Sinopsis Legend Of Witch episode 8 Part 1. Pada episode
sebelumnya diceritakan kalau Soo In diberi hukuman karena sudah menyerang Tae
San dengan roti. Sedangkan di rumah keluarga Ma, terjadi keributan dimana Joo
Ran ketahuan selingkuh. Merasa tak dianggap, Won Jae pun memutuskan pergi dari
rumah dan berniat menceraika Joo Ran. Apa yang akan terjadi setelah ini? Yuk
kita lanjutkan sinopsisnya...
Won Jae menemui Soo In di penjara dan mengajaknya bekerja
sama untuk membalas dendam pada keluarga Ma. Dia menawarkan diri untuk menjadi
saksi kejahatan Tae San terhadap Soo In. Namun Soo In menolaknya, dia berkata
kalau dia ingin membalas dendam dengan caranya sendiri. Tentu saja Won Jae
merasa kecewa dan berkaa kalau Soo In tidak akan bisa melakukannya.
Poong Geum
sedang bermain kartu tarot dimana kartu itu memberitahunya kalau dia akan
kedatangan tamu hari ini. Tepat disaat itu Soo In muncul dan Poong Geum pun langsung
mendekatinya dan bertanya tentang Do Jin. Mendengar kalau Do Jin adalah adik ipar Soo In, Poong Geum langsung
terkejut mendengarnya. hehehhe... dia semakin percaya kalau pria yang berkecan
dengannya adalah orang kaya. Dia masih mengira kalau Wol Han adalah Do Jin.
Tak lama
kemudian Mi O keluar dari kamar mandi, Poong Geum pun langsung memberitahu Soo
In untuk tidak memberitahu Mi o tentang apa yang baru saja dia tanyakan. Soo In
pun mengiyakan, namun dia sebenarnya merasa bingung, kenapa Poong Geum
menanyakan tentang Do Jin? Apa hubungan Do Jin dan Poong Geum?
Pintu sel
dibuka dan manager Kim memperkenalkan teman sekamar mereka yang baru. Siapa
dia? dia adalah Young Ok. Melihat Young Ok yang pindah ke kamar mereka, membuat
Poong Geum dan yang lain kaget. Saat ditanya tentang alasan Young Ok pindah
kamar, dia menjawab kalau teman sekamarnya tidak mau lagi berteman dengannya
gara2 tahu kalau dia tak bisa membaca.
"Aku
tidak peduli kau mau pindah kamar sel atau tidak, tapi kenapa kau harus memilih
kamar ini dari semua kamar yang ada?" tanya Poong Geum dengan kesal.
"Karena
aku suka kalian." jawab Young Ok dan langsung menempati tempat Bok Nyeo.
Dia kemudian membuka buntalan kain yang dia gunakan untuk membawa
barang-barangnya, dan rata2 isinya adalah makanan.
Poong Geum
melihat sebuah buku besar berwarna merah. "Kau buta huruf, kenapa kau
punya buku Dante Inferno." ucap Poong Geum dan langsung merebut buku itu.
Ternyata itu bukanlah buku biasa, isinya adalah lotre yang Young Ok beli. Young
Ok berkata kalau semenjak dia ditahan, dia meminta pengunjungnya untuk
membelikannya lotre setiap harinya.
Mendengar
itu, Poong Geum pun menebak kalau uang hasil rampasan Young Ok dari tahanan
yang lain adalah untuk membeli tiket lotre. Namun Young Ok masih tidak menerima
dibilang kalau dia memeras. Dia juga mengantakan pada Poong Geum dan yang
lainnya untuk tidak melaporkan apa yang dia lakukan kalau tidak Young Ok akan
menghabisi mereka semua.
Berbeda
dari sebelumnya, sekarang Poong Geum sudah berani melawan Young Ok karena
sekarang dia tahu, Young Ok bukanlah orang hebat seperti yang selalu dia
katakan. Untuk perpeloncoan penghuni baru, Poong Geum hendak mengambil satu
makanan milik Young Ok namun dilarang oleh Young Ok. Diapun berkata kalau
sebagai ganti perpeloncoan, dia akan menyanyikan lagu untuk mereka semuanya.
Tentu saja ide itu langsung di tolak oleh Poong Geum dan kawan2 karena mereka
tak mau telinga mereka sakit mendengar suara Young Ok.
Young Ok
pun tak melakukannya, dia kemudian membuka salah satu jajanan cikinya dan makan
bersama yang lainnya.
Keluar dari
lapas, Won Jae mendapat telepon dari Joo Ran namun tak diangkat. Saking
kesalnya karena Joo Ran terus2an menelpon, Won Jae pun mematikan ponselnya dan
mengeluarkan baterainya.
Karena
terhubung dengan voice mail, Joo Ran pun berkata, "Aku bersumpah demi
Tuhan. Aku tidak melakukan sesuatu yang berhubungan dengan perselingkuhan. Kami
hanya minum bersama dan pergi berbelanja beberapa kali. itu saja. Aku
mengatakan yang sebenarnya sayang. Hanya kau yang aku punya. Kemalilah padaku
sayang. Bahkan Na Bi tidak mau makan sama sekali tanpamu. Dia tertekan
juga." ucap Joo Ran dan menyuruh kucing kesayangan Won Jae untuk
mengatakan kalau dia merindukan Won Jae, namun Na Bi tidak mau mengeong
sedikitpun. Joo Ran pun melanjutkan kata2nya. Dia meminta Won Jae memberikannya
satu kesempatan lagi . Tepat disaat itu Aeng Ran muncul dan Joo Ran pun
langsung mengakhiri teleponnya.
Seperti air
dan api yang tak akan pernah menyatu, Joo Ran langsung mengutarakan
kekesalannya pada Aeng Ran atas apa yang terjadi pada dirinya. Dia tahu kalau
orang yang menyebarkan perselingkuhannya adalah Aeng Ran. Saking kesalnya, Joo
Ran bahkan membahas tentang Aeng Ran yang merupakan istri simpanan yang tak
punya hak untuk mengkritik dirinya.
"Aku
menjadi wanita simpanan bukan karena aku ingin. AKu tidak pernah menggoda
ayahmu. Ayahmu lah yang memaksaku melakukan semua ini. Aku hanyalah
korban." ucap Aeng Ran dengan tegas.
"Terserah!
kalau hubunganku dan suamiku hancur. AKu tidak akan memaafkanmu. Aku akan
menjadi setan yang akan sangat berbahaya dan akan menendang kau dan Do Jin
keluar dari rumah ini. Mengerti!" ucap Joo Ran dan pergi.
Saat
sendirian, Aeng Ran mendapat telepon dari sekretaris Kim yang memberitahunya
kalau Shim Bok Nyeo sudah dibebaskan dari penjara dan pergi ke Seoul.
Kemana Bok
Nyeo? ternyata dia pergi ke rumah Tuan Park dan tinggal disana. Saking
bahagianya, Tuan Park menyambut kedatangan Bok Nyeo dengan rumah yang dihiasi
banyak balon. Tak lama kemudian Woo Seok muncul bersama putrinya. Tentu saja
Bok Nyeo sedikit terkejut saat mengetahui kalau instruktur kue-nya di penjara
adalah menantu Tuan Park.
Bok Nyeo
kemudian menyapa Byeol dan Byeol pun dengan senang mengantarkan Bok Nyeo ke
kamar yang sudah Tuan Park persiapkan untuknya. Saat Byeol mengajak Bok Nyeo
untuk melihat2 loteng, Woo Seok menyindir Tuan Park yang terlihat sekali kalau
dia sangat bahagia.
"Jika
kau iripadaku, kau akan kehilangan aku." jawab Tuan Park yang kemudian
menyusul Byeol dan Bok Nyeo. Woo Seok
pun hanya tersenyum2 sendiri melihat tingkah ayah mertuanya itu.
Woo Seok
pergi bekerja seperti biasa. Saat dia melihat kue yang sudah matang, dia pun
teringat pada SOo In. DIa teringat saat mengantarkan roti untuk Soo In di ruang
isolasi. Saat itu Soo In berkata kalau ternyata Woo Seok adalah orang baik.
Mengingat ucapan itu, membuat Woo Seok senyum2 sendiri.
"Apakah
anda mendapatkan kabar baik?" tanya salah satu pegawai Woo Seok saat
melihat Woo Seok tersenyum sendiri. Mendapat pertanyaan itu dan ketahuan sedang
senyum sendirian membuat Woo Seok salah tingkah dan langsung memberi alasan
kalau dia tersenyum karena dia suka bau roti. Agar semuanya percaya dan tidak
bertanya lagi, Woo Seok pun meminta satu roti yang sudah matang dan memakannya.
Setelah berkomentar kalau roti itu enak, Woo Seok pun berjalan pergi.
Won Jae
menemui Tae San di ruangannya, dimana Tae San sedang bersama Joo Hee.
Karena hanya ingin bicara berda saja dengan Tae San, jadi Joo Hee dan
sekretaris Kim pun keluar meninggalkan mereka berdua.
Won Jae mengatakan kalau dia menemui Soo In dan
memberitahunya kalau dia bisa menjadi pemilik Shinhwa jika dia memulihkan saham
yang dia warisi dari suaminya, dan untuk itu Won Jae bersedia untuk
membantunya.
“Itu akan menjadi usulan yang menarik untuknya.” Ucap Tae
San.
“Dia menolaknya. Dia bilang dia akan membalas dendam pada
Anda dengan caranya sendiri.” Jawab Won Jae dan kemudian berkata kalau Tae San
sudah mengambil semua yang Soo In warisi dari suaminya, selain itu Tae San
sudah mengirim Soo In ke penjara dengan tuduhan palsu, sehingga bisa membuat
Tae San mengambil alih warisan yang Soo In dapat dari suaminya.
“Jadi kenapa”
“Itu berarti pengiriman saham adalah penipuan dan saya memiliki
bukti untuk membuktikannya.” Ucap Won Jae dengan nada setengah mengancam dan
Tae San menyadari itu.
Aeng Ran mendatangi Do Jin dikantornya, saat Do Jin sedang
memandangi surat pernyataan penyerahan bayi yang dibuat Mi O. Tentu saja Do Jin
langsung menutup surat itu agar tidak ketahuan ibunya. Aeng Ran datang untuk
mengingatkan Do Jin kalau hari ini dia punya janji kencan. Karena tak yakin Do
Jin akan benar2 kecan jika sendirian, jadi Aeng Ran menyuruh Do Jin pergi
bersama Wol Han.
Tepat disaat itu ponsel Aeng ran berdering, jadi diapun
langsung menyuruh Do Jin pergi, sedangkan dia akan tetap diruangan Do Jin untuk
menjawab telepon. Telepon itu dari Nyonya Kim yang berkata kalau sangat sulit
mengatur blind date untuk hari ini, jadi dia minta akan Do Jin berdandan
dengan baik karena wanita yang
sebelumnya bertemu dengan Do Jin mengeluh kalau Do Jin terlihat jauh lebih tua
dari usianya. Tentu saja Aeng ran terkejut mendengarnya karena Do Jin dari
tampangnya tidak terlihat tua.
Kenapa wanita yang bertemu Do Jin bisa mengeluh seperti itu?
Ternyata Wol Han lah yang menemui mereka semua dan mengaku kalau dia adalah Do
Jin, tentu saja semua itu adalah perintah dari Do Jin dan Wol Han tidak dapat
menolaknya.
Selagi Wol Han menemui wanita yang dijodohkan untuk Do Jin,
Do Jin sendiri tidur di meja yang ada di depannya. Wol Han terus mengeluarkan
rayuan2 gombalnya dan si wanita sudah mulai bosan mendengarnya.
Tepat disaat itu Aeng Ran muncul dan langsung terkejut saat
mengetahui semuanya. Dengan emosi, Aeng ran membangunkan Do Jin. Dan setelah
pertemuan selesai, Aeng Ran langsung menyidang Do Jin dan Wol Han. Atas semua
yang sudah Wol Han lakukan, Aeng Ran menyuruhnya untuk membuat surat
pengunduran diri. Mendengar itu Wol Han langsung shock dan mengatakan kalau dia
menyesal dan berjanji tidak akan melakukan hal itu lagi.
“Hal ini bukan salahnya, eomma... dia menolak, tapi aku
memaksanya untuk melakukannya.” Ucap Do Jin membela Wol Han.
“Itu benar. Aku benar2 tidak ingin melakukannya tapi Do Jin
bersikeras dan mengancamku. Aku tidak punya pilihan selan melakukannya.” Ucap Wol
Han membela diri, dia bahkan juga berakting menangis dan mengatakan kalau
sebenarnya dia selalu merasa bersalah pada Aeng Ran saat melakukan semua itu.
“Itu cukup!” ucap Wol Han dan mengajak Do Jin pergi karena
mereka perlu bicara berdua.
Kita beralih lagi ke kamar sel nomor 10 dimana Poong Geum
sedang mengenakan krim malamnya. Tiba2 Young Ok mengambil krim malam Poong
Geum yang sudah ada di pipi Poong Geum
dan memakaikannya di pipinya sendiri.
“Apa yang kau lakukan?” tanya Poong Geum.
“Mari kira cantik bersama-sama.” Ucap Young Ok, namun Poong
Geum tak rela berbagi krim malam itu dan dia pun mengusap lagi wajah Young Ok
untuk mengambil kembali krim miliknya.
Soo In melihat Young Ok yang sedang sibuk memeriksa nomor
lotre-nya di koran, namun tidak dapat2 karena Young Ok memegang tiket lotre-nya
terbalik. Soo In pun membantunya. Pada Soo In, Young Ok berkata kalau semalam
ibunya datang ke dalam mimpinya dan berkata, “Young Ok, Young Ok.. Kau akan
menang lotre sekarang.”
Soo In membantu memeriksakan nomor lotre milik Young Ok
namun tidak ada yang cocok. Mendengar itu Young Ok langsung terlihat lemas
dan menggerutu, “Ibu... kau bahkan
berbohong padaku dari dalam kubur?”
“Jika kau menyukai hal2 gratis terlalu sering, kau akan
mengalami kebotakan.” Celetuk Poong Geum yang sibuk mengusap krim wajahnya.
Mi O lalu menunjukkan huruf-huruf yang dia gunakan untuk
mengajar Kang Ddang dan kemudian menawari Young Ok, apa dia mau mempelajarinya.
“Tidak terima kasih. Aku sudah hidup lebih dari 60 tahun
tanpa membaca dan tidak pernah punya masalah. Jadi kenapa aku harus belajar
sekarang?” ucap Young Ok yang kemudian menyombongkan diri kalau dia bisa
berbicara dengan bahasa Inggris dan Jepang dengan baik.
Bersambung
Sinopsis Legend Of Witch Episode 8 Part 2
1 komentar:
lanjut mbak >.<
Balas