Sinopsis Angel Eyes Episode 10 Part 1. Akhirnya buka lagi
drama ini, setelah berminggu-minggu Cuma nongkrong doank di laptop tanpa
di buka-buka. Hehhehe. Untuk episode
sebelumnya kita melihat Dong Joo yang teringat dengan ibunya dan menjadi sedih
ketika mendengar rekaman suara ibunya yang dimiliki Soo Wan. Untuk menenangkan
perasaan Dong Joo, Soo Wan pun memeluk dan menciumnya.
Sinopsis Angel Eyes Episode 10 Part 1 !!
Episode 10 dibuka dengan scene dimana Soo Wan sedang
memakaikan celemek pada Dong Joo. Dong Joo merasa risih memakai celemek, namun
SOo Wan tetap memakaikannya. Mereka memasak bersama, mereka menggoreng udang.
Setelah semua masakan sudah matang, mereka pun makan bersama. Mereka berdua
terlihat begitu bahagia.
Di kedai minuman, Ji Woon mengajak Min Soo minum bersama.
Seperti yang kita tahu, Ji Woon pasti bukan berniat mengajak Min Soo minum,
tapi untuk bertanya banyak hal tentang Dong Joo dan SOo Won.
Kita beralih lagi ke rumah Dong Joo, dimana dia sedang sibuk
mencuci piring sedangkan Soo Wan menunggu di sofa. Bosan, Soo Wan pun diam-diam
berjalan masuk ke kamar Dong Joo. Ternyata Soo Wan ingin diam2 meletakkan MP3
Player di kamar Dong Joo. Dia memutuskan untuk meletakkannya di dalam laci.
Saat dia membuka laci, dia malah melihat foto-foto dia dan Dong Joo saat masih
remaja. Selain foto-foto itu, juga ada setumpuk surat-surat yang menarik
perhatiannya. Setelah meletakkan MP3 Player di atas foto, Soo Wan mengambil
semua surat-surat itu keluar dari dalam laci.
Soo Wan melihat nama yang ada di surat itu, dan ternyata
semua surat-surat itu adalah surat yang sudah Dong Joo tulis untuknya dan
dikirimkan padanya. Tentu saja Soo wan terkejut karena selama ini, dia selalu
menunggu2 surat dari Dong Joo, namun tak ada
satupun surat yang dia terima. Tepat disaat itu, Dong Joo masuk kamar
dan saat melihat SOo Wan memegang semua surat-surat-nya, Dong Joo hendak
merebutnya, namun tak diberkan oleh Soo Wan karena dia mengatakan kalau
surat-surat itu adalah miliknya. Soo Wan ingin membawa pulang surat-surat itu
dan membacanya.
Dong Joo menjawab kalau itu tak adil. Soo Wan tak pernah
menulis satu suratpun untuknya. Soo Wan lalu berkata kalau dia tak tahu alamat
Dong Joo, jadi bagaimana bisa dia mengirim surat untuknya. Mendengar itu Dong
Joo heran dan bertanya, “Kau tak mendapatkan suratku dengan alamat diatasnya?”
“Surat?” tanya Soo wan bingung. “Kau meninggalkan alamatmu?
Kapan? Dimana?”
“ Di rumah sakit.” jawab Dong Joo yang lalu menyadari
sesuatu namun dia tak mengatakannya pada SOo Wan. Sepertinya Dong Joo sadar
kalau dr Yoon lah yang mengambil surat itu. Tak mau Soo Wan mencari tahu
tentang masalah itu, Dong Joo pun menjawab kalau kemungkinan surat itu terbuang
oleh perawat yang sedang bersih-bersih.
Namun Soo Wan masih merasa ada sesuatu yang aneh, kenapa
semua surat-surat Dong Joo tak terkirim dan dikembalikan pada Dong Joo, padahal
Soo Wan masih tinggal cukup lama di rumah lamanya. Ingin membuang pikiran
penasaran itu dari kepala Soo Wan, Dong Joo langsung menarik kembali suratnya
dan mengajak SOo Wan bertukaran surat.
“Setiap kau menulis untukku satu surat, aku juga akan
memberimu satu.” Tawar Dong Joo dan kalau Soo Wan tak mau, Soo Wan tak akan
pernah membaca satupun surat yang sudah Dong Joo tulis. Mau tak mau SOo Wan pun
menuruti kemauan Dong Joo.
Masih diruang kerjanya, dr Oh sedang membuka-buka berkas
milik keluarga Dong Joo. Melihat foto Jung Hwa, dr Oh langsung teringat saat
dia masuk ke kamar Jung Hwa diam-diam dan menyuntikkan sesuatu ke tabung infus
Jung Hwa. Dan akhirnya kita tahu, siapa orang yang sebenarnya membunuh Jung
Hwa, dia adalah dr Oh.
Dong Joo mengantarkan Soo Wan pulang. Tanpa mereka sadari,
Ji Woon melihat mereka dari jauh. Dengan kondisi setengah mabuk, Ji Woon pulang
dan mendapati ibunya sudah menunggunya.
Dr Oh tahu apa yang sudah terjadi pada Ji Woon akhir-akhir
ini. Sering mabuk dan lembur malam. Dr Oh juga tahu kalau perubahan Ji Woon itu
di sebabkan oleh SOo Wan yang mencampakkannya, dan tentu saja dr Oh marah
dengan hal itu. Dia pun menyuruh Ji Woon untuk melupakan pertunangan dan
pernikahannya dengan SOo Wan. Tentu saja Ji Woon tak menerimanya.
“Aku tak menginginkan Soo Wan sebagai menantuku. Aku tak
suka dia menjadi pasanganmu.” Ucap dr Oh dengan tegas.
“Mengapa tiba2 kau membencinya?”
“Dia pembawa sial. Aku tak suka ada pembawa sial dalam
keluargaku.”
“IBU!!!!!!”
“Ya, beginilah aku. Terserah jika kau menuduhku picik karena
itu semua benar. Mari kita hentikan semuanya.” Ucap dr Oh dan pergi.
Keesokan paginya dr Choi menemui dr Oh di ruangannya.
Sepertinya, dr Oh ingin menggunakan dr Choi untuk membalas sakit hati anaknya
pada dr Yoon atas apa yang sudah Soo Wan lakukan. Dia mempekerjakan dr Choi
kembali di rumah sakit. Dia menempatkan dr Choi di bagian apotek seperti yang
dr Choi inginkan. Namun dia memberikan posisi itu tidak geratis, dia ingin dr
Choi melakukan apa yang dia pinta.
Di ruang kerjanya, Dong Joo sedang mencari tahu tentang
kapan munculnya komet halley di internet.
Setelah mendapatkan semua informasinya, dia pun mengirim sms pada SOo
Wan untuk bertemu nanti malam. Soo Wan tersenyum membaca sms dari Dong Joo,
namun senyumlah langsung pudar saat melihat panggilan telepon dari dr Oh.
Mau tak mau, Soo Wan pun menemui dr Oh yang meminta bertemu.
Saat melihat mata Soo Wan, dr Oh langsung teringat pada Jung Hwa. Dr Oh lalu
bertanya apa Soo Wan mencintai Ji Woon? “Setelah melihat kalian berdua selama
beberapa tahun, aku punya perasaan tentang ini. Aku tahu kalau Ji Woon
mencintaimu. Dia anakku, tapi dia tidak memiliki orang lain kecuali dirimu. Namun
aku tidak berpikir begitu. Apakah aku salah ?” Soo Wan dia saja. “Kau tak
menyangkal. Sepertinya kau tahu apa yang kupikirkan. Putraku masih ingin
menikahimu. Dia tak ingin menikahi siapapun kecuali dirimu.”
“Aku sudah bilang pada Ji Woon kalau aku tak bisa menikah
dengannya.” Jawab Soo Wan.
“Apa?”
“Maafkan aku.”
“Karena kau jujur? Kau mau menjawab satu hal lagi? Alasanmu
melakukan itu…. Apakah karena ada pria lain?” tanya dr Oh. Untuk pertanyaan
itu, SOo Wan tak bisa menjawab dia hanya meminta maaf dan pergi.
Saat akan masuk ke dalam mobil, dr Oh mendapat telepon dari
polisi yang dulu menyuruh Woo Chul menutup kasus Jung Hwa. Polisi itu
memberitahu dr Oh kalau Woo Chul mulai menyelidiki lagi kasus tabrak lari Jung
Hwa.
Woo Chul mulai menyelidiki mobil-mobil mewah yang dibeli
pada tahun 2000-an. Woo Chul begitu giat mencari tahu kebenaran kasus yang
sudah ditutup begitu lama itu. Dia menemui orang-orang yang sekiranya bisa
membantu penyelisikannya.
Setelah menemui orang-orang itu, Woo Chul istirahat sejenak
di depan warung yang ada di depan restoran mantan istrinya. Melihat istrinya
yang begitu berusaha menarik pengunjung dengan membagi-bagikan brosur sendirian
membuat Woo Chul sedih.
Malamnya Woo Chul dan Min Soo mempelajari semua
berkas-berkas yang berhasil mereka kumpulkan di siang hari. Melihat semua
berkas itu, Woo Chul kesal dan berkata kalau apa yang sedang mereka lakukan itu
tidak akan berhasil. Bagaimana mereka bisa menemukan mobil yang sudah tak ada
setelah bertahun-tahun. Min Soo member ide untuk melaporkan apa yang sedang
mereka lakukan pada kepolisian agar mereka mendapat bantuan penyelidikan.
Mendengar itu, Woo Chul langsung berteriak tidak.
“Hei, Cha Min Soo, dengarkan dengan seksama. Kasus ini, aku
punya firasat buruk sejak lama. Sampai aku memberitahumu kau tidak boleh bicara
dengan siapapun tentang ini.” Ucap Woo Chul dan Min Soo menjawab kalau semua
itu keran kasus itu sangat memfrustasikan.
Min Soo lalu menanyakan tentang pernyataan korban tentang
warna biru. Woo Chul menjelaskan kalau Dong Joo mengatakan padanya, saat ibunya
tersadar, si ibu berkata kalau dia melihat mobil yang menabraknya itu warna
biru. Namun Woo Chul langsung menambahkan kalau dia mengabaikan kesaksian itu
karena di malam hari semuanya terlihat biru.
Soo wan pergi menemui Dong Joo di observatorium. Diatas
gedung, Dong Joo sudah mendirikan tenda untuk dirinya dan Soo Wan. Saat
memberikan minuman hangat pada Soo Wan, Dong Joo melihat luka di tangan Soo
Wan. Soo Wan menjawab kalau itu hanya luka kecil yang dia dapat saat bertugas
pagi ini. Mendengar itu, Dong joo langsung menatap Soo Wan serius. Dia meminta
Soo Wan berjanji dua hal padanya.
“Mulai sekarang, tanpa ijinku, jangan mati jangan terluka
atau…. “
“melakukan hal yang berbahaya.” Tambah Soo Wan.
“Iya.”
“Karena kau punya banyak kesamaan denganku, kau merasa kau
punya hak untuk ikut campur, Park Dong Joo. Apa hal yang kedua itu?” tanya Soo
Wan.
“Jangan terluka atau mati. Sampai kau pension dan
menempelkan kotoranmu didinding… dan hidup dengan umur panjang.”
“Tapi kau akan tetap menanggungku kan? Kau akan bersabar
dengan hal itu kan?” Dong Joo hanya diam saja. “Sama seperti Jung Hwa, kau
orang yang baik.”
“Tidak, aku bukan orang baik sama sekali. Ayahku yang
meninggalkan Jung Hwa… sejujurnya aku benar2 benci dan dendam padanya… aku
tidak akan pernah menanggungmu atau memaafkanmu… tapi kau harus menepati
janjimu, oke?’
“Oke.” Jawab Soo Wan dan mereka pun mengaitkan jari mereka
tanda janji.
Dong Joo mendongak dan berkata, “Hei, bintang 2 ibu, kau mendengarnya
kan? Kalian saksinya…”
Tepat disaat itu alarm ponsel Soo Wan bunyi dan saat itulah
bintang jatuh muncul. Soo Wan berdiri tanpa menggunakan selimut. Dong Joo lalu
menghampirinya dan berdiri di belakang Soo Wan, dia membagi selimutnya dengan
Soo Wan.
Soo Wan dan Dong Joo tersenyum senang melihat bintang jatuh.
Soo Wan melihat kebelakang dan berkata, “Kau melihatnya kan?” tak menjawab
pertanyaan Soo Wan, Dong Joo malah member sebuah kecupan pada SOo Wan. Seperti
ingin lagi, Soo Wan terus melihat Dong Joo dan Dong Joo pun memberikan ciuman
lebut pada bibir SOo Wan.
bersambung
Sinopsis Angel Eyes Episode 10 Part 2
1 komentar:
Lanjutin sinopsisnya. :)
Balas