logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis My Lovely Girl Episode 8 Part 1

Sinopsis My Lovely Girl episode 8 part 1. Pada episode sebelumnya diceritakan kalau Shi Woo menemui Se Na di perkemahan dan Hyun Wook melihatnya. Dengan alasan kalau Shi Woo tak boleh membuat skandal,dia pun memarahinya karena menemui Se Na diam-siam seperti itu. Tak ingin Hyun Wook salah paham padanya, Se Na pun menemui Hyun Wook dan mengatakan kalau Shi Woo menemuinya hanya untuk meminta maaf karena sudah menolak lagunya. Hyun Wook lalu menjelaskan kalau Se Na ingin bekerja di ANA, dia tidak boleh berhubungan dengan Shi Woo atau orang lain. 



“Apakah denganmu juga?” tanya Se Na dan Hyun Wook terdiam sesaat, dia bingung harus menjawab apa pertanyaan itu hingga akhirnya dia menjawab kalau dia tak termasuk jadi orang2 yang harus di hindari di ANA karena dia adalah Presdir-nya. Se Na lalu bertanya bagaimana dengan di rumah, apa dia tak boleh mengunjungi Dal Bong lagi. Tentu saja Hyun Wook menjawab kalau Se Na boleh mengunjungi Dal Bong. 

“Baiklah kalau begitu. Aku duluan ya, Presdir.” Ucap Se Na dengan ceria dan pergi. 


Hae Yoon bersama Hee Sun di perkemahan, mereka mengobrol sambil melihat para trainee sedang bermain. Hae Yoon kemudian melihat Se Na, melihat Se Na membuat Hae Yoon teringat pada Soo Eun, dimana pada saat itu dengan mata berkaca-kaca Hae Yoon menampar Soo Eun.

Hee Sun kemudian bertanya tentang hubungan Hyun Wook dan Hae Yoon, apakah sudah ada kemajuan. Hae Yoon pun menjawab kalau tak ada kemajuan yang seperti Hae Sun tanyakan. Mendengar itu Hee Sun langsung menyarankan pada Hae Yoon agar menerima pria yang menyukainya. 

“Kau tak bisa membantuku?” tanya Hae Yoon 

Hee Sun tertawa dan berkata kalau saja dia masih muda seperti Hae Yoon maka dia bisa  menarik ratusan pria. Tepat disaat itu Hyun Wook datang menghampiri mereka. Hee Sun langsung berkata kalau semua ini adalah salah Hyun Wook yang tak peka pada perasaan Hae Yoon. Hee sun pun kemudian memilih pergi jalan2 agar mereka berdua bisa bersama.


Hae Yoon lalu meminta maaf pada Hyun Wook atas perilakunya, semua itu karena dia merasa kesal Hyun Wook begitu perhatian pada Se Na. Namun sekarang  Hae Yoon sadar kalau Se Na memang benar2 berbakat, apalagi Se Na dan Hyun Wook juga bergelut di dunia yang sama. 

“Jika aku tahu itu, aku jua akan belajar bermain musik. Aku akan memulainya nanti.” Gumam Hae Yoon.

“Aku tidak mengizinkanmu. Kau bisa menjadi penyanyi saja.” Ucap Hyun Wook.

“Benarkah?” tanya Hae Yoon senang.

“tapi, dibawah manajemen lain.” Jawab Hyun Wook dan mereka pun tersenyum.


Hee Sun pergi jalan-jalan. Sambil berjalan dia bergumam kalau dia berharap akan bintang jatuh malam ini. Dia kemudian melihat Tae Min sedang duduk di bangku taman sendirian.

"Kau sedang apa sendirian?" sapa Hee Sun. 

Tae Min langsung berdiri dan menjawab kalau dia sedang menunggu bintang jatuh dan ingin menyampaikan keinginan. Hee Sun pun penasaran tentang keinginan Tae Min, dia pun bertanya keinginan apa itu. Tae Min menjawab kalau sekarang adalah musim gugur dan dia merasa kesepian. Mendengar itu Hee Sun tersenyum dan dia juga berkata kalau dia sedang kesepian. Tae Min terkejut mendengarnya namun dia tak berani bertanya lebih jauh.


Tae Min membuka jaketnya dan menggunakannya sebagai alas duduk agar Hee Sun tidak kotor. Baru saja Hee Sun duduk, tiba2 ponselnya berdering dan itu adalah telepon dari mata2nya yang dia bayar untuk mengikuti Presdir Lee. Si mata2 mengatakan kalau Presdir Lee menemui seorang wanita. Penasaran, apa hal itu benar atau tidak, Hee Sun pun meminta dikirimi gambarnya. 

Setelah melihat gambar pertemuan Presdir Lee dengan seorang wanita. Langsung  membuat Hee Sun shock, dia merasa sudah dibohongi selama ini. Melihat kesedihan di wajah Hee Sun, Tae Min pun bertanya “Apa terjadi sesuatu?” Hee Sun tak menjawab,dia hanya berdiri dengan mata sudah dipenuhi air mata. Hal itu pun membuat Tae Min bertanya “Anda sudah mau pulang?” lagi2 Hee Sun tak menjawab, dia pun langsung berjalan pergi.

Di dalam tenda Se Na terus teringat pada kata2 Hyun Wook, dimana dia melarang Se Na dekat2 dengan Shi Woo. Tepat disaat itu ponselnya berdering dan itu adalah panggian dari Shi Woo yang bertanya dimana Se Na sekarang. 


Di luar Hyun Wook sedang menelpon seseorang. Dia bertanya pada orang yang ditelponnya itu tentang lagu dan orang yang ditelpon menjawab kalau lagu itu bagus. Dari pembicaraan itu, sepertinya Hyun Wook memberikan lagu Se Na pada seseorang agar bisa direkam dan dipublikasikan. 


Se Na menemui Shi Woo karena Shi Woo menelponnya dan minta ditemui di luar tenda. Shi Woo mengatakan kalau dia sangat menyesal sudah menolak lagu Se Na. “Aku tak berbohong  saat mengatakan aku menyukai lagumu. Tapi aku tidak percaya diri untuk menyanyikannya. Menjadi artis solo sangat berbahaya untukku.  Jadi, aku harap kau bisa mengerti.”

“Kau datang ke sini jauh2 hanya untuk mengatakan itu?” tanya Se Na.

“Aku tak bisa tahan jika menyakiti perasaan orang lain. 

"Aku tak bisa tahan jika menyakiti orang lain. Mungkin, kau mennganggapku brengsek karena ketampananku ini, tapi  aku ini sebenarnya baik dan bijaksana juga...”

“Rendah hati.” Potong Se Na. 

Shi Woo kemudian memberikan hadiah  yang sudah dia belikan untuk Se Na. Melihat Shi Woo yang masih bersikeras memberinya hadiah, Se Na pun bergumam kalau Shi Woo memang keras kepala. 

“Kau mau aku lama2 disini ya?” tanya Shi Woo menggoda. 

“Tidak.” Jawab Se Na singkat dan langsung mengambil hadiah itu.

“Jadi kita sudah baikan sekarang.”

“Aku tak membencimu. Jadi, kau tak usah begini nantinya. Kita tak akan berurusan lagi.” Jawab Se Na dan masuk ke tendanya lagi. 

Tepat disaat Se Na masuk ke dalam tenda, Hyun Wook datang dan melihatnya dari jauh. Mengetahui kalau Se Na baru saja menemui Shi Woo, wajah Hyun Wook terlihat serius dan sepertinya dia penasaran tentang apa yang mereka berdua bicarakan malam-malam begini.


Hee Sun pulang dan langsung menyalakan lampu kamar, sehingga membuat sumianya langsung terbangun. Melihat Hee Sun, Presdir Lee langsung terkejut dan mengatakan kalau dia bisa jantungan karena dikagetkan seperti itu.  Dengan emosi, Hee Sun berkata kalau dia juga jantungan dan dia pun langsung melempar ponselnya pada Presdir Lee untuk menunjukkan foto pertemuan Presdir Lee dengan seorang wanita. 

Melihat foto itu Presdir Lee berusaha tenang dan berkata kalau dia tadi hanya minum teh dengan pemilik cafe-nya. Namun Hee Sun sudah tak percaya lagi, dengan emosi dia menyuruh presdir  Lee keluar kamar.

“Wanita macam apa yang menendang suaminya hanya karena ini?” tanya Presdir Lee yang mulai emosi juga.

“Jadi, aku saja yang keluar?”

“Oh Hee Sun.”

“Jangan sebut namaku. Dasar brengsek!” teriak Hee Sun dan kemudian melempar cincin pemberian Presdir Lee tepat ke mengenai matanya  setelah itu Hee Sun memilih keluar meninggalkan suaminya sendirian. 



Shi Woo sedang berlatih koreografi-nya dan dia sudah bisa melakukannya dengan baik. Dari ruang rapat semua staff ANA menonton latiannya dan mereka senang melihat perkembangan Shi Woo. Tae Min pun berkata kalau dia tak rugi sudah menyewa koreofrafer-nya dengan harga mahal.  Namun Hyun Wook meminta semua nya jangan sampai lengah,mereka harus terus memantau koreografi-nya agar tak sampai ada yang mirip dengan koreografi milik mereka. 

Hyun Wook lalu bertanya tentang icon-nya dan seorang staf lain menunjukkan desain icon yang sudah dia buat, namun Hyun Wook langsung menolak icon itu karena icon itu mirip sekali dengan icon album ‘do it over’ dari infinite power. 

Hyun Wook juga menanyakan tentang album-nya pada Hae Yoon. Hae Yoon menjelaskan kalau pengemasan album sudah dalam masa proses pembuatan, mereka memiliki 20 halaman yang direncanakan akan disertai dengan banyak foto. Mereka juga akan membuat album dengan edisi terbatas. 

“Albumnya harus berbeda dengan infinite power. Dan jangan membuatnya terlalu mahal. Pastikan harganya tak lebih dari W 10.000” pesan Hyun Wook pada Hae Yoon. Hyun Wook kemudian menanyakan tentang program diet Shi Woo karena dia harus memiliki postur tubuh yang bagus sebagai bintang. Sang Bing menjawab kalau sekarang Shi Woo memang sedang semangat2 nya ber diet. 

“Baiklah, semuanya berjalan lancar. Tanggal show pertama sudah ditetapkan jadi, semuanya harus siap.” Ucap Tae Min menutup rapat.

Sebelum pergi  Hyun Wook meminta Hae Yoon untuk mengurusi urusan pribadi Shi Woo, karena Shi Woo tak boleh terlibat skandal. Hae Yoon menjawab kalau dia sudah berbicara dengan Shi Woo tentang kekhawatiran Hyun wook tentang kedekatannya dengan Se Na. Dan Shi Woo menjawab kalau dia akan lebih berhati2 karena saat ini adalah penentuan bagi karirnya. 

Hyun Wook memberitahu Hae Yoon kalau dia akan pulang lebih awal karena dia ingin  membawa Dal Bong ke rumah sakit. Hae Yoon hendak menemani namun langsung ditolak oleh Hyun Wook karena Dal Bong tak menyukai Hae Yoon,sebab Hae Yoon selalu cemburu padanya. Hae Yoon terlihat kecewa, namun dia tak bisa berbuat apa2.

Diluar ruangan Hyun Wook berpapasan dengan Sung Jin. Mengetahui kalau Hyun Wook mau pulang, Sung Jin langsung bergumam kalau jadi presdir itu enak sekali bisa pulang sesuka hati. Hyun Wook menjawab dengan senyuman. Sung Ji kemudian bertanya apa Hae Yoon mengatakan sesuatu pada Hyun Wook. 

“Mengatakan apa?” tanya Hyun Wook tak mengerti.

Mengetahui kalau Hyun Wook belum tau tentang Hae Yoon yang sudah tahu siapa Se Na sebenarnya, langsung berkata bukan apa2. Dia hanya meminta agar Hyun Wook lebih bersikap lembut pada Hae Yoon, karena kalau tidak, Hyun Wook akan menyesal nantinya. 



Tepat disaat Sung Jin pergi, Se Na muncul dan menyapa Hyun Wook dengan panggilan  Presdir. Hyun Wook pun berkata kalau Se Na bisa bersikap biasa saja padanya jika mereka hanya berdua.  Diapun bertanya apa tugas Se Na sekarang? 

“Aku belajar tentang rekaman. Dan juga mengerjakan lagu Ra Eum.” Jawab Se Na. 

Hyun Wook hendak pergi namun langkahnya terhenti saat melihat sepatu baru  Se Na. Tiba2 dia mendekati Se Na dan menginjak sepatu barunya. “sepatu baru harus diinjak dulu. Terutama jika itu adalah hadiah.” Ucap Hyun Wook dan pergi. Tentu saja Se Na kebingungan dengan sikap Hyun Wook yang seperti itu.

Saat melangkah pergi Hyun Wook mengoceh " kemarin dia seperti tak mau menerimanya saja" ucap Hyun Wook dan menggelengkan kepalanya.

Sambil berlanja dengan Gong Chul dan Jong Hong di minimarket, Se Na menceritakan apa yang di lakukan Hyun Wook padanya. Mendengar itu Joo Hong langsung menebak kalau Hyun Wook pasti karena cemburu pada Shi Woo. 

"apakah itu artinya  dia menyukaiku?" tanya Se Na penasaran. 

Gong Chul berkata  kalau ada pria yang memberikan pekerjaan dan barang-barang mahal pada Se Na maka pria itu pasti menyukainya. Menyadari kalau Se Na tak tau tentang hal2 seperti itu, Gong Chul pun bertanya apa Se Na belum pernah pacaran? Se Na hanya diam dan menunduk ditanya hal seperti itu. Jadi Joo Hong lah yang menjawab kalau Se Na memang tidak pernah pacaran sampai sekarang. 

“Kau bisa kehilangan dia. Kau kan punya banyak saingan. Terutama wanita itu.” ucap Jong Hong dan berusaha mengingat nama Hae Yoon. Tiba2 Se Na berkata kalau dia harus melakukan sesuatu terlebih dahulu, jadi dia menyuruh Jong Hong dan kekasihnya untuk makan duluan. 


Ngomong2 tentang  Hyun Wook, dia sekarang  baru pulang dari rumah sakit mengantar Dal Bong check-up.  Masih di dalam mobil, Hyun Wook teringat pada kata2 dokter kalau kondisi Dal Bong semakin memburuk. Apalagi kalau Dal Bong tidak mau makan, kondisinya akan semakin memburuk. Dokter menyarankan agar dia mengajak Dal Bong bermain agar moodnya terus naik dan energinya bertambah. 

Melihat Hyun Wook pulang, Se Na langsung menghampirinya dan berkata kalau dia baru dari supermarket dan mendapatkan makanan anjing gratis. Karena dia tak bisa memakan makanan anjing jadi diapun datang untuk memberikannya pada Dal Bong. 

“memangnya apa yang sudah kau beli hingga mereka memberimu hadiah?” tanya Hyun Wook dengan curiga. 


“Pakaian” jawab Se Na sambil memperlihatkannya pada Hyun Wook. Melihat pakaian anjing yang dibawa Se Na, Hyun Wook meledek kalau pakaian itu lebih cocok untuk Se Na. Hyun Wook bahkan memakaikan topinya pada Se Na. 


Se Na pun langsung melepasnya dan memakaikan topi itu pada Dal Bong. Melihat Se Na yang begitu pengertian pada Dal Bong, Hyun Wook pun bertanya apa Se Na mau menjadi per sitter lagi. Tentu saja Se Na menerimanya, karena dengan begitu dia bisa bersama Hyun Wook terus.


Keesokan harinya, Se Na sibuk memilih baju, dia bingung haru memakai baju yang mana, jadi dia meminta pendapat Jong Hong dan Gong Chul, namun mereka malah bertengkar  tentang mana  baju yang cocok untuk Se Na pakai. Tambah pusing, Se Na pun memilih masuk lagi kekamarnya.

Baju sudah di dapat,sekarang Se Na bingung dengan gaya rambutnya. Apa bagus diurai ataukah di ikat. Saat se Na meminta pendapat Jong Hong dan Gong Chul, mereka malah bertengkar lagi. Se Na berpendapat kalau rambut diurai akan lebih bagus karena akan terlihat alami, sedangkan Gong Chul berpendapat kalau sebagiknya di ikat karena laki2 akan suka melihat leher jenjang seorang wanita. 

Se Na akhirnya pergi ke rumah Hyun Wook dengan mengunakan celana jins dan baju warna biru, di depan pintu dia bergumam  "leher... Rambut terurai" dan menata rambutnya kesamping supaya bisa memperlihakan lehernya. Setelah itu dia mengetuk pintu.


Saat bertemu Hyun Wook berkomentar kalau ada sesuatu yang berbeda pada wajah  Se Na hari ini. Tentu saja Se Na sudah mengira kalau Hyun Wook akan berkata kalau hari ini dia terlihat cantik,namun perkiraan itu langsung hilang seketika karena Hyun Wook berkata kalau wajah Se Na terlihat bengkak hari ini. 

“Kau tak tidur ya?”

“tidurku nyenyak sekali.” Jawab Se Na.

 “Oh... iya.. aku lupa kalau wajahmu kan selalu seperti itu dari dulu.” Ucap Hyun Wook  dan mengajak Se Na masuk karena dia sedang masak untuk kamping mereka bertiga. 


Kita beralih pada Hae Yoon yang mengatakan pada Sung Jin kalau dia membenci So Eun pada Hyun Wook. Dia juga mengaku kalau dia merasa tertekan jika dia melihat Se Na. Walaupun begitu dia mencoba untuk mengerti pada apa yang Hyun Wook lakukan, karena dia yakin Hyun Wook tidak bisa jadian dengan Se Na. Dengan yakin Hae Yoon juga berkata kalau dia yang akan memenangkan hati Hyun Wook. 


Hae Yoon kemudian mengeluarkan barang2 yang sudah dia belikan untuk Dal Bong. Semua itu dia beli untuk mengambil hati Dal Bong. Melihat barang2 itu, Sung Jin berkomentar kalau hal itu tidak akan mudah.

“Anjing itu sangat aneh. Dia selalu mengeram jika melihatku?” keluh Hae Yoon. 



Hyun Wook, Se Na dan Dal Bong sudah berada disebuah taman. Sambil melihat Dal Bong yang asik sendiri, Se Na bertanya sejak kapan Hyun Wook memeliharanya. Hyun Wook menjawab 7 tahun. Dia menemukan Dal Bong saat dia menjadi relawan di tempat penampungan anjing terlantar. Mendengar itu, Se Na langsung bertanya apa Dal Bong ditelantarkan. Hyun Wook menjawab kalau kakaknya yang ditelantarkan. Dia juga memberitahu Se Na kalau nama ibu Dal Bong adalah Poppo. 

Se Na kemdian menatap wajah Hyun Woo yang tersenyum melihat Dal Bong. Kemudian dia menoleh kearah Se Na dan menangkap basah Se Na yang sedang memperhatikannya. Saat ditanya kenapa Se Na melihatnya, Se Na pun menjawab kalaiu Hyun Wook mirip sekali dengan Dal Bong. 

“Maksudmu, aku mirip denga ajing?” tanya Hyun Wook dengan nada sedikit kesal.

“Bukan anjing, hanya sejenisnya saja.” Jawab Se Na.

“Hei kau ini!” teriak Hyun Wook kesal. 

Ingin mengalihkan kekesalan Hyun Wook, Se Na pun memanggil Dal Bong  dan mendekatkan wajahnya dengan wajah hyun Wook. 


“Kalian mirip sekali.” Ucap Se na yang kemudian langsung mengambil ponselnya dan mengambil gambar Hyun Wook bersama Dal Bong. 

Saat melihat hasil gambarnya dan mendengar Se Na terus meledeknya mirip dengan Dal Bong, Hyun Wook pun tak terima dan hendak menghapus gambar itu namun Se Na tak memperbolehkannya hingga mereka berebutan ponsel dan tanpa sengaja ponselnya itu membentur pelipis Hyun Wook. 

Melihat Hyun Wook kesakitan, Se Na pun merasa bersalah. Kesempatan itu digunakan oleh Hyun Wook untuk mengambil ponsel Se Na. Hyun Wook hendak menghapus gambar itu, tapi karena Se Na berkata kalau dia tidak punya foto Hyun Wook, jadi Hyun Wook pun mengurungkan niatnya menghapus.

“Baikah. Hanya kau. Jangan perlihatkan pada yang lain.” Ucap Hyun Wook dan mengembalikan ponsel Se Na. 

Se Na tersenyum dan dia melihat lagi gambar Hyun Wook dan Dal Bong sambil berkomentar kalau Hyun Wook dan Dal bOng benar2 mirip. Tepat disaat itu ponsel Hyun Wook berdering dan itu adalah telepon dari Hae Yoon yanghendak menemuinya.  Hyun Wook pun mengatakan kalau dia sedang berada di taman bersama Dal Bong. 



Hae Yoon menyusul Hyun Wook di taman dan seperti mendapat tamu tak undang, raut wajah Se Na pun jadi berubah. Hae Yoon lalu bertanya bagaimana cara Se Na meluluhkan hari Dal Bong.

“Dia peliharaan yang baik. Membelainya saja, dia akan menyukaimu.”Jawab Se Na dan langsung hendak di praktekkan oleh Hae yoon,namun belum sempat dia membelai kepala Dal Bong, Dal Bong malah menggonggonginya. 


Hyun Wook mengajak jalan Dal Bong, sedang kan Se Na duduk bersama Hae Yoon. 

“Aku harap kita bisa berteman. Diluar kantor, kau bisa menganggapku kakak.” Ucap Hae Yoon.

“Mungkin sulit. Karena aku hanya punya 1 kakak.” Jawab Se Na.

Apakah kau menyukai Presdir Wook?” tanya Hae Yoon dan Se Na berkata kalau dia tak bisa menjawabnya. Hae Yoon pun memberitahu Se Na kalau Se Na tidak boleh salah paham pada kebaikan Hyun Wook karena hanya ada satu wanita  yang sangat dicintai HyunWook,bahkan Hyun Wook tidak bisa melupakannya padahal wanita itu sudah meninggal. Dan sampai sekarang Hyun Wook masih belum siap mencintai siapapun. 

“Aku sedang menunggu luka itu sembuh. Aku tahu perasaanmu. Tapi perasaanmu tak akan terbalas. Kau akan sakit hati.” Ujar Hae Yoon menasehatinya.

“Aku bisa mengatasi perasaanku sendiri.” Jawab Se Na dan menatap sedih ke arah Hyun Wook.

Bersambung
Sinopsis My Lovely Days ep 8 part 2

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger