Sinopsis Legend of Witch episode 2 Part 2. Setelah berusaha menipu Wol Han dan
Poong Geum pun kembali ke kantornya. seperti bukan hari baiknya,saat pulang ke
kantornya, Poong Geum malah mendapati dua polisi yang sudah menunggunya di
dalam kantor. Kedua polisi itu datang untuk mengakap Poong Geum karena
melanggar undang-undang Sanitasi
Makanan.
Menyadari kalau dia akan ditangkap, Poong Geum pun langsung
melarikan diri dengan cepat. Dan akhirnya dia bisa menyelamatkan diri dengan
cara bersembunyi di toilet wanita yang
di pintunya dia beri tulisan dilarang masuk.
Dari stasiun, Bok Nyeo berjalan kali menuju penjara wanita.
Tak ingin sepatu dari Yi Moon rusak, diapun memasukkannya ke dalam kantong lagi
dan dia melanjutkan perjalanannya dengan menggunakan sandal miliknya. Tepat
saat berada di depan penjara, Bok Nyeo teringat pada pembicaraan dia dan Yi
Moon. Dimana saat itu Bok Nyeo berkata kalau dia merasa lebih nyaman saat
berada di penjara. Saat itu Yi Moon terus meyakinkan Bok Nyeo kalau dia pasti
bisa mengisi cangkang yang kosong itu.
Woo Seok sedang mengeluarkan barang2-nya dari tas. Di dalam
tas, dia kemudian menemukan foto saat dia kecil dan sedang digandeng oleh
seorang wanita. Namun sayang dia tidak bisa mengenali wanita yang
menggandengnya itu karena wajah si wanita di sobek. Selain foto itu, ada juga sebuag surat yang bertanya tentang
siapa wanita yang menggandengnya, sepertinya Woo Seok mendapat kan foto dan
surat itu dari surat kaleng yang dikirimkan padanya. Dia pun penasaran pada wanita
yang ada di foto dan pada orang yang mengirim surat kaleng itu.
Hari penguburan Do Hyun tiba, semua orang mengantarnya
dengan air mata. Selagi anak-anak ada di prosesi penguburan DO Hyun, Tae San
dan kedua istri-nya pergi ke sebuah kuil. Tae San bertanya pada seorang biksu
tentang ajaran Budha, jika seseorang meninggal apa mereka benar2 akan terjebak
dalam siklus kehidupan, kematian dan kelahiran kembali karena karma mereka.
BikSU itupun mengiyakannya. Dia bertanya lagi apa karma yang dimaksud disini
adalah karma orang tua dari orang yang meninggal, dimana mereka tidak bisa
mengikhlaskan anaknya melalui siklus itu? Biksu itu pun mengiyakannya lagi.
“Jika demikian, aku baik-baik saja. Aku tidak perlu khawatir
padanya.” Ucap Tae San dan menghapus air matanya dengan sapu tangan.
Keluar dari kuil, Aeng Ran menyambut Tae San dan bertanya
apa Tae San mau pergi bersamanya ke tempat penguburan Do Hyun. Tae San menjawab
tidak mau karena dia menganggap Do Hyun adalah anak yang tidak baik sebab dia
meninggal sebelum ayahnya. Tepat disaat itu Aeng Ran mendapat telepon dari
seseorang dan dia pun langsung berjalan pergi untuk mencari tempat menjawab
telepon.
Tae San kemudian menghampiri istrinya dan memberitahu dia
kalau mereka sekarang sedang berada di kuil. Melihat kuil itu mengingatkan Dan
Sim pada saat dia dulu sering datang ke sana bersama anak-anaknya. Tiba2 Dan
Sim pun mencari Do Hyun dan hendak menyusuinya. Tentu saja Tae San reflek
mennghentikan Dan Sim untuk membuka bajunya. Namun ingatan Dan Sim terus saja
pada saat Do Hyun masih kecil dan sebagai ibu dia harus menyusuinya.
Tak lama kemudian, Aeng Ran datang dan mencoba menghentikan
Dan Sim membuka bajunya. Namun tetap saja, Dan Sim berpikiran kalau dia masih
berumur 28 tahun dan dia ingin menyusui Da Hyun kecil.
Dalam perjalanan pulang, Da Jin memberikan sebuah amplop
pada Soo In dan saat ditanya apa isinya, Da Jin menjawab kalau itu adalah
sesuatu yang ditemukan di jari yang penyelidik anggap adalah Do Hyun. Soo In
pun langsung mengambil isinya dan ternyata itu adalah sebuah cincin. Melihat
cincin itu dan mendengar kalau jari Do Hyun putus, langsung membuat Soo In
benar-benar terkejut dan meminta Wol Han menghentikan mobilnya.
Soo In keluar mobil dan menangis. Semua orang yang berada di
belakang mobil yang Soo In ikut berhenti dan menyaksikan Soo In menangis. Soo
In meminta maaf pada Do Hyun karena dia tidak tahu bagaimana penderitaan Do
Hyun. Semua orang merasa iba melihat Soo
In seperti itu.
Woo Seok menunjukkan foto disaat dia kecil pada Yi Moon.
Melihat foto itu, Yi Moon merasa akan sulit bagi Woo Seok untuk mencari ibunya.
Namun Woo Seok tetap ingin mencobanya, hal pertama akan dia lakukan adalah
menemui kepala panti asuhan tempat dia tinggal dulu. Woo Seok mengaku kalau dia
tidak ingat apapun sebelum dia berada di panti asuhan. Dia bahkan tidak ingat
siapa nama aslinya, dimana rumahnya dan siapa orang tuanya. Mendengar itu Yi
Moon mengerti dan meminta Woo Seok untuk tidak perlu khawatir pada Byeol karena
dia akan baik2 saja dengan Yi Moon.
Sesampainya di rumah Won Jae menyuruh Soo In pergi ke rumah
sakit untuk mendapatkan obat dan vitamin dari dokter, namun Soo In tak mau, dia
memilih untuk beristirahat di rumah. Joo Hee yang tak mau berdiam diri di
rumah, lebih memilih bekerja di kantor. Melihat Joo hee yang begitu rajin bekerja,
Joo Ran pun tak membiarkan suaminya bersantai-santai di rumah, dia menyuruhnya
pergi ke kantor juga dan bekerja. Begitu juga Do Jin, dia ingin beristirahat di
rumah, namun dilarang oleh Wol Han yang sudah mendapat perintah dari Aeng Ran
untuk memastikan Do Jin pergi bekerja.
Di kantor, Tae San terkejut saat mengetahui kalau semua
saham milik Do Hyun akan diwariskan pada Soo In, jika dia meninggal. Won Jae
lalu bertanya, bukankah saat Do Hyun dan Soo In menikah, Tae San sudah
mengajukan surat perjanjian pranikah pada mereka. mendengar itu, Tae San pun
teringat pada saat setelah Do Hyun dan Soo In menikah.
Saat itu Shinwha hampir hancur karena kasus penggelapan
pajak dan saking tak inginnya diwawancara dan diburu para pencari berita, Tae
San berpura-pura sakit dan masuk rumah sakit. Ketika Tae San masuk ke kamar
rawatnya, ternyata sudah ada Do Hyun di dalamnya. Walaupun tak menyukai Soo In,
Tae San menyuruh Do Hyun membawa istrinya dan kembali ke rumah. Karena Tae San
pikir Do Hyun lah satu-satunya harapan dia untuk mengembalikan perusahaannya
dan keluarganya.
Sebelum mengatakan iya, Do Hyun kemudian menujukkan surat
perjanjian pranikah yang sudah dibuatTae San dan menyuruh Soo In
menandatanginya. Karena itu Do Hyun bersedia kembali ke rumah, asalkan ayahnya
mau membatalkan surat perjanjian itu. dan untuk menyelamatkan perusahaannya,
Tae San pun menyetujui permintaan Do Hyun, jadi dia sekarang tidak bisa
mengganggu gugat jika Do Hyun memberikan semua sahamnya pada Soo In.
Soo In sedang memandikan Dan Sim sambil berkata kalau
sebentar lagi dia akan pergi jauh, jadi saat dia tidak ada Dan Sim akan diasuh
oleh seorang pengasuh. Soo In meminta ibu mertuanya berjanji padanya untuk
tidak melempar mangkuk nasi lagi ataupun menendangnya.
“kemana kau akan pergi?” tanya Dan Sim.
“Aku akan melakukan perjalanan.”jawab Soo in yang
menambahkan kalau dia akan pergi jauh dan dalam waktu yang lama.
Dan Sim diam sejenak dan kemudian berkata kalau anak
laki-lakinya sedang tertidur di kamar sebelah. Dan Sim lagi2 teringat pada Do
Hyun saat dia masih kecil. Mendengar itu membuat Soo In menangis. Tepat disaat
itu, Joo Ran datang dan memberikan ponsel Soo In karena ada telepon untuknya.
Itu adalah telepon dari panti tempat Soo In bekerja dan dia disuruh segera
datang kesana.
Melihat ibunya baru saja selesai mandi, Joo Ran pun hendak
menggantikan Soo In untuk mengurus ibunya,namun baru saja dia mau duduk di
dekat ibunya, ibunya malah menendangnya sampai Joo Ran terjatuh ke belakang.
Dan Sim menendang Joo Ran karena tak suka pada bau farfumnya.
Woo Seok pergi kesebuah panti jompo untuk bertemu dengan
kepala panti asuhannya dulu, namun sayang wanita yang bernama Kim Mi Soon itu
baru saja menghembuskan nafas terakhirnya. Mendengar itu,tentu saja Woo Seok
terkejut karena satu-satunya orang yang bisa memberitahu siapa dirinya,
sekarang sidah meninggal. Tepat di saat Woo Seok keluar panti, Soo In datang
namun mereka tak saling melihat. Ternyata Soo In diminta datang karena sebelum
Mi Soon meninggal, dia begitu mengkhawatirkan Soo In.
Kita beralih pda Bok Nyeo yang sedang menjemur. Salah satu
teman napi-nya bertanya kenapa Bok Nyeo kembali lagi ke penjara, padahal dia
sudah berada di luar. Tepat disaat itu,seorang polwan menemui Bok Nyeo dan
teman-temannya. Polwan itu mengatakan kalau masa tahanan Bok Nyeo benar2 habis
dan dia bisa bebas. Teman-temannya dan polwan terlihat senang mendengatnya,
namun Bok Nyeo terlihat tidak senang dan diapun menjawab kalau dia ingintetap
tinggal d penjara.
Poong Geum pergi ke untuk menemui Wol Han, namun karena yang
dia tahu Wol Han bernama Do Jin dan bekerja sebagai manager pemasaran, jadi dia
pun menyebut nama manager pemasaran pada resepsionis. Tepat disaat itu, Mi O
muncul dan juga mencari Do Jin. Resepsionis itu sudah diberitahu kalau Mi O
tidak boleh bertemu Do jin, jadi dia pun berbohong kalau Do Jin tidak ada.
Tentu saja Mi O tidak percaya karena dia melihat mobil Do Jin di tempat parkir.
Mi O ingin langsung menemui Do Jin di ruangannya namun di hentikan oleh pegawai
laki2. Mi O memberontak dan berteriak ingin memanggil polisi. Mendengar kata
polisi, Poong Geum yang tadinya ingin bertemu Do Jin langsung mengurungkan
niatnya dan langsung pergi.
Woo Seok pergi ke pantai dan merenung disana. Dia teringat
kembali pada kata2 kalau Min Soo, kepala pantu asuhan tempat dia dulu sudah
meninggal. Tak berada jauh dari tempat Woo Seok duduk, kita melihat Soo In
sedang berdiri mengadap pantai. Dia teringat pada kata2 Tae San yang ingin mengusirnya tepat
disaat proses pemakaman selesai. Soo In kemudian melihat cicin milik Do Hyun. Merasa
itulah satu-satunya peninggalan yang Soo In punya dari Do Hyun, Soo In pun
berjanji akan menjaganya sampai dia mati.
Tepat disaat itu, Joo Ran menelpon dan memintanya untuk
cepat pulang karena ada yang ingin Tae San bicarakan pada Soo In. Setelah
menutup telepon dari Joo Ran, tanpa disengaja cincin milik Do Hyun terjatuh dan
terseret ombak. Soo In hendak mengejarnya. Namun Woo Seok melihat Soo In dan
mengira Soo In ingin bunuh diri. Dia menarik tangan Soo In sehingga membuat Soo
In tak bisa mengejar cincin milik suaminya itu. kehilangan cincin Do Hyun, Soo In kesal dan
langsung menampar pipi Woo Seok. Dia menyalahkan Woo Seok atas hilangnya cincin
Do Hyun.
Woo Seok yang tak tahu kalau Soo In sedang mengejar cincin
suaminya, tentu saja tak mau disalahkan. Dia menganggap kalau apa yang sudah
dia lakukan itu benar. Dia merasa sudah menyelamatkan nyawa Soo In.
Soo In histeris dan terus berteriak meminta Woo Seok mencari
cincinnya. Tak dapat menemukan cincinnya, Soo In pun memilih pergi. Tak terima
disalahkan seperti itu Woo Seok pun mengikuti Soo In dan meminta kalau Soo In
seharusnya berterima kasih padanya bukannya malah memarahinya.
“itu adalah cincin kawin. Itu adalah kenang-kenangan dari
suamiku yang sudah meninggal. Itu hal terakhir yang suamiku tinggalkan untukku.
Sekarang... kau.... sudah menghiangkan kenangan
berharga dari suamiku.” Ucap Soo In dan Woo Seok baru menyadari kesalahannya. Diapun
meminta maaf atas kesalahannya itu. setelah menerima permintaan maaf Woo Seok,
Soo In pun berjalan pergi. Namun Woo Seok masih tidak bisa terima dan dia
mengejarnya lagi.
Woo Seok berdiri di depan Soo In dan berkata, ‘Aku sudah
bilang aku minta maaf, tapi kau harus berterima kasih padaku. Kau tidak ingat? Ketika
kau pingsan di rumah sakit, aku dan putriku yang membawamu ke UGD. Untuk itu
aku ingin kau mengucapkan terima kasih.” Ucap Woo Seok.
Soo In pun mengucapkan terima kasih seperti yang Woo Seok
minta. Dan kali ini gantian, Woo Seok yang berjalan pergi terlebih dulu. Sendirian di pinggir pantai, Soo In memilih
duduk sebentar dan melihat laut yang
luas.
Soo In pulang dengan tergesa-gesa dan disana sudah ada semua
anggota keluarga Ma menunggunya. Won Jae kemudian bertanya sebenarnya apa yang
ingin Tae San umumkan kepada mereka semua. Tae San tak langsung menjawab, dia
hanya melihat ke arah Soo In. Melihat itu Do Jin langsung terbawa emosi dan
meminta ayahnya untuk mengurungkan niatnya mengusir Soo In, karena dia masih
berduka atas meninggalnya Do Hyun. Apa yang Do Jin katakan juga disetujui oleh
Joo Hee. Walaupun Do Jin dan Joo Hee sudah berkata demikian, Tae San masih saja
diam. Sehingga membuat Soo In yang langsung bicara.
“Aku akan meninggalkan rumah ini.” Ucap Soo In dan membuat
semuanya terkejut. “Aku berpikir akan pergi setelah hari ke 49 setelah kematian
Do Hyun, tapi aku rasa aku harus pergi sekarang. Meskipun aku akan pergi, aku
akan tetap mendoakan kesejateraan anda.”
Mendengar ucapan Soo In membuat Joo Ran dan Won Jae langsung
meminta maaf jika mereka berdua sering membuat Soo In susah. Aeng Ran kemudian
memberikan amplop berisi uang untuk Soo In dan dia berkata kalau itu adalah
darinya. Tak bisa menahan air matanya lagi, Soo In pun meminta izin untuk pergi
kekamarnya dan berkemas.
Namun sebelum Soo In sampai
kekamarnya, Tae San akhirnya bicara dan berkata kalau dia belum
mengatakan apa2 pada Soo iN.
“Mulai sekarang... pemilik baru dari Shinhwa Group adalah
kau.” Ucap Tae San dan tentu saja langsung membuat semua orang terkejut. “setelah Do Hyun... ingin kau mengambil alih
Shinhwa Group.”
“Ayah...” ucap Soo In tak percaya.
“Inilah keinginan terakhir orang tua.” Jawab Tae San dan bersambung
Bersambung
Sinopsis The Legendary Witch ep 3
1 komentar:
kayanya seru juga nih ceritanya, tq ya atas sinopsisnya
Balas