Sinopsis Doctor Stranger episode 11 part 2. Pada part
sebelumnya kita melihat Jae Joon menawari Hoon sejumlah uang agar dia mau
mundur dari tim operasi jantung PM Seok Joo. Namun tentu saja Hoon tak mau
menerimanya. Karena semua tawarannya pada Hoon di tolak, Jae Joon pun melakukan
rencana berikutnya yaitu melaporkan Hoon dan dr Moon ke polisi. Apa yang akan
terjadi pada Hoon dan dr Moon? Apa mereka akan benar-benar dimasukkan ke
penjara? Yuk kita cari jawabannya di part dua ini.
Sinopsis Doctor Stranger episode 11 part 2
Dr Moon yang mengira kalau Jae Joon benar2 akan di pindahkan
ke rumah sakit cabang, langsung memesan papan nama yang bertuliskan direktur RS. Myeong Woo Moon
Hyung Wook. Tepat di saat dr Moon sibuk memilih-milih papan nama mana yang bagus,
tiba-tiba dua orang polisi masuk ke
ruangannya dan menangkapnya.
Bukan hanya dr Moon yang di datangi polisi, Hoon juga
mengalami nasif yang sama, tiga orang polisi mendatanginya dan mengatakan kalau
Hoon di tangkap atas laporan melanggar peraturan dengan melihat catatan medis
orang lain. Mendengar tuduhan itu, Hoon teringat saat dia menyobek amplop
catatan medis milih Seung Hee, dia melakukan itu semua untuk memastikan apa
Seung Hee itu adalah Jae Hee atau bukan.
Hoon tersenyum mengetahui dia ditangkap karena hal itu, lalu
dia melihat kea rah Jae Joon dimana Jae Joon juga melihat ke arahnya.
Dr Moon dibawa paksa oleh polisi, saat dia melihat Hoon, dia
langsung berkata kalau Hoon lah yang bersalah, karena Hoon yang merobek amplop
tersebut dan melihat semua file yang ada dalam CD.
Hoon langsung menghampiri Jae Joon dan mencengkram kerah
bajunya. “Saat kau mengatakan kalau aku akan menyesal, apa ini maksudmu?”
“Apa kau menyesal?”
“Sedikit. Tapi yang kau inginkan tak akan pernah terjadi.”
“Ini akan terjadi seperti yang kuinginkan. Bagiku, ada
sesuatu yang lebih penting daripada mencari seorang gadis.” Ucap Jae Joon dan
melihat kea rah Presdir Oh dan Soo Hyun.
Hoon pun melepas cengkramannya dan kembali ke tempatnya
semula. Dr Moon melepaskan diri dari polisi dan menghampiri Presdir Oh untuk
meminta pengampunan, namun Preside Oh tak berkata apapun, dia hanya. JAdi
polisi langsung menyeret dr Moon pergi.
Dr Moon dan Hoon di masukkan ke dalam mobil yang sama. Di
dalam mobil dr Moon bertanya apa mereka akan benar2 dimasukkan kedalam penjara karena mereka tidak di borgol.
Mendengar pertanyaan itu, Hoon balik bertanya apa dr Moon belum pernah masuk ke
dalam mobil polisi?
“Tentu saja, kenapa warga negara yang demokratis patriotic
sepertiku harus masuk ke mobil polisi?”
“Jangan khawatir. Sepertinya kita tidak akan dipenjara.”
“Bagaimana kau tahu itu?”
“Tidak ada yang membanggakan tapi…. Aku punya beberapa
pengalaman.”
“Apa kau memiliki catatan criminal?”
“Pokoknya, kau hanya perlu mengingat 3 hal yang paling
penting.” Ucap Hoon. Yang pertama lari, kedua menyangkal dan ketiga mengaku.
Hoon pun langsung mengajak dr Moon untuk melakukan yang pertama yaitu lari.
Saat hendak membuka pintu mobil, ternyata pintunya dikunci dan polisi pun
melihat apa yang dilakukan Hoon. Tertangkap basah seperti itu, Hoon pun hanya
bisa tertawa.
Hoon mengatakan pada drMoon kalau cara pertamanya gagal.
Jadi mereka harus melakukan cara yang kedua yaitu menyangkal semua tuduhan.
Kali ini Hoon dan dr Moon sudah berada di kantor polisi,
mereka sedang di interogasi. Keduanya benar-benar melakukan cara yang Hoon
katakan, yaitu menyangkal. Namun saat polisi mengatakan kalau pelapor akan
membawa hasil pemeriksaan fisik yang robek sebagai barang bukti, dr Moon dan
Hoon langsung tak bisa berkata apa-apa lagi.
Dr Moon lalu bertanya apa cara ketiga yang harus mereka
lakukan untuk keluar dari masalah ini. Hoon terdiam dan tiba-tiba dia berakting
menangis lalu berkata, “Maafkan aku, pak…. Aku akan mengakui semuanya.” Dr Moon
tersenyum mendengar Hoon akan mengaku. “Aku memang melakukannya, tetapi aku
melakukannya karena dia memintaku untuk melakukannya,” ucap Hoon dan menunjuk
dr Moon sebagai orang yang menyuruhnya melakukan semua itu. Tentu saja dr Moon
langsung berteriak geram dengan tingkah Hoon yang tiba-tiba menjadi orang
teraniaya.
Soo Hyun menemui Jae Joon, sebelum Soo Hyun berkata sepatah
katapun, Jae Joon langsung menyuruhnya bersiap2 karena akan ada operasi dalam
waktu satu jam lagi. Namun Soo Hyun mengabaikan perintah itu dan mulai
berbicara tentang Hoon yang ditangkap polisi. Jae Joon mengaku kalau dialah
yang meminta Presdir Oh untuk melaporkan Hoon ke polisi karena menurutnya Hoon
sudah melakukan sesuatu yang tak seharusnya dilakukan.
Soo Hyun mencoba menjelaskan pada Jae Joon kalau Hoon
melakukan itu semua karena Seung Hee sangat mirip dengan kekasihnya saat di
Korea Utara. Mendengar itu Jae Joon dengan tegas berkata kalau perasaan pribadi
tidak dapat membenarkan sebuah tindakan criminal.
“Kenapa kau melakukannya? Apakah karena kau kalah operasi?”
tanya Soo Hyun akhirnya. “Aku benar2 tidak bisa mengerti dirimu. Jae Joon yang
ku kenal tidak seperti ini.”
“Bagaimana dengan Soo Hyun yang seharusnya kukenal?” tanya
Jae Joon balik dengan ekspresi menahan marah. “Kau bertanya kenapa aku melakukan itu kan? Benar. Aku frustasi karena
aku kalah. Tapi yang membuatku sangat tidak tahan adalah Soo Hyun. Kau selalu
memikirkan bajingan itu.”
“Apa kau cemburu?”
“Kau membuatnya seperti ini.”
“Jae Joon, kau sudah salah. Kau tidak punya hati. Kau bukan
siapa2, tapi orang jahat.” Ucap Soo Hyun marah.
“Kau marah? Karena tidak ada tempat untukmu didalam
hatinya?”
“Jae Joon-shi” ucap Soo Hyun yang tak bisa melanjutkan
kata-katanya lagi. Jae Joon meraih tangan Soo Hyun dan bertanya apa Soo Hyun
membencinya. Dia juga meminta Soo Hyun untuk kembali dalam tim-nya. Soo Hyun
menjawab kalau dia juga mau kembali, “tapi kaulah yang menghalangi. Kau
menyuruhku pergi.” Ucap Soo Hyun dan menarik perlahan tangannya dari genggaman
Jae Joon.
Soo Hyun langsung menemui
Seung Hee untuk meminta bantuannya membebaskan Hoon dan dr Moon dari
penjara. Karena dalam kasus tersebut Seung Hee lah korban yang sebenarnya.
Chang Yi melakukan pekerjaannya yaitu memasang semua gallon
yang kosong di setiap sudut rumah sakit. Setelah selesai memasang gallon, dia
melihat Seung Heed an Soo Hyun lewat, reflek Chang Yi langsung bersembunyi. Dia
lalu bertanya pada dirinya sendiri kenapa dia harus bersembunyi dari SeungHee
dan Soo Hyun. Euuuuum…..
Tepat di saat itu, tak sengaja dia mendengar obrolan dr Kim
dengan seorang perawat tentang Hoon yang ditangkap polisi dan menurut informasi
yang dr Kim terima, Hoon akan di jatuhi hukuman 3 tahun penjara.
“Apa yang kau bicarakan? Apakah sesuatu terjadi pada
hyung-ku?” tanya Chang Yi pada mereka berdua.
“Hei tomboy… hyung-mu dibawa ke kantor polisi.” Jawab dr Kim
dan berjalan menghampiri Chang Yi.
“Hyung-ku? Kenapa?”
“Dia jadi sombong karena ia berbakat. Ini adalah hal yang
baik karena aku muak padanya. Akan benar2 hebat jika dia bisa berada di penjara
selama beberapa tahun.”
Mendengar itu Chang Yi langsung mengangkat gallon kosong nya
dan “PANG” gallon kosong itu melayang ke kepala dr Kim. Dia marah karena dr Kim
menjelek-jelekan Hoon dan menyumpahinya di penjara.
“Jika aku mendengarmu mengatakan omong kosong lagi, kau akan
berurusan denganku. Paham?” ucap Chang Yi dengan kesal dan langsung pergi.
Hoon dan dr Moon sudah dimasukkan ke dalam sel, namun mereka
berdua tidak di masukkan ke dalam sel yang sama. Dari sel-nya dr Moon bertanya
kenapa Hoon melakukan semua itu padanya. Dr Moon terus mengeluh karena dari
awal dia memang tidak setuju Hoon melihat catatan medis itu, tapi Hoon nekad
melihatnya.
Tepat di saat itu Seung Hee datang bersama Soo Hyun. Soo
Hyun langsung berkata pada polisi kalau dia sudahmembawa pemilik catatan medis
itu dan dia bertanya apa Hoon dan dr Moon bisa dibebaskan kalau pemilik catatan
memaafkan mereka. Polisi menjawab kalau penangkapan itu tak bisa dibatalkan
kecuali orang yang melaporkannya lah yang mencabut laporannya.
Tepat disaat itu orang yang melaporkan datang, siapa lagi
kalau bukan Han Jae Joon yang datang bersama orang-orang yang menjaga semua
data medis karyawan Myeong Woo. Jae Joon menghampiri dr Moon. Mengetahui kalau
Jae Joon lah orang yang melaporkannya, membuat dr Moon berkata, “Ketua Han, apa
kau benar2 akan menjadi seperti ini?”
“Ini akibat karena kau menolak kesempatan yang kuberikan.” Jawab
Jae Joon namun bukan melihat ke arah dr Moon melainkan Hoon.
Mendengar itu, membuat dr moon penasaran tentang kesempatan
yang Jae Joon maksud. Dengan santai Jae Joon menjawab kalau semua ini karena
masalah tim operasi perdana menteri. Dr Moon langsung berkata kalau tim –nya lah
yang menang. Jae Joon membenarkan kalau Hoon memang menang, tapi tak akan lama lagi lisensi medis Hoon
akan segera disita, jadi dapat dipastikan Hoon tidak akan mengoperasi Perdana
Menteri.
“Jadi apa yang akan kau lakukan?” tanya dr Moon.
“Kita akan mengadakan 3 pertandingan , termasuk yang sudah
kau menangkan.” Jawab Jae Joon. Mendengar itu dr Moon langsung setuju karena
tim-nya sudah menang 1-0 dari Jae Joon. Namun sayang Hoon masih tetap pada
pendiriannya, dia tetap tidak setuju. Jae Joon yang sepertinya ingin terus
bersaing dengan Hoon, langsung memberi penawaran kalau untuk kompetisi kali
ini, Hoon berhak memilih pasiennya.
Mendengar tawaran terakhir Jae Joon, Hoon diam sesat dan
melihat kea rah Seung Hee. Seung Hee member isyarat pada Hoon untuk menerima
tawaran itu. Hoon menghela nafas karena dia tak punyapilihan lain lagi selain
menerima tawaran Jae Joon. Dengan berat hati Hoon pun menerima tawaran Jae
Joon.
Keluar kantor polisi, Soo Hyun langsung menarik Jae Joon
untuk bicara berdua. Sedangkan Dr Moon mengejar penjaga file medis untuk
membuat perhitungan. Hanya tinggal Hoon dan Seung hee yang masih ada ditempat.
Soo Hyun berkata kalau Jae Joon sudah melakukan cara yang
kotor untuk membatalkan kemenangan Hoon. Dituduh seperti itu, Jae Joon kesal, “kukira
kau akan mengucapkan terima kasih. Jika mereka berurusan dengan regulasi,
mereka pasti sudah masuk pen jara. Kalau begitu, tidak perlu untuk melakukan
pertandingan lain. Tapi aku memberinya kesempatan karena kita dokter dari rumah
sakit yang sama. Apakah itu busuk?” Soo Hyun hanya diam saja. Jae Joon pun
menyuruh Soo Hyun masuk ke mobilnya, karena Jae Joon akan mengantarkannya pulang.
Namun Soo Hyun menolak diantar Jae Joon,
dia lebih memilih pulang naik taksi.
Hoon pulang bersama Seung Hee. Di tengah jalan Seung Hee
meminggirkan mobilnya, agar mereka bisa berbicara lebih lama, tanpa ada yang
tahu. Hoon bertanya alasan Seung Hee menyuruhnya melakukan operasi jantung Jang
Seok Joo.
“Aku akan memberitahumu nanti. Sebelum itu, ayo lakukan apa
yang Cha Jin Soo katakana.” Jawab Seung Hee.
“Bahkan jika kita melakukannya, ia tidak akan melepaskan
kita.”
“Tolong percaya padaku. Aku juga ingin melindungimu.”
“bagaimana?”
“Aku punya rencana.”
“rencana?”
“Iya, rencana yang dapat membuat kita bisa bersama. Kita tidak
akan diawasi oleh orang lain dan hidup bahagia. Rencana seperti itu. Untuk melakukan
itu, kau harus memimpin tim bedah Perdana Menteri.”
Hoon mengerti dan berjanji akan melakukan apapun yang Seung
Hee minta. Hoon lalu berkata kalau dia ingin minta satu hal pada Seung Hee. Dia
ingin mendengar suara tawa Seung hee. Seung Hee pun berusaha tertawa seperti
yang Hoon pinta.
Chang Yi sedang memasukkan galon2 kosong ke dalam truknya. Tak
lama kemudian mobil Seung Hee muncul dan keluarlah Hoon dan Seung Hee dari
dalamnya. Chang Yi memanggil Hoon untuk bertanya tentang apa yang sebenarnya
terjadi pada Hoon. Hoon pun menjawab kalau dia baik2 saja jadi Chang Yi tak
perlu khawatir padanya.
“Kenapa kau tiba2 memakai make up?” tanya Hoon saat
menyadari kalau Chang Yi memakai make up. Chang Yi sedikit salah tingkah saat
menjawab kalau tempat kerjanyalah yang menyuruh dia berdandan. Hoon lalu
memegang wajah Chang Yi untuk melihat wajah Chang Yi lebih jelas. “Kau cantik,”
Komen Hoon.
“benarkah?” tanya Chang Yi yang terlihat sangat senang
dipuji cantik oleh Hoon.
“Chang Yi, kau sudah dewasa, kau bahkan bisa menikah.”
“Jika aku berdiri disamping mobil, mereka akan memberiku
200.000 won. Aku mengenakan pakaian bagus. Apa kau ingin melihatnya?” ucap
Chang Yi seraya hendak membuka kemejanya, namun sayang Hoon sedang tak punya
waktu banyak untuk melihatnya. Hoon pun pergi dan Chang Yi terlihat sangat
kecewa karena Hoon tak melihat penampilan femininnya.
Walau tak dilihat Hoon, Chang Yi tetap melepas pakaiannya
dan tepat disaat itu dr Kim datang membawa gallon kosong untuk diberikan pada
Chang Yi. Tanpa Chang Yi sadari dr Kim melihat perubahan penampilannya dan dr
Kim pun terpesona pada penampilan feminin Chang Yi sampai2 dr Kim menjatuhkan gallon
yang dia pegang. Mendengar suara gallon jatuh, Chang Yi baru sadar kalau dr Kim
sedang memperhatikannya.
Dengan senyum manisnya, Chang Yi menghampiri dr Kim dan
tepat di depan dr Kim, Chang Yi mengangkat dua gallon kosong dan langsung
menghentakkan kedua gallon itu ke kepala dr Kim sambil berteriak, “KAU LIHAT
APA? DASAR BAJINGAN MESUM!!!”
Walaupun sudah dipukul oleh Chang Yi dengan gallon dua kali,
dr Kim tak marah, dia malah senyum2 sendiri. Euuuum…. Apakah dr Kim akan mulai
mengejar Chang Yi? Yuk kitalanjutkan sinopsisnya untuk mencaritahu jawabannya.
Hoon hampir ditabrak sebuah tasi yang berjalan ngebut. Dari dalam
taksi itu keluar seorang ahjuma yang jalannya sempoyongan. Hoon berusaha
membantu jalannya ahjumma, tapi karena ahjumma berkata kalau dia baik-baik
saja, jadi Hoon pun membiarkan ahjumma itu jalan sendiri.
Tenyata ahjumma itu datang ke rumah sakit untuk menemui
anaknya yang bernama Jae Cheol. Jae Cheol adalah salah satu pasien Myeong Woo.
Saat bertemu dengan Jae Cheol, ahjumma langsung
bertanya tentang keadaan kaki Jae Cheol. Melihat ibunya terlihat tak sehat, Jae
Cheol dan ayahnya berkata kalau ibu tak seharusnya datang ke rumah sakit. Ibu
Jae Cheol menjawab kalau dia datang ke rumah sakit karena dokter yang
menyuruhnya datang.
Hoon yang sedari tadi memperhatikan ahjumma dan keluarganya,
langsung berbalik dan hendak pergi karena dia merasa ahjumma dalam kondisi
baik-baik saja. Namun tiba2 Ahjumma kesakitan dan pingsan. Hoon mendengarnya,
dia pun langsung berbalik dan berlari menghampiri ahjumma.
Hoon langsung
bertanya apa yang sebenarnya terjadi pada ahjumma. Suami ahjumma awalnya
diam saja dengan disertai tatapan curiga, tapi saat Hoon menjawab kalau dia
adalah dokter Myeong Woo, si suami ahjumma pun membiarkan Hoon memeriksa
istrinya.
Hoon memeriksa dengan indera ke enamnya. Dengan mata
hatinya, dia melihat jantung ahjumma. Setelah tau kondisi ahjumma, Hoon
langsung memanggil perawat untuk membantunya membawa ahjumma ke UGD.
Setelah sampai di UGD, Hoon langsung melepas switer birunya
dan menyuruh perawat untuk menyiapkan pericardiocentesis.
“Minggir!” teriak seorang dokter yang datang bersama
rombongannya. “Aku yang menelpon pasien itu.”
“Jika kau terlalu lama, jantung akan berhenti, lakukan
pericardiocentesis sekarang.” Ucap Hoon.
“Minggir. Kubilang dia pasienku.” Ucap dokteryang merasa
paling berkuasa atas diri ahjumma.
“Tidak ada ‘pasienmu’ atu ‘pasienku’ omong kosong!” teriak
Hoon.
Tepat disaat itu Presdir Oh muncul dan menengahi perdebatan
Hoon dan dokter tua itu. Karena Presdir Oh memang tak pernah berpihak pada
Hoon, dia pun menyuruh tim dokter tua itu yang membawa dan menangani ahjumma.
“Kenapa dengan mereka? Apa mereka melakukan kecelakaan?”
tanya Hoon yang bisa menebak kalau dokter tua itu pasti sudah salah dalam
mengobati. Tak mau menjawab di tempat itu, Presdir Oh pun menyuruh Hoon
mengikutinya.
Di ruangan yang hanya ada mereka berdua, Presdir Oh langsung
membahas kalau Hoon pasti anak Park Chul. “20 tahun yang lalu, apa kau tahu kenapa
ayahmu melalui semua itu?”
“Bagaimana mungkin aku tidak tahu….. “
“Baik… itu karena dia menjadi saksi kecelakaan medis. Jika gugatan
itu terjadi, bagaimana menurutmu ? apa yang akan terjadi?” tanya Presdir Oh.
Hoon tersenyum dan menjawab kalau Myeong Woo akan hancur.
Presdir Oh membenarkan dan dia bertanya lagi apa Hoon tahu kalau RS Myeong Woo
sudah menyelamatkan puluhan ribu nyawa selama 20 tahun, “jika Myeong Woo tidak
ada, apa yang akan terjadi pada orang2 itu?”
“Menurutku kau salah. Bukan rumah sakit yang menyelamatkan
nyawa seseorang, tapi dokter.” Jawab Hoon.
“Bisakah dokter menyembuhkan orang dengan tangan kosong? Mulai
dari pisau bedah yang harganya lebih dari jutaan won, untuk peralatan diagnosis
yang harganya lebih dari miliaran won. Jika rumah sakit tidak menyiapkan itu, apa
menurutmu dokter bisa mengobati pasien?”
“Apakah uang bisa membeli semua yang jatuh dari langit? Tidak…
mereka dibeli dengan uang yang dibayar oleh pasien yang datang kesini.”
Presdir Oh tersenyum sinis. “Apa ada dokter yang berpikir
seperti itu?”
“Pasien ingin dokter yang berpikir seperti itu. Itu sebabnya
ayahku ingin menjadi saksi.”
“Jadi apa yang terjadi? apa yang terjadi dengan ayahmu yang
berlagak untuk menjadi saksi?” mendengar pertanyaan Presdir Oh membuat Hoon
mengepal tangannya menahan kemarahannya. “Jangan sombong dengan keahlianmu. Anak2
muda sepertimu sering keliru terhadap orang tua sepertiku yang sudah hidup
selama puluhan tahun.” Ucap Presdir Oh dan pergi.
Jae Cheol dan ayahnya menghampiri Hoon dan bertanya tentang keadaan
ahjumma. Hoon hanya menjawab kalau dokter lain yang sudah merawat ahjumma. Tepat
disaat itu perawat muncul dan bertanya apa ayah Jae Cheol adalah wali dari Lee
Gyu Won. Euum… jadi nama ahjumma itu Lee Hyu Won, so… kita panggil Nyonya Lee
aja yah.
Tae Sool memberitahu Jin Soo kalau ada 3 pertandingan yang
akan Hoon dan Jae Joon lakukan. Jin Soo berkata kalau dia tak bisa percaya
dengan JAeJoon. Tae Sool pun menyuruh Jin Soo berdoa agar Park Hoon menang.
Setelah bertemu dengan Jin SOo, Tae Sool juga bertemu dengan
PM Seok JOo, dimana PM Seok Joo merasa senang, karena aka nada 3 pertandingan
untuk, mencari siapatim yang mampu mengoperasi jantungnya. PM Seok Joo bahkan
menebak kalau di pertandingan ke dua, dia menebak kalau Jae Joon yang akan
menang. Karena dengan begitu babak ke tiga-nya pasti akan menyenangkan. Walaupun
begitu, PM Seok Joo tetap menginginkan kalau Jae Joon lah yang akan memenangkan
semua kompetisi itu.
Bersambung
Sinopsis Doctor Stranger episode 11 part 3
4 komentar
Gomawo mb lilik.
BalasDitunggu part 3 dst.nya... *.*
part 3 sedang otw....
BalasPart 3 sangat ditunggu eonnie ^^
BalasGomawo
Kzel sendiri liat presdir Oh kok bisa ya ada orang sesabar Dr Park -______________________________________________-
Balas