logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Legend of Witch Episode 8 Part 2

Sinopsis Legend of Witch episode 8 Part 2. Pada part sebelumnya diceritakan kalau Bok Nyeo sudah keluar dari penjara dan tinggal di rumah Tuan Park. Karena sel nomor 10 sudah berkurang orang, maka Young Ok pindah kesana. Semua itu karena teman2 sekamarnya memusuhi dirinya karena dia sudah berbohong pada mereka. Mau tau kelanjutan drama ini? Yuk kita simak cerita kelanjutannya...

Sinopsis Legend of Witch episode 8 Part 1

Sinopsis Legend of Witch episode 8 Part 2


Bok Nyoe makan malam bersama Tuan Park sekeluarga, dengan begitu pengertiannya Tuan Park menyuapi Bok Nyeo tentu saja hal itu langsung diledek oleh Woo Seok. Tepat disaat itu Joo Hee datang dan membawa hadiah natal untuk keluarga Woo Seok.


Saat melihat Joo Hee, Bok Nyoe mengenalinya, karena mereka pernah bertemu sebelumnya di pabrik roti. Woo Seok pun memperkenalkan Joo Hee pada Bok Nyeo.

Joo Hee kemudian memberikan hadiah natal yang sudah dia beli pada Byeol dan Tuan Park. Melihat keakraban dan kebaikan Joo Hee pada keluarga Woo Seok, Bok Nyeo pun bertanya, apa Joo Hee adalah tunangan ayahnya Byeol.

“Tidak! Ayah mengatakan padaku kalau ia tidak akan menikah. Dia juga bilang kalau unni bukan tipenya.” Ucap Byeol dengan polosnya. Tentu saja jawaban Byeol itu langsung membuat Joo Hee shock dan sakit hati.

Joo Hee pun langsung berjalan keluar dan Woo Seok mengikutinya. Woo Seok mengejarnya untuk memberikan penjelasan. Joo Hee marah karena Woo Seok sudah mempermalukannya, “Bagaimana kau bisa mengatakan hal seperti itu pada anak kecil? Apakah kau tahu sakitnya aku?”

Woo Seok menjawab kalau dia berkata seperti itu pada Byeol karena tak mau dia salah paham pada hubungan mereka. Mendengar itu Joo Hee tambah emosi.

“Kau tahu betapa aku menyukaimu dan betapa aku merindukanmu. Kenapa kau terus mengatakan semuanya adalah kesalahpahaman? Aku membuat segala macam alasan untuk menemuimu, karena aku merindukanmu. Aku membuat segala macam alasan untuk menelponmu, karena aku ingin mendengar suaramu. Aku sudah melakukannya selama 6 tahun. Bagaimana kau bisa berpura2 tidak tahu bagaimana aku merasakan semuanya selama ini? Apakah kau berpikir kalau kematian Jin Hee adalah salahku? “

Woo Seok berkata tidak karena semua itu hanyalah sebuah kecelakaan. “Bahkan kalau aku yang mengemudi bukan dirimu, itu juga tidak akan dapat dihindari.”


“Lalu kenapa kau melakukan ini padaku?” tanya Joo Hee dan menangis.

“Melihat dan mencintai seseorang lagi... aku tidak yakin bisa melakukannya. Aku tidak pernah berpikir bisa memulai dari awal lagi.” Jawab Woo Seok dan Joo Hee dengan yakin berkata kalau dia akan menunggu Woo Seok sampai kapanpun. Sampai Woo Seok mau menerimanya.


“Maaf... aku tidak ingin membuat janji. Aku tidak bisa melanjutkannya.” Ucap Woo Seok dan Joo Hee hanya bisa menunduk sedih.

*****


Won Jae kembali ke rumah keluarga Ma bersama Tae San dalam keadaan mabuk. Melihat suaminya pulang lagi tentu saja Joo Ran langsung senang dan menyambutnya.

“Terima kasih sudah kembali sayang. Aku akan mencukur kepalaku dan pindah ke sebuah kuil jika kau tak ingin kembali. Aku bersungguh-sungguh.”ucap Joo Ran.

“Bahkan budha bisa berdiri melihat wanita seperti mu. Dia akan meminta mu pergi dari kuilnya.” ucap Won Jae dalam keadaan mabuk.


Tae San ikut bicara dan mengatakan pada Joo ran kalau suami seperti Won Jae sangat langka dan Joo ran setuju, diapun berjanji akan lebih menjaga Won Jae mulai sekarang. Saking senangnya Joo Ran terus memeluk suaminya itu dan menciumi pipinya.


Aeng Ran mengantar Tae San ke kamar dan bertanya kenapa Won Jae bisa mengubah pikirannya tiba2 seperti itu, padahal sebelumnya dia sangat ingin menceraikan Joo Ran. Dengan mata tertutup Tae San menjawab kalau Won Jae sudah merengek padanya jadi diapun memutuskan untuk memberinya permen.

“Aku berjanji padanya kalau aku akan mempromosikannya menjadi direktur utama.” Ucap Tae San namun dia menambahkan kalau Aeng ran tak perlu khawatir karena ada pisau untuk membunuh ayam, dan ada pisau untuk membunuh seekor sapi.

“Anda tidak bermaksud membuat dia sebagai pisau untuk membunuh sapi kan??” tanya Aeng Ran.

Tae San tertawa dan berkata, “Kau benar2 tidak tahu jawabannya?”. Karena tak mendapatkan jawab pasti, Aeng ran pun terlihat bingung.

****


Soo In terbangun dari tidurnya, sepertinya dia mimpi buruk, dia teringat pada perkataan Won Jae padanya. Dimana Won Jae mengajaknya bekerja sama untuk menghancurkan keluarga Ma. Soo In menggelengkan kepalanya dan berkata tidak. Dia tidak mau melakukan apa yang Won Jae katakan, karena dia ingin membalas dendam itu dengan caranya sendiri.

*****


Keesokanharinya, semua keluarga Ma sedang sarapan bersama. Joo Ran terlihat sangat senang karena kemalangan yang sebelumnya menimpanya sekarang malah memberinya keuntungan yang besar. Dia sangat senang suaminya mendapat jabatan direktur utama diperusahaan.

Aeng Ran kemudian melihat wajah murung Joo Hee. Seolah menjadi ibu yang baik, Aeng Ran pun bertanya apa Joo Hee sakit. Tak menjawab pertanyaan Aeng Ran, Joo Hee memilih untuk langsung pergi ke kantor karena dia ada rapat.

Melihat tingkah Joo Hee yang seperti itu membuat Joo Ran curiga kalau sudah terjadi sesuatu pada adiknya itu. Joo Ran menebak kalau Joo Hee sakit pasti karena Woo Seok. Karena perasaan Joo Hee pada Woo Seok hanya bertepuk sebelah tangan.

****

Di kelas roti, Woo Seok mengajarkan tentang ragi agar roti bisa mengembang. Dan kesimpula hari mengajarnya hari ini adalah jika mereka akan membuat roti yang enak maka mereka harus menunggu sampai roti mengembang dengan baik. Kelas usai, semua murid Woo Seok keluar, kecuali Soo In.


Soo In menghampiri Woo Seok dan memintanya untuk mengajarinya cara memanggang yang lebih baik. Soo In mengaku kalau dia ingin menempatkan hidupnya pada roti, jadi dia ingin meminta bantuan Woo Seok untuk menjadikannya seorang tukang roti yang bersertifikat dalam waktu setahun.

“Kau tidak memenuhi syarat untuk menjadi seorang tukang roti nona Moon Soo In.” Ucap Woo Seok karena Soo In tidak bisa menilai roti. Semua itu bisa dilihat dari Soo In yang dengan mudahnya melempar roti pada orang lain.


“Aku mohon.... saat berada di sel isolasi, jika anda tidak membawaku ke persimpangan itu, aku ingin mati karena aku begitu marah, benci dan kesepian.” Ucap Soo In dan Woo Soek yang hendak pergi namun langsung berbalik karena mendengar ucapan Soo In itu. “Tapi luar biasa, aku bisa merasakan kehangatan teman sekakamarku di roti itu seperti yang anda katakan. Aku ingat aku tidak benar2 sendirian dan aku bahkan merasa senang dan puas. Aku tahu kalau aku tidak cukup baik. Tapi aku ingin memberikan kehangatanku melalui roti juga. Bantu aku.”


“Apa kau sungguh-sungguh?” tanya Woo Seok dan Soo In pun mengiyakannya. “baik, aku akan memberikan alamatku dan kau bisa mengirimiku surat permintaan maaf nanti. Jika aku merasa itu cukup tulus, aku akan memberikan pelajaran tambahan sebagai persiapan untuk ujian sertifikasi.”

“Kenapa aku harus menulis surat permintaan maaf?” tanya Soo In tak mengerti dan Woo seok dengan gaya ketus nya menjawab kalau Soo In hanya harus melakukan apa yang instrukturnya katakan. Soo In pun tak punya pilihan lain, dia menerima syarat yang Woo Seok berikan itu.

****


Kita beralih pada toko laundry tuan Park dimana dia dan Bok Nyeo sedang sibuk dengan pekerjaan mereka masing2. Bok Nyeo kemudian teringat pada Soo In yang bercerita tentang kisah hidupnya yang disakiti oleh keluarga Ma. Dan ternyata Bok Nyeo kenal baik dengan Do Hyun. Soo In merasa senang karena secara kebetulan dia bisa bertemu dengan orang yang mengenal suaminya.

Bok Nyeo lalu bertanya tentang bagaimana Aeng Ran bisa menikah dengan Tae San dan bagaimana keadaan ibu Do Hyun. Soo In menjawab kalau Dan Sim  menderita demensia serius untuk waktu yang lama sekarang. Selain demensia, Dan Sim juga mempunyai banyak penyakit kronis. Mendengar kondisi Dan Sim, Bok Nyoe jadi ingin menemuinya jadi dia meminta Soo In memberikan alamat rumah keluarga Ma.


Mengingat pembicaraannya dengan Soo In membuat Bok Nyeo tak fokus sampai2 jarinya terkena jarum. Melihat Bok Nyeo terluka, Tuan Park langsung menghampirinya dan berusaha mengobatinya. Tepat disaat Tuan Park memasang plester di tangan Bok Nyeo, Nyonya Bae datang dan mengira kalau Tuan Park sedang mencium Bok  Nyeo.

Tentu saja hal itu membuat Nyonya Bae marah karena cemburu. Diapun dengan kasar memberikan pada Tuan Park pakaian kotor yang harus dia cuci.

Bok  Nyoe kemudian beranjak dari duduknya dan izin untuk pergi kesuatu tempat pada Tuan Park. Tuan Park hendak mengejar Bok Nyeo karena Bok Nyeo tergesa2 pergi, namun Nyonya Bae menghalanginya.

****

Kemana Bok Nyeo pergi? Ternyata dia pergi ke rumah keluarga Ma. Bok Nyeo terlihat terkejut melihat rumah Tae San yang begitu megah. Bok Nyoe kemudian memencet bel dan berkata pada pelayan kalau dia ingin bertemu dengan Aeng Ran. Namun sayang pada saat itu, Aeng Ran sedang tidak berada di rumah.

****

Aeng Ran sedang dalam perjalan pulang. Dia terus memarahi Wol Han yang berani2nya menyamar sebagai Do Jin.

****

Tepat disaat Bok Nyeo hendak pulang, Aeng Ran datang dan Bok Nyeo pun langsung menghampirinya. Tak bisa menghindar, Aeng Ran pun mengajak Bok Nyeo bicara berdua di restoran. Aeng Ran memberi Bok Nyoe uang dengan alasan kalau Bok Nyeo sudah dipenjara selama 30 tahun jadi dia mengira kalau Bok Nyeo pasti sedang membutuhkan uang. Bok Nyeo berkata kalau dia tak datang menemui Aeng ran untuk meminta uang, dia hanya ingin bertanya kenapa Aeng Ran tega mengirim Soo In ke penjara.

“Apakah kau datang menemuiku untuk menyalahkan aku untuk ini?” tanya Aeng Ran. “Aku tidak terlibat, jadi aku tidak tahu banyak tentang hal itu. jadi jika kau ingintahu, temuilah Ketua dan tanyakan langsung.”


Bok Nyeo lalu mengalihkan topik pembicaraan dengan bertanya bagaimana bisa Aeng ran menikah dengan  Tae San. Dia juga bertanya tentang Dan Sim. Bok Nyeo tau kalau dulu Aeng Ran punya pacar dan pacarnya itu sering mengunjunginya. Bahkan pada saat itu, Aeng Ran sudah menetapkan tanggal pernikahan mereka.  Aeng Ran terlihat cemas mendengar Bok Nyeo mengungkit masa lalunya.

“Berbicara tentang masa lalu adalah buang2 waktu. Hal itu dimaksudkan untuk menjadi seperti ini.” Ucap Aeng Ran.

Bok Nyeo pun mengubah topik lagi, dia meminta Aeng Ran agar membiarkannya bertemu dengan Dan Sim. Karena banyak yang ingin dia tanyakan pada Dan Sim.


“Dia telah menderita demensia selama lebih dari dua puluh tahun sampai sekarang. Aku ragu dia akan mengingatmu.” Jawab Aeng Ran dan Bok Nyeo yakin Dan Sim bisa mengenali dirinya. Aeng Ran beralasan kalau dia tidak bisa membawa keluar Dan Sim dan dia juga tidak bisa membawa Bok Nyeo masuk kedalam rumah. Namun Bok Nyeo terus memaksa untuk bertemu, jadi Aeng Ran berkata kalau dia tak bisa berjanji untuk semua itu.

Aeng Ran hendak pergi, namun Bok Nyeo terus membahas tentang masalah Soo In, dia meminta Aeng Ran membujuk Tae San untuk melepaskan Soo In.


“Kau sangat usil. Kau tidak berada dalam situsi khawatir tentang dia. Dan... kau terus memanggilku nona Cha... tapi aku tidak sama dengan nona Cha yang menyewa kamar di rumahmu dulu. Aku istri ketua Shinhwa Grup. Untuk terakhir kalinya ku beritahu kalau ketua dan aku tidak akan tertarik pada kisah masa lalu. Aku tidak ingin lagi seperti ini.” Ucap Aeng Ran dan pergi meninggalkan Bok Nyeo sendirian yang masih  sangat terkejut melihat perubahan sikap Aeng Ran.

Bersambung
Sinopsis Legend of Witch episode 8 part 3

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

1 komentar:

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger