logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Blood Episode 7 Part 2


Ga Yeon dan kedua seniornya sedang memeriksa seorang pasien. Ho Young yang tak sengaja lewat kemudian menghampiri mereka. Itu adalah pasien Il Nam yang akan menerima transplantasi hati. Ho Young melihat tabungnya dipasang terlalu dalam, sehingga diapun berkomentar dan mengingatkan dokter yang memasangnya. Bukannya berterima kasih, dokter itu malah berkata kalau dia tau dan dia bisa mengatasi semuanya jadi Ho young pun bisa melanjutkan kegiatannya. Walaupun diperlakukan seperti itu oleh juniornya, Ho Young tetap tersenyum dan memilih pergi. 

“Dia harusnya mencemaskan pekerjaannya, bukan pekerjaan orang lain.” Ucap dokter itu saat Ho Young sudah berjalan pergi. 


“Dia tetap saja seorang professor. Tidakkah senior terlalu kasar?” protes Ga Yeon pada seniornya. Di protes seperti oleh Ga Yeon tambah membuat dokter itu kesal pada Ga Yeon. Diapun dengan kesal mengatai Ga Yeon lamban dan tidak memiliki intuisi. Dokter yang satunya menambahkan kalau Ga Yeon harusnya lebih pintar lagi agar tidak menjadi dokter bedah cadangan seperti Lee Ho Young. Dokter itu kemudian menyuruh Ga Yeon untuk menyiapkan ruang operasi dan memanggil Ji Sang untuk melakukan operasi. 

Karena akan melakukan operasi, Ji Sang pun memakan pilnya terlebih dahulu. Saat melihat pilnya itu, dia teringat perkataan Hyun Woo yang menyuruhnya untuk berhenti menjadi dokter untuk sementara waktu, karena kondisi Ji Sang yang sekarang sedang tidak mendukung untuk melakukan operasi. 

Setelah memakan pil-nya Ji Sang berganti pakaian dan menuju ruang operasi. Belum sampai di ruang operasi, Ji Sang sudah merasa tak karuan, dia terus terbayang pada darah yang akan dia lihat nanti saat melakukan operasi. Dari lantai atas, Jae Wook melihat apa yang terjadi pada Ji Sang. 


Tepat di saat itu, seorang perawat melewati Ji Sang dengan membawa beberapa kantong darah. Melihat darah2 itu, Ji Sang tanpa sadar mengikuti si perawat dan hendak meraih kantong darah itu. Jae Wook tersenyum melihatnya. Seseorang tiba2 menangkap tangan Ji Sang dan menghentikan apa yang akan Ji Sang lakukan. Siapa orang itu? dia adalah Jae Wook. 

“Untuk operasi ini... kupikir sebaiknya orang lain yang mengambil alih.” Ucap Jae Wook namun Ji Sang menolak, karena dia merasa dia bisa melakukannya. Jae Wook mengingatkan Ji Sang kalau dia tidak akan bisa menyelesaikan operasi itu tanpa masalah. Ji Sang terdiam dan Jae Wook pun langsung menghubungi Il Nam dan memintanya untuk menggantikan Ji Sang operasi. 


Saat di hubungi, Il Nam sedang bersama Ri Ta. Dengan gaya sok dibutuhkan Il Nam pun berkata kalau dia harus melakukan operasi lagi dan itu adalah operasi yang seharusnya Ji Sang lakukan.Dia juga menambahkan kalau sepertinya Ji Sang mengalami sakit perut yang serius sehingga membuatnya tidak bisa melakukan operasi. 

“Manager, kau tiba2 sangat mendukung direktur belakangan ini.” Komen Ri Ta saat Il Nam beranjak dan hendak pergi.

“Bukan mendukungnya. Aku hanya mematuhi aturan dasar saja. Selain itu, dia sangat berkarakter dan cerdas.” Jawab Il Nam dan berjalan pergi.


Ji Sang masih bersama Jae Wook dan Ji Sang mengaku padanya kalau dia tidak pernah mengkonsumsi darah manusia selama ini dan hanya sekali meminum darah hewan saat dia masih kecil. Jae Wook pun bertanya bagaimana Ji Sang bertahan hidup selama ini? Ji Sang menjawab kalau dia mengkonsumsi obat yang terbuat dari ekstraks mayat. Jae Wook pun berkomentar kalau obat itu pasti punya batas waktu dan tidak dapat di jadikan solusi atas permasalahan Ji Sang. 

“Dari semua yang terinfeksi, kau mungkin satu-satunya... yang tidak mengkonsumsi darah manusia. Kurang lebih seperti itu.” ucap Jae Wook dengan nada tak percaya. “Insting naturalmu yang sudah ditekan selama ini pada akhirnya muncul sekarang. “

Ji sang lalu bertanya apa Jae Wook selama ini meminum darah manusia. Jae Wook menjawab iya, namun dia menambahkan kalau dia tidak meminumnya dengan cara menyakiti manusia. 

“kalau begitu bamaimana anda...” tanya Ji Sang penasaran dan Jae Wook pun mengundang Ji Sang ke rumahnya, jika Ji Sang ingin tau semuanya. Baik itu tentang bagaimana dia mendapat darah manusia dan bagaimana dia terlihat seperti manusia biasa. 


Ri Ta melihat Ji Sang berjalan sendirian dan diapun menghampirinya dan bertanya apa Ji Sang sakit perut lagi. Ji Sang pun mengiyakan. Ri Ta menebak kalau Ji Sang pasti bukan sedang sakit perut biasa.

“Mulai sekarang, jika kau punya masalah dan tidak bisa melakukan operasi, beritahu aku. Kenapa kau meminta tim 2 HPB saat aku ada... OK?” ucap Ri Ta dan Ji Sang pun berjanji akan melakukannya. Setelah mengatakan itu, Ri Tapun berjalan pergi.

Kyung In menemui Ji tae dan memberitahunya kalau dia tidak bisa meminta ijin Ketua Yoo agar Ji Tae bisa masuk ke dalam tim pengembangan obat baru. Dari semua yang terjadi, Ji Tae menebak kalau Ketua Yoo sangat mempercayai Jae Wook. 

“Akan baik kalau kepercayaan itu menghasilkan sesuatu yang bagus.” Ucap Kyung In.

“kalau begitu adalah cara lain untuk menyelidiki Tim Pengembangan Obat Baru?” tanya Ji Tae.

“Cara lain... itu sudah dimulai.” Jawab Kyung In tersenyum.

“Mungkinkan itu... bukan cara konvensional?”

“Kupikur itu tergantung perspektifmu. Tapi bagiku itu sangat konvensional.” Jawab Kyung In.



Kita beralih pada tim pengembangan obar baru, ada seseorang yang terus memperhatikan Hye Ri.  Dan ternyata orang itu adalah orang suruhannya Kyung In. Sebelum orang itu masuk ke tim, Kyung In memberiahunya kalau tidak akan ada hal buruk yang terjadi jika orang itu membantu Kyung In.

“Mulai besok pagi, kirimi aku rencana penelitian Tim Pengembangan Obat Baru. Melalui jalur email terlindungi.” Pesan Kyung In pada orang itu.

Setelah terus memperhatikan Hye Ri, orang itu mengetik sesuatu di komputernya.


Kita kemudian beralih pada Jae Wook yang tersenyum sendiri saat melihat fotonya bersama orang tua Ji Sang dan ayah Ji Tae. Dia sedang menunggu Ji Sang datang ke rumahnya. Ji Sang sendiri sedang dalam perjalanan ke rumah Jae Wook.  Saat tiba di rumah Jae Wook, Ji Sang langsung bertanya bagaimana cara Jae Wook mendapatkan darah tanpa menyakiti manusia. Ji Sang menebak apakah Jae Wook menggunakan jasa rumah sakit. Jae Wook langsung membantahnya dan mengatakan kalau darah di rumah sakit hanya untuk pasien. Dia mengaku kalau dia mendapatkan darah dari perdagangan darah. Karena di Korea tidak ada perdagangan darah, maka Jae Wook mengimpornya dari India, di India penjualan darah di perbolehkan. Namun yang di ilegalkan adalah pengimporannya ke Korea, jadi diapun  mengeluarkan uang yang banyak untuk hal itu. Jae Wook lalu membuka brangkasnya.

Belum diperlihatkan apa isi brangkas itu, kita dialihkan pada mie yang akan dimakan oleh Soo Eun. Adeuh.. makannya pake tangan kiri... gak susah yah....


Soo Eun makan sambil bekerja, tepat disaat itu Ji Tae masuk dan bertanya berapa lama Soo Eun bekerja di  tim-nya. Soo Eun menjawab sudah 6 tahun. Ji Tae berkata kalau mulai hari ini, dia akan memulai sebuah proyek penelitian yang  sangat inovatif. Namun sebelum mereka memulai penelitian itu, dia ingin mengetes Soo Eun dulu. 

“mengujiku?” tanya Soo Eun terkejut.

“kau! Siapa yang lebih kau percaya, ayahmu atau aku?”

“Kau, manager.”

“Okay! Kau lulus!” ucap Ji Tae pasti.

“Apa? “ ucap Soo eun tak mengerti. 


Kita kembali lagi pada Jae Wook, dimana kita diperlihatkan pada cairan yang sebelumnya diminum Jae Wook. Euum ternyata yang Jae Wook minum saat itu adalah darah. Yang mengherankan adalah kenapa darahnya bukan berwarna merah melainkan warna kuning. Mau tahu penjelasannya? Yuk kita simak penjelasan Jae Wook.

“Aku memproses ulang darah yang ku impor.” Ucap Jae Wook.

“Apakah itu... tanpa sel darah merah?” tanya Ji Sang.

“Kau benar. Sel darah merahnya dihilangkan. Tapi ditambahkan dengan anti koagulan. Berdasarkan penelitianku, yang menstimulasi dan meningkatkan emosi mereka yang terinfeksi adalah sel darah merah. Itu merupakan bahan yang memicu kehausan akan darah. Disamping itu, hal tersebut jugalah yang menjadi penyebab utama aroma kuat dari mereka yang terinfeksi.”

“Jadi alasan saya tidak dapat mendeteksi aroma apapun dari anda adalah ini.”


“Ya, selain itu nutrisi terpenting yang memperkuat kemampuan fisik kita adalah albumin dan globulin. Artinya serum darah adalah kunci kekuatan.”

“kalau begitu hipotesis saya salah. Saya pikir sel darah merah adalah komponen utama.”

“Ya, sel darah merah mendorong peningkatan sementara dalam hal kekuatan. Tapi individu terinfeksi sudah lebih kuat dibanding manusia biasa bahkan tanpa sel darah merah.”

“Saya sudah paham alasan aroma anda tidak terdeteksi. Lalu bagaimana dengan suhu tubuh, denyut nadi, dan sinyal frekuensi tinggi?” tanya Ji Sang lagi dan Jae Wook menunjukkan serum yang dia miliki. 


Kita beralih lagi pada Ji Tae dan Soo Eun yang sedang bersama-sama melihat gambar di buku catatan milik ayah Ji Tae. Namun sayang Soo Eun tak mengerti dengan gambar itu karena terlihat kacau dan tak jelas. Soo Eun lalu membuka lembaran berikutnya dan dia menemukan foto keluarga Ji Tae. Ji Tae pun membenarkan kalau anak kecil yang ada di foto itu adalah dirinya. 

Kembali lagi pada Jae Wook yang menunjukkan serum yang berhasil dia buat, “Ini mereformasi individu yang terinfeksi. Begitulah, ini membuat mereka lebih mirip dengan manusia. Beberapa kali mendapatkan keberuntungan dan akhirnya berhasil menciptakannya. Alasan membuat ini telah kuberitahukan padamu kemarin malam. Untuk menghindari terdeteksi dan tertangkap oleh individu lain yang terinfeksi.” Jelas Jae Wook dan bersyukur karena serum itu cukup efisien agar dia tak ditemukan oleh yang lainnya. 


Jae Wook mengambil 1 kantung darah dan serum itu kemudian berjalan menuju meja. Dia berkata pada Ji Sang kalau dia mengkonsumsi obat itu 2 kali dalam sebulan dan efek setelah minum kedua obat itu adalah rasa sakit yang luar biasa. Ya, kita juga pernah melihat Jae Wook kejang2 setelah menyuntikkan serum itu pda episode sebelumnya. 

Ji Sang bertanya apa kandungan di dalam serum itu. jae Wook menjawab dengan santai kalau kandungannya adalah disintesis dari 4 virus jahat yang berbeda. Dia membuatnya jadi bentuk seperti itu agar mudah ditransfer melalui darah. 

“Saat virus ini masuk ke dalam tubuh, sel darah putih memulai pertarungannya. Hasilnya adalah demam tinggi. Obat ini akan berfungsi selama 15 hari. Pada individu terinfeksi akan menghasilkan suhu tubuh yang luar biasa tinggi. Bagi manusia, mendekati suhu tubuh normal. Ini juga membuat denyut nadi lebih mirip dengan manusia.” Jelas jae Wook. 

“demam tinggi yang menjadi efek sampingnya bukannya itu sangat sakit?”

“Sekali kau menggunakannya, tidak akan seburuk itu. terasa seperti flu berat. Oh dan bersamaan dengan suhu tubuh yang tinggi... sinyal frekuensi tingginya pun melemah. Kecuali saat aku sedang fokus atau terlibat perbicangan bergairah... sinyal frekuensi tinggi itu teregenerasi.” Jelas Jae Wook dan contohnya seperti saat Jae Wook melakukan pidato penyambutannya, saat itu Ji Sang menangkap frekuensi dari Jae Wook. 

“Apa yang saya rasakan pada upacara penyambutan anda.... apakah aku benar, itu berasal dari anda.”

“Ya, aku takut tertangkap jadi aku cepat2 menenangkan diriku untuk menyingkirkan sinyalnya.”

Ji Sang berkata kalau selama ini sepertinya Jae Wook meneliti untuk hidup nyaman sebagai seseorang yang terinfeksi, bukanlah lebih baik Jae Wook meneliti bagaimana menjadi manusia sepenuhnya. Jae Wook menjawab kalau dia tidak yakin.

Pasien Ji Sang terus merawa kedinginan hingga membuat perawat yang menjaganya bingung karena dari hasil pemeriksaan kondisi si pasien baik saja. Jadi perawat itupun hanya memberikan banyak selimut pada si pasien agar dia merasa hangat. Kita diperlihatkan pada mata orang itu dan matanya terlihat aneh.

Jae Wook yang menyatakan kalau sebagai makhluk yang terinfeksi, dia tidak merasaka kehidupannya menyedihkan ataupun buruk. Walau terkadang da merasa sakit dan kesepian. Dia beranggapan dengan hidup panjangnya, dia bisa melakukan lebih banyak hal lagi, terlebih karena dia seorang dokter. 

Jae Wook menaruh beberapa batu es ke dalam gelas, dia masih terus berkata kalau  mustahil jika mereka menjadi manusia. Sebab virus itu tidak akan pernah sembuh.  Dia kemudian menuangkan darah itu ke dalam gelas yang sudah di beri batu es dan menyuruh Ji Sang meminumnya. Jae Wook mengingatkan Ji Sang kalau dengan kondisinya sekarang, bukan hanya operasi tapi untuk berlama2 di rumah sakit juga akan sulit. Karena itu, kalau Ji Sang mau, Jae Wook bisa menyuplaikan darah untuknya. Untuk membujuk Ji sang, Jae Wook berkata kalau mereka bukanlah monster, mereka hanya memenuhi kebutuhan mereka. 



Jae Wook lalu mendekatkan minuman darah itu pada Ji Sang dan dia kemudian berbalik agar Ji Sang tak malu untuk meminumnya. Ji Sang sempat ragu antara minum atau tidak minum, namun kemudian dia mengambil gelas itu dan mendekatkan ke mulutnya.

Tak ada hitungan menit kita sudah melihat Ji Sang berada di mobilnya. Dia sudah dalam perjalanan pulang. Di rumah Jae Wook menatap gelas minuman darah yang dia sodorkan tadi pada Ji Sang dengan tatapan tak percaya. Gelas itu masih dalam kondisi penuh, hanya es-nya saja yang sudah mencair. Ternyata Ji Sang tidak meminumnya. 

Flasback!


Ji Sang mengurungkan niatnya untuk meminum darah itu, dia berkata kalau selama ini dia sangat menghindari darah, jadi akan berasa memalukan jika dia meminumnya sekarang. Ji Sang pun meletakkan kembali darah itu. Jae Wook mengingatkan Ji Sang kalau dia tidak bisa hidup dengan prinsipnya yang seperti itu. Dia akan mengalami kesulitan sendiri. Ji Sang membantah pernyataan Jae Wook karena ada manusia terinfeksi lainnya yang hidup tanpa mengonsumsi darah manusia, bahkan setelah melihat darah manusia orang itu tidak tergoda, dia dapat mengontrol kehausannya dengan sempurna meski hal itu sulit. 

"Siapa dia?" tanya Jae Wook.

"Ibuku." jawab Ji Sang bangga dan menambahkan kalau dia ingin hidup seperti ibunya. 

Flashback and!

Jae Wook mengambil gelas itu dan tersenyum mengejek. Ji Sang sendiri masih dalam perjalanan pulang. 



Ri Ta sedang berdoa di gereja, tak lama kemdian Ketua Yoo datang dan menghampirinya. Hari itu adalah hari peringatan kematian orang tua Ri Ta dan mereka datang ke gereja untuk mendoakannya. Tangan Ketua Yoo gemetaran lagi dan dia pun menyuruh Ri Ta langsung berdoa agar dia tak melihat tangan Ketua Yoo yang gemetaran. Saat berdoa, Ketua Yoo terlihat menahan tangannya yang gemetaran.

Di ruangannya Kyung In teringat kembali pada obrolannya dengan dr Park. dr Park menceritakan pada Kyung In tentang penyakit yang Ketua Yoo derita namun demi kebaikan rumah sakit, Kyung In juga harus merahasiakannya dari siapapun. 


Ji Sang menemui Jae Wook danmemberitahunya kalau dia akan berhenti menjadi dokter. Ji Sang menambahkan kalau dia hanya akan bekerja sampai seminggu setelah itu dia akan berhenti. Jae Wook tak punya kata2 lagi untuk menahan Ji Sang menjadi dokter karena Ji Sang tetap bersikukuh berhenti walau dia mengatakan tentang keselamatan pasien yang sedang di tangani Ji Sang. Jae Wook lalu mengungkapkan harapannya untuk tetap berteman dengan Ji Sang walau mereka tak satu tempat kerja lagi.

"Kenapa kita tidak mengakhirinya saja? saya akan hidup dengan cara saya dan anda harus hidup dengan cara anda. saya tidak berpikir kita saling membutuhkan satu sama lain. permisi." ucap Ji Sang dan pergi dari ruangan Jae Wook.


Setelah menemui Jae Wook, Ji Sang kemudian menemui pasien2-nya dan mengungkapkan tentang pengunduran dirinya. Pasiennya tentu saja sangat menyayangkan pengunduran dirinya itu. Bahkan mereka rela pindah ke rumah sakit tempat Ji Sang pindah, namun sayangnya Ji Sang bukannya mau pindah rumah sakit, melainkan ingin beristirahat jadi dokter. Saat Ji Sang akan berbalik pergi, dia melihat Ri Ta dibelakangnya.


Kyung In menelpon mata2nya dan bertanya kenapa dia belum mengirim email untuknya. Tepat disaat itu Jae Wook datang dan memberitahunya kalau email yang Kyung In tunggu tidak akan pernah dikirim. Dia mengatakan itu dengan santai dan tersenyum. Kyung In pun bertanya apa yang Jae Wook inginkan.


"Karyawan dari Tim Pengembangan Obat lebih loyal dari yang kau pikirkan. Mereka tidak akan mudah tergiur oleh uang atau sejenisnya. aku suka bermain dan bergurau, bahkan candaan nakal sekalipun. Aku akan menganggap ini sebagai candaan belaka dan aku tidak akan melaporkannya pada Ketua. " ucap Jae Wook memperingati Kyung In namun dengan bahasa santai. "Oh Ya, aku melihat ini di internet. Ini yang dikatakan anak2 hari itu. AKu akan mencobanya. Agak murahan sebenarnya. Mendapatkan pekerjaan lebih mudah dibandingkan mempertahankannya." ancam jae Wook namun masih dengan tersenyum. Setelah jae Wook pergi, kita melihat Kyung In yang mulai gemetaran, dia ketakutan dengan ancaman Jae Wook itu.

Ri Ta mengajak Ji Sang bicara berdua. Ri Ta kesal karena Ji Sang memutuskan untuk berhenti jadi dokter. Dia bertanya apa semua itu di sebabkan oleh penyakit misteriusnya itu. Ji Sang malah balik bertanya dengan sikap Ri Ta itu, apa Ri Ta sedih karena dia akan keluar dari rumah sakit itu. Tentu saja Ri Ta membantahnya dengan alasan kalau dia hanya khawatir Ji Sang akan ambruk di jalanan lagi. Ji Sang menjawab kalau hal itu tidak akan pernah terjadi lagi.

Ji Sang kemudian sepertinya ingin mengatakan tentang dirinya yang sudah menolong Ri Ta saat mereka masih kecil, namun lidahnya tertahan dan dia hanya berkata kalau Ri Ta sudah tumbuh besar. 

"Aku memang tumbuh besar, itu tidak lucu." jawab Ri Ta dan Ji Sang tersenyum.


Tepat di saat itu Ji Sang ditelpon dan diberitahu tentang Gong ja Bok yang semakin kacau. Dengan cepat Ri Ta dan Ji Sang pergi ke ruangannya. Ditempat tidurnya Gong Ja Bok menutupi semua  tubuhnya dengan banyak selimut, dia bahkan tak mau melepaskannya walau dua perawat mencoba menarik selimutnya. Perawat itu berkata kalau Ja Bok terus bersikap seperti itu sejak dia bangun tidur. 


Ri Ta memperhatikan selimutnya dan tiba2 darah mulai merembas keluar. Semua orang terkejut dan Ji Sang langsung menarik selimutnya. Mengejutkan, bukan hanya tubuhnya yang menggigil, telinga dan hidung Ja Bok mengeluarkan darah. Apa yang sebenarnya terjadi pada Ja Bok, apakah itu pengaruh obat yang diberikan tim pengembangan obat padanya? Tunggu jawabannya di episode berikutnya.

bersambung
Sinopsis Blood Episode 8 Part 1

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

1 komentar:

Mksh mba Lilik atas kerja keras nya..membuat sinopsis ini.selalu ditunggu postingan part selanjut nya...kamsahamnida *bungkuk90°* ^_^

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger