Sinopsis My Spring Days episode 6 part 3. Pada part
sebelumnya kita melihat Nyonya Choi ( ibunya Soo Jung ) akhirnya bertemu dengan
Bom Yi. Dan saat bertemu dengan Bom Yi, Nyonya Choi merasa ada sesuatu pada Bom
Yi yang membuat jantungnya berdegub kencang. Euuum, semakin seru drama ini
menurutku,yuk kita lanjut lagi sinopsisnya. Cekidot...
Sinopsis My Spring Days episode 6 part 3
Bom Yi dan Dong Wook pergi piknik bersama Poo Reum dan Ba
Da. Bom Yi terlihat sangat gembira bersama anak-anak Dong Wook, selagi mereka
bermain bersama, Dong Wook sibuk sendiri membangun tenda. Selesai membangun
tenda, Dong Wook menggambi gambar keceriaan Bom Yi dan anak-anak saat bermain
pistol-pistolan air.
Ba Da meminta Dong Wook menerbangkan layang-layang, namun
sayang Dong Wook tak bisa dan kita melihat Ba Da kecewa akan hal itu. Melihat
ekspresi kecewa Ba Da, Bom Yi dan Poo Reum malah mengabadikannya.
Selesai bermain-main, Bom Yi kemudian membacakan cerita
untuk Ba Da dan Poo Reum. Pemandangan itu juga, tak lepas dari jepretan kamera
Dong Wook. Dia terlihat senang melihat Bom Yi bersama anak-anak. Tanpa sengaja,
Ba Da berkata kalau dia menginginkan Bom Yi menjadi ibunya. Mendengar itu
senyum Dong Wook menghilang dan ekspresinya menjadi serius.
Poo Ruem dan Ba Da sudah tertidur pulas di dalam tenda. Dong
Wook lalu menghampiri Bom Yi dan hendak mengambil gambarnya, namun Bom Yi tak
sedikitpun mengeluarkan senyumnya saat di foto dan itu membuat Dong Wook
terlihat sedih.
Anak-anak bangun dan Bom Yi menyambut mereka dengan
tersenyum. Tepat di saat itu Dong Wook mendapat panggilan dari rumah sakit yang
menyuruhnya untuk segera kembali ke rumah sakit. Poo Reum lalu mengatakan kalau
ayahnya bisa membantu mereka membawa semua barang-barang piknik karena ayahnya
sedang libur di rumah. Mendengar itu, Bom Yi terlihat tak nyaman pada Dong Wook
dan untuk menenangkan Dong Wook, Bom Yi pun berkata kalau dia akan pulang
dengan taksi.
Sebelum pergi, Dong Wook menelpon Dong Ha dan memintanya
menjemput anak-anak dan membawa semua barang-barang piknik. Dia juga meminta
Dong Ha untuk mencarikan Bom Yi taksi.
Karena akan bertemu Bom Yi, Dong Ha pun mempersiapkan diri
bahkan dia hendak mencukur wajahnya. Namun dia tiba-tiba sadar kalau dia tidak
perlu melakukan itu semua, karena Bom Yii adalah tunangan adiknya.
Dong Ha sudah sampai di tempat dan sedang memasukkan semua
barang-barang piknik. Tak jauh dari mobilnya, kita melihat Ba Da yang menangis
karena harus berpisah dari Bom Yi. Untuk
menghibur Ba Da, Bom Yi pun berjanji padanya kalau mereka nanti akan bertemu
lagi. Percaya pada janji Bom Yi, Ba Da pun mau beranjak pergi dan masuk ke
dalam mobil.
Dong Ha lalu menghampiri Bom Yi untuk mengambil tempat
makanan. Mereka sempat saling berdiam beberapa menit, sampai Dong Ha
memberanikan diri bertanya kenapa Bom Yi memilih berhenti bekerja.
“Aku akan melupakanmu... seiring berjalannya waktu.... ini
bukan masalah besar. Kenapa kau berhenti dari pekerjaan karena aku? Bom Yi yang aku tahu..... akan melakukan yang
terbaik dan mencintai pekerjaannya dibandingkan yang lain. Yang kulihat kau
seperti itu. setelah kau berhenti dari pekerjaanmu... aku sedikit kecewa.” Ucap
Dong Ha.
“Terima kasih... aku... sangat ingin mendengar itu. terima
kasih sudah mau mengerti. Ada seseorang marah dan kecewa padaku.... karena aku
berhenti dari pekerjaanku... dan ada seseorang lagi yang bilang itu justru yang
terbaik.”
“Karena itu kah kau keluar?”
“Orang disekitarku menginginkan itu.” jawab Bom Yi dan Dong
Ha berkata kalau Bom Yi seharusnya melakukan apa yang dia mau dan tak peduli dengan kata
orang.
Di rumah Dong Ha melihat barang-barang piknik dan disana dia
menemukan kamera digital milik Dong Wook. Diapun melihat foto-fotonya dan
tertawa melihat keseruan anak-anaknya bersama Bom Yi. Tepat disaat foto Bom Yi
yang tak tersenyum, Dong ha terus memperhatikannya.
Di kamarnya, BomYi juga sedang melihat foto-foto. Diantara
foto-foto itu, dia menemukan sebuah surat dari Jae Jeong. Jae Jeong adalah
nenek yang sudah dia buatkan makanan agar dia mau makan. Melihat surat itu, Bom
Yi teringat kembali pada masa-masa dia bekerja di rumah sakit. Bom Yi juga
teringat pada kata-kata penyemangat dari Dong Ha, kata-kata yang menyuruh Bom
Yi melakukan apa yang dia inginkan dan tidak peduli dengan ucapan orang lain.
Mengingat itu, Bom Yi pun mengambil kembali gelang milik Dong Ha yang sudah dia
simpan.
Bom Yi kemudian mengajak Dong Wook ketemuan. Dia mengatakan
pada Dong Wook, kalau dia sedang mencari pekerjaan lagi, karena dia tidak bisa
hidup berdiam diri saja seperti sekarang. Bom Yi juga menambahkan kalau dia
merasa bersalah pada jantungnya kalau dia tidak melakukan apa-apa. Dong Wook
menjawab kalau yang punya tubuh adalah Bom Yi sendiri, jadi hal itu tidak lah
penting. Dia juga berkata kalau mencari pekerjaan bukanlah hal mudah, jadi
lebih baik mereka menikah terlebih dulu baru Bom Yi mencari pekerjaan lagi.
Mendengar itu, Bom Yi terlihat kecewa dan mengatakan alasan
dia memutuskan untuk mencari pekerjaan karena dialah yang punya tubuh dan
jantungnya sekarang, jadi Dong Wook dan ibunya tidak punya hak mengaturnya.
Bom Yi kemudian mengembalikan kalung pemberian Dong Wook.
Melihat itu, Dong Wook lanngsung melihat ke arah leher Bom Yi dan tangan Bom
Yi. Sekarang Bom Yi tidak lagi mengenakan kalung pemberian Dong Wook, dia malah
memakai gelang buatan Dong Ha.
“Apa ini karena Hyung? Kau... apa semua ini karena kau sudah
bertemu dengan Hyung? Apa yang dia katakan? Apa yang dia lakukan padamu? Kenapa
kau tiba2 seperti ini?” tanya Dong Wook emosi.
Bom Yi menjawab kalau hal itu tidaklah tiba-tiba karena dia
sudah memikirkan semuanya cukup lama. Mendengar pengakuan Bom Yi itu, Dong Wook
langsung bertanya sejak kapan Bom Yi memikirkannya, apa sejak kakaknya
menyatakan perasaannyaa atau sejak pertama kali mereka bertemu.
“kenapa kau menyalahkannya karena hal ini?” tanya Bom Yi
mengerti.
“Apa ada alasan lain?”
“Ini karenamu oppa. Kau bertingkah aneh akhir-akhir ini. Kau
seperti orang asing dan membuatku tidak nyaman. Pernikahan bukanlah tentang
kita. Tapi dua keluarga akan menjadi satu. Ibumu menentang pernikahan kita....
dan ibuku memohon padanya seperti orang yang berdosa. Kau juga melarangku
bertemu dengan kakakmu... dan aku perlu ijin darimu jika aku mau bertemu
dengannya. Dan sekarang kau terus menekanku untuk cepat2 menikah. Aku...
benar-benar tidak tahu harus menikah denganmu...atau tidak. Aku akan
menjelaskan semuanya pada ibuku. Ini keputusan yang tidak baik... jadi aku akan
bertanggung jawab.”
“Bom Yi...”
“Aku pasti akan menyesal. Ini keputusanku tapi bukan ini
yang aku mau. Mulai sekarang... sebagai gantinya... aku ingin hidup sebagai
diriku dan melakukan apapun yang aku mau. Aku minta maaf.” Ucap Bom Yi dan
pergi.
Setelah diputus oleh Bom Yi, Dong Wook langsung mengajak
Dong Ha ketemuan. Tanpa basa basi, Dong Wook langsung bertanya tentang apa yang
Dong Ha katakan pada Bom Yi sampai-sampai Bom Yi memutuskannya seperti itu.
Dong Ha menjawab kalau dia tidak pernah bertemu lagi dengan Bom Yi kecuali saat
dia diminta oleh Dong Wook untuk menjemput anak-anaknya dan membawa semua
barang-barang Dong Wook saat mereka pergi piknik. Dong Ha tidak menyadari kalau
apa yang dia kataka saat itu pada Bom Yi, membuat Bom Yi bertindak nekad dan
mengambil keputusan yang besar. Jadi dia tidak mengatakan pada Dong Wook
tentang hal itu. melihat ekspresi Dong Wook yang sedih, Dong Ha pun penasaran
dan bertanya ada apa.
“Aku selalu gugup ketika berbicara denganmu.... sehingga Bom
Yi mengira aku bertingkah aneh. Sangat menyakitkan.” Ucap Dong Wook.
“Itu karena dia tidak tau, kenapa kau seperti itu. karena
itulah dia mengira kau bertingkah aneh. Kau harus bilang padanya... kalau kau
menyukai Soo Jung.” Saran Dong Ha.
“ya, aku menyukai Soo Jung, tapi... hanya karena cinta
pertamaku menikah denganmu.... apa berarti untuk yang kedua kali juga. Apakah
aku sangat buruk jika dibandingkan denganmu? Aku lebih muda darimu... karirku
juga sukses dan aku yakin bisa membuatnya bahagia.”
“Ya, itulah kau. Benar kalau kau lebih hebat dariku. Lalu
kenapa kau sangat khawatir pada kakakmu?”
“Bukan hanya karena itu saja. Ada alasan lain yang kurasa,
aku tidak bisa menyaingimu.”
“Apa itu? alasan apa? Katakanlah. “
“Bom Yi.... didiagnosa menderita cardiomyopathy 5 tahun
lalu. Dia tidak bisa hidup.... tanpa adanya transplantasi jantung.
Beruntungnya, ada seorang wanita.... dengan tinggi dan mirip seperti Bom Yi
muncul dari Pulau Udo. Wanita itu.... dia..... seorang penyelam... dia berhenti
dari pekerjaannya setelah menikah... di hari ulang tahun suaminya... dia pergi
ke laut karena suaminya menyukai kerang...”
“Tunggu sebentar.”ucap Dong Ho yang sudah menyadari siapa
orang yang memberikan jantungnya untuk Bom Yi.
“Lalu.... dia pergi untuk mengambil kerang dan disana
terjadi sebuah kecelakaan. Soo Jung mendonasikan jantungnya, kau tahu kan? Kau
pasti tahu.... karena kau menandatanganinya.” Ucap Dong Wook meneruskan
ceritanya.
Dong Ha teringat kembali pada mimpinya dimana dia sedang
menangisi kematian istrinya dan tiba-tiba ada seseorang yang membelai
rambutnya, saat Dong ha berbalik, dia melihat Bom Yi yang ada di belakangnya.
“Ya, Jantung Soo Jung, sekarang milik Bom Yi.” Ucap Dong
Wook lagi.
Bersambung
Sinopsis My Spring Day episode 7
1 komentar:
makasih.... aku sukaaa drama ini, tapi blm sempat nonton.. jadi aku membaca sinpsisnya di sela2 waktuku di kantor :)
Balasaku suka, dgn cinta yg lembut dari Dong Ha, bukan cinta yg menggebu2 tp cinta yg menunjukkan kedewasaan.. cinta yg menenangkan