Sinopsis My Lovely Girl episode 5 part 2. Pada part
sebelumnya diceritakan bahwa Hyun Wook sudah mulai mengambil keputusan tentang
masalah yang terjadi di ANA. Dia memutuskan untuk membiarkan Jae Young dan
ketiga anggota Infinite Power pergi dan tidak akan meminta mereka dan memohon
pada mereka untuk kembali ke ANA. Tentu saja keputusan Hyun Wook langsung di
protes oleh Tae Min. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Yuk kita lanjutkan
sinopsisnya.
Sinopsis My Lovely Girl episode 5 part 2
Hae Yoon mengingatkan Hyun Wook kalau mereka melakukan apa
yang Hyun Wook katakan, mereka pasti akan banyak kehilangan uang. Hyun Wook
menjawab kalau mereka bisa mencari uang lagi untuk mengganti semuanya. Namun
Tae Min masih tak setuju dengan keputusan Hyun Wook sampai-sampai dia ingin
bicara langsung dengan Presdir Lee untuk penyelesaian masalah ini.
Karena semua orang juga tak setuju dengan keputusannya, dan
ingin membicarakannya lagi dengan presdir Lee, Hyun Wook pun langsung menelpon
ayahnya.
Tak ingin kehilangan Hyun Wook untuk yang kedua kalinya,
Presdir Lee pun berkata kalau dia menyetujui apapun keputusan Hyun Wook.
Setelah mendengar jawaban Presdir Lee, Hyun Wook langsung menutup telepon dan menyuruh
Tae Min untuk menunda pernyataan pada wartawan sampai Shi Woo kembali.
Sedangkan untuk tim yang lain harus fokus pada konsep solo untuk Shi Woo dan Ra
Eum.
Salah satu dari mereka kemudian bertanya siapa yang akan
menulis lagu untuk Shi Woo dan Ra Eum. Mendengar pertanyaan itu, Hae Yoon
langsung menjawab kalau Hyun Wook bisa menulisnya. Namun Hyun Wook menolak tawaran itu.
Karena Hae Yoon terus ngotot, Hyun Wook langsung mengajaknya keluar
untuk bicara berdua.
Saat berdua, Hyun Wook berkata kalau dia tidak akan membuat
musik lagi. Hae Yoon menjawab kalau sekarang sedang dalam situasi kritis jadi
Hyun Wook harus mau membuat lagu lagi. Hae Yoon lalu membahas tentang pemerasan
yang di lakukan Jae Young tentang simpanan Presdir Lee. Dengan shock bijak, Hae
Yoon berkata seharusnya Hyun Wook menceritakan semua padanya, hingga dia bisa
membantunya dan sekarang Hae Yoon meminta Hyun Wook untuk membuat lagu lagi.
“Sejak kapan staf sangat mengganggu dengan keputusan
Presdir? Apakah ayahku berbicara denganmu tentang perempuan itu juga?” ucap
Hyun Wook dengan tegas dan menambahkan lagi kalau Hyun Wook hanyalah seorang
karyawan di ANA, jadi da tak boleh melakukan hal-hal di luar batasannya.
Hae Yoon menjawab kalau dia hanya ingin membantu Hyun Wook
dan dia tak ingin Hyun Wook berjuang sendiri. Menanggapi itu, Hyun Wook
menyuruh agar Hae Yoon tidak melakukan apapun untuknya dan pergi. Di perlakukan
seperti itu oleh Hyun Wook membuat Hae Yoon menangis.
Beberapa alat pembuat musik yang Hyun Wook pesan untuk Se Na
sudah sampai di rumahnya. Mengetahui kalau semua baraang-barang itu Hyun Wook
yang kirim, Se Na pun langsung menelponnya untuk mengkonfirmasi. Saat ditanya
alasan Hyun Wook memberi semua itu, Hyun Wook langsung menjawab agar Se Na bisa
dengan cepat membuat aransemen dan alat musik itu bisa dianggap investasi
seperti memberikan asrama untuk peserta pelatihan.
“Lagu ini mendesak. Aku bilang sebagai Presdir ANA, bukan
sebagai ahjussi lingkungan.” Ucap Hyun Wook dan langsung menutup teleponnya.
Semua alat musik sudah tertata rapi di kamar Se Na. Se Na
pun langsung foto selfi di depan keyboard-nya. Dia hendak mengirim gambar itu
pada Hyun Wook untuk menunjukkan kalau barang2 dari Hyun Wook tak cukup di
kamarya, namun dia mengurungkan niatnya untuk mengirim gambar itu. Dia lebih
memilih pergi untuk menemui langsung Hyun Wook di rumahnya. Sebelum pergi ke
rumah Hyun Wook, dia menyempatkan diri membeli dua es krim, satu untuknya dan
satu lagi untuk Hyun Wook.
Sambil menunggu Hyun Wook di depan rumahnya, Se Na teringat
saat dia berkata pada Hyun Wook, tentang kapan Hyun bisa menulis lagu dengan
baik. Dan saat itu Hyun Wook menjawab kalau saat terbaik dia menulis lagu
adalah ketika dia sedang jatuh cinta. Se Na tersenyum mengingat itu dan
terlihat sekali kalau Se Na sudah mulai jatuh cinta pada Hyun Wook.
Orang yang sedang Se Na tungguin ternyata sedang menemui
Sung Jin di bar. Dia memberitahu Hyun Wook kalau Hae Yoon menangis karena apa
yang Hyun Wook katakan padanya. Sung Jin juga memberitahu Hyun Wook kalau Hae
Yoon sudah menyukai Hyun Wook sebelum Hyun Wook jatuh cinta pada So Eun, jadi
Sung Jin berharap jika Hyun Wook jatuh cinta lagi, dia ingin Hae Yoon lah
wanita itu.
“Cinta bukanlah sesuatu yang dapat kamu kontrol.” Jawab
Hyung Wook.
“Cinta adalah sesuatu yang membutuhkan usaha.” Ucap Sung
Jin.
Se Na masih menunggu di depan rumah Hyun Wook, namun Hyun
Wook tak kunjung pulang. Tepat di saat itu Se Na mendapat telepon dari Shi Woo
yang memintanya datang ke hotel tempat dia menginap dengan membawa topi yang
dia pinjamkan sebelumnya dan pizza.
Se Na melakukan apa yang Shi Woo minta, dia datang dengan
membawa topi dan pizza pesanan Shi Woo. Saat bertemu Shi Woo, Se Na langsung
meminta uang ganti untuk pizza dan uang taksi, namun Shi Woo tak terlalu
menghiraukannya karena dia sedang sibuk memakan pizza. Shi Woo terlihat sangat
kelaparan karena dia memang sudah berhari-hari belum makan. Shi Woo tidak bisa
mencari makan keluar karena dia sedang sembunyi dari orang-orang.
Setelah merasa kenyang, Shi Woo langsung membaringkan
badannya. Melihat itu Se Na langsung menyuruhnya bangun karena dia mau
mengambil dompet Shi Woo. Tak ingin beranjak, Shi Woo pun hanya membalikkan
badannya dan menyuruh Se na mengambil sendiri dompet di saku celananya.
Shi Woo duduk dan berkata, “Aku merasa makhluk jelek
sendirian yang tidak punya seseorang yang bisa di telepon. Hanya ada dua orang
yang ada disisiku saat aku menjadi seorang penyanyi. Staf ANA dan fansku. Tapi
aku tidak bisa menunjukkan sisi jelekku pada fans-ku.” Ucap Shi Woo dan kemudian
memberikan uang pada Se Na. Shi Woo tiba-tiba menangkap tangan Se Na dan
meminta Se Na untuk datang lagi lain kali.
Se Na berangkat kerja ke ANA seperti biasa, saat dia
melewati pintu depan dia harus menghindari para wartawan yang sedang mencari
informasi tentang Shi Woo. Di dalam gedung, dia melihat Hyun Wook dan Sang Bong
sedang membicarakan tentang keberadaan Shi Woo. Hyun Wook terus menyuruh Sang
Bong untuk mencari Shi Woo karena mereka tidak akan tahu bagaimana pers akan
bereaksi jika Shi Woo pergi lebih lama lagi.
Mendengar itu, Se Na langsung menemui Hyun Wook dan
memberitahu tentang keberadaan Shi Woo sekarang. Mereka berdua kemudian pergi
bersama ke hotel tempat Shi Woo meninap. Se Na memberitahu Hyun Wook kalau Shi
Woo menelponnya tadi malam dan memintanya datang ke hotel, mendengar itu Hyun
Wook terlihat tak senang. Namun Se Na tak melihatnya, dia malah dengan
bangganya berkata kalau akhirnya dia juga berguna untuk ANA karena sudah
memberikan informasi yang penting.
Dengan alasan kalau dia akan membicarakan pembicaraan antara
Presdir dan artis, Hyun Wook menyuruh Se Na menunggu di lobi dan dia sendiri
yang akan datang menemui Shi Woo.
Saat mendengar bel pintu berbunyi, Shi Woo mengira kalau
yang datang Se Na.Jadi tanpa rasa curiga sedikitpun, Shi Woo langsung
membukakan pintu. Namun dia langsung kecewa karena yang datang bukanlah Se Na
melainkan Hyun Wook yang langsung nyelonong masuk ke kamarnya.
Dengan tegas Hyun Wook memberitahu kalau Shi Woo seharusnya
membicarakan hal penting seperti ini pada perusahaan bukannya malah menghilang dan bersembunyi. Hyun Wook juga
menyuruh Shi Woo untuk keluar dari persembunyian dan menemui semua fans-nya
yang menunggu di depan gedung perusahaan.
“Aku takut.” Ucap Shi Woo menghentikan langkah Hyun Wook
yang hendak pergi. “Aku takut semua orang akan melihatku. Aku tidak tahu apa
yang harus dilakukan.”
Hyun Wook berbalik lagi dan berkata kalau dia juga merasakan
hal yang sama, dia sudah di tinggal pergi
oleh Jae Young. Namun Hyun Wook tak
ingin menuntut jae Young dan infinite star karena dia ingin mengalahkan mereka
dengan menggunakan Shi Woo. Hyun Wook ingin Shi Woo bernyanyi solo. Karena Shi
Woo tak langsung menerima usulan itu, Hyun Wook pun memberinya pilihan, kalau
Shi Woo mau jadi penyanyi solo, ANA akan membantunya namun kalau Shi Woo
memutuskan berhenti menyanyi, Hyun Wook akan menghormati keputusan itu. Dan dia
memberikan Shi woo waktu berpikir 2 hari karena mereka harus cepat mengadakan
konferensi pers.
Di lobi, Hyun Wook meminta Se Na untuk mengangkat telpon
dari Shi Woo jika dia menghubungi, karena sekarang Shi Woo sedang membutuhkan
dukungan. Mendengar itu, Se Na bergumam kalau dia merasa bersalah pada Shi Woo
kemarin. Hyun Wook lalu bertanya apa Se Na benar2 dekat dengan Shi Woo, karena
Shi Woo hanya menelpon Se Na saat dia bersembunyi. Dengan polosnya, Se Na
menjawab kalau mereka mulai dekat sejak Shi Woo menyanyikan lagu ciptaannya.
“Apakah Shi Woo pria yang plin plan juga?” tanya Hyun Wook
namun Se Na hanya diam tak mengerti.Hyun Wook lalu menyuruh Se Na untuk hanya
menerima telepon dari Shi Woo saja dan tidak datang lagi ke hotel karena kalau
sampaii pers tahu, semua itu akan jadi masalah bagi Shi Woo. Mendengar itu, Se
Na lalu bergumam kalau dia hanya akan menerima telepon Shi Woo saja dan berlalu
begitu saja dari depan Hyun Wook.
Melihat tingkah Se Na itu, Hyun Wook langsung bergumam kalau
Se Na tidak takut pada apapun. Dia pun langsung berteriak dan bertanya tentang
alat musik yang dia berikan pada Se Na.
Se Na langsung menjawab kalau dia sudah mengambil gambarnya, apa Hyun Wook mau
lihat?
Hyun Wook tak mau dan langsung berjalan pergi, namun Se Na
langsung mengirim gambar yang dia ambil semalam via pesan.
“Ta-da! Ini kamarku. Tapi dimana aku harus tidur?” tanya se
Na yang tempat tidurnya di penuhi alat musik dari Se Na. Membaca pesan itu,
Hyun Wook tersenyum. Namun senyum-nya langsung dia hentikan saat melihat Se Na.
“mengapa kau tidak mengatakan ‘terima kasih’? tanya Hyun
Wook.
“Aku sudah mau berterima kasih padamu kemarin di depan
rumahmu.” Jawab Se Na dan pergi. Hyun Wook pun tersenyum.
Presdir Lee diberitahu semua kerugian-kerugian yang akan dia
dapatkan untuk mengatasi masalah Jae
Young. dia kemudian berencanan menjual sahamnya, namun rencanan itu langsung
ditolak oleh asistennya, karena Presdir Lee sudah menyerahkan 5 % dari sahamnya
pada Jae Young. jadi kalau Presdir Lee menjual lagi maka sahamnya akan lebih
rendah dan dia akan kehilangan kekuasaan manajemennya. Asistennya lalu memberitahu
Presdir Lee kalau Hee Sun sudah menyelidikinya dan sekarang dia bersiap
menceraikan presdir Lee.
Presdir Lee sedang menggunting tanaman saat Hee Sun dan Mi
Na datang. Hee Sun masih bersikap biasa saja pada Presdir Lee seperti tak ada
yang terjadi. Sampai Mi Na disuruh masuk ke dalam rumah dan hanya tinggal Hee Sun
dan Presdir Lee. Hee Sun langsung merubah ekspresi manisnya menjadi serius saat
Presdir Lee membahas tentang gugatan cerainya yang dilakukan Hee Sun secara
diam-ciam. Hee Sun berkata kalau dia akan menahan gugatan itu sampai Mi Na
debut.
Hae Yoon mengajak semua trainee makan bersama, tentu saja
mereka senang karena dihadapkan dengan makanan yang lezat. Sebelum mereka makan
Hae Yoon mengatakan kalau perusahaan memang dalam kondisi kritis, namun semua
itu adalah kesempatan bagi para trainee untuk menunjukkan kemampuan diri
mereka.
Melihat Se Na yang hanya diam saja, Hae Yoon pun berkata
pada semua trainee untuk ramah pada Se Na karena Se Na juga merupakan bagian
tim prosuksi, yang akan menuliskan lagu untuk mereka semua.
Tepat disaat itu ponsel Hae Yoon berdering dan itu panggilan
dari Hyun Wook. Karena Se Na duduk di samping Hae Yoon jadi dia juga
melihatnya. Hae Yoon tidak menjawab panggilan Hyun Wook. Sebelum pergi, Hae
Yoon menyuruh para trainee untuk berhenti makan tepat di jam 8 karena mereka
akan di timbang besok.
Saat keluar, Hae Yoon melihat Hyun Wook menunggunya namun
dia sedang tak ingin bicara dengan Hyun Wook karena ucapan Hyun Wook yang kasar
sebelumnya. Hyun Wook langsung minta maaf, karena sudah terlalu berlebihan
padanya. Dia kemudian memberitahu Hae Yoon kalau dia memang tak bisa membuat
lagu lagi bukan karena dia tak ingin.
“Ini adalah earworm. Jika rasa itu kambuh, rasanya tidak mau
berhenti selama berjam-jam. Kepalaku sakit seperti mau pecah. Aku tidak dapat
membuat lagu atau mendengarkannya. Ini semua melelahkan.” Jelas Hyun Wook dan
hae Yoon tentu saja langsung tercengang mendengarkannya.
Se Na masih bersama trainee yang lain. Karena tak nafsu
makan setelah melihat Hyun Wook menghubungi Hae Yoon, Se Na pun memutuskan
pergi. Di luar, Hyun Wook masih bersama
Hae Yoon. Hae Yoon memeluk Hyun Wook karena mengatahui Hyun Wook terkena
sindrom yang menyiksa dirinya. Tepat disaat itu Se Na keluar dan melihatnya. Tentu
saja Se Na yang tak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, langsung
beranggapan kalau Hae Yoon dan Hyun Wook benar-benar berpacaran.
Se Na pulang dengan sedih karena dia beranggapan kalau cinta
nya bertepuk sebelah tangan. Disisi lain, Hyun Wook masih bersama Hae Yoon dan
mereka sedang berjalan bersama. Hae Yoon meminta maaf dan berterima kasih pada Hyun Wook, maaf
karena sudah menyuruh Hyun Wook membuat lagu dan terima kasih karena Hyun Wook
sudah percaya padanya dan memberitahunya tentang itu semua. Dia juga berkata
kalau dia sedih karena sudah tak bisa lagi mendengar lagu baru ciptaan Hyun
Wook. Hae Yoon lalu menyuruh Hyun Wook berdiri di depannya dan menutup
telinganya.
“Kau akan sembuh.... tanganku memancarkan kekuatan
penyembuhan.” Ucap Hae Yoon dengan mata berkaca-kaca.
Di kamarnya, Shi Woo teringat pada semua obrolan terakhirnya
dengan Rae Heon. Saat itu Rae Heon berkata kalau Shi woo bukan apa-apa tanpa
nama Infinite Power dan tanpa mereka bertiga. Setelah itu Shi Woo menyalakan
lagi handpone-nya, dan disana dia menemuka sms dari Se Na yang menawari Shi
Woo untuk menghubunginya jika dia lapar,
karena kali ini dia akan membelikan pizza yang ada keraknya.
Joo Hong terus memanggil Se Na karena sudah seharian Se Na
tidak keluar kamar. Mendengar suara ponsel Se Na yang terus menyala, Joo Hong
pun langsung menemui Se Na di kamar. Ternyata Se Na sedang asik membuat lagunya
dengan mendengarkan earphone, sehingga dia tak mendengar suara Joo Hong dan
suara ponselnya.
Joo Hong membuka earphone Se Na dan memberitahunya kalau
ponselnya berderinng. Karena saat mau diangkat ponselnya berhenti berdering, Se
Na pun langsung mengabaikannya tanpa memeriksa siapa yang memanggilnya. Setelah
Joo Hong keluar, Se Na hendak melanjutkan penulisan lagunya. Saat dia mau
memasang earophone-nya lagi, tiba2 ponselnya berdering lagi dan dia pun
langsung mengangkatnya. Ternyata telephone itu adalah telephone dari Shi Woo
yang meminta Se Na untuk membelikan makanan untuknya lagi. Namun kali ini, Se
Na menolak karena dia harus segera menyelesaikan lagunya.
Karena lagu itu adalah lagu yang akan dia nyanyikan
nantinya, Shi Woo pun meminta Se Na mengirimkan file-nya jika sudah selesai
agar dia bisa mendengarkannya juga.
Setelah menutup telepon, Shi Woo terus memandangi ponselnya.
Dia menunggu kiriman lagu dari Se Na. Setelah file-nya dikirim oleh Se Na, Shi
Woo pun langsung mendengarkannya. Disisi lain, kita melihat Se Na sedang
menelpon Hyun Wook dan menanyakan keberadaannya. Sepertinya Se Na ingin
langsung menunjukkan lagu ciptaannya pada hYUn Wook.
Shi Woo sudah selesai mendengarkan lagu ciptaan Se Na dan
dia hendak menemui Se Na. Tanpa perduli semua mata mengarah padanya, Shi Woo
terus berjalan pergi menuju ANA.
Diruangannya, Hyun Wook sedang melakukan pertemuan dengan Ra
Eum dan hae Yoon. Dimana Ra Eum menyarankan agar ANA mengeluarkan album Shi Woo
terlebih dahulu. Jadi Ra Eum bisa lebih
memikirkan untuk konsep yang tepat untuk album dia yang selanjutnya.
“Bagaimana kabarmu dan Rae Hoon?” tanya Hyun Wook dan Ra Eun
tidak mau menjawabnya. Dengan alasan kalau dia ada shuting iklan jadi dia
memilih pergi.
Hae Yoon hendak menyusulnya, sebelum Hae Yoon bertengkar
dengan Ra Eun karena memaksanya, Hyun Wook memberitahunya kalau Ra Eun butuh
kenyaman yang lebih dari persuasi. Hyun Wook menebak kalau Ra Eun dan Rae Hoon
sudah putus.
“Dia mungkin akan lebih nyaman mendiskusikan denganmu.” Ucap
Hyun Wook. Mendapat permintaan khusus dari Hyun Wook untuk menghadapi Ra Eun,
Hae Yoon pun meminta upah untuk semua itu, dia ingin Hyun Wook membalasnya
dengan makan malam bersamanya.
Se Na menemui Hyun wook dan menunjukkan lagu buatannya. Hyun
Wook pun mengajak Se Na untuk mendengarkan lagu itu bersama-sama. Hyun Wook
begitu menikmati lagu itu, sedangkan Se Na terus melihat Hyun Wook. Dia
teringat pada saat dia pertama kali bertemu dengan Hyun Wook, saat hari-harinya
bersama Hyun Wook dan yang terakhir dia teringat saat dia melihat Hyun Wook dan
Hae Yoon berpelukan.
Disisi lain, kita melihat Shi Woo sudah berada di taksi. Dia
dalam perjalan menuju ANA. Dia teringat saat dia melakukan rekaman untuk lagu
yang Se Na buat. Sepertinya, Shi Woo sudah jatuh cinta pada Se Na. Sesampainya
di ANA, Shi Woo langsung mencari Se Na.
Lagu selesai, dan Hyun Wook berkomentar kalau lagu Se Na
diciptakan untuk membuat jantung berdetak. Se Na bertanya apa jantung Hyun Wook
berdetak saat mendengar lagu itu. Belum sempat Hyun Wook menjawab, Hae Yoon
datang menghampiri mereka.
Hae Yoon bertanya apa yang di lakukan Se Na di ANA padahal
hari itu adalah hari liburnya. Hyun Wook pun menjawab kalau Se Na datang untuk
menunjukkan lagu ciptaannya. Mendengar itu Hae Yoon pun berkata kalau dia juga
ingin mendengar lagu itu, namun Se Na tidak memberikannya dan memilih pergi.
Setelah mencari-cari, akhirnya Shi Woo menemukan Se Na. Dan
mereka bertemu tepat disaat Se Na akan
pergi dari Hyun Wook dan hae Yoon.
“Mengapa kau tidak menjawab?” tanya Shi Woo karena Se Na tak
menjawab teleponnya yang masih berdering. Karena terlalu fokus dengan rasa
cemburunya, Se Na pun baru sadar kalau ponselnya berdering.
Shi Woo menatap Se Na serius dan bertanya, “Kenapa kau terus
membuat jantung seseorang berdetak?” Pertanyaan Shi Woo membuat Se Na, Hyun Wook
dan Hae Yoon terkejut.
Bersambung
Sinopsis My Lovely Girl ep 6 dari Chusniati
1 komentar:
Kereenn,,,,,,,,,
Balas