logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Legend of Witch Episode 4 Part 1

Sinopsis Legend of Witch episode 4 Part 1. Pada episode  sebelumnya diceritakan kalau Tae San sengaja membuat Soo In menjadi seorang CEO dan kemudian memasukkannya ke dalam penjara dengan tuduhan manipulasi saham. Apa yang akan terjadi pada Soo In setelah ini? Yuk kita lanjut sinopsisnya.



Sinopsis Legend of Witch episode 4 Part 1



Soo In di tahan oleh kejaksaan atas tuduhan manipulasi saham. Di depan gedung sudah berkumpul para wartawan yang hendak mewawancarainya. Namun Soo In hanya terdiam, karena dia masih dalam kondisi shock atas apa yang terjadi padnaya. Tae San yang memang menjadi dalang penangkapan Soo In, dengan santai minum teh di ruangannya. Soo In yang masih tak menyadari apa yang dilakukan Tae San padanya, malah bertanya pada Won Jae dan sekretaris Kim, apakah Tae San tau tentang penangkapanannya. Sekretaris Kim menjawab kalau Tae San tahu dan sekarang dia sedang bertemu dengan tim pengacara. Agar Soo In percaya, Won Jae menambahkan kalau Tae San ada di belakang Soo In, jadi Soo In tidak akan mendapatkan masalah apa2.

Masih di dalam mobil Aeng Ran melihat penangkapan Soo In. Dia tersenyum lega karena apa yang dia perkirakan memang benar terjadi.


Joo Hee menemui ayahnya dan bertanya apa semua yang terjadi pada Soo In adalah rencana ayahnya. Saat Joo Hee berkata ayahnya adalah orang yang menakutkan, Tae San malah menjawab kalau Soo In adalah orang yang lebih menakutkan dibandingkan dirinya. Joo Hee ingin bertanya apa maksud ayahnya, belum mendapatkan jawaban, Aeng Ran keburu datang dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Ya, tentu saja Aeng Ran pura2 tidak tahu tentang apa yang terjadi.




Tae San hanya menjawab kalau hal ini adalah hal yang biasa terjadi dalam dunia bisnis. Jadi Aeng Ran tak perlu mengkhawatirkannya. Aeng Ran kemudian berpura2 simpatik dan menanyakan keadaan Tae San. Dia juga bertanya apa Jaksa tidak akan menahan Tae San seperti yang mereka lakukan 3 tahun yang lalu. Tak ada jawaban dari Tae San, tiba2  Joo Ran datang dengan menangis dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Joo Ran pura2 peduli pada ayahnya dengan mencarikan obat darah tingginya.

Sekretaris Kim muncul dan memberitahu Tae San kalau rapat sudah akan dimulai. Sebelum pergi ke ruang rapat, Tae San menyuruh Aeng Ran dan Joo Ran pulang. Setelah ayahnya pergi, Joo Ran menghentikan akting sedihnya dan berkata kalau fisarat Aeng Ran sangat tajam.

“Kau sudah tahu ini akan terjadi pada istri Do Hyun kan?”

“Setelah tinggal bersama keluarga Ma yang tidak pernah menerimaku... aku harus memiliki firasat yang tajam untuk membaca fikiran kalian. Sepertinya kau baru menyadarinya beberapa hari yang lalu. Jika kau mengetahuinya lebih awal, kau tidak akan membuat kekacauan di acara peresmian.” Ucap Aeng Ran dengan tersenyum dan pergi.

Soo In mulai diinterogasi oleh jaksa yang menangkapnya. Dan tentu saja Soo In menjawab kalau dia tidak melakukan  apa2 dan tidak tahu apa2 tentang yang dituduhkan padanya.

Kita beralih pada Woo Seok yang sudah selesai menghias kue ulang tahun untuk anaknya. Karena ingin merayakan ulang tahun Byeol, Woo Seok juga sudah minta izin untuk pulang lebih awal. Di pasar tuan Park sedang bingung memilih apel yang bagus untuk dipersembahkan di peringatan kematian Jin Hee. Tepat disaat itu Woo Seok muncul untuk membantunya berbelanja.


Dalam perjalanan pulang, Woo Seok berkata kalau dia yang akan menyiapkan makanan untuk peringatan kematian Jin Hee. Namun Tuan Park tidak mau, karena dia ingin melakukannya sendiri untuk anaknya. Sebab dengan  menyiapkan makanan itu sendiri, dia bisa bilang pada Jin Hee, “senang bisa melihatmu lagi anakku. Aku harap kau menikmati makanan ini.” Dan semua itulah yang selalu Tuan Park lakukan selama 5 tahun.

Woo Seok lalu meminta maaf pada Tuan Park karena dia tidak ada di samping Jin Hee saat dia meninggal. Tuan Park tak mempermasalahkannya, dia beranggapan kalau semua itu adalah takdir Jin Hee. Tuan Park lalu melihat kotak merah yang dibawa Woo Seok dan bertanya apa itu.

“Hari ini adalah peringatan kematian ibunya Byeol sekaligus ulang tahun Byeol.” jawab Woo Seok dan Tuan Park baru menyadari kalau dia terlalu sibuk memikirkan putrinya hingga lupa pada ulangtahun cucunya. Woo Seok lalu berkata kalau dia memang selalu membuatkan kue untuk Byeol tapi mereka tidak pernah bisa meyalakan lilin dan bernyanyi  lagu ulang tahun karena mereka juga memperingati hari kematian Jin Hee.


Bok Nyeo dan teman-temannya sedang berkumpul di lapangan untuk menikmati udara segar dan cahaya matahari. Pada teman-temannya, Bok Nyeo melakukan perawatan wajah yang selalu dilakukan oleh orang2 tua dulu. Dengan perawatan wajah itu mereka bisa terlihat 10 tahun lebih muda dari usia asli mereka. Bok Nyeo menambahkan kalau orang2 dulu selalu melakukan perawatan itu sebelum hari pernikahan mereka.


Mendengar Bok Nyeo terlalu ribut, tahanan nomor 911 langsung sewot dan mulai mengajak Bok Nyeo dan rombongannya  bertengkar lagi. Tak mau ambil pusing dengan apa yang dikatakan tahanan no 911, Bok Nyeo pun bertanya pada teman2nya siapa yang mau dirawat lagi wajahnya. Tahanan no 911 pun tanpa rasa malu mengatakan kalau dia juga mau di rawat seperti itu wajanya agar dia bisa menilai apa yang dilakukan Bok Nyeo itu bagus atau tidak.

“Aku tidak mau melakukannya untuk seorang pencuri.” Ucap Bok Nyeo. Mendengar tahanan no 911 adalah pencuri membuat teman2nya bertanya apa dia benar2 pencuri. Karena setahu mereka tahanan no 911 diitahan karena kasus penipuan bukannya mencuri.

“Yang dia maksud adalah penipuan yang mencuri pikiran orang lain... jadi kau menyebutku pencuri dalam arti yang lebih luas. Itukan yang kau maksud, tahanan nomor 1512?” ucap tahanan no 911 berusaha meralat namun Bok Nyeo tidak mengiyakannya.

Dengan wajah tanpa dosa, tahanan no 911 langsung tiduran dipangkuan Bok Nyeo dan minta dilakukan perawatan wajahnya. Karena tahanan no 911 memaksa, Bok Nyeo pun melakukannya namun dia melakukannya dengan keras sampai tahanan no 911 meronta2 kesakitan. Dan ternyata Bok Nyeo bukan melakukannya di kening tapi di bagian alisnya hingga membuat alis milik tahanan no 911 hilang sebagian.



Tentu saja tahanan no 911 tak terima alisnya dicukur oleh Bok Nyeo dan mereka pun akhirnya berkelahi satu sama lain. Untungnya ada penjaga yang datanng dan melerai mereka.

Tae San mengadakan rapat dengan pegawainya. Ternyata selain merencanakan penangkapan Soo In, Tae San juga sudah menyiapkan surat untuk mengalihkan saham yang Soo In terima dari Do Hyun untuk perusahaan.



Soo In masih di ruang interogasi dan jaksa yang menginterogasinya menebak kalau  bukan Soo In yang melakukan semua itu pasti Tae San yang sudah menjadikannya kambing hitam. Namun Soo In yang terlalu baiknya, dia tidak ingin Tae San dituduh seperti itu, tapi dia juga tidak bisa mengakui kejahatan yang dia sendiri tidak tahu. Dia hanya meminta jaksa itu mencari bukti2nya.


Dengan sangat teliti Byeol mengelap apel yang akan digunakan di acara peringatan kematian Jin Hee. Sedangkan ayah dan kakeknya sibuk mengelap tempat-nya. Tuan Park lalu berkata kalau Woo Seok masih muda, jadi tidak ada salahnya dia menikah lagi dan berhenti meratapi kematian istrinya. Dengan tersenyum Woo Seok menjawab kalau dia mau melakukannya asal, ayah mertuanya yang melakukannya duluan.

Tepat disaat itu terdengar suara kurir yang berteriak kalau ada kiriman bunga. Mendengar itu Tuan Park lalu berkata kalau bunga itu pasti dari Joo Hee karena setiap tahun Joo Hee memang selalu mengirim bunga di hari peringatan Jin Hee. Woo Seok keluar untuk menerima bunga itu dan dia membaca kartu ucapa yang di tulis Joo Hee.

“Sudah 5 tahun Jin Hee meninggalkan kita. Aku merindukan temanku yang meninggalkan kita begitu cepat... tapi terkadang, aku iri pada Jin Hee, karena dia selalu diingat dan dirindukan.”




Do Jin membawa Mi O ke sebuah klinik untuk melakukan aborsi. Walaupun dalam hatinya tak menginginkan hal itu. namun Do Jin tak bisa berbuat apa2. Dia tidak bisa membantah  perintah ibunya, setelah apa yang sudah ibunya dan dia alami selama 30 tahun ini. Saat Do Jin bertemu dengan dokter yang hendak mengaborsi, dia hanya berkata agar si dokter tidak menyakiri Mi O.


Awalnya Mi O bersedia melakukan aborsi, namun disaat dokter siap melakukannya, tiba2 Mi O merasa mual. Melihat itu, dokter lalu berkata kalau itu adalah cara yang dilakukan bayi Mi O untuk memberi tanda dan mengatakan “ibu aku disini.” Mendengar itu Mi O menangis dan berkata kalau dia tak mau melakukan aborsi.



Do Jin hendak menghentikan Mi O melarikan diri namun Mi O menendang kakinya hingga membuat Do Jin tak bisa mengejarnya. Do Jin kemudian menelpon ibunya dan memberitahu apa yang terjadi. Dalam keadaan mabuk, Do Jin berkata kalau dia tak bisa melakukan apa yang ibunya perintahkan lagi. Mendengar anaknya sedang mabuk, Aeng Ran pun menyuruh Wol Han untuk menjemput Do Jin dan membawanya pulang.

Tepat disaat memasukkan Do Jin ke dalam mobil, ponsel Do Jin berdering dan Wol Han mengangkatnya. Dan yang menelpon adalah Poong Geum, tentu saja Wol Han terkejut kenapa Poong Geum menelpon ke nomor Do Jin dan memanggilnya dengan sebutan direktur.



Setelah mengantarkan Do Jin, Wol Han langsung menemui Poong Reum dan mereka minum bersama. Poong Reum mengajak bertemu karena dia ingin meminta maaf karena sering mengganggu Wol Han. Mendengar Poong Reum terus2 an memanggil dirinya dengan sebutan direktur, Wol Han pun bertanya kenapa. Poong Geum pun menjawab kalau sebelumnya Wol Han pernah memberinya kartu nama. Ngomong2 tentang kartu nama, Wol Han pun jadi ingat kalau saat itu Do Jin pernah memberikan kartu namanya dan disaat dia ingin menghindari Poong Geum, Wol Han malah memberikan kartu nama Do Jin.

Wol Han menyadari kesalahpahaman itu, namun dia membiarkannya saja. Poong Geum lalu berkata kalau istri Wol Han cantik dan punya tinggi seperti model. Wol Han pun menjawab  kalau dia masih sendiri dan belum menikah. Untuk wanita mabuk yang dia gendong waktu itu di akuinya sebagai istri dari kliennya yang mabuk dan mengacaukan acara, jadi dia pun mengantarkannya pulang. 

“Jadi kau masih sendiri?” tanya Poong Geum. Wol Han menjawab kalau dia memang pernah pacaran tapi dia belum pernah menikah dan untuk pernyataan seperti itu dia mengaku tidak pernah berbohong.  Sedangkan untuk Poong Geum sendiri, dia mengaku kalau dia sudah pernah menikah sekali dan bercerai, jadi sekarang dia adalah wanita bebas. Merasa sama2 bebas jadi mereka pun mulai bersenang2 dengan berkaroke bersama.

Sambil menunggu Do Jin yang tertidur pulas, Aeng Ran menelpon Mi O dan marah2 karena sudah kabur dari ruang operasi. Walaupun mendapat marah dari Aeng Ran Mi O tidak takut dan dia tetap  pada keputusannya untuk tidak melakukan aborsi. Karena sikap Mi O yang tidak mau menurut itu, Aeng ran berjanji akan melakukan hal yang lebih keras lagi padanya.



Tepat disaat itu seorang pelayan muncul dan memberitahu Aeng ran kalau ada masalah di lantai bawah. Apa masalahnya? Masalahnya adalah ingatan Dan Sim yang kembali pulih. Dia sekarang sedang sibuk memasak didapur dan ditemani oleh Joo Ran. Dan Sim tau dengan baik makanan kesukaan Tae San. Tentu saja Joo Ran merasa senang melihat ingatan ibunya kembali.

Aeng Ran muncul dan terkejut melihat Dan Sim yang ingatannya sudah kembali. Apalagi Dan Sim mengatakan kalau Aeng Ran tak sepantasnya tinggal di rumah mereka, secara Aeng ran adalah wanita selingkuhan.

Tepat disaat itu, Tae San pulang dan Dan Sim langsung menyambutnya. Sebelum ikut pergi menemui ayahnya, Joo Ran berkata pada Aeng Ran kalau ingatan ibunya memang kembali normal sekali atau 2 kali dalam setahun jadi tidak ada salahnya kalau Aeng ran pergi untuk sementara waktu.





Melihat Dan Sim menyambutnya tentu saja Tae San merasa senang, begitu juga Won Jae dan Joo Hee. Joo Hee  pun  sampai terharu dan langsung memeluk ibunya. Joo Ran kemudian mengatakan pada semuanya kalau Dan Sim sudah membuatkan Kimchi untuk mereka.

“Benarkah? Akhirnya aku bisa makan dengan benar.” Ucap Tae San dengan senang dan Dan Sim pun membantu Tae San melepas jasnya. Aeng Ran sendiri hanya bisa melihat kebahagian keluarga Ma dari jauh dengan tatapan tidak senang.



Jaksa yang menginterogasi Soo In membawakannya makanan dan menyuruhnya makan karena dia harus menjawab banyak pertanyaan. Namun Soo In masih tak ada nafsu makan, dan hanya bisa menangis meratapi nasipnya.


Woo Seok dan keluarganya mengadakan upacara peringatan hari kematian Jin Hee. Setelah Woo Seok dan Byeol memberi penghormatan, Tuan Park mengatakan pada Jin Hee kalau suaminya yang sudah menyiapkan semua makanannya, karena itu pasti rasanya enak. Apalagi Woo Seok sekarang sudah menjadi koki di hotel terkenal di Korea. Karena kakeknya hanya memuji ayahnya saja, Byeol pun langsung bicara kalau dia yang sudah membersihkan apel dan pirnya.

Tepat disaat itu tetangga Tuan Park yang bernama Nyonya Bae datang dan membawakan sari buah kesemek untuk Jin Hee. Tuan Park merasa tak nyaman dengan kebaikan Nyonya Bae namun tak begitu dengan Nyonya Bae yang mengatakan kalau mereka sudah seperti keluarga sendiri.

Tuan Park lalu mengeluarkan kue ulang tahun Byeol yang sudah dihiasi dengan lilin diatasnya. Dia menyuruh Byeol meniup lilinya. Sebelum melakukan itu, dia meminta izin pada ayahnya terlebih dulu.

“Hari ini adalah hari yang menyedihkan bagi ibu. Apakah ini baik2 saja?” tanya Byeol pada ayahnya dan Woo Seok hanya tersenyum.


“Ibu juga ingin merayakannya denganmu Byeol. benarkan?” tanya Tuan Park pada Woo Seok dan Woo Seok pun mengiyakannya.

Tuan Park,Woo Seok  dan Nyonya Bae pun menyanyikan lagu ulang tahun untuk Byeol. Byeol tersenyum senang dan kemudian meniup lilinnya.

Kita beralih ke ruang interogasi dimana Soo In ditanya dengan kasar oleh jaksa. Dia diminta mengakui perbuatannya, karena bukti yang didapat jaksa sudah menunjukkan kalau Soo In yang melakukannya.

Keesokanharinya, saat sarapan  Tae San terlihat kecewa saat mengetahui ingatan Dan Sim hilang lagi. Saat melihat Da Jin, tae San langsung bertanya tentang masalah Mi o dan belum sempat Da Jin menjawab Aeng ran sudah bersuara dengan mengatakan kalau masalah Mi O sudah beres. Dia bahkan mengatakan kalau Mi O sebenarnya tidak hamil. Tepat disaat itu, Woo Jae mendapat telepon dari pengacara Kim yang mengatakan kalau Soo In sudah dipindahkan ke penjara pusat.

Mendengar berita itu, Da Jin langsung protes karena apa yang dilakukan ayahnya pada Soo In sudah keterlaluan. Joo Hee juga bersuara yang sama dengan Do Jin, dia tak setuju dengan apa yang dilakukan ayahnya.

“Ada pepatah mengatakan, jika kau memiliki sup yang enak, kau harus menutup pintu dan memakannya sendiri. Pepatah itu benar, rasanya lebih baik seperti itu.” ucap Tae San dan setelah mendengar kata2 itu semuanya diam tak berani berkata2 lagi.


Soo In difoto dengan menggunakan pakaian tahanan. Apalagi yang akan terjadi pada Soo In setelah ini? Tunggu kelanjutannya pada part berikutnya yah....

Bersambung

Sinopsis The Legendary of Witch episode 4 part 2
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger