Sinopsis Legend of Witch episode 1 part 2. Pada part
sebelumnya diceritakan kalau suami Soo In meninggal dalam kecelakaan
helikopter. Dan ternyata dari semua anggota keluarga Do Hyun tidak ada yang
menyukainya kecuali ibu kandung Do Hyun yang sudah terserang sakit alzaimer.
Apa yang akan terjadi pada Soo In setelah ini? Dan apa yang akan membuatnya
dijerumuskan ke dalam penjara? Yuk kita
ikuti kelanjutan kisahnya.
Sinopsis Legend of
Witch episode 1 part 2
Mi O pergi ke pemakaman Do Hyun dan sepertinya dia datang
untuk mencari seseorang. Kita beralih
pada Poong Geum yang sudah selesai melakukan pemeriksaan pada Bok Nyeo. Namun
sebelum dia memberitahu hasil diagnosanya, Poong Geum bertanya tentang biodata
Bok Nyeo terlebih dahulu untuk diisikan ke dalam daftar pasien. Saat di tanya
alamat, Bok Nyeo mengatakan kalau dia sedang terburu2 ke suatu tempat, jadi dia
meminta Poong Geum untuk langsung memberitahu apa penyakit-nya saja.
Dengan wajah serius,Poong Geum mengatakan kalau sudah
terjadi masalah yang serius pada jantung Bok Nyeo dan hal itu bisa membuat jantung
Bok Nyeo sakit seperti di remas. Mendengar itu, Bok Nyeo dengan polosnya
menjawab kalau setahu dia, dia hanya punya masalah pada pencernaan bukan pada jantung. Namun Poong Geum tetap mengatakan kalau Bok
Nyeo punya masalah pada jantungnya karena sirkulasi peredaran darahnya tidak
berjalan lancar dan hal itulah yang membuat Bok Nyeo tak lancar pada
pencernaannya. Bok Nyeo merasa tak percaya pada kata2 Poong Geum dan dia hendak pergi. Namun Poong Geum terus
saja menahannya dan kali ini, dia mengeluarkan tujuan dia sebenarnya, yaitu
menjual obat yang dia beri nama ekstrak buah Allah. Dia meminta Bok Nyeo
meminum obat itu sebelum pergi. Karena Poong Geum mengatakan obat itu baik
untuk kesehatan, Bok Nyeo pun menurut saja apalagi obat itu diberi gratis.
Selesai minum,Bok Nyeo hendak pergi tapi dihalangi oleh Poong Geum lagi yang
mengatakan kalau Bok Nyeo harus mencoba kacang mie saus hitam mereka. Bok Nyeo
tak tertarik dan dia tetap ingin pergi. Tak mau bertele-tele lagi, Poong Geum
pun langsung mengeluarkan semua minuman obatnya dan menyuruh Bok Nyeo
membelinya.
Akhirnya Bok Nyeo menyadari maksud Poong Geum membawanya ke
tempat itu. Dia pun langsung beranjak dari duduknya dan berjalan pergi. Namun
belum sampai ke pintu keluar, Bok Nyeo tak sadarkan diri. Melihat Bok nYeo
pingsan tentu saja itu membuat Poong Geum khawatir dan langsung membawanya ke
rumah sakit.
Aeng Ran dan Do Jin baru saja tiba di tempat pemakaman,
sebelum masuk dia meminta Wol Han untuk merahasiakan semua yang Do Jin lakukan
pada siapapun. Dan Wol Han pun menyanggupinya. Di dalam ruang pemakaman, Mi O
memberi penghormatan pada Do Hyun untuk yang terakhir kalinya. Setelah itu dia
menghampiri pihak keluarga dan bertanya keberadaan Do Jin karena seharusnya dia
ada di pemakaman saudaranya.
Melihat Mi O yang begitu ngotot ingin bertemu Do Ji,
langsung membuat Joo Hee bertanya apa hubungan Mi O dan Do Jin. Mi O dengan
lantang menjawab kalau mereka berdua sudah bersama-sama selama satu tahun dan
Do Jin juga sudah berjanji akan menikahinya, tapi Do Jin malah tak bisa
dihubungi selama sebulan.
Tepat disaat itu, DO Jin datang dengan menangisi kematian
kakaknya. Melihat Do Jin, Mi O langsung mengajaknya bicara berdua saja diluar, tapi
Do Jin tak mau dengan alasan dia tak punya sesuatu yang mau dia bicarakan
dengan Mi O. Namun Mi O memaksa hingga membuat Do Jin emosi dan berteriak
menyuruh Mi O pergi. Mendapat perlakuan
seperti itu, Mi O pun langsung melayangkan tamparannya pada Do Jin dan tepat
disaat itu Aeng Ran masuk dan melihat kejadian itu.
Tak mau terjadi sesuatu yang bisa merugikan anaknya dan
dirinya, Aeng Ran pun langsung menghampiri mereka dan menyuruh Mi O pergi.
Namun Mi O tak mau, dia bahkan meminta untuk bertemu dengan Tae San dan dia
akan mengatakan semua perbuatan Do Jin padanya. Mendengar itu Aeng Ran langsung
terpancing emosi dan tangannya pun lanngsung menampar pipi Mi O.
“Inilah kedua belas kalinya kau menamparku. Aku tidak akan
membiarkan ada yang ketiga belas.” Ucap Mi O setelah mendapatkan tamparan dari
Aeng Ran. Ternyata itu bukanlah kali hal pertama mereka bertemu.
Mi O diseret keluar oleh petugas keamanan, namun sebelum
sampai dia dibawa keluar ruangan makam, Tae San muncul dengan semua
pegaawainya. Aeng Ran langsung menghampiri Tae San dan berkata kalau tidak
terjadi apa2 dan dia meminta Tae San untuk mengabaikannya saja. Menyadari kalau
orang tua yang ada di depannya adalah ayah Do Jin, Mi O pun langsung berjalan
menghampirinya.
“Aku Seo Mi O. Saya saat ini sedang mengandung anak dari
putra anda.” Ucap Mi O dan semua orang terkejut mendengarnya.
Setelah mengatakan semuanya, Mi O keluar dan Soo In
mengejarnya untuk mengembalikan jepit rambut milik Mi O yang terlepas.
“Bergembiralah....” ucap Soo In pada Mi O. “Dia tidak dalam
posisi untuk memikirkan orang lain sekarang....
tapi dia mungkin akan menghubungimu setelah pemakaman. Ayah mertuaku
tidak akan mengabaikanmu... karena kau mengandung cucunya. Jika seorang ibu
sedih dan menderita.... maka bayinya pun akan merasakan hal yang sama. Jadi
cobalah untuk menghibur diri sendiri demi bayimu.” Tambah Soo In memberi
semangat dan Mi O pun berterima kasih.
Tepat disaat itu, Poong Geum datang dengan menggendong Bok
Nyeo. Namun ternyata dia salah tempat, dia hendak membawa Bok Nyeo ke UGD tapi
pegawainya malah mengantarkan mereka ke tempat pemakaman. Poong Geum kemudian
bertanya pada Soo In dan Mi O dimana UGD yang ternyata masih lumayan jauh dari
tempat pemakaman. Dengan sempoyongan karena keberatan menggendong Bok Nyoe dan
karena high heelsnya, Poong Geum berjalan menuju UGD. Namun tiba2 dia hampir
terjatuh, reflek Soo In dan Mi O-pun
membantunya.
Dan ternyata sebelum bertemu di penjara, ke empat wanita itu
sudah pernah saling bertemu satu sama lain. Tak heran kalau Soo In berekspresi
seperti pernah melihat Mi O saat mereka bertemu di sel penjara.
Bok Nyeo menelpon Yi Moon dan memintanya untuk menjemputnya
di rumah sakit. Berkat Yi Moon, Bok Nyeo bisa keluar dari rumah sakit. Walaupun
begitu Bok Nyeo merasa tak enak pada Yi Moon karena sudah membuatnya repot sampai harus membayar
tagihan rumah sakitnya juga. Yi Moon pun tak mempermasalahkannya karena dia sudah
sangat senang bisa membantu Bok Nyeo, terlebih lagi karena mereka bisa bertemu lagi. Namun karena Bok Nyeo bersikeras membayar
kembali tagihan rumah sakitnya, Yi Moon pun memintanya untuk mentraktirnya
makan saja. Sebelum mereka keluar rumah sakit untuk mencari makan, Yi Moon
dengan begitu pengertiannya memberikan jaketnya pada Bok Nyeo agar dia tak
kedinginan.
Saat makan, Yi Moon juga memberikan sebagian sup-nya untuk
Bok Nyeo karena dia tahu di penjara tidak ada makanan enak. Bok Nyeo kemudian
mengatakan kalau dia sangat ingin pergi ke rumahnya yang dulu dia tinggali.
Walaupun dia sadar kalau rumahnya pasti sudah tidak ada, tapi ada sesuatu yang
ingin dia cari disana.
Tiba2 Bok Nyeo teringat kalau dia harus menelpon opsir Kim
setelah dia bebas dan dia meminjam ponsel Yi Moon untuk menelpon. Saat
berbicara dengan opsir Kim, tanpa malu sedikitpun Bok Nyeo berbicara dengan
keras saat menyebut penjara wanita Korea, hingga semua orang2 yang juga sedang makan disana langsung
menoleh.
Kita kembali ke pemakaman dimana, beberapa orang tua dari
panti jompo tempat Soo In bekerja datang untuk melayat Do Hyun. Dan Joo Ran
terlihat tak senang pada mereka. Para
orang tua itu memberi semangat pada Soo In agar dia kuat menghadapi semua ini.
Mereka bahkan memberi Soo In beberapa buah untuk ia makan.
Di sebuah pesawat terbang kita melihat Nam Woo Seok bersama
Nam Byeol sedang duduk di salah satu bangku penumpang pesawat itu. Woo Seok tak
senang melihat anaknya masih saja mengenyot botol dot-nya, dia pun menyuruh
Byeol untuk membuangnya. Namun Byeol tak mau karena menganggap botol dot itu
adalah temannya. Saking kesal-nya Woo Seok pun mengambilnya secara paksa.
Tak punya cara lain, Byeol pun menangis dengan kencang dan
minta ayahnya mengembalikan botol dot-nya. Awalnya Woo Soek tak mau memberikan kembali botol dot itu
walau Byeol menangis, tapi karena dia mendapatkan komplain dari penumpang
lainnya karena suara tangis Byeol, jadi mau tak mau Woo Seok pun mengembalikan
botol dot itu pada anaknya.
Setelah mendapatkan botol dot itu kembali, Byeol langsung
mengenyotnya dan tidur. Melihat anaknya tertidur, Woo Seok pun tersenyum dan
kemudian merapikan selimutnya. Woo Seok melihat foto yang ada di kalung Byeol
dan sepertinya itu adalah foto ibunya Byeol.
Yi Moon mengajak Bok Nyeo pergi ke daerah dimana rumahnya
dulu berada. Tentu saja Bok Nyeo melihat begitu banyak perubahan di tempat itu
karena dia meninggalkan tempat itu selama 30 tahun yang lalu.
Saat melihat sebuah pohon besar yang terdapat di depan
sebuah toko, Bok Nyeo langsung teringat kalau beberapa bulan sebelum
kecelakaan, suaminya membawa anak pohon kecil ke rumah dan mereka kemudia
menanamnya di halaman rumah mereka. Bok Nyeo sangat yakin kalau itulah pohon
yang dia tanam bersama suaminya dulu.
Tanpa pikir panjang, Bok Nyeo langsung mengeluarkan sebuah
batu dari tasnya dan berusaha menggali tanah yang ada di samping pohon. Dia
berkata kalau 30 tahun yang lalu dia mengubur sesuatu di dalamnya. Dan suaminya
berkata kalau sesuatu itu adalah sebuah dokumen penting, jadi dia meminta Bok
Nyeo untuk menyembunyikan dokumen itu dengan baik. Bok Nyeo pikir dokumen itu
berhubungan dengan kematian suaminya dan agar
Bok Nyeo tidak bisa mengungkap semuanya, jadi dia dituduh sebagai pembunuh suaminya. Mengira kalau hal itu
adalah hal yang sangat penting, Yi Moon pun membantu Bok Nyeo menggali tanah
itu.
Belum sampai mereka mendapatkan dokumen itu, pemilik toko
muncul dan menegur mereka. Bok Nyeo dan Yi Moon kebingungan karena mereka tidak
bisa memberi tahu alasan kenapa mereka menggali tanah di samping pohon itu.
Di rumah Tae San marah besar pada Do Jin. Melihat anaknya
sampai berlutut tapi tak mendapat kata maaf, Aeng Ran pun berusaha membelanya
dengan mengatakan kalau Mi O lah yang merayu Do Jin. Namun Tae San tak menerima
alasan itu, karena dia sudah berulang kali memperingatkan Do Jin untuk tidak
bermain2 dengan perempuan.
Tae San lalu berkata kalau dia berharap Do Jin bisa seperti
Do Hyun. Dia juga menambahkan kalau rumahnya bukanlah tempat sampah, jadi dia
tidak akan bisa menerima menantu seperti Soo In lagi. Karena itu dia menyuruh
Do Jin untuk mengurus masalah Mi O sendiri.
Tepat disaat itu, seorang pelayan datang dengan tergesa-gesa
dan mengatakan kalau setelah kembali dari rumah sakit, Dan Sim tidak mau makan.
Dia juga tidak mau minum obat-nya.
“Apakah dia shock karena Hyung?” tanya Do Jin.
“Dia tidak bisa mengenali Do Hyun di pemakaman.” Jawab Aeng
Ran dan kemudian pergi untuk melihat apa yang terjadi.
Mendapati kabar kalau istrinya tidak mau makan dan tidak mau
minum obat, Tae San tambah kesal campur sedih. Sampai-sampai dia membanting
gelas minumannya.
Ternyata bukan hanya tak mau makan, Dan Sim bahkan
mencurigai pelayan yang membawakannya makan sudah memberi racun didalam
sup-nya. Saat Aeng Ran datang, Dan Sim mengumpat kalau dia adalah pelacur yang
sudah mencuri suaminya. Mendengar itu, Aeng Ran terkejut dan mengira kalau
ingatan Dan Sim sudah kembali. Untuk memastikannya Aeng Ran pun bertanya pada
Dan Sim dimana Do Hyun. Dan Sim pun menjawab kalau Do Hyun di Amerika sedang
meraih gelar masternya. Dan Sim kemudian memeluk bantalnya dan meminta Soo In
dibawa pulang karena dia tak mau makan sebelum Soo In datang. Aeng Ran terlihat
lega saat mengetahui kalau ingatan Dan Sim belum kembali.
Soo In masih di tempat pemakaman, tanpa sengaja dia
mendengar pembicaraan Joo Ran dan suaminya tentang rencana mereka agar Won Jae
mendapatkan posisi CEO untuk menggantikan Do Hyun. Tak lama kemudian Wol Han
muncul dan mengajak Soo In pulang.
Setelah turun dari bis, Yi Moon mengatakan kalau dia pikir
pohon itu, bisa saja bukan pohon yang Bok Nyeo taman bersama suaminya. Untuk
memastikannya dia mengajak Bok Nyeo untuk pergi kesana lagi sebelum toko buka.
Namun Bok Nyeo menolaknya. Dia berkata kalau dia bisa hidup dengan baik walau
dia sudah dituduh sebagai pembunuh suaminya. Bahkan Bok Nyeo berkata kalau dia
lebih baik tinggal di penjara dari pada bebas karena dunia di luar sudah terlalu
banyak berubah untuknya dan dia merasa dia tak bisa beradaptasi dengan semua
itu.
Poong Geum sedang menghitung uang hasil penjualan obatnya. Dia
menelpon rumah sakit untuk bertanya keadaan Bok Nyeo. Di beritahu kalau Bok
Nyeo sudah keluar rumah sakit, tentu saja Poong Geum merasa lega karena rasa
bersalahnya hilang.
Pegawai Poong Geum lalu bertanya2 kenapa Bok Nyeo tiba2
pingsan. Dia kemudian menebak kalau semua itu pasti karena minuman obat milik
Poong Geum. Mendengar itu, Poong Geum langsung emosi dan menggetok kepala
pegawainya itu dengan sumpit. Poong geum lalu membantah tuduhan pegawainya itu,
karena menurutnya minuman yang dia jual sangat sehat dan kaya manfaat.
“Jika memang benar, kenapa kau tidak meminumnya juga?” ucap
pegawai Poong Geum dan Poong Geum langsung menolaknya dengan alasan kalau itu
adalah minuman mahal, jadi dia tidak mau menghabiskannya sendiri.
Menganggap kalau semua itu hanyalah alasan Poong Geum,
pegawainya pun meledek dia dengan mengatakan kalau semua yang ada di tubuh
poong Geum adalah palsu.
Tae San mendatangi Dan Sim di kamarnya. Dia meminta Dan Sim
untuk makan dan kemudian minum obat. Tae San meminta istrinya untuk segera
sembuh. Walaupun sudah mengatakan hal itu, Dan Sim malah berpaling tak mau
melihat wajah Tae san.
“Aku tahu kalau kau sangat membenciku bahkan sampai ingin
membunuhku. Tapi tolong pegang tanganku hari ini. Satu-satunya yang bisa
menghibur seorang ayah yang kehilangan anaknya adalah ibu yang juga kehilangan
anaknya.” Ucap Tae sAn dengan menangis.
Tanpa Tae San sadari, Aeng Ran menguping pembicaraannya dengan Dan Sim. Tepat
disaat itu Aeng Ran mendapat telepon dari seseorang dan sepertinya itu
adalah telepon yang sangat rahasia
karena dia sampai harus keluar rumah untuk mengangkatnya. Pada orang yang
menelponnya itu, Aeng Ran menyuruhnya untuk tidak lengah bahkan hanya satu
menit.
Soo In muncul dan Aeng Ran langsung mematikan teleponnya. Aeng
Ran lalu bertanya apa Soo In sudah hamil anak Do Hyun. Dengan ekspresi sedih
Soo In menjawab belum. Mendengar itu Aeng ran terlihat senang.
Soo In kemudian masuk ke kamar Dan Sim dan membawakan
makanan untuknya. Dengan begitu perhatiannya Soo In menyuapi Dan Sim, Dan Sim
pun tak menolaknya seperti yang dia lakukan pada pelayan yang membawakan
makanan untuknya. Sambil menyuapi Soo In berjanji walau suaminya sudah tidak
ada dia akan tetap merawat Dan Sim sampai kapanpun.
Mendengar apa yang Soo In katakan, Tae San langsung menyebut
Soo In adalah wanita yang tidak tahu malu. “Kau membawa kematian pada
anakku.... dan kau pikir aku akan membiarkan kau tinggal disini sampai kau
mati? Apa kau pikir kalau kematian Do Hyun adalah kesempatan bagimu? Apa kau
pikir kalau semua uangnya akan menjadi milikmu?”
“Apa yang anda bicarakan?” tanya Soo In tak mengerti.
“Aku tidak pernah berpikir kalau kau adalah menantuku. Kau hanya
seorang wanita yang tinggal bersama Do Hyun. Aku membiarkan kau menjadi kepala
berkabung... demi Do Hyun.... jad kembalilah ke tempatmu setelah pemakaman!”
ucap tae San dengan nada tinggi.
Soo In pergi ke kamar dan menangisi semuanya. Dia menangis
dan teringat semua kata2 Tae San padnaya.
Woo Seok dan anaknya baru sampai bandara. Lagi2 berdua bertengkar hanya karena Woo Seok sengaja tidak
memberitahu kakek Byeol untuk menjemput
mereka. Tepat disaat itu, Woo Seok mendapat telepon dari temannya yang sudah
dia minta menjemputnya. Orang itu memberitahu Woo Seok kalau kakak Joo Hee
meninggal dunia, mendengar itu Woo Seok langsung terkejut.
Soo In kembali ke pemakaman dan dia terlihat tidak sehat karena
menangis semalaman setelah mendapat kata-kata pengusiran dari Tae San. Woo seok
pergi ke tempat pemakaman Do Hyun, karena dia kenal dengan Joo Hee yang adalah
adik Do Hyun. Sebelum pergi ke ruang pemakaman, Byeol mengatakan kalau dia
ingin pipis, jadi Woo Seok pun mengantarkannya ke toilet.
Byeol masuk ke toilet dan Woo Seok menunggu di luar. Tepat disaat
itu, Soo In keluar dari toilet dengan sempoyongan, dan setelah melintasi Woo
Seok, Soo In pingsan. Woo Seok reflek menangkapnya dan berusaha membangunkannya
namun Soo In tak juga bangun.
Bersambung
Sinopsis Legend of Witch ep 2