Sinopsis Angel Eyes Episode 4 Part 3. Pada part 2 berakhir dengan keadaan genting, dimana Soo wan bersikeras menyelamatkan seorang ibu yang terjepit didalam mobil. Itu semua kerana Soo Wan tak mau si bayi bernasif sama seperti dirinya yang tak punya ibu. Dengan bantuan Ji Woon dan Dylan, Soo Wan dapat mengeluarkan ibu bayi.
Sinopsis Sebelumnya!
Sinopsis Angel Eyes Episode 4 Part 3 !!!
Soo Wan dan Dylan berada dalam satu ambulans. Si Ibu yang merasa hidupnya tidak akan lama lagi membuka alat bantu pernafasannya dan membisikkan sesuatu pada SOo Wan. Setelah membisikkan hal tersebut, si ibu menghembuskan nafas terakhirnya.
Tak mau langsung menarik kesimpulan kalau ibu itu meninggal, Dylan dan Soo Wan bekerja sama menolongnya, mereka melakukan CPR dan memaju denyut jantungnya. Tapi sayangnya, si ibu sudah tak dapat ditolong lagi, dia sudah meninggal. Soo Wan terlihat shock dan sedih. Dia sedih karena tak bisa menolong si ibu. dan si bayi yang tadi harus hidup tanpa seorang ibu seperti dirinya.
Jenazah si ibu dibawa masuk ke rumah sakit. Soo Wan keluar dari mobil ambulans, seperti seorang yang linglung. Dylan melihatnya, dan ketika dia ingin mendekati Soo Wan, Ji Woon sudah terlebih dulu menghampiri Soo Wan dan memberikan pelukan yang menenangkannya.
Dylan pun berbalik dan berjalan pergi, dalam hati dia berkata "Ini sudah 12 tahun. Karena, 12 tahun sudah berlalu... Tepat baginya untuk berada dipelukan orang lain, tapi... Aku sudah selalu berpikir dan mempersiapkan diriku untuk saat seperti ini... Tapi meskipun begitu... Kenapa aku..."
Walau bagaimanapun Dylan pasti masih punya perasaan pada SOo Wan. Dia langsung merasa cemburu setiap melihat Soo Wan bersama Ji Woon.
Soo Wan teringat pada kata-kata terakhir si ibu yang dibisikkan padanya. Saat itu si ibu mengatakan pada SOo Wan untuk menyelamatkan anaknya. SOo Wan benar2 sedih mengingatnya. Woon Chan, Teddy dan atasanya hanya bisa melihat Soo Wan dari jauh, mereka sengaja member waktu pada Soo Wan untuk sendirian
.
Dylan pergi ke observatorium, sepertinya bukan hanya SOo Wan yang merasa terpukul atas apa yang terjadi, Dylan juga merasakan hal yang sama.Dylan pergi kesana untuk menghibur diri mengingat kenangannya bersama Soo Wan.
Tidak hanya Dylan yang memikirkan observatorium untuk menjadi tempat menghibur diri, Soo Wan juga memutuskan pergi kesana dengan membawa beberapa soju. Euuuum… apakah Soo Wan dan Dylan akan bertemu? Yuk kita lanjut sinopsisnya.
Soo wan melihat pohon harapan dan ikut menggantung harapannya disana. Soo Wan menulis harapan agar dia tumbuh menjadi orang yang kuat. Tanpa sengaja SOo Wan melihat kartu harapan yang di tulis Dong Joo, dimana Dong Joo menulis: “Berharap aku akan bisa menemukanmu… (Dong Joo)”
Membaca itu, SOo Wan menduga kalau Dong Joo baru saja datang dan menulisnya. Karena itu, Soo Wan langsung keluar untuk mencari Dong Joo. Mungkin saja Dong Joo baru saja keluar dari observatorium. Namun sayang di luar tidak ada ada siapa-siapa. Soo Wan tidak putus asa, dia terus mencari Dong Joo didalam observatorium. Soo Wan masuk ke planetorium. Disalah satu bangku, SOo Wan melihat ada seorang laki2 sedang duduk disana.
“Park Dong Joo. Apa kau benar2 Dong Joo?” Tanya Soo Wan dan berjalan menghampirinya.
Dylan yang mendengarnya terkejut. Tapi dia tak mau Soo Wan tau siapa dirinya, jadi dia tetap diam dan tidak menoleh.
Soo Wan sudah berada di samping pria itu, perlahan2 dia menoleh kea rah pria itu. Namun begitu menengok, ternyata dia malah mendapatkan Dylan yang sedang tertidur pulas disana. SOo wan terlihat kesal karena ternyata pria yang dia duga Dong Joo ternyata bukan. Dengan kesal Soo Wan menendang kursi yang diduduki Dylan sehingga membuat Dylan terbangun.
“Ada apa?” Tanya Dylan yang pura2 tak tahu.
“Apa yang kau lakukan disini?” Tanya Soo Wan.
“Apa aku tidak boleh datang kesini?” Tanya Dylan yang juga merasa kesal.
“Apa kai pikir ini tempat dimana orang sepertimu tidur?” Tanya Soo Wan tak mau kalah.
“Apa kau menyewa tempat ini”
Soo Wan menghela nafas, dan bertanya apa Dylan kebetulan berada disana atau ingin bertemu dengan seseorang. Tapi karena melihat ekspresi Dylan yang malas2an, Soo Wan langsung mengurungkan pertanyaannya dan menyuruh Dylan melanjutkan tidurnya.
“Apa kau sengaja mengikutiku?” Tanya Dylan yang berusaha mengalihkan pikiran Soo Wan kalau dia adalah Dong Joo.
“Ya ampun, aku benar2 kehilangan kata2. Bisakah ilusimu menjadi pangeran itu disembuhkan dengan pengobatan medis?”
“Mengatakan sudut pandangmu saja tanpa memikirkan yang lain adalah penyakit yang perlu diperhatikan dan sangat parah.” Jawab Dylan dan beranjak dari duduknya. “Kau adalah pemilik dari seluruh bangunan ini atau… memangnya kemanapun aku pergi aku butuh izinmu? Iya kah?”
“Jadi apa yang kau mau?” Tanya Soo Wan.
“Aku mencoba menemukan ruang yang tenang untuk tidur. Apa tidak ada tempat yang aman dimana aku tidak terganggu oleh kemunculan tiba2 petugas penyelamat” ucap Dylan dan pergi.
Soo Wan melihat botol soju milik Dylan dan teringat usaha Dylan saat menolong si ibu bayi. Dia merasa Dylan juga merasakan hal yang sama dengan yang dia rasakan sekarang karena tak berhasil menyelamatkan nyawa ibu bayi.
"Hei, jika kau mau, kenapa kita tidak minum bersama? Untuk pasien, karena kita telah berusaha menyelamatkannya," ajak Soo Wan.
Dylan menerima ajakan SOo Wan untuk minum bersama, karena sekarang mereka sudah bersama menikmati soju sambil melihat bintang. Soo Wan bertanya apa Dylan menyukai bintang, “Aku bisa menebak walaupun hanya dengan melihatnya. Selama musim ini, tidak ada banyak orang yang datang ke obsertvatorium.”
“Jadi?”
“Disini, bintang2 enak dilihat sambil minum alcohol. Sebelah sana ada garis lurus, 3 bintang.”
“Orion.” Jawab Dylan.
“Kau tahu.”
Dylan menjawab kalau ini bukan pertama kalinya dia melihat bintang itu, tapi sampai sekarang dia masih sangat menyukai bintang itu. Soo Wan berkata kalau hanya orang2 yang pernah kehilangan sesuatu yang bersinar, yang akan tahu tentang bintang itu.
“Kenyataannya kau bisa melihat apa yang kau ingin lihat setiap hari… ini sungguh anugerah yang besar.” Ucap Soo Wan yang menceritakan rasa syukurnya setelah bisa melihat lagi.
“Kau bisa melihatnya setiap hari dengan senang hati. Itu tidak akan memakan biaya apapun.”
“Tapi aku tidak bisa melihatnya setiap hari karena hatiku sangat terluka.”
“Kenapa hatimu terluka ketika kau sangat menyukainya” Tanya Dylan.
Soo Wan menjawab kalau dia terus teringat pada orang yang ingin dia lihat. Dia lalu menunjuk satu bintang yang bersinar paling terang. Dia menyebut bintang itu dengan nama bintang dua ibu karena dia punya dua ibu.
“Yang pertama ibu yang membawaku kedunia ini…. Dan kedua, ibu yang mengajariku semuanya tentang dunia ini… mereka adalah dua bintang yang paling nyata, itulah sebabnya aku menamai bintang itu dengan orang yang paling aku rindukan.” SOo Wan menangis dan berkata kalau semua itu tak masuk akal. “Jika kau tidak menemukan anak itu, jika anak itu juga meninggal, maka aku…. “
“Ini bukan salahmu. Anak itu beruntung.” Potong Dylan.
“Bagaimana bisa kau mengatakan kalau anak itu beruntung? Anak itu kehilangan ibunya. Anak itu bahkan tidak akan bisa mengingat wajah ibunya. Dia tidak punya ibu lagi. Aku yang membuatnya jadi begitu!” ucap Soo wan menyalahkan dirinya sendiri.
“Apa kau lupa kalau semuanya sudah menyerah dengan pasien itu?jika kau tidak keras kepala dan bertahan sampai akhir, anak itu juga pasti akan mati dimobil. Itu kenyataan yang aku ketahui.” Jawab Dylan.
Walaupun Dylan berkata seperti itu, Soo Wan masih tetap menyalahkan dirinya setiap membayangkan saat bayi itu tumbuh besar dan tidak bisa membayangkan wajah ibunya. Saking terpukulnya, Soo Wan terus meminum sojunya sampai Dylan menghentikannya.
“Kenapa kau bertingkah seperti ini?” Tanya Dylan.
“Untuk menunjukkan kepada seseorang. Untuk seseorang yang membuatku merasa bersyukur sudah bertemu dengannya. Untuk orang… yang paling aku benci… untuk orang yang paling aku rindukan… untuk menunjukkan pada seseorang…” jawab Soo Wan dan terus menitikkan air matanya.
“Dimana orang itu?”
“Aku tidak tahu. Aku tidak tahu dimana dia. Kemana dia pergi. Tidak… aku bahkan tidak yakin kalau dia ada di dunia ini.”
“Mungkinkah yang kau maksud itu…. Adalah cinta pertamamu”
“Ya… hal seperti ini sangat kekanakan ya? Tapi ini memang begitu. Orang itu…. Pria itu…” Soo Wan tak menyudahi kata2nya karena dia keburu tak sadarkan diri saking mabuknya. Dylan lalu melepaskan jaketnya dan memakaikannya pada Soo Wan agar dia tak kedinginan.
Dylan jongkok untuk melihat wajah yang sudah tertidur. Dia hendak menyentuh wajah Soo wan untuk mengusap air matanya, tapi dia mengurungkannya. Dalam hati Dylan berkata, “Soo Wan-a…. aku ada disini…. Aku disini didepanmu. Soo Wan-a… Yoon Soo Wan…. Seseorang yang membuatku meneteskan airmata setiap memikirkannya…. Cinta… pertamaku….” ucap Dylan dan meneteskan air matanya.
Bersambung
Sinopsis Angel Eyes episode 5 dari mbak anna.