum saat kau berada di
sisiku.” Ucap Hyun Wook dan kemudian mengajak Se Na pergi kesebuah restoran
mewah.
Hyun Wook dengan lahapnya memakan makanannya namun Se Na
belum sedikitpun menyentuh makanannya, dia terus saja memegangi kalung
pemberian Hyun Wook dan senyum2 sendiri. Menyadari itu, Hyun Wook pun bertanya
kenapa Se Na tidak makan.
‘terima kasih. Bertemu denganmu terasa seperti mimpi bagiku.
Aku tidak pernah membayangkan sesuatu seperti ini akan terjadi padaku. Kau seharunys
muncuk dihidupku 3 tahun yang lalu.” Ucap Se Na dan Hyun Wook menjawab kalau
setidaknya dia tidak muncul 3 tahun kemudian.
“Itu benar. Aku bahagia hari ini daripada hari2 sebelumnya
dalam hidupku. Aku harap kau merasakan hal yang sama. Kadang2 aku merasa khawatir,aku
menerima begitu banyak darimu tapi tak ada yang bisa kulakukan sebagai
balasannya.” Ucap Se Na.
“Aku senang,,, aku bisa melakukan sesuatu untukmu.” Jawab Hyun
Wook.
Se Na kemudian berkata kalau hari ini dia terus kepikiran
pada kakaknya. Mendengar Se Na menyebut kakaknya, langsung membuat wajah Hyun
Wook kaku, namun Se Na tak menyadari itu, dia hanya terus bercerita kalau saja
kakaknya masih ada, pasti dia akan memperkenalkannya dengan Hyun Wook. Se Na
juga mengatakan tentang pertemuannya dengan Jae Young dimana Jae Young
mengatakan kalau dia mengenal kakaknya. Mendengar itu Hyun Wook langsung
terkejut.
“Apa kau tahu dia juga?” tanya Se Na namun Hyun Wook hanya
terdiam shock.
Bersambung
Sinopsis My Lovely Girl episode 12
2 komentar
Gumapshimnida bak lilik...
Balassama2
Balas