Sinopsis Dating DNA/ Love Cell episode 4. Pada episode
sebelumnya diceritakan kalau akhirnya Dae Choong berhasil bertemu dengan Seo
Rin, dan semua itu berkat ide Nebi. Apakah Dae Choong benar-benar bisa
meluluhkan hati Seo Rin dan menjadi pacarnya? Yuk kita lihat bagaimana
perjuangan Dae Choong untuk mendapatkan cintanya? Cekidot....
Sinopsis Dating DNA/ Love Cell episode 4
Dae Choong langsung menggendong Seo Rin dan membawanya ke
rumah sakit saat dia melihatnya jatuh pingsan. Awalnya manager Seo Rin ingin
menanyakan ini dan itu pada Dae Choong, kenapa dia tiba-tiba bisa bersama Seo
Rin, tapi berkat Nebi manager itu pun mengurungkan bertanya banyak hal dan
membiarkan Dae Choong membawa Seo Rin ke mobil, agar bisa cepat dibawa ke rumah
sakit.
Di rumah, Dae Choong hanya bisa memantau keadaan Seo Rin
dari berita di internet. Ternyata Seo Rin pingsan karena alergi pada cumi-cumi.
Dae Choong pun terlihat begitu khawatir, dia pun berkata semenjak dia bertemu
langsung dengan Seo Rin, dia selalu
memimpikan Seo Rin dalam tidurnya.
Mendengar pengakua Dae Choong itu, Nebi pu melihat
disekelilingnya dimana banyak celana Dae Choong yang bergelantugan. Nebi
menebak kalau Dae Choong pasti mimpi basah.... hahhaha.... tapi dengan cepat
Dae Choong langsung membantah tebakan itu.
Nebi lalu menyuruh Dae Choong untuk tidak mengunjungi Seo
Rin di rumah sakit karena dia bisa-bisa di tuduh sebagai penguntit. Dae Choong
lalu bertanya tentang penampilannya dan Nebi menunjukkan gambar dimana badan
Dae Choong berubah menjadi cairan.
Dae Chong frustasi dan merebahkan badannya. Nebi pun ikut-ikutan.
Dae Choong lalu meminta Nebi untuk membiarkannya memakai krim wajah itu lagi,
tapi ditolak oleh Nebi karena semua barang-barang darinya hanya bisa dipakai
satu kali saja.
Mereka kemudian mendengar pertengkaran tetangga mereka
dengan pacarnya. Pacar si tetangga mengeluh karena pacarnya itu selalu sibuk
dengan latihan bela dirinya dan tak memperdulikannya. Pacar si tetangga sangat
marah sampai2 dia memukuli si tetangga, dan kemudian terduduk dan menangis.
“Apa yang akan kau lakukan jika pacarmu marah seperti itu?”
tanya Nebi.
“Aku akan berlutut memohon.” Jawab Dae Choong dan Nebi
menggeleng. “Atau... memberinya hadiah.”
Nebi berkata kalau disaat seperti itu yang dibutuhkan
hanyalah tangan tuhan. Namun Dae Choong tidak percaya, dia beranggapan hal itu
hanya akan menambah si wanita menangis.
“itulah sebabnya kau bodoh.” Ucap Nebi dan menyuruhnya untuk
terus melihat pertunjukkan di depan mereka.
Si tetangga duduk didepan pacarnya dan secara perlahan dia
mengusap rabut pacarnya dan kemudian menghapus airmataya. Pacarnya terdiam
sejenak dan langsung menjatuhkan dirinya ke pelukan si tetangga dan menangis.
“Itu adalah teknik sentuhan, yang digunakan pada saat yang
tepat.” Ucap Nebi memberi penjelasan pada Dae Choong.
“Jadi ketika dia marah, aku harus menyentuh pipi dan
tangannya?” tanya Dae Choong dan tentu saja langsung dikatai bodoh oleh Nebi.
“Kau tidak boleh menyentuhnya sembarangan. Kau harus
menunggu waktu yang tepat. Dan sentuhlah dengan tulus. Wanita tahu itu.”ucap
Nebi dan kita melihat si tetangga mengacungkan jempolnya pada Nebi seolah2
semua yang dilakukannya adalah ide Nebi.
Walaupun sudah dijelaskan sedemikian rupa, Dae choong masih
tidak bisa mengerti, dia tidak tahu apa yang diketahui wanita. Mendengar itu
Nebi merasa frustasi, dia merasa akan sangat sulit mengajari Dae Choong untuk
bisa mendapatkan cintanya.
Nebi duduk dan tiba-tiba dengan wajah serius Dae Choong
duduk didepannya dan kemudian menyentuh pipi Nebi. Nebi terkejut dan terbengong2
dengan sikap Dae Choong.
“Apa yang kau lakukan?” tanya Nebi.
“Kau mengatakan untuk melakukannya seperti ini.” Jawab Dae
Choong polos. Hahaha...
Nebi langsung menyingkirkan tangan Dae Choong dari wajahnya,
“Apa otakmu itu hanya asesoris?”
“Nebi-ku tidak biasanya kejam seperti ini.” Ucap Dae Choong
dengan pelan lalu tiba2 langsung duduk disamping Nebi dan memeluknya. “Aku
merindukanmu Nebi!!!”
Tentu saja dipeluk seperti itu oleh Dae Choong langsung
membuat Nebi meronta minta dilepaskan.
Kita beralih ke rumah sakit dimana Seo Rin dirawat. Dia menelpon
managernya dan meminta dibelikan ceker ayam kesukaannya. Tepat disaat itu,
kurir barang datang dan membawa kotak besar untuk Seo Rim. Ponsel Seo Rim
berdering dan dia hendak memberikannya pada Sun Ah tapi malah ditangkap oleh
kurir barang. Saat mendengar Ji Woon yang menelpon, Sun AH pun langsung
mengambil kembali ponsel itu dan memberikannya pada Seo Rin. Dia bahkan tidak
perduli pada tanda yang diberikan Seo Rin kalau dia tidak mau bicara dengan ji
Woon.
Karena ponsel sudah berada di tangannya, jadi mau tak mau
Seo Rin pun harus bicara dengan Ji Woon. Setelah mengatakan tentang
keadaannya,Seo Rin pun langsung menutup teleponnya. Sun AH bertanya kenapa Seo
Rin bersikap seperti itu, mungkin saja Ji
Woon menelpon karena khawatir.
“Jika dia begitu khawatir, mengapa dia tidak datang untuk
menjenguk?” ucap Seo Rin.
“Dia juga khawatir
tentang skandal.” Jawab Sun Ah dan memberitahu kalau orang yang mengirim kotak
besar itu adalah Ji Woon.
Chun Ji Woon: Bintang Hallyu Top Asia. Ji Woon sepertinya
sangat menyukai Seo Rin namun tidak dengan Seo Rin. Manager Ji Woon bertanya
tentang apa yang Ji Woon kirim untuk Seo Rin dan Ji Woon hanya menjawab kalau
itu adalah benda yang seharusnya seorang pasien punya.
Benda apa itu? ternyata itu adalah sebuah boneka beruang
besar. Hehehe... Seo Rin dan Sun Ah sampai terbengong2 melihatnya.
Masih di tempat yang sama, Dae Choong sambil mengenakan
masker terus berjoget2 ria. Dae Choong merasa risih harus menggunakan masker,
tapi Hebi mengatakan kalau dia harus melakukannya agar kulit wajahnya bagus. Tepay
disaat itu ponsel Dae Choong berdering dan itu adalah telepon dari managernya
Seo Rin yang memberitahu Dae Choong kalau Seo Rin mengundangnya untuk datang ke
acara ulang tahun Seo Rin. Tentu saja mendengar undangan itu Dae Choong langsung
terkejut dan tak percaya.
Bersambung
Sinopsis Dating DNA/ Love Cell episode 5
~Scene tambahan~
Nebi bertanya pada pacar si tetangga ,”Saat momen apa yang
paling menyakitkan saat kamu pacaran?”
“Aku pikir itu terjadi ketika ia selalu sibuk dan aku tidak
pernah berada di prioritas pertamanya.” Jawab pacara tetangga dan kemudian
mengatakan pada si tetangga kalau dia sedang membicarakan tentang dirinya.