Sinopsis Doctor Stranger Episode 8 Part 2.
Pada part sebelumnya kita mulai akan melihat persaingan antara Hoon dan juga Jae Joon. Mereka
berkompetisi dengan mengoperasi si kembar. Untuk memenangkan kompetisi itu, Jae
Joon mengumpulkan semua dokter terbaik yang RS Myeong Woo punya. Berbeda dengan
Hoon yang hanya mempunyai dr Moon dan dr Yang. Siapa yang akan menang dengan tim yang begitu sangat berbeda? Yuk
kita lanjutkan synopsis dramanya… cekidooot!
Sinopsis Doctor Stranger Episode 8 Part 2
!!
Hoon sebenarnya tidak perduli dia akan
menangatau tidak, yang dia pikirkan adalah menyelamatkan bayi tersebut. Dengan
ceria Hoon berkata kalau mereka tidak boleh melakukan operasi lebih dari 45
menit, karena itu operasi harus selesai secepat mungkin.
Beralih pada ruangan Jae Joon, dan
sepertinya dia juga mengatakan hal yang seperti Hoon kalau operasi tidak boleh
dilakukan lebih dari 45 menit. Karena kita melihat dr Kim bertanya, kepana
operasinya harus dilakukan secepat itu. Jae Joon menjawab kalau tujuan terbesar
dari prosedur Norwood adalah untuk membuat aorta pada bayi. Aorta adalah arteri
terbesar dalam tubuh manusia. Jae Joon menambahkan kalau mereka harus
menghentikan jantungnya sementara, jadi kalau terlalu lama, bayi itu akan meninggal.
Kembali pada Hoon yang berkata kalau dia
akan melakukan yang terbaik untuk menolong bayi itu. Dan sepertinya juga,
sebelumnya Hoon mengatakan hal yang sama seperti yang Jae Joon katakana pada
tim-nya. Sambil melambai-lambaikan tangannya kea rah ruangan Jae Joon, Hoon
berkata kalau semuanya harus sebaik kemampuan Jae Joon.
Hoon lalu membagi-bagi tugas pada timnya,
dan untuk posisi asisten utama yang memang sangatlah penting dalam menentukan
hasil operasi, Hoon memilih dr Yang. Dan dengan senang hati dr Yang
menyanggupinya. Dr Moon juga menyetujuinya, dia bahkan mengeluarkan uangnya dan
dipamerkannya. Dia berkata uang itu adalah upah untuk Hoon dan dr Yang jika
mereka berhasil dalam operasi itersebut.
Berbeda dengan kondisi di ruangan Hoon yang
sangat nyantai, di ruangan Jae Joon sedikit terjadi ketegangan saat memilih siapa dokter yang akan menjadi
asisten utama. Dr Eun tak setuju dengan keputusan Jae Joon yang memilih Soo
Hyun sebagai asisten utama, dia lebih memilih dr Keum yang menjadi asisten
utama karena sebagai dokter anestesi, dia beranggapan dr Keum lebih layak dan
lebih mampu menjadi asisten utama.
Mendengar sindiran itu, Soo Hyun teringat
saat dr Eun mengusirnya dari ruang operasi saat Hoon melakukan operasi. Pada
saat itu dr Eun lebih memilih Hoon untuk melakukan operasi ketimbang Soo Hyun.
Soo Hyun membela diri dengan mengatakan kalau hanya ada sedikit dokter bedah
jantung yang bisa memperbaiki rupture septum dan melakukan CABG secara
bersamaan. Mendengar itu, dr Eun langsung menjawab kalau dr Keum bisa
melakukannya. Dr Keum sendiri yang terus dibela oleh dr Eun menjadi tak enak
hati.
“Asisten utama harus memiliki keterampilan
seperti Kepala ahli bedah agar bisa menang. Bukankah begitu?” tanya dr Eun pada
Jae Joon. “Agar kita bisa menang, dr Keum harus menjadi asisten utama di tim
kita. Jujur…. Selain sebagai putrid direktur, dia hanyalah seorang dokter
biasa.” Sindir dr Eun pada Soo Hyun. Dan tentu saja disindir seperti itu
membuat Soo Hyun sedikit emosi dan menyuruh dr Eun menjaga omongannya bahkan dr
Keum juga menyuruhnya untuk menyudahi ucapannya. Namun seperti ada dendam yang
mendalam dr Eun tak mau menyudahi kata2nya, dia malah berkata kalau dia tidak
salah sudah mengatakan hal tersebut.
“Semuanya hentikan…” ucap Jae Joon dan berhasil
membuat semuanya diam termasuk dr Eun Min Se. “Aku yang akan memutuskan siapa
asistenku. Asisten utama kita adalah dr Oh.” Ucap Jae Joon dan membubarkan
pertemuan. Tentu saja dr Eun kecewa dengan keputusan Jae Joon namun dia tak
bisa berkata apa-apa lagi.
Semua orang dibiarkan Jae Joon pergi
kecuali Soo Hyun. Saat hanya berdua, Jae Joon mengatakan pada Soo Hyun untuk
tak memikirkan kata2 dr EUn yang menyudutkan dan menjelek-jelekannya. Soo Hyun
meminta Jae Joon untuk mengatakan yang sebenarnya karena dia tak ingin menjadi
beban.
“Sudah kubilang kan. Kau adalah asistenku,
SOo Hyun…” jawab Jae Joon.
“Benarkah?”
“Berjanjilah padaku, kau akan melakukan
yang terbaik.” Pinta Jae Joon. Soo Hyun pun mengiyakan dan berjanji dia akan
melakukan yang terbaik.
Hoon mengatakan pada dr Moon kalau Seung
Hee sudah bersedia menjadi dr anestesi mereka. Mendengar itu tentu saja membuat
dr Moon senang dan tenang karena tim mereka sudah komplit. Hoon sebagai ketua,
dr Yang sebagai asisten dan Seung Hee sebagai anestesi. Hoon menambahkan kalau
tim mereka masih memerlukan tim bantuan. Dan dia mengajak dr Moon untuk menemui
orang yang bisa menjadi tim bantuan mereka.
Dari baik dinding muncul Seung Hee yang
sepertinya mendengar pembicaraan Hoon dan dr Moon. Terus melihat kea rah Hoon,
dia teringat kembali pada pembicaraannya dengan Jin Soo dimana Jin Soo meminta
Seung Hee untuk masuk ke dalam tim Jae Joon. Jin Soo memang menyuruh Seung Hee
masuk tim Jae Joon, namun dia tetap menginginkan Hoon menang, karena kalau Hoon
sampai kalah, dia hanya akan menjadi sampah dan mereka bertiga akan mati di
bunuh.
Seung Hee sedang berada di ruang ganti saat
dr Eun masuk dan mendumel tentang tepilihnya Soo Hyun sebagai asisten tim-nya.
Mendengar itu semua, Seung Hee langsung menggunakan kesempatan itu untuk
mengusik tim Jae Joon. Dia memberikan tahu sebuah rencana pada dr Eun agar Jae
Joon mengubah pendiriannya.
Hoon dan dr Moon sudah sampai di depan
rumah si tim bantuan yang mau dia rekrut. Hoon mau merekrut orang itu, karena
dia dengar orang itu pernah bekerja di departemen operasi bedah. Siapa yang
ingin Hoon rekrut? Dia adalah perawat yang terlihat punya hubungan khusus
dengan dr Yang.
Hoon memencet bel dan seseorang keluar.
Melihat orang yang keluar itu, dr Moon langsung menyapanya, “Siang, Perawat
Min!”
Tanpa berkata sepatah katapun, Perawat Min
langsung menutup pintu lagi dan membiiarkan Hoon dan dr Moon diluar. Hoon
memencet bel lagi dan terdengar suara dari dalam, “Ada bayi yang sedang tidur.
Tolong jangan bunyikan belnya.”
Perawat Min tak berbohong, dia memang
sedang menidurkan bayi lucu. Saat sedang meninabobokan bayinya, Perawat Min
mendengar suara dari kamar mandi. Diapun pergi ke kamar mandi, betapa
terkejutnya dia saat melihat Hoon yang menyelundup masuk lewat jendela kamar
mandi.
Hoon mengatakan maksud kedatangannya.
Perawat Min menjawab kalau dia sudah lama tak masuk ruang operasi, jadi dia
menyuruh Hoon mencari perawat lain yang sanggup. Tak terlalu memikirkan
penolakan Perawat Min, Hoon langsung mendekati bayi Perawat Min dan bertanya
siapa namanya. Perawat Min menjawab kalau namanya adalah Seung Min.
“Si kembar itu bahkan belum punya nama.
Usia mereka sama dengan Seung Min. mereka mungkin saja bisa bermain dan
bersekolah bersama nanti. Mungkin saja mereka bisa menjadi sahabat Seung Min.
aku mohon, perawat Min. aku mohon padamu.” Ucap Hoon yang terus memohon agar
Perawat Min mau membantunya.
Perawat Min tersenyum dan berkata kalau dia
terharu. Hoon bertanya lagi apa Perawat Min mau bergabung dengannya. Perawat
Min menegaskan lagi kalau dia hampir tersentuh, Hoon lalu bertanya dibagian
mana Perawat Min tersentuh, “Sekolah yang sama? Sahabat Seung Min?” Perawat Min
menunjukkan ekspresi kalau dia tidak tertarik dengan tawaran Hooon.
Hoon pun keluar dengan pelan-pelan agar tak
mengganggu bayi Perawat Min. Di luar dr Moon bertanya kenapa Hoon harus mencari
tim bantuan segala, dia jadi kesal karena Hoon gagal membujuk Perawat Min
membantu mereka.
Hoon dan dr Moon berjalan pergi. dr Yang Jung Han muncul dari balik dinding,
sepertinya dia sudah lama bersembunyi disana. Setelah Hoon dan dr Moon tak
terlihat lagi, dia langsung masuk ke rumah Perawat Min dan langsung menggendong
Seung Min. Dan ternyata dr Yang adalah ayah Seung Min.
Dr Yang lega mendengar Perawat Min menolak
tawaran Hoon. Perawat Min lalu bertanya pada dr Yang tentang apa yang akan
terjadi pada operasi si kembar nanti malam. Dr Yang dengan tanpa rasa bersalah
sedikitpun menjawab kalau dia tidak akan bergabung dengan tim Hoon.
“Park Hoon…. Tidak akan pernah mengalahkan
dr Han.” Ucapnya dengan yakin.
Hoon dan dr Moon sudah kembali ke rumah
sakit. Dengan panik, dr Moon memberitahu Hoon kalau Seung Hee tak mau membantu
mereka. Hoonpun langsung menemui Seung Hee dan Seung Hee memberi alasan kalau dia
harus segera pulang, jadi dia tak bisa ikut dalam operasi. Hoon mengingatkan
kembali kalau sebelumnya Seung Hee bilang mau mengoperasi si kembar. Seung Hee
membenarkan, namun dia meralat.. kalau dia tidak bilang bisa melakukan nya hari
ini, karena dia punya urusan yang lebih penting.
“Bagaimana dengan bayinya?” tanya Hoon.
“Bukan hanya aku dokter anestesi disini.”
Hoon langsung menangkap tangan Seung Hee
dan berkata kalau dia hanya bisa percaya padanya. “Kau tau betapa pentingnya
peranmu dalam operasi ini. Aku mohon.”
“Maaf.” Jawab Seung Hee dan pergi.
Dr Moon berusaha mencari dokter anestesi,
namun dari semua dokter yang dia telepon semuanya sudah pulang. Hoon sendiri
terus teringat pada saat Sung Hee menerima tawarannya untuk mengoperasi si kembar.
Pada saat itu Seung Hee begitu ingin menyelamatkan si bayi. Namun sekarang
Seung Hee berubah 180 % sikapnya, itu sangat amat membuat Hoon penasaran
sampai-sampai kepalanya pusing.
Tepat disaat itu dr Eun datang dan
menawarkan diri menjadi dokter anestesi untuk tim Hoon. Berita pindahnya dr Eun
pada tim Hoon langsung disampaikan dr Keum pada Jae Joon. Tau alasan pindahnya
dr EUn, Jae Joon tak mau ambil pusing. Dia langsung berusaha mencari ahli
anestesi yang lain dan pilihannya jatuh pada Seung Hee. Sama seperti pada Hoon,
Seung Hee juga menolak tawaran Jae Joon untuk bergabung.
Tepat disaat itu Hoon muncul dan membantu
Jae Joon untuk meyakinkan Seung Hee untuk menunda kepulangannya. Karena bayi
itu harus segera di operasi.
“Kudengar, kau sudah dapat pengganti, dr
Park.” Ucap Seung Hee.
“Ya, aku tak butuh siapapun.” Jawab Hoon.
“Apakah kau menyuruhku untuk membantu dr
Han? Bagaimana? Bukankah ini adalah sebuah kompetisi?”
Hoon menjawab karena semuanya harus adil,
“Aku tak mau merasa bersalah setelah aku menang nantinya.”
“Menarik. Tapi tidak malam ini.” Jawab
Seung Hee dan pergi. Hoon hendak mengejar Seung Hee namun di tahan oleh Jae
Joon.
“Kau mencuri anestesiku. Kau mau
mempermainkanku?” tanya Jae Joon dengan nada tak suka.
“Aku hanya ingin mencarikanmu pengganti.”
“Apa aku
butuh belas kasihanmu? Kau pikir kau akan menang hanya karena masalah
ini?”
“Kau pasti tahu,akan sulit tanpa anestesi
yang hebat kan?”
“Semua ini tergantung pada tangan Kepala
Operasi.” Jawab Jae Joon yakin dan Hoon memuji semangat yang Jae Joon miliki.
Presiden Oh sudah berada di ruangan Jae
Joon dan dia melihat catle buatan Jae Joon. Saat Jae Joon datang, Presiden Oh
langsung bertanya apa kastil itu adalah RS Myung Woo. Jae Joon hanya menjawab
kalau dia membuat kastil itu hanya untuk hobi menghilangkan stress dan
ketegangan.
“Siapa penguasa kastil ini?” tanya Presiden
Woo.
“Jika itu adalah Myung Woo, pasti anda juga
tahu.”
“Aku? Bukan… kastil ini hanyalah RS Myung
Woo. Aku bisa masuk ke sini karena RS Myung Woo yang mengijinkannya. Jika aku
lemah, RS Myung Woo akan menolakku tanpa ragu-ragu. Kau bilang kau mau menjadi penguasa kastil?
Kalau begitu, tunjukkan pada RS Myung Woo apa yang kau punya. Jangan sampai ada
yang mendahuluimu.”
“Maksud anda Park Hoon?”
“Ingat! Bukan aku yang menentukan. Myung
Woo yang akan melihat bagaimana kau melawan lawanmu.” Ucap Presiden Oh dan
pergi.
Saat sendirian Jae Joon terus memandangi
kastil buatannya itu. Setelah mendengar nasehat Presiden Oh, sepertinya Jae
Joon ingin mengambil keputusan yang akan menyakitkan untuk Soo Hyun.
Hoon sendiri sedang berada di ruangannya,
dia sedang berusaha konsentrasi untuk membayangkan melakukan operasi pada jantung
si bayi. Baru akan memulai operasi bayangannya, Soo Hyun datang dan membuyarkan
konsentrsinya. Hoon menyuruh Soo Hyun keluar tapi Soo Hyun tak mau karena dia
ingin minta diajari oleh Hoon untuk menjadi asisten utama.
“Kau menyuruhku untuk melatih asisten utama
tim musuh?” tanya Hoon.
“Itu tidak penting sekarang!”
“Jika kau sadar kemampuan, sebaiknya kau
mundur saja.”
“Dr Park.”
Hoon tiba2 menarik Soo Hyun untuk berdiri
di depannya, namun Soo Hyun tak mau. Melihat Soo Hyun yang salah tingkah malah
membuat Hoon terus menggodanya.
“Hei bebek, apa kau pikir aku mau
memelukmu?”
“Terserahlah. Aku pergi dulu.” Ucap SOo
Hyun kesal dan hendak pergi. Namun tangannya dengan cepat di tangkap oleh Hoon
yang langsung meminta maaf padanya.
Dengan cepat Hoon menarik Soo Hyun agar
berdiri didepannya. Hoon memegang kedua tangan Soo Hyun dan menyuruh Soo Hyun
menutup matanya. Soo Hyun pun melakukannya.
“Bayangkan saja…. Kau bisa melihat jantung
di ujung jarimu kan?”
Soo Hyun membuka matanya dan ruangan jadi gelap dan kemudian kembali
terang. Soo Hyun bisa melihat bayangan jantung di depannya. Dengan bantuan
Hoon, dia pun melakukan jahitan pada jantung tersebut.
Tanpa mereka sadari, SEung Hee dan Jae Joon
melihat apa yang mereka lakukan dari luar ruangan. Seung Hee terlihat sedih
melihat kebersamaan SOo Hyun dan Hoon. Begitu juga Jae Joon, dia terlihat
cemburu melihat SOo Hyun dipeluk oleh Hoon.
Belum selesai menyelesaikan jahitan,
tiba-tiba konsentrasi Soo Hyun dan Hoon buyar karena suara Jae Joon yang bertanya,
“dr Oh, kau sedang apa?”
Melihat Jae joon dengan ekspresi tidak
sukanya, Soo Hyun langsung melepaskan diri dari Hoon. Dengan wajah serius, Jae
Joon mengajak Soo Hyun bicara 4 mata. Sebelum pergi, Soo Hyun mengucapkan
terima kasih terlebih dulu pada Hoon yang mau mengajarinya.
Setelah semuanya pergi, Sung Hee
menghampiri Hoon. “Apa kau lupa dr Oh adalah asisten utama tim lawan? Kau
adalah lawan dr Han.” Ucap Seung Hee dengan nada kecewa.
Tanpa berkata sepatah katapun, Hoon
berjalan pergi dan SEung Hee mengejarnya. Dia bertanya apa Hoon menganggap
kompetisi itu hanya lelucon. Hoon menjawab kalau orang yang menganggap
kompetisi itu lelucon adalah Seung Hee sendiri.
“Biar ku jelaskan….” Ucap Seung Hee dan membuat Hoon menghentikan
langkahnya karena ingin mendengarkan alasan Seung Hee melakukan semua itu. “terlalu
banyak resiko dalam kompetisi ini.”
“Seperti apa? Apa kita
akan mati jika kita kalah? Dulu, aku pikir kau sama dengan Jae Hee tapi
sekarang sudah tidak lagi.”
“Kenapa?”
“Jae Hee akan memintaku
agar berhasil dalam operasi.”
“Karena ini juga untukmu
dr Park.”ucap Seung Hee.
“Apa yang lebih penting
daripada bayi itu?” teriak Hoon dan menunjuk ke arah kamar si bayi. “Kau tak
melihat mereka? Mereka hanya bisa bertahan selama sebulan. Mereka dibantu
alatpernapasan. Mereka juhga tak bisa menangis jika mereka kesakitan. Kita harus
membedah tubuh mereka dan kita bahkan tak punya jaminan mereka akan bertahan
hidup.” Teriak Hoon lagi. “Kompetisi? Apanya yang penting? Kenapa harus menang?”
“tapi Dr Park..”
“Pulanglah. Kau bilang
kau sudah lelah. Aku akan melakukan yang terbaik untuk kompetisi bodoh ini. Pulanglah.”
“Jangan khawatir tentang
anestesi untuk operasimu.” Ucap Seung Hee.
“Pulanglah.”
Seun Hee pun tak bisa
berbicara lagi karena Hoon sudah terlanjur marah padanya. Seung Hee pergi -dengan
berlinang air mata. Apa lagi yang akan terjadi setelah ini? Saksikan sinopsis-nya
di part berikutnya.....
bersambung
Sinopsis Doctor Stranger
episode 8 part 3
4 komentar
Gomawo mbak,q nanti part slnjutx...
BalasMakin seru n penasaran
Sinopsis angel eyes jangan lupa dilanjut ya
Balassip...
BalasEnjoy
Balas