Sinopsis Legend of Witch episode 4 part 2. Pada part
sebelumnya diceritakan kalau Soo In akhirnya dijadikan tersangka dalam kasus
manipulasi saham dan tentu saja semua itu adalah rencana Tae San agar selain
dia dapat mengambil saham Soo In, dia juga bisa menyingkirkannya. Apa yang akan
terjadi pada Soo In setelah ini? Yuk kita lanjut sinopsisnya...
Sinopsis Legend of Witch episode 4 part 2
Woo Seok sedang sibuk memilih sayuran dan buah-buahan yang
berkualitas untuk dimasak. Karena Woo Seok menganggap jeruk yang dibawa si
pengantar tidak bagus, jadi diapun menkgatakan akan mengambil setengahnya saja.
Si pengantar sayuranpun tidak mempermasalahkannya, dia berjanji besok akan membawa buah2 an dan
sayuran yang berkualitas baik. Dia bahkan memberikan pada Woo Seok ubi bakar
manis yang baru dia beli saat dijalan.
Di dapur Woo Seok dengan baik hatinya membagikan ubi bakar
manis itu pada juru masak yang lain, sampai2 dia sendiri tak kebagian. Saat dia
hendak membuang pembungkus ubi itu, tak sengaja dia melihat berita dengan judul
CEO Moon Soo In dari grup Shinhwa ditangkap karena manipulasi saham. Melihat
foto Soo In, Woo Seok pun jadi teringat pada pertemuan2 nya dengan Soo In yang
tak pernah terduga. Dia yakin kalau wanita yang selama ini selalu bertengkar dengannya
adalah Soo In yang ada di berita itu.
Kita kembali lagi ke penjara khusus wanita, dimana Bok Nyeo dan tahanan no 911 sedang sibuk
menjahit. Tahanan no 911 masih tidak terima alisnya di cukur oleh Bok Nyeo. Dan
setiap kali bicara, mereka berdua selalu akan berkelahi sampai2 penjaga harus
memperingatkan mereka untuk diam.
Tak lama kemudian Petugas Kim muncul dan memberitahu Bok
Nyeo kalau ada yang ingin bertemu dengannya. Siapa dia? Dia adalah Tuan Park
yang datang bersama Byeol. hehhehe... lucu banget baju kakek sama cucu ini,
kompakan mereka.
Tuan Park datang untuk mengungkapkan kekesalannya pada Bok
Nyeo yang sengaja berbohong pada dewan komite pembebasan kalau dia masih punya
dendam pada yang memperlakukannya tidak adil, sehingga membuat dia tidak
mendapatkan kesempatan untuk dibebaskan secara bersyarat. Bok Nyeo berusaha
menjelaskan kalau dia tidak merasa nyaman tinggal di luar penjara, selain itu
dia juga tak mau menjadi beban untuk Tuan Park lagi.
“Baiklah... aku tidak akan peduli tentang dirimu lagi. Jadi
tetaplah di penjara untuk seumur hidupmu seperti tikus tanah.” Ucap Tuan Park
kesal dan mengajak Byeol pergi.
Tae San bersama Won Jae dan pengacara Kim mengunjungi Soo In
di penjara pusat. Tae san masih berakting baik dan simpatik pada Soo In dan
berjanji akan menolongnya. Tae San lalu mengeluarkan surat persetujuan
pengalihan saham dan meminta Soo In menandatanginya demi kebaikan perusahaan.
Tak bisa menolak, Soo In pun menandatanganinya tanpa rasa curiga sedikitpun
pada Tae San.
Pemilik rumah dimana Mi O tinggal menyuruh Mi O mengemasi
barang-barangnya dan pergi karena rumah itu sudah di jual. Saat mengetahui yang
membeli rumah itu adalah Aeng Ran, Mi O langsung emosi dan mendatangi Do Jin di
kantornya.
Do Jin berkata kalau ibunya melakukan semua itu karena dia
sangat marah atas apa yang dilakukan Mi O. Emosi, Mi O hendak menemui Tae San
namun langsung dicegah oleh Do Jin dengan berkata kalau ibunya sudah berkata
pada Tae San kalau kehamilan Mi O hanyalah kebohongan. Mendengar itu Mi O
tambah emosi karena Do Jin tidak mengakui anaknya sendiri.
Saking emosinya, Mi O mengambil pisau dan menyuruh Do Jin berlutut dan meminta maaf pada bayinya
atas penghinaannya itu. Tentu saja Do Jin ketakutan dan berteriak minta tolong
pada sekretarisnya yang ada di luar ruangan. Tepat disaat itu Aeng Ran muncul
dan mendengar apa yang terjadi didalam ruangan Do Jin.
Dengan khawatir, Aeng Ran berusaha membuka pintu dan
menyuruh sekretaris Do Jin memanggil keamanan. Didalam, walaupun Do Jin
terlihat ketakutan, tapi dia tidak mau melakukan apa yang Mi O suruh karena dia
adalah anak dari keluarga Ma. Mendengar itu Mi O mengejek Do Jin kalau selama
ini Do Jin selalu bilang kalau dia hanyalah anak simpanan jadi seharusnya Do
Jin sadar siapa dia sebenarnya. Tak senang dengan ejekan itu, Do Jin langsung
menampar Mi O dan berusaha merebut pisaunya.
Karena rebutan pisau, Mi O terjatuh dan Do Jin juga ikut
terjatuh. Tanpa sengaja pisau yang Mi O bawa mengenai perut Do Jin. Mi O shock
dengan apa yang terjadi. Tepat disaat itu Aeng Ran berhasil masuk dan langsung
menghampiri Do Jin yang sudah terkapar di lantai.
Do Jin di bawa ke rumah sakit dengan ambulan. Tepat disaat
itu Tae San dan Won Jae datang. Aeng Ran langsung menghampiri suaminya dan
dengan wajah khawatir menyebut namanya. Sebelum mengetahui apa yang sebenarnya
terjadi, Tae San malah berkata kalau Do Jin hanya bisa membuatnya malu dan
diapun langsung pergi ke ruangannya. Mendapat perlakukan seperti itu tentu saja
membaut Aeng Ran sedih dan terpukul. Namun dia harus mengeyampingkan hal itu
dulu dan lebih fokus pada keselamatan Do Jin. Mi O sendiri dibawa ke kantor
polisi.
Sesampainya di UGD, Do Jin didiagnosis mengalami kerusakan
paru2 yang parah, jadi dia harus segera dioperasi. Kita beralih sejenak pada Mi
O yang mengaku kalau dia datang menemui Do Jin bukan untuk membunuhnya tapi
hanya untuk menakut-nakutinya saja. Mi O masih khawatir pada Do Jin, dia pun
bertanya pada polisi tentang kondisinya.
Kembali pada Soo In, dimana dia tidak dapat mengelak lagi
atas semua yang dituduhkan padanya karena semua itu sudah ada buktinya. Tentu
saja Tae San sudah merancangnya sedemikian rupa, agar Soo In dipenjara tanpa
bisa melakukan pembelaan diri. Soo In bertambah shock saat mengetahui kalau Tae
san dan semua dewan eksekutif bersaksi kalau Soo In bersalah. Akhirnya Soo
In sadar kalau ternyata Tae sAn hanya
menginginan saham miliknya. Diapun meminta izin pada jaksa untuk bisa bertemu
dengan Tae San.
Wol Han menemui Poong Geum dengan membawa seikat besar
bunga. Sebelum masuk ke tempat karoke, tanpa sengaja dia mendengar orang
berkata kalau karoke yang dia kira milik Poong Geum ingin dijual. Wol Han ingin
memastikan apa gedung karoke ini milik Poong Geum atau bukan, diapun bertanya
pada orang itu apakah pemilik karoke itu adalah seorang wanita ramping dengan
rambut panjang. Dan orang itu mengiyakan. Wol Han pun bertambah yakin kalau pemilik
karoke itu adalah Poong Geum.
Eh ternyata apa yang dikatakan orang itu tidak salah,
pemilik karoke itu memang seorang wanita yang mempunyai ciri-ciri seperti Poong
Geum, tapi bukan Poong Geum melainkan orang lain.
Wol Han menemui Poong Geum dengan membawa dua ikat bunga
besar. Dia sengaja membeli satu ikat bunga lagi, karena dia menganggap Poong
Geum adalah orang kaya, jadi dia pikir tak pantas jika hanya memberi Poong Geum
satu bunga.
Wol Han ingin mengajak Poong Geum nonton film dan tentu saja
Poong Geum tidak menolak. Dia pun menyuruh Wol Han menunggu di ruang karoke
yang kosong sedangkan Poong Geum sendiri akan mencari orang yang bisa
menggantikan pekerjaannya sementara.
Ditengah kebahagiaan Poong Geum yang akan berkencan dengan
Wol Han, tiba-tiba dia kedatangan 2 tamu
tak diundang. Siapa tamu itu? mereka adalah polisi yang selama ini
mengejar-ngejar Poong Geum. Seperti biasa Poong Geum pun berusaha melarikan
diri, namun kali ini dia tidak berhasil lolos karena saat berlari dia terus2an
menabrak sesuatu.
Di dalam ruang karoke, Wol Han dengan setia menunggu Poong Geum tanpa mengetahui apa yang
terjadi pada kekasihnya itu. Saking lamanya menunggu sampai2 Wol Han ketiduran
dan haripun sudah malam. Tepat disaat dia ingin mencari Poong Geum, Aeng Ran
menelpon dan memintanya untuk cepat datang ke rumah sakit.
Aeng Ran diberitahu dokter kalau operasi Do Jin berjalan
lancar dan sekarang Do Jin sudah dalam keadaan baik2 saja. Saat hanya berdua
dengan anaknya, Aeng Ran berkata kalau sampai Do Jin meninggal maka dia juga
akan menyusulnya. Do Jin sadar dan langsung meminta maaf pada ibunya karena
sudah membuatnya khawatir. Do Jin melihat kesekeliling ruangan, dia mencari
keluarga yang lainnya.
“Hanya ada kita berdua. Tidak ada orang lain. Bahkan jika
kau hampir mati... tidak ada orang lain yang akan memegang tanganmu. Itulah
sebabnya aku ingin kita lebih kuat. Tidak ada orang yang mau melindungi kita. Kita
harus melindungi diri kita sendiri, Do Jin. Kau mengerti?” ucap Aeng Ran pada
Do Jin.
Aeng Ran sekarang sudah berada di kantor polisi diantar oleh
Wol Han. Saat ditinggal Aeng Ran di luar kantor polisi, Wol Han masih teringat
pada Poong Geum yang dia kira sedang menunggunya. Wol Han mencoba menghubungi
ponsel Poong Geum namun tak aktif. Andai Wol Han ikut masuk ke kantor polisi,
pasti dia bisa bertemu dengan Poong Geum, karena dia juga berada di kantor
polisi itu.
Di dalam kantor polisi, Poong Geum mencoba meminjam telepon
untuk menelpon Wol Han, namun tak diizinkan oleh pak polisi yang sedang
menginterogasinya.
Tepat disaat itu, Aeng Ran datang dan langsung menampar Mi
O. Dia juga berkata kalau Mi O harus dihukum atas apa yang sudah dia lakukan
pada DO Jin.
Di dalam penjara Soo In baru benar2 menyadari kalau dia
sudah ditipu dan dimanfaatkan oleh Tae San. Soo In menangis dan meminta
pertolongan Do Hyun untuk menghadapi semua yang terjadi pada dirinya.
Joo Hee minum bersama Woo Seok, dia menceritakan kegundahan
hatinya atas apa yang terjadi di keluarganya. Dalam hatinya dia tak senang dan
tak setuju atas apa yang keluarganya lakukan pada Soo In namun dia tak bisa
berbuat apa2 untuk mencegahnya. Dari Joo Hee, Woo Seok akhirnya tahu kalau
wanita yang selalu bertengkar dengannya selama ini adalah kakak ipar Joo Hee
dimana suaminya meninggal dalam kecelakaan. Karena kebanyakan minum, akhirnya
Joo Hee tak sadarkan diri.
Sebelum datang ke pengadilan, Pengacara Kim menemui Tae San
terlebih dahulu dan berjanji kalau dia akan pulang dengan berita yang akan
membuat Tae San senang. Tentu saja berita yang Tae San harapkan adalah Soo In
dinyatakan bersalah dan di masukkan ke dalam penjara.
Saat sendirian, Tae San teringat pada pembicaraan
terakhirnya dengan Soo In. Dimana Soo In bertanya apa semua yang terjadi pada
dirinya adalah rencana Tae San. Tae San tak langsung menjawab iya, dia hanya
menggunakan ungkapan, “bahkan anjingpun terdiri dari beberapa jenis. Ada anjing
yang berguna mengawasi rumah.... ada anjing petarung, yang berguna untuk
melawan musuh... dan anjing pencari jejak, yang akan mencari pemiliknya. Mereka
semua berbeda berdasarkan kegunaannya. Kau hanyalah anjing yang mengawasi rumah
dan memakan kotoran. Kau tidak bisa menjadi anjing petarung.”
“Aku bersumpah.... aku tidak pernah mau menjadi CEO. Tapi karena
sepertinya kau sudah menerimaku sebagai keluargamu.... aku mau melakukannya. Bahkan
aku tahu itu tidak pantas untukku. Sekarang... bagaimana kau bisa melakukan ini
padaku? Apa salahku padamu?” ucap Soo In.
Tae San berkata kalau Soo In tidak usah terlalu bersedih,
karena setelah Soo In keluar dari penjara dia akan menjamin kehidupan Soo In
nanti. Soo In menangkap tangan Tae San dan memohon padanya untuk tidak
melakukan semua itu padanya, dan dia meminta itu demi Do Hyun.
Setelah melihat semua bukti yang memberatkan Soo In, hakim
memutuskan Moo Soo In bersalah dan dihukum penjara selama 2 tahun. Airmata Soo
In mengalir saat keputusan itu dibacakan. Saat akan dibawa ke penjara, Soo In
berteriak kalau semua itu bohong. Dia kemudian menuju ke tempat keluarga Ma
duduk dan berkata, “Mereka sudah merencanakan ini dari awal. Aku tidak akan
memaafkan kalian. Aku akan membalas apa yang telah kalian perbuat padaku. AKU
BERSUMPAH!!!!!!!”
Bersambung
Sinopsis Legend of Witch episode 5
2 komentar
Seru dan makin penasaran...jd semua dlm satu penjara itu saling berhubungan....dan akan sama2 membalaskan dendam atas ketidakadilan yg mereka derita...
Balasiya.. tanpa mereka sadari mereka terhubung dan bermasalah dengan keluarga yang sama
Balas