logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Pretty Man Episode 10 Part 1

Sinopsis Pretty Man Episode 10 Part 1. Pada episode sebelumnya bercerita tentang Bo Tong yang bingung akan menemui David atau Ma Te untuk mengisi malam Natalnya. Awalnya Bo Tong akan menemui Ma Te karena David pun menyuruhnya  untuk makan malam bersama Ma Te, tapi tepat di depan restoran, Bo Tong mengubah keputusannya, dia lebih memilih menemui David karena dia berpikir, dengan David lah dia membuat janji terlebih dulu.

Sinopsis Pretty Man Episode 10 Part 1 !!!


Tentu saja Ma Te tidak bisa terima dengan keputusan Bo Tong, dia pun menunggu Bo Tong pulang didepan rumah David. Saat Bo Tong dan David pulang, Ma Te langsung menghampiri dan tanpa basa basi, dia langsung mengajak Bo Tong pergi kerumahnya. Ma Te beralasan kalau David tidak bisa tinggal di tenda selamanya karena itu, agar David bisa menempati kamarnya, Bo Tong harus pergi ke rumahnya saja.

“Oppa, kenapa kau tiba-tiba seperti ini?” tanya Bo Tong yang tidak mengerti dengan sikap Ma Te.

“Kau ingin tinggal dirumahku? Aku akan berikan kamarku buatmu, jadi pindahlah kerumahku.” Ajak Ma Te. Bo Tong meminta waktu pada Ma Te untuk memikirkan semuanya.


Ma Te langsung meraih tangan Bo Tong dan berniat mengajak Bo Tong pergi secara paksa, tapi dia dihentikan oleh David yang juga menangkap lengan Bo Tong.

“Apakah Bo Tong adalah barangmu? Bagaimana kau bisa kasar sekali? “ bentak David pada Ma Te.

“Apa kau akan habiskan malam disini Kim Bo Tong?” ucap Ma Te dengan nada tinggi.

Menyadari kalau suasananya semakin memanas, Bo Tong pun meminta David masuk ke rumahnya dan dia akan berbicara dengan Ma Te terlebih dulu dan pulang. Dengan berat hati, David membiarkan Bo tOng dibawa pergi oleh Ma Te.


Sampai di rumah Ma Te, Bo Tong langsung meminta maaf pada Ma Te karena dia tidak bisa menepati janjinya, “tapi rencana yang aku buat dengan Ketua Tim Choi sudah ada lebih dulu. Ketua Tim sudah menyuruhku buat makan malam denganmu, tapi aku merasa bersalah, makanya aku pergi.”

“kau tak perlu jelaskan. Ini sudah larut, istirahatlah.” Ucap Ma Te dan berbalik akan pergi.

“Aku akan pergi.”


“Kau mau kemana? Kau sangat suka dengan rumahnya ketua Tim Choi?”

Bo Tong menghela nafas, “jadi begini rasanya terkena masalah. Oppa membuatku merasa bersalah, dan aku.....” Bo Tong tak menyelesaikan kata-katanya, dia langsung mengganti topik pembicaraan dan menyuruh Ma Te tidur dan mereka akan bertemu lagi besok di kantor.  Ma Te menyuruh Bo Tong pergi ke toko ibunya dan dia akan mengantarkannya.

“Walau aku di rumah Ketua Tim Choi , di toko ibuku, atau dirumahmu. Bagaimana itu jadi penting? Aku ada dihatimu, itulah yang paling penting.”

“Kau mau kemana?” tanya Ma Te.


Bo Tong menghela nafas dan dengan senyum berkata, “Ini masih Natal Oppa. Ayo kita habiskan sisa malam dengan senyuman. Tidurlah yang nyenyak.” Ucap Bo Tong dan pergi.


Bo Tong bertanya-tanya pada dirinya sendiri, kenapa dia tidak merasa bahagia dan malah merasa tidak nyaman saat Ma Te mengajaknya makan malam dan menyuruhnya tinggal dirumahnya. Pandangan Bo Tong beralih pada cake yang dipajang disebuah toko, dia pun berkata pada cake itu kalau dia akan memakannya.


Bo Tong membawa cake itu ke toko ibunya, sebelum memakannya, Bo Tong bersama ibu dan adiknya meniup lilin yang dipasang diatas cake tersebut. Ibu melihat gaun cantik yang dipakai Bo Tong, dia pun menebak kalau gaun itu pasti dari David.

“Ma Te oppa lah yang membelikan ini untukku,” ralat Bo Tong.

“Tak heran, terlihat berbeda dari pakaian yang kau suka,” ucap Dae Shik yang langsung mendapat pukulan dari ibunya.


“kenapa kau menyebut noona mu dengan tidak sopan?” bela ibu pada Bo Tong, tapi kemudian ibu mengehentikan pukulannya pada Dae Shik dan memeluknya. Bo Tong senang dengan keakraban keluarganya, dia pun dengan jahilnya mencoletkan kue ke pipi Dae Shik. Dae Shik ingin membalasnya namun dihentikan oleh ibu.



Pagi telah tiba, dan Bo Tong sudah berada di rumah david membawakan bubur untuk sarapan mereka. Betapa senangnya David saat mendengar kalau Bo Tong semalam tidur ditoko ibunya bukan di rumah Ma Te.



Ma Te sedang bersiap-siap pergi kerja, dia merasa benar-benar malu dengan apa yang dia lakukan semalam, dia malu untuk bertemu dengan Bo Tong. Panjang umur, orang yang dia bicarakan menelponnya.


“Hal...”

“Kau tidak datang karena malu kah? Kenapa kau belum datang kerja? Presiden seperti apa dirimu? Itu sebabnya kami memanggilmu ‘Presiden nama saja’.” Ucap Bo Tong langsung.

“Hey, bernapaslah saat bicara. Keluarlah..... ayo makan bersama dan pastikan datang sendiri.” Ajak Ma Te lagi.


Moon Soo menemui Yoo Ra di cafe-nya. Sebelum masuk ke cafe dia teringat dengan kata-kata Nyonya Hong Ran yang mengatakan  kalau Yoo Ra menjalin hubungan dengan anak haram ayahnya ( Ma Te). Dan sepertinya dia datang untuk memastikan omongan Nyonya Hong Ran itu benar atau tidak.


Moon Soo benar-benar menanyakannya pada Yoo Ra, namun Yoo Ra tidak secara pasti mengiyakannya maupun membantahnya. Dia hanya menyayangkan karena Moon Soo selalu mendengarkan apa yang dikatakan Nyonya Hong Ran.




Ma Te benar-benar mentraktir Bo Tong, dia bahkan mempersilahkan Bo Tong untuk memesan makanan yang dia suka. Setelah mereka memesan makanan, Ma Te berkata kalau dia pasti akan mengingat natal kali ini karena pada natal sebelum-sebelumnya, dia selalu sendiri. Haeduuuuh.... Ma Te sengaja membuat Bo Tong merasa bersalah karena tidak datang pada undangan makan malamnya



Setelah selesai makan, Bo Tong terkejut saat mendengar pelayan berkata kalau Ma Te sudah pergi karena urusan penting, dan yang harus membayar semua makanan yang sudah dipesan adalah Bo Tong. Untungnya Bo Tong membawa uang, tapi harga makanan itu sangatlah mahal dan menguras uang tabungannya. Bo Tong benar-benar kesal dengan kelakuan Ma Te.


Yoo Ra menemui Penulis Na Hwang Kyu dan meminta tanda tangan untuk  novel yang ditulis oleh Kang Min.  Yoo Ra tahu kalau Kang Min adalah nama samaran Hwang Kyu, dan dia juga tahu kalau Hwang Kyu adalah seseorang yang seharusnya duduk dikursi CEO MG sekarang karena Hwang Kyu masih ada hubungan keluarga dengan MG. Yoo Ra mengajaknya untuk bekerja sama mengahancurkan MG, tapi hwang Kyu langsung menolaknya karena dia sudah merasa jijik berurusan dengan MG.


Saat Hwang Kyu pergi, Yoo Ra menelpon seseorang dan mengatakan kalau dia sudah menyulut  api kebencian pada Hwang Kyu dan dia menebak kalau tidak akan lama lagi, Hwang Kyu pasti akan datang untuk menemui ayahnya, dan Yoo Ra menyuruh orang yang dia telepon itu untuk mengawasinya.


Bo Tong Company merekrut dua pegawai baru, dan pegawai baru wanitanya begitu menyukai Ma Te seperti wanita-wanita lain yang terpesona dengan kecantikan Ma Te. Tanpa pikir panjang Ma Te pun mengangkat wanita itu menjadi Ketua Tim.


Yoo Ra bertemu dengan seseorang yang dia sebut sebagai besan yang tidak dia temui saat pernikahannya. Laki-laki tua yang dia temui itu, berkata kalau mereka tidak perlu membicarakan apapun jadi setelah Yoo Ra menghabiskan teh-nya, dia memintanya untuk pergi.

“Wakil Presdir Na Hong Ra... punya seorang anak?” tanya Yoo Ra pada laki-laki itu.

Mendengar pertanyaan Yoo Ra laki-laki itu terkejut, namun dia menjawab kalau dia tidak tahu apapun tentang itu. Yoo Ra memohon pada laki-laki itu untuk memberitahu padanya yang sebenarnya tentang Nyonya Hong Ran.

“Kenapa.... ? apa kau terobsesi pada Na Hong Ran?”

“Untuk melindungi anakku. Aku perlu melindungi... puteriku. Tolong katakan saja padaku kejujurannya.” Pinta Yoo Ra.


“Seseorang yang sudah dicampakkan... ternyata lebih baik dariku... aku tidak bisa melindungi anakku, karena semua yang kakakku dan aku lakukan, aku hidup dengan beranggapan kalau aku mendapatkan semuanya atas akibat yang aku lakukan. Jadi, semua hal  buruk... yang dilakukan generasi sebelumnya, janganlah diungkit-ungkit lagi.”

“Tuan, mungkin tidak masalah untuk keturunanmu, tapi karena takdir hubungan yang buruk... anakmu akan hidup dengan bersembunyi.... bukankah itu tetap salahmu? MG adalah bisnis yang dimulai oleh ayahmu, jadi kekuatan yang harusnya dimiliki anakmu, harusnya belum kau serahkan begitu saja. Bahkan setelah dia menulis beberapa buku terkenal, dia bahkan tidak bisa tampil ke acara umum, dan anakmu... Han Hwang Kyu hidup dengan nama palsu. Siapa yang akan bertanggung jawab? Kau tidak merasa kasihan sedikitpun?”

“Bisakah kau... melindungi anak laki-lakiku, putriku dan istriku? Kau bisa bersumpah seumur hidupmu akan melindungi mereka dari Hong Ran? Kalau kau menggangu Na Hong Ran dengan cara yang salah... keluargaku... akan berada dalam situasi yang sulit. Sudahlah.... ini semua sudah terasa seperti di neraka.”


“Aku berjanji padamu,” jawab Yoo Ra pasti.

“Apa  yang kau inginkan?”

“Wakil Presdir Na Hong Ran... dan cerita tentang New York-nya itu.... cerita tentang anak laki-lakinya itu.” jawab Yoo Ra.

( Sepertinya laki-laki tua itu adalah saudara Hong Ran yang sebelumnya menjabat sebagai Presdir MG, karena tersandung kasus MG pun diberikan pada Hong Ran, namanya aku lupa... hhheehe)


Belum sempat mendengar cerita tentang Hong Ran, kita sudah dialihkan pada semua karyawan Bo Tong Company yang sedang melakukan rapat. Ma Te muncul  dan langsung mengajak semuanya makan malam bersama untuk menyambut dua karyawan barunya. Mendengar ajakan makan,  Do Hee ( karyawan wanita yang baru) langsung merespon dan bertanya pada Ma Te kalau mereka akan makan dimana, karena pada akhir tahun seperti ini, akan sulit untuk mereka memesan tempat makan.



David langsung memberi ide agar mereka makan di restoran milik ibunya Bo Tong. Mau tak mau Ma Te pun menyetujuinya. Wajar kalau David mengajak mereka ke restoran ibunya Bo Tong, karena restoran itu selalu terlihat sepi. Hehheh. Ma Te mengajak semuanya bersulang dan mengucapkan harapan agar Bo Tong Company dapat lebih berkembang mulai tahun ini, “aku juga, sebagai CEO top dalam penampilan di Korea, aku harus lebih semangat lagi. aku berjanji.”

(hahhaha.... PD-nya di orang....)


Saat pulang, Bo Tong mengatakan pada David kalau dia berencana pindah dari rumah David, karena David harus tidur didalam rumah. Walau terlihat kecewa, David tidak melarang Bo Tong, dia mengajak Bo Tong minum bersama sebelum Bo Tong pergi.


Sambil minum, David menceritakan pada Bo Tong alasan sebenarnya dia tidak mau tinggal di dalam rumah itu. Semua itu karena setiap dia masuk ke rumah itu kenangan buruknya muncul lagi dalam pikirannya.




“Di rumah itu... aku tinggal bersama ibuku. Ayah meninggalkan ibu dan aku sendiri.... dan menikah dengan orang lain. Sepertinya ibuku tidak bisa menjalani hidup dengan kenyataan itu. Dia tidak bisa hidup tanpa minum alkohol setiap hari. Obat buat depresi bahkan tidak berguna lagi. obatnya semakin banyak dan tetap mabuk setiap hari. Di hari ibuku minum terlalu banyak, dan kebanyakan minum obat, tubuh dan hatinya.... benar-benar rusak. Dan dia meninggal karena itu semua.”

Bo Tong terlihat iba pada David setelah mendengar cerita itu, dia tidak menyangka David yang dari luar terlihat ceria punya masalah seperti itu.


“Kalau aku masuk ke rumah itu lagi, aku hanya mengingat kenangan pahit bersama ibuku. Walau kenangan bersama ibuku, itu tidak masalah. Tapi ibuku pasti sangat mencintai ayahku, dan apa itu cinta? Aku tidak bisa mengerti dengan ibu yang tidak bisa sehari saja  tanpa obat meditasi depresi. Tapi lucunya, sekarang aku juga menggunakan obat  itu dan aku tidak bisa tidur tanpa obat itu. karena itulah kenapa aku hidup ditenda yang ada dihalaman rumah. Aku bodoh bukan?”

“Kau masih menggunakan obat itu?”

David menggeleng, dan dia berkata kalau dia tidak akan menggunakan obat itu lagi sekarang. Bo Tong senang mendengarnya.

Dalam hati David berkata, “Karena kau, aku mulai tertawa. Terima kasih Bo Tong.” David lalu meminta Bo Tong untuk tidak pergi dari rumahnya.



Beralih pada Ma Te yang baru saja keluar dari ruangannya, dia melihat boneka pasangan yang ada di meja Bo Tong dan david. Ma Te yang tidak suka melihat boneka-boneka itu langsung memelintir kuping boneka yang ada di meja David. Sedangkan bonek yang ada di meja Bo Tong, dia bawa masuk ke ruangannya dan ditaruhnya di meja miliknya.


Yoo Ra mengajak Nyonya Hong Ran bertemu.  Tanpa basa basi, Yoo Ra mengatakan kalau dia sudah mengetahui tentang cerita Nyonya Hong Ran di New York. Tentu saja Nyonya Hong Ran terkejut namun dia tidak memperlihatkannya pada Yoo Ra. Nyonya Hong Ran lalu bertanya apa yang sebenarnya Yoo Ra inginkan. Yoo Ra meminta Nyonya Hong Ran meminta maaf padanya atas apa yang sudah Nyonya Hong Ran lakukan padanya dan Moon Soo.

“Kalau anda merasa bersalah, tolong katakan sekali saja.... sekali saja”


Bukannya minta maaf, Nyonya Hong Ran malah menertawai Yoo Ra, “kenapa aku harus merasa bersalah... untuk kehidupan yang kau buat sendiri. Aku tidak mengerti.”

“Ibu.. ini terakhir kalinya...kesempatan terakhir yang aku berikan padamu.”


“Yoo Ra... aku tidak tahu.... kenapa aku harus minta maaf padamu... tolong pikirkan tentang itu.”


“benarkan begitu? Aku jelas sudah memberikanmu kesempatan, ibu mertua.” Ucap Yoo Ra dengan penuh kebencian.




Nyonya Hong Ran sudah berada di ruang kerja pribadinya. Presdir Park masuk dan memberikan sebuah hadiah jam padanya. Presdir Park melihat arloji tua milik Nyonya Hong Ran dan berkata, “kalau kau mengembalikan arah jarum jam, apakah kau juga bisa mengembalikan waktu? sekarang biarkan kita... hidup menunggu buat besok. Setelah sakit, aku berfikir semua  ini akan terjadi. Aku rindu berada disekitar mereka semuanya.”

Dari kata-kata Presdir Park tersirat kalau dia ingin hidup damai bersama putra-putranya dan keluarga mereka yang lainnya.


Nyonya Hong Ran meletakkan jam pemberian presdir Park dan mengambil arloji tuanya. Dia memutar jarum jam arloji tersebut kearah yang berlawanan.



David pulang kerumah, betapa terkejutnya dia saat melihat tendanya sudah tidak ada lagi dihalaman rumah. Ternyata orang yang menghilangkan tenda milik david adalah Bo Tong. Bo Tong berkata kalau dia sudah membersihkan kamar Daek  Saeng, dan dia akan menggunakan kamar itu karena daek Saeng sudah pindah ke apartemen temannya. Sedangkan David bisa menggunakan kamar yang sebelumnya Bo Tong gunakan.


Bo tong meraih tangan david dan mengajaknya masuk rumah, tapi david menolak dengan alasan kalau dia belum siap.Bo Tong meminta david mencobanya, “Kalau kau merasa sedih, aku akan membuatmu tertawa! Mungkin semua ingatan sedih akan menghilang dengan ingatan lucu dari Kim Bo Tong. Saat kau tidur diluar, aku tida bisa tidur didalam, itu sebabnya, biarkan musim dingin ini berlalu dan kita akan fikirkan lagi. kalau terlalu sulit, aku akan buatkan tenda lagi.”


David masih bimbang, tapi Bo Tong langsung mandorong David masuk ke rumah dan memanggil david dengan sebutan Oppa. Mendengar Bo Tong memanggilnya “Oppa” membuatnya bertanya apakah Bo Tong akan terus memanggilnya seperti itu, tapi Bo Tong tidak menjawab, dia hanya terus mendorong David masuuk ke rumah dan tetap memanggilnya dengan sebutan “Oppa David”.


Di dalam rumah, Bo Tong menyuruh David tidur di kamar yang dia tempati sebelumnya, tapi David menyuruh Bo Tong tetap menggunakan kamar itu dan dia sendiri akan menggunakan kamar yang dipakai Daek saeng. Bo Tong tak dapat menolak karena david mengancam akan tidur di luar lagi kalau Bo Tong tidak mau.



“Ketua Tim, aku rasa.... itu akan menyenangkan...  kalau kau mengerti cinta ibumu pada ayahmu. Bukan karena cinta , ibumu menderita, tapi karena dia sangat mencintai ayahmu, itu sebabnya dia melakukan itu.”

Mendengar kata-kata Bo Tong, David tersenyum lega. Euuuum.... Aku suka David...

Bersambung

Pretty Man Episode 10 part 2


Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

2 komentar

sinopsis pretty man episode 9 nya kok gada ? o.O

Balas

aigoo kayaknya Bo Tong mulai melihat David deh. Tapi entah kenapa aku lebih suka Bo Tong sama Ma Te deh ;((

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger