Sinopsis Misaeng episode 6 part 2. Pada part sebelumnya
sudah ditulis oleh almarhumah Ayu, jadi saya disini akan meneruskannnya. Curhat
sebentar,aku masih belum bisa menyangka kalau Ayu sudah gak ada, aku masih
berasa dia masih ada di Solo sana. Euum, takdir memang tak ada yang tahu, kita
yang masih hidup hanyabisa mendoakan yang terbaik untuknya disini.
Sinopsis Misaeng episode 6 part 2
Saat jalan pulang, Pak Park menelpon atasannya untuk
melaporkan kalau dia sudah menemui klien mereka, sambil memegang roti dan susu ditangannya. Dia sudah berusaha
melakukan sebaik mungkin, seperti yang dia bisa, namun atasannya terus saja
marah-marah dan menyuruhnya untuk tidak kembali ke kantor sampai masalahnya
selesai.
Setelah menutup telepon, Pak Park berusaha menenangkan
dirinya dengan memakan roti dan minum susu, namun dia tiba2 memuntahkan
semuanya. Euuum sepertinya susunya sudah kadaluarsa.
Kita beralih pada Dong Sik dan Manager Go yang sedang bicara bisik2 berdua. Mereka
berdua penasaran apakah kerja sama dengan Wilmart akan disetujui. Melihat kondisi
Sang Sik yang seperti orang frustasi, membuat Manager Go pesimis kalau mereka
akan mendapatkan kata setuju dari Wilmart.
Tepat disaat itu telepon berdering dan Geu Rae dengan cepat
mengangkatnya. semua orang langsung terperanjat penasaran saat Geu Rae
mengatakan kalau itu adalah telepon dari Tim Pembelian Wilmart. Dengan segera
Geu Rae menyambungkan panggilan telpon itu ke telepon Sang Sik, agar mereka
bisa menyampaikannya langsung pada Sang Sik.
Semua orang tegang menunggu jawaban kerja sama dari Wilmart.
Sang Sik sendiri berusaha tenang dan kemudian menerima teleponnya. Saat
menerima telepon itu, Sang Sik tak terlihat senang, raut wajahnya
memperlihatkan rasa kekecewaan. Dan ternyata Wilmart tak menerima kerjasamanya
dengan One Internasional. Melihat itu Dong Sik dan Manager Go langsung terduduk
lemas.
Sang Sik langsung dipaggil Direktur Im dan dimarahi karena Sang
Sik berkata kalau mereka pasti mendapatkan kerja sama dengan Wilmart,jadi
mereka tidak mempersiapkan planing cadangan. Dan sekarang mereka semua harus
menanggung kerugian atas semua itu.
Setelah mendapat oceha dari Direktur Im, Sang Sik pergi ke
atap sambil menelpon Byun Hyun Chul dan menanyakan alasannya tidak menerima
kerja sama. Blak-blakan Hyun Chul mengatakan kalau dia dari awal memang tidak
berencana melakukan kerja sama dengan One Internasional, karena menganggap hal
itu tidak punya daya jual.
“Lalu kenapa kau buang waktu jika itu yang terjadi?” tanya
Sang Sik dan Hyun Chul menjawab kalau dia hanya ingin memanfaatkan Sang Sik.
Sang Sik lalu bertanya apa Hyun Chul melakukan itu semua
karena masa lalu mereka. dengan cepat Hyun Chul menjawab bukan, karena mereka
berdua buka anak-anak lagi, jadi dia tidak akan mengungkitnya. Sebelum menutup
telepon, Hyun Chul mengajak Sang Sik ketemuan di reuni kelas mereka nanti.
Sang Sik benar2 kecewa berat. Euuum.. sebenarnya apa yah
yang terjadi di masa lalu mereka berdua. Dari yang saya tangkap, dulu itu Sang
Sik adalah mahasiswa yang pintar sedangkan Hyun Chul tidak, sepertinya Hyun
Chul hanya ingin membuktikan kalau mahasiswa bodoh bisa lebih sukses dari
mahasiswa pintar saat dikampus.
Saking kesal dan kecewanya, Sang Sik merobek surat kontrak
yang sudah dipersiapkan untuk Wilmart.
Ruangan penjualan tim 3 jadi canggung karena Sang Sik masih
dalam kondisi hati yang buruk. Dong Sik pun kemudian mengirimi Geu Rae email
yang berisi : “Dia pasti sangat kecewa. Kau tahu kapan saat yang paling sulit
saat melakukan penjualan?”
“Kapan?”
“Saat kita harus menghibur seseorang yang kau kenal secara
pribadi. Apa yang lebih sulit... dari
menghibur seorang teman. Menjamu....seseorang pasti terjadi dalam dinamika
vertikal. Ini lebih memalukan karena itu temanmu. Lalu kau bertanya2 apa yang
dilakukan semua itu layak.” Tulis Dong Sik pada Geu Rae.
Malamnya, Pak Park menelpon istrinya dan mengatakan kalau
dia akan bertemu dengan teman kuliahnya dulu yang bekerja di perusahaan yang
sangat bagus. Saat bertemu dengan temannya yang bernama Sung Sik itu, dia
memberi nasehat pada Pak Park, “Jika kau mau lakukan sesuatu, pikirkanlah diri
sendiri. Tak akan ada pilihan yang akan memuaskan semua orang. Bertanggung jawablah
pada pilihanmu.”
Dengan langkah yang sempoyongan, Pak Park pulanng, namun dia
tidak pulang ke rumahnya, dia hanya terduduk lemas di depan gedung rumahnya. Dia
berkata kalau dia akan tambah merasa stres kalau pulang ke rumah.
Besoknya, Pak Park lagi2 mendapat telepon dari kliennya itu
yang berkata kalau mereka berjanji akan secepatnya melakukan pengiriman.
Atasannya kemudian memanggil dan mengatakan kalau tim mereka sedang
diberitanggung jawab untuk pelatihan karyawan baru, karena atasannya itu sedang
ada perjalanan subkontraktor, jadi tanggung jawab pelatihannya, diserahkan pada
Pak Park.
Mengetahui kalau pelatihnya adalah Pak Park, membuat Baek Ki
kecewa. Dia merasa kalau Pak Park tak layak menjadi pelatih mereka, secara Pak
Park bukanlah pegawai yang bagus.
Sang Sik menyuruh Geu Rae pergi ke atap dan membersihkan
bekas kertas yang dia sobek sebelumnya. Di atas atap, dia bertemu dengan Pak
Park yang sedang memegang surat pengunduran dirinya. Tentu saja Pak Park
langsung menyembunyikan surat pengunduran dirinya saat Geu Rae datang
menyapanya. Geu Rae memperkenalkan dirinya sebagai karyawan baru yang akan
dilatih oleh Pak Park. Karena melihat Pak Park terlihat minder, Geu Rae pun
mengatakan kalau Sang Sik menyuruhnya untuk banyak belajar dari Pak Park,
karena Pak Park sudah melakukan banyak hal yang hebat terhadap kliennya. Pak
Park begitu semangat mendengar dirinya dipuji dan sepertinya dia pun
mengurungkan niatnya untuk mengundurkan diri dari perusahaan dan memutuskan
menjadi pelatih Geu Rae dan Baek Ki.
Dalam perjalanan menuju perusahaan industri Yeong Seong, Pak Park menceritakan banyak hal pada Geu Rae.
Dan Geu Rae mendengarkannya dengan sangat serius, namun tidak dengan Baek Ki
karena dia tahu kalau semua itu hanyalah bualan Pak Park.
Pak Park memberitahu Geu Rae dan Baek Ki kalau baru2 ini ada
masalah pengiriman yang terus tertunda. Mendengar itu, Baek Ki langsung
mengatakan kalau ada kemungkinan Yeong Seong punya klien baru selain one
internasional. Pak Park langsung mengatakan kalau semua itu pasti bukan karena
hal itu, dia masih ingin terlihat sebagai bos yang berwibawa didepan Geu Rae. Diapun
menjawab kalau Yeong Seong sudah membangun kepercayaan dengannya cukup lama.
Dan sekarang dia sengaja mengajak Geu Rae dan Baek Ki bertemu mereka agar
hubungan kerja sama mereka semakin membaik.
Tepat disaat Pak Park hendak membuka pintu, tiba2 terdengar
suara orang dari dalam ruangan yang berkata
kalau mereka sebaiknya meninggalkan One Internasional untuk sementara waktu. Orang
di dalam ruangan bahkan berkata kalau Pak Park adalah orang yang lembut, jadi
mereka bisa memanfaatkannya. Mendengar itu tentu saja Pak Park shock.
Tepat disaat itu, orang yang sebelumnya berjanji pada Pak
Park akan melakukan pengiriman, keluar ruangan dan diapun terkejut saat
mendapati Pak Park ada di balik pintu.
Pak Park keluar gedung diikuti Geu Rae dan Baek Ki. Baek Ki
pun menyimpulkan kalau Yeong Seong menganggap mereka adalah penurut. Karena tidak
ada lagi yang bisa Baek Ki dan Geu Rae lakukan ditempat itu, jadi Baek Ki
mengajak Geu Rae pulang ke kantor, namun Geu Rae tidak mau, dia tetap ingin
menemani Pak Park sampai selesai.
Geu Rae tetap memutuskan untuk menemani pak Park walau Baek
Ki mengatakan kalau mereka tidak bisa melakukan apapun untuk menolong Pak Park.
Setelah apa yang terjadi pada dirinya, Pak Park beranggapan
kalau pekerjaa ini tidak cocok untuk dirinya. Dalam hati diapun berkata kalau
dia akan mengundurkan diri. Pak Park pun hendak pergi tanpa mengatakan apapun
pada pihak Yeong Seong, namun berkat Geu Rae, Pak Park tidak melakukan hal itu.
Sekarang kita melihat Pak Park dan Geu Rae sedang melakukan
pertemuan dengan pimpinan Yeong Soeng. Pihak Yeong Seong hanya berkata maaf dan
berjanji akan menyelesaikan semuanya.
“Aku sudah bilang akan melakukannya dengan buku.” Jawab Pak
Park dan tidak mengatakan hal yang lain. Geu Rae bisa melihat kalau ketiga
pimpinan Yeong Seong berusaha membujuk Pak Park dan mempengaruhinya untuk tetap
diam dan menunggu sampai mereka menyelesaikan semuanya, dengan cara akting
saling menyalahkan. Mereka sengaja membuat Pak Park merasa bersalah dengan
semua yang terjadi pada mereka. mereka juga terus mengungkit tentang sejarah
panjang kerja sama Yeong seong dan One Internasional, mereka tak mau kalau
dengan pengaduan Pak Park pada atasannya akan membuat kerja sama yang dibangun
selama 10 tahun hancur.
Pimpinan Yeong Seong pun bertanya apa maksud kata2 Pak park
yang berkata kalau dia mau melakukan semuanya dengan buku, dia bertanya apakah
pak Park bermaksud untuk memutuskan kontrak atau meminta kompensasi.
“Aku akan... membahas itu dengan kantor pusat dan
memberitahumu.” Jawab Pak Park ragu dan
hendak meralat saat mendengar pimpinan Yeong Seong marah2 pada anak buahnya.
Melihat semua itu membuat Geu Rae teringat pada permainan
Go. Dia bisa menebak kalau ketiga pimpinan Yeong Seong itu sedang berusaha
mempengaruhi Pak Park. Euuum apa yang
akan dilakukan Geu Rae untuk menolong Pak Park? Tunggu kelanjutannya di part ke
tiga.
Bersambung
Sinopsis misaeng part 3
2 komentar
Mba nhisie iu yg itu mba yg meninggal?skit?pantas blognya dah lama.ga update pdhal dia rajin update ga pernah telat..smoga amal.ibadahnya diterimaa amin
Balasiya.... yg punya blog nhieshe
Balas