Na Jung lagi-lagi membuat keributan, dia menolak untuk makan karena dia menginginkan mati. Ga Yeon pun kewalahan menghadapinya. Na Jung bahkan melempar nampan makanannya. Ri Ta datang dan melihat apa yang Na Jung lakukan. Na Jung begitu kasar bicara pada Ri Ta. Ri Ta pun berkata kalau mereka semua jangan ada yang memberikan makanan dan minuman pada Na Jung, karena Na Jung menginginkan mati, jadi mereka pun harus membantunya. Setelah mengatakan itu Ri Ta pun pergi.
Ga Yeon membicarakan tentang Na Jung pada perawat yang berjaga. Ternyata kedua orang tua Na Jung sudah meninggal dan tak ada keluarga Na Jung yang mau mengurusnya, sehingga Na Jung di urus oleh dinas sosial. Walaupun tak ikut nimbrung bicara, Ri ta ikut mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Kepala perawat lalu bertanya pada Ri Ta, apa Ri Ta benar2 ingin membuat Na Jung kelaparan.
“Tentu saja tidak. Kita tidak ingin dia mati.” Jawab Ri Ta dan pergi.
Ga Yeon mengejar Ri Ta dan berkata kalu dia pikir Ri ta benar2 akan membuat Na Jung kelaparan. Ri Ta pun menyuruh Ga Yeon untuk membawa makanan dengan aroma lezat ke kamar Na Jung nanti malam. Ga yeon mengerti dan dia akan membawakan makanan yang sama seperti yang dia bawakan untuk Ji Sang. Membahas tentang makanan itu, Ri ta langsung berkata apa menurut ga Yeon, Ji Sang itu adalah orang yang mudah di dekati. Ga Yeon pun menjawab “tentu saja tidak.”
“Saat aku masih magang, aku tidak pernah sekalipun berkomunikasi secara personal dengan manajerku.” Ucap Ri Ta dan Ga Yeon pun hanya bisa menunduk lalu berkata iya. “Dan Kau, jangan menjadi sombong hanya karena manajer memilihmu di wawancara itu. kau bisa mendapat tekanan atau semacamnya. Mengert?” ucap Ri ta memberi peringatan dan kemudian pergi dengan perasaan menang. Ga Yeon terlihat bingung kenapa Ri Ta mengatakan semua itu.
Jae Wook di telpon seseorang dan diberitahu sesuatu yang harus Jae Wook lakukan. Setelah menutup telepon, Jae wook menemui Hye Ri dan memberitahunya kalau Hye Ri jangan menyuntikkan obat mereka pada Na Jung. Dia hanya menyuruh Hye Ri untuk merawatnya saja. Saat Hye Ri menanyakan alasannya, Jae Wook tak mau memberitahu.
(eeeuuuuum.... apakah Jae Wook merasa Na Jung sama seperti anak yang dulu dia rawat.? Kita lanjut aja sinopsisnya buat nyari tahu jawabannya)
Ji Sang memberi obat pada suster yang sudah dianggap Ri Ta ibu. Setelah diberi obat itu, suster merasa baikan, sehingga dia berkata kalau dia sedang merasa sakit, hanya dokterlah yang paling efektif dibanding doa-doanya. Suster berkata kalau dia senang bisa baikkan hanya dengan obat-obatan saja karena dia tak mau menyusahkan orang lain dengan melakukan hal2 seperti operasi. Sebelum pergi Ji Sang ber pesan agar si suster memanggil perawat kalau dia merasa kesakitan, karena sekarang suster bukan lagi berada di biara dan sedang melakukan penebusan dosa.
“Sejak lahir hingga mati... semua itu adalah penebusan dosa. Kematian hanyalah hal kecil dari sebuah penebusan dosa.” Ucap suster.
“Apakah semudah itu bagi anda menerimanya ?” tanya Ji Sang.
“Ya, tentu saja. Itu adalah penyeimbang hak yang telah diberikan oleh Tuhan. Tak ada yang berbeda dalam kematian di dunia ini. Kaya atau miskin. Entah kau kelas atas atau kelas bawah... kautidak berpikir demikian?” tanya suster dan Ji Sang hanya mengangguk.
Jae Wook menghampiri Kyung In yang sedang berdiri menatap pohon di depan RS Taemin. Pada Jae Wook, Kyung In mengaku kalau pohon yang ada di depannya itu adalah pohon yang dia tanam saat pertama kali dia bekerja di rumah sakit dan pada hari itu bertepatan dengan hari pohon nasional. Saat itu Ketua Yoo berkata kalau Kyung In harus menghabiskan waktunya di Taemin seperti yang dilakukan pohon itu. Namun pohon itu sekarang hampir di robohkan untuk renovasi rumah sakit, kena penyakit dan dibakar oleh beberapa pemabuk, walaupun begitu pohon itu masih tetap berdiri kokoh di tempat itu.
“Pohon itu tidak mempresentasikan saya. Tapi mempresentasikan Taemin yang saja lindungi. Saya tidak akan membiarkan seorangpun menyingkirkan atau membunuhnya, sepanjang umur saya.” Ucap Kyung In dengan serius, namun dia langsung mengubahnya dengan senyum dan berterima kasih karena Jae Wook tidak memberitahu pada Ketua Yoo atas apa yang dia lakukan akhir-akhir ini.
Ji Sang sedang berdiri di depan pintu ruangan operasi, dia menatap ruanga itu dengan perasaan sedih. Saat Ji Sang berbalik pergi, Ri Ta melihatnya dan langsung mengejarnya. Ri Ta bertanya apa yang membawa Ji Sang pergi ke ruang operasi, bukankah Ji Sang mau pergi dari rumah sakit itu. Bukannya menjawab, Ji Sang malah balik bertanya apa Ri Ta ingin Ji Sang mempertimbangkan lagi keputusannya untuk pergi. Ri Ta tersenyum dan berkata kalau semua terserah Ji Sang, tak ada hubungannya dengan dirinya.
Ri ta kemudian mengajak Ji Sang mengadakan pesta per pisahan, namun dengan cepat Ji Sang menolaknya. Walaupun Ri Ta berkata kalau pesta itu hanya akan dihadiri oleh Ri Ta sendiri, karena ada banyak hal yang ingin dia katakan pada Ji Sang, Ji Sang tetap menolaknya.
Di kamarnya, Na Jung mulai kelaparan. Ga Yeon muncul dengan membawa makanan, seperti yang sudah di rencanakan, Na Jung langsung menginginkannya dan tanpa pikir panjang dia langsung mengambil makanan itu dari saku Ga Yeon.
Ri Ta melihat Soo Eun yang sedang serius bekerja, ide isengnya pun muncul, dia diam2 berjalan masuk ruangan dan mengagetkan Soo Eun. Soo Eun pun langsung beranjak dari duduknya, karena kaget. Saat Ri Ta ingin tahu apa yang sedang Soo Eun kerjakan, dengan cepat Soo Eun langsung menutup laptopnya dan berkata kalau hal itu hanya penelitian pribadi saja.
Soo Eun kemudian mengubah topik dengan memberitahu Ri Ta tentang apa yang Ji Sang tanyakan padanya kemarin. Ji Sang bertanya tentang orang tua Ri Ta yang sudah meninggal. Ri ta tentu saja terkejut dan penasaran kenapa Ji Sang ingin tahu masalah pribadinya. Soo Eun kemudian bertanya apa Ri ta benar2 tidak pernah membahas tentang hal itu dengan Ji Sang. Ri Ta hendak mengatakan tidak, namun dia teringat pada saat dia mabuk dan digendong Ji Sang pulang ke hotel saat itu. Pada saat itu, tanpa sadar Ri Ta menceritakan tentang ibunya. Ri Ta jadi kesal pada dirinya sendiri dan berjanji tidak akan minum alkohol lagi.
“Saat seorang pria dingin yang tidak peduli apapun tentang kisah orang lain menunjukkan ketertarikannya. Bukankah itu sexy?” ucap Soo Eun.
“Huh! Sekarang semua hal menjadi sexy bagimu kan?” ucap Ri Ta dan merekapun tertawa.
Ji Sang sudah berada di rumah bersama Hyun Woo dan Luuvy. Hyun Woo mengungkapkan dari hasil penelitiannya, dia masih tak percaya jika Jae Wook menyuntikkan sebuah virus campuran untuk meningkatkan suhu tubuhnya. Walau secara prinsip itu tidak masalah, tapi sekali suhu tubuh individu terinfeksi maka akan lebih dari 28 derajat, sehingga akan mengakibatkan pembuluh dan jaringan pecah. Hyun Woo penasaran kenapa Jae Wook hanya mendapatkan efek flu berat saja.
“Ada hal lainnya, sesuatu yang tidak kita ketahui. Pastikan bertanya padanya lain kali.” Saran Hyun Woo dan Ji Sang mengiyakannya.
Hyun Woo lalu bertanya kemana mereka akan pergi setelah Ji Sang keluar dari rumah sakit itu. Hyun Woo pun menyebut negara yang bisa mereka datangi seperti ukraina atau venezuela. Namun Ji Sang berkata kalau dia tidak akan pergi dari Korea dan juga dari rumah sakit itu. Hyun Woo mengingatkan Ji Sang kalau dia tidak bisa berdiri tegak setiap kali melihat darah, bagaimana bisa dia bertahan di rumah sakit itu. Apakah Ji Sang berencana mengikuti jejak Jae Wook.
Di rumahnya Jae Wook sedang berbicara dengan seorang wanita misterius. Dia berkata pada wanita itu kalau ada satu hal yang tidak wanita itu ketahui tentang Ji Sang. Bagi Jae Wook, Ji Sang adalah bagian penting.
“Park Ji Sang terifeksi dengan darah yang murni. Dia mewarisi dari orang tuanya yang telah terinfeksi. Dan terlahir sebagai bayi yang terinfeksi. 40 tahun lalu, aku mencoba untuk memfetilisasi telur dari pria dan wanita yang terifeksi, berulang kali. Namun semuanya gagal. Tapi berbeda dengan park Ji Sang, dia bisa lahir dengan sehat. Artinya.... Park Ji Sang, dirinya itu adalah bentuk mutasi dari virus ini. Satu2nya mutasi yang bertahan. Mutasi ini memiliki kemampuan fisik yang luar biasa. Jauh dibandingkan dari yang dimiliki oleh individu yang terifeksi tidak murni dan dia terus berkembang.” Jelas Jae Wook pada wanita misterius itu, tepat disaat itu ponsel Jae Wook berdering dan itu adalah panggilan dari Ji Sang.
Ri Ta sedang berada di toko buku dan tidak sengaja dia melihat buku tentang vampir. Namun saat hendak mengambil buku itu, Ri Ta terlihat ragu karena dia masih tidak percaya Ji Sang adalah makhluk seperti itu.
Namun pada akhirnya Ri Ta membeli buku itu juga, karena sekarang kita melihat Ri Ta sedang membaca buku tentang vampir itu. Saat membaca bagian yang menyatakan kalau vampir itu punya kemampuan menyembuhkan diirnya sendiri. Ri Ta pun teringat saat luka Ji Sang bisa sembuh sendiri dan tanpa meninggalkan bekas.
Ji Sang pergi ke rumah Jae Wook dan mengaku kalau dia ingin meminta darah milik Jae Wook, sekitar 3 dosis. Ji Sang mengaku kalau dia masih akan tetap bertahan di rumah sakit sampa semua pasiennya berhasil dia obati, jadi untuk itu dia membutuhkannya agar bisa membuatnya tahan saat melihat darah. Dengan senang hati Jae Wook memberikannya, bahkan dia bersedia menyuplai kebutuhan darah Ji Sang kalau dia mau.
“Dan untuk bangsal 21A... kupikir aku harus mengawasinya langsung... “ ucap Ji Sang dan Jae Wook menjawab kalau hal itulah yang dia harapkan.
Di rumah Ji Sang sedang bersiap meminum darah tersebut sedangkan darah yang ada di kantung satunya diberikan pada Hyun Woo untuk di teliti isi kandungannya. Sama seperti sebelumnya, Ji Sang masih terlihat ragu untuk meminumnya. Kita juga diperlihatkan pada Jae Wook yang tersenyum senang, dia merasa kalau rencana dia menjadikan Ji Sang seperti dirinya sudah berhasil.
Keesokanharinya, Hyun Woo memanggil Ji Sang dan menunjukkan kalau data tulang-tulang manusia yang terinveksi kembali di upload. Ternyata yang menguploadnya adalah Soo Eun. Mengetahui data itu berasal dari lab hematoma, tentu saja Ji Sang terkejut.
Ji Tae sedang berusaha masuk ke dalam ke ruangan tim pengembangan obat baru, namun tak bisa. Tepat disaat itu Hye Ri muncul dan dia bisa dengan leluasa keluar masuk ruangan itu.
Ji Sang mencari Ji Tae di ruangannya, namun disana hanya ada Soo Eun yang sedang sibuk mengerjakan proyek yang Ji Tae berikan. Ji Sang melihat gambar tulang itu di meja kerja Soo Eun, tak ingiin Soo Eun curiga kalau dia melihat2 gambar itu, jadi diapun menyuruh Soo Eun membelikannya kopi. Tanpa curiga sedikitpun Soo Eun langsung keluar dan membelikan kopinya. Soo Eun membiarkan laptopnya terbuka walaupun ada Ji Sang disana, tak seperti saat Ri Ta masuk kemarin, dia langsung buru2 menutup laptopnya.
Saat sendirian, Ji Sang langsung memperhatikan gambar-gambar yang ada di meja kerja Soo Eun dan juga laptopnya. Kita kemudian beralih pada Ji tae yang berusaha meminta hasil diagnosa Ja Bok pada dokter yang memeriksanya, namun sayang dokter itu tak mau memberiknnya pada Ji Tae. Ji Tae lalu memancing dokter itu dengan bertanya apakah dalam kasus hepatitis juga di sertai demam tinggi. Dokter itu mengiyakan dan menambahkan kalau apa yang terjadi pada Ja Bok adalah kasus yang langka. Mendengar itu Ji Tae pun berkata kalau si dokter mau membodohi seseorang maka dia harus melakukannya dengan logika. Euuuum... Ji Tae tau dokter itu menutupi tentang kondisi Ja Bok yang sebenarnya.
bersambung
sinopsis blood ep 8 part 3