Sinopsis Legend of Witch episode 4 Part 1. Pada
episode sebelumnya diceritakan kalau Tae
San sengaja membuat Soo In menjadi seorang CEO dan kemudian memasukkannya ke
dalam penjara dengan tuduhan manipulasi saham. Apa yang akan terjadi pada Soo
In setelah ini? Yuk kita lanjut sinopsisnya.
Sinopsis Legend of Witch episode 4 Part 1
Soo In di tahan oleh kejaksaan atas tuduhan manipulasi
saham. Di depan gedung sudah berkumpul para wartawan yang hendak
mewawancarainya. Namun Soo In hanya terdiam, karena dia masih dalam kondisi
shock atas apa yang terjadi padnaya. Tae San yang memang menjadi dalang
penangkapan Soo In, dengan santai minum teh di ruangannya. Soo In yang masih
tak menyadari apa yang dilakukan Tae San padanya, malah bertanya pada Won Jae
dan sekretaris Kim, apakah Tae San tau tentang penangkapanannya. Sekretaris Kim
menjawab kalau Tae San tahu dan sekarang dia sedang bertemu dengan tim pengacara.
Agar Soo In percaya, Won Jae menambahkan kalau Tae San ada di belakang Soo In,
jadi Soo In tidak akan mendapatkan masalah apa2.
Masih di dalam mobil Aeng Ran melihat penangkapan Soo In.
Dia tersenyum lega karena apa yang dia perkirakan memang benar terjadi.
Joo Hee menemui ayahnya dan bertanya apa semua yang terjadi
pada Soo In adalah rencana ayahnya. Saat Joo Hee berkata ayahnya adalah orang
yang menakutkan, Tae San malah menjawab kalau Soo In adalah orang yang lebih
menakutkan dibandingkan dirinya. Joo Hee ingin bertanya apa maksud ayahnya,
belum mendapatkan jawaban, Aeng Ran keburu datang dan bertanya apa yang
sebenarnya terjadi. Ya, tentu saja Aeng Ran pura2 tidak tahu tentang apa yang
terjadi.
Tae San hanya menjawab kalau hal ini adalah hal yang biasa
terjadi dalam dunia bisnis. Jadi Aeng Ran tak perlu mengkhawatirkannya. Aeng
Ran kemudian berpura2 simpatik dan menanyakan keadaan Tae San. Dia juga
bertanya apa Jaksa tidak akan menahan Tae San seperti yang mereka lakukan 3
tahun yang lalu. Tak ada jawaban dari Tae San, tiba2 Joo Ran datang dengan menangis dan bertanya
apa yang sebenarnya terjadi. Joo Ran pura2 peduli pada ayahnya dengan
mencarikan obat darah tingginya.
Sekretaris Kim muncul dan memberitahu Tae San kalau rapat
sudah akan dimulai. Sebelum pergi ke ruang rapat, Tae San menyuruh Aeng Ran dan
Joo Ran pulang. Setelah ayahnya pergi, Joo Ran menghentikan akting sedihnya dan
berkata kalau fisarat Aeng Ran sangat tajam.
“Kau sudah tahu ini akan terjadi pada istri Do Hyun kan?”
“Setelah tinggal bersama keluarga Ma yang tidak pernah
menerimaku... aku harus memiliki firasat yang tajam untuk membaca fikiran
kalian. Sepertinya kau baru menyadarinya beberapa hari yang lalu. Jika kau
mengetahuinya lebih awal, kau tidak akan membuat kekacauan di acara peresmian.”
Ucap Aeng Ran dengan tersenyum dan pergi.
Soo In mulai diinterogasi oleh jaksa yang menangkapnya. Dan
tentu saja Soo In menjawab kalau dia tidak melakukan apa2 dan tidak tahu apa2 tentang yang
dituduhkan padanya.
Kita beralih pada Woo Seok yang sudah selesai menghias kue
ulang tahun untuk anaknya. Karena ingin merayakan ulang tahun Byeol, Woo Seok
juga sudah minta izin untuk pulang lebih awal. Di pasar tuan Park sedang
bingung memilih apel yang bagus untuk dipersembahkan di peringatan kematian Jin
Hee. Tepat disaat itu Woo Seok muncul untuk membantunya berbelanja.
Dalam perjalanan pulang, Woo Seok berkata kalau dia yang
akan menyiapkan makanan untuk peringatan kematian Jin Hee. Namun Tuan Park
tidak mau, karena dia ingin melakukannya sendiri untuk anaknya. Sebab
dengan menyiapkan makanan itu sendiri,
dia bisa bilang pada Jin Hee, “senang bisa melihatmu lagi anakku. Aku harap kau
menikmati makanan ini.” Dan semua itulah yang selalu Tuan Park lakukan selama 5
tahun.
Woo Seok lalu meminta maaf pada Tuan Park karena dia tidak
ada di samping Jin Hee saat dia meninggal. Tuan Park tak mempermasalahkannya,
dia beranggapan kalau semua itu adalah takdir Jin Hee. Tuan Park lalu melihat
kotak merah yang dibawa Woo Seok dan bertanya apa itu.
“Hari ini adalah peringatan kematian ibunya Byeol sekaligus
ulang tahun Byeol.” jawab Woo Seok dan Tuan Park baru menyadari kalau dia
terlalu sibuk memikirkan putrinya hingga lupa pada ulangtahun cucunya. Woo Seok
lalu berkata kalau dia memang selalu membuatkan kue untuk Byeol tapi mereka
tidak pernah bisa meyalakan lilin dan bernyanyi lagu ulang tahun karena mereka juga
memperingati hari kematian Jin Hee.
Bok Nyeo dan teman-temannya sedang berkumpul di lapangan
untuk menikmati udara segar dan cahaya matahari. Pada teman-temannya, Bok Nyeo
melakukan perawatan wajah yang selalu dilakukan oleh orang2 tua dulu. Dengan
perawatan wajah itu mereka bisa terlihat 10 tahun lebih muda dari usia asli
mereka. Bok Nyeo menambahkan kalau orang2 dulu selalu melakukan perawatan itu
sebelum hari pernikahan mereka.
Mendengar Bok Nyeo terlalu ribut, tahanan nomor 911 langsung
sewot dan mulai mengajak Bok Nyeo dan rombongannya bertengkar lagi. Tak mau ambil pusing dengan
apa yang dikatakan tahanan no 911, Bok Nyeo pun bertanya pada teman2nya siapa
yang mau dirawat lagi wajahnya. Tahanan no 911 pun tanpa rasa malu mengatakan
kalau dia juga mau di rawat seperti itu wajanya agar dia bisa menilai apa yang
dilakukan Bok Nyeo itu bagus atau tidak.
“Aku tidak mau melakukannya untuk seorang pencuri.” Ucap Bok
Nyeo. Mendengar tahanan no 911 adalah pencuri membuat teman2nya bertanya apa
dia benar2 pencuri. Karena setahu mereka tahanan no 911 diitahan karena kasus
penipuan bukannya mencuri.
“Yang dia maksud adalah penipuan yang mencuri pikiran orang
lain... jadi kau menyebutku pencuri dalam arti yang lebih luas. Itukan yang kau
maksud, tahanan nomor 1512?” ucap tahanan no 911 berusaha meralat namun Bok
Nyeo tidak mengiyakannya.
Dengan wajah tanpa dosa, tahanan no 911 langsung tiduran
dipangkuan Bok Nyeo dan minta dilakukan perawatan wajahnya. Karena tahanan no
911 memaksa, Bok Nyeo pun melakukannya namun dia melakukannya dengan keras
sampai tahanan no 911 meronta2 kesakitan. Dan ternyata Bok Nyeo bukan
melakukannya di kening tapi di bagian alisnya hingga membuat alis milik tahanan
no 911 hilang sebagian.
Tentu saja tahanan no 911 tak terima alisnya dicukur oleh
Bok Nyeo dan mereka pun akhirnya berkelahi satu sama lain. Untungnya ada
penjaga yang datanng dan melerai mereka.
Tae San mengadakan rapat dengan pegawainya. Ternyata selain
merencanakan penangkapan Soo In, Tae San juga sudah menyiapkan surat untuk
mengalihkan saham yang Soo In terima dari Do Hyun untuk perusahaan.
Soo In masih di ruang interogasi dan jaksa yang menginterogasinya
menebak kalau bukan Soo In yang
melakukan semua itu pasti Tae San yang sudah menjadikannya kambing hitam. Namun
Soo In yang terlalu baiknya, dia tidak ingin Tae San dituduh seperti itu, tapi
dia juga tidak bisa mengakui kejahatan yang dia sendiri tidak tahu. Dia hanya
meminta jaksa itu mencari bukti2nya.
Dengan sangat teliti Byeol mengelap apel yang akan digunakan
di acara peringatan kematian Jin Hee. Sedangkan ayah dan kakeknya sibuk
mengelap tempat-nya. Tuan Park lalu berkata kalau Woo Seok masih muda, jadi
tidak ada salahnya dia menikah lagi dan berhenti meratapi kematian istrinya.
Dengan tersenyum Woo Seok menjawab kalau dia mau melakukannya asal, ayah
mertuanya yang melakukannya duluan.
Tepat disaat itu terdengar suara kurir yang berteriak kalau
ada kiriman bunga. Mendengar itu Tuan Park lalu berkata kalau bunga itu pasti
dari Joo Hee karena setiap tahun Joo Hee memang selalu mengirim bunga di hari
peringatan Jin Hee. Woo Seok keluar untuk menerima bunga itu dan dia membaca
kartu ucapa yang di tulis Joo Hee.
“Sudah 5 tahun Jin Hee meninggalkan kita. Aku merindukan
temanku yang meninggalkan kita begitu cepat... tapi terkadang, aku iri pada Jin
Hee, karena dia selalu diingat dan dirindukan.”
Do Jin membawa Mi O ke sebuah klinik untuk melakukan aborsi.
Walaupun dalam hatinya tak menginginkan hal itu. namun Do Jin tak bisa berbuat
apa2. Dia tidak bisa membantah perintah
ibunya, setelah apa yang sudah ibunya dan dia alami selama 30 tahun ini. Saat
Do Jin bertemu dengan dokter yang hendak mengaborsi, dia hanya berkata agar si
dokter tidak menyakiri Mi O.
Awalnya Mi O bersedia melakukan aborsi, namun disaat dokter
siap melakukannya, tiba2 Mi O merasa mual. Melihat itu, dokter lalu berkata
kalau itu adalah cara yang dilakukan bayi Mi O untuk memberi tanda dan
mengatakan “ibu aku disini.” Mendengar itu Mi O menangis dan berkata kalau dia
tak mau melakukan aborsi.
Do Jin hendak menghentikan Mi O melarikan diri namun Mi O
menendang kakinya hingga membuat Do Jin tak bisa mengejarnya. Do Jin kemudian
menelpon ibunya dan memberitahu apa yang terjadi. Dalam keadaan mabuk, Do Jin
berkata kalau dia tak bisa melakukan apa yang ibunya perintahkan lagi.
Mendengar anaknya sedang mabuk, Aeng Ran pun menyuruh Wol Han untuk menjemput
Do Jin dan membawanya pulang.
Tepat disaat memasukkan Do Jin ke dalam mobil, ponsel Do Jin
berdering dan Wol Han mengangkatnya. Dan yang menelpon adalah Poong Geum, tentu
saja Wol Han terkejut kenapa Poong Geum menelpon ke nomor Do Jin dan
memanggilnya dengan sebutan direktur.
Setelah mengantarkan Do Jin, Wol Han langsung menemui Poong
Reum dan mereka minum bersama. Poong Reum mengajak bertemu karena dia ingin
meminta maaf karena sering mengganggu Wol Han. Mendengar Poong Reum terus2 an
memanggil dirinya dengan sebutan direktur, Wol Han pun bertanya kenapa. Poong Geum
pun menjawab kalau sebelumnya Wol Han pernah memberinya kartu nama. Ngomong2
tentang kartu nama, Wol Han pun jadi ingat kalau saat itu Do Jin pernah
memberikan kartu namanya dan disaat dia ingin menghindari Poong Geum, Wol Han
malah memberikan kartu nama Do Jin.
Wol Han menyadari kesalahpahaman itu, namun dia
membiarkannya saja. Poong Geum lalu berkata kalau istri Wol Han cantik dan
punya tinggi seperti model. Wol Han pun menjawab kalau dia masih sendiri dan belum menikah. Untuk
wanita mabuk yang dia gendong waktu itu di akuinya sebagai istri dari kliennya
yang mabuk dan mengacaukan acara, jadi dia pun mengantarkannya pulang.
“Jadi kau masih sendiri?” tanya Poong Geum. Wol Han menjawab
kalau dia memang pernah pacaran tapi dia belum pernah menikah dan untuk
pernyataan seperti itu dia mengaku tidak pernah berbohong. Sedangkan untuk Poong Geum sendiri, dia
mengaku kalau dia sudah pernah menikah sekali dan bercerai, jadi sekarang dia
adalah wanita bebas. Merasa sama2 bebas jadi mereka pun mulai bersenang2 dengan
berkaroke bersama.
Sambil menunggu Do Jin yang tertidur pulas, Aeng Ran menelpon
Mi O dan marah2 karena sudah kabur dari ruang operasi. Walaupun mendapat marah
dari Aeng Ran Mi O tidak takut dan dia tetap
pada keputusannya untuk tidak melakukan aborsi. Karena sikap Mi O yang
tidak mau menurut itu, Aeng ran berjanji akan melakukan hal yang lebih keras
lagi padanya.
Tepat disaat itu seorang pelayan muncul dan memberitahu Aeng
ran kalau ada masalah di lantai bawah. Apa masalahnya? Masalahnya adalah
ingatan Dan Sim yang kembali pulih. Dia sekarang sedang sibuk memasak didapur
dan ditemani oleh Joo Ran. Dan Sim tau dengan baik makanan kesukaan Tae San.
Tentu saja Joo Ran merasa senang melihat ingatan ibunya kembali.
Aeng Ran muncul dan terkejut melihat Dan Sim yang ingatannya
sudah kembali. Apalagi Dan Sim mengatakan kalau Aeng Ran tak sepantasnya
tinggal di rumah mereka, secara Aeng ran adalah wanita selingkuhan.
Tepat disaat itu, Tae San pulang dan Dan Sim langsung
menyambutnya. Sebelum ikut pergi menemui ayahnya, Joo Ran berkata pada Aeng Ran
kalau ingatan ibunya memang kembali normal sekali atau 2 kali dalam setahun
jadi tidak ada salahnya kalau Aeng ran pergi untuk sementara waktu.
Melihat Dan Sim menyambutnya tentu saja Tae San merasa
senang, begitu juga Won Jae dan Joo Hee. Joo Hee pun
sampai terharu dan langsung memeluk ibunya. Joo Ran kemudian mengatakan
pada semuanya kalau Dan Sim sudah membuatkan Kimchi untuk mereka.
“Benarkah? Akhirnya aku bisa makan dengan benar.” Ucap Tae
San dengan senang dan Dan Sim pun membantu Tae San melepas jasnya. Aeng Ran
sendiri hanya bisa melihat kebahagian keluarga Ma dari jauh dengan tatapan
tidak senang.
Jaksa yang menginterogasi Soo In membawakannya makanan dan
menyuruhnya makan karena dia harus menjawab banyak pertanyaan. Namun Soo In
masih tak ada nafsu makan, dan hanya bisa menangis meratapi nasipnya.
Woo Seok dan keluarganya mengadakan upacara peringatan hari
kematian Jin Hee. Setelah Woo Seok dan Byeol memberi penghormatan, Tuan Park
mengatakan pada Jin Hee kalau suaminya yang sudah menyiapkan semua makanannya,
karena itu pasti rasanya enak. Apalagi Woo Seok sekarang sudah menjadi koki di
hotel terkenal di Korea. Karena kakeknya hanya memuji ayahnya saja, Byeol pun
langsung bicara kalau dia yang sudah membersihkan apel dan pirnya.
Tepat disaat itu tetangga Tuan Park yang bernama Nyonya Bae
datang dan membawakan sari buah kesemek untuk Jin Hee. Tuan Park merasa tak
nyaman dengan kebaikan Nyonya Bae namun tak begitu dengan Nyonya Bae yang
mengatakan kalau mereka sudah seperti keluarga sendiri.
Tuan Park lalu mengeluarkan kue ulang tahun Byeol yang sudah
dihiasi dengan lilin diatasnya. Dia menyuruh Byeol meniup lilinya. Sebelum
melakukan itu, dia meminta izin pada ayahnya terlebih dulu.
“Hari ini adalah hari yang menyedihkan bagi ibu. Apakah ini
baik2 saja?” tanya Byeol pada ayahnya dan Woo Seok hanya tersenyum.
“Ibu juga ingin merayakannya denganmu Byeol. benarkan?”
tanya Tuan Park pada Woo Seok dan Woo Seok pun mengiyakannya.
Tuan Park,Woo Seok
dan Nyonya Bae pun menyanyikan lagu ulang tahun untuk Byeol. Byeol
tersenyum senang dan kemudian meniup lilinnya.
Kita beralih ke ruang interogasi dimana Soo In ditanya
dengan kasar oleh jaksa. Dia diminta mengakui perbuatannya, karena bukti yang
didapat jaksa sudah menunjukkan kalau Soo In yang melakukannya.
Keesokanharinya, saat sarapan Tae San terlihat kecewa saat mengetahui
ingatan Dan Sim hilang lagi. Saat melihat Da Jin, tae San langsung bertanya
tentang masalah Mi o dan belum sempat Da Jin menjawab Aeng ran sudah bersuara
dengan mengatakan kalau masalah Mi O sudah beres. Dia bahkan mengatakan kalau
Mi O sebenarnya tidak hamil. Tepat disaat itu, Woo Jae mendapat telepon dari
pengacara Kim yang mengatakan kalau Soo In sudah dipindahkan ke penjara pusat.
Mendengar berita itu, Da Jin langsung protes karena apa yang
dilakukan ayahnya pada Soo In sudah keterlaluan. Joo Hee juga bersuara yang
sama dengan Do Jin, dia tak setuju dengan apa yang dilakukan ayahnya.
“Ada pepatah mengatakan, jika kau memiliki sup yang enak,
kau harus menutup pintu dan memakannya sendiri. Pepatah itu benar, rasanya
lebih baik seperti itu.” ucap Tae San dan setelah mendengar kata2 itu semuanya
diam tak berani berkata2 lagi.
Soo In difoto dengan menggunakan pakaian tahanan. Apalagi
yang akan terjadi pada Soo In setelah ini? Tunggu kelanjutannya pada part
berikutnya yah....
Bersambung
Sinopsis The Legendary of Witch episode 4 part 2