Sinopsis Emergency Couple episode 15 Part 3. Keributan besar
benar-benar terjadi di UGD, keributan
itu bukan karena staf yang bekerja di UGD tetapi karena pertemuan ibu
Chang Min dan ibu Jin Hee. Karena pertengkaran mereka jugalah akhirnya
terbongkar rahasia kalau Jin Hee dan Chang Min adalah suami istri yangsudah
bercerai. Apa yang akan terjadi setelah ini. Yuk kita ikuti lagi kelanjutan
ceritanya.
Sinopsis Emergency Couple episode 15 Part 3 !!!!
Dr Gook ditemani Jin Hee sedang memeriksa seorang pasien. Dr
Shim datang dan menanyakan keadaan pasien. Jin hee menjawab kalau pagi ini
pasien masih baik2 saja, tapi tiba2 dia mengeluh sakit diatas perut, demam dan
juga mual2. Selain itu sel darah putihnya meningkat jadi Jin Hee menduga pasien
terkena kolesistitis.
“OT/PT, ALP, GGT semuanya sudah dilakukan.” Tambah dr Gook.
Melihat laporan kesehatan pasien, dr Shim langsung menyuruh Jin Hee untuk
menyiapkan ruang operasi.
Di ruangan lain, Chang Min juga sedang mengurus seorang
pasien. Dari hasil CT yang diberikan perawat Heo, diare yang diderita pasien
tidak membaik dan juga pasien tidak bisa buang gas. Melihat laporan kesehatan
pasien, chang Min menduga kalau pasien
menderita obstruksi usus selain itu pasien juga mengalami demam dan mati rasa. Chang
Min bertanya pada pasien bagian mana yang sakit, di pasien menunjuk perut
atasnya. Chang Min menekannya dan pasien itu langsung merasa kesakitan.
“Ini berbahaya dengan perut distensi dan tekanan darahnya
yang rendah.” Ucap Chang Min dan meminta perawat Heo untuk memanggilkan dr
Gook.
Chang Min datang ke bagian yang mengatur ruangan operasi.
Disana dia bertemu dengan Jin Hee yang juga ingin menyiapkan ruangan operasi
untuk pasiennya. Pasien Chang Min
menderita Ileus paralitik sedangkan
pasien Jin Hee menderita kolesistitis akut. Yang jadi masalah sekarang adalah
semua professor sedang sibuk melakukan operasi. Perawat menanyakan pada mereka
untuk memilih salah satu pasien yang harus terlebih dulu dioperasi. Mendapat
pertanyan itu, Jin Hee langsung berkata kalau pasiennya dulu yang harus
dioperasi.
Chang Min dengan tenang
berkata kalau yang seharusnya dioperasi terlebih dulu adalah pasien
obstruksi usus. Tak terima, dengan nada sedikit ngotot Jin hee berkata kalau
kolesistitis harus didahulukan.
Perawat bingung dan bertanya lagi,”apa tang harus aku
lakukan?”
“Kolesistitis akut”.... “Obstruksi usus” ... jawab Jin Hee
dan Chang Min serentak. Tepat disaat itu, dr Gook muncul dan mendengar
perdebatan mereka.
“Apa yang terjadi?” tanya dr Gook.
“kepala, pasien yang mana yang harus duluan dioperasi?”
tanya Jin Hee sambil memberikan laporan tentang pasiennya. Dr Gook melihatnya
dan membandingkannya dengan laporan pasien milik Chang Min.
“Pasien Oh Chang Min.”jawab dr Gook.
“Maaf?” tanya Jin Hee yang masih tak terima.
Dr Gook sendiri yang langsung menyuruh perawat untuk
mendaftarkan pasien Chang Min terlebih dulu. “kau bsa menahan pasien
yangmenderita kolesistitis dengan antibiotik selama beberapa jam... tapi pasien
dengan iobstruksi usus.. tidak ada cara untuk mengobatinya jika berkembang
menjadi tresis atau peritonitis. Dan jika melihat tekanan darah, mungkin sudah
menuju kesana.” Jelas dr Gook dan menyuruh Jin Hee menunggu untuk memasukkan
pasiennya ke daftar yang berikutnya.
Jin Hee sudah tak bisa bicara lagi, dia sadar kalau dialah
yang salah. Dr Gook berjalan pergi, namun baru beberapa langkah dia berhenti
lagi dan berkata, “dan juga... kalian berdua datang kesini dan bertemu kembali.
Jadi bagaimana bisa kalian bertengkat seperti ini?”
Jin Hee dan Chang Min hanya diam saja. Jin hee melihat ke
arah Chang Min dan kemudian meminta maaf pada dr Gook tanpa melihat kearahnya.
Jin Hee dan Chang Min sama-sama akan pulang.Jin Hee meminta
maaf karena sudah mengajak Chang Min berdebat mengenai jadwal operasi. “Aku
tidak tahu sebelumnya. Aku pikir aku hanya fokus ke pasien yang ada di
depanku.”
“kenapa kau tidak percaya kata2 ku? Apa karena kau tidak
bisa percaya padaku?” tanya Chang Min.
“Apa yang kau katakan, bukan seperti itu.” bantah Jin Hee.
“Lupakanlah.” Ucap Chang Min lemas, dia tak mau berdebat
lagi dengan Jin Hee. Euum kasian Chang Min. Episode ini gak liat Chang Min yang
semangat lagi...
Chang Min menemui pamannya dan bertanya ada masalah apa
sehingga membuat pamannya itu menyuruh dia untuk datang.
“Ini ulang tahunmu kan?” tanya paman Chang Min.
“Aku sudah dewasa. Apa ada masalah besar?”
“Aku tidak punya waktu banya,jadi aku akan langsung ke
intinya. Apa Oh Jin Hee baik2 saja?” tanya paman untuk mengingatkan Chang Min
kalau dia masih punya hutang karena pamannya sudah menyelamatkan Jin Hee.
“ya, terima kasih.” Jawab Chang Min.
“Aku pikir ini saatnya kau menepati janji yang kau buat
padaku. Kau ingat kan kau akan melakukan apapun. Agar Oh Jin Hee bisa kembali
bekerja.”
Chang Min akhirnya tahu alasan pamannya menyuruhnya datang.
Diapun bertanya apa yang harus dia lakukan.
“Kau bilang pada ibumu
kau tidak akan pergi makan malam hari ini? Untuk bertemu menteri, jadi
pulanglah ganti pakaianmu dan datang ke makan malam itu. Dia adalah Han Ah Reum?
Pernikahan adalah sesuatu untuk nanti. Kau harus menunjukkan wajahmu kesana
sehingga ibumu dan aku tidak malu. Ingat itu, harus tepat waktu!” ternyata
pamannya masih baik, walaupun dia menyuruh Chang Min datang, tapi dia tidak
menyuruh Chang Min menerima pernikahan.
Dalam perjalanan pulang Chang Min menelpon Ah Reum. Ah Reum
berkata kalau dia baru saja akan pulang untuk berganti pakaian dan pergi ke
acara makan malam itu. Chang Min hendak mengatakan kalau makan malam itu
bukanlah kemauannya melainkan ibunya yang mengatur semuanya.
“Maafkan aku chang Min. Aku rasa itu sepertinya akan
menyakitiku, jadi aku mau pergi duluan.” Potong Ah Reum sebelum Chang Min
mengatakan tentang penolakan padanya. “Aku juga tidak ingin pergi melakukan
rencana ini. Tapi orang tua sudah mengaturnya, jadi aku pikir kita harus
menghormatinya. Jika kau tidak ingin pergi, kau tidak usah pergi saja. Itu
pilihanmu. “
Di rumah, Chang Min masih galau antara pergi dan tidak. Dia
teringat kata2 Ah Reum yang memberinya kebebasan untuk memilih antara datang
atau tidak. Dia juga teringat pada pamannya yang menanyakan kabar Jin Hee.
Chang Min khawatir, jika dia tidak datang pamannya akan melakukan sesuatu pada
Jin Hee.
Sung Sook dan kakaknya sudah sampai di tempat pertemuan.
Sung Sook bertanya pada kakaknya apa Chang Min benar2 akan datang. Kakaknya
menjawab kalau Chang Min tidak punya pilihan lain selain datang, jadi dia
meminta Sung Sook untuk berhenti bertanya. Tapi Sung Sook tetap khawatir karena
Chang Min belum juga muncul.
“Lebih anehnya kalau suamimu yang tidak datang.”
“Dia berjanji padaku untuk datang.” Jawab Sung Sook tapi dia
juga masih ragu, jadi dia akan menelponnya lagi.
Sung Sook menelpon ponsel Tae Suk, ayah Chang Min. Tapi
sayangnya, ponselnya tidak aktif. “Benar2, pria ini..... kenapa aku tidak bisa
menghubunginya sekarang” keluh Sung Sook.
Chang Min dan ayahnya belum juga datang saat Ah Reum dan
kedua orang tuanya datang. Ah Reum menatap kursi yang ada didepannya, itu
adalah kursi yang akan ditempati Chang Min. Dia terlihat kecewa karena Chang
Min belum datang, dia takut Chang Min benar2 tidak datang.
Sung Sook berterima kasih pada ayah Ah reum karena sudah
berkenan datang. Padahal sebagai menteri, dia punya jadwal yang padat. Ayah Ah
reum tidak mempermasalahkannya karena dia juga penasaran ingin melihat Chang
Min. Mendengar itu tentu saja Sung Sook langsung berkata kalau Chang Min sedang
dalam perjalanan.
Sung Sook keluar ruang pertemuan untuk menelpon Chang Min.
“Dimana kau? Apa kau sedang dijalan?”
“ya, tapi jangan terlalu berharap padaku.” Jawab Chang Min,
“Apa maksudnya?”
“Aku akan pergi makan malam,tapi nanti aku akan membuat
penjelasan...”
Mendengar itu Sung Sook menarik nafas panjang dan berkata,
“baiklah... aku mengerti.. jadi cepatlah datang kesini.” Sung sook tiba2 teringat
pada Tae Suk. “Oia, kenapa aku tidak bisa menghubungi ayahmu? Dia tidak
denganmu? Dia bilang dia pasti datang malam ini, tapi.... dia tidak disini dan
aku tidak bisa menghubunginya.”
Chang Min mengerti dan diapun langsung menelpon ayahnya. Dia
menelpon ke nomor telepon rumah ayahnya dan asisten ayahnya yang mengangkat.
Asisten nya berkata kalau Tae Suk pergi ke taman ekosistem sore ini dan sampai
sekarang dia belum juga pulang.
“Dia mematikan telponnya.” Tambah asisten Tae Suk sambil
memberesi semua barang di atas meja kerja Tae Suk. Dia menemukan obat Tae Suk.
Chang Min hendak mematikan teleponnya, tapi asisten Tae Suk
memanggilnya lagi, sepertinya dia ingin memberitahu tentang kondisi kesehatan
Tae Suk pada Chang Min.
Jin Hee pulang ke toko ibunya. Disana dia mendapati wajah
teman ibunya dan ibunya sendiri suram. Ternyata mereka terlihat lesu karena
didepan toko mereka sudah dibuka toko pijat baru dan mereka mendapat kuponnya.
“Kita punya saingan?” tanya Jin Hee sambil melihat kupon
dari toko pijat tersebut.
“Ini benar2 menjengkelkan,” keluh ibu. Diapun mengajak Jin
Hee pergi ke toko tersebut untuk mencoba pijatannya.
Asisten Tae Suk benar2 memberitahu kalau baru2 ini Tae Suk
pingsan. “Dia pergi ke ICU dan
membaik.... “
Mendengar itu, Chang Min teringat saat dia mengatakan pada
JinHee kalau dia melihat nama ayahnya di daftar pasien ICU di rumah sakit yang
dia datangi sebelumnya. Setelah menutup teleponnya, Chang Min teringat pada
ucapan ibunya yang mengatakan kalau Jin Hee dan ayahnya masih sering
berhubungan.
Chang Min langsung mengubah arah, kemana dia pergi? Yang
pasti dia tidak jadi pergi ke pertemuan dengan keluarga Ah Reum.
Jin Hee dan ibunya sudah berada di toko pijit yang baru
dibuka. Ternyata ditoko itu juga melakukan perawatan wajah dengan alat yang
sangat modern. Ibu hanya bisa menghembuskan nafas saat menyadari kalau dia akan
kehilangan pelanggan2 nya karena toko baru itu punya alat2 yang lebih canggih dari
yang dia punya.
Tepat disaat itu, Chang Min menelpon. Tak ingin ibunya tahu
kalau yang menelpon adalah Chang Min, Jin hee pun menjawab nya diluar. Dan pada
ibunya, Jin Hee hanya berkata kalau itu adalah telepon dari rumah sakit.
Jin Hee menjawab teleponnya dan bertanya ada apa? Chang Min
bertanya apa ayahnya menghubungi Jin Hee karena Chang Min sendiri tak bisa
menghubunginya.
“Aku penasaran apa dia menghubungimu hari ini.” Tambah Chang
Min.
“Sebenarnya, aku pergi menemuinya beberapa hari yang lalu.”
“mengunjunginya? Untuk apa?” tanya Chang Min.
“Kau bilang kau melihat namanya di rumah sakit Gookmin. Itu
menggangguku.”
“Kau mengunjunginya.... baiklah aku mengerti” ucap Chang Min
dan menutup telepon. Sikap Chang Min yang seperti itu membuat Jin Hee penasaran
pada apa yang terjadi.
Chang Min menemui dr Hong Suk Gi, dia adalah dokter
yang merawat Tae Suk. Dr Hong bertanya
apa hubungan Chang Min dengan Tae Suk.
“Aku anaknya. Aku ingin tahu tentang kondisi ayahku.”
“Kau tahu ayahmu menderita diabetes kan?”
“Ya.”
“Dia menderita penyakit jantung koroner yang komplikasi
dengan diabetesnya. “ ucap dr Hong sambil menujukkan gambar di komputernya
untuk menjelaskannya pada Chang Min, dia tidak tahu kalau Chang Min juga
seorang dokter.
Sambil menujukkan gambar arteri, dr Hong mengatakan kalau
Tae Suk mengalami penyempitan arteri.
“Maksudmu, CABG atau penempatan stent tidak memungkinkah?”
“Apakah kau dokter?” tanya dr Hong.
“Ya, aku dokter magang di Rumah Sakit Wusu.”
“Kau tidak tahu kondisi ayahmu sendiri? Kalian pasti sangat renggang.”
“dia tinggal jauh disana.” Jawab Chang Min.
“Kami hanya bisa mengaturnya dengan obat2an saja. Dia
menderita CRF dan arterinya sudah menyempit jadi kami tidak tahu kapan MI atau
CVA akan datang.”
Chang Min menghela nafas mendengarnya,d ia terlihat sedih
mengetahui kondisi ayahnya yang sakit parah.
Jin Hee benar2 penasaran karena Chang Min langsung memotong
pembicaraan, dia langsung pergi ke rumah Tae Suk untuk mengeceknya. Asisten Tae
Suk mengantar Jin Hee masuk ke ruang kerja Tae Suk. Asistennya juga mengatakan
kalau sampai sekarang dia belum bisa menghubungi Tae Suk. Jin Hee bertanya
berapa parah penyakit Tae Suk. Asisten tak menjawab karena dia jugatidak tahu
apa2.
Jin Hee menemukan obat milik Tae Suk. Tepat disaat itu
telepon di meja kerja Tae Suk berdering, dengan cepat Jin Hee langsung
mengangkatnya. Jin Hee langsung menelpon
Chang Min dan memberitahunya kalau ayahnya ditemukan pingsan di dekat pantai.
Kita kembali pada pertemuan keluarga Ah Reum dan Chang Min.
Ayah Ah Reum masih terlihat baik2 saja ngobrol dengan Sung Gil. Sung Sook
sendiri merasa tak enak hati melihat raut wajah ibunya Ah Reum yang terlihat
kecewa karena chang Min tak kunjung datang. Tak hanya ibunya Ah Reum yang
kecewa, Ah Reum juga merasakan hal yang sama.
Sung Sook benar menahan kekesalannya pada Chang Min dan tae
Suk. Tak enak hati akhirnya dia membuka bicara, “seharusnya bukan begini...
anakku seharusnya sudah disini. Aku benar2 minta maaf.”
Ah reum dan ibunya sama2 menghela nafas kecewa mendengarnya.
Tepat disaat itu Chang Min menelpon Sung Sook dan memberitahu tentang kondisi
ayahnya. Tentu saja Sung Sook langsung shock mendengarnya.
Tae Suk dibawa kerumahnya oleh para petugas yang
menemukannya. Untung saja ada Jin Hee disana, dia bertanya pada petugas tentang
apa yang sebenarnya terjadi.
“dia bilang dia tidak mau dibawa kerumah sakit... dia bilang
dia dokter.” Jawab seorang petugas.
“Ayah, kau harus pergi ke rumah sakit.” Mohon Jin Hee tapi
Tae Suk tak menjawab karena masih sangat lemah.
Jin Hee langsung mengambil stetoskop yang merupakan hadiah
darinya dan menggunakannya untuk memeriksa keadaan Tae Suk. Jin Hee tidak bisa
mendengar nafas Tae Suk dari sebelah kanan, dia menduga kalau Tae Suk mengalami
pneumothoraks. Jin Hee melihat bagian pinggir dada tae Suk untuk memastikan dan
benar dada bagian kanan Tae Suk biru2.
Tepat disaat itu, Chang Min datang. Dia panik dan langsung
berteriak2 memanggil ayahnya. Jin Hee berkata kalau dia pikir Tae Suk menderita
pneumothoraks. Chang Min mengeceknya sendiri.
“Bukan... dia menderita hemothorakas.” Ungkap Chang Min.
“Hemothoraks? Dia harus pergi ke rumah sakit..... “ ucap Jin
Hee terkejut.
“Kita beri pertolongan pertama dulu.” ajak Chang Min.
Jin Hee dan Chang Min bekerja sama melakukan pertolongan
pertama untuk Tae Suk. Tiba2 Tae Suk menarik nafas panjang.
“Ayah! Apa kau sudah bangun? Ayah! Ini Chang Min Ayah!”
teriak Chang Min dan menangis.
“Ya.... aku tidak
tuli.” Jawab Tae Suk.
“Ayah, kau bisa mengenaliku?” tanya Jin Hee.
“sekarang aku melihat kau dan Chang Min bersama. Aku
senang...” jawab Tae Suk.
“Kami akan membawamu kerumah sakit sekarang.” Ucap Chang
Min.
“Tidak... tidak usah repot2. Aku tahu kondisi tubuhku. Aku
tahu hari ini pasti akan datang suatu hari.”
“Ayah, jika kau pergi ke rumah sakit sekarang kau bisa lebih
baikan.” Ajak Jin Hee.
“Aku tidak ingin mati didalam ambulans.”
Chang Min langsung berteriak mendengar jawaban ayahnya,
“Jangan keras kepala! Ayo pindahkan dia sekarang.” Pinta Chang Min pada petugas
yang masih disana.
Jin Hee menggenggam tangan Chang Min. “Sudah malam jika kita
pergi sekarang.”
“Apa kau ingin kita Cuma melihatanya mati disini?” tanya
Chang Min.
Tentu saja bukan itu yang Jin Hee mau. “Ayah, tolong
bantulah kami.” Pinta Jin Hee.
“Ayah... aku akan melakukannya. Ini akan baik2 saja jika kau
bisa menghentikan pendarahan.” Ucap Chang Min dan menangis. Tae Suk pun
mengizinkan Chang Min melakukannya.
Dengan aba2 dari Tae Suk, Chang Min dan Jin Hee bersama2
melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah Tae Suk menderita hemothorakas.
“Pertama2 pastikan apakah itu hemothoraks.” Ucap tae Suk.
‘Aku tahu.. tolong jangan berbicara dan diam saja” pinta
Chang Min. Setelah mengolesi bagian kulit yang membiru, Chang Min mengambil
darahnya. Melihat warna darah yang begitu hitam,Jin Hee langsung berkata kalau
itu hemothoraks.
“Haruskah kita menghentikan pendarahannya dulu?” tanya Jin
Hee.
“Aku akan memotong ini... jepit tempat pendarahannya dengan
Kelly.” Ucap Chang Min dengan menangis.
Jin Hee diam sejenak, “Tidak, dengan pendarahan yang banyak
ini, kita tidak bisa menemukan pusat pendarahannya setelah memotongnya.”
Chang Min bingung dan panik, “Apa yang harus kita lakukan.”
Tae Suk tiba2 menarik nafas dengan kasar dan itu membuat Jin
Hee dan Chang Min panik.
Bersambung....
Sinopsis Emergency Couple episode 16 dari mbak ayu.......
NB:
maff lama postingnya.... sebenarnya ne sinop dah kelar dari hari rabu yang lalu... tapi karena paket modem saya habis,,,, jadi baru bisa diposting malam ini... paket modem baru keisi.... :)
10 komentar
Hah...sya jadii galau melihat sinop ini sudah kelar..krena episode 16 mulai mnghantui syaa mbaa..:(
BalasWhuaa, situasi sangat gawat darurat.. ikut deg deg an..
Balasmakasii mbak sinopsisnya :)
Makasih sinopsinya. Gambarnya mana mbak?? Dikit bener??
BalasKnp mbak?
Balashehehe... semangat mbak ayu..... sbenernya dh kelar lama sinop.nya tapi paket modem abis jd gak ke postng2....buat sinop GG siang ini insya allloh...
Balasgambar insya alloh ditambah sore nanti....
BalasMba' lili makasih sinopx...
BalasMba' ayu semangat... D tunggu sinop ep.16... Sdh tdk sabar melihat dr.gook. Meski trnyta tdk sesuai harapanq :(
anneyong....
Balastambahin picture dong!
Makasih mba sinopsisnya
BalasTetap semangat yach nulisnya
Gomawo unniiee ^^
Balas