Sinopsis Doctor Stranger epiosode 11 part 1. Mungkin karena sudah seminggu aku gak nulis drama ini, eh pas episode 11 tayang, aku jadi gak sabar buat nulis sinopsisnya. Pada episode sebelumnya kita melihat Jae Joon yang begitu memohon pada Presdir Oh untuk diberi kesempatan lagi untuk bersaing dengan Hoon. Apa Presdir Oh akan member kesempatan itu pada Jae Joon? Kita nantikan jawabannya di synopsis episode 11 yang sudah saya buat ini.
Sinopsis Doctor Stranger epiosode 11 part 1
Pada episode ini, dibuka dengan Jae Joon yang sudah berpakaian lengkap untuk jogging. Saat berlari, Jae Joon mengingat kembali saat dia mengemis-ngemis pada Presdir Oh untuk diberi kesempatan lagi. Jae Joon terlihat marah saat mengingatnya, namun dia tak bisa berbuat apa-apa.
Untungnya, usaha yang sudah dia lakukan tak sia-sia, karena pada malam itu, Presdir Oh mempersilahkannya masuk ke dalam rumah. Selain itu, Presdir Oh juga memberikan kesempatan kedua untuk Jae Joon menjatuhkan Hoon. Presdir Oh mengatakan kalau dia melakukan itu semua demi Soo Hyun.
“Park Hoon sudah melakukan kejahatan serius. Dia melihat catatan medis tanpa izin. Dengan ini, kau diberi kesempatan untuk bersaing dengan anak itu lagi.” Ucap Presdir Oh dan memberikan catatan medis departemen anestesiologi Han Seung Hee sebagai barang bukti kesalahan Hoon.
Kita beralih pada dr Kim yang terbangun dari tidurnya. Dia teringat apa yangsudah dia lakukan tadi malam. Dia sudah menyanyi tanpa menggunakan pakaian dan bertingkah seperti banci di depan yang lainnya. Dia bernyanyi lagi ‘Coming of Age’.
Dr Kim tambah terkejut saat dia melihat ada kepala wanita ada disebelahnya. Dr Kim berusaha mengingat kembali dan dia teringat kalau pada malam itu, SOo Hyun mabuk berat. Dia mengira kalau dia sudah tidur dengan Soo Hyun. Dr Kim pun perlahan-lahan menarik selimut yang menutupi wajah wanita tersebut.
Betapa terkejutnya dr Kim saat melihat kalau wanita yang tidur di sebelahnya adalah sebuah manekin. Namun dia merasa lega, karena dia tidak tidur dengan Soo Hyun. Ternyata pada malam itu, karena saking mabuknya, dr Kim menggoda manekin yang di pasang di depan toko, bukan hanya merayu, dr Kim bahkan menciumnya juga.
Tepat disaat itu Jae Joon menelponnya dan bertanya apa mereka semua mabuk berat, tentu saja dr Kim tak memberitahu yang sebenarnya terjadi. Jae Joon lalu bertanya tentang Soo Hyun, “dr Oh pulang dengan selamat kan?”
“Ya, mungkin saja.” Ucap dr Kim ragu. Tiba-tiba muncul tangan meraba dadanya, dr Kim kaget dan langsung buru-buru menutup teleponnya. Perlahan-lahan dr Kim menyingkap selimut si pemilik tangan.
“OH MY GOD! OH MY GOD! OH MY GOD!” teriak dr Kim saat melihat kalau orang yang tidur bersamanya adalah dr Keum. Dia bahkan memukuli dr Keum dengan bantal.
Keduanya langsung sadar kalau malam itu, mereka semua pergi ke rumah baru Soo Hyun. Soo Hyun yang mabuk berat di gendong oleh Hoon, sedangkan dr Kim sibuk sendiri dengan pacar bonekanya. Dr Kim dan dr Keum langsung buru-buru keluar kamar, karena terburu-buru mereka pun terjatuh bersama. Tepat di bawah tangga mereka melihat sepatu milik SOo Hyun dan Hoon.
Melihat itu, mereka pun ingat kalau malam itu Soo Hyun dan Hoon melepas sepatu mereka dan sama-sama naik ke atas dalam keadaan mabuk. Dr Kim dan dr Keum penasaran dan menebak-nebak apa Hoon dan Soo Hyun tidur bersama, apalagi ditangga berceceran barang-barang milik Soo Hyun dan Hoon.
Di dalam kamar mereka menemukan Hoon tidur bersama seseorang. Melihat itu, dr Kim dan dr Keum langsung bertanya-tanya, “apa mungkin tukang gallon tidur dengan dr Oh?”
Tak mau menebak2 lebih lama, mereka pun langsung membuka selimut yang menutupi wajah orang yang tidur bersama Hoon. “HUWAAAAAAAAAAAAAAA!” semua langsung teriak saat melihat ternyata Hoon tidur bersama dr Moon. Dimana Soo Hyun? Ternyata Soo Hyun tidur di lantai.
Soo Hyun berdiri dan terkejut melihat empat pria ada di rumahnya dengan menggunakan pakaian dalam. Dengan menggunakan kaki manekin milik dr Kim, Soo Hyun memukuli dr Kim dan dr Keum sambil menerobos keluar kamar.
Dr Moon, dr Keum dan Hoon sudah memakai pakaian mereka. Soo Hyun yang lupa dengan apa yang terjadi tadi malam bertanya, “Kenapa kalian semua ada disini?”
“Siapa yang tidak membiarkan kami pergi ketika kami ingin pulang?” ucap Hoon kesal.
“Aku?” tanya Soo Hyun.
“iya!” tambah dr Moon.
Soo Hyun lalu teringat apa yang terjadi tadi malam. Dalam keadaan mabuk Soo Hyun mengatakan kalau mereka semua tidak boleh pergi kemana-mana, Soo Hyun juga mengajak mereka semua ke rumah barunya. Mengingat itu, SOo Hyun merasa pusing sendiri dan langsung menyuruh semua pria-pria itu keluar dari rumahnya.
Saat akan keluar, tiba-tiba datang tukang pembawa barang dan barang-barang itu adalah milik Seung hee. Melihat semua rekan dokternya ada di dalam rumah yang sudah dia beli, tentu saja Seung Hee terkejut ditambah lagi Hoon juga ada di antara mereka. Euuum… sebenarnya rumah siapa itu?
Ternyata ada kesalahpahaman dan semua itu adalah kesalahan si penjual. Si bos penjual sudah menjual rumah itu pada Seung Hee terlebih dulu, dan sekretarisnya lah yang sudah membuat kesalahan, dia mengira rumah itu belum dijual dan kemudian menjualnya pada Soo Hyun.
Walaupun merasa sedikit kecewa, Soo Hyun tetap harus menyerahkan rumah itu pada Seung Hee karena dia yangsudah lebih dulu membelinya. Karena hanya tinggal rumah itu saja yang tersisa di sekitar rumah sakit, Seung Hee pun menawarkan Soo Hyun untuk tinggal bersamanya sampai Soo Hyun mendapatkan rumah baru. Seung Hee menambahkan kalau sebelumnya dia juga pernah tinggal bersama ibu Soo Hyun, jadi tak masalah kalau sekarang Soo Hyun tinggal di rumahnya.
Setelah berbicara dengan Soo Hyun, Seung Hee menghampiri Hoon yang langsung bertanya kenapa SEung Hee memberi tumpangan pada Soo Hyun? Seung Hee menjawab kalau dia hanya member tumpangan sementara waktu sampai Soo Hyun mendapatkan rumah barunya.
“Jangan memasukkan orang lain.” Ucap Hoon.
Mendengar itu ekspresi Seung Hee langsung berubah curiga, “Apa kau mengkhawatirkan dr Oh?”
“Apa maksudmu?”
Seung Hee melihat sekeliling mereka untuk memastikan ada orang atau tidak, setelah yakin tak ada orang Seung Hee langsung menjewer Hoon dan menyeretnya keluar. Dengan kesal Hoon bertanya kenapa Seung Hee menjewernya.
“Apa yang kau katakana?”
“Hah?” Hoon bingung.
Seung Hee lalu mengambil rambut perempuan dikepala Hoon dan menunjukkannya pada Hoon. Hoon lalu memperhatikan rambut tersebut dan dia teringat kalau tadi malam dia menggendong Soo Hyun dari tempat karoke sampai ke rumahnya. Hoon pun memberitahu Seung Hee kalau tadi malam dia menggendong Soo Hyun, lagi pula Seung Hee sendiri yang memintanya bergabung dengan semuanya dan bersenang-senang.
“Apa kau satu-satunya orang disana?” tanya Seung Hee kesal.
“Oke Oke… aku akan meminta orang lain untuk menggendongnya lain kali. Oke?” jawab Hoon.
“Oke.” Jawab Seung Heed an hendak pergi namun di tahan oleh Hoon.
“Tak bisakah kau sedikit lebih santai? Kau seharusnya sering tersenyum.”
“Kita tidak dalam situasi untuk itu.” Jawab Seung Heed an pergi.
Hoon lalu melihat lagi rambut Soo Hyun dan dengan kesal dia langsung menemui Soo Hyun yang saat itu baru selesai berbicara dengan dokter lain. Soo Hyun merasa tak enak pada dokter itu karena Hoon berteriak memanggilnya, “itik’.
Setelah dokter yang berbicaranya itu pergi, Soo Hyun langsung bertanya pada Hoon, apa dia bisa berhenti memanggilnya itiik? Hoon pun berjanji akan bersikap lebih baik lagi pada Soo Hyun. Kembali ke masalah rambut, Hoon pun bertanya kenapa Soo Hyun meninggalkan rambutnya dimana-mana.
“Kenapa kau membawa-bawa rambut seorang gadis ? apa kau maniak?” tanya Soo Hyun saat melihat Hoon memegang sehelai rambut.
Hoon tambah kesal dan berkata kalau rambut itu adalah rambut Soo Hyun. Hoon menambahkan kalau Soo Hyun boleh-boleh saja mabuk, tapi dia tak harus juga meninggalkan bukti dimana-mana? “Apa kau mulai botak?”
Soo Hyun yang tadinya hendak marah dan menjawab perkataan Hoon langsung terdiam saat dia teringat kalau malam itu dia mabuk berat dan digendong oleh Hoon. Soo Hyun pun mengambil kembali rambutnya dan berkata kalau seseorang bisa saja berbuat kesalahan.
Tiba-tiba Hoon memijit-mijit kepala Soo Hyun dan berkata kalau Soo Hyun harusnya melakukan pijatan seperti itu untuk mencegah kebotakan. Soo Hyun yang tak terima kepalanya dipegang-pegang langsung membalas Hoon dengan memijit-mijit kepalanya juga dan berkata kalau dia tak suka rambut keritingnya Hoon.
“Kalau kau botak, kau tidak akan bisa menikah.” Ucap Hoon
“Omo… omo…. Jika aku menikah, kau akan bertanggung jawab atas kata-katamu.”
“Itu tugas Ketua Han.”
Tanpa mereka sadari Seung Hee melihat apa yang mereka berdua lakukan dan tentu saja Seung Hee terlihat cemburu melihatnya.
( euuuum….. emang Hoon kagak mandi apa yah? Koq rambut Soo Hyun masih nempel di kepala Hoon… ckckkckk…)
Hoon menemui Chang Yi dan meminta maaf atas apa yang sudah dia katakan pada Chang Yi tadi malam. Tentu saja Chang Yi memaafkannya dan juga mau menutup mulutnya tentang Seung Hee. Namun sebelum masuk kekamar ibunya, Chang Yi berkata kalau dia tidak akan menutup mulutnya kalau disaat itu dia harus berbicara.
Jae Joon muncul dan mengajak Hoon berbicara di ruangannya. Di sisi lain, dr Kim mengejar Soo Hyun dan bertanya apa dia akan tinggal bersama dengan Seung Hee. Soo Hyun menjawab kalau untuk sementara waktu dia akan tinggal bersamanya.
“Dua gadis cantik dibawah satu atap. Bisakah aku berkunjung?” tanya dr Kim dan Soo Hyun hanya diam saja tak menjawab. Tepat disaat itu Presdir Oh muncul dan dr Kim langsung pergi setelah member salam.
Presdir Oh langsung bertanya pada SOo Hyun, apa benar Soo Hyun sudah menemukan rumah baru. Soo Hyun pun mendekati ayahnya dan menjawab kalau dia baru akan memberi tahu ayahnya tentang itu. Presdir Oh kemudian bertanya apa alasan Soo Hyun pindah dari rumah. Soo Hyun menjawab karena menurutnya itu tak masalah.
Soo Hyun dan Presdir Oh menlanjutkan pembicaraan mereka di ruangan Presdir. Soo Hyun berkata, “Jujur, sebelumnya…. Dalam setiap hal yang kulakukan, aku mencoba untuk membuatmu menyukaiku. Jadi aku selalu berusaha untuk berada dimanapun kau bisa melihatku dan berpikir kalau aku harus melakukan apapun yang kau inginkan. Tapi sekarang, bahkan jika aku tidak di dekatmu, aku tahu kalau hatimu bersamaku.”
“Kau pandai mengatakan hal-hal yang menyenangkan.”
“Kalau begitu kuanggap kau sudah memberiku izin. Terima kasih ayah.”
Presdir Oh memang member izin namun dia punya syarat yang harus dilakukan oleh Soo Hyun, dan syarat itu adalah Soo Hyun harus bertunangan dengan Jae Joon. Mendengar syarat itu Soo Hyun terlihat ragu, dia pun bertanya, “Kudengar kau mengirimnya ke kantor cabang?”
“Dimana seharusnya aku menempatkan calon menantuku?” tanya Presdir Oh dan Soo Hyun tersenyum mendengar itu. Dia senang karena Jae Joon tak jadi dipindahkan.
Keluar dari ruangan ayahnya, Soo Hyun melihat Jae Joon melintas diikuti Hoon. Melihat Hoon, SOo Hyun teringat saat Hoon memeluknya untuk mengetes apa Soo Hyun adalah takdirnya. Setelah itu dia beralih pada Jae Joon, dia lalu teringat saat dia memeluk Jae Joon. Mengingat kedua pria itu, membuat SOo Hyun bimbang pada perasaannya sendiri.
Beralih pada Hoon dan Jae Joon dimana Jae Joon memberi 2 tantangan kompetisi lagi untuk menentukan mana tim yang terbaik untuk mengoperasi jantung PM Seok Joo. Hoon menolak karena dia tak mau berkompetisi lagi dengan menggunakan pasien. Jae Joon lalu mengeluarkan cek senilai 100 jt won dan berkata, “Kalau kau tidak mau bersaing, ambil itu dan mundurlah sebagai tim operasi Perdana Menteri.”
“Ini sedikit menggoda, tapi…. Aku tidak mau itu.” Jawab Hoon dan mengembalikan cek itu.
Jae Joon lalu membahas tentang Hoon yang membutuhkan uang untuk mencari pacarnya dan dia juga tahu kalau Hoon mau mengoperasi PM Seok Joo hanya karena uang. Mendengar itu, Hoon pun menyamakan Jae Joon dengan dr Moon yang begitu mudah mengeluarkan uang untuk dirinya.
Jae Joon menjawab kalau dia melakukan itu bukan karena dia punya banyak uang, tapi untuk sesuatu yang lebih penting daripada uang. Hoon menebak apa yang Jae Joon maksud adalah menjadi tim operasi Perdana Menteri. Jae Joon membenarkan karena tidak mungkin dia akan jujur mengatakan kalau dia ingin merebut Myeong Woo dan menghancurkannya.
“Apa alasanmu? Alasan kenapa itu sangat penting bagimu.” Tanya Hoon yang bertanya alasan Jae Joon begitu ingin mengoperasi PM Seok Joo.
“Karena Presdir menginginkannya.”
“Itu saja?” tanya Hoon tak percaya.
“Orang hidupp dengan tujuan berbeda. Dr Park, untuk orang di Korea Utara dan aku, untuk menjadi yang terbaik dari rumah sakit ini.” Jae Joon menunjuk cek-nya. “Inipun jelas bukan jumlah yang kecil bagiku. Tapi aku memberikan ini padamu dr Park karena hal yang ingin kucapai lebih panting dari pada uang.” Ucap Jae Joon dengan yakin.
“Jadi maksudmu kau ingin terlihat baik oleh Presdir dengan menjadi direktur?”
“Kenapa ? aku tidak boleh melakukannya?”
“Tidak ada alasan kau tidak bisa. Majikanku juga melakukannya.”
“Jadi, kuanggap kita telah sepakat.” Ucap Jae Joon.
Hoon menghela nafas dan berdiri, “Aku minta maaf, tapi aku tidak bisa.”
“Kenapa?” tanya Jae Joon dan ikut beridiri. “Alasan kalau aku diminta, apa itu terlalu membosankan bagimu?”
“Kau ingin menjadi direktur rumah sakit ini, aku tidak akan pernah menganggapnya sebagai hal yang membosankan. Seperti yang kau katakana, aku setuju kalau orang hidup untuk tujuan yang berbeda. Tapi…. Aku juga punya alasan kenapa aku harus membuka jantung Perdana Menteri. Maaf.” Ucap Hoon dan hendak pergi namun karena Jae Joon masih memanggilnya, jadi dia tetap berada di ruangan itu untuk menunggu apa yang ingin Jae Joon sampaikan.
Dengan wajah serius Jae Joon berkata kalau Hoon sebaiknya menerima tawarannya. Mendengar itu Hoon merasa kalau Jae Joon sedang mengancamnya.
Kembali ke Soo Hyun yang masuk lagi ke ruangan ayahnya. Dia berkata pada ayahnya kalau dia masih butuh lebih banyak waktu lagi untuk melanjutkan hubungannya dengan Jae Joon ke jenjang pertunangan. Presiden Oh tentu saja memberikan waktu yang Soo Hyun minta sampai Jae Joon selesai dengan operasi Perdana Menteri.
“Operasi Perdana Menteri, bukankah tim dr Park yang akan melakukannya?” tanya Soo Hyun tak mengerti dan Preside Oh hanya diam saja. “Dr Park yang menang.”
“Memang benar.” Jawab Presiden Oh.
Beralih lagi pada Jae Joon yang berkata pada Hoon kalau dia memberi penawaran itu demi Hoon sendiri. “Kau harus melakukan apa yang kukatakan.”
“Tidakkah kau berpikir kau aneh? Kau sedikit keras kepala.” Jawab Hoon.
“Aku memintamu sekali lagi. Tim Operasi Perdana Menteri. Mundurlah.” Ucap Jae Joon serius dan Hoon masih tetap pada pendiriannya. Jae Joon lalu berkata kalau Hoon pasti akan menyesal sudah bersikap seperti itu. Tak tahan lagi dengan Jae Joon, Hoon pun memutuskan pergi.
Setelah Hoon pergi, Jae joon langsung menelpon seseorang dan menyuruh orang tersebut untuk memanggil polisi. Apa yang akan terjadi setelah ini? Apa Hoon akan dipenjara? Apa Jae Joon akan menggunakan barang bukti yang Presiden Oh berikan padanya? Sabar yah… tunggu jawabannya di sinopsis doctor stranger episode 11 part 2 yang akan saya tulis malam ini.
bersambung
Doctor Stranger Episode 11 Part 2
3 komentar
Haaaddeewww...paling gemeeeesss klo liat jailx PH dgn "master"nya...hahahaaaa bikin ngakak...
BalasLebih greget lg liat PH-JJ klo debat pdhl pnya sakit hati yg sama...
Suka liat muka JHee cmburu...hehehee
BerbinAr eps11 ufh d share..gomawo author lilik
Sumpah,, menit² pertama episode ini bkin ngakak guling²,
BalasIya ya mb, apa Hoon engga mandi, smpe rambut Soo Hyun msh ada kepala nya, mungkin engga sempet kali ya, kan mau ke RS.hah *abaikan ini
Oo,, jadi JJ mncari cara lain supaya dia bsa brkompetisi lg ama Hoon.
Ditunggu part 2 ny mb, gomawopta.
Keren:3
Balas