Sinopsis Angel Eyes Episode 2 Part 1. Pada episode perdana kita sudah diperlihatkan pada kecelakaan tragis yang dialami Soo Wan dan ibunya. Ayah Dong Joo yang berprofesi sebagai pemadam kebakaran saat itu berusaha menyelamatkan ibu Soo Wan,tapi sebelum mereka sampai ke tempat yang aman, terowongan tiba2 runtuh. Ayah Dong Joo dan ibu Soo Wan meninggal ditempat, sedangkan Soo Wan dapat diselamatkan, tapi dia kehilangan penglihatannya.
Soo Wan dan Dong Joo bertemu saat mereka berusia remaja. Walaupun Soo Wan tidak bisa melihat dan berumur lebih tua dua tahun darinya, Dong Joo tetap jatuh cinta padanya. Karena ketulusan Dong Joo, Soo Wan pun menerima cinta Dong Joo.
Sinopsis Angel Eyes Episode 2 Part 1 !!!!
Dong Joo dengan riang menaiki sepedanya sambil mendengarkan mp3 player milik Soo Wan. Soo Wan memberikan mp3 player itu pada Dong Joo agar Dong Joo bisa mendengar semua lagu yang Soo Wan suka selain itu Soo Wanjuga akan merekam semua yang ingin dia katakan di mp3 player itu, sehingga Dong Joo bisa mendengarnya.
“Jadi, jika kau memiliki sesuatu yang ingin aku dengarkan, rekamlah disini dan berikan padaku... sederhananya, ini seperti buku harian... yang bertukar hanya diantara kita.” Tambah Soo Wan.
Dengan menggunakan mp3 player itu, Dong Joo bertanya tentang lagu kesukaan Soo Wan, dan Soo Wan menjawab kalau dia menyukai lagu yang disukai ibunya. (Maaf saya gak tahu judul lagunya... hehehe...)
Selain itu Dong Joo juga bertanya apa warna kesukaan Soo Wan, dan Soo Wan menjawab warna ungu. Dan untuk makanan favorite Soo Wan adalah telur dadar buatan ibunya Soo Wan. Sedangkan untuk hal yang sangat ingin dilakukan Soo Wan adalah bungee jumping.
Dong Joo bertanya kenapa Soo Wan ingin melakukan bungee jumping, padahal rasa bermain bungee jumping seperti kita akan mati kalau jatuh dari tebing.
‘itu kenapa aku ingin melakukannya. Karena aku mau merasa kalau aku hidup.” Jawab Soo Wan.
Dong Joo mengantarkan Soo Wan ke rumah seperti biasa. Sebelum Soo Wan masuk rumah, Dong Joo menggosok-gosokan tangannya lalu menempelkannya ke pipo Soo Wan, dia melakukan itu bertujuan untuk menghangatkan wajah Soo Wan.
Saat akan pulang, Dong Joo dihadang oleh sahabat Soo Wan. Mereka pun bicara berdua. Sahabat Soo Wan memberitahu Dong Joo kalau besok lusa Soo Wan ulang tahun.
“Dia tidak pernah merasayakan ulang tahunnya selama bertahun-tahun. Aku memberitahumu karena aku kira dia ingin merayakannya denganmu.” Ucap sahabat Soo Wan,dia juga meminta Dong Joo untuk bersikap baik pada Soo Wan dan kalau Dong Joo sampai membuat Soo Wan menangis sahabat Soo Wan itu sendiri yang akan membunuh Dong Joo.
Dong Joo mengerti. Dia tak sengaja melihat buku yang sabahat Soo Wan bawa, dan ternyata sahabat Soo Wan itu sekarang sedang bersekolah di akademi kepolisian.
Ayah Soo Wan pulang ke rumah untuk bertemu dengan Soo Wan. Soo Wan sendiri sedang didandani oleh sahabatnya di kamar. Sepertinya Soo Wan hari itu akan pergi dengan Dong Joo lagi. Melihat kedatangan ayah Soo Wan, sahabatnya langsung izin pulang dan meninggalkanSoo Wan bersama ayahnya.
Soo Wan memberitahu ayahnya kalau dia akan pergi kerumah teman. Melihat Soo Wan yang terlihat senang, membuat dr Yoon penasaran pada teman Soo Wan dan meminta Soo Wan untuk memperkenalkan padanya nanti.
“Aku mendapat telepon yang mengatakan mungkin ada donor. Kau yang pertama dalam antrian penerimanya. Jadi kita tunggu saja kabar baiknya.” Ucap dr Yoon tiba2. ‘”Ini hari ulang tahunmu.”
“Ayah... apa aku akan benar2 bisa melihat?” tanya Soo Wan.
“Wan-a.....”
“Aku..... sejujurnya, aku benar2 ingin melihat. Aku pikir tidak akan ada masalah kalau aku tidak bisa melihat.... tidak ada alasan untuk hidup seperti ini, aku pikir ini sebagai hukuman Tuhan. Tapi ayah, apa yang harus aku lakukan? Ada seseorang yang benar2 ingin aku lihat. Bagaimana wajahnya saat dia menatapku. Bagaimana penampilannya ketika dia tertawa. Apakah akan datang ada hari dimana aku benar2 bisa melihatnya?” tanya Soo Wan.
Dr Yoon menghampiri Soo Wan dan memeluknya, “Aku akan membuatmu bisa melihat. Aku pastikan kalau kau pasti bisa melihat. Anakku nanti akan bisa melihat lagi. Kau akan bisa melihat.
Soo Wan merayakan ulang tahunnya bersama keluarga Dong Joo. Sebagai makanan istimewa Soo Wan, Dong Joo meminta ibunya memasakkan nasi telur dadar. Soo Wan dengan senang mencoba nasi telur dadar buatan ibu Dong Joo,namun setelah memakannya, Soo Wan terlihat sedih, dia teringat pada telur dadar buatan ibunya, karena telur dadar buatan ibu Dong Joo mirip dengan buatan ibu Soo Wan. Soo Wan benar2 terlihat sangat bahagia.
Setelah makan, mereka berkumpul di ruang keluarga sambil menikmati makanan penutup. Dengan tanpa rasa malu sedikitpun, Soo Wan bertanya apa dia tidak mendapat hadiah?
“Lihat anak ini.... aku membuatkan pesta ulang tahun, dan sekarang dia meminta hadiah!” keluh ibu Dong Joo tapi itu hanya bercanda, memang begitulah gaya bicara ibu Dong Joo.
“Unnie... selamat ulang tahun!” ucap Hye Joo dan memberikan pada Soo wan sebuah hadiah berupa jepit rambut. Ibu mengatakan kalau Hye Joo sudah menunggu penjual keliling datang selama seminggu karena dia ingin memberikan pada Soo wan jepit berwarna ungu.
Soo Wan mengucapkan terima kasi pada Hye Joo dan kemudian menangih kado dari ibu Dong Joo.
“Aigoo.... kau seperti penagih hutang... “ keluh ibu dan kemudian mengeluarkan hadiah yang sudah dia siapkan. Ibu memberikan rekaman resep masakannya pada Soo Wan,agar Soo Wan bisa membuatnya sendiri di rumah.
“Hei, Park Dong Joo!” panggil Soo Wan.
“Apa?”
“Apa kau tak punya hadiah?”
“Aku tak punya.” Jawab Dong Joo santai.
“Apa kau bodoh? Kau duduk di meja ulang tahun Soo Wan dengan tangan kosong? Apa-apaan anak bodoh ini?aku tidak percaya aku minum sup rum[ut laut setelah melahirkan dia.”keluh ibu pada Dong Joo.
“Aku hanya bisa mengajaknya ke pesta dan memberinya selamat dengan seluruh hatiku.” Jawab Dong Joo yang benar2 tidak membawakan kado untuk Soo Wan.
“Memberi selamat dengan hatimu? Berapa harga hatimu? Apa dihatimu, ada tas dan baju?” tanya ibu pada Dong Joo. “Soo Wan.Ibu sudah bilang kan? Dia akan membuatmu frustasi...ini masih belum terlambat. Sebelum kau menyesal, menyingkirlah.” Tambah ibu pada Soo Wan dan Soo Wan hanya bisa tertawa.
“Ibu macam apa yang matre seperti ini?” tanya Dong Joo.
“Kau benar2 tak punya?” tanya Hye Joo.
“Aku bilang aku tak punya karena memang tidak ada. Jika aku melakukannya. Kenapa aku harus mengatakan aku tidak punya?” jawa Dong Joo.
Hye Joo kesal pada kakaknya, saking kesalnya Hye Joo melempar kue ke wajah Dong Joo. Ibu tertawa terpingkal-pingkal melihatnya. Soo Wan ikut tertawa setelah diberitahu oleh ibu apa yang terjadi. Dia bahkan menghampiri Dong Joo untuk memegangi wajah Dong Joo yang penuh dengan kue.
“Ini kue yang jelek.” Komen Soo Wan.
Tepat disaat itu, Soo Wan mendapat telepon dari ayahnya yang memberitahunya kalau pihak pendor merubah pikiran mereka. Soo Wan kecewa tapi dia berkata pada ayahnya, Dong Joo dan ibu Dong Joo kalau dia tidak kecewa dan dia baik-baik saja.
Soo Wan pergi ke kamar mandi agar Dong Joo dan Ibu tak melihat ekspresi sedihnya. Ibu yang mengerti perasaan Soo Wan langsung ikut masuk ke kamar mandi dan memeluk Soo Wan.
“Sayang...kau boleh menangis. Bayi menangis ketika mereka sedang marah. Itulah mengapa ada pelukan dari seorang ibu.” Ucap Ibu.
“Sejujurnya, semua itu bohong. Kata2 kalau aku baik2 saja, kalau aku tidak terlalu berharap. Aku tidak tau betapa aku sangat menginginkan waktu itu bisa menjadi kenyataan.”
“Aku tahu, tentu saja kau tahu.”
“Aku sangat ingin bisa melihat.... ibu,,,, Hye Joo.... dan Dong Joo. Aku sangat ingin melihat kalian semua.”
“Kau akan bisa melihat nanti. Kau pasti bisa melihat nanti. Percaya pada kata2ku.” Ucap ibu meyakinkan Soo Wan. Ibu bertanya apa yang ingin Soo Wan liihat saat pertama kali bisa melihat. Ibu berkata kalau hal yang harus Soo Wan lihat saat pertama kali dia bisa melihat adalah dirinya sendiri. Karena Soo Wan begitu cantik.
“Soo Wan-a..... walaupun kau tak bisa melihat, kau benar2 anak yang cantik. Itu tidak akan berubah. Dan disisimu....kau punya orang2 yang mencintaimu. Itu juga tidak akan berubah.” Tambah ibu.
Soo Wan menangismendengar kata2 ibu. Ibu lalu membelai rambut Soo Wan, “Sayangku..... aku ingin mengeluarkan mataku dan memberikannya padamu. Jika aku bisa melakukan itu, aku sangat ingin.”ucap ibu dan memeluk Soo Wan lagi. Soo Wan pun tambah menangis dipelukan ibu.
Di rumah sakit dr Yoon juga merasa kecewa karena gagal membuat Soo Wan bisa melihat lagi. Sampai2 dia berkata kata2 yang sama seperti yang dikatakan ibu Dong Joo, dia berharap bisa mencungkil matanya dan memberikannya pada Soo Wan.
Rekan kerja dr Yoon, dr Oh berkata kalau mereka akan mendapatkan donornya lagi dalam tahun ini, “Tidak,bahkan bisa terjadi besok. Percayalah. Direktur Yoon, kau harus semangat. Bagaimana bisa ayah menjadi seperti itu?”
“Dr Oh, kau sangat sabar.”
“Ibu yang punya anak pasti dia melindungi anaknya dengan kuat. Jadi kau juga harus menjadi sedikit penyemangatnya. Kau sudah melindungi ibunya Wan.”
“Itu benar. Aku harus melakukannya.” Ucap dr Yoon.
Dong Joo membawa Soo Wan kesuatu tempat dengan menggunakan sepedanya. Soo Wan bertanya mereka mau kemana, Dong Joo menjawab kalau dia ingin memberikan Soo Wan hadiah. Ternyata Dong Joo mengajak Soo Wan ke tempat permainan bungee jumping. Dan ternyata juga Dong Joo takut pada ketinggian, tapi untuk Soo Wan dia memberanikan diri.
Dong Joo tak memberitahu Soo Wan kalau mereka akan bermain Bungee jumping. Dia menyuruh Soo Wan mendengarkan rekaman di mp3 playernya. “Kau tidak boleh melepaskannya sampai aku memberitahumu untuk melepaskannya. “
Soo wan menurut, dia mendengarkan suara Dong Joo yang direkam didalamnya.
“Ini awal musim semi. Pohon menghijau dan langit dengan mengagumkannya membiru. Kau lihat burung yang terbang kan?”
Soo Wan memejamkan matanya sesaat dan ketika dia membuka matanya, dia melihat dirinya berada di tempat yang sangat indah.
“Ada lembah dikedua sisi kita, dan dibawah kaki kita, ada sebuah danau. Warna airnya hijau tua. Sinar mataharinya sangat menyilaukan mata kan? Sekarang, kita akan melewati jembatan.”
Dalam bayangan Soo Wan mereka benar2 melewati jembatan,tapi pada kenyataannya mereka naik ke tempat bungee jumping. Mereka sudah berada di atas dan siap melompat. Dong Joo melihat ke bawah dan rasa takutnya muncul. Soo Wan memejamkan matanya dan mengulurkan tangannya untuk merasa hembusan angin yang kencang.
“Dong Joo-a...”
“Apa?”
“Aku bisa merasakan anginya.”
“Sekarang. Kita akan melompat ke angin itu. apa kau siap?” tanya Dong Joo yang masih terus mengumpulkan keberaniannya sendiri.
“Siap” jawab Soo Wan yakin.
Dong Joo meraih tangan Soo Wan dan menggenggamnya erat. Setelah merasa keberaniannya sudah terkumpul, Dong Joo memeluk Soo Wan dan bertetriak, “YOON SOO WAN, SELAMAT ULANG TAHUN!!!!”
Dong Joo menjatuhkan dirinya dan Soo Wan bersama-sama. Sambil berpelukan mereka terombang-ambing di udara.
Bersambung
Sinopsis Angel Eyes Episode 2 part 2 !!!!