Ji Sang masih terus memperhatikan gambar2 itu dan saat Soo Eun datang diapun langsung mengarahkan pandangannya ke arah lain. Soo Eun memberikan kopi yang Ji Sang pesan. Tanpa ingin membuat Soo Eun curiga, Ji Sang bertanya apa Soo Eun sedang melakukan penelitian dan Soo Eun mengiyakan kalau dia sedang mengerjakan proyek baru Ji Tae. Namun saat Ji Sang bertanya penelitian tentang apa itu, Soo Eun kebingungan menjawab dan akhirnya dia berkata kalau itu tentang transplantasi sel induk yang berhubungan denga medulloblastoma.
Jae Wook dan Hye Ri sedang bersama di ruangan Ja Bok. Hye Ri mengatakan kalau mereka sudah mengatasi pendarahan Ja Bok dengan menyuntikkan obat mereka. Namun Hye Ri takut semua itu malah akan menjadi masalah nantinya. Hye Ri beranggapan akan sangat sulit merawat Ja Bok. Jae Wook lalu bertanya apa semua pasien di Bangsal 21 A sudah menjalani tes darah. Hye Ri menjawab kalau semuanya akan di mulai pagi ini. Dia juga memberitahu Jae Wook tentang apa yang Ji Tae lakukan dan dia merasa semua itu akan menjadi masalah untuk mereka.
“Aku tahu.... biarkan saja dia untuk sekarang.”
“Tapi dalam kasus ini, membiarkan pasien ini pergi.” Ucap Hye Ri namun Jae Wook tetap berpendapat kalau mereka harus membiarkan pasien itu pergi.
Kyung In memanggil teman reporter ke kantornya dan meminta untuk tidak memberitakan apa-apa tentang RS Taemin. Dan apapun yang Kyung In ceritakan pada temannya itu, dia minta itu hanya disimpannya sendiri, bukan di jadikan berita. Karena semua itu bisa menjadi kasus yang rumit.
Di ruangannya, Ji Sang sedang memikirkan apa yang dia lihat di meja kerja Soo Eun. Tepat disaat itu dia mendapat telepon kalau dia harus melakukan operasi. Jae wook juga mendapat telepon tentang jadwal operasi Ji Sang itu. Penasaran apakah Ji Sang sudah meminum darah itu apa belum, Jae Wook pun pergi untuk melihatnya. Namun sayang apa yang dia tunggu-tunggu tidak akan terjadi karena yang datang bukanlah Ji Sang melainkan Ri Ta. Pada Jae Wook, Ri Ta berkata kalau Ji Sang sedang kena radang usus jadi dia tak bisa melakukan operasinya.
Jae Wook pun langsung pergi menemui Ji Sang di ruangannya. Dengan masih memasang senyum diwajahnya, Jae Wook berkata kalau sepertinya Ji Sang tidak meminum apa yang sudah dia berikan kemarin.
“Aku tidak sedang berupaya membujukmu untuk mengkonsumsi darah. Aku mencoba untuk membuatmu menerima cara hidup kita yang lebih alami. Seperti karnivora memakan yang harus mereka makan dan demikian hal nya dengan herbivora. Aku sadar kau masih memiliki sedikit keraguan saat datang padaku. Bagaimanapun sekutu terbesarmu... aku harap kau menyarinya adalah aku.” Ucap Jae Wook dan pergi. Ji Sang hanya diam saja, dia hanya merasa ada sesuatu yang aneh pada Jae Wook yang terus menyuruhnya menjadi sepert dirinya.
Ji Sang menemui Ri Ta di ruangannya, dan berterima kasih karena Ri Ta sudah mau menggantikannya. Ri Ta tersenyum senang dan berkata kalau akhirnya orang seperti Ji Sang mengucapkan terima kasih. Ji Sang langsung meralat dan mengatakan kalau dia sudah dua kali mengucapkan terima kasih. Ri Ta berkata kalau yang sebelumnya itu bukanlah ucapan terima kasih yang sungguh2 dari hati Ji Sang.
“Apa aku kelihatan sungguh2 hari ini?” tanya Ji Sang dan Ri Ta menjawab sedikit. Dia kemudian bertanya apa yang terjadi sekarang sehingga Ji Sang tidak bisa melakukan operasi. Ri Ta bisa tahu kalau alasan sebenarnya bukan karena radang usus.
“Yeah.... kau mungkin tidak akan mendengarkanku. Tapi bisakah kau mengungkapkan sedikit masalahmu padaku?” pinta Ri Ta. “Entah aku bisa membantu atau tidak... katakan saja padaku meski hanya sedikit... “
Ji Sang terdiam sejenak dan berkata kalau da akan membayar apa yang sudah Ri Ta lakukan untuknya dengan cara lain, Ji Sang tidak bisa mengatakan siapa dirinya pada Ri Ta.
Ji Sang memperhatikan apa yang Ji Tae lakukan dari luar, saat dia hendak menemui Ji Tae, Soo Eun muncul dan Ji Sang pun mengurungkan niatnya untuk bertemu dengan Ji Tae. Dari dalam Ji Tae melihat Ji Sang berjalan pergi.
Kyung In masih berada di ruanganya yang tak di sinari lampu. Dia terigat apa yang sudah temannya itu katakan padanya tadi siang.
“Aku akan melaporkan cerita ini sendiri tanpa sepengatahuan bosku. Aku akan mengatur semuanya dan kau akan melihatnya dalam 2 hari.” Ucap temannya itu.
Euuum.... apakah Kyung In berecana mempublikasikan apa yang sedang terjadi di Taemin... penasaran... lanjut aja sinopsisnya buat nyari tahu.
Hye Ri menemui Ja Bok yang sudah sadarkan diri. Ja Bok meminta diberi makanan karena dia merasa lapar. Hye Ri pun berjanji akan membelikannya, namun kita melihat wajah jahatnya saat dia menyuntikkan obat ke infus Ja Bok. Euuuum... apalagi sih yang dia rencanakan.
Ri Ta memanggil Ji Sang dan mengajaknya masuk ke ruangannya. Ternyata Ri Ta masih tetap inngin mengadakan pesta perpisahan untuk Ji Sang, karena besok dia harus menghadiri pertemuan penting, jadi Ri Ta membuatnya hari ini. Ri Ta mengadakan traktiran makan di ruangannya dengan hanya menggunakan menu burger, minuman dan kentang goreng. Hehhe.....
“Aku ingin menayakan sesuatu padamu sebelum kau pergi, manajer. Tapi kau menolak untuk menjawab pertanyaanku beberapa waktu lalu. Saat aku ingin kau memberitahu beberapa informasi mengenai kondisi fisikmu.” Ucap Ri Ta dan Ji Sang memintanya untuk melupakan itu semua. Dia menyuruh Ri Ta untuk mengatakan hal yang ingun dia katakan padanya saja.
Ri Ta pun menceritakan kembali tentang anak laki2 yang pernah menolongnya dulu di Jeju. Dia mengaku kalau setiap kali dia menceritakan tentang cerita itu, pasti orang2 akan menganggapnya gila dan berkata kalau semua itu hanya halusinasi dirinya.
“Untuk beberapa alasan, aku merasa kau memercayaiku. Mungkin karena kau mengidap sesuatu yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah. Ngomong2, hari itu gerombolan anjing yang muncul di hutan, mungkin ada sepuluh?”
“Se... sepuluh anjing? Kedengarannya tidak benar. Apa itu tidak terlalu banyak?” ucap Ji Sang.
“Bagaimana kau bisa tahu? Saat itu juga... anak laki2 itu terbang entah dari mana. Kupikir dia meloncat sekitar 30 meter di udara.”
“Apa kau yakin itu, bukannya 5 meter?”
“Tidak! Cukup dengarkan saja, okey?” pinta Ri Ta. “Tapi anak laki2 itu... dia tidak terlihat seperti manusia.... “ ucap Ri Ta dan Ji Sang hampir tersedak mendengarnya. “Dia tampak seperti yang kita sebut sebagai vampire. Wajahnya pucat. Dia memiliki kuku panjang yang runcing. Dia luar biasa kuat.”
“Kedengarannya seperti mimpi.” Potong JI Sang.
“Hey! Aku memintamu untuk mendengarkan saja disini.” Ucap Ri Ta kesal. “Dia membunuh anjing liar dan dia mengusap lukaku. Saat menatapku penuh cinta dan kemudian... apakah dia mencium pipiku karena aku cantik?” ucap Ri Ta dan Ji Sang tak tahan lagi2 dengan bualan Ri Ta sampai2 dia memuncratkan minumannya.
“Apa-apaan ini? Kau meludahi semua makananku.” Ucap Ri Ta kesal.
“Cium.... cium?” tanya Ji Sang geregetan, dia ingin sekali mengatakan kalau dia tak melakukan hal itu.
“ya.” Jawab Ri Ta.
“Lanjutkan... lanjutkan..” ucap Ji Sang dan dia sendiri melanjutkan minumnya.
“Itu saja. Mimpiku seperti ingatan nyata. Apa kau memercayai yang kukatakan?” tanya Ri Ta.
“Tidak.”
“tapi, pikirkan itu untuk dirimu sendiri. Tidak adakah sedikit saja kemungkinan?” tanya Ri Ta lagi dan Ji Sang menjawab dengan gelengan. “Dan hari itu... orang tuaku meninggal. Seperti yang kau ketahui dari hasil penyelidikan latar belakang terhadapku.”
Ji Sang membantah kalau dia disebut sedang meneliti latar belakang Ri Ta, saat dia bertanya tentang Ri ta ada Soo Eun. Ri Ta tersenyum dan berkata kalau dia sedikit bersyukur karena Ji Sang tidak menyebut dirinya orang gila setelah mendengar ceritanya. Ji Sang lalu bertanya apa ada yang ingin Ri Ta katakan lagi padanya. Ri Ta menjawab tidak dan mempersilahkan Ji Sang pergi karena dia harus mengemasi barang2nya.
Ji Sang lalu berkata pada Ri Ta kalau dia tidak perlu mengemasi barang2nya karena dia sudah memutuskan untuk tetap tinggal di rumah sakit itu. Mendengar itu Ri Ta kesal karena Ji Sang seharusnya mengatakan hal tersebut dari awal, sehingga dia tak perlu repot-repot mengadakan makan-makan seperti itu. Ji Sang keluar ruangan Ri Ta sambil tersenyum namun senyumnya langsung hilang dan berganti dengan ekspresi serius saat mengingat apa yang harus dia lakukan.
Hye Ri membawa Ja Bok berjalan keluar rumah sakit. Dia menyuruh Ja Bok untuk mencari makanan yang dia inginkan di luar sana.
Di ruangannya Ji Tae sedang sibuk menganalisis proyek barunya. Tepat disaat itu Ji Sang masuk menemuinya. Dengan wajah serius, Ji Sang meminta Ji Tae menjawab pertanyaannya dengan jujur dan jelas.
“Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Ji Tae tak mengerti dan Ji Sang langsung mengeluarkan gambar tengkorak dari dalam saku jasnya.
“kau memiliki gambar yang sama kan manager? Katakan padaku.” Tanya Ji Sang.
“Kenapa kau tidak memberitahuku duluan? Darimana kau mendapatkannya.” Pinta Ji Tae balik.
“Kubilang... beritahu aku.” Ucap Ji Sang.
Ja Bok sudah berada di luar rumah sakit, Ri Ta yang hendak pulang melihatnya dan langsung mengejarnya. Ri Ta berusaha mencegah Ja Bok pergi namun Ri Ta kalah kuat. Ri ta pun berteriak meminta bantuan, tapi tak ada satupun penjaga yang ada di sana untuk datang membantunya.
Masih di tempat yang sama Ji Tae menunjukkan gambar yang dia punya pada Ji Sang dan Ji Sag langsung bertanya apa Ji Tae yang sudah menaruh gambar itu di arsip rumah sakit lalu menghapusnya.
“Itu bukan aku.” Jawab Ji Tae dan Ji Sang bertanya bagaimana bisa Ji Tae mendapatkannya. Belum sempat Ji Tae menjawab, Ji sang mendapat telepon dari Ri ta namun dia langsung mereject-nya karena dia sedang dalam pembicaraan serius dengan Ji tae.
“Aku tidak tahu kenapa kau menginterogasiku seperti ini. Faktanya, akulah yang seharusnya menginterogasimu.” Ucap Ji Tae.
“Apa maksudnya itu?”
“Kita akan saling bertanya lain kali. Kenapa kau tidak menjawab teleponmu? Kelihatannya itu darurat.” Saran Ji Tae karena mendengar bunyi ponsel Ji Sang terus.
Setelah menerima telepon itu Ji Sang langsung berlari keluar dan bertanya keberadaan Ri Ta. Ri ta memberitahu kalau dia sedang berada di depan gedung rumah sakit. Ri ta sendiri sedang sibuk mencari Ja Bok karena dia kehilangan jejaknya.
Ja Bok sedang berjalan menyusuri jalan dan tiba2 muncul seseorang yang langsung mencekik lehernya. Orang itu adalah orang yang sama yang membunuh pasien sebelumnya. Setelah mencekik Ja Bok, orang itu melemparkannya ke jalan raya, dimana tepat disaat itu muncul truk yang hendak melintas.
Ji sang melihatnya dan dengan cepat dia menyingkirkan Ja Bok dari jalan raya, sehingga dialah yang tertabrak mobil. Tepat disaat itu Ri Ta muncul dan melihat Ji Sang langsung berdiri walau dia baru saja di tabrak mobil dengan begitu kerasnya. Ri Ta shock melihatnya. Apa yang terjadi selanjutnya? Tunggu di sinopsis episode 9
Bersambung
Sinopsis Blood episode 9 part 1