Sinopsis Doctor Stranger episode 11 part 3. Pada part
sebelumnya kita melihat Hoon bertemu dengan Nyonya Lee yang merupakan korban
kesalahan operasi dokter di Myeong Woo. Walau hanya melihat dengan indera ke
enamnya, Hoon dapat mengetahui kalau ada yang salah di jantung Nyonya Lee. Hoon
ingin mengobati Nyonya Lee namun sayang dokter yang bertanggung jawab pada
Nyonya Lee tidak memperbolehkannya. Karena mereka juga berbeda bagian, Hoon pun
tak bisa berbuat apa-apa.
Sinopsis Doctor Stranger episode 11 part 3
Walaupun tak bisa melakukan apa2 pada Nyonya Lee, Hoon tetap
tak bisa menahan diri untuk mengetahui keadaannya lebih lanjut. Hoon pergi ke
ruang rawat NYonya Lee untuk melihatnya. Dari luar dia mendengar seorang dokter
berkata pada Nyonya Lee kalau dia tak perlu khawatir karena dia dalam keadaan
baik-baik saja. Hoon tau dengan jelas kalau dokter itu sedang berbohong namun dia tak melakukan apa-apa.
Dia lebih memilih pergi ke ruangannya dan melihat
grafik jantung Nyonya Lee dari
laptopnya. Tiba-tiba Soo Hyun muncul dan bertanya kenapa Hoon melihat grafik
pasien dari bagian Kardiovaskular? Hoon menjawab kalau pasien itu adalah pasien
yang dia lihat di UGD hari ini.
Dari garfik itu, Hoon
mengatakan kalau dia melihat ada pendarahan di dalam jantungnya. Namun sayang
Soo Hyun tak bisa melihatnya. Hoon berusaha menjelaskannya pada Soo Hyun, namun
belum selesai Hoon menjelaskannya, dr Moon datang dan langsungmenutup laptop
itu.
“Kalau kau datang, kau harusnya langsung ke ruanganku.
Kenapa malah ngobrol disini?” keluh dr Moon.
“Bukankah kita sudah putus?” ucap Hoon.
Dr Moon menarik kaki Hoon dan menyuruh Hoon untuk tak
berkata apapun dan mengajaknya ke ruangannya. “JIka kita ingin bersaing, maka
kita harus menyusun strategi. Strategi.” Ucap dr Moon sambil menggenggam tangan
Hoon dan menariknya pergi. Saat sendirian, Soo Hyun masih penasaran dengan
grafik pasien yang dilihat Hoon sebelumnya. Dia pun membuka laptonya lagi dan
mencari pendarahan yang Hoon katakana.
Di ruangan dr Moon, Hoon duduk di meja sepperti orang
bersemedi sambil makan coklat. Dr Moon terus mengatakan hal-hal yang bisa
membuat Hoon semangat dalam menghadapi kompetisi dengan Jae Joon. Namun Hoon
tak terlalu menghiraukannya. Tiba2 pandangannya tertuju pada suami Nyonya Lee
yang terlihat kebingungan.
Dr Moon lalu memberi ide pada Hoon untuk mengajak Jae Joon
melakukan operasi tanpa lampu bedah. Karena dengan begitu, Hoon pasti akan
menang karena Jae Joon tidak akan bisa melakukannya. Hoon hanya bisa tersenyum
mendengar ide dr Moon. dr Moon mempraktekkan gaya Hoon menjahit dengan menutup
mata, saat dia membuka matanya lagi ternyata Hoon sudah tak ada lagi di tempat.
Ternyata Hoon sudah bersama dengan suami Nyonya Lee si
ruangannya. Suami Nyonya Lee memang sengaja mencari Hoon untuk minta dijelaskan
tentang kondisi istrinya yang sebenarnya karena semua dokter tak ada yang mau memberitahukan
padanya tentang kondisi istrinya. Mendengar itu Hoon bergumam, kalau para
dokter itu pasti merasa bersalah sampai2 mereka tak berani mengatakan yang sebenarnya.
Hoon menunjukkan gambar jantung Nyonya Lee dan mulai
menjelaskan namun karena suami Nyonya Lee tak mengerti dengan gambar yang Hoon
tunjukkan. Jadi Hoon mengubah media penjelasan dengan menggunakan jantung
tiruan yang ada di ruangannya.
“Pembuluh darah merah ini memberikan nutrisi sehingga
jantung akan berdetak dengan baik. Tapi untuk ahjumma, ini terlalu sempit. Itulah
sebabnya mereka menambahkan sesuatu untuk memperluasnya.” Jelas Hoon.
“Pembuluh darah?”
“Ya, ketiga daerah itu. Tapi ada pendarahan saat mereka
memasukkannya. Darah dari sana menuju jantung, itu yang menyebabkan dia
pingsan.”
“Dokter, kalau begitu mungkinkah…. Apakah ini yang mereka
sebut kecelakaan medis?” tanya suami Nyonya Lee yang mulai menyadari hal
tersebut setelah mendapat penjelasan dari Hoon.
Hoon tertawa kecil dan berkata kalau dia belum yakin juga.
Suami Nyonya Lee berkata kalau para dokter mengatakan padanya kalau pendarahan
pada istrinya akan berhenti secara alami. Suami lalu bertanya apa Hoon juga
beranggapan seperti itu. Hoon menjawab kalau akan lebih baik jika itu semua
benar2 terjadi, tapi itu akan menjadi sulit jika jumlah pendarahan meningkat.
“Jika pendarahan meningkat, darah akan mengisi pericardium. Kemudia
tekanan pada jantung akan menyebabkan kejutan yang akan membuat situasinya
lebih buruk.” Jelas Hoon.
“Situasi lebih buruk?” tanya suami dan Hoon mengiyakan, dia
menambahkan kalau jantung akan berhenti atau semacam itu. Tepat disaat itu suami Nyonya Lee mendapat
telepon yang memberitahunya kalau keadaan istrinya memburuk.
Dokter tua yang menangani Nyonya Lee melakukan CPR pada
Nyonya Lee karena NYonya Lee tak sadarkan diri. Jae Cheol yangjuga ada
diruangan itu hanya bisa berharap ibunya akan baik-baik saja. Setelah disetrum
beberapa kali, jantung NYonya Lee kembali berdetak dan dokter tua itu pun
merasa lega.
Hoon dan suami Nyonya Lee datang dan dokter tua itu dengan
santainya berkata kalau NYonya Lee dalam keadaan baik2 saja. Dokter tua itu
lalu berkata kalau Nyonya Lee hanya mengalami pendarahan kecil yang membuat dia
terkejut dan tak sadarkan diri. Mendengar penjelasan dokter tua itu, si suami
langsung melihat kea rah Hoon. Setelah mengatakan kalau pendarahan itu akan
segera berhenti, dokter tua itu beserta rombongannya pun pergi.
Si Suami mengajak Hoon bicara di sudut koridor, dia meminta
Hoon untuk mengoperasi istrinya. Hoon menjawab kalau tim dokter tua itu tidak
akan membiarkan dia melakukan semua itu. Jae Cheol mendekati Hoon dan bertanya,
“Anda akan melakukannya kan?”
Mau tak mau Hoon pun mengiyakan, namun dia harus mendapatkan
izin terlebih dulu dari dokter2 itu. Mendengar kesediaan Hoon untuk mengoperasi
tentu saja membuat Jae Cheol dan ayahnya senang.
Bersama dr Moon, Hoon menemui dokter tua itu untuk meminta
izin mengopersi. Namun sayang dokter tua itu tak memberikan izinnya walau yang
meminta Hoon melakukan operasi adalah keluarga pasien. Dokter tua itu
mengingatkan dr Moon kalau sampai mereka mengambil pasiennya, maka dapat
dipastikan kalau dr Moon dan juga Hoon akan dipecat.
Walau tak mendapatkan izin, Hoon masih tetap pada
pendiriannya untuk mengoperasi Nyonya Lee. Sampai2 dia bertengkar dengan dr
Moon yang menyuruhnya untuk tidak melakukan hal tersebut.
Saat keluar dari ruangan dr Moon, Hoon melihat Jae Cheol
yang terlihat sedih. Hoon berusaha tak menghiraukannya namun dia tak bisa. Saat
melihat Hoon, Jae Cheol langsung bertanya apa Hoon sudah mendapatkan izinnya. Jujur,
Hoon menjawab kalau dia tak mendapatkan izin itu.
“Jadi anda tidak bisa mengoperasi ibuku?” tanya Jae Cheol
sedih. “Ini semua karena aku. Ini salahku sehingga ibuku seperti itu.” Ungkap Jae
Cheol.
Flashback!
Saat itu Nyonya Lee sedang merasa sangat kesakitan, namun Jae
Cheol tak bisa berbuat apa2 dia hanya bisa menelpon 119 untuk segera datang dan
menolong ibunya. Jangankan untuk menolong ibunya, untuk meraih ibunya saja Jae
Cheol kesulitan.
“Ibuku sakit dan mengalami kesulitan, tapi aku tidak bisa
berbuat apa2. Jika kakiku baik2 saja…. “ ucap
Jae Cheol sedih dan tak sanggup menyelesaikan kata2nya.
“Kau tak perlu menyalahkan diri sendiri. Dia baik2 saja
sekarang karena kau bereaksi cepat.”
“Aku benar2 anak tak berguna. Aku tak berguna.” Ucap Jae
Cheol yang terus2.an menyalahkan dirinya.
Mendengar Jae Cheol yang terus2an menyalahkan diri membuat
Hoon semakin merasa tak enak. Hoon lalu teringat pda kematian ayahnya. dimana
pada saat itu, ayahnya meninggal di
depan matanya tanpa dia bisa berbuat apapun. Hoon meminta Jae Cheol untuk tak
lagi mengatakan hal2 yang selalu menyalahkan dirinya sendiri karena ibunya akan
baik2 saja.
“Bagaimana? Dia akan dalam bahaya jika dia tak di operasi.” Tanya
Jae Chol. Mendengar pertanyaan itu, Hoon
langsung jongkok dan memberikan senyuman khasnya.
Hoon lalu menemui Seung heed an memintanya menjadi ahli
anestesi pada operasi yang akan dia lakukan. Sebelum Seung Hee mengiyakan
tawaran Hoon, dia bertanya apa tidak akan apa2 jikia mereka mengoperasi pasien
dari bagian lain. Hoon menjawab kalau dia tak bisa mengabaikan pasien yang
membutuhkan bantuannya. Mendengar semangat Hoon sebagai dokter, Seung Hee pun
dengan senang hati menerima tawaran Hoon untuk menjadi ahli anestesinya.
Setelah menemui Seung hee, Hoon langsung mencari perawat Min
dan meminta bantuannya. Hoon memberitahu semuanya pada perawat Min tentang
operasi yang ingin dia lakukan. Perawat Min bertanya apa yang akan Hoon lakukan
jika dia sampai dipecat gara2 membantu Hoon. Hoon meminta Perawat Min untuk
tidak memikirkan hal2 terburuk, dia memohon pada perawat Min untuk membantunya
saja tanpa memikirkan hal2 itu.
“Aku merasa menyesal tentang operasi terakhir. Aku akan melakukannya.”jawab
perawat Min menyanggupi permintaan Hoon. Hoon senang mendengarnya, saking
senangnya dia reflek memeluk Perawat Min. Namun Perawat Min punya satu
permintaan pada Hoon, dia meminta Hoon untuk mencari dokter lain untuk menjadi
asisten Utama, dan jangan menggunakan dr Yang.
Mempertimbangkan permintaan Perawat Min, Hoon lalu menemui
Soo Hyun untuk menjadi asisten utamanya. Soo Hyun pun menerima tawaran Hoon
tanpa mengetahui terlebih dulu apa Hoon sudah mendapat izin atau belum.
Hoon dan Soo Hyun sudah berada di ruang rawat Nyonya Lee.
Soo hyun sedang mempersiapkan Nyonya Lee untuk dipindahkan ke ruang operasi. Si
suami sangat percaya pada Hoon untuk menyelamatkan istrinya, dia meminta Hoon
untuk merawat Nyonya Lee dengan baik.
Saat mendorong tempat tidur NYonya Lee, Soo Hyun baru
bertanya apa Hoon sudah mendapat izin dari bagian kardiovascular. Dengan santai
Hoon menjawab belum. Mendengar itu Soo Hyun langsung menghentikan jalan tempat
tidur itu.
“Apa kau gila?” tanya Soo hyun.
“Jika kau takut, belum terlambat untuk pergi sekarang.”
“Ini bukan tentang takut.sudah peraturannya kau harus
mendapatkan izin sebelum mengoperasi pasien dokter lain.”
“Kenapa aku perlu izin saat mereka mengabaikan kondisi
pasien seperti ini?” tanya Hoon dan langsung ingin menarik tempat tidur pasien
ke ruang operasi sendiri tapi Soo Hyun mencegahnya. “Ah kau banyak bicara. Jadi
kau mau melakukannya atau tidak?”
Soo Hyun melihat kea rah pasien dan bertanya, “Pasien ini
akan benar2 berada dalam bahaya jika dia tak dioperasi kan?”
“Sudah kubilang kan?”
“Aku mengerti.” Ucap Soo Hyun dan langsung membantu Hoon
memasukkan Nyonya Lee ke dalam ruang operasi.
Dokter tua pergi ke kamar rawat Nyonya Lee untuk
memeriksa keadaannya. Betapa terkejutnya
dia saat melihat NYonya Lee tak ada di kamar rawatnya. Diapun bertanya pada
perawat kemana Nyonya Lee dibawa. Perawat itu menjawab kalau Nyonya Lee dibawa
untuk dioperasi.
Nyonya Lee sudah berada di ruang operasi. Sebelum melakukan
anestesi, Seung hee bertanya nama ahjumma dan tanggal lahirnya. Nyonya Lee
menjawab “Lee Gyu Eun. 15 November 1969.”
Hoon dan Soo Hyun mencuci tangan mereka. Sambil melihat kea
rah ruang operasi, Soo Hyun bertanya apa Hoon akan melakukan pompa-off CABG,
dan Hoon mengiyakan, “Untuk mengurangi pendarahan sebanyak mungkin, aku harus
melakukannya tanpa mesin bypass.”
“Aku mengerti.” Jawab Soo Hyun.
“Mulailah focus.” Ucap Hoon dan mulai mencuci tangan.
Dr Eun melihat ruang sebelah yang diisi pasien, dia lalu
bertanya apa ada operasi lain sore ini selain yang sedang mereka lakukan. Dr Keum
menjawab kalau pasien yang sedang mereka operasi adalah pasien terakhir hari
ini.
“Tukang gallon dan dr Oh akan masuk ke ruang operasi
berikutnya.” Ucap dr Eun yang langsung membuat dr Keum terkejut dan melihat kea
rah jae Joon.
“Lakukan dengan benar.” Ucap Jae Joon menyuruh semua
pegawainya hanya focus pada operasi yang sedang mereka lakukan. Walaupun terlihat
tak peduli, Jae Joon tak bisa membuang rasa penasarannya juga, sekilas dia
melihat ke ruang sebelah.
Dr Moon langsung berusaha mencari Hoon, saat dia mengetahui
kalau Hoon sedang bersiap2 melakukan operasi pada NYonya Lee. Tepat disaat dia
sudah mengetahui dimana Hoon berada, dia melihat Sang Jin bersama kamanan RS
Myeong Woo berlari menuju ruang operasi. Dr Moon benar2 merasa frustasi karena
Hoon.
“Hei Moon Hyung Wook!!!!!” teriak dokter tua yang datang
bersama tim-nya. “Hei, Moon Hyung Wook. Apa kau ingin mati?” ucapnya dengan
marah.
“Aku benar2 tidak tahu tentang hal itu Hyung. Sungguh.” Jawab
dr Moon.
Di ruangannya, Presdir Oh sedang menandatangani laporan
tentang sertifikat untuk karyawan terbaik. Tak lama kemudian teleponnya bordering
dan sepertinya itu adalah telepon dari seseorang yang memberitahunya tentang
kekacauan yang di sebabkan Hoon.
Hoon dan Soo Hyun sudah selesai mencuci tangan. Hoon lalu berterima kasih pada Soo Hyun yang
mau berada dalam situasi sulit karena membantunya melakukan operasi.
“Apa sekarang kau khawatir padaku?” tanya Soo Hyun.
“Aku mengkhawatirkan tim kita.” Jawab Hoon.
Baru saja akan masuk ruangan operasi, Sang Jin keburu datang
bersama beberapa keamanan.
“Kau benar2 telah kehilangan rasa takut hah?” tanya Sang Jin
pada Soo Hyun.
“Apa yang kau lakukan?” tanya Soo Hyun balik.
“Apa yang aku lakukan?” ucap Sang Jin dengan nada kesal dan
langsung beralih pada Hoon. Sang Jin menangkap kedua tangan Hoon dan berkata, “karena
aku melakukan ini, kau tidak akan dapat
melakukan operasi kan?” ucap Sang Jin dengan nada mengejek. Hoon tersenyum
kecil dan tiba2 membenturkan kepalanya ke kepala Sang Jin. Tentu saja sang Jin
langsung merasa kesakitan.
Tepat disaat itu, rombongan dokter tua datang bersama dr
Moon. Tim dokter tua itu langsung menahan Hoon agar tak bisa berbuat apa2,
apalagi melakukan operasi.
“Bajingan gila. Kenapa kau ingin melakukan operasi pada
pasien kami tanpa persetujuan kami?” ucap dokter tua dan langsung menyuruh anak
buahnya untuk memindahkan pasiennya ke tempat semula.
Dengan ekspresi marah, Hoon meminta dokter tua itu
mengizinkannya untuk meminta sesuatu. Dokter tua itu bertanya permintaan apa?
“Jika pasien mengalami kejutan lagi, itu akan berbahaya jadi….
“ belum sempat Hoon menyelesaikan kata2nya, dia langsung mendapat pukulan dari
dokter tua itu. Huft! Ada kah dokter kayak gitu. Episode ini bener2 buat aku
geregetan sama tu dokter tua. Nyebelin!
“Aku sudah melakukan lebih banyak operasi dari pada kau. Beraninya
kau mengoceh di depanku!” ucap dokter tua itu.
Hoon hendak melawan namun di tahan oleh dokter yang menahan
dirinya. Euum… andai dokter tua itu tahu, kalau Hoon juga sudah banyak
melakukan operasi di Korea Utara.
‘Profesor Choi bukankah ini berlebihan?” tanya Soo Hyun yang
akhirnya ikut bicara. Euuum akhirnya kita tau juga nama dokter tua ini. Dan mulai sekarang kitapanggil dia
dengan nama Profesor Choi saja, karena kalau mau dipanggil dr Choi nanti akan
bingung, karena dr Choi adalah panggilan untuk Choi Byeong Cheol.
“Oh Soo Hyeun, tutup mulutmu.” Perintah Profesor Choi.
“Kau menggunakan kekerasan Profesor Choi.” Jawab Soo Hyun. Lagi2
profesor Choi terpancing emosi, dia langsung menarik baju Soo Hyun dan hendak
menggampar Soo Hyuun juga. Untungnya Jae Joon datang dan menghentikan hal
tersebut.
“Hey ketua Han. Apa seperti ini kau mendidik anggotamu?”
ucap professor Choi pada Jae Joon.
Jae Joon terlihat marah karena Profesor bertindak kasar pada
SOo Hyun, diapun mendekati mereka semua dan melepaskan tangan Profesor Choi
dari baju Soo Hyun.
“Di departemen kardiovaskular, apakah kau mendidik orang2
untuk memukul?” balas Jae Joon dengan nada marah juga.
“Apa katamu?” ucap professor Choi yang mulai marah juga pada
Jae Joon.
Tak mau terjadi keributan besar, dr Moon langsung merangkul professor
Choi dan mengajaknya pergi. Karena bos mereka sudah pergi, dokter2 dari tim
Profesor Choi pun melepaskan Hoon dan beralih ke depan pintu operasi untuk
berjaga.
Perawat Min dan Seung Hee merasa lega, akhirnya ketegangan
sudah berakhir. Hoon melihat ke arah Seung Hee dan tersenyum kecil padanya.
“Apa kau baik2 saja?” tanya Jae Joon pada Soo Hyun dan Soo
Hyun menjawab dengan anggukan.
“Apa yang kau lakukan?” tanya Jae Joon pada Hoon.
“Aku menemukan pasien…. Untuk dioperasi. ” Jawab Hoon yakin
dan tentu saja jawaban itu membuat Soo Hyun dan Jae Joon terkejut. “Aku menemukan
pasien untuk kompetisi kedua kita.” Tambah Hoon dan melihat ke dalam ruang
operasi. Hoon bermaksud menjadi Nyonya Lee sebagai pasien kedua yang akan
menjadi kompetisi kedua mereka.
Apa jawaban Jae Joon? Apa dia akan menerima tawaran Hoon. Kita
tunggu jawabannya di episode 12, dimana sinopsisnya akan ditulis oleh mbak
Anna.
bersambung
Sinopsis Doctor Stranger episode 12 dari mbak anna
4 komentar
Geregetan bgt sm si dokter tua bangka.... makin penasaran deh sama drakor ini.
BalasYaaaaaaaaaaaaaaaa....pindah deuii....
BalasMakin nagih makin nagihh, mksh mbaaaaa
Makin seru
BalasSerruuuu
Balas