Sinopsis My Lovely Girl episode 11 part 1. Pada episode
sebelumnya diceritakan kalau Se Na jatuh sakit karena di pecat dari ANA dan
ditolak oleh Hyun Wook dengan alasan karena dia Yoon Se Na. Merasa dipermainkan
Se Na pun memberanikan diri untuk menemui Hyun Wook di rumahnya. Namun apa yang
dia lihat di rumah Hyun Wook tambah menyakitkan hatinya, disana dia melihat Hae
Yoon. Apa yang akan terjadi pada Se Na? Yuk kita lanjutkan sinopsisnya.
Sinopsis My Lovely Girl episode 11 part 1
Se Na ingin menyendiri, dia pun memilih duduk sendiri di
bangku dekat rumahnya. Tak lama kemudian, Hyun Wook muncul dan langsung
menghampirinya. Melihat Hyun Wook, Se Na langsung ingin pergi namun Hyun Wook
menahannya dengan menangkap tangannya. Se Na menarik tangannya lagi dan berkata
kalau dia tak mau bicara dengan Hyun Wook lagi. Se Na juga berjanji tak akan
menyukainya lagi.
Mendengar itu Hyun Wook terlihat sedih dan berkata kalau
cintanya akan menjadi cinta tak terbalas. “Aku tak peduli lagi.. aku tidak
peduli jika kau Yoon Se Na. Mulai sekaranng, aku akan menujukkan perasaanku
yang sebenarnya.” Ucap Hyun Wook dan kemudian langsung memeluk Se Na.
Hyun Wook mengantar Se Na pulang. Dalam perjalan pulang, Se
Na berkata kalau seharusnya Hyun Wook mengatakan kalau Hyun Woo menyukainya. Tanpa pikir panjang seperti
sebelumnya, Hyun Wook langsung mengatakan kalau dia menyukai Se Na. Se Na lalu
membahas tentang Hyun Wook yang pernah berkata kalau dia tidak ingin bertemu
dengan Se Na lagi.
“Aku akan menemuimu.” Jawab hyun Wook.
“kau bilang untuk tidak mengunjungi rumahmu.”
“Kau boleh mengunjungi rumahku.”
“Apa kau akan berubah pikiran?” tanya Se Na lagi.
“Tidak akan.” Jawab Hyun Wook dan Se Na kemudian bertanya
kenapa Hae Yoon ada di rumah Hyun Wook tadi. Hyun Wook menjawab kalau dia
sedang tidak berduan dengan Hae Yoon tadi, karena Sung Jin dalam perjalanan ke
rumahnya juga.
“Pembohong.”
“Memang benar.” Ucap Hyun Wook meyakinkan.
“bagaimana bisa kau mempercayaimu?” tanya Se Na lagi dan
Hyun Wook menjawab kalau semua itu karena hari ini adalah hari ulang tahunnya. Mendengar
kalau Hyun Wook ulang tahun hari ini, membuat Se Na ngambek karena Hyun Wook
tak memberitahunya.
Se Na lalu mengajak Hyun Wook pergi ke warung dan disana dia
memainkan permainan bola hadiah. Dimana kalau Se Na beruntung dia akan mendapat
bola yang di dalamnya ada hadiahnya. Setelah beberapa kali mencoba akhirnya Se
Na mendapatkan hadiah juga, hadiah berupa cincin plastik. Karena dia sudah
mendapatkannya dengan susah payah, diapun memberikannya pada Hyun Wook dan
langsung memasangkan cincin itu ke jari kelingking Hyun Wook.
Saat berdekatan dengan Se Na, Hyun Wook baru menyadari kalau
Se Na demam, tapi Se Na sudah tak merasakan sakitnya lagi karena dia sudah
bersama Hyun Wook sekarang. Saking senangnya bersama Hyun Wook, sampai2 dia tak
mau pulang saat Hyun Wook mengajaknya pulang.
Se Na malah mengajak
Hyun Wook ke tempat lain dimana dia ingin merayakan ulang tahun Hyun Wook
disana. Selama dia mempersiapkan sesuatu, Hyun Wook harus menunggu sendirian
dan dilarang menoleh kebelakang.
Saat sendirian, Hyun Wook terus saja senyum2 sendiri sambil
melihat ke cincin yang Se Na kasih. Setelah selesai mempersiapkan semuanya, Se
Na mengajak Hyun Wook melihatnya. Ternyata Se Na menggambar gambar kue tar
besar di atas tanah. Di depan gambar itu, Se Na menyayikan lagu selamat ulang
tahun.
“Kau tak suka cincin dan kuenya kan?” tanya Se Na saat
mereka berjalan lagi.
“Bisakah aku jujur?” ucap Hyun Wook dan dia mengatakan kalau
apa yang dilakukan Se Na sangat mengesankan untuknya. Bahkan untuknya itu
adalah hadiah terbaik kedua sejak yang dia dapatkan ketika dia berusia tujuh
tahun. Mendengar itu Se Na berkata kalau apa yang dia berikan tadi sebenarnya
bukanlah sebuah hadiah, karena hadiah yang sebenarnya adalah sesuatu yang lain.
Hyun Wook bingung dan dia menghentikan langkahnya. Dia
penasaran pada hadiah yang akan Se Na berikan padanya. Saat Hyun Wook berada
tepat di hadapannya, Se Na dengan cepat langsung mengecup bibir Hyun Wook.
Mereka berdua tersenyum dan Se Na berkata kalau Hyun Wook
sudah menghilangkan flu-nya. Keduanya jadi senyum-senyum malu satu sama lain.
Di rumah Joo Hong terlihat khawatir pada Se Na sedangkan
Gong Chul hanya sibuk menyendoki bubur yang sudah Joo Hong buatkan untuk Se Na.
Joo Hong menyuruhnya berhenti tapi Gong Chul tak mau, dia malah melompat ke
arah Joo Hong. Tepat disaat itu Se Na pulang, Joo Hong dan Gong Chul langsung
bergegas berdiri.
Melihat wajah Se Na sudah dipenuhi dengan keceriaan, Gong
Chul pun bertanya apa yang sudah terjadi pada Se Na. Melihat perubahan pada Se
Na dan karena sakitnya sudah sembuh juga, Joo Hong langsung menebak kalau semua
itu pasti karena Se Na sudah baikkan dengan Hyun Wook. Dan tebakan Joo Hong
itupun dibenarkan oleh Se Na. Tentu saja Joo Hong merasa senang dan memberi Se
Na ucapan selamat.
Karena Se Na sudah sembuh, kesempatan itu langsung Gong Chul
gunakan untuk mengambil alih bubur yang sudah dibuatkan untuk Se Na. Melihat
sikap kekasihnya itu, Joo Hong langsung bertanya pada Se Na kalau Hyun Wook
pasti tak mempunya sikap seperti Gong Chul kan? Dan Se Na menjawab dengan senyuman.
Se Na masuk ke kamarnya dan dia masih saja senyum2 sendiri.
Dia benar2 merasa senang. Kita beralih pada Hyun Wook yang baru saja sampai
rumahnya dan kedatangannya disambut oleh Dal Bong. Saat membelai kepala Dal
Bong, Hyun Wook melihat lagi cincin pemberian Se Na. Dia terlihat sangat
menyukai cincin itu. Berbicara tentang hadiah, Hyun Wook pun teringat pada
hadiah yang sudah Hae Yoon dan Sung Jin bawa untuknya.
Se Na dan Hyun Wook sudah berbaring di tempat tidur mereka
masing-masing. Mereka sama2 sedang melihat foto mereka berdua. Foto itu adalah
foto editan Se Na. Tepat disaat itu, Se Na menelpon dan mengatakan pada Hyun
Wook kalau dia demam.
“Bisakah kau demam hanya karena ciuman?” ucap Hyun Wook dan
kemudian menyuruh Se Na tidur. Sebelum menutup telepon, Hyun Wook meminta se Na
untuk jangan sakit. Se Na pun tersenyum dan mengiyakan. Tepat disaat Hyun Wook
menutup telepon, dia tiba2 batuk.
Keesokanharinya Se Na berangkat kerja dan tepat disaat itu
Hyun Wook menelpon bertanya apa Se Na masih demam. Karena kalau dia masih demam
dia ingin memberikan tumpangan padanya. Mendengar itu Se Na pun berpura2 batuk
dan Hyun Wook pun langsung berdiri di depan Se Na lalu berkata “Karena kau
sedang sakit hari ini, aku akan memberimu tumpangan.”
Se Na tentu saja terkejut melihat Hyun Wook sudah ada di
depannya. Dia tidak mengetahui kalau sedari tadi Hyun Wook mengikutinya dari
belakang.
Dalam perjalan menuju kantor, Se Na mendekatkan dirinya pada
Hyun Wook dan bertanya, sejak kapan Hyun Wook menyukainya. Tak menjawab
pertanyaan Se Na, Hyun Wook malah mendorong wajah Se Na.
“bagaimana kau akan
menulis lagu dengan Shi Woo?”tanya Hyun Wook. Mendengar itu Se Na pun bertanya
apa Hyun Wook cemburu. Tentu saja Hyun Wook langsung menyangkalnya. Dia
beralasan kalau semua itu karena Shi Woo, jadi Se Na harus melakukannya dengan
baik. Se Na pun mengatakan kalau dia tahu hal itu dan dia berjanji akan
melakukan yang terbaik.
“Kenapa kau menyukaiku? Apa yang kau suka dariku? Apa?” ucap
Se Na memborong pertanyaan. Namun Hyun Wook masih tak bisa menjawabnya, dia
malah menurunkan Se Na. Awalnya Se Na mengira Hyun Wook marah, tapi alasan Hyun
Wook menurunkan Se Na sebelum kantor agar mereka tidak terlihat oleh yang lain.
Hyun Wook masuk ruangannya dan disana sudah ada Sung Jin menunggunya. Dengan pelan Sung Jin bertanya
tentang apa yang terjadi kemarin dan apa kemarin Hyun Wook berlari keluar untuk
menemui Se Na? Hyun Wook pun
mengiyakannya.
“Aku tidak bisa menghentikanmu kan?” tanya Sung Jin lagi.
“Jika kau bisa, aku tidak akan pergi.”
“Apa kau senang melakukan apa yang kau inginkan?” tanya Sung
Jin dan Hyun Wook balik bertanya apa dia tidak boleh melakukannya. Sung Jin pun
menjawab kalau Hyun Wook berhak melakukannya karena Hyun Wook sudah cukup
menderita selama 3 tahun terakhir ini. Sebelum pergi, Sung Jin berpesan pada
hYun Wook untuk memperhatikan Hae Yoon juga.
Hyun Wook pergi ke ruangan Hae Yoon namun dia tak
menemukannya disana. Tepat disaat dia menutup pintu, Hae Yoon muncul dari
belakang dan berkata kalau hari ini dia datang terlambat. Hyun Wook pun
mengajak Hae Yoon bicara berdua diluar kantor.
Hyun Wook mengembalikan hadiah pemberian Hae Yoon dan
berkata kalau dia tak bisa menepati janji mereka berdua.
“Jad kau tidak akan mengakhirinya? Jadi apa yang akan kau
lakukan? Apa kalian berdua akan berkencan? Yoon Se Na masih tidak tahu kan?
Menurutmu, apa yang dia akan lakukan jika dia tahu? Pernahkan kau berpikir
tentang itu?” tanya Hae Yoon dengan ekspresi tidak bisa menerima semuanya.
“Aku tidak berpikir tentang apapun sekarang. Aku hanya
berpikir tentang Yoon Se Na.” Jawab Hyun Wook dan mendengar jawaban itu Hae
Yoon langsung menyebutnya gila. Dia juga berkata kare Hyun Wook tak bisa
menepati janjinya maka dia juga tidak bisa menepati janjinya. Hae Yoon lalu
bertanya apa yang akan Hyun Wook lakukan jika dia memberitahu Se Na tentang
rahasia itu.
“Aku mungkin tidak akan melihat kau dan Se Na lagi. Bahkan jika
itu terjadi, aku tidak akan membencimu.” Jawab Hyun Wook. Merasa tak nyaman,
Hae Yoon pun memilih pergi terlebih dahulu dengan alasan kalau dia ada rapat.
Pelatih trainee memberitahu para trainee-nya untuk tidak
makan kue kering lagi di studio tari. Tepat disaat itu mereka berpapasan dengan
Se Na. Pelatih trainee itupun langsung bertanya kenapa Se Na datang padahal dia
sudah dipecat.
“Aku bekerja dengan Shi Woo untuk menulis lagunya.” Jawab Se
Na. Mendengar itu trainee yang cewek berkata dengan nada mengejek kalau apa
yang Se Na dapatkan sangat mengesankan. Pertama masuk dengan bantuan Hyun Wook sekarang dengan
bantuan Shi Woo. Se Na kemudian menambahkan kalau mereka semua tidak perlu
khawatir, karena dia tidak kembali ke ANA, dia hanya akan bekerja beberapa
hari, setelah itu dia akan pergi.
Hae Yoon dan Se Na tak sengaja bertemu. Dia memberitahu Se
Na kalau dia tadi malam berada di rumah Hyun Wook karena dia sedang berulang
tahun. Se Na pun menjawab kalau dia sudah tahu, karena Hyun Wook sudah
memberitahunya. Mendengar itu tentu saja Hae Yoon sedikit terkejut.
“Apa sesuatu terjadi diantara kalian berdua?” tanya Hae
Yoon.
“Aku tidak berpikir aku harus memberitahumu.” Jawab Se Na
dengan berani. Sebelum Hae Yoon tak bisa mengendalikan diri, diapun menyuruh Se
Na pergi dan menulis lagu.
Hae Yoon pergi ke atap gedung dan dia menangis disana. Sedangkan
Se Na sudah bersama Shi Woo di ruang latihan. Dia sedang kebingungan tentang
lagu apa yang harus dinyanyikan Shi Woo untuk menyentuh hati yang
mendengarkannya. Shi Woo lalu menjawab kalau mereka bikin semple saja karena
wajahnya sudah membuat orang tersentuh.
Mendengar itu Se Na bertanya sejak kapan Shi Woo punya
kepercayaan diri setinggi itu. Shi Woo menjawab kalau semua itu bukanlah
kepercayaan diri melainkan pertahanan diri mengandapi semua rintangan.Se Na pun
jadi penasaran dengan rintangan yang Shi Woo hadapi.
“Ada banyak hal. Ada banyak, tapi.... aku tidak ingin
memberitahumu.”jawab Shi Woo dan Se Na berkata kalau Shii Woo harus
memberitahunya agar dia bisa lebih mengenal Shi Woo, karena setelah itu dia
bisa menulis lagu untuk Shi Woo dengan baik.
“Menurutmu aku ini orang seperti apa?” tanya Shi Woo.
“Tiidak yakin. Aku tidak begiitu mengenalmu.”
“Kalau begitu tataplah aku secara dekat sampai kau
mengenalku.” Jawab Shi Woo dan Se Na
meminta Shi Woo untuk memberitahunya saja, namun Shi Woo tidak mau. Shi Woo
kemudian mendekatkan wajahnya pada Se Na dan berkata kalau Se Na selalu cantik.
Shi Woo beranjak dari duduknya dan hendak pergi. Dia menyuruh
Se Na menunggunya namun Se Na tak mau, dia mau ikut. Shi Woo berkata kalau yang
ingin dia lakukan adalah urusan pribadi.
“Kau bilang untuk tetap dekat denganmu.” Jawab Se Na dan Shi
Woo tak bisa menolaknya lagi.
Saat hendak pergi, mereka berpapasan dengan Hyun Wook dan
Tae Min. Shi Woo berkata pada Hyun Wook kalau mereka akan pergi sebentar. Dengan
tersenyum Hyun Wook pun mengizinkan mereka. Melihat sikap Hyun Wook yang begitu
saja membiarkan mereka pergi, Tae Min langsung protes, karena seharusnya Hyun
Wook bertanya mereka berdua mau kemana. Namun dengan cepat Hyun Wook menjawab
kalau mereka berdua akan baik2 saja. Se Na menoleh ke belakang dan tersenyum,
Hyun Wook pun membalasnya.
Jae Young mengajak Hae Yoon ketemuan dan menawari Hae Yoon
pekerjaan di perusahaannya. Karena Hae Yoon tak harus bekerja di ANA lagi, akan
sulit baginya jika selalu bertemu dengan Hyun Wook. Hae Yoon terkejut dan
bertanya apa yangJae Young katakan.
“kau benar2 mabuk. Apa kau benar2 tidak ingat apa yang kau
katakan? Kau bilang firasatku benar.” Ucap Jae Young.
Ternyata saat mabuk Hae Yoon berkata, “Ingat ketika kau
bilang kau dan aku akan berakhir pada posisi yang sama? Kau benar. Hyun
Wook..... Yoon Se Na.... kupikir dia jatuh cinta padanya. Tapi Yoon Se Na....
dia adik Yoon So Eun.”
Jae Young lalu berkata kalau
alasan Hae Yoon memanggilnya, pastilah untuk memberitahukan semua rahasia
itu. Hae Yoon sadar kalau dia sudah melakukan kesalahan. Dia meminta Jae Young
untuk berpura2 tidak mendengarnya, karena dia sendiri yang akan mengurus hal
itu. Jae Young pun mengerti, dan dia akan menunggu keputusan Hae Yoon tentang
tawarannya untuk bekerja di perusahaannya.
Hae Yoon benar2 dalam kegalauan, dia bahkan menghindari
untuk bertemu dengan Hyun Wook di kantor.
Shi Woo mengajak Se Na ke toko tas, dia ingin membeli tas
untuk ibunya. Setelah mendapatkan tas yang diinginkan, dia mengajak Se Na ke SMP,
Se Na pun bertanya apa ibu Shi Woo adalah seorang guru disekolah itu, namun Shi
Woo tanpa sungkan sedikitpun menjawab kalau ibunya adalah seorang siswa. Karena
kelas ibunya akan memilih kelompok paduan suara, Shi Woo pun datang untuk
memberinya semangat dengan sebuah hadiah. Mendengar fakta tentang ibu Shi Woo
tentu saja membuat Se Na terkejut. Shi
Woo berkata kalau tidak ada orang yang akan percaya pada seseorag yang hanya
memiliki pendidikan sekolah dasar, jadi karena itulah ibunya sekolah lagi.
sAat menemui ibunya di kelas, Shi Woo melihat reporter Park
sedang memaksa ibunya untuk diwawancarai. Reporter Park ingin mengangkat berita
tentang ibu Shi Woo yang kembali bersekolah di SMP, namun ibu Shi Woo tidak
mau.
“Kenapa kau datang kesini untuk melakukan
hal itu?” tanya Shi Woo.
“Itu bukanlah hal yang negatif, sama seperti yang aku
dengar, kau anak yang baik. Semua ini akan membantu cintramu.” Ucap reporter
Park.
“Maafkan aku. Perkenankan ibuku bersekolah dengan tenang.” Ucap Shi Woo dan menyuruh ibunya pergi.
Reporter Park terus berkata kalau dia mengangkat hal itu, semua itu akan
membuat image Shi Woo bagus.
“Oh, apa kau malu?” tanya reporter Park pada Shi Woo.
“Tidak sama sekali reporter. Tulislah artikelnya. Jika itu
untuk anakku, kau harus menulis itu.” ucap Ibu.
“Bahkan jika itu membantuku, itu tidak akan membantumu ibu.”
Ucap Shi Woo dan meminta reporter Park untuk mengurungkan niatnya menulis
artikel itu. Karena ibunya akan di keluarkan dari sekolah kalau repoter Park
terus mengganggunya seperti itu.
“Jika kau tidak aktif dan tidak ada artikel yang ditulis
tentangmu, mereka akan melupakanmu dengan cepat. Tidakkah kau tahu itu?” ucap
reporter Park.
“Kau bilang Today News?” tanya Shi Woo, namun ibu terus saja
berkata kalau dia bersedia dijadikan berita, asal itu untuk kebaikan anaknya. Mendengar
itu Shi Woo berusaha menghentikan ibunya.
Reporter Park pun sudah tidak berniat menulis tentang ibu Shi
Woo,karena dia berencana menulis artikel tentang kecelakaan Shi Woo di atas
panggung. Setelah berkata itu reporter Park pergi. Ibu Shi Woo langsung
khawatir, dia khawatir kalau sampai ada pemberitaan negatif tentang Shi Woo.
“Kau bilang ingin pergi ke sekolah dengan tenang. Jika kau
tidak ingin, katakan saja tidak. Apa kau seorang kriminal? Kenapa kau
merendahkan diri di depan setiap orang yang kau temui?” tanya Shi Woo dengan
nada tinggi.
“Apa lagi yang harus aku lakukan? Tidak ada lagi yang bisa
kulakukan untukmu. Karena kau, aku punya toko sendiri dan orang2 memanggilku
bos. Aku bisa pergi ke sekolah, dan aku bahkan tinggal di rumah besar. Tapi aku
tidak bisa berbuat apa2 untukmu.”
“Jadi apa? Kau akan mengemis pada setiap orang yang kau
temui untuk menjaga Shi Woo? Apa kau berpikir apa pun akan berubah jika kau
melakukan itu?” ucap Shi Woo dengan emosi dan bergumam kalau seharusnya dia
tidak datang, karena ibunya juga tidak mengundangnya hari ini. Shi Woo pun
berjalan pergi, langkahnya terhenti sejenak saat melihat Se Na ada di
belakangnya dan menyaksikan semuanya.
Di luar kelas, Se Na bertanya kenapa Shi Woo selalu saja
bertengkar dengan ibunya. Shi Woo menjawab kalau dia sendiri juga tidak tahu
karena dia selalu saja tiba2 marah. Shi Woo ingin ibunya hidup dengan mewah dan
menganggap anaknya baik2 saja, tapi pada kenyataannya, ibunya selalu bersikap
menyedihkan di depan orang lain.
Se Na bertanya lagi, apa Shi Woo akan pergi begitu saja,
padahal dia sudah membelikan ibunya hadiah. Shi Woo menjawab kalau tas yang dia
beli ini pasti tidak akan berguna karena ibunya pasti tidak akan memakainya.
“Kau benar2 tak mendengarkan. Aku bilang kau akan menyesal
nanti.” Ucap Se Na.
“Memangnya apa yang kau sesali?” tanya Shi Woo tentang Se Na
yang juga dulu pernah marah pada ibunya.
“Marah dan melawan ketika kau tidak sungguh2.” Jawab Se Na
yang kemudian berkata kalau dia iri pada Shi Woo yang masih punya banyak waktu
untuk mengatakan kalau dia menyesal, aku mencintaimu, karena Se Na sekarang
sudah tak punya waktu lagi untuk mengatakan hal tersebut pada ibunya.
“aku berharap, aku sekarang punya ibu.” Gumam Se Na.
“Kalau begitu pikirkan saja ibuku sebagai ibumu.” Ucap Shi
Woo dan membuat Se Na tak mengerti. “Bukankah suami ibumu juga ibumu?” ucap Shi
Woo dan tersenyum.
Hyun Wook ketiduran di meja kerjanya. Bangun2 dia langsung
menelpon Se Na dan bertanya apa Se Na masih bersama Shi Woo. Dia kemudian
bertanya apa pembuatan lagunya berjalan lancar. Ntah apa yang dijawab Se Na, namun
itu langsung membuat Hyun Woo menutup teleponnya .
Dan ternyata dia pergi ke tempat latihan dimana Se Na sudah
berada disana. Hyun Wook protes karena harusnya Se Na memberitahunya kalau
sudah sampai.
“Kau bilang kami tak perlu melapor padamu.” Ledek Se Na
mengingat kembali kata2 Hyun Wook tadi siang.
“Saat itu aku sedang berbicara sebagai presdir. Kali ini,
hal itu berbeda.”
“Bagaimana bisa itu berbeda kali ini?” tanya Se Na
memancing.
“Tak bisakah kau mengetahuinya? Aku bilang untuk menulis
lagu. Apa yang kau lakukan?” tanya Hyun Wook dan Se Na menjawab kalau dia
bertemu dengan Ibu Shi Woo. Mendengar itu, Hyun Wook langsung terlihat cemburu
dan bertanya kenapa Se Na harus bertemu ibunya Shi Woo.
“Aku bilang aku akan tetap dekat dengan Shi Woo sampai aku
menulis sebuah lagu yang cocok untuknya.” Jawab Se Na dengan polos dan Hyun
Wook bertanya kapan lagu itu selesai. Se Na menjawab kalau lagunya hampir
selesai. Setelah melihat Shi Woo dan ibunya, membuatnya memikirkan sesuatu. “Aku
ingin sebuah lagu yang mengungkapkan perasaan orang yang sebenarnya yang tidak
bisa mereka ungkapkan. Tapi dia belum mengaransemen melodinya.”
Hyun Wook pun setuju dengan ide Se Na dan menyuruhnya
melanjutkan pekerjaannya. Hyun Wook kemudian hendakk pulang namun Se Na memintanya
untuk menenunggunya sampai selesai, karena Hyun Wook tadi pagi berkata kalau
mereka berdua akan bertemu malam ini.
‘Kita sudah bertemu.”jawab Hyun Wook singkat.
‘Tapi aku ingin bertemu lebih lama.” Rengek Se Na dan Hyun
Wook pun tersenyum. Dia berkata kalau dia punya pekerjaan sepanjang malam ini
sampai pagi. Se Na bertanya apa ada hal yang sangat mendesak.
‘Iya, karena besok kau harus bermain denganku. “ ucap Hyun
Wook dan pergi sambil batuk2.
Keesokanharinya, Se Na sudah terlihat rapi dan dia hendak menemui
Hyun Wook. Di ruang tengah kita melihat Joo Hong merasa bosan terus berada di
depan Tvsedangkan Gong Chul sibuk dengan game-nya. Joo Hong mengajak Gong Chul jalan2
keluar namun Gong Chul tak mau. Saat dia melihat Se Na sudah rapi untuk
berkencan dengan Hyun Wook tentu saja itu membuat Joo Hong iri.
Tepat disaat Se Na akan keluar rumah, Hyun Wook menelpon dan
berkata kalau dia tidak bisa bertemu dengan Se Na hari ini. Dengan segera Se Na
pergi ke rumah Hyun Wook dan disana dia menemui Hyun Wook yang sedang demam.
Hyun Wook berkata kalau dia sakit gara2 Se Na menciumnya malam itu.
“kau bilang kau tidak bisa sakir dari ciuman seperti itu.”
jawab Se Na dan Hyun Wook tak bisa berkata2 lagi. Se Na bahkan menyebut Hyun
Wook bayi.
“Aku bukan bayi. Aku benar2 sakit.” Protes HyunWook yang
berkata lagi kalau Dal Bong setuju dengannya.
Karena Hyun Wook belum makan dan minum obat, Se Na pun memasak
makanan untuk Hyun Wook. Dengan pede-nya Se Na berkata kalau masakannya pasti
enak, tapi saat Hyun Wook mencobanya dia langsung memberikan ekspresi kalau
masakan Se Na tak enak. Penasaran, se Na pun mencobanya sendiri dan ternyata
benar, masakannya tidak enak. Hehehhe
Se Na kemudian mengupaskan buah untuk Hyun Wook. Sejenak
Hyun Wook melihat ke arah Se Na dan tersenyum kemudian dia tertidur. Melihat Hyun
Wook tidur, Se Na menghampirinya dan berkata kalau mereka tak perlu jalan
keluar, karena dia sudah berada dekat dengan Hyun Wook, itu sudah membuatnya
merasa senang.
Bersambung
Sinopsis My Lovely Girl episode 11 part 2